Pairings : Choi Siwon, Cho Kyuhyun (WonKyu)
Side cast : -
Rated : M
Disclaimer : It’s contains Yaoi, Boys Love, and Gay!! Don’t like? Then just don’t
read it!! R-17+
KYUHYUN’S POV
Sesosok namja dengan senyuman yang menawan berjalan mendekatiku. Melambaikan jari-jarinya ke arahku__masih
tersenyum simpul. Aku hanya berdiri terpaku tidak berusaha untuk
menyapa ataupun melemparkan senyum padanya. Bukannya sombong, aku cuma
sedang berpikir bagaimana mungkin namja setampan itu bisa terpesona
padaku, “Cho Kyuhyun Yang Membosankan”? Aku tidak pandai bergaul, gayaku
seperti kutu buku berkacamata, bahkan rambutku yang ikal kecoklatan ini
begitu berantakan. Apa sih yang kau lihat dari diriku, Choi Siwon?! PLOK.. PLOK..! Aku tersentak. Siwon sudah ada di hadapanku dengan ekspresi cemas.
“kau tidak apa-apa kan, Kyu?”, ia mengelus pipiku. Membuatku salah tingkah dan merona.
“a, aku baik-baik saja. Ayo pergi!” , aku berbalik dan meninggalkannya.
Bodoh, Kau Choi Kyuhyun!! Tidak bisakah kau bersikap manis barang
sedetik saja untuk menyenangkannya?
Aku berjalan semakin cepat agar Siwon tidak melihat wajahku yang sudah merah padam karena malu. Well,
jika ingin mendengar bagaimana asal-muasal semua ini terjadi aku akan
menceritakannya padat,singkat, tapi tidak menjamin jelas. Kami mulai
saling berbicara saat ditempatkan di kamar asrama yang sama. Sebenarnya
sudah setahun kami sekelas, hanya saja aku enggan berbicara dengan Siwon
mengingat dia adalah salah satu dari kumpulan makhluk populer yang
dipuja-puja para Yeojya. Tapi lambat laun Siwon jadi begitu perhatian
padaku. Aku menduga bahwa ia baik padaku karena tak ingin mendapat
kesulitan sekamar dengan namja aneh macam aku. Sebulan kemudian Siwon
menyatakan suka padaku. Aku tidak menjawabnya. Pasti itu hanya
akal-akalan darinya. Begitulah kilas baliknya.
.
.
.
(in the room)
Aku masuk dan segera merebahkan tubuhku ke atas kasur. Menyebabkan bunyi
berdebum keras. Kulepas kacamataku dan meniup-niup poniku yang menutupi
mata. Rasa kantuk menyelubungi sekitarku. Akupun tertidur. Di sela-sela
tidurku aku merasakan sepasang tangan menarik pakaianku. “kyunnie…
chagiya..” sayup-sayup suara terdengar. Masa bodoh, aku sangat mengantuk
tahu!
.
.
“Engghh… aphha ini…?” nafasku sedikit sesak. Begitu sisa-sisa
kesadaranku kembali aku terbelalak. Sontak aku menjerit kaget. “Hey,
tenanglah, Kyu! Ini aku, Siwon. ” , siapa yang bisa tenang mendapati
tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun tidur di samping orang lain?!
”ka,kau, apa yang telah terjadi?”, tanyaku was-was sambil menarik
selimut . “Hem… aku melepaskan seragammu karena kukira kau tidak nyaman
tidur memakainya dan.. aku tertidur di sampingmu.”, Siwon memasang
senyum bak malaikat tanpa dosa. Pipiku kembali panas. Jadi dia telah
melihat tubuhku secara utuh dan tidak melakukan apa-apa? Aku tidak
percaya ini!
“kau tidak melakukan hal aneh padaku kan?!” , aku sedikit membentak.
“ ‘hal aneh’ katamu? Seperti apa? Ini maksudmu?” , Siwon meremas penisku
dari balik selimut. Tanpa sadar aku mendesah nikmat. Dapat kulihat
wajah Siwon yang menyeringai. Ia tidak berhenti dan malah semakin berani
mengocok penisku dengan tempo sedang. Meremas juga twinsballs-ku dan
mengusap-usap ujung penisku. Aku makin mendesah tidak karuan. Aku
berusaha meraih bantal untuk meredam suara-suara erotis yang keluar,
tapi Siwon mencegahku dan menggelengkan kepalanya. Sial! Aku benar-benar
dipermainkan sekarang. Dalam sekejap selimut yang menutupi tubuhku
sudah dibuang entah kemana olehnya. Tinggallah Aku, terengah-engah
dengan wajah merah, kejantanan tegang, dan posisi mengangkang.
Siwon mendekat dan mulai mencium bibirku kasar. Melumatnya serta
menggigit bibir bawahku hingga bengkak. Ditekannya tengkukku untuk
memperdalam ciuman di antara kami. Ciuman panjang ini sangat memabukkan
bagai candu. Aku mendorongnya karena pasokan oksigenku hampir habis.
Kuhirup udara sebanyak-banyaknya. Baru sedetik aku merasa hidup kembali
Siwon sudah memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Menyapa lidahku dan
mengajaknya bertarung. Aku tidak bisa berbuat banyak selain
mengimbanginya walaupun akhirnya akulah yang didominasi. Belum puas, ia
menjelajah rongga mulutku, mengabsen gigi-gigiku. Beberapa menit berlalu
Siwon pun mengeluarkan lidah nakalnya.
“tubuhmu itu sensitive sekali. Kau tahu kan kalau kau terlihat seperti pelacur saat ini?”, Ah.. Aku paham. Dia sedang melakukan Dirty Talk
padaku. Sekaranglah saatnya jika aku mau melawan balik. Kupuntir-puntir
surai coklatku. “ya, aku tahu. Pelacur kecil ini menginginkan Siwon Jr.
di.. sini.”, aku mengangkat paha kananku dan menyusupkan jari tengahku
ke dalam hole pink-ku yang berkedut. Gotcha! Siwon membelalak__terkejut.
Kurasa aku menang….. sepersekian detik tadi. Siwon baru saja mengunci
kedua tanganku di atas kepalaku dan menyeringai. “Naughty Kyunnie. Kau
segera mendapatkan hukumanmu!”, Siwon menjilat kepala penisku sebelum ia
mengulumnya.
Aku mendesah keras meminta lebih persis seperti pelacur. Pantas saja
ia menyebutku begitu, sebutan ‘pelacur’ cocok buatku. Spermaku sudah
memuncrat kalau saja Siwon tidak menusuk lubang kecilku dengan lidahnya.
Aku mengerang kecewa. Sebelum aku sempat memohon ia memasukkan 2 jari
ke hole-ku membuat gerakan scissor. Aku melonjak, tak sengaja
jarinya menyentuh sesuatu dan mengalirkan setruman-setruman kenikmatan
di diriku. Merasa cukup, ia mengeluarkan jari-jarinya dan melucuti
pakaiannya sendiri. Entah sadar atau tidak salivaku menetes melihat
betapa besarnya penis Siwon dan tentu abs-nya juga. Didongakkannya
daguku memberiku ciuman singkat sebelum mengangkat tubuhku ke
pangkuannya. “Ride me, Kyunnie,” perlahan-lahan kumasukkan
penis besar itu ke hole-ku. Aku merinding. Baru kepalanya saja sudah
sebegini sakitnya. Kupandang mata Siwon dengan tatapan sayu. Mungkin ia
mau merenggangkanku sedikit lagi.
Tak sabar, Siwon menghentakkan seluruh penisnya hingga terbenam dalam
hole sempitku. Jeritanku membahana di penjuru kamar. Dasar kejam kau,
Siwon!! Apa kau tidak melihat caraku memandangmu tadi?!?! Aku hendak
memakinya jika ia tidak menghantamkan penisnya persis ke prostatku.
Punggungku melengkung menahan sensasi luar biasa dan Siwon mendesah saat
penisnya terjepit otot-ototku. “Do your job, slut,” bisiknya
seduktif di telingaku. Aku berpegangan di pundaknya dan menjatuhkan
pantatku. Memposisikan agar penisnya pas menumbuk prostatku.
Kami sama-sama mendesah dan mengerang hebat. Siwon memberiku tambahan kenikmatan dengan menggigit nipple-ku
dan mengocok penisku tidak beraturan. Diserang berbagai arah aku makin
menaik-turunkan tubuhku bagai kuda liar. Aku berteriak,
“Siiiwonhh…mmhh!! I can’t… ah.. hold it!!” kupeluk lehernya dan kembali membawanya dalam ciuman panas. SPLURT!
Cairan putihku keluar membasahi dada Siwon juga dadaku. Hole-ku
menyempit mengurut penis Siwon sampai akhirnya ia melenguh memyemprotkan
cairan kentalnya. Hangat. Kami berdua ambruk di atas kasur.
“saranghae, Kyunnie..” , ia tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.
Bibirku bergetar menjawab “na, nado saranghae… Siwonnie”. Kami
berpelukan layaknya kekasih. Siwon mengecup keningku sambil menarik
keluar penisnya. Refleks aku mengencangkan hole-ku. Siwon salah
mengerti. Ia menyeringai kembali, “kau belum puas, Kyunnie? Akan
kulayani kau semalaman!”. Kutelan ludahku. Malam ini pasti akan menjadi
malam panjang penuh desahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar