Pengikut

Rabu, 24 Oktober 2012

IN OUR ROOM

Pairings           : Choi Siwon, Cho Kyuhyun (WonKyu)
Side cast         : -
Rated              : M
Disclaimer       : It’s contains Yaoi, Boys Love, and Gay!! Don’t like? Then just don’t
read it!! R-17+



KYUHYUN’S POV
Sesosok namja dengan senyuman yang menawan berjalan mendekatiku. Melambaikan jari-jarinya ke arahku__masih tersenyum simpul. Aku hanya berdiri terpaku tidak berusaha untuk menyapa ataupun melemparkan senyum padanya. Bukannya sombong, aku cuma sedang berpikir bagaimana mungkin namja setampan itu bisa terpesona padaku, “Cho Kyuhyun Yang Membosankan”? Aku tidak pandai bergaul, gayaku seperti kutu buku berkacamata, bahkan rambutku yang ikal kecoklatan ini begitu berantakan. Apa sih yang kau lihat dari diriku, Choi Siwon?! PLOK.. PLOK..! Aku tersentak. Siwon sudah ada di hadapanku dengan ekspresi cemas.
“kau tidak apa-apa kan, Kyu?”, ia mengelus pipiku. Membuatku salah tingkah dan merona.
“a, aku baik-baik saja. Ayo pergi!” , aku berbalik dan meninggalkannya. Bodoh, Kau Choi Kyuhyun!! Tidak bisakah kau bersikap manis barang sedetik saja untuk menyenangkannya?
Aku berjalan semakin cepat agar Siwon tidak melihat wajahku yang sudah merah padam karena malu. Well, jika ingin mendengar bagaimana asal-muasal semua ini terjadi aku akan menceritakannya padat,singkat, tapi tidak menjamin jelas. Kami mulai saling berbicara saat ditempatkan di kamar asrama yang sama. Sebenarnya sudah setahun kami sekelas, hanya saja aku enggan berbicara dengan Siwon mengingat dia adalah salah satu dari kumpulan makhluk populer yang dipuja-puja para Yeojya. Tapi lambat laun Siwon jadi begitu perhatian padaku. Aku menduga bahwa ia baik padaku karena tak ingin mendapat kesulitan sekamar dengan namja aneh macam aku. Sebulan kemudian Siwon menyatakan suka padaku. Aku tidak menjawabnya. Pasti itu hanya akal-akalan darinya. Begitulah kilas baliknya.
.
.
.
(in the room)
Aku masuk dan segera merebahkan tubuhku ke atas kasur. Menyebabkan bunyi berdebum keras. Kulepas kacamataku dan meniup-niup poniku yang menutupi mata. Rasa kantuk menyelubungi sekitarku. Akupun tertidur. Di sela-sela tidurku aku merasakan sepasang tangan menarik pakaianku. “kyunnie… chagiya..” sayup-sayup suara terdengar. Masa bodoh, aku sangat mengantuk tahu!
.
.
“Engghh…  aphha ini…?” nafasku sedikit sesak. Begitu sisa-sisa kesadaranku kembali aku terbelalak. Sontak aku menjerit kaget. “Hey, tenanglah, Kyu!  Ini aku, Siwon. ” , siapa yang bisa tenang mendapati tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun tidur di samping orang lain?! ”ka,kau, apa yang telah terjadi?”, tanyaku was-was sambil menarik selimut . “Hem… aku melepaskan seragammu karena kukira kau tidak nyaman tidur memakainya dan.. aku tertidur di sampingmu.”, Siwon memasang senyum bak malaikat tanpa dosa. Pipiku kembali panas. Jadi dia telah melihat tubuhku secara utuh dan tidak melakukan apa-apa? Aku tidak percaya ini!
“kau tidak melakukan hal aneh padaku kan?!” , aku sedikit membentak.
“ ‘hal aneh’ katamu? Seperti apa? Ini maksudmu?” , Siwon meremas penisku dari balik selimut. Tanpa sadar aku mendesah nikmat. Dapat kulihat wajah Siwon yang menyeringai. Ia tidak berhenti dan malah semakin berani mengocok penisku dengan tempo sedang. Meremas juga twinsballs-ku dan mengusap-usap ujung penisku. Aku makin mendesah tidak karuan. Aku berusaha meraih bantal untuk meredam suara-suara erotis yang keluar, tapi Siwon mencegahku dan menggelengkan kepalanya. Sial! Aku benar-benar dipermainkan sekarang. Dalam sekejap selimut yang menutupi tubuhku sudah dibuang entah kemana olehnya. Tinggallah Aku, terengah-engah dengan wajah merah, kejantanan tegang, dan posisi mengangkang.
Siwon mendekat dan mulai mencium bibirku kasar. Melumatnya serta menggigit bibir bawahku hingga bengkak. Ditekannya tengkukku untuk memperdalam ciuman di antara kami. Ciuman panjang ini sangat memabukkan bagai candu. Aku mendorongnya karena pasokan oksigenku hampir habis. Kuhirup udara sebanyak-banyaknya. Baru sedetik aku merasa hidup kembali Siwon sudah memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Menyapa lidahku dan mengajaknya bertarung. Aku tidak bisa berbuat banyak selain mengimbanginya walaupun akhirnya akulah yang didominasi. Belum puas, ia menjelajah rongga mulutku, mengabsen gigi-gigiku. Beberapa menit berlalu Siwon pun mengeluarkan lidah nakalnya.
“tubuhmu itu sensitive sekali. Kau tahu kan kalau kau terlihat seperti pelacur saat ini?”, Ah.. Aku paham. Dia sedang melakukan Dirty Talk padaku. Sekaranglah saatnya jika aku mau melawan balik. Kupuntir-puntir surai coklatku. “ya, aku tahu. Pelacur kecil ini menginginkan Siwon Jr. di.. sini.”, aku mengangkat paha kananku dan menyusupkan jari tengahku ke dalam hole pink-ku yang berkedut. Gotcha! Siwon membelalak__terkejut. Kurasa aku menang….. sepersekian detik tadi.  Siwon baru saja mengunci kedua tanganku di atas kepalaku dan menyeringai. “Naughty Kyunnie. Kau segera mendapatkan hukumanmu!”, Siwon menjilat kepala penisku sebelum ia mengulumnya.
Aku mendesah keras meminta lebih persis seperti pelacur. Pantas saja ia menyebutku begitu, sebutan ‘pelacur’ cocok buatku. Spermaku sudah memuncrat kalau saja Siwon tidak menusuk lubang kecilku dengan lidahnya. Aku mengerang kecewa. Sebelum aku sempat memohon ia memasukkan 2 jari ke hole-ku membuat gerakan scissor. Aku melonjak, tak sengaja jarinya menyentuh sesuatu dan mengalirkan setruman-setruman kenikmatan di diriku. Merasa cukup, ia mengeluarkan jari-jarinya dan melucuti pakaiannya sendiri. Entah sadar atau tidak salivaku menetes melihat betapa besarnya penis Siwon dan tentu abs-nya juga. Didongakkannya daguku memberiku ciuman singkat sebelum mengangkat tubuhku ke pangkuannya. “Ride me, Kyunnie,” perlahan-lahan kumasukkan penis besar itu ke hole-ku. Aku merinding. Baru kepalanya saja sudah sebegini sakitnya. Kupandang mata Siwon dengan tatapan sayu. Mungkin ia mau merenggangkanku sedikit lagi.
Tak sabar, Siwon menghentakkan seluruh penisnya hingga terbenam dalam hole sempitku. Jeritanku membahana di penjuru kamar. Dasar kejam kau, Siwon!! Apa kau tidak melihat caraku memandangmu tadi?!?!  Aku hendak memakinya jika ia tidak menghantamkan penisnya persis ke prostatku. Punggungku melengkung menahan sensasi luar biasa dan Siwon mendesah saat penisnya terjepit otot-ototku. “Do your job, slut,” bisiknya seduktif di telingaku. Aku berpegangan di pundaknya dan menjatuhkan pantatku. Memposisikan agar penisnya pas menumbuk prostatku.
Kami sama-sama mendesah dan mengerang hebat. Siwon memberiku tambahan kenikmatan dengan menggigit nipple-ku dan mengocok penisku tidak beraturan. Diserang berbagai arah aku makin menaik-turunkan tubuhku bagai kuda liar. Aku berteriak, “Siiiwonhh…mmhh!! I can’t… ah.. hold it!!” kupeluk lehernya dan kembali membawanya dalam ciuman panas. SPLURT! Cairan putihku keluar membasahi dada Siwon juga dadaku. Hole-ku menyempit mengurut penis Siwon sampai akhirnya ia melenguh memyemprotkan cairan kentalnya. Hangat. Kami berdua ambruk di atas kasur.
“saranghae, Kyunnie..” , ia tersenyum memperlihatkan lesung pipinya. Bibirku bergetar menjawab “na, nado saranghae… Siwonnie”. Kami berpelukan layaknya kekasih. Siwon mengecup keningku sambil menarik keluar penisnya. Refleks aku mengencangkan hole-ku. Siwon salah mengerti. Ia menyeringai kembali, “kau belum puas, Kyunnie? Akan kulayani kau semalaman!”. Kutelan ludahku. Malam ini pasti akan menjadi malam panjang penuh desahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar