DON'T LIKE ? JUST DON'T READ
Previous Chapter 4
"Sungmin-ah,"
"Ne? waeyo?" tanya Sungmin dan menolehkan wajahnya ke Kyuhyun.
"Bolehkah aku bertanya padamu?"
"Kau ingin menanyakan apa?" ujar Sungmin kembali bertanya.
"Benarkah yang kau ucapkan pada Seohyun jika kau menyukaiku?"
Story begin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~PARTNER~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ting tong ting tong
Clek
"Anyeong haseo Ahjumma."
"Oh,
Uee-ah, anyeong," balas eomma Sungmin pada salah satu sahabat putrinya,
yaitu Uee. Kalau tidak salah, author pernah menjelaskan jika Uee adalah
sahabat Sungmin sejak SMP, namun karena beberapa alasan, mereka jarang
terlihat berkumpul bersama saat di sekolah.
"Apa Sungmin ada di rumah, Ahjumma?"
"Ne, ada. Kau langsung ke kamarnya saja Uee-ah, Sungmin ada di sana."
"Gomawo ahjumma," ujar Uee segera menuju kamar Sungmin yang ada di lantai 2 rumah keluarga Lee tersebut.
Tok tok tok
"Uee?
Kau kah itu? Masuk saja, pintunya tidak dikunci," teriak Sungmin dari
dalam kamarnya. Sungmin sudah tahu jika yang akan datang menemuinya
adalah Uee, karena sebelumnya, Sungminlah yang menghubungi Uee untuk
datang ke rumahnya.
Cleekk
Pintu kamar Sungmin dibuka oleh
Uee, menampakkan sosok yeoja cantik dan manis a.k.a Sungmin yang sedang
dalam keadaan urak-urakkan di atas tempat tidur King size
miliknya. Siapapun yang melihatnya, pasti akan berpikir jika yeoja itu
memiliki gangguan kejiwaan. Penampilan yang urak-urakan, ditambah lagi
dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibir plum miliknya.
"Omo! Sungmin-ah, apa yang terjadi denganmu?" tanya Uee heran meliahat keadaan Sungmin.
"Ani," jawab Sungmin dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya.
"Mwo?
Bicara yang jelas. Kenapa kau jadi seperti orang gila begini eoh?"
tanya Uee – lagi – sambil melempar pelan bantal yang sudah terletak di
lantai ketika Uee masuk tadi ke arah Sungmin, namun berhasil ditangkap
oleh yeoja manis itu sebelum mengenai wajahnya.
"Ckck, Siapa yang gila Uee-ah?"
"Tentu saja kau."
"Ishh,
aku tidak gila, Kim Yoo jin," ujar Sungmin mempoutkan bibirnya imut.
Sepertinya Sungmin tidak diterima dikatai gila oleh Uee. Alhasil bantal
yang dilemparkan Uee ke arahnya tadi berbalik mendarat pelan di kepala
Uee.
"Yak!"
"Hahaha, siapa suruh kau mengataiku gila. Rasakan lemparanku itu," tutur Sungmin merasa puas.
"Kalau
kau tidak gila, lalu sebutan apa yang cocok untukmu eoh? Tidak waras?"
ucap Uee sambil menekan-nekan jari telunjuknya pada jidat Sungmin, yang
kemudian ditepis oleh Sungmin.
"Itu sama saja." -.-
"Hahaha,
arra, nan arayo. Malhaebwa, apa yang membuatmu bisa sesenang ini eum?"
Uee sudah hafal betul tingkah laku sahabatnya itu. Sungmin tidak akan
bertingkah seperti ini jika ia tidak dalam keadaan senang yang teramat
sangat.
"Kau tahu saja jika aku sedang senang. Tapi kenapa kau tadi mengataiku gila?"
"Aku
hanya bercanda. Lagipula sudah lama aku tidak mengerjaimu seperti
tadi," ujar Uee santai. Ya, memang sudah lama kedua sahabat ini tidak
saling bercengkrama atau hanya sekedar saling mengunjungi satu sama lain
dan mengobrol lepas seperti saat ini.
"Dasar. Kau ini."
"Haha,
mian. Ya~ ppali, ceritakan padaku, apa yang membuatmu senang?" tanya
Uee penasaran. Kini ia sedang duduk berhadapan dengan Sungmin di atas
tempat tidur sambil memeluk bantal yang tadi mereka gunakan untuk saling
melempar.
"Ah~ itu. Emm…Tapi kau harus berjanji tidak akan memberitahukannya pada orang lain dulu."
"Aigoo, kau membuatku semakin penasaran saja. Ne ne, aku berjanji takkan memberitahu orang lain," janji Uee.
"Kau memang sahabat yang baik Uee-ah," ujar Sungmin lalu menghadiahkan Uee sebuah pelukan.
"Arraseo. Sekarang waktunya kau bercerita, jangan menunda-nunda lagi, aku sudah sangat sangat penasaran,"
"Kekeke~ ne^^V. Aku akan bercerita sekarang,"
Flashback On
Hujan
masih setia mengguyur deras ketika Sungmin dan Kyuhyun berteduh di
sebuah halte. Diantara keduanya, tidak ada seorangpun yang memulai
pembicaraan terlebih dahulu. Keduanya sama-sama terdiam semenjak Kyuhyun
melayangkan pertanyaan pada Sungmin, yang sama sekali tidak dijawab
oleh yeoja cantik itu. Dan hal itu membuat Kyuhyun enggan untuk bertanya
kembali. Ia tidak ingin memaksa yeoja yang berada disampingnya ini
untuk menjawab pertanyaan darinya.
Benarkah yang kau ucapkan pada Seohyun jika kau menyukaiku?
Rupanya
alasan kenapa Sungmin enggan untuk berbicara, dikarenakan pertanyaan
Kyuhyun tadi yang terus berkelana di kepalanya, menimbulkan berbagai
pertanyaan dalam pikiran yeoja bermarga Lee tersebut.
Dari mana Kyuhyun tahu jika aku menyukainya?
Apa dia mendengar pembicaraanku dengan Seohyun saat di taman belakang sekolah?
Tapi kenapa bisa?
Kira-kira pertanyaa-pertanyaan itulah yang muncul dalam pikiran Sungmin saat ini.
"Mungkin
kau heran, darimana aku bisa tahu hal itu," ujar Kyuhyun mencoba
memulai kembali topik pembicaraan mereka tadi. Namja itu memutuskan
untuk mengatakan yang sebenarnya pada Sungmin, ia tidak ingin menjadi
pecundang yang hanya bisa menyimpan semua perasaan sukanya pada Sungmin
dalam hatinya saja.
"Mian jika aku lancang. Tapi waktu itu aku
memang mengikutimu dan mendengar pembicaraanmu dengan Seohyun di taman
belakang sekolah kita," lanjutnya. Sungmin hanya bisa menyembunyikan
rasa kagetnya. Ternyata dugaannya benar, jika Kyuhyun mendengar
pembicaraan mereka.
"Sungmin-ah. Jujur aku sama sekali tidak
pernah menyangka jika kau juga memiliki perasaan yang sama sepertiku.
Aku pikir kau hanya menganggapku sebagai teman. Ditambah lagi dengan
sikapmu yang seperti mengacuhkanku sejak beberapa hari yang lalu,
membuatku berpikiran jika kau memang tidak akan pernah melihatku sebagai
seorang namja," tutur Kyuhyun. Wajahnya kini menatap ke arah Sungmin
yang sedang duduk dengan kepala tertunduk di samping Kyuhyun.
"Saat
mendengarmu mengatakan jika kau menyukaiku, ada sedikit harapan bagiku
untuk bisa memilikimu Sungmin-ah. Aku sangat senang karena hal itu."
"Kau
tahu Sungmin-ah, hari ini aku berniat untuk menyatakan rasa sukaku
padamu, setelah aku tahu ternyata kau juga menyukaiku. Ketika bel
istrahat sekolah dibunyikan, aku berencana mengajakmu ke atap sekolah
dan menyatakan cintaku di sana. Tapi Sayang sekali kita harus dihukum
oleh Sonsaengnim," ujar Kyuhyun masih setia menatap Sungmin. Sebuah
senyum terukir dibibirnya, senyuman yang syarat akan harapan. Berharap
yeoja itu juga akan melihat ke arahnya.
Kyuhyun sama sekali tidak
tahu, jika Sungmin yang sedari tadi menunduk, tengah meremas ujung
bajunya ketika mendengar semua pengakuan Kyuhyun. Ingin sekali rasanya
yeoja itu mengatakan isi hatinya pada Kyuhyun, ingin berbalik menatap
Kyuhyun. Tapi entah apa yang menahannya untuk bisa melakukan semua itu.
Hingga ia akhirnya hanya bisa diam tertunduk dan mendengarkan semua
ucapan yang terlontar dari bibir Kyuhyun.
"Awalnya aku senang
ketika aku dihukum bersamamu, setidaknya aku memiliki waktu lebih untuk
berdekatan denganmu. Tapi kehadiran Siwon hyung di antara kita
benar-benar menutup harapan untuk bisa dekat denganmu Sungmin-ah, dia
selalu saja berada dekat denganmu. Dan kau juga lebih memilih dekat
dengannya dibandingkan denganku. Aku merasa jika kau lagi-lagi
mengacuhkanku dan tidak menganggapku sama sekali," ujar Kyuhyun miris.
DEG
Sungmin
makin meremas kuat ujung bajunya. Ia merasa telah menjadi yeoja yang
jahat bagi Kyuhyun, karena telah menyakiti hati namja itu. Tapi,
bukannya Sungmin juga pihak yang turut merasakan sakit dalam kisah ini?
Lantas siapa yang salah disini?
Sungmin?
Yeoja itu bersikap demikian karea ia ingin melupakan perasaanya pada
Kyuhyun, yang menurutnya jika namja itu tidak menyukainya.
Atau
Kyuhyun? Oh, ayolah, namja itu bukannya tidak berusaha untuk menyatakan
cintanya pada Sungmin, hanya saja ada beberapa kendala yang membuatnya
tidak jadi melakukan hal itu.
Jadi, dapat disimpulkan jika mereka
berdua tidak memiliki kesalahan dalam cerita ini. Keduanya hanya belum
bisa membaca dan memahami bagaimana perasaan dari calon pasangannya
masing-masing.
"Hatiku benar-benar sakit saat melihatmu dengan
Siwon hyung, Min. Aku bahkan berpikir, jika ucapanmu yang kau bilang
menyukaiku hanyalah sebuah angan-angan yang muncul dalam pikiranku saat
mendengarmu berbicara dengan Seohyun."
"Kau mengacuhkanku, kau
mengabaikanku dan kau tidak melihat ke arahku sama sekali. Itu cukup
bagiku untuk beranggapan jika kau memang tidak menyukaiku, Min," ujar
Kyuhyun masih berusaha untuk menjelaskan semua yang ia rasakan pada
Sungmin. Tidak ingin menutup-nutupinya. Biarkan saja jika setelah ini,
Sungmin akan menjauhinya, Kyuhyun tidak peduli dengan itu semua.
Walaupun ucapannya itu justru membuat hatinya juga sakit, ketika
mengingat kembali rentetan kejadian tadi siang, dimana Siwon yang
berusaha menarik perhatian yeoja yang sangat ia cintai.
"Aku tidak
ingin menjadi pecundang, Min. Maka dari itu aku mengungkapkan semua
yang kurasakan padamu sekarang," tukas Kyuhyun. Namja itu mengalihkan
pandangannya dari Sungmin, dan lebih memilih menatap lurus kedepan,
menatap kosong pada butiran-butiran air langit yang turun, disaat yang
bersamaan, disaat Sungmin sudah memberanikan diri untuk menatap dirinya –
Kyuhyun.
"Kyu-Kyuhyun-ah~."
"Ah~ mian, kurasa aku sudah
terlalu banyak bicara hingga tidak sadar jika hujan sudah mulai reda.
Kau pasti bosan ne?" ujar Kyuhyun sambil tersenyum kembali ke arah
Sungmin sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
Berusaha menghilangkan rasa canggung, mungkin.
"Kajja, kita pulang
sekarang. Tidak mungkin kita pergi ke pesta, kurasa pestanya sudah
selesai," ajak Kyuhyun pada Sungmin. Sepertinya hujan sudah benar-benar
reda sekarang.
"Kyuhyun-ah~" panggil Sungmin.
"Ne, waeyo?"
"Apa
kau tidak ingin mendengar bagaimana isi hatiku?" Kurasa, tidak adil
jika hanya aku yang mendengarkan semua isi hatimu," gumam Sungmin dan
memamerkan senyuman paling manis pada Kyuhyun.
"Sungmin-ah."
"Aku
juga menyukaimu Kyu. Semua yang kau dengar adalah benar, itu bukanlah
sekedar angan-anganmu," kini giliran Sungmin yang bercerita.
"Aku
bersikap mengacuhkanmu karena aku tidak ingin menaruh harapan lebih
padamu Kyu. Kau tampan, kau juga pintar. Pasti kau akan memilih yeoja
yang sepadan denganmu dibandingkan denganku. Jujur aku sendiri merasa
sakit jika harus bersikap menjauh darimu," dan saatnya Kyuhyun menjadi
pendengar yang baik.
"Aku sangat cemburu jika melihatmu berdekatan
dengan yeoja lain, bahkan jika yeoja itu sahabatku sendiri. Terdengar
egois mungkin. Tapi itu semua aku lakukan karena aku benar-benar
menyukaimu, ani karena aku mencintaimu Kyu."
"Sungguh diluar
dugaan jika kau juga menyukaiku Kyu," tutur Sungmin dan memalingkan
wajahnya yang menatap lurus kedepan, kini menatap wajah namja tampan
yang duduk di sampingnya. Keduanya saling bertatapan, dan melemparkan
senyuman terbaiknya untuk satu sama lain.
Greeppp
Kyuhyun
menarik Sungmin ke dalam pelukannya. Merengkuh tubuh yeoja manis itu
kedalam hangatnya pelukan seorang Cho Kyuhyun. Diusapnya tubuh Sungmin
dengan penuh kasih sayang, seolah ingin menunjukkan bahwa yeoja yang
berada dalam pelukanya sekarang adalah miliknya, hanya milik Cho
Kyuhyun, sekarang dan untuk selamanya.
"Saranghae Lee Sungmin."
"Nado saranghae Cho Kyuhyun."
Flashback Off
"MWO?
Kau serius Min? Kau sudah jadian dengan Kyuhyun?" tanya Uee tidak
percaya. Sungmin sudah menceritakan semuanya pada Uee, sahabatnya. Uee
adalah sahabat pertama yang mengetahui jika Sungmin menyimpan rasa untuk
Kyuhyun, jadi ia sama sekali tidak ragu untuk berbagi berita bahagia
itu pada Uee.
"Ne, aku dan Kyuhyun sudah resmi berpacaran," gumam Sungmin malu-malu.
"Aigoo~
kalian romantis sekali. Chukae, Min. Kau sudah mendapatkan namja yang
kau cintai, aku turut senang mendengarnya," ujar Uee tulus.
"Gomawo Uee-ah." ^_^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~PARTNER~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mentari
pagi telah menampakkan sinarnya. Pagi yang cerah mulai menyapa setiap
insan yang ada sebagian belahan Bumi. Membebaskan umat manusia dari
gelapnya malam.
Sungmin menyambut paginya dengan semangat. Hari
ini adalah hari pertama bagi dirinya dan Kyuhyun menyandang status
sebagai sepasang kekasih. Maka dari itu mereka tidak akan membiarkan
pagi yang indah ini terlewatkan begitu saja tanpa ada kenangan yang
tercipta diantara mereka.
Malam sebelum Sungmin hendak mengarungi dunia mimpi, sang kekasih, Cho Kyuhyun menghubunginya dan mereka pun mengobrol sejenak.
Flashback On
Neoye harue naye haru e seoroga itgi e nan modeungeoshi areumdawo
Heeoji ja neun apeun malhajimal gi geureoke nae yeopeman i sseojwoyo
Ketika
hendak menutup matanya untuk beristrahat dari segala aktivitasnya,
tiba-tiba saja ponsel Sungmin berdering menandakan panggilan masuk.
Kyunnie
Sungmin
tersenyum melihat layar ponselnya yang menampilkan nama sang kekasih
sebagai ID dari panggilan yang masuk. Ia pun segera menjawab panggilan
tersebut.
"Yeobseo."
Sungminnie~ kau belum tidur?
"Belum, buktinya aku sedang berbicara denganmu sekarang, Kyunnie~," gumam Sungmin sedikit bercanda dengan Kyuhyun.
Heheh, mian jika aku mengganggumu Min.
"Gwaecanha, kau tidak menggangguku Kyu."
Oh, Syukyurlah. Eumm, itu, aku ingin mengajakmu untuk berangkat bersama besok,. kau maukan?
"Ne, aku mau."
Baiklah, aku akan menjemputmu besok. Sekarang kau tidur ne? Jangan tidur terlalu malam, nanti kau bisa masuk angin.
"Ne, siap. Aku akan menuruti perkataanmu Kyuhyun-ssi."
Hahah, kau ini bisa saja. Cha..kau tidurlah. Jal jayyo nae chagiya. Anyeong.
"Ne, jal ja. Nado anyeong.
Flashback Off
"Kenapa kau tidak membawa motormu Kyu?"
"Kupikir dengan bersepeda, suasananya akan lebih romantis."
"Romantis sih romantis, tapi jika kita terlambat ke sekolah, otthe?"
"Tenang
saja Sungminnie. Kitakan berangkatnya pagi-pagi sekali, jadi tidak
mungkin terlambat. Sekarang kau pegangan yang erat, biar tidak jatuh.
Arratji?"
"Eumm, arraseo."
Kyuhyun membuktikan ucapannya
tadi malam untuk berangkat bersama. Pagi-pagi sekali ia menjemput
Sungmin di rumahnya. Ia sengaja berangkat pagi-pagi agar mereka tidak
terlambat sampai ke sekolah, berhubung Kyuhyun mengendarai sepeda
sebagai alat transportasi mereka.
Kyuhyun yang mengemudikan sepeda
tersebut dengan Sungmin yang duduk manis dibelakang kursi penumpang.
Tangannya melingkar indah di pinggang Kyuhyun, berharap agar ia tidak
jatuh dari sepeda.
"Kyunnie, nanti kau turunkan aku agak jauh dari
gerbang ne? Aku tidak ingin orang lain tahu jika kita berpacaran," ujar
Sungmin yang menyenderkan kepalanya pada punggung Kyuhyun. Yeoja itu
merasa sangat nyaman dalam posisi seperti itu.
"Ne, arrasseo."
"Gomawo
kau sudah mau mengerti Kyu. Aku janji, jika aku sudah siap, aku akan
memberitahukan hubungan kita pada sahabat-sahabatku yang lain."
T.B.C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar