Title : EXO dan SNSD Bertukar Jiwa????
Author : Baconyeojachingu
Pairing : kim Joon Myun a.k.a Suho & Kim Tae Yeon #mian marganya sama
Byun Baek Hyun & Tiffany Hwang a.k.a Hwang Mi Young
Park Chan Yeol & Jessica Jung a.k.a Jung Soo Yeon
Do Kyung Soo a.k.a D.O & Sunny a.k.a Lee Sun Kyu
Kim Jong In a.k.a Kai & Yoona a.k.a Im Yoon Ah
Oh se Hun & Seo Hyun a.k.a Seo Joo Hyun
Genre : Comedy, romance, friendship, Fantasy, Schoollife
Rating : PG 15
Length : Chapter
Author : Baconyeojachingu
Pairing : kim Joon Myun a.k.a Suho & Kim Tae Yeon #mian marganya sama
Byun Baek Hyun & Tiffany Hwang a.k.a Hwang Mi Young
Park Chan Yeol & Jessica Jung a.k.a Jung Soo Yeon
Do Kyung Soo a.k.a D.O & Sunny a.k.a Lee Sun Kyu
Kim Jong In a.k.a Kai & Yoona a.k.a Im Yoon Ah
Oh se Hun & Seo Hyun a.k.a Seo Joo Hyun
Genre : Comedy, romance, friendship, Fantasy, Schoollife
Rating : PG 15
Length : Chapter
Author sadar sekali pake banged, banget nya pake d, kalo ini ff telat publish. Mianhaeyo readerdeul… T.T author sangat sibuk untuk memantau kelanjutan kasus eyang subur. #eh, plak! Hadeuh, yg bener aja donk, masa cewe kece badai cetar membahana melintasi garis khatulistiwaseperti saya sibuk ngurusin istri si subur. #eh, plak
Hah, udahlah lama-lama author error nih ngebacot sendiri. Sebenernya author cuma mau bilang, wahai readerdeul tercinta, tersayang, terkasih #plak plak plak! Mbok ya kalo komen kudu ikhlas dikit nape. Masa di komennya Cuma ‘next thor’ ‘keren thor, next chap ditunggu’ ‘ wah thor lucu, next chap post secepatnya ya.’ Mbok ya disertai dengan sedikit kesannya dengan story ini, kalo komen kalian singkat padat dan jelas begitu malah author jadi ngerasa kalo kalian gak tertarik ama ff ini. Padahal kan author Cuma minta kalian buat couple fav, sebagian ada sih yg buat, tapi sebagian lagi, reader yang komen dengan gaya cool dan hemat bicaranya mengabaikan begitu saja permohonan author, huweee eomma huwee #mewek
Ayo donk mana suaranya! Tunjukkan kalo kalian adalah reader sejati yang menghargai karya author… lagipula author kasih tau nih ya, biasanya reader yg komen dikit2, author suka gak inget namanya, tapi coba kalo banyakan dikit komennya, pasti author ingat slalu dan ditunggu bgt komennya. Enak kan kalo komen kalian ditungguin ama author? #reader: biasa aja kali..
Atau mungkin, ini Cuma mungkin ya, author gak tau bener ato gak, mungkin sebagian reader ada yg ragu buat komen panjang2 karna takut dikatain sksd, gak kok reader! Author bukan orang seperti itu. Siapa pun kamu, author terima kok bacotannya di kolom komentar bahkan akan selalu author bls dgn lebih panjang lagi karena apa? Karena kita semua CHINGU! #chingu kan bhs korea nya teman, kalo berteman author gak tau, plak!
Okey, author harap setelah bacotan super gaje ini, para reader cool yang bertebaran segera menyedekahkan sedikit pendapatnya ya… tapi gak maksa kok, kalo mau komen dikit gapapa deh, author pasrah…
Maap nih, author perpanjang lagi bacotannya, hasil vote di chap sebelumnya dimenangkan oleh BaekFany dengan 5 suara, SeHyun dengan 4 suara, ChanSica dengan 3 suara, SuTae dengan 2 suara, KyungSun dan KaiYoon satu suara. Suara dihitung sampai dengan seorang reader bernama kyutaemfany, jadi kalo ngira saya boong dengan hasil vote boleh itung sendiri, itu pun kalo sampean gak ada kerjaan, plak! So di chap ini bakal banyak BaekFany scene, buat yg lain maap ye, tapi ini lah hasil suara (?) kalian, yg gak dukung rugi tuh, soalnya fav nya jadi dikit scene gegara gak didukung. Abis nulis nama couple fav nya aja susah bgt, jadi terimalah dengan lapang hati, okay? dan yg terakhir NO SIDERS, NO BASH, AND NO PLAGIATOR!!!
BACONYEOJACHINGU PRESENT
ENJOY IT
Tifany POV
“Kurasa kita perlu bicara Baekhyun-ssi!” kudongakkan kepala dan menemukan diriku (yg sekarang ditempati oleh Baekhyun)menatapku horror. Aish gawat! Pekikku dalam hati. Bagaimana ini? Kenapa wajahnya menyeramkan sekali? Dia marah?
Aku berusaha melepaskan pergelanagn tanganku yang digengamnya erat dengan posisi masih duduk. Mana mungkin aku mau mengikutinya keluar! Bisa-bisa saja dia mengamuk besar.
“Duduk di bangku kalian masing-masing!” kualihkan pandanganku ke depan kelas. Ternyata ada Kris saem yang baru saja masuk dan meletakkan bukunya di meja. Terima kasih Kris saem, kau adalah penyelamatku! Aku tersenyum puas lalu menatap Tiffany (Baekhyun) seolah berkata, ‘tidak dengar kata seonsaengnim? Kembali ke bangkumu!’
“Jam istirahat nanti jangan coba kabur!” ia memperingati lalu berjalan ke bangkunya. Fiiiuh, sementara aku aman.
Jessica POV
Yess, akhirnya pelajaran Kris saem! Aku sangat senang. Aku melihat cermin untuk memastikan penampilanku sudah rapi lalu kembali menatap ke depan dengan tangan di dagu dan senyum lebar yang terkembang hingga menampakkan gigi putih dan gusi Chanyeol. ( ya, kalian tau kan ini bukan gigiku.) kupandangi Kris saem dengan pandangan berbinar, sejuta kekaguman, dan beribu keterpesonaan (?)
Kedua pasang mata Chanyeol kuarahkan mengikuti setiap pergerakan Kris saem yang berjalan sambil menerangkan materi hari ini. Ia memeluk buku tebak dengan lengannya sambil terus berbicara dan sekali-sekali menuliskan beberapa kata di papan tulis.
“Ah, baik. Siapa yang akan menjawab pertanyaan saya?” Kris saem mengedarkan pandang ke seisi ruangan mengamati ekspresi siswa siswi nya. “Ya baik, silakan Chanyeol!” sambung Kris saem lagi saat melihatku sedang mengangkat tangan.
Aku merasa pipiku menghangat ketika Kris saem tersenyum ke arahku. Akh, padahal kan hanya tersenyum, kenapa aku bisa sampai seperti ini? “Jeogi seonsaengnim!” ucapku malu-malu. “ Seonsaengnim bisa mengulangi pertanyaannya?” sambungku dengan nada yang terdengar aneh. Bayangkan saja suara Chanyeol yang sama bertanya dengan suara Kris saem ini berbicara dengan nada malu-malu dan kemayu yang dibuat-buat, ditambah lagi ekspresiku yang seharusnya manis dan imut ini malah terlihat aneh saat dipasang di wajah Chanyeol, otomatis, pandangan seperti ini o_0 diarahkan seisi kelas padaku. Tatapan itu ada yang bermakna, mual, terkejut, geli, heran, dan satu-satunya pandangan yang berbeda di ruangan itu yaitu siapa lagi kalau bukan si pemilik tubuh asli Chanyeol yang saat ini duduk dengan mata melotot geram ke arahku. Dia membuat wajahku yang cantik nan anggun itu terlihat mengerikan saat melotot. Tapi siapa yang peduli? Dia sudah mempermalukanku tadi pagi, sekarang giliranku yang mengambil kesempatan, hehe..
“kenapa? Kau tidak fokus hari ini Chanyeol? Kau ada masalah?” ‘ne, masalahku adalah wajah seonsaengnim yang kelewat sempurna itu!’ sorakku dalam hati. Ah, andai saja aku bias berteriak untuk mengatakan betapa rupa seonsangnim yang satu ini sudah menyihirku. Aih, aku malu memikirkannya. “animida seonsaengnim. Aku tidak punya masalah apa-apa. Aku hanya merasa pertanyaannya tadi kurang jelas.” ‘karena aku terlalu focus pada wajah seonsaengnim makanya aku tidak dengar’ lanjutku dalam hati.
“Baiklah, tadi seonsaengnim bertanya bagaimana raja Lee Gak mendapatkan posisinya sebagai raja, kau tau jawabannya Chanyeol?” akh, senyum itu.. kenapa seonsaengnim sangat suka tersenyum membuatku meleleh seperti ini.
“eumm, ne. bla bla bla bla bla bla bla..” aku menjawab pertanyaan Kris saem lacar namun senyuman lebar tak kunjung luntur dari wajahku. Senyuman kebahagiaan saat menatap wajah Kris saem. ๐
“Eoh, ternyata Chanyeol sudah menguasai materi kita hari ini. Aku rasa kalian patut meniru sikap Chanyeol yang seperti ini. Kalian mengerti?”
“Ne seonsaengnim!” seluruh siswa siswi mengiyakan.
Kris POV
Akh, aku bingung hari ini kenapa Chanyeol bersemangat sekali mengikuti pelajaranku, biasanya dia tidak seheboh ini. Dan kenapa senyumnya terlihat menakutkan sekali. Akh, Kris jangan pikirkan yang macam-macam.
Akhirnya setelah meyakinkan diri, aku kembali menerangkan pelajaran berikutnya. Sekali-sekali kulirik Chanyeol untuk sekedar memastikan apakah dia masih setia tersenyum seperti tadi. Dan, Oh My God.. kenapa dia tersenyum centil begitu? Aku berdehem keras lalu kembali fokus. Perasaan tidak nyaman cepat-cepat kubuang namun selalu saja dating kembali. Kulirik lagi Chanyeol dan kali ini dia malah tersenyum lebar sambil mengedipkan sebelah matanya. Astaga, apa dia baru saja mengedipkan matanya ke arahku? Aku mencoba memastikan dengan cara melihat ke belakang, siapa tau ada orang lain, namun nihil. Akh, dasar Kris babo, mana mungkin ada orang lain, semua muridmu sedang duduk di bangku masing-masing, mana mungkin ada yang berdiri di belakangmu. Berarti.. berarti, dia mengedipkan matanya padaku? Aish, sebenarnya ada apa dengan anak itu?
Ak berdeham keras untuk menghilangkan perasaan aneh dalam hatiku, lalu segera membuka pembicaraan dengan siswaku. “baiklah, silahkan buka buku kalian halaman 134, di sana ada soal sampai 15 kerjakan di buku tugas, dan akan dikumpulkan saat bel nanti. Seonsaengnim akan ke toilet sebentar.” Setelah member mereka tugas, aku segera keluar, sebenarnya bukan untuk ke toilet melainkan untuk menenangkan diriku yang tiba-tiba saja jadi aneh.
Sekarang, aku sedang berjalan menyusuri lorong sekolah, aku memutuskan untuk pergi ke kantor guru sebentar mengambil beberapa buku untuk dibaca. Setidaknya nanti perhatianku akan teralihkan pada buku dan tidak terlalu memperhatikan Chanyeol.
Astaga.. Sooyoung saem sedang berjalan ke arahku di ujung lorong. Bagaimana ini? Ada cermin? Astaga, siapa saja tolong beri aku cermin sekarang. Akh, bagaimana bisa aku bertemu Sooyoung saem sekarang? Apa aku terlihat tampan sekarang? Akh, mitchigetta jinjja! Akhirnya kuputuskan untuk bersikap tenang dan biasa saja agar kegugupanku tidak diketahui olehnya. Kutegakkan tubuhku lalu berjalan dengan sikap santai.
1…2…3… “ selamat pagi Sooyoung seonsaengnim!!” sapaku saat kami tepat berpapasan. Sooyoung saem menoleh sejenak lalu menundukkan kepala untuk menjawab salamku dan whaat? Dia berlalu begitu saja? Astaga Sooyoung saem, kenapa kau sangat dingin, eoh? Aku memandang punggung Sooyoung seonsaengnim yang mulai berlalu dan makin lama makin menghilang di ujung lorong. Aku kasihan pada diriku sendiri. Aku yang tampan, ramah, baik, diidolakan, dan keren ini diabaikan oleh Sooyoung? Sebenarnya dia ini tidak suka padaku atau memang sikapnya yang cuek begitu? Aish, molla.
Daripada pusing memikirkan Sooyoung lebih baik aku melanjutkan langkah ke tempat tujuan awal, kantor guru.
^_~bbuing bbuing ^_~
Author’s POV
Suasana kelas XI-A mendadak gaduh saat bel pertanda jam istirahat berbunyi. Beberapa siswa ada yang asyik bercengkrama dengan teman-temannya, ada yang sibuk membahas pelajaran, ada yang pergi ke kantin, dan ada pula yang sedang sibuk dengan ponsel masing-masing.
Saat itu Tiffany ( Baekhyun) dan Bakhyun (Tiffany) sedang berdiri berhadapan dengan Tiffany (Baekhyun) yang melotot tajam ke arah Baekhyun (Tiffany). Masih jelas dalam ingatan Baekhyun tadi bagaimana Tiffany mempermalukan dirinya dengan cara kentut tiba-tiba saat pelajaran Changmin saem. Ia nampaknya ingin mendapat penjelasan dari yeoja bertubuh namja itu sekarang. “ayo kita bicara di tempat lain!” selanjutnya Baekhyun yang terjebak dalam tubuh Tiffany menarik orang di hadapannya keluar dari kelas. Ia bermaksud ingin menyelesaikannya di tempat lain. Setidaknya di tempat yang sepi hingga tak ada yang mendengar.
Mereka terus saja berjalan melewati lorong-lorong sekolah menuju taman belakang dengan sang yeoja yang menarik pergelangan si namja. Sungguh pemadangan yang tidak mengenakkan. Beberapa kali, mereka harus medapatka tatapan ‘ada apa dengan mereka’ dari beberapa orang yang ditemui oleh mereka saat dalam perjalanan.
“Akh, kau kasar sekali!” bentak sang yeoja bertubuh namja sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang ditarik ke udara. Warna kemerahan nampak samar di sana, membuat yeoja itu harus meniupnya sedikit. Sementara si namja (yang kini bertubuh yeoja) menatapnya malas sambil memutar bola mata sebal.
“Ya, kita langsung saja pada intinya ya! Kenapa kau kentut saat pelajaran fisika tadi, eoh? Apa kau sedang berusaha mepermalukanku?” bentak yeoja itu ke arah si namja. Sungguh pemandangan yang aneh jika dilihat orang lain. Orang-orang bisa mengira Baekhyun adalah laki-laki pengecut yang rela dibentak-bentak yeoja, padahal mereka tidak ta, Baekhyun lah sang yeoja sekarang.
“Ani, kenapa kau menyalahkanku? Kalau tidak suka ya salahkan saja dirimu sendiri! Kenapa kau suka makanan pedas? Adi pagi, eommamu sudah menyiapkan kimchi lobak pedas, kata keluargamu, itu adalah makanan kesukaanmu, ya sudah kumakan saja. Kau tau, aku tidak bisa makan makanan pedas, makanya aku jadi sakit perut!”
“Mwo? Siapa bilang aku suka makanan pedas? Ya babo! Aku tidak bisa makan makanan pedas. “ si yeoja nampak bingung saat dibilang suka makanan pedas.
“Mwo? Kau tidak suka makanan pedas? Tapi adikmu bilang, kau..” kali ini gantian si namja yang bingung. Tadi pagi keluarga Baekhyun mengatakan kimchi lobak pedas adalah makanan kesukaan Bakhyun, lalu sekarang Baekhyun bilang Baekhyun tidak bisa makan makanan pedas, mana yang benar?
“Adikku? Astaga!!” selanjutnya si yeoja malah menepuk dahinya yang ditutupi poni blonde sealis karena baru saja mengingat sesuatu. “ Kau benar-benar sudah dijahili Baek Hee. “ sambungnya. kemudian.
“Mwo? Dijahili?” dahi namja itu mengernyit namun tidak terlihat karena poninya yang menjuntai menutupi dahi, sama seperti si yeoja.
“Biar kujelaskan ya! Satu-satunya di rumahku yang tau bahwa aku tidak suka makanan pedas hanya Baek Hee.” Kini tatapan yeoja yang tadinya geram tersebut berubah menjadi serius, keinginannya untuk memberi pelajaran pada yeoja itu menghilang sejenak.
“Lalu, kenapa keluargamu yang lain ikut mengatakan bahwa kau suka makanan pedas?” Tanya si namja makin bingung.
“Mana aku tau! Yang jelas, nanti pulang sekolah kau harus memberi pelajaran pada Baek Hee, dia pasti sengaja merencanakan sesuatu untuk mejahiliku. Kau mengerti kan? Begitu sampai di rumah nanti, kau harus menghajarnya menggantikanku. Arasseo?” sang yeoja menatap yakin sang namja sementara yang ditatap hanya bisa menampakkan wajah bingung namun bercampur setuju.
“ Geudae.. aku masih belum mengerti..” ucap si namja lemah.
Spontan, si yeoja menepuk jidatnya menyadari kelambanan berpikir dari lawan bicaranya. “Astaga… kau bodoh sekali! Apa benar kau ini juara dua umum? Ckckckckckck!” nada mengejek terdengar kental dari suara si yeoja yang diisi roh namja.
“YA! Aku rasa ini tak ada hubungannya dengan juara! Dasar! Kalau tidak mau menjelaskannya ya sudah!” hampir saja sang namja (atau yang sebenarnya yeoja ) berbalik pergi kalau saja sang yeoja tak menahan pergelangannya.
“Aish dasar! Baiklah, dengar ya! Yang tertukar itu jiwa kita! Jadi tentu saja sifat-sifat fisik tidak tertukar. Misalnya, aku (Baekhyun) bisa makanan manis. Yang bisa makanan manis itu fisikku bukan jiwaku, jadi pasti kau (yg ada di tubuhku sekarang) juga bisa makanan manis. Begitu juga kau. Misalnya gigimu sakit kalau makan permen, maka aku (yg sekarang di tubuhmu) pasti juga akan sakit gigi kalau makan permen. Atau misalnya kau suka warna pink. Kau akan tetap menyukai warna pink walaupun ada dalam tubuhku, karena kecintaan terhadap warna pink itu memberi kepuasan pada jiwa (psikis) bukan pada fisik atau bisa disebut itu adalah sifat psikis, kau mengerti?”
“Jadi, misalnya aku sakit perut kalau makan tidak tepat waktu. Berarti kau yang ada di dalam tubuhku juga akan sakit perut kalau kau terlambat makan?”
“Iya, karena itu sifat fisik, bukan psikis.”
Baekhyun (Tiffany) mengangguk-angguk paham. Kini ia mengerti bahwa dirinya adalah yeoja yang berfisik namja. Semua sifat fisik Baekhyun akan ada padanya, seperti tidak bisa makan makanan pedas. Dan mungkin sebentar lagi, ia akan tau sifat fisik Baekhyun yang lainnya.
“Geureom, Baekhyun-a, kau jangan makan makanan manis ya! Aku tidak ingin berat badanku naik hanya karena kau makan yang manis banyak-banyak!”
“YA!” sang yeoja membentak dengan nada cukup tinggi. “ Jangan panggil aku Baekhyun. Biasakan memanggilku Tiffany, arasseo??”
“Aish, arasseo!”
Baekhyun’s POV
Merasa pembicaraan kami selesai, aku segera menarik diri pergi sebelum ada yang memergoki kami di sini. Tap.. tap..tap.. kutolehkan kepalaku ke belakang dan melihat Tiffany membawa tubuhku berjalan di belakang. Aku menatapnya heran seolah berkata, ‘kenapa kau mengikutiku?’
Dan sepertinya dia bisa membaca pikiranku, sejenak dia diam lalu mulai buka suara. “Aku tidak mengikutimu. Aku hanya sedang berjalan, mungkin jalan kita yang kebetulan searah!”
Aku menatapnya tidak percaya lalu berdecih pelan. Aku hampir saja berbalik dan melanjutkan jalanku kalau tidak teringat sesuatu untuk disampaikan pada yeoja menyebalkan yang ada di tubuhku sekarang. “ Aku hampir lupa. “ aku menatapnya yakin sebelum melanjutkan kata-kata. “ Kau! Tolong bersikap seperti NAMJA! Bagaimana pun, kau itu sedang ada di tubuh orang lain, jadi bersikaplah seperti tubuh orang yang kau tumpangi dan jangan mempermalukanku, arasseo?”
“Chakkaman!” Baekhyun (Tiffany) mulai mengendus-endus udara di sekitarnya mirip anjing pelacak yang sedang mencium bau bangkai. Aku diam menatapnya bingung. “Neo! Kau memakai parfumku seberapa banyak, hah?” teriaknya di depanku. Astaga.. bagaimana ini.. haruskah kukatakan yang sebenarnya? Akh, tapi aku malu! Bagaimana ini? Aku mulai panik diserang pertanyaan seperti itu olehnya.
“Ani, itu.. tadi saat aku mau pakai parfummu tidak sengaja tumpah. Aku sagat terburu-buru jadi tidak sempat kalau harus ganti baju.” Ujarku bohong. Ya benar, itu hanya kebohongan belaka. Dia tidak boleh tau yang sebenarnya.
Kulihat wajahnya menampakkan kecurigaan yang teramat jelas. “Kau pikir aku orang bodoh yang akan memakai parfum sebanyak itu?” ucapku cepat lalu kembali berjalan. Aku tidak ingin dia bertanya lebih jauh lagi.
Saat berjalan dapat kurasakan dia tidak lagi mengikutiku. Entahlah, aku juga tidak tau dia kemana. Yang penting aku lolos kali ini.
^_~bbuing bbuing^_~
Suho’s POV
“Ya, Seohyun-a. hari ini kau harus menjenguk Sehun, arachi? Ibunya bilang Sehun sudah siuman.” Ucapku pada Sehun yang kini berada dalam tubuh Seohyun, mulai sekarang kami memutuskan untuk memanggil sesama sesuai dengan fisik masing-masing.
“Ne, arasseoyo..” jawabnya malas. Apa-apaan dia? Dia tidak mau menjenguk tubuh sendiri? Ckckckckck… aku prihatin pada tubuhnya.
“Seohyun-a, sebenarnya.. perutku.. sangat sakit sejak tadi pagi..” ucapku pelan takut didengar orang lain. Jujur saja, entah kenapa perutku sakit sejak bangun pagi tadi. Dan aku yakin ini bukan sakit yang setipe dengan Baekhyun (Tiffany) tadi, karena rasanya berbeda. Ini bukan sakit perut karena mencret, rasanya berbeda. Rasanya perih, melilit, seperti ditusuk-tusuk dari dalam, tadi pagi saja aku hampir menangis karena sakit perut ini.
“MWO? KAU JANGAN KENTUT YA!”bentak Seohyun (atau yg sebenarnya adalah si babo Sehun) membuat seisi kelas yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing menoleh dengan pandangan yang beragam.
“YA!” aku segera membekap mulut Seohyun sebelum ia mengucapkan hal-hal tidak benar seperti itu lagi. Akh.. aku sangat menyesal menceritakannya pada si babo ini!
“Kau mau mati Oh Sehun?” bisikku di telinganya. Aku sengaja mengucapkan nama aslinya agar ia sedikit sadar adanya radar ancaman dalam kalimatku.
Seohyun menggeleng cepat pertanda ancamanku bekerja dengan baik. Segera kulepas telapak tanganku dari mulutnya, dan tak lupa telapak tangan Taeyeon (yang sedang kupakai) kubersihkan dengan kain rokku karena sedikit basah akibat liur Seohyun alias si Sehun babo.
“Ya, babo! Nanti kalau kau menjenguk Sehun, bawa sedikit oleh-oleh ya. Jangan datang dengan tangan kosong!” ucapku sambil menempatkan posisi yang tadinya berdiri menjadi duduk manis di depannya. Aku mengatakan hal ini, karena aku yakin dia tidak akan sanggup memikirkan sampai ke sini kalau tidak aku yang memberitahunya.
“ARASSEO! TAPI KAU TIDAK HARUS MEMANGGILKU BABO KAN?” teriaknya dengan wajah kesal. Aku hanya menatapnya -_- pertanda malas mendengar ocehannya.
Dia masih mencibir dan menggumamkan kalimat-kalimat yang sama sekali tak dapat kudengar. Akh.. aku tidak peduli.. terserahnya saja lah.. sekarang yang harus kuurus hanyalah perutku. Perutku masih sakit..
Sehun’s POV
Aish.. aku benci sekali pada si Joonmyun itu! Dia sangat suka mengataiku babo. Memangnya ada orang setampan aku babo? Eh, apa aku masih bisa bilang aku tampan? Atau aku harus bilang aku cantik? Eh, tapi kenapa aku harus bilang aku cantik? Memangnya Seohyun cantik? Sepertinya biasa saja.. walaupun kalau senyum dia terlihat manis sih, hehehe.. ๐ #aciee Sehun, Plak
Aku terus melangkahkan kaki menyusuri lorong rumah sakit tempat Seohyun asli dirawat dengan tubuhku. Aku membawa sekeranjang buah seperti saran Joonmyun tadi di sekolah. Ciihh, kenapa dia harus menyarankan segala? Memangnya dia pikir aku tidak akan terpikir untuk membawa buah-buahan saat menjenguk orang sakit? Eihs, lain kali aku harus member pelajaran pada si Joonmyun yang sudah beraninya merendahkan namja tampan eh yeoja manis sepertiku.
Langkah kakiku terhenti di sebuah pintu yang ditunjuk seoran suster yang menunjukkan jalan padaku tadi. Terlihat di dalam ruangan tubuhku terbaring lemah di ranjang. Kali ini sudah tidak ada lagi alat bantu pernafasan yang mendominasi tubuhku, namun selang infus masih saja ada. Mungkin, Seohyun sangat tersiksa harus terjebak dalam tubuhku yang sedang koma selama sebelas hari.
Tunggu! Ibuku ada di mana? Aku mengarajkan pandangan berkeliling ruangan namun aku tidak juga menemukan ibuku di sana. Aku memandang suster di sampingku, “tidak ada keluarga yang menemaninya?” tanyaku sopan pada suster itu.
“Pasien ini hanya mempunyai ibu, dan ibunya sibuk bekerja. Biasanya ibunya akan datang kemari malam hari.” Terang si suster dan aku hanya bisa mengangguk mengerti. Ibu pasti sangat sibuk sampai sangat sulit membagi waktu antara bekerja dan menjengukku.
Aku tersenyum pada suster tersebut lalu melangkahkan kakiku masuk ke ruang rawat Seohyun (dgn tubuhku). Si suster pun segera meninggalkanku.
Seohyun (aku sebut Seohyun saja ya. Terlalu aneh jika harus memanggilnya Sehun. Sehun itu kan aku.) bagaimana kabarmu?” aku mengambil posisi duduk di sebuah kursi kecil di pinggir ranjang.
“Ya! Aku sudah tau semuanya! Tadi member SNSD dengan tubuh member EXO datang menjengukku, bagaimana bisa aku bertukar jiwa dengan mu eoh?” ucapannya benar-benar out of topic. Aku bertanya kabarnya, dia malah membicarakan pertukaran jiwa.
Aku mengangkat bahu sebagai isyarat tidak tahu menahu soal pertukaran jiwa itu. “memangnya kau pikr aku suka bertukar jiwa denganmu?” ya, ucapanku benar. Memangnya dia pikir hanya dia yang tidak suka dengan pertukaran jiwa ini. Seratus kali dia tidak suka, seribu kali aku lebih tidak suka.
“Geureom, kau sudah lihat semua kan?” wajahnya terlihat bodoh membuatku berpikir keras. Ternyata wajahku seperti ini hingga membuat BaekYeol tertawa setiap saat. Akh, kalau boleh jujur memang ekspresiku yang dikeluarkan Seohyun sekarang terlihat bodoh. Bodoh sekali malah.
“Melihat apa?”
“Aish.. “ Eh? Apa-apaan dia? Kenapa malah menutup wajah dengan bantal seperti itu? Memangnya ada yang salah dengan ucapanku?
“Ya, kau kenapa? Kau bukan ingin membunuh tubuhku kan?” aku segera menarik bantal dari wajahnya (akh sebenarnya itu wajahku). Aku takut dia mati sia-sia hanya karena bantal.
“Huwe.. huwe.. huhuhuhuhhuhuhu T.T” dia menangis kencang. Kali ini dia menggunakan telapak tangan untuk menutup wajahnya. Apa lagi salahku? Arghh.. lama-lama aku bisa gila sendiri memikirkan ini!
“Kenapa kau malah menangis? Apa salahku eoh?” desakku. Aku berusaha menyingkirkan telapak tangannya yang masih saja menghalagi pandanganku.
“Hiks kenapa hiks aku harus hiks bertukar hiks jiwa hiks dengan hiks mu hiks..” ia berusaha berbicara dalam isakannya. Seketika saja, bibirku mengerucut sebal. Jadi hanya karena bertukar jiwa denganku, dia sampai menangis begitu? Sebegitu tidak inginnya kah?
“Mianhae. Kan bukan aku yang meminta agar bertukar jiwa denganmu! “ aku memelankan suaraku sambil menatap lantai. Untuk saat ini mungkin, lantai akan terlihat lebih menarik dibanding mukaku yang sedang menangis.”Jangan menangis lagi. Aku tidak akan berbuat macam-macam pada tubuhmu, aku janji!” sambungku lagi.
Perlahan isakannya memelan, memelan, dan lama kelamaan berhenti. Ia membuka telapak tangannya lalu beradu pandang denganku yang kini memang sudah mengangkat kembali wajah agar bisa menatapnya. “janji?” ia mengulurkan kelingkingnya ke arahku. Dapat kulihat matanya sembab. Dia benar-benar menangis.
Aku menyambut kelingkingnya dengan kelingkingku pertanda aku benar-benar berjanji padanya. Nampak jelas, ia lega sekali. Arrgghh.. dia ini keterlaluan sekali! Memangnya aku mau berbuat apa pada tubuhnya eoh? Aku ini namja baik-baik! Catat itu, namja baik-baik!
“Cha! Ini buah-buahan untukmu. Terima kasih sudah bertahan selama sebelas hari ini. Aku juga minta maaf karena harus membuatmu terbaring berhari-hari. Maaf ya?”
Ia tersenyum tipis. Baguslah, dia tidak menangis lagi. Aku pasti terlihat seperti orang jahat saat dia menangis tadi. #readers, bayangin scene di atas , yg nangis itu sehun loh. Bayangin ja sehun nangis mewek trus seohyun yg ngebujuk2 XD
Baekhyun’s POV
Berguling kanan, kiri, begitu seterusnya. Entah kenapa sejak tadi aku merasa gerah padahal AC di kamar Tiffany tidka rusak. Padahal saat ini, aku hanya memakai kaos tipis dengan hotpants berbahan jeans namun aku tetap saja merasa tidka nyaman. Kutolehkan pandangan pada jam dinding. 16.20. Arrrggghh.. apa mungkin ini karena aku tidak mandi sejak kemarin ya? Ya, benar. Aku memutuskan untuk tidak mandi karena merasa mentalku belum sanggup. Sejak pulang dari rumah sakit sampai sekarang, aku masih juga belum berani mengambil keputusan untuk mandi.
Karena itulah tadi pagi aku memakai parfum milik Tiffany dalam jumlah yang tidak sedikit, karena tentunya aku tidak ingin orang lain mencium aroma tubuh asliku. Dan untung saja, tidak ada yang tau bahwa diriku yang bodoh nan malang ini tidak berani mandi. Mengenaskan. Aku benar-benar terlihat mirip kambing.
Aku bangkit dari posisi awalku yang terlentang menjadi duduk. Aku megibas-ngibaskan telapak tangan berusaha mengurangi kegerahan yang menyiksaku sejak tadi. Bagaimana kalau aku mandi saja? Mani.. tidak.. mandi.. tidak..mandi.. tidak..mandi.. tidak… mandi.. ah mola! Kenapa aku jadi bodoh begini? Hiks, tolong aku.. aku mandi tidak ya?
Suho’s POV
Bulir-bulir air Nampak jelas di pelipisku. Menahan perut yang benar-benar melilit membuatku harus memejamkan mata sambil menekan-nekan perutku berharap rasa sakitnya sedikit berkurang. Sejak tadi, tidak juga ada tanda-tanda bahwa aku harus ke toilet. Perutku hanya sakit saja, namun sakitnya sabgat dahsyat dan belum pernah kurasakan sebelumnya.
Aku bangkit berdiri untuk mengambil ponsel di meja rias. Aku memutuskan untuk menghubungi seseorang. Setidaknya aku harus bertanya apa obat untuk meredakan sakit perut. Aku berdiri di depan cermin besar dengan pandangan fokus ke layar ponsel dan tangan yang fokus memijat perut.
Aku memilih Baekhyun sebagai orang yang akan kuhubungi. Tentu saja aku harus menelepon ke nomor ponsel Tiffany, karena sekaran Baekhyun sedang berada dalam tubuh yeoja itu.
Aku mendekatkan ponsel ke telinga dan otomatis pandanganku mengarah ke cermin di depanku. Pandanganku membulat seketika saat menyadari sesuatu yang aneh di pantulan wajah Taeyeon di depan cermin. Kenapa ada bercak merah di celananya?
Kuarahkan pandangan ke bawah dan seketika menjerit menemukan celana yang kupakai sekarang berdarah.
TBC
AHOI… TBC nyiksa bgt tuh! Pas lagi seru-serunya malah dipotong. Mianhaeyo readerdeul!! Author sengaja karena pengen membuat kalian lebih penasaran lagi! Muahahahahhahaha #ketawa epil
Oiya, sebenernya masih ada reader yg nyumbangin suaranya utk mendukung couple lainnya di ff ini, tapi suaranya uda gak bisa diitung lagi berhubung karena saat dia komen, author udah setengah jalan membuat chap 4 ini. Mianhaeyo.. suara kamu akan dimasukin ke next chap aja ya.. ^_^
Kaiyoon ama Kyungsun sementara gak akan muncul di chap ini karena pendukung mereka sedikit di chap lalu, jadi buat para shipper nya ayo keluarkan suara kalian agar mereka bisa muncul ke permukaan. ^_^
Wah, author ijin info plus ngkilan ya! ๐
Author ada rencana pengen buat ff dengan cast cast yang ada di ff ini ke dalam ff genre angst. Setiap couple akan dapat jatah satu ff versi angst yang bakalan beda 360 derajat ama ff exo dan snsd bertukar jiwa ini. FF nya bisa aja oneshot tapi bisa juga chapter tergantung konsepnya. Dan author udah buat yg versi BaekFany. Judulnya THE CALLED GIRL. Yups, gadis panggilan. Itu genrenya sad, angst, hurt, romance. Castnya, Baekhyun, Tiffany, Jessica, Kris. Eh, jangan ngira ini ff Jessica version ya. Karena ini adalah ff BaekFany version. Jessica masih akan dapat jatah satu ff angst bersama couple nya Chanyeol. Bagaimana? tertarik? Silahkan dibaca. Teaser The Called Girl uda dipost sejak 19 April kemaren dan akan segera dilanjut. Naskah chap 1 uda setengah jadi kok ๐
Ok, maaf di chap ini kayaknya banyakan bacotan dibanding isi. Mianhaeyo.. next chap segera.. Keep waiting ne? ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar