
Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Lee Sungmin, Kim Heechul, Choi Sooyoung, Shim Changmin
Rated : M
Disclaimer : It’s contains gay, Boys Love, yaoi, toys! Don’t like? Then just don’t read it!
R-17+
NORMAL POV
Kyuhyun duduk termangu di atas kasurnya. Sesekali ia memejamkan matanya dan menggeram. Ditekannya dadanya kuat-kuat. Kiranya rasa sakit di hatinya akan berkurang. Dirinya membenci perasaan ini. Satu-satunya perasaan yang ia tahu betul apa namanya. Perasaan yang disebut dengan Heartbreak ini sakit bukan main. Seperti layaknya jatuh ke neraka, hatinya serasa ditusuk oleh beribu-ribu jarum. Dalam satu hari, ia telah mendapatkan dua kenyataan pahit. Bukan, bukan sekedar perihal orangtua kandungnya yang mengoyak hati kecilnya. Memang dia merasa sakit hati karena dibohongi selama bertahun-tahun.
Namun yang paling menyakitinya adalah Siwon. Ya, namja berlesung pipi itu secara tidak langsung menyuruh Kyuhyun untuk berhenti mencintainya. Memintanya untuk membuka hati bagi orang lain yang lebih pantas. Bugh! Kyuhyun memukul bantal dengan keras. Kekesalannya sudah sampai ke ubun-ubun. Namja berkulit putih ini mengalami dilema. Batinnya berucap ia tidak boleh menyerah, tapi hatinya sudah terlanjur koyak. Dia terlalu sakit untuk melanjutkan apa yang telah ia mulai. Terlintas pikiran untuk menuruti permintaan Hyung-nya dan menghentikan semuanya—secepatnya. Tapi kembali pada hatinya, masih ada satu bagian yang mengharapkan juga cinta Siwon.
KRIEEET.. Kyuhyun menoleh pada sumber suara. Sesosok pria cantik berdiri dengan senyum terpasang di wajahnya. Kyu tak membalas senyumnya. Pria tadi mengusap rambutnya dan berbicara to the point. “Kyu, ada ‘Tugas’ baru untukmu. Apa kau bisa melaksanakannya?”, Ujarnya sembari duduk di samping namja kecil. “A..”, Kyuhyun hendak menolak tapi didahului oleh Siwon. “Kau ini ngotot sekali Heechul Ahjussii! Sudah kubilang jangan tawari pekerjaan aneh lagi pada Kyunnie kan?”, Tegasnya marah.
Heechul mem-pout-kan bibirnya dan bersidekap. “Kejadian seram itu kan sudah lewat. Lupakan saja, lakukan hal yang baru, benar kan, Kyu?”, Heechul beralih pada namja yang lebih muda. “Kyunnie, jangan berani kau menyetujuinya.”, Siwon men-death glare Kyuhyun. Namja mungil menautkan kedua alisnya. Tidak tahu iblis apa yang menghasutnya, ia setuju dengan tawaran Heechul. “Ahjussii, aku setuju. Beritahu aku apa yang harus aku lakukan,” Siwon menatap tajam ke arah Kyuhyun. Kemudian Heechul memamerkan secarik kertas di depan mata namja bersurai coklat itu. “Temui pria ini,” Heechul tersenyum simpul.
.
.
.
Hiruk pikuk manusia yang berlalu lalang membuat Kyuhyun gerah. Dia sedang duduk menunggu seseorang di sebuah bar terkemuka. Kyu telah membuat janji sebelumnya dengan orang yang akan ditemuinya. Mereka hanya saling bertukar foto yang didistribusikan oleh Heechul. Dilihatnya layar Handphone miliknya terus menerus. Pukul 22.09. Ia mendecih dan melempar Handphonenya ke atas meja. ‘Sial. Ini sudah lewat satu jam. Kenapa dia belum muncul juga?’, Kyuhyun membatin. Ia makin sebal karena pria itu menentukan tempat bertemu di sebuah bar. Namja kecil itu tidak menyukai tempat-tempat bising dan terlalu… berbau dewasa. Diambilnya segelas soda yang hampir habis dan diminum seluruhnya. Jika dalam waktu 15 menit ke depan orang itu belum muncul juga, Kyuhyun akan pergi dan menganggap perjanjian tidak pernah terjadi.
Seketika itu juga seorang pria berlari menghampirinya. “Hah.. hah.. Maaf, kau menunggu lama. Mendadak ada meeting yang tidak bisa kutunda.”, Kyuhyun meneliti penampilan pria paruh baya di hadapannya. Setelan jas mahal, sepatu mengilap, orang ini pastilah kaya raya. Kyuhyun tersenyum palsu dan mempersilakan pria tadi duduk. “Perkenalkan, aku Shim Changmin. Emm..”, Dia menggaruk-garuk kepalanya. “.. Aku sering menonton videomu. Aku ingin bertemu sekali saja, jadi aku minta tolong pada Heechul,” Kyu mengangguk-angguk tanda mengerti. ‘Orang ini jujur sekali. Kurasa dia bukan orang jahat’, Namja yang lebih kecil memajukan tubuhnya dan melonggarkan dasi Changmin. “Panggil saja aku Kyunnie. Apa yang kau inginkan dariku?”, Jemari Kyuhyun bermain di area leher Changmin. Pria yang lebih tua menelan ludah. Lalu Kyuhyun tersenyum nakal dan mencium pipi kanan Changmin. “Kalau kau mau, aku bisa melayanimu sekarang,” Pria itu menyeringai senang. “Tidak di sini. Ayo kita ke tempat yang lebih sepi,” Ajaknya menggandeng tangan Kyu.
Mereka masuk ke dalam sebuah mobil BMW Sport warna hitam. Kyuhyun agak gugup karena ini adalah kali pertama dia dibawa pergi secara sukarela oleh orang yang tidak ia kenal sepenuhnya. Changmin memasangkan safety belt pada Kyuhyun. Pipi namja itu menampilkan semburat merah. Mobil hitam yang mereka tunggangi melaju dengan kecepatan sedang ke daerah yang asing bagi Kyuhyun. Tak banyak percakapan terjadi. Cuma sekedar pengenalan diri masing-masing lebih lanjut dan guyonan ringan. Kyu tersentak ke depan saat mobil berhenti. Ia melongo menatap gedung apartemen yang begitu tinggi juga mewah. “Ayo masuk.”, Diikutinya Changmin dengan patuh sambil menenteng tas ranselnya hingga mereka sampai di sebuah pintu bernomor 302. Si pria paruh baya memasukkan kartu dan otomatis pintu pun terbuka.
Changmin menyuruh Kyuhyun untuk langsung pergi ke kamarnya. Dengan hati-hati namja itu membuka kenop pintu. Ia membelalak takjub. Kasur berukuran King size di depan matanya telah dihias sedemikian rupa dengan kelambu merah berbahan sutra dan taburan bunga mawar di tengahnya. Belum usai keterkejutannya, Changmin berdiri di belakangnya dengan 2 buah gelas berisi wine. “Kita nikmati malam ini, hm..”, Ujarnya memberi instruksi pada Kyuhyun untuk menuju balkon. Namja mungil duduk di kursi yang telah disediakan oleh Changmin. Di antara mereka terhimpit sebuah meja bulat bertaplak putih bersih dan di atasnya dipercantik dengan vas bunga mawar merah. Changmin tersenyum dan mengangkat gelasnya. “Bersulang,” Ucapnya pelan. “A, aku tidak minum minuman beralkohol,” Kyuhyun mendorong gelasnya. “Begitukah? Akan kuambilkan minuman lain”, Pria itu berdiri tapi terhalang oleh lengan Kyuhyun. “Tidak perlu. Mari kita ke tahap selanjutnya,” Kyu berkata dengan nada sensual. Lagi-lagi Changmin menyeringai.
“Tunggu, aku harus memasang ini,” Kyuhyun meraih tasnya dan mengeluarkan handycam. Ia berjalan menuju lemari kaca di seberang kasur. Changmin terkejut. Tapi ia tidak mengatakan apa-apa. “Jika kau ingin berhubungan denganku, syaratnya kau harus mau direkam. Apa Heechul Ahjussii tidak bilang padamu?”, Dipasangnya handycam itu di tempat yang menurutnya strategis dan bisa menyorot seluruh ruangan. Changmin menggendong Kyuhyun ala bridal style dan menjatuhkan tubuh itu ke kasur. Bunga-bunga mawar berserakan di sekitar mereka berdua. “Aku tidak ingin berhubungan denganmu, Gyu-Hyun.”, Kyuhyun tak menangkap maksud pria itu. Changmin menindih tubuh mungil namja yang jauh lebih muda dan mencium bibirnya. Yang dicium menutup matanya dan mengalungkan lengannya di leher Changmin.
Ciuman lembutnya berubah menjadi lumatan ganas. Lidah Changmin menjilat celah bibir Kyu lalu melesak masuk ke rongga mulut hangat itu. Kedua benda kenyal itu bertemu dan saling bertarung. ‘Clak.. clak..’ Bunyi belitan lidah mendominasi pertarungan mereka. “hmmphh..~” Lidah Kyu terdesak mundur. Changmin melepaskan belitan lidahnya. Dijilatnya saliva Kyu yang mengucur di sudut bibirnya. Dengan gerakan seduktif, Kyuhyun melepaskan satu persatu kain yang melekat di tubuh Changmin. Sementara pria dewasa menghisap ceruk antara perpotongan leher dan bahunya. “Eeeerrkkk!”, Namja mungil berteriak kesakitan. Ternyata Changmin menggigit bahunya sampai robek dan mengeluarkan darah. Seringaian buas nampak di wajah tampan Changmin. Kyuhyun bergerak mundur dan terhimpit dengan kepala ranjang. Bingung melanda dirinya.
Telapak tangannya menahan luka di bahunya agar tidak terus meneteskan darah. Tubuhnya gemetaran saat Changmin merangkak mendekatinya. Matanya membulat kala pria paruh baya mengikatkan sebuah kalung anjing di leher Kyuhyun dan menarik tali di ujungnya. Sontak saja namja itu terbatuk-batuk. Dia mengelus-elus pipi putih Kyu. Terlihat ekspresi kepuasan di wajah Changmin begitu melihat Kyuhyun kesakitan. “Kita akan bermain dengan caraku. Turuti perintahku dan rasakan saja,” Namja berambut coklat menggigit bibirnya. Tak disangka, orang ini adalah Sadistic. Ini berbahaya. Dia bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepuasaan pribadi. “Diam di situ!”, titahnya dan beranjak membuka lemari pakaian. Kyuhyun memandang ke kanan dan ke kiri. Tak ada jalan baginya untuk kabur. Tidak mungkin dia akan melompat dari balkon kan? Itu bunuh diri.
Pasrah, Kyu memeluk lututnya dan menunggu perintah lain dari Changmin. “Strip,” Dengan cepat Kyuhyun melucuti seluruh pakaiannya. Changmin memberikan satu set pakaian dari karet berwarna hitam kepadanya. Tidak disuruh pun Kyuhyun sudah tahu kalau ia mesti mengenakannya. Pakaian elastis itu sangat aneh. Terbagi jadi dua bagian, atas dan bawah. Ada lubang besar di dadanya yang membuat kedua nipple namja itu mencuat. Bagian bawahnya seperti celana dalam biasa namun ada celah di pantatnya. Namja bersurai coklat merasa malu memakainya. Rasanya seperti seorang yeoja. Apalah artinya harga diri kalau ia hendak menyerahkan tubuhnya pada pria di lain.
CTARRR!! Tanpa aba-aba pria itu menyabetkan pecut di tangannya ke paha Kyuhyun. Ia yang memang belum siap, jatuh terduduk di lantai. Kyuhyun meringis menahan perih. Goresan merah hasil lecutan membekas kentara di paha mulusnya “Kenapa diam saja?! Cepat kemari!!”, Changmin melayangkan satu lecutan lagi ke perut namja mungil itu. Dengan tubuh bergetar, Kyu pun bangkit. Rasa panas yang menjalar di perutnya memaksa dirinya untuk mematuhi setiap perintah dari Changmin. “Call me master,” Changmin mengangkat tubuh Kyuhyun agar menaiki tubuhnya yang terbaring di atas kasur. “Ma, master,” Ucap Kyu lemah. Changmin mendekatkan wajahnya ke nipple Kyuhyun dan menjilati titik itu. “Ahh.. hngg..”, Mau tidak mau namja itu mendesah. Tangan nakal Changmin mencubit kasar nipplenya yang lain. Terkadang ditarik kencang terkadang ditekan kuat-kuat.
Kyuhyun tak berniat membangkitkan birahi Changmin. Ditahannya desahannya sebisa mungkin. CTARR! Pria itu memberikan hadiah lecutan di pergelangan kaki Kyu. Peluh menjalar membasahi lehernya. Rasa perih menyadarkannya. Ia adalah pihak yang diperintah, tidak mempunyai hak untuk bersikap menurut egonya sendiri. Daripada harus menerima lecutan lagi, Kyuhyun mengeluarkan desahan tertahannya. “Maass.. Terr.. Hueghh!”, Ia terkejut. Changmin dengan seenaknya kembali menarik tali kekangnya. “Kau professional kan? Benar? Perlakukan milikku seperti yang biasa kau lakukan,” Ia menuntun kepala Kyuhyun di bagian paling pribadinya. Plak! Changmin menampar tangan Kyuhyun yang berusaha membuka resleting celananya. “No hands. Use your mouth,” Ditatapnya bola mata hazelnut itu garang.
Perlahan gigi-gigi Kyuhyun menyeret resleting itu turun. Bau amis segera menyergap hidungnya. Susah payah ia membuka celana dalam bermerk Calvin Klein sehingga penis itu dapat terbebas. Changmin yang tak mau menunggu lama kemudian menusukkan penis besarnya ke dalam mulut Kyuhyun. Dia mengerang tatkala pangkal penisnya menyentuh permukaan bibir namja yang lebih mungil. Yang berarti seluruh penisnya berhasil masuk ke mulut yang terbilang sempit itu. Lidahnya menyapu daging keras di mulutnya. Kedua lubang hidungnya kembang kempis mencari oksigen. Rahangnya pegal akibat dibungkam benda laknat Changmin. Diliriknya manik hitam pria yang kelainan jiwa. Penuh penghayatan, kepuasaan. Menahan rasa jijiknya, Kyuhyun mulai mengulum benda panjang milik Changmin. Tak jarang lidahnya menusuk urethra Changmin. Dan malah memberikan sensasi geli sampai Changmin mengerang keenakan. Berkebalikan dari pria yang lebih besar, Kyuhyun mati-matian menahan muntah yang bisa kapan saja keluar dari tenggorokannya.
“Heaaahhhh.. I’m Cominggg!”, Beberapa semprotan cairan mengaliri rongga mulut Kyu. Setelah berhasil melepaskan hasratnya, Changmin mencabut penisnya. Tak bisa ditahan, Kyuhyun terbatuk serta memuntahkan semen yang barusan tertelan olehnya. Belum sempat ia beristirahat, Changmin menggiringnya untuk terlentang dengan paha yang terangkat di udara. Pria gila itu mengikatkan tali menyatukan dua lutut Kyuhyun dengan dua sikunya—Shibari. Terpampanglah belah pantat Kyu yang berlubang tepat di hole imutnya. Ia mengerang keras. Changmin memasukkan jari tengahnya ke lubang Kyuhyun tanpa lubricant. “Uuuh.. nnmm..”, Erangan Kyu berubah menjadi desahan nikmat. Jari tengah Changmin mendesak pleasure spot miliknya.
Dibalikkannya tubuh Kyu menjadi menungging tanpa menarik jarinya. Posisinya sekarang hampir setara dengan kucing yang tidur. CTAARR! Pemuda itu terkejut. Bekas merah keunguan telah terpahat manis di punggungnya. CTAR.. CTARR! Tanpa ampun Changmin menyabet punggung Kyuhyun. “Arghh!! Berhenti..! Hiks..” Ia terisak-isak. Semakin dia menjerit, Semakin ganas juga Changmin melukainya. Kyuhyun sudah tak tahu lagi seperti apa bentuk punggungnya. “Feels good, eh? You’re such a dirty whore! Every part of you is dirty!” Ucapan pria yang lebih tua menghujam jantungnya. Di saat yang sama dirinya menegang. Jari yang masuk ke lubangnya bertambah banyak. Keluar-masuk, gerakan yang dibuat Changmin selalu mengenai spotnya. Antara sakit dan kenikmatan, ia tak bisa menakar mana yang lebih dominan. Keduanya membikin pandangannya berkunang-kunang.
Mata indah Kyuhyun terpejam. Ia pingsan.
.
.
.
(07.36 a.m.)
Siwon menatap kamar Kyuhyun yang kosong melompong. “Semalam dia tidak pulang, ya.”, Gumamnya. BRAK! Ditolehnya pintu yang terbuka lebar. Namja bersurai coklat berdiri di ambang pintu dengan tangan yang menyangga tembok. Rambutnya berantakan, bajunya terbuka sampai sebahu, menampilkan guratan luka yang mengering. Tergesa, dia berlari ke arah pemuda kecil. “Apa yang terjadi padamu? Mana yang sakit?”, Kyuhyun menepis tangan Hyungnya yang hendak membantunya berjalan. Siwon mengernyitkan alisnya. “Memang apa pedulimu? Biarkan saja aku sendiri,” geramnya dengan tatapan marah.
(Flashback)
KYUHYUN’S POV
Kukerjapkan mataku berkali-kali. Nyeri di seluruh tubuhku mengingatkanku hal yang terjadi semalam. Tali dan baju-ketat-aneh yang melekat di badanku telah dilepaskannya, dan lukaku juga sudah mulai kering. Kuperiksa daerah bawahku. Dia tidak melakukan penetrasi rupanya. Jadi itu arti kata “Aku tidak ingin berhubungan denganmu, Gyu-Hyun”. Dasar Pak Tua! Pantas saja dia tidak punya istri, otaknya tidak waras! Aku mengambili pakaianku yang tergeletak di lantai. Pandanganku melebar. Terdapat hamburan uang kertas dengan jumlah banyak. Hatiku bagai tergilas truk. Dia pikir aku pelacur?! Aku memakai kembali bajuku dan melenggang pergi.
back to NORMAL POV
Ditariknya pinggang Kyuhyun. Pemuda itu terjatuh ke pelukan Siwon dengan mulus. “Tentu saja aku peduli, Kyunnie..”, Ia mengeratkan genggamannya pada pinggang Kyu. Yang dipeluk terdiam membisu. Tak sengaja Siwon melihat bekas luka yang menerawang dari baju tipis adiknya. Amarahnya terpancing, dirobeknya baju itu paksa. Nyaris sekujur punggung Kyuhyun tergores. “SIAPA YANG MELAKUKAN INI PADAMU?!”, Kyu tidak menjawab. Habis sudah sisa kesabaran namja berlesung pipi, ia menutup pintu dan menguncinya. Digeretnya Kyuhyun masuk ke kamarnya dan didorong kasar ke atas kasur. “Tetap tidak mau menjawab?”, Kyu menggeleng. Atmosfir sekitar mendadak berubah. Dengan cepat bibir Siwon bertemu dengan cuping telinga Kyuhyun. Ia menjilatnya lambat. Sang adik mendesah tertahan. Disejajarkannya wajahnya dengan wajah Kyuhyun. Tak mau menghabiskan waktu, Siwon menangkup pipi adiknya dan mencium bibir merahnya singkat.
Lalu beralih ke penis yang tegak menjulang dibalik celana Kyuhyun. Dienyahkannya kain pengganggu itu dan mengocok cepat penisnya. “H..yuung.. ahh..”, Siwon menciumi daerah perut rata tanpa ABS milik Kyu. Menghisapnya, menghasilkan kissmark kecil. Tempo kocokan Siwon perlahan membuai Kyuhyun untuk ikut bermain. Ia mencondongkan dadanya sambil menarik-narik kaos Hyungnya. Paham, Siwon melepaskan kaos dan celana pendeknya. Kemudian kepala Kyu bertumpu pada pundak Siwon dan menggesekkan penisnya. “Nnyahh.. hmm.. more.. shh”, penis Siwon keras sekeras pasak tiang. Disaat Kyuhyun asyik menikmati gesekan di penisnya, namja berkulit tan justru menjulurkan tangannya ke laci meja. Ia membalurkan baby oil untuk menjamah lubang sempit Kyuhyun.
Kyu tersentak maju. Lubangnya yang berdenyut sudah diisi 3 jari sekaligus. Hyungnya melebarkan lubang Kyuhyun hati-hati. Takut melukainya. “Nhh.. Hyung.. Ce.. Patlaah..”, desahnya memohon. Tanpa ragu-ragu Siwon mengganti jarinya dengan penis berukuran “wow” nya. Ia menarik nafas dalam dan menghentakkan penisnya kencang agar mencapai prostat Kyuhyun. Keduanya menjerit. Kehangatan yang melingkupi penisnya membuat Siwon tak sabar dan menyodok lebih dalam. Keluar-masuk dengan cepat. Tubuh Kyuhyun terguncang ke sana kemari menerima hajaran penis dahsyat Hyungnya. “Siwonn.. Hyunghh.. ah.. ahm.. ahhh..”, Perutnya serasa melilit. Ia tahu inilah saatnya. Cairan putih yang ditunggu-tunggu keluar menyemburi perut Siwon.
Mereka berhenti bergerak. Namja berlesung pipi memberikan adiknya waktu rehat sejenak.
Heran karena Hyungnya berbeda dari biasanya, Kyuhyun lalu berbisik, “Aku akan.. memuaskanmu.” Diangkatnya pinggulnya hingga separuh penis yang tertancap. Tiba-tiba ia menjatuhkan pinggulnya. Dinding rectum meremas penis Siwon. Dengan segala upaya Kyuhyun menaik turunkan pinggulnya memberi Hyungnya surga duniawi. Melihat adiknya kelelahan, Siwon membantu memajukan pantatnya. Frekuensi sodokan penisnya bertambah. Merasa tidak kuat, Siwon menggeram mirip harimau.
Spermanya memuncrat ditampung oleh lubang Kyuhyun. Nafas keduanya tersengal-sengal. “… Dia tida.. sex.. dengan.. ku,” ucap Kyu terpatah-patah. Tetapi Siwon tahu artinya. Dibelainya kening pemuda itu penuh kasih sayang. “Lukamu masih sakit?”, Kyuhyun menggeleng. Namja berbadan kekar mengecupi bekas-bekas luka di bahu adiknya. Bulu kuduk Kyuhyun meremang.
“Aw!”, Siwon memekik sebab Kyuhyun menyempitkan lubang anusnya. Dia merebahkan badan kecilnya serta menarik Hyungnya ke pelukannya. Sekali lagi Kyuhyun memaksakan senyumnya. Ada perasaan janggal, Hyungnya pernah bilang dia cuma menganggap Kyuhyun sebatas adik, lantas tidakkah dia lihat yang dilakukannya sekarang? Siwon melakukan sex dengan cinta, bukan sekedar melepas syahwat.
Digoyangkannya pantatnya meminta Siwon menyetubuhinya. Kemudian tidak tanggung-tanggung Siwon memaju mundurkan penisnya, kembali menghajar lubang Kyuhyun. Cairan di dalamnya mengalir seiring kecepatan gempuran penis Siwon. Seluruh rasa berkumpul dalam satu titik. “HUAHHH..”, Teriakan itu diikuti semburan-semburan cairan hangat.
.
.
.
Kyuhyun memandangi cahaya matahari yang tembus menempa kaca jendela. Ia mengangkat telapak tangan kirinya. Ditatapnya jarak di antara satu jari dan jari lainnya. ‘Apakah benar aku kotor?’ perkataan Shim Changmin membebani pikirannya. “Kyunnie?”, panggil Siwon. Ditariknya tangannya turun. Hyungnya belum terlelap. “Sebenarnya.. selama ini aku sudah bekerja di perusahaan akuntansi. Urusan toko kuserahkan semuanya kepada Hyukjae dan Heechul Ahjussii. Kau tahu?”, Bukan hal yang mengejutkan bagi Kyuhyun. Teringat Hyungnya yang senantiasa mengutak atik laptop. “Aku.. Yang ingin kukatakan adalah..”, Ada jeda, “.. Kita harus mengakhirinya,”. Syaraf Kyuhyun seolah terputus. Ia tidak bisa menggerakkan seujung jaripun. Mengakhiri? Apa yang harus diakhiri?
.
.
.
~~~To Be Continued~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar