Pengikut

Jumat, 02 November 2012

LOVE IN LIBRARY Chapter 2

Disclaimer : Semua chara milik Tuhan dan diri mereka sendiri. Fic ini punya saya.
Pairing : YunJae and others
Rating : T
Genre : Drama, Romance, Humor dikit
Warning : OOC, OC (cuman numpang lewat), Shounen ai aka Boys Love, Typhos, and Don't Like Dont Read.
Yunho 18 tahun
Jaejoong 16 tahun
Hankyung 20 tahun
Heechul 20 tahun
Yoochun 18 tahun
Junsu 16 tahun
Gongchan 16 tahun
Jinyoung 18 tahun
" " Bicara
'' Mind
Summary : Ditempat ini aku bertemu dengannya dan jatuh cinta padanya. Ditempat ini pula aku merasakan manis dan pahitnya cinta. Diantara beribu jumlah buku merupakan saksi cinta kami.
Langsung saja baca yah. Fic ini terinspirasi dari Sekaiichi Hatsukoi OVA.

LOVE IN LIBRARY
Chapter 2
"Milikmu" Ucap sang namja yang menolong Jaejoong.
"Go gomawo" Balas Jaejoong dengan muka yang memerah dan detak jantung yang tidak beraturan karena ketika mengambil buku tersebut. Tak sengaja kulit Jaejoong bersentuhan dengan kulit namja tersebut melalui tangan mereka.
"Kau tidak apa-apa? Mukamu merah, apa kau sakit?" Tanya namja itu pada Jaejoong. Sedangkan yang ditanya hanya diam sambil memandangi sang namja dengan muka yang makin memerah.
'Ah... apa ini mimpi? Aku bersentuhan dengan kulitnya yang halus dan dia juga berbicara padaku. Aku bisa pingsan kalo begini' Batin Jaejoong.
"Gwenchanayo?" Tanya namja itu lagi yang membuat Jaejoong sadar dari angannya.
"Eh, a-aku baik-baik saja tak perlu khawatir" Ucap Jaejoong gugup.
"Baguslah kalau kau baik-saja. Aku pergi dulu ne?" Ucap sang namja.
"Eh tu-tunggu a-aku" Kata Jaejoong sangat gugup dan muka makin merah bagai kepiting rebus.
"Waeyou. Apa kau mau mengatakan sesuatu padaku?" Ucap sang namja dengan senyumannya yang berhasil membuat Jaeojoong hampir pingsan.
"Ka-kalau boleh tahu si-siapa nama hyung?" Tanya Jaejoong makin gugup dengan rona merah memenuhi wajahnya yang putih itu.
"Jung Yunho imnida. Namamu?" Jawab sang namja yang ternyata bernama Jung Yunho.
"Ki-Kim Jaejoong imnida" Kata Jaejoong.
'Oh my God apa ini mimpi? Aku bisa berkenalan bahkan tahu namanya. Mati sekarangpun aku rela' Ucap Jaejoong dalam hati.
Setelah kejadian di perpustakaan tersebut Jaejoong berubah dari biasanya yang bersifat pasif atau pendiam kini lebih ceria dari hari kehari dan membuat teman-temannya heran atas perubahan sifat Jaejoong termasuk Gongchan dan Junsu. selain itu, kadang-kadang Jaejoong suka senyam senyum sendiri, muka yang memerah tiba-tiba, bahkan ketawa sendiri dikelas jika sedang melamun.
Hyungnya Heechul pun berpendapat sama dengan teman Jaejoong lainnya. setiap dirumah tak berbeda dengan disekolah. jaejoong sering melamun dan bergumam pada dirinya sendiri. disaat sedang sarapan bersama umma dan appanya pun kadang begitu. Dan juga jangan lupakan kalau Jaejoong sekarang lebih sering pergi ke perpustakaan dan membuat sahabat serta hyungnya yang tahu dari Junsu bertanya-tanya ada apa gerangan dengan perpustakaan sekolah sehinnga Jaejoong sering pergi kesana? itu masih tanda tanya besar dalam benak mereka.
"Joongie, kamu kenapa sih? Jangan buat hyungmu takut" Kata Heechul pada Jaejoong didalam mobil ketika berangkat sekolah melihat dongsaengnya yang dari tadi senyum senyum sendiri. Yang ditanya hanya masa bodoh dengan pertanyaan sang kakak dan kembali melamun.
"Ya! Jawab pertanyaan kakakmu ini kenapa sih? Dasar dongsaeng gila" Ucap Heechul sadis. Namun lagi-lagi yang ditanya aka Kim Jaejoong hanya masa bodoh dan itu membuat hyungnya mulai geram.
"Yunho... oh Jung Yunho... I miss u and I want to meet u again" Bisik Jaejoong namun masih bisa didengar oleh Heechul.
"Jadi dongsaengku ini sedang jatuh cinta yah hihihi" Ucap Heechul pelan sambil tertawa.
Dong Bang High School
"Hyung kau mau ke perpustakaan lagi?" Tanya Junsu pada Jaejoong yang mulai beranjak dari kursinya menuju keluar kelas.
"Iya Junsu-ie" Ucap Jaejoong sambil tersenyum lalu pergi menuju perpustakaan.
"Hah... sebenarnya ada apa sih di perpustakaan itu?" Tanya Junsu pada dirinya sendiri.
"Kenapa kau tak pergi kesana saja? Untuk memastikan ada apa disana" Jawab seseorang sambil duduk disebelah Junsu tempat duduk Jaejoong.
"Itu tak mungkin Gongchan" Kata Junsu pada orang tersebut yang ternyata bernama Gongchan.
"Kena-" Pertanyaan Gongchan terputus ketika ada seseorang menarik tubuhnya dan orang tersebut duduk ditempat dia duduk tadi dan langsung memeluk Junsu protektif.
"He's Mine" Kata orang tersebut yang tentu saja readers sekalian sudah tahu siapa kan?
"Lihat kan?" Kata Junsu bosan.
"Chagi ayo kita ke kantin aku lapar. Aku ingin disuapi olehmu lagi ne?" Kata Yoochun sambil memelas dan tanpa ba bi bu be bo(?) Yoochun menarik tangan Junsu menuju kantin untuk melaksanakan ritual suap-suapan yang akan menjadi anugerah bagi para fujoshi hohoho.
"Kau saja yang cari tahu yah Gongchan" Seru Junsu sebelum meninggalkan kelas. Gongchan hanya membalas dengan melambai tangan pada Junsu.
"Aku juga sepertinya tak bisa ke perpustakaan hari ini" Ucap Gongchan pada dirinya sendiri.
Sumi meojeul geosman gata
Tiba-tiba handphone Gongchan bergetar dan dengan segera mengambil handphonenya di saku celananya. 'My Chagi Calling' itulah yang tertampang pada layar handphonenya dan dengan segera Gongchan menjawab telepon tersebut.
"Yeobseyo" Ucap Gongchan mengawali panggilan tersebut.
"Kau dimana hah? Kan sudah kubilang istirahat nanti aku tunggu diatap sekolah" Kata orang yang diseberang sana yang bernama Jinyoung kesal.
"Aku sedang menuju kesana chagi. Kau tidak sabaran sekali sih, apa kau rindu padaku hm?" Ucap Gongchan ditambah senyum angelic yang tentu tak bisa dilihat oleh si penelepon namun masih bisa dilihat oleh para siswa-siswi yang berlalu lalang yang membuat beberapa siswi langsung teriak-teriak gaje dan histeris.
"M-mwo? aku tak rindu padamu dasar pede. kalau tak datang kesini sekarang aku akan pergi" Balas Jinyoung dengan muka yang memerah karena ternyata pernyataan sang namjachingunya tepat sasaran.
"Ne ne, aku kesana sekarang secepat yang aku bisa. Kau tunggu aku chagi" Kata Gongchan sambil memutuskan sambungan teleponnya dan berlari menuju atap sekolah.
'Huh... akan ku beri hukuman dia karena sudah membuatku berlari seperti ini' Ucap Gongchan dalam hati sambil menyeringai setan.
Di Perpustakaan
Terlihat dua orang namja yang duduk saling berhadapan. Yang satu adalah namja cantik bernama Kim Jaejoong dan satu lagi namja yang sangat tampan bernama Jung Yunho.
"Kau sedang membaca buku tentang apa Joongie?" Tanya Yunho pada Jaejoong yang terlihat sibuk membaca, padahal aslinya dia sedang menahan debaran jantungnya dan mencuri-curi mangga eh pandang pada Yunho sejak tadi. Itulah setiap kali yang dia lakukan jika berada di perpustakaan bersama dengan Yunho. Setelah kejadian kenalan itu, Jaejoong mulai saling dekat dengan Yunho atau mungkin pedekate. Dan sebab itulah yang membuat Jaejoong menjadi bertingkah aneh dimata teman-temannya padahal Jaejoong hanya terlalu bahagia dan senang bisa dekat dengan namja pujaan hatinya.
Untungnya di perpustakaan ini tidak ada seorang teman sekelas Jaejoong jadi Jaejoong selalu lancar melancarkan aksi pedekatenya. Namun Jaejoong mulai khawatir pada sahabatnya Junsu dan Gongchan yang curiga padanya karena sering pergi ke perpustaaan atau menghilang begitu saja bagai ditelan bumi. Tapi tak apa toh nanti Jaejoong bakal jujur dan mengaku kalau dia suka pada Yunho jika sudah ketahuan dan tertangkap basah oleh mereka berdua.
"E-eh itu a-anu kamus rumus matematika. Besok ada latihan pelajaran matematika. Jadi aku menghapal rumus yang barusan aku pelajari" Jawab Jaejoong sedikit gugup.
"Kau rajin sekali Boo" Kata Yunho sambil tersenyum manis dan manly.
'Seseorang bilang kalau ini bukan mimpi. Dia memanggilku dengan sebutan Boo. Manis sekali, hah... aku mau pingsan' Ucap Jaejoong dalam hati.
"Kenapa diam? Kau tak suka panggil Boo yah?" Tanya Yunho dengan wajah yang agak murung.
"Aniyo, aku tidak keberatan hyung panggil aku dengan sebutan itu. Tapi kenapa hyung memanggilku dengan sebutan Boo?" Kata Jaejoong yang tersadar dari lamunannya.
"Karena panggilan itu sangat cocok untukmu yang berwajah manis itu hehe" Ucap Yunho sambil nyengir kuda.
'Bluusshh' "Eh, hyung bisa aja. Aku gak semanis itu kok" Kata Jaejoong dengan muka yang memerah semerah tomat.
"Ani, kau sangat manis apalagi dengan mukamu yang memerah itu" Kata Yunho sambil memandang lekat-lekat wajah Jaejoong. Sedangkan yang ditatap hanya bisa mengalihkan mukanya karena malu sekaligus senang.
"Jangan melihatku seperti itu hyung. Kau membuatku malu" Ucap Jaejoong masih memalingkan mukanya.
"Hahaha... kau lucu sekali Boo, kau pelit sekali. Kenapa aku tidak boleh melihat wajahmu sih?" Kata Yunho sambil tertawa renyah.
"Karena muka hyung yang seperti itu membuatku malu. Muka hyung waktu melihatku terlihat pervert hihihi" Ucap Jaejoong sambil tertawa cekikikan.
"Ya! Siapa yang pervert? Bilang saja kau tak kuat melihat wajahku yang tampan ini hehe" Kata Yunho pede sambil mengacak-acak rambut Jaejoong.
"Aduh,Yunho hyung kau membuat rambutku jadi berantakan" Kata Jaejoong dengan pose cemberut yang sangat menggemaskan.
"Aish... lihat wajahmu yang cemberut itu. Membuatku gemas Boo" Ucap Yunho sambil mencubit pipi Jaejoong gemas.
"Aw aw sakit Yunho hyung" Ronta Jaejoong dari cubitan seorang Jung Yunho.
"Ehem... maaf ini perpustakaan. Kalau mau pacaran jangan disini" Kata seorang yeojya ketus pada Yunho dan Jaejoong.
"Mianhe Ara soensaengnim. Kami tidak akan berisik lagi. Lagi pula kami tidak berpacaran" Kata Jaejoong pada Ara soensaengnim yang kebetulan bertugas menjaga perpustakaan hari ini.
"Oh. Baguslah kalau kalian ternyata tidak pacaran" Kata Ara dengan memandang sinis pada Jaejoong. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menunduk takut-takut wanita ini berevolusi jadi nenek lampir.
"Yunho-ssi bagaimana kabarmu?" Tanya Ara sok manis pada Yunho sambil duduk disebelah Yunho.
"Baik, terima kasih atas perhatiannya soensaengnim dan maaf kalo tadi kami mengganggu pengunjung perpustakaan" Balas Yunho.
"Ohohoho... tidak apa-apa Yunho-ssi. Kau muridku yang paling spesial jadi tak perlu khawatir" Kata Ara sambil mulai menggoda Yunho. Sedangkan Yunho hanya bisa pasrah karena walaupun dia menolak perlakuan soensaengnimnya, Ara tetap tidak mau berhenti menggodanya.
'Huh... Dasar soensaengnim genit. Berani-beraninya menggoda Yunhoku. Dia itu milikku tahu' Kata Jaejoong dalam hati sambil menghujat dan mengutuk sang guru tersebut dengan wajah tak suka.
"Permisi" Tiba-tiba muncul seorang yeojya dengan rambut hitam sebahu berwajah imut dengan tali handphone menggantung dilehernya.
"Iya, ada apa yah?" Kata Ara keki karena acara menggrepenya terhenti diganggu oleh seseorang.
"Saya cuman mau bilang, kalo Ara soensaengnim di panggil kepala sekolah karena ada laporan bahwa soensaengnim suka menggoda para siswa" Kata yeojya itu sambil tersenyum yang sulit diartikan.
"Omo, siapa yang mengatakan itu? Itu gak benar, itu fitnah tahu. Fitnah lebih kejam daripada pemerkosaan" Kata Ara setelah menghentikan acara menggodanya dan segera berdiri dengan muka seperti maling yang ketangkap basah mencuri.
"Saya tidak tahu siapa. Yang pasti anda disuruh cepat-cepat menghadap kepala sekolah" Ucap yeojya misterius itu. Dan Ara pun segera pergi dari tempat tersebut dengan berjalan tergesa-gesa menuju kantor kepala sekolah.
"Gomawo" Ucap Yunho pada yeojya itu dan sepertinya Jaejoong juga sama ingin mengucapkan terima kasih pada yeojya itu.
"Tak apa-apa oppa. Aku gak tahan liat nenek lampir itu ngeganggu oppa. Apalagi sampai godain oppa. Aku udah sering liat Ara soensaengnim ngegoda namja-namja disekolah ini" Kata yeojya itu sambil tersenyum.
"Sudah yah oppa aku pergi dulu" Lanjut yeojya itu sambil berlalu pergi.
"Namamu siapa?" Tanya Jaejoong. Yeojya itu berhenti lalu membalikkan badan. "Namaku Kim Hanny oppa" Jawab yeojya tersebut yang ternyata bernama Kim Hanny. Lalu dia kembali membalikkan badan dan mulai berjalan lagi.
TENG NONG TENG NONG
Bel tanda istirahat selesai telah berbunyi dan para siswa pun segera pergi menuju kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Tak terkecuali pada sepasang namja yang sedang berduaan di perpustakaan.
"Wah... waktu istirahat sudah selesai. Ayo kita ke kelas Boo" Ajak Yunho pada Jaejoong dengan menggenggam tangan Jaejoong lembut.
"I-iya" Balas Jaejoong malu-malu kucing. Mereka berdua pun berjalan beriringan masih sambil bergandengan tangan menuju kelas masing-masing. Namun Yunho memaksa untuk mengantar Jaejoong kembali kekelasnya dan Jaejoong hanya bisa pasrah sekaligus senang. Banyak siswa-siswi yang melihat mereka dan hasil dari pengamatan author. Ada beberapa yang melihatnya dengan tatapan cemburu, iri, dan bahkan kagum melihat mereka. Ketika hampir masuk ke kelas Jaejoong, Jaejoong buru-buru mencegah Yunho masuk kelasnya.
"Hyung cukup sampai disini saja. Nanti hyung bisa ketinggalan pelajaran" Kata Jaejoong.
"Tidak apa-apa Boo. Lagian kelasku gak jauh dari sini kok" Ucap Yunho yang langsung membawa Jaejoong masuk kedalam kelasnya masih dengan tangan mereka yang bertautan.
Chap 2 End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar