Pengikut

Minggu, 25 November 2012

Zhoury? Kyuhyun doesn't like it! 2

Pairing :: Qmi, Mixian, Kyumi, hidden Zhoury
All SJM member
Genre : Romance / Family
Rate : antara K mpe T aja adeh
Warning : Yaoi, gaje, gak mutu, penggunaan nama yang gonta-ganti sesuai mood author, dan bahasa yang agak gak jelas…
Disclimer : Kyuhyunie punya Mina, Zhou Mi punya Mrs. Zhou, sedang member yang lain punya couplenya masing-masing.
Summary Chapter 1

Kui Xian yang merasa malu dengan apa yang telah dipikirkannya mengalihkan pandangannya dari pandangan Zhou Mi. Dia tak menyadari telah muncul gurat-gurat berwarna merah muda di pipinya yang pucat yang membuatnya terlihat sangat imut di mata Zhou Mi. Zhou Mi sendiri hanya bisa menelan ludah berkali-kali untuk mengendalikann badannya yang mulai bergejolak melihat ekspresi malu-malu kekasihnya itu.
"Kui Xian mau bilang atau tidak?"
.
.
.
Kui Xian masih saja diam seribu bahasa dan tetap mengalihkan pandangannya ke arah lain. Zhou Mi yang setengah pikirannya sudah kotor dengan hal-hal mesum menjadi gemas melihat kelakuan Kui Xian. Tangan yang tadi masih memegang wajah Kui Xian-nya kini telah berpindah di leher Kui Xian. Dan tanpa basa-basi ditariknya tubuh Kui Xian ke arahnya. Dikecupnya pelan bibir Kui Xian dengan lembut.
Disela-sela ciumannya masih terdengar gumamannya. "Kalau Kui Xian tidak mau bicara aku jamin Kui Xian tak akan bisa selamat dariku malam ini!". Kui Xian tak memberi respon terhadap ancaman Zhou Mi itu. Dia masih menikmati ciuman Zhou Mi ketika terdengar suara pintu menjeblak terbuka.
Terlihat sang mochi imut yang kini tengah ternganga dengan suksesnya melihat kemesraan kedua gegenya itu. Pipi tembamnya berwarna merah padam. Dia tak menyangka akan mendapat tontonan gratis saat membuka pintu kamar itu. dengan terbata-bata dia berkata "Ma.. maaf.. Mimi-ge.. Kui Xian-ge.. maaf kalau sudah mengganggu. Kalian teruskan saja. Aku hanya mau bilang kalau makan malam sudah siap.." Henry langsung ngacir meninggalkan kamar MIXIAN setelah sebelumnya menutup pintu kamar itu dengan cukup keras.
Zhou Mi yang tadi sudah sangat "bernafsu" menjadi down lagi setelah mendapatkan gangguan dari mochi "Cih… dongseng tak tahu sikon!" umpatnya dalam hati. Sedangkan Kui Xian yang yang melihat Zhou Mi sudah tak berniat menciumnya lagi setelah ketahuan oleh Henry langsung menundukkan kepalanya menahan tangis. Apa benar Mimi-nya punya hubungan spesial dengan Henry?
"Kui Xian ayo makan!" ajak Zhou Mi kemudian. Sebelum otak mesumnya kembali lebih baik mereka makan dulu.
Kui Xian hanya membalas lemah "Mimi makan saja dulu. nanti aku menyusul."
Zhou Mi yang mendengar suara Kui Xian yang menjadi sengau menyadari kalau Kui Xian sedang menangis. Dia bingung. Kenapa tiba-tiba Kui Xian menangis? Apa yang telah dilakukannya?
"Kui Xian… kenapa menangis?" Kui Xian tak menjawab. Hanya menggeleng pelan.
"Kui Xian tak percaya padaku ya?" kali ini Kui Xian langsung memandangnya. Zhou Mi terhenyak. Sepertinya Kui Xian memang tidak mempercayainya. Tapi apa yang tak dipercayai oleh Kui Xian?
"Kui Xian… kalau ada yang memubuatmu risau bilang saja. Aku tak akan paham jika kamu hanya diam seperti ini." Dibujuknya Kui Xian untuk mengatakan apa yang mengganjal di hatinya. Kui Xian bimbang. Beranikah dia menanyakannya pada Zhou Mi? Apa dia tak akan marah karena Kui Xian tak percaya padanya?
"Mimi, apa hubunganmu dengan mochi?" Kui Xian bertanya dengan sangat pelan hingga Zhou Mi harus menajamkan pendengarannya dan sedikit tak mempercayai apa yang didengarnya? Hubungannya dengan Henry? What the hell yang di tanyakan oleh Kui Xian-nya? Apa hubungan semua ini dengan Henry?
Dipandanginya Kui Xian dengan tatapan bertanya "Kui Xian, kepalamu tadi terbentur ya?"
Kui Xian yang merasa dongkol dengan apa yang dikatakan Zhou Mi langsung melempar Zhou Mi dengan bantal yang ada di sebelahnya. Dia sebal sekali. Dia sudah mengerahkan segenap keberaniannya dan melupakan semua rasa malunya untuk menanyakan itu. dan reaksi Zhou Mi? Dia malah bertanya apa kepalanya terbentur?
"Mimi PABO!" terus dipukulinya Zhou Mi dengan menggunakan bantal. Berharap otak Zhou Mi yang tadi dipenuhi pikiran mesum kembali lagi untuk berpikir normal.
"Kamu tak serius menanyakan hubunganku dengan Henry-ah kan? Kamu tahu sendiri kalau dia itu adalah dongseng tersayangku. Memang apa lagi hubunganku dengannya?"
"Mungkin saja dia menggantikan posisiku di saat aku sedang di Korea!" Kui Xian langsung menutup mulutnya setelah dia kelepasan berbicara. Tapi terlambat. Zhou Mi sudah mendengar apapun yang baru saja dikatakannya. Dan kini terlihat rasa marah dan kekecewaan di mata Zhou Mi. Suaranya menjadi dingin dan Kui Xian sama sekali tak menyukai nada bicara Zhou Mi sekarang.
"Kui Xian ingin mengatakan kalau aku selingkuh dengan Henry-ah?" katanya pelan dan tajam. Kui Xian merinding mendengar perkataan Zhou Mi.
"Tidak… Mimi… Mian… bukan itu maksudku." Kui Xian bingung harus berkata apa. Zhou Mi sudah terlihat sangat marah. "Aduh… kenapa aku kelepasan ngomong seperti itu sih?" umpatnya dalam hati.
"Ternyata memang Kui Xian tak pernah percaya pada perasaanku!" Zhou Mi berlalu meninggalkan Kui Xian yang masih terpaku di ranjang. Dibantingnya pintu dengan keras saat keluar dari kamar itu. Kui Xian tak menyangka ucapannya yang sembrono tadi benar-benar membuat Zhou Mi marah.
.
.
Saat makan malam
Zhou Mi masih merasa marah terhadap Kui Xian. Eh tidak, setelah dipikir-pikir lagi, sebenarnya dia tak marah, tapi kecewa terhadap Kui Xian. Bagaimana bisa Kui Xian mengatainya selingkuh dengan Henry-ah? Apa Kui Xian sudah gila? Apa perhatiannya pada Kui Xian selama ini masih kurang? HAH… Sepertinya kecelakaan Kui Xian yang terakhir kali membuat otak Kui Xian berkarat.
Masih dengan perasaan jengkel dihempaskannya tubuhnya diantara Shi Yuan dan Henry. Melihatnya hanya keluar sendiri dan dengan wajah yang kusut, Henry langsung bertanya.
"Gege, dimana Kui Xian-ge? Kenapa tidak ikut makan?"
"Kui Xian masih di kamar!" jawab Zhou Mi dengan ketus. Semua member saling lirik mendengar jawaban Zhou Mi. Pasti ada masalah lagi, batin mereka masing-masing.
"Gara-gara tadi Henry membuka kamar sembarangan saat gege berdua sedang bermesraan ya?" tanya Henry polos yang dengan sukses membuat member selain Zhou Mi dan Henry memandang penuh tanya pada mereka berdua. Kalau bisa diartikan pandangan ke Zhou Mi berarti "apa-saja-yang-kalian-lakukan-tadi?" sedangkan pandangan ke Mochi diartikan "sejauh-apa-yang-kamu-lihat-mochi?".
Mochi imut itu sadar telah salah bicara saat dia mendapatkan hadiah berupa deathglare dari gege tersayangnya itu. Hanya dengan bahasa mulut dia mengucapkan mian pada orang yang duduk di sampingnya itu.
Menyadari suasana hati Zhou Mi yang sedang sangat jelek, member yang lain makan dalam diam. Tak lama Kui Xian keluar dari kamar dan duduk di satu-satunya kursi yang tersisa yang letaknya si samping Sungmin. didengarnya Sungmin berkata pelan "Apa yang kau lakukan Kyunie? Kenapa Zhou Mi jadi marah-marah seperti itu?".
"Aku salah bicara Hyung!" Kui Xian menjawab dengan sama pelannya saat dia mulai makan. Suasana ruang makan itu benar-benar mencekam. Eunhae yang berusaha mencairkan suasana pun malah mendapatkan deathglare dari Kui Xian.
Kui Xian yang merasa sangat bersalah pada Zhou Mi, langsung menarik Zhou Mi keluar dari dorm sesaat setelah mereka selesai makan. Tak lupa disambarnya kunci mobil yang tergeletak di atas meja. Zhou Mi menuruti saja tarikan Kui Xian. Terserah mereka mau kemana.
Kui Xian mengendarai mobil itu dengan kecepatan yang tak bisa disebut pelan. Dia tak memikirkan kemana arah yang dia tuju. Yang ada di otaknya, cari tempat yang sepi untuk menyelesaikan semua ini! Mereka pasti bisa pulang kemanapun mereka pergi. Karena dia bersama Zhou Mi dan Zhou Mi tahu betul daerah ini. Sesampainya di sebuh taman kota yang sudah sepi, Zhou Mi langsung keluar tanpa menunggu Kui Xian. Dia duduk di sebuah bangku panjang yang memang ada banyak di sana. Mulutnya masih terkunci.
Kui Xian menyusulnya duduk di bangku itu. Tak ada kata yang terucap di antara mereka berdua. Sejujurnya mereka merasa nyaman dengan kesunyian ini andai saja tak ada masalah yang harus segera diluruskan. Kui Xian beringsut mendekati Zhou Mi.
"Mimi-ge… marah ya?" tak ada respon dari Zhou Mi. Dia masih memandang bayangan kegelapan yang ada di hadapannya.
"Mimi-ge… maafkan perkataanku tadi. Maaf kalau kata-kataku tadi sudah membuatmu marah!" ditariknya tubuh Zhou Mi untuk menghadapnya. Berhasil. Zhou Mi kini menghadapnya.
"Siapa yang bilang kalau aku marah?" jawabnya ketus.
"Kalau tidak marah kenapa Mimi bertingkah seperti ini?"
"Aku tidak marah Kui Xian… Aku hanya merasa sedikit kecewa. Kenapa kamu tak bisa mempercayaiku?"
"Mianhe Mimi… Jeongmal Mianhe… Bukannya aku tak percaya pada Mimi. Tapi pikiranku jadi agak kacau setelah membaca banyak sekali Fanfic Zhoury di internet!"
"Jadi Kui Xian tak percaya padaku hanya gara-gara Fanfic?" Zhou Mi masih tak percaya alasan yang disampaikan Kui Xian. Hanya gara-gara fanfic?
"Yah… Sebenarnya ada juga yang mengganjal di hatiku sejak dulu. tapi pemicunya memang itu." Ucap Kui Xian malu-malu. Benar kan, masalah ini memang masalah yang membuat malu.
"Emang apa lagi yang mengganjal di hati Kui Xian?" Zhou Mi penasaran.
"Terakhir kali sebelum aku pulang ke Korea kemarin, waktu syuting di acara nextTV Grade, Mimi malah lebih memilih berdiri di samping Henry daripada di sampingku! Padahal yang boleh di samping Mimi kan hanya aku. Waktu itu Mimi juga sempat memeluk Donghaei hyung! Lagipula Mimi sering mengatakan Mochi imut dan lain sebagainya, tapi mengatai aku kalah tampan dengan Mimi!" ujar Kyuhyun sengit.
"Kan Henry hanya sebentar di sampingku Kui Xian!"
"Emang aku peduli! Yang aku tahu, Henry di samping Mimi!"
"Aku bukannya memeluk Donghai-ge.. tapi memeganginya agar tidak melihat isi Horror Box!"
"Memangnya harus memeluknya? Kenapa tidak ditarik saja tangannya?"
"Kan Mochi memang imut. Semua juga mengatakan hal yang sama kan? Bahkan Kui Xian sendiri mengakui kalau dia imut kan?"
"Tapi aku gak senang kalau Mimi yang mengatakannya!"
"Waktu itu Kui Xian juga mengatakan aku aneh! Suka membeli barang-barang dan hobi menelepon. Padahal yang aku telpon kan Kui Xian. Tapi Kui Xian tak mengatakannya!"
"Emang kan Mimi aneh!"
"Kui Xian kan memang tak setampan aku. Tapi Kui Xian lebih manis daripada aku! Dan bagiku Kui Xian lebih imut daripada siapapun di dunia ini." Kata Zhou Mi narsis.
"Pembohong!"
"Kui Xian kalau cemberut seperti itu jadi kelihatan imut banget lho!"
"Bodo Ah!"
Zhou Mi memeluk Kui Xian yang kini mukanya sudah merah padam.
"Masih ada yang mengganjal Kui Xian?" tanyanya lembut.
"Mianhe.. Mimi… bukannya aku tak percaya pada Mimi. Tapi kadang-kadang aku merasa tak cukup baik untuk Mimi. Jika perasaan itu datang, entah kenapa sedikit masalah saja bisa membuatku kehilangan kepercayaan pada Mimi."
"Gwechana… Aku juga minta maaf Kui Xian. Maaf karena belum bisa jadi seperti yang kamu inginkan. Maaf kalau aku kadang-kadang tak bisa memahamimu. Tapi percayalah satu hal, hanya ada seorang Kui Xian dihatiku. Tak akan ada yang lain! Arraseo?"
"Ne…"
"Sudah malam… Ayo kita pulang ke dorm!"
"Sebentar lagi mimi. Aku masih ingin disini." Gumam Kui Xian. Disurukkannya kepalanya lebih dalam di leher Zhou Mi. Dan seperti biasa Zhou Mi berusaha keras mengatur detak jantungnya yang sudah mulai tak teratur.
"Kui Xian… Kui Xian tahu kan kontrol diriku sedang lemah saat ini? Jangan salahkan aku kalau ..."
Zhou Mi belum menyelesaikan kata-katanya ketika Kui Xian seketika bangkit dan menjauh dari Zhou Mi.
"Arra… Arra… ayo kita pulang sekarang!" Kui Xian berlari menuju mobil yang terparkir di luar taman. Zhou Mi mengikutinya dari belakang. Seulas senyum tersungging di bibirnya melihat kekasihnya itu. "aku memang harus lebih bersabar." Ucapnya dalam hati.
.
.
End
.
.
Ha.. ha.. selesai lagi satu fanfic yang gak jelas dari author yang sama gak jelasnya. Sumpah… author ngakak sehabis ngetik bagian akhir. Bagi yang tak tahu apa yang dimaksud ma author (bagian bersilat lidah antara Zhou Mi dan Kui Xian) bisa download variety yang dihadiri SJM di Taiwan. Ntar kalian bisa paham ma yang dimaksud ma Author.. acaranya kalau gak salah NexTV grade

Tidak ada komentar:

Posting Komentar