Pengikut

Selasa, 05 Maret 2013

My Long Lost Hyung 16

Title : MY LONG LOST HYUNG.
Author : Shee a.k.a Kang Sang Seok *saudarnya Kim Min Seok a.k.a Xiumin# ngarep deh!*.*
CHAPTER 16
Main Cast : EXO (ALL) MEMBER
Star Guess: anggota BB lain, nambah banyak.
Desclaimer : Milik siapa ya? Milik gue pinginnya, tapi nggak mungkin. So they Belong to themselves. Boleh nggak Baekki ma Hunnie punyaku?#digosongin ma Yeol. Dipindahin ke Mars sama Luhan-ge# Lay juga deh, ,*makin maruk.
SUMMARY : Gimana jadinya kalau kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang dari planet EXO digunakan di bumi, apakah untuk hal-hal yang baik?. Suho dan Sehun ditugaskan mencari seluruh saudaranya yang terpisah di bumi.
WARNING : Ceritanya bener-bener ngayal dan seadanya. Gaje yang telah bertebaran dimana-mana, nggak tahu Familyship(?) atau malah RomanceFamily. Tentuin ndiri ya? (#mau enaknya). YAOI (BoysxBoys). Karena mereka masih baru sama kayak saya *sekarang udah agak lama*, jadi saya bikin pairingnya setahu saya aja yah. Setuju nggak setuju harus setuju. .#hehe kidding. Yang nggak setuju atau nggak suka tetep pegang prinsip .. .. ..
DON'T LIKE DON'T READ.
-w-
-w-
Enjoy
-w-
-w-

"Sehun-ah . . ayo main denganku!" teriak Baekhyun.
"Andwae. . Luhan-Hyung.. tolong aku!" Sehun mencoba lari dari Baekhyun, yang sudah bawa alat make-upnya. Dia hendak mendandani Sehun supaya mirip yeoja.
Sehun langsung saja berlari ke pelukan Luhan supaya aman dari tuh dedemit menurut sehun. #bantai author.
"Baekkie. . Hunnie nggak mau jangan dipaksa ya?" pinta Luhan, dengan satu senyuman manis dari Luhan akhirnya Baekhyun mengerti, dia kemudian berbalik dengan keadaan lesu. Bukan Baekhyun namanya kalau dia menyerah.
"Chanyeol-ahh!. . " dia berbalik sasaran menjadi Chanyeol. Karena tahu tidak akan ada yang melindungi Chanyeol seperti Luhan yang melindungi Sehun.
"ANDWAE!" Chanyeol berlari sekuat tenaga.
Kyungsoo memandang mereka dengan tatapan senang bercampur sedih, karena dia bisa melihat seluruh keluarganya. Tapi dia tidak bisa mengingatnya karena symbol itu masuh belum ada padanya, dan orang yang membawanya juga sudah tidak ada kabar lagi.
Terakhir dia dengar dari Sehun, bahwa Jongin terluka parah. Apakah dia sekarang masih baik-baik saja atau gimana. Dan dia dengar juga dari Chanyeol orang yang menyerangnya adalah anggota keluarganya tapi dia semacam tidak mempercayainya sama sekali. Tidak mungkin eomma dan hyung Jongin kan sangat baik padanya.
"Kyungsoo-ah. .kau dapat salam dari Jongin, ," Suho yang lewat di sebelah Kyungsoo membisikkan kata itu di telinga Kyungsoo. "Ya! Baekkie. . alat make-up siapa yang kau bawa?" Suho langsung berjalan untuk menghentikan Baekhyun yang sudah keterlaluan.
"Jongin?"
"Ini milik Chanyeol. . kenapa?" jawab Baekhyun dengan santai.
"Itu sudah milik Baekhyunnie sekarang. . sebenarnya itu hadiah dariku. . tapi waktu itu karena aku kepepet ya aku memakainya. . tapi aku membelinya untuk Baekki kok. ." jawab Chanyeol.
"Hentikan permainan konyol kalian!"
"Sungguh, Aku tidak ikut-ikutan!" bela Chanyeol.
.
"Aduhh. . kepalaku pusing. .?, aku bahkan tidak Ingat apa saja yang terjadi hari ini. . " keluh Lay di sepanjang jalan dia pulang sambil memegangi kepalanya.
Kris yang memang sengaja menunggu Lay melewati jalan ini, karena memang mereka biasa lewat sini, langsung mendekati Lay lagi.
"Yixing-ah. . ." sapa Kris.
"Wae?" Lay sudah tahu tanpa melihat wajahnya, hanya perlu tahu dari suaranya saja. Mata Lay terpejam dan merasakan pusing yang amat dahsyat di kepalanya, dia juga nggak tahu kenapa bisa begini.
Kris langsung memegangi Bahu Lay dan menopangnya, sepertinya Kris tahu masalahnya.
"Ayo kuantar pulang saja. ." ujarnya. Lay tidak menolak dia hanya mengikuti langkah kaki yang sengaja diperlambat itu.
"Kau tidak marah padaku lagi?" tanya Kris saat berada di tengah-tengah jalan.
"Harusnya sih aku marah, tapi aku lupa harus marah karena apa?" jawab Lay.
"Penyakitmu kumat ya?" canda Kris. Lay hanya tekekeh. "Apa jika nanti kau sudah memiliki keluarga kau masih pelupa seperti ini dan melupakan keluargamu?" tanya Kris lagi.
"Tergantung sih .. kalau keluargaku baik mungkin aku akan ingat tapi kalau keluargaku buruk untuk apa diingat. ." jawab Lay dengan cuek.
"Mana bisa begitu, yang namanya anggota keluarga apapun itu ya harus diterima dan dijaga dong . ." jelas Kris.
"Udah tahu jawabannya gitu, masih nanya juga. ." sewot Lay.
"Maafkan aku ya. . atas semua yang terjadi padamu, , harusnya juga aku tidak membiarkan mereka melakukan semua ini padamu. . kalau kau mau benci, benci lah padaku—"
"Akan kulakukan . ." potong Lay.
"Mungkin setelah ini, mereka akan membenciku dan membuangku karena tidak berhasil membuatmu merasa terkucilkan atau terbohongi atau bagaimana. ." tambah Kris.
"Maaf yang tadi Cuma acting, sebenarnya sih aku sudah tahu lebih awal. . itu juga berkat sehun. ., tapi satu hal yang pasti 'Aku selalu mempercayaimu apapun yang terjadi'. . sudah ya. . aku duluan. . mau istirahat. . " pamit Lay, dan dia segera meninggalkan Kris yang mash terpaku mencerna perkataan itu.
"Dia mempercayaiku? Mempercayaiku yang sudah membohonginya?. . dia ini orang macam apa sih?. . oh ya tadi dia juga bilang kalau masih percaya kan artinya kami masih berhubungan? .. " tanya Kris pada dirinya sendiri. Tapi setelah itu dia bergegas pulang untuk menemui Tao, sebelum itu dia harus ke suatu tempat.
Setelah Kris pergi dari depan rumah Lay, Lay segera keluar dari apartemen dan tiba-tiba Jongin sudah menunggunya.
"Ayo ikut aku. . !" ujarnya.
Di perjalanan mereka hanya saling terdiam dan tidak ada pembicaraan. Semuanya merasa canggung.
"Jadi kau itu seorang Teleporter?" tanya Lay memecah keheningan. "Dan aku seorang Healer?" lanjut Lay,
Kai menoleh ke belakang dan mendapat Lay sepertinya berpikir keras. "Tapi kenapa kau tidak berada di sisi kami. .?" Lay terus bertanya dan Kai tidak menjawab satupun pertanyaan itu.
"Aku punya keluarga sendiri, dan aku sudah berjanji tidak akan pergi meninggalkan mereka, yang telah merawatku dan membuatku seperti ini. . " jawabnya singkat dan sepertinya sangat yakin dengan keputusannya.
"Bahkan jika pada kenyatannya mereka bukan orang tua kadungmu?" lanjut Lay.
"Maaf bukannya aku tidak ingin menjawab pertanyaan hyung tapi, aku rasa itu terlalu dalam untuk diketahui orang lain. ." putus Kai. Lay mengerti dan segera mengganti topic ke hal-hal umum seperti sekolah dan umurnya.
Sesampainya mereka berdua di apartemen Suho dsk. Kai langsung berhenti.
"Kenapa? Kau tidak mengantarku masuk ke sana?" tanya Lay.
"Tidak, , kau sendirian saja yang kesana .. .lantai 11 no.19." ujar Kai dan dia segera berlari pergi jauh-jauh dari rumah itu.
"Tunggu, bagaiamana kalau orang tuamu tiba-tiba datang padamu dan memintamu kembali?" teriak Lay pada Kai yang sudah menjauh tapi sepertinya dia dengar, karena Kai membalas dengan melambaikan tangannya, tanda dia tidak mau menjawabnya.
Lay segera masuk walau agak ragu-ragu, karena sepertinya apartemen ini memiliki aura yang berbeda, sebenarnya dia sudah tahu perbedaan aura ini karena ada banyak pengguna kekuatan di apartemen ini.
Saat dia keluar dari lift, dia langsung sembunyi karena rumah nomor tujuannya, sedang terbuka itu artinya mereka akan keluar.
Tempat sembunyi Lay dan mereka terlalu dekat, jadi Lay bisa mendengar percakapan mereka, sesekali ngingtip dari cela-cela daun. Untung disana ada semacam tanaman agak tinggi yang ditanam dalam pot yang cukup besar.
"Itu salahmu. . kau pasti kasar kalau menggunakan kamar mandi. . lihat sekarang kita harus mandi diluar,, , " komen Chen menuduh pada Sehun.
"Bukannya hyung harusnya bilang begitu pada Baekhyun-hyung dia terlalu lama di kamar mandi, , memangnya apa saja yang dialkukan didalam sana. .? pasti dia penyebabnya. . " Sehun nggak mau disalahin.
Baekhyun keluar dari pintu.
"kau mau nyalahin aku? Kalaupun itu aku . . apa dengan aku mengakuinya. . sekarang kalian bisa mandi di kamar mandi. . enggak kan. .?.. so nggak usah diributin. . lagipula pemandian umum nggak buruk-buruk amat kok. ." promosi Baekhyun.
"Kenapa sih kalian ini. . ayo cepat keburu Malem.. " ujar Suho.
Lay menatap Suho dan semua keluarganya membuat seluruh ingatannya seperti kembali.
Flashback.
Keluarga EXO M
Kali ini mereka sedang makan malam bersama, Lay sedang mengurus Chen, Kris sedang mengurus Tao. Mereka kalau makan seperti biasa nggak bisa sendiri, endingnya adalah mereka sering belepotan.
"Luhannie. . " panggil Lay.
"Ne eomma, , , "Luhan mendongak di tengah-tengah makannya.
"Besok pagi kau ada pengajaran khusus dari pimpinan kan?, , setelah ini langsung tidur dan persiapan untuk besok,, Xiuminnie juga. . " ucap Lay dan mereka hanya mengangguk.
"Berapa lama kalian dilatih?" tanya kris.
"Tergantung kitanya sih. . kalau cepat menguasai nanti cepet balik. . tapi kalau enggak yah mungkin agak lama. . "jelas Xiumin.
"Jadwal latihannya.. . kan diurut dari kelahiran kita. . setelah ini Kris dan Suho, lalu aku dan Baekkie, Chanyeol dan Chen, yang terakhir D.O dan Tao. ." ujar Lay.
"Sebentar lagi aku . ." ujar kris.
"Ne. . yasudah kami mau tidur dulu. . ayo Lulu. .!" seret Xiumin pada Luhan segera menuju kamar mereka.
.
"Pay-pay semuanya kami berangkat!" pamit Luhan dan Xiumin, dengan semangat.
Setelah mereka pergi semua langsung masuk kembali ke dalam rumah, tapi Lay mau keluar lagi.
"Mau kemana?" tanya Kris yang asik selonjoran di sofa.
"Ke kota sama Suho. .? Wae?" tanya balik Lay. Kris segera masuk ke kamar, dan meninggalkan Lay yang terbengong di depan pintu. Dia tidak berani keluar karena belum mendapat izin.
Tidak lama kemudian Kris keluar dari kamar dengan membawa sebuah syal orange, dan mendekati Lay. Memakaikan Syal itu ke leher Lay.
"Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bagus dan terkadang berangin . .Nah, Sudah. ." ucapnya setelah berhasil mengalungkan Syal itu.
"Nggak papa nih. . kutinggal sendirian dirumah nggak ada Lulu dan Xiumin?." Tanya Lay, soalnya Kris harus menjaga Chen dan Tao.
.0.
Lay mempercepat langkahnya agar sampai ke rumah dan memastikan semua dalam keadaan baik-baik saja. Dia membuka pintu depan rumahnya dengan cepat dan melihat isi rumah yang tidak berbentuk lagi hampir seperti gubuk tua yang seperti terkena perang dunia*4l4y*, dia segera menutup pintunya kembali.
"Ini rumah siapa?" tanyanya tidak yakin, perasaan tadi sebelum dia tinggal dalam rumahnya masih rapi dan bisa dibilang itu adalah rumah ideal. Tapi sekarang disebut rumah saja tidak pantas.
Dia melihat di sekitarnya, untuk memastikan. Letaknya sama persis dengan biasanya bahkan rumah Suho masih berdiri kokoh disampingnya, berarti itu memang benar rumahnya.
Dia masuk sekali lagi. Dan mencari tanda-tanda kehidupan disana. Jangan-jangan rumahnya habis diserbu atau terkena invasi. Kalau terkena invasi kenapa Cuma rumahnya saja. Kenapa keluarga Suho tidak.
"Kris. . Chen. . Taonnie. .!" panggilnya. Namun tidak ada yang menyahutinya.
"Ukh. .uhuk. ..., Yeobo. .!" sepertinya ada suara Kris. Lay langsung menuju ke sumber suara yang sepertinya ada di dapur.
Sesampainya disana ternyata semua sedang sibuk membereskan rumahnya yang berantakan. Untunglah tidak terjadi apa-apa pada mereka. Dan ini juga menyatakan kalau mereka tidak terkena invasi atau semacamnya, mereka masih sehat dan punya tanda-tanda kehidupan.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Lay ke Kris.
"Aku sedang membersihkan rumah. . kau bisa lihat sendiri kan?" beo Kris.
"Iya, tapi mebersihkan dari apa?" tanya Lay lagi, dia mulai berjongkok dan membatu Kris membersihkannya.
"Oh. . tadi Chen dan D.O bermain, dan mereka ada pertengkaran sedikit, , jadi yah kau tahu sendiri bagaimana selanjutnya. ." jelasnya.
"Lalu Chen dimana sekarang?"
"Ada dikamarnya, kusuruh dia untuk membereskannya. ."
Lay segera menuju kamarnya dan menemui Chen. Saat dia membuka pintu dilihatnya Chen sedang sesenggukan. Menahan isak tangisnya.
"Eomma datang kesini pasti mau memarahiku kan?. . aku sudah tahu. . makanya aku minta maaf. . " ujarnya, Chen tidak semudah itu menagis di depan orang. Lay langsung mendekatinya dan memeluknya erat.
"Siapa yang bilang eomma mau marah? .. eomma nggak marah. . pasti Chen punya alasan khusus kan. . boleh eomma tahu alasan itu?" tanya Lay sambil mengelus-elus puncak kepala Chen.
"Aku Cuma kangen aja sama Xiumin-hyung gara-gara itu juga aku jadi ngebentak D.O, intinya sih kami punya ego masing-masing . . tapi aku sudah minta maaf kok. ." jelas Chen. Lay merasa ada yang janggal.
"Terus apa hubungannya kok bisa kalian menghancurkan seisi rumah. .?" tanya Lay lagi.
"Tidak ada hubungannya. . memang sih aku membuat ruang tamu berantakan, tapi yang menghancurkan seisi rumah itu Tao dan Appa. ."
"Jadi semua ini kerjaan mereka?"
"Iya, , " jawab Chen dengan polosnya.
"Wu Yi Fan . .!, kau berbohong lagi padaku hah!" Lay berteriak sambil berjalan ke dapur. "Kenapa kau harus berbohong. . dan kenapa setiap kali kau berbohong aku mempercaya—inya. ." ucapan Lay terhenti saat Kris memegang piring dengan masakan yang agak gosong. Sebenarnya agak nggak bisa disebut makanan.
"Apa maksudnya ini. .?"
"Aku sengaja membuatkan khusus untukmu, hari ini kan hari khusus. . ingat tidak ini tepat 4 tahun kita bertemu. ." ujar Kris.
Ah bodohnya Lay dia benar-benar tidak ingat akan hal ini. Oke mungkin dia terbiasa melupakan sesuatu tapi kali ini dia merasa sangat bersalah, menurutnya ini adalah hari penting yang harusnya tidak dilupakan dengan mudah.
Lay mulai merasa bersalah dan menitikan air mata, antara terharu dan sedih, dia menyesali semuanya kenapa dia harus punya penyakit pelupa itu, dan kenapa yang dilupakan adalah hal yang penting.
Kris mendekatinya.
"Kau pasti menangis karena lupa . . aku sudah tahu kok, mangkanya itu aku yang mengingatkanmu. ."
"Mian. ."
"Sudahlah, , bukannya anggota keluarga itu saling menerima kekurangan satu sama lainnya. . kalau itu memang kekuranganmu maka kami semua termasuk aku akan menerimanya . ." jelas Kris, sejak saat itu Lay juga berjanji dalam hati pada Kris kalau dia juga akan menerima kekurangannya termasuk mempercayainya apapun yang dia lakukan.
Flashback end.
"Suho. .dan semuanya, ," gumam Lay.
Lay tidak jadi menemui keluarganya dan juga Suho dia langsung pergi ke apartemen Kris. Tapi di depan pintu apartemen kris sudah dipasangi tanda dijual. Berarti Kris sudah tidak ada di apartemen ini lagi.
"Kemana dia?" tanya Lay sambil memencet hpnya dan mencoba menelpon Kris. "Yeoboseyo. .!"sapa Lay.
"Ah. . Lay-ah. . wae?" tanyanya dari seberang telepon.
"Kau dimana?. . kenapa tidak bilang kalau kau pindah. .?" marah Lay.
"Oke. . oke. . sudahlah.. tidak baik marah-marah, aku ada di apartemenku yang baru bersama Tao, di jalan— . .." ujar Kris.
"Arraseo. . aku segera kesana. .!"
/0_0/
Di pemandian umum.
Suho kewalahan menangani mereka semua yang super berisik, Baekyeol yang tidak bisa diam, ditambah Chen juga. Sehun dan Luhan yang nggak bisa duduk tenang. Yang bersikap dewasa disini Cuma D.O dan XIumin saja, mungkin mereka bisa sedikit mengurangi beban Suho.
"Batas waktu setenga h jam dan kita harus berkumpul disini lagi.. dan nggak ada acara permainan konyol. . entah itu Baekhyun ataupun Chanyeol. . arra!" wanti Suho. Dia langsung sweatdrop karena semua membernya sudah nggak ada, dan disana Cuma ada Kyungsoo yang dengan sabar mendengarkan omelan Suho.
"Apa aku seperti orang gila yang mengomel sendiri?" tanya Suho pada Kyungsoo.
"Hampir..kalau saja aku tidak disini. ." ujar Kyungsoo sejujur mungkin. Suho menghela nafas.
"Baiklah. . ayo kita selesaikan ini, dan cepat pulang. ." ajak Suho, Kyungsoo mengikuti di belakang.
.
(0_0)
.
Kris keluar membukakan pintu dia sudah tahu itu adalah Lay,
"Masuklah. .!"
Lay melihat keadaan sekitarnya tampak lebih bagus dari yang lama sepertinya yang ini lebih mahal.
"Kenapa kau pindah?" tanya Lay.
"Rumah itu bukan milikku, dan sepertinya masa tinggalku juga sudah habis. . dan Tao memberiku rumah ini. .dan sebagai balasannya aku disuruh menemaninya belanja hari ini. ." jawab Kris.
"Hanya itu?. . kau tidak merasa aneh. . sekarang dimana dia?" tanya Lay.
"Annyeong Lay-gege. .!" Tao yang sudah siap-siap mau keluar. "Berhubung Lay-gege juga ada disini. . kenapa tidak pergi sama-sama saja. ." usul Tao.
"Kau ini anak hilang tapi uangmu banyak juga ya?" sindir Lay.
"Memangnya anak yang hilang tidak boleh punya tabungan ya?" beo Tao nggak mau kalah.
.
-0-
.
Lay berjalan di belakang mereka, kenapa tidak mau berjalan bersama tentu saja karena tubuh Lay kalau dibandingkan dengan mereka berdua, rasanya dia seperti orang terpendek di dunia, padahal dia juga nggak pendek-pendek amat, dia tingginya masih termasuk tinggi ideal, mungkin mereka saja yang ukurannya terlalu raksasa.
Dan alasan lainnya adalah dia tidak ingin menjadi pusat perhatian, Kris dan Tao yang berjalan layaknya super model itu pasti menarik perhatian para pengunjung yang ada disini.
"Yixing-ah. . kau jalan lambat sekali. .!" keluh Kris.
'Bukan aku yang lambat tapi kaki tiang kalian itu yang keterlaluan. .' gumam Lay tapi dalam hati. Walaupun dia langsung menyusulnya tapi tetap menjaga jarak. Dan sesekali memandangnya intens.
"Gege. . ayo kita kesana aku tadi melihat ada boneka panda yang berukuran super besar. . aku belum pernah memilikinya. ." Tao langsung menarik Kris memasuki salah satu stand, Lay otomatis mengikuti mereka tidak ada gunanya juga berkeliling sendirian.
Saat Tao memilih-milih benda Kris dan Lay duduk di salah satu bangku yang ada disana.
"Maaf ya kalau ini membuatmu bosan. . kau harusnya tidak ikut dengan rutinitas kita. .?" ujar Kris.
"Rutinitas?. . gwenchanna. . aku juga berencana membelikan sesuatu untuk Peniel. . sebagai rasa terima kasih karena sudah khawatir padaku,. . ." jelas Lay.
"Bukannya dia bilang dia menyukaimu ya? Jadi kau membalas perasaannya?" tanya kris curiga. Lay sekali lagi menatap Kris secara intens. "Wae? Kenapa kau menatapku seperti itu? Aku kan juga masih pantas cemburu . . bukannya kita masih berhubungan?" lanjut Kris.
Lay menggelengkan kepalanya, dan membuyarkan lamunannya. "Ani, bukannya sudah kubilang ini untuk rasa terima kasihku. . kau ini kenapa sih. ." Lay memalingkan wajahnya yang terasa memanas, entah kenapa sejak mengetahui kebenaran, Lay semakin tidak berani menatap mata kris secara langsung.
"Sudahlah aku mau cari hadiah untuk Peniel, , kau tungguin Tao, jagain dia jangan sampai hilang. . bahaya tahu, nggak lucu kan anak hilang, ilang lagi. . ntar kayak Sehun. ." Ujar Lay sambil bercanda, dan dia segera pergi sebelum perasaan gugupnya terlihat jelas oleh Kris.
'Bagaimana cara memberitahu dia tentang yang sebenarnya ya?' pikir Lay, sambil terus berlari menjauh dari kris. Dia sudah tahu tentang keluarganya tapi cara menyampaikannya yang terasa sangat sulit sepertinya Kris tidak ingat sepenuhnya. Ini akan terasa berat untuknya.
"Loh, Lay-gege..!" Tao mencoba memanggil. Tapi dihalangi Kris.
"Dia punya urusan lain biarkan saja. . jadi mana barang yang kau pilih?" tanya Kris. Tao langsung menunjukkan boneka panda super besar yang hampir seukuran dirinya. *ada ya?.
"Itu untuk apa? Bagaimana membawanya., itu tidak akan muat kecuali kau membawa karung. ." ujar Kris.
"Tidak usah, setelah dibayar langsung saja kugendong pulang, , habis ini lucu walaupun ukurannya melebihi yang biasanya. ."jelas Tao.
"Kayak kamu dong, walaupun kamu tinggi melebihi orang-orang biasanya tapi kau juga lucu. ." ujar Kris setengah gombal.
Tao tersenyum manis mendengarnya. Setelah mereka membayarnya mereka memutuskan menunggu Lay sambil makan di restorant yang ada disana.
Lay side.
Dia pergi ke toko bunga dan tanaman hias yang ada di dekat sana, tapi dia juga pilih-pilih yang muat dengan kantongnya, maksudnya harganya sesuai. Dia kan bukan orang super kaya yang bisa membeli apa saja.
"Selamat datang. .! sedang mencari bunga untuk pacar anda. .? biar saya sarankan untuk memilih mawar ungu. . itu adalah lambang cinta pada pandangan pertama. ." jelas salah satu pegawai. Dia sudah membawa contoh mawar yang sudah di bungkus cantik dan rapi dengan pita yang imut.
Sebenarnya Lay suka, dia suka sekali warna ungu. Mungkin dipikir-pikir boleh juga.
"Baiklah saya mau mawar ungu, tapi bisakah itu yang masih hidup. . masih berupa tanaman. . aku tidak terlalu suka kalau sebentar lagi bunganya layu. ." jelas Lay, pelayan itu mengangguk dan segera pergi kedalam ruang penyimpanan. Soalnya yang diluar itu ruang galeri.
Pelayan itu keluar lagi dan membawa pesanan Lay. Dia membawa dua pilihan mawarnya.
"Anda ingin yang mana?"
"Dua-duanya juga tidak apa. ."
.-0-.
Lay kembali lagi ke tempat dia datang bersama Kris dan Tao.
"Huwahhh .. . besar sekali bonekanya.. ?" ujar Lay dan langsung bergabung dengan mereka berdua.
"Tapi lucu kan?. . . kata Kris-gege ini mirip sepertiku besar dan lucu. . " ujar Tao.
"Oh iya ya. . " Lay mengiyakan.
"Cantiknya bunga itu .. . gege suka bunga ya? Atau itu kado untuk orang lain.. .?" tanya Tao setelah melihat bungkusan yang ada di tangan Lay.
"Aku mau memberikannya pada orang yang special . ." jawab Lay singkat. Tao mengangguk megerti. Kris mengernyit curiga.
Tidak lama kemudian, mereka hendak pulang tapi tiba-tiba Tao ingin ke belakang, dan mereka berdua harus menunggunya.
"jadi itu untuk Peniel. .? "
"Hn. ."
Tiba-tiba terdengar suara keributan dari arah pintu masuk yang bersebelahan dengan jalan menuju toilet, dan Tao sedang berlari dengan goponya untuk segera sampai di meja Kris dan Lay.
Tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada, Tao segera menarik Kris gege dan boneka pandanya, dia juga menyuruh Lay untuk cepat lari.
"Ayo cepat pergi dari sini. . .!"
Tapi Lay yang tidak mengerti hanya menerjapkan matanya heran karena menjadi pusat perhatian.
Setelah itu dia membawa bunga yang tadi dibelinya dan meninggalkan toko dengan menunduk meminta maaf karena sepertinya banyak pengunjung yang merasa terganggu.
"jeosonghamnida. ." ujarnya.
Dibelakang Lay ada seorang namja yang memakai jas rapi dan sepertinya mengawasi. "Apa aku salah lihat atau itu memang tuan muda Huang. .?" tanyanya pada dirinya sendiri. "Bukannya beliau ada di China ya sekarang. .. " lanjutnya setelah itu dia pergi sepertinya mau pulang untuk memastikan.
"Itu memang seorang Huang Zi Tao, bocah tengik yang telah berhasil menipu tuan besar. ." sepertinya ada orang yang sama-sama bertugas sebagai pengawal keluarga Huang.
"Jadi dia tidak ada di China? .. apa tuan Huang sudah tahu hal ini?" tanya pengawal yang pertama.
"Tentu saja, memangnya dia pikir siapa dia sampai berhasil menipu tuan besar. .kami para pengawal pribadinya bertugas untuk ini. . " jelasnya.
"Lalu apa yang harus kami lakukan, kami hanya pelayan biasa. .?" tanya pengawal pertama.
"Perintahkan semua orang yang ada di rumah untuk menyambut kepulangan Huang Zi Tao, aku akan membawanya kembali.. " ujar pengawal rahasia itu dengan yakin.
"Kau tahu rumahnya, , dan dimana dia sekarang tinggal?"
"Mungkin aku belum tahu, tapi aku bisa mengikuti namja yang membawa mawar ungu itu .. " setelah mengucapkan itu, pengawal itu langsung pergi.
(-0- =.=)
.- _ -.
"kenapa. .? sebenarnya ada apa ini?" tanya Kris pada Tao yang masih bergetar hebat dan merasa ketakutan.
Tao tidak menjawabnya dia masih merasa tidak bisa menjelaskannya.
Kris memeluk lengannya dan sesekali mengusapnya untuk memberi ketenangan. "Baiklah aku tidak akan memaksamu, tapi kita ini kan saling mengenal dan sudah tinggal bersama, bukankah aku akan merasa bersalah jika tidak tahu apa-apa. . dan tidak bisa berbuat apa-apa .." bujuk Kris.
"Aku tidak mau pulang. ." gumam Tao lirih tapi untung bisa didengar Kris.
"Pulang. . maksudnya?"
"Sebenarnya tadi aku bertemu dengan beberapa orang kepercayaan keluargaku. . aku takut dia mengenaliku dan mengatakan pada appaku kalau aku tidak ada di China. . dan dengan terpaksa aku harus ditarik pulang dan akan benar-benar di kirim ke China. ." jelas Tao pada akhirnya.
"Selama mereka tidak tahu, kau tinggal dimana. . kau aman disini. .!" ujar Kris kini sudah mulai memeluk Tao dan mengelus-ngelus punggungnya.
"Gomawo gege. ."
BRUAKK. . GLODAKKK..
Terdengar suara aneh di depan rumah, Kris langsung waspada bersiap-siap untuk melihat apa yang terjadi.
"Ahh. .! mianhae. . aku merusakkan vas bunga. . biar aku rapikan . . jangan keluar dulu.. !" ternyata itu suara Lay. Jadi Kris tidak khawatir lagi.
Setelah perbaikan, Lay langsung membuka pintu dan masuk ke dalam. Dia melihat posisi Tao yang ketakutan dan posisi Kris yang kayaknya terlihat seperti modus.
"Ada apa ini?"
.
.
.0.
Tbc. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar