Title : MY LONG LOST HYUNG.
Author : Shee a.k.a Kang Sang Seok *saudarnya Kim Min Seok a.k.a Xiumin# ngarep deh!*
CHAPTER 2.
Main Cast : EXO (ALL) MEMBER
Star Guess: Cho Kyuhyun (Super Junior) as KYUHYUN D'EVIL
Park Jungsoo a.k.a Leeteuk (Super Junior) as Angel Without Wings.
Lee Soo Man as Pimpinan tertinggi.
Desclaimer : milik siapa ya? Milik gue pinginnya, tapi nggak mungkin. So they Belong to themselves.
SUMMARY
: gimana jadinya kalau kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang dari
planet EXO digunakan di bumi, apakah untuk hal-hal yang baik?. Suho dan
Sehun ditugaskan mencari seluruh saudaranya yang terpisah di bumi.
WARNING
: ceritanya bener-bener ngayal dan seadanya. Gaje yang telah bertebaran
dimana-mana, nggak tahu Familyship(?) atau malah RomanceFamily. Tentuin
ndiri ya? (#mau enaknya). YAOI (BoysxBoys). Karena mereka masih baru
sama kayak saya, jadi saya bikin pairingnya setahu saya aja yah. Yang
nggak setuju atau nggak suka tetep pegang prinsip DON'T LIKE DON'T READ.
Preview Chapter 1
"Panggil namanya dan salah satu akan menuntunmu padanya. ." perkataan orang tertinggi di EXO terus terngiang di benak Suho.
"Minnie-hyung.
. Xiumin-hyung" ucap Suho lirih dan langsung saja cincin Chen bereaksi
dan menyeretnya menuju tempat dimana seseorang sedang sembunyi.
Di
tempat orang itu, tiba tiba dari dada kanannya keluar semacam snowflake
dia segera menggenggamnya dan keluar dari tempat persembunyiannya dan
menemui orang yang tadi memanggil namannya.
. . . .
Start Chapter 2
Melihat ada orang yang baru keluar dari persembunyiannya, Suho segera berlari mendahului Chen dan memeluk orang itu.
"Xiumin-hyung.
. . selamat datang!" ujar Suho membelakangi Chen dan Sehun sehingga
mereka berdua tidak bisa melihat jelas rupa dari Xiumin ini.
"Suho-ah aku pulang. . " gumamnya sama dengan yang diucapkan Chen ketika pertama kali bertemu.
"Minnie-hyung.
. kaukah itu?" Tanya Chen dari belakang punggung Suho, Xiumin segera
menengok siapa yang memanggilnya. Dia berhenti sejenak menatap Chen yang
sepertinya bergetar, hendak mengatakan sesuatu tapi tertahan.
Melihat adik kesayangannya sudah 'tumbuh' sampai seperti ini, Xiumin langsung saja menerjang tubuh Chen.
"Benarkah
ini hyung yang selalu menemaniku disaat apapun? Benarkah ini
Xiumin-hyung yang dulu selalu merawatku? Benarkah ini Xiumin-hyung yang
melindungiku disaat-saat terakhir kebersamaan kita dulu?" Tanya Chen
beruntutan, soalnya hanya itu kata rindu yang ingin dia ungkapkan.
Ditengah
pelukannya Xiumin membelai lembut rambut Chen dan mengatakan "Iya ini
aku, aku yang selalu ada untukmu dan melindungimu" kata itu terus dia
bisikkan di telinga Chen.
"Hai, aku Sehun siapa namamu?" Tanya
Sehun sebenarnya pertanyaannya sangat nggak sopan, bukan hanya dia
berbicara dengan orang yang lebih tua darinya tapi dia mengganggu acara
peluk-peluk hyung yang sudah lama nggak ketemu.
"Ah pasti kau ini
krystal terakhir ya? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. . aku
Xiumin, panggil aku hyung dan kita akan berteman" ujar Xiumin.
"Xiumin-hyung? Kau dari krystal pertama?" Tanya Sehun lagi dan Xiumin hanya mengangguk tanda mengiyakan.
"Kau kenal kakakku tidak? Dia dari krystal ke 2 dan dari krystal ke 6 . . namanya—"
"—Luhan dan Baekhyun kan? Aku lebih tahu darimu!" ujar Xumin bangga.
"Ah iya itu, , memangnya bisa kau ceritakan mereka padaku?" Tanya Sehun antusias.
Mereka
ber-4 saling mengakrabkan diri, tidak butuh waktu lama karena Xiumin
sendiri orangnya mudah beradaptasi dan menyesuaikan. Dan dia juga bukan
tipe pemalu.
Apalagi Suho dan Xiumin sudah seperti teman dekat,
dari dulu mereka selalu bersama dalam mengatasi Chanyeol yang masih
kekanak-kanakan, dan sering menyesatkan Dongsaengnya.
Karena
mereka tertua di masing-masing rumah, mereka diberi keistimewaan dengan
sikap mereka yang dingin dan tidak suka gegabah, kalau Suho adalah air
maka Xiumin adalah Es. Mereka sama-sama dingin untuk mendinginkan hati
yang panas.(?)
"Aku kangen Chanyeol, walaupun sampai sekarang mungkin dia masih membenciku. ." gumam Xiumin walaupun dia tidak bersalah.
"Aku
juga, aku jarang pehatian sama dia, malah Baekhyunnie yang paling dekat
dan saling mengerti satu sama lain, tapi dia telah berjanji padaku akan
menjadi hyung yang baik setelah ini, karena itu kadang dia juga
perhatian pada Baekhyun mereka nggak bisa dipisahkan, walau sering
bertengkar . . . " gumam Suho menanggapi.
"Kalau aku ingin ketemu
adikku yang terakhir, dia sekarang seperti apa ya? Mukanya sangat
berkebalikan dengan sikap aslinya, walaupun mukanya sangar kayak preman
tapi dia lembut dalam hatinya, Tao-nnie, bogoshipo. . " ujar Chen
merespon pembicaraan dua orang tadi.
"Kau tidak senang setelah bertemu denganku Chen-ah? " Tanya Xiumin tiba-tiba berubah jadi muka sarkatis.
~0~
Sore
harinya mereka kembali ke apartemen Chen yang makin hari makin sempit,
dulu dia hanya tinggal sendirian lalu datanglah dua orang keluarganya
yang ingin menemukan anggota yang lain , bayangkan jika ke 12 anggota
berkumpul. Akan jadi sesempit apa apartemen kecil ini.
Suho serasa
dapat teman baru (dalam hal memasak), baru kali ini dia memasak
sendiri, biasanya selalu menyuruh anaknya atau dapat kiriman dari
eommanya Xiumin. Tapi karena biasanya Xiumin bantuin eommanya masak jadi
dia sedikit banyak juga bisa dan bersama-sama dengan Suho mencobanya.
Sementara di ruang tengah dua orang sedang malas-malasan, dan merebahkan tubuhnya ke lantai.
"Hari ini Xiumin-hyung, besok siapa lagi ya?" Tanya Chen pada Sehun.
"Memangnya
kau pikir apa, bisa kau jadwal seenaknya tadi hanya kebetulan bertemu,
nih ya aku bilangin, aku udah nyari puluhan tahun tapi baru ketemu kamu.
. ." ujar Sehun mendramatisir padahal da baru diutus 2 harian.
"Jangan mulai sok deh Hunnie!" tiba-tiba Suho datang dari dapur dan membawa hasil masakannya dan dibelakangnya dibuntuti Xiumin.
"Memangnya kalian telah mencari berapa lama?" Tanya Xiumin setelah meletakkan makanan di meja.
"Jangan hiraukan Sehun dia terlalu mengada-ngada, baru saja kami diutus sekitar 2-3 hari yang lalu. ." jelas Suho.
"Eomma!,
itukan saat kita mendapat ijin, sebelum ini tuh aku selalu mencari
hyungku jadi sama saja dengan bertahun-tahun. . " ujar Sehun nggak
terima.
"Hei anak setan, udah jangan ngeles mulu, kamu kan baru
tahu kalau punya hyung juga 2 hari yang lalu. ." hendak Suho memukul
kepalanya dengan centong yang dia pegang namun diurungkannya niat itu.
"Kalau
melihat pertengkaran kalian aku jadi ingat siapa gitu?" ingat Xiumin. "
ah! Ya aku ingat sekarang kau seperti KYUHYUN (hyung) D'EVIL dan Suho
seperti eommanya. . ." ucapnya lagi.
"Kalau aku anak setan berarti eomma emaknya setan dong. . "ledek Sehun.
"Kau
tahu tidak dia ini muridnya KYUHYUN D'EVIL, yah aku harap dia tidak
terlalu meniru segala keburukannya. .saat disana paling-paling yang dia
bisa Cuma " Suho terus bercerita dengan Xiumin, sementara Sehun
mendengarkan dengan hati yang dongkol karena kebanyakan adalah
menjelek-jelekkan dirinya.
Akhirnya Sehun menyelinap keluar apartemen, dia ada dibalkon menghirup sebentar segarnya angin yang sangat dia sukai itu.
"LUHAN-HYUUNG~
AKU INGIN SEGERA BERTEMU DENGANMU DAN MENINGGALKAN EOMMA YANG NGGAK ADA
RASA KASIHAN SAMA ANAKNYA SENDIRI. .!" teriak Sehun sengaja dia
keraskan untuk melampiaskan kekesalannya dan agar eomma dan yang lainnya
mendengar.
KLONTANG
"Aw! Appo, eomma . . !" ternyata dari
dalam Suho langsung melemparnya dengan piring yang terbuat dari seng,
untung saja bukan piring dari beling, pasti udah end tuh kepala.
"Berisik! Ganggu tetangga tau nggak!" teriak Suho, mendengar itu Sehun langsung pundung di pojokan#poorSehun.
.
.
.
"Biarin
aja, nggak ada yang perduli sama aku, semakin bertemu dengan hyung-ku,
semakin eomma melupakan aku. . dulu aku anak satu-satunya jadi aku
selalu jadi perhatiannya sekarang apa?. ." ujar Sehun ngedumel di
jalanan, dia sengaja keluar dan nggak bilang sama orang rumah.
"Oke,
lupain aja aku, lupain anakmu ini. ." teriaknya lagi makin prustasi,
orang-orang yang berjalan melawatinya merasa ada yang aneh dengan anak
ini, mereka hanya mengernyit heran.
Karena dilihat banyak orang
Sehun mulai sadar diri dan hanya membalas orang yang menatapnya dengan
senyum gejenya yang sebenernya cukup ganteng sih *kalau yang lewat
author#abaikan*.
"Eh, ngomong-ngomong ini dimana ya? " ujar sehun
bertanya pada dirinya sendiri sambil melihat keadaan sekitarnya maklum
dia juga baru kenal daerah ini dan tadi pas pergi nggak perhatiin
jalanan sekitar.
"Waduh, tadi aku datang dari arah mana? Kok jalanannya sama semua sih?" ujar Sehun sambil memutar.
Akhirnya
dengan tidak yakin Sehun mulai menelusuri jalan kemanapun itu tanpa
tujuan, tapi yang jelas ia tidak ingin kembali ke rumahnya segera.
Siasatnya sih biar orang-orang sadar kalau dia ilang dan bakal nyariin.
"Haduh~
makin dingin aja nih hawa. . udara dingin kan nggak baik buat
kesehatan, aku nggak mau pulang!, tapi aku juga nggak tahu musti kemana.
. ?" gumamnya sambil menoleh ke kanan-kiri yang semakin sepi karena
hari semakin malam dan dia berada di sebua komplek perumahan.
~0~
"Ya
tadi aku tiba-tiba aja pengin kesana, eh nggak tahunya malah kita
ketemu, jangan-jangan kamu punya pheromone untuk menarik seseorang agar
mendekat kearahmu ya? Aku saja jarang bahkkan nggak tahu ada tempat
kayak gitu. . " ujar Xiumin dan Suho mereka sedang ngobrol bersama di
ruang makan.
"Memangnya kau sebelum ini tinggal dimana hyung?" Tanya Suho.
"Aku hanya tinggal tempat seperti asrama yang disediakan oleh tempat kerjaku. ." jawab Xiumin.
Chen sedang nonton tv, mereka mengira Sehun sedang ngambek dikamarnya jadi nggak ada yang datengin atau mastiin dia.
"Sehunnie?
Mau sampai kapan kau ngambek? Cepat turun dan makan malam lah! Kalau
tidak jangan sarapan besok atau seterusnya!" teriak Suho berharap Sehun
turun.
"Biar aku saja yang membawa ini ke kamarnya Sehun, mungkin
dia masih marahan. . " pamit Xiumin dengan baik hati dia mau
mengantarkan makan malam ke kamar Sehun.
"KYYYAAA!"
Mendengar teriakan histeris dari Xiumin dua orang yang beda tempat itu langsung menuju sumber teriakan yang mengerikan itu.
"Ada apa hyung?" Tanya Chen setibanya dikamar.
"Sehunnie. . Sehunnie. . dia. . dia. ." Xiumin kena virus gagap#PLAK!
"Kenapa dengan Sehunnie?" Tanya Suho, dia nggak melihatnya langsung hanya bertanya pada Xiumin.
"Dia menghilang!" seru Xiumin yang mendapat tatapan horror dari Chen dan gumaman santai dari Suho.
"Sudah,
dia mah kebiasaan pasti besok pagi udah pulang kok! Nggak usah khawatir
tunggu aja!" ujar Suho yang emang bener-bener udah tahu gimana kelakuan
anaknya.
"Ahjuma yakin nih?" pasti Chen, dan Suho hanya mengangguk mantap dan segera pergi ke dapur lagi.
FLASHBACK
"Sehun-ah!
Berhenti bersikap kekanak-kanakan!" teriak Suho yang sedang jengkel
dengan sikap anaknya. " eomma pokoknya aku nggak mau pulang sampai eomma
ngijinin aku sama Kyuhyun-hyung!" teriak Sehun sambil berlari keluar
dari rumah meninggalkan Suho sendiri. #kayak nggak direstui antar
kekasih aja? Tenang, mereka hubungannya beda#
"Huhh~ anak itu selalu saja, apa aku memang tidak bisa mengasuhnya sendirian ya?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Kau kenapa lagi Joonmyunnie?" tiba-tiba seorang om-om datang di depan rumah Suho.
"Eh,
pimpinan! Bikin aku kaget saja. Tidak, aku merasa aku tidak bisa
mengasuh Sehun kalau hanya sendirian. . " belum selesai Suho ngomong
sang pimpinan yang diketahui bernama Lee Sooman. " kau butuh pendamping
hidup ya? Kalau begitu pikirkan tawaranku untuk mencari calon suamimu.
." ujarnya.
"Ani. Aku tadi tidak bilang ingin cari
pendamping hidup atau calon suami, aku kan hanya bilang tidak bisa
menjaga Sehun. ." tolak Suho.
"Tapi secara tidak langsung
kau juga berpikiran seperti itu, tenang saja dia akan menunjukkan siapa
jodohmu nanti." Ujar Sooman lagi.
"Tapi aku tidak—" belum selesai ngomong kali ini Sooman sudah menghilang Begitu saja.
"—hahh~ dia mulai lagi, datang seenaknya, pulang juga seenaknya!" gumam Suho.
\~0~/=_='
"Pulanglah,
tidak ada untungnya kau ada disini! Kau belum terlalu siap. " ujar
Kyuhyun. Setelah itu dia pergi meniggalkan Sehun sendiri.
Karena
kebingungan akhirnya Sehun kembali berbalik pulang. Dari kejauhan
Kyuhyun hanya melihat dan dibelakangnya sudah ada seorang Angel
maksudnya Leeteuk sang eomma.
"Dia hanya sebatang kara
kalau sampai terpisah dengan eommanya! Kasihan, semua keluarganya sudah
pergi, lagipula emosinya masih labil. .hiks" ujar Leeteuk sambil nyesek
maklum dia orangnya terharuan, akhirnya khyuhyun hanya bisa mendekap
eommanya. Sebenarnya kisah Sehun juga tidak jauh berbeda dia juga hanya
tinggal dengan Leeteuk-eomma keluarganya juga nggak tahu dimana.
~0~
Suho
yang menanti di depan pintu segera berlari menghampiri Sehun yang
berjalan lambat untuk pulang. "Sehunnie jangan pergi lagi ya? Jangan
tinggalin eomma!" ujar Suho sambil terus mendekapnya.
FLASHBACK END.
Sehun
tetap berjalan tanpa arah, dia juga mengingat kalau dulunya dia juga
pernah minggat bentar niatnya mau ke tempat Kyuhyun, tapi disuruh pulang
Kyuhyun, mengingat itu dia semakin tidak ingin pulang.
"Hai
cantik!" Sehun begitu terkejut ketika ada orang yang bertubuh kekar dan
sedikit lebih tinggi darinya dengan seketika sudah ada di depan Sehun oh
dan jangan lupakan dia memanggil Sehun dengan sebutan cantik.
"Ya! Siapa kau? Dan aku ini namja, N-A-M-J-A. . jadi aku tidak cantik!" teriaknya kesal.
"Tapi
kau begitu cantik dimataku bahkan aku meragukan kenamjaanmu?" ujar
cowok itu pada Sehun, karena mereka dipinggir jalan jadi sesekali ada
mobil yang lewat dan memperlihatkan sekilas rupa orang ini, kulitnya
yang sedikit kecoklatan dan seringaiannya semakin terlihat jelas.
Mendengar
itu Sehun langsung mengeluarkan jurus devil yang dipelajari langsung
dari sang Evil sejati. Tatapan membunuh yang sangat familiar yang
dimiliki oleh Kyuhyun kini sedang dipakai Sehun. Agak begidik juga
melihatnya soalnya aura hitam mulai menyebar.
Dengan gaya sok
akhirnya Sehun melenggang pergi dan meninggalkan cowok itu yang melongo
heran, "Huh dasar ternyata garang juga dia, makin menarik!" bukannya
menyerah setelah mendapat deathglare malah semakin ingin memangsanya.
"Ya
KAI apa yang kau lakukan disana, cepatlah kemari. Ayolah jangan
buang-buang waktu lagi. . " teriak seseorang yang memanggil seseorang
yang bernama kai, ternyata orang yang menggoda Sehun tadi bernama kai.
Kai
menoleh sebentar, lagi-lagi kilatan cahaya mobil menynarinya tapi kali
ini menunjukkan benda mengkilat di dadanya seperti liontin sama dengan
yang dipakai Suho, namun beda bentuknya. Kai memiliki bentuk segitiga di
tengahnya ada pusaran angin.
~0~
"Hoammm~ aku ngantuk sudah
nggak tahu jalan pulang nggak punya tempat buat tidur, dan lagi makhluk
dibumi ini sangar-sangar, sama aku yang calon pangeran evil aja nggak
takut!, ," gumamnya di sepanjang jalan. Di depan sebuah apartemen dia
menatap ada salah satu pintu yang masih terbuka dan menampakkan sedikit
cahaya lampu.
Tanpa ragu Sehun mendekatinya walau itu berada di lantai 2, yah numpang tidur semalam masak nggak boleh.
Sesampainya
di depan pintu, dia menengok ke dalam ruangan yang emang nggak dikunci
sebelumnya, karena di depan apartemen itu banyak tulisan kanji membuat
Sehun berpikir mungkin ini adalah orang asing, jangan tanyakan dia tahu
darimana, semua ilmu pengetahuan bisa masuk dengan sekali lihat, itu
juga yang dipelajari dari seorang KYUHYUN D'EVIL.
"Konbawa! Man on!" ujarnya dalam bahasa Jepang dan Canton mengatasi segala kemungkinan, kalau-kalu dia orang China.
Dia
masuk kedalam siapa tahu orangnya sedang ada di dalam, oke mungkin ini
adalah tindakan yang kurang baik masuk rumah orang sembarangan. Tapi
sungguh ini karena kepepet.
Semakin ke dalam rumah itu makin
dipenuhi barang-barang China, makin yakinlah Sehun kalau pemilik
apartemen ini adalah orang China.
"Halo! Ini bukan rumah 7 kurcaci
yang harus kosong kan? Dan aku jadi Snow White nya gitu? . . ." teriak
Sehun sambil terus melengang masuk dan mencari tanda-tanda keberadaan
orang. #Shee:Bentar, tau dari mana oppa tentang Snow white?|Sehun: yah
dari guru besar gue lah siapa lagi? Kenape ada masalah?|shee :
*geleng-geleng*|.
Karena kelamaan mencari akhirnya Sehun tertidur
di sebuah tempat tidur yang Cuma ada satu-satunya di tempat ini,
menandakan kalau pemilik rumah ini Cuma seorang.
Tanpa ragu Sehun bahkan memakai selimut yang ada.
"Haduh!
Aku tadi terburu-buru sampai lupa mengunci pintu. .." tiba-tiba
terdengar suara seseorang berasal dari pintu depan, kayaknya dia pemilik
apartemen ini.
Akhinya seorang laki-laki yang berperawakan manis
masuk kedalam apartemen dan menguncinya dari dalam. Sambil membawa
beberapa belanjaannya yang berupa kebutuhan sehari-hari yang dibelinya
dari supermarket depan apartemen ini, memang jaraknya juga tidak terlalu
jauh.
"Sepatu siapa nih!" ujarnya sambil menyingkirkan sepatu itu
supaya tidak berada di tengah jalan. Dan meletakkan sepatunya sendiri
disebelah sepatu yang sebenarnya milik Sehun itu.
Setelah meletakkan belanjaannya di tempatnya, orang itu duduk-duduk di sofa sambil berpikir lama.
"Kalau
ada sepatu. . berarti ada orang? Dan orangnya ada di dalam ruangan
ini?" Tanyanya pada dirinya sendiri. # yah pikirannya lagi lemot. Tolong
dimaklumi ya?#.
"Jangan-jangan ada maling lagi?" kali ini orang
itu mulai beranjak dari tempat duduknya dan mengambil sapu yang dekat
dengan tempatnya saat ini.
Dengan cara mengendap-negendap, pemilik
apartemen-pun mencari seseorang yang menurutnya adalah maling, disegala
penjuru rumahnya, tapi tujuan utamanya adalah kamar tidur, soalnya
segala barang berharga ada di lemari dekat tempat tidur.
Pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok pria yang sedang tertidur pulas dibalik selimutnya.
"Buset nih maling! Kagak pernah lihat kasur bagus ya? " ujarnya, dia mulai mendekati sosok itu dan melihat wajahnya.
"Tapi dia tetep maling gimanapun juga, jadi –"
BUAGH BUAGH KLOTAK GEDEBRUK GROBYAK * anggep sound effect *
"Ya! Apa-apaan ini? Aw. . ah appo!" Sehun yang terbangun karena serangan bernafsu dari pemilik rumah.
"Kau
pasti maling ya? Masuk- masuk rumah orang. ., sudah pasti kau itu
seorang maling!" teriaknya sambil tetap memukuli Sehun dengan sapu.
"KYAA! mati kau! Pergi!pergi!pergi!" teriak orang itu, dengan terus dan terus memukul ke arah Sehun.
"SETOOPP!,"
Sehun memegang gagang sapu itu supaya tidak dipukulkan lagi.
"Huwaatsss. . kau menuduhku maling? Nggak lihat ya? Wajah ganteng dunia
akherat begini!" ujar Sehun lagi.
~0~
"Jadi kau ini siapa?
Dan kenapa tiba-tiba ada di kamarku?" Tanya sang pemilik apartemen yang
kini sudah duduk di sofa bersama Sehun dan sedang mengobati lukanya Yang
sebenanrnya dia sendiri yang membuatnya.
"Tadi aku tidak sengaja
melihat ruangan ini terbuka, lampu menyala dan kosong. Kupikir ini
kosong atau apa? Karena terpaksa daripada harus tidur di luar jadi aku
kesini. ." jelas Sehun seolah-olah dia nggak salah.
"Kau gelandangan ya? Sampai tidak punya tempat untuk tidur?" Tanya pemilik itu lagi.
GUBRAK!
'Perasaan
dari tadi gue nggak enak mulu deh!, disangkain maling lah? Sekarang
malah disangka gelandangan! Nasib banget' ngedumel Sehun dalam hati.
"Gini
ya ahjuma yang baik hati, aku kesini itu sebenarnya hanya numpang
tidur, soalnya aku nggak punya tempat, maaf kalau caranya radak maksa,
habis ahjuma nggak ada disini jadi aku keburu ngantuk da tertidur di
kamar. ." jelas Sehun, sementara sang pemilik mulai naik darah.
"Kau tidak lihat ya? Aku ini namja.! Jadi kenapa kau panggil aku ahjuma?" ujarnya geram.
"Apa?
anda ini namja? " tanya Sehun horror. Jangan salahkan Sehun lihat saja
orang yang ada dihadapannya ini sungguh terlihat seperti Yeoja, bajunya
yang kebesaran, dan jangan lupakan poni panjang yang hampir menutupi
sampai ke matanya, yang membuat wajahnya begitu imut.
"Lagian berapa sih umurmu pakai memanggil ahjuma segala?" Tanya Lay.
"Aku, sekitar 18 tahun, habis Ahjuma sih pakainnya kayak gitu. Makin mirip Ahjuma-ahjuma. . " jawabnya seolah tanpa dosa.
"Hiyahh! Kau menghina ku ya?" Ujar pemilik itu dan langsung memekuli Sehun dengan sapu yang daritadi dipegangnya.
"Aduh! Aw. . habis aku belum tahu nama anda?" ujar Sehun ditengah tengah pukulan itu.
"Ngapain kau Tanya-tanya nama segala? " Tanya orang itu.
"Eh . . niatnya sih mau akrab, soalnya aku mau disini lebih lama. . " ujarnya sambil senyum geje.
"Nggak bisa! Sana pulang kerumahmu sendiri!" teriak orang itu.
"Ayolah!
Aku mohon!, tidak kasihan kah kau denganku yang telah diusir dari rumah
dan tidak diperhatikan sama sekali oleh eommaku, tidak ada satupun
anggota keluarga yang mau memperhatikan aku. . . selama ini aku selalu
ditelantarkan tidak pernah diurusi dengan benar, karena aku tidak punya
appa, aku hanya sendirian dengan eomma. Sekarang eomma malah tidak
memperhatikanku. ." ujarnya mendramatisir keadaan. Hahh~ siapa juga yang
mau mempercayai cerita yang hampir mirip dengan drama sabun yang
biasanya ada di tipi itu?
Hiks
Eh?
Ternyata sang
pemilik apartemen sedang menangis tersedu dan nyesek sambil mengusapi
air mata dan emh ingusnya dengan ujung kaosnya.
"Kisahmu tragis sekali ya? Oh ya siapa namamu?" akhirnya pemilik itu yang menanyainya.
"Namaku Oh Sehun, anda sendiri?"
"Namaku Yi Xing, tapi aku paling senang dipanggil Lay."
"Yi Xing? Berarti anda—
—orang China ya?" Tanya Sehun bodoh, sudah tahu namanya begitu masih ditanya juga.
"Ah, sebenarnya yang China itu orang yang mengasuhku, aku sih hanya mengikuti namanya. . " ujarnya.
"Aku
mohon izinkan aku tinggal disini!" kini Sehun sudah mulai memaksa
dengan cara menggenggam *emh sebenarnya dari pada dibilang menggenggam
lebih pantas di sebut mencengkeram *kedua lengan orang yang baru
diketahui bernama Lay.
Keesokan paginya.
Lay terbangun di
pagi hari dengan sedikit malas mengingat dia hari ini harus masak untuk
dua orang sejak kemarin malam dia mengijinkan orang aneh yang mengaku
bernama Sehun dan mengaku sedang diusir keluargnya.
Lay hendak
bangun dan bersiap-siap tapi kenapa tubuhnya terasa berat dan seperti
dia tidak bisa bangun. Setelah lama Dia merasa ada tangan yang
melingkari perutnya. Lay hanya menatap horror dengan orang yang
tiba-tiba ada di sampingnya dan jangan lupakan dia sedang melingkarkan
tangan di perut Lay.
JEDUAAKK
Akhirnya Lay menendang sosok yang diketahui adalah Sehun, dan dengan na'asnya sehun menabrak lemari.
~0~
Sehun
duduk di meja makan sambil memegangi punggungnya yang tadi tertabrak(?)
lemari, sedangkan Lay dia sedang mempersiapkan makanannya, dia sudah
biasa masak. Hanya menambah satu orang tidak masalah baginya.
"Kenapa kau tadi tiba-tiba ada di kamarku? Dan apa yang kau lakukan tadi?" tanyanya sambil meletakkan beberapa peralatan makan.
"Maaf, aku hanya tidak terbiasa tidur sendirian. " Ujar Sehun sambil ngeluarin jurus melas.
"Ternyata
kau ini masih sangat sayang dengan eommamu, mau tidur saja kau masih
ingat dia. Kenapa kau tidak pulang saja sih? Kalau melihat dari kelakuan
manjamu pasti eomma-mu menyayangimu dengan sangat. ." Ujar Lay dan kini
dia juga ikut mengambil sarapan dan duduk di depan kursi Sehun.
"Kau tidak tahu apa-apa tentang eommaku!, "
"Walaupun
begitu, apa dia pernah meninggalkanmu? Apa dia pernah bilang tidak
senang punya anak sepertimu? Apa dia pernah tidak mementingkanmu?" Tanya
Lay membuat Sehun diam dan berpikir.
Saat ini Sehun sedang
terdiam sambil membayangkan, waktu dia dan eommanya sedang bersama,
tertawa bersama, saat Sehun menangis eommanya pasti sigap disampingnya
untuk menghapus air matanya. Meskipun kadang eommanya suka berbuat
seenaknya tapi tidak pernah sedikitpun hal itu untuk tidak membahagiakan
Sehun.
Lay yang menyadari perubahan ekspresi Sehun mulai
tersenyum dalam hati. 'bagus sebentar lagi dia pasti akan pulang, anak
manja macam dia kalau sudah di ceritain tentang eommanya pasti luluh
juga' ucapnya dalam hati.
"Dia pasti sangat tidak menyayangiku,
buktinya aku sudah menghilang semalaman dan tidak ada yang mencariku.
Pokoknya aku tidak akan pulang!" ujarnya kekeh dengan pendiriannya.
Sehun mulai makan sarapannya dengan beringas.
'Hah~ susah juga.
Tapi tenang yang namanya anak makin lama terpisah makin kangen, tinggal
menunggu waktu aja' pasti Lay dalam hati.
"Woi, jangan habiskan
semuanya! Kenapa makanmu banyak sekali? Bisa tekor aku kalau harus
memasak banyak terus!" celoteh Lay dan Sehun hanya senyum bentar
kemudian melanjutkan makannya.
Sebenarnya alasan Lay menerimanya
di rumah ini adalah untuk temannya, sudah lama sekali sejak ditinggal
orang yang menagasuh Lay apartemen ini jadi sepi. Sekarang lumayan ada
seseorang yang menemaninya untuk ngobrol.
~0~
"Hyung ! aku
bener-bener khawatir sama Sehun. Tidak bisakah kita mencarinya dengan
menggunakan symbol yang kita miliki. .?" Tanya Chen.
"Bisa saja
aku melakukannya! Tapi sayangnya Sehun meletakkan ini di kamarnya. . ."
jelas Suho sambil memperlihatkan sebuah gelang yang menunjukkan symbol
angin milik Sehun.
"Lalu bagaimana ini? Biar nanti aku saja yang mencarinya kalau begitu!" usul Xiumin.
"Huh
aku tahu ini pasti berat untuknya, selama beberapa tahun hidup sebagai
anak tunggal, walaupun dia bilang ingin bertemu dengan hyung-nya tapi
itu hanya ucapan dia tidak bisa melakukannya. Dan pada kenyataannya dia
belum terlalu siap bila segalanya harus dibagi. ."jelas Suho.
Chen dan Xiumin hanya mendengarkan dengan hikmat(?).
"Selama
ini aku berusaha untuk tidak mamanjakannya. Tapi selalu gagal jika
sudah melihat senyum tulusnya. Aku hanya ingin melidunginya saja dengan
segala kemampuanku. . ." ujar Suho lagi.
TING TONG~
"Ah! Siapa?" Tanya Chen hendak membuka pintu.
"Jangan-jangan
Sehun pulang?" namun Xiumin mendahuluinya dan membuat dia terjatuh
karena terbentur badan Xiumin yang nggak bisa dibilang kecil
itu.|#author dihajar masa|
"Kau—"
Tbc . .. . . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar