Pairing :: Qmi, Mixian, Kyumi, hidden Zhoury
All SJM member
Genre : Romance / Family
Rate : antara K mpe T aja adeh
Warning : Yaoi, gaje, gak mutu, penggunaan nama yang gonta-ganti sesuai mood author, dan bahasa yang agak gak jelas…
Disclimer : Kyuhyunie punya Mina, Zhou Mi punya Mrs. Zhou, sedang member yang lain punya couplenya masing-masing.
Summary Chapter 1
Kui
Xian yang merasa malu dengan apa yang telah dipikirkannya mengalihkan
pandangannya dari pandangan Zhou Mi. Dia tak menyadari telah muncul
gurat-gurat berwarna merah muda di pipinya yang pucat yang membuatnya
terlihat sangat imut di mata Zhou Mi. Zhou Mi sendiri hanya bisa menelan
ludah berkali-kali untuk mengendalikann badannya yang mulai bergejolak
melihat ekspresi malu-malu kekasihnya itu.
"Kui Xian mau bilang atau tidak?"
.
.
.
Kui
Xian masih saja diam seribu bahasa dan tetap mengalihkan pandangannya
ke arah lain. Zhou Mi yang setengah pikirannya sudah kotor dengan
hal-hal mesum menjadi gemas melihat kelakuan Kui Xian. Tangan yang tadi
masih memegang wajah Kui Xian-nya kini telah berpindah di leher Kui
Xian. Dan tanpa basa-basi ditariknya tubuh Kui Xian ke arahnya.
Dikecupnya pelan bibir Kui Xian dengan lembut.
Disela-sela
ciumannya masih terdengar gumamannya. "Kalau Kui Xian tidak mau bicara
aku jamin Kui Xian tak akan bisa selamat dariku malam ini!". Kui Xian
tak memberi respon terhadap ancaman Zhou Mi itu. Dia masih menikmati
ciuman Zhou Mi ketika terdengar suara pintu menjeblak terbuka.
Terlihat
sang mochi imut yang kini tengah ternganga dengan suksesnya melihat
kemesraan kedua gegenya itu. Pipi tembamnya berwarna merah padam. Dia
tak menyangka akan mendapat tontonan gratis saat membuka pintu kamar
itu. dengan terbata-bata dia berkata "Ma.. maaf.. Mimi-ge.. Kui
Xian-ge.. maaf kalau sudah mengganggu. Kalian teruskan saja. Aku hanya
mau bilang kalau makan malam sudah siap.." Henry langsung ngacir
meninggalkan kamar MIXIAN setelah sebelumnya menutup pintu kamar itu
dengan cukup keras.
Zhou Mi yang tadi sudah sangat "bernafsu"
menjadi down lagi setelah mendapatkan gangguan dari mochi "Cih… dongseng
tak tahu sikon!" umpatnya dalam hati. Sedangkan Kui Xian yang yang
melihat Zhou Mi sudah tak berniat menciumnya lagi setelah ketahuan oleh
Henry langsung menundukkan kepalanya menahan tangis. Apa benar Mimi-nya
punya hubungan spesial dengan Henry?
"Kui Xian ayo makan!" ajak Zhou Mi kemudian. Sebelum otak mesumnya kembali lebih baik mereka makan dulu.
Kui Xian hanya membalas lemah "Mimi makan saja dulu. nanti aku menyusul."
Zhou
Mi yang mendengar suara Kui Xian yang menjadi sengau menyadari kalau
Kui Xian sedang menangis. Dia bingung. Kenapa tiba-tiba Kui Xian
menangis? Apa yang telah dilakukannya?
"Kui Xian… kenapa menangis?" Kui Xian tak menjawab. Hanya menggeleng pelan.
"Kui
Xian tak percaya padaku ya?" kali ini Kui Xian langsung memandangnya.
Zhou Mi terhenyak. Sepertinya Kui Xian memang tidak mempercayainya. Tapi
apa yang tak dipercayai oleh Kui Xian?
"Kui Xian… kalau ada yang
memubuatmu risau bilang saja. Aku tak akan paham jika kamu hanya diam
seperti ini." Dibujuknya Kui Xian untuk mengatakan apa yang mengganjal
di hatinya. Kui Xian bimbang. Beranikah dia menanyakannya pada Zhou Mi?
Apa dia tak akan marah karena Kui Xian tak percaya padanya?
"Mimi,
apa hubunganmu dengan mochi?" Kui Xian bertanya dengan sangat pelan
hingga Zhou Mi harus menajamkan pendengarannya dan sedikit tak
mempercayai apa yang didengarnya? Hubungannya dengan Henry? What the
hell yang di tanyakan oleh Kui Xian-nya? Apa hubungan semua ini dengan
Henry?
Dipandanginya Kui Xian dengan tatapan bertanya "Kui Xian, kepalamu tadi terbentur ya?"
Kui
Xian yang merasa dongkol dengan apa yang dikatakan Zhou Mi langsung
melempar Zhou Mi dengan bantal yang ada di sebelahnya. Dia sebal sekali.
Dia sudah mengerahkan segenap keberaniannya dan melupakan semua rasa
malunya untuk menanyakan itu. dan reaksi Zhou Mi? Dia malah bertanya apa
kepalanya terbentur?
"Mimi PABO!" terus dipukulinya Zhou Mi
dengan menggunakan bantal. Berharap otak Zhou Mi yang tadi dipenuhi
pikiran mesum kembali lagi untuk berpikir normal.
"Kamu tak serius
menanyakan hubunganku dengan Henry-ah kan? Kamu tahu sendiri kalau dia
itu adalah dongseng tersayangku. Memang apa lagi hubunganku dengannya?"
"Mungkin
saja dia menggantikan posisiku di saat aku sedang di Korea!" Kui Xian
langsung menutup mulutnya setelah dia kelepasan berbicara. Tapi
terlambat. Zhou Mi sudah mendengar apapun yang baru saja dikatakannya.
Dan kini terlihat rasa marah dan kekecewaan di mata Zhou Mi. Suaranya
menjadi dingin dan Kui Xian sama sekali tak menyukai nada bicara Zhou Mi
sekarang.
"Kui Xian ingin mengatakan kalau aku selingkuh dengan
Henry-ah?" katanya pelan dan tajam. Kui Xian merinding mendengar
perkataan Zhou Mi.
"Tidak… Mimi… Mian… bukan itu maksudku." Kui
Xian bingung harus berkata apa. Zhou Mi sudah terlihat sangat marah.
"Aduh… kenapa aku kelepasan ngomong seperti itu sih?" umpatnya dalam
hati.
"Ternyata memang Kui Xian tak pernah percaya pada
perasaanku!" Zhou Mi berlalu meninggalkan Kui Xian yang masih terpaku di
ranjang. Dibantingnya pintu dengan keras saat keluar dari kamar itu.
Kui Xian tak menyangka ucapannya yang sembrono tadi benar-benar membuat
Zhou Mi marah.
.
.
Saat makan malam
Zhou Mi
masih merasa marah terhadap Kui Xian. Eh tidak, setelah dipikir-pikir
lagi, sebenarnya dia tak marah, tapi kecewa terhadap Kui Xian. Bagaimana
bisa Kui Xian mengatainya selingkuh dengan Henry-ah? Apa Kui Xian sudah
gila? Apa perhatiannya pada Kui Xian selama ini masih kurang? HAH…
Sepertinya kecelakaan Kui Xian yang terakhir kali membuat otak Kui Xian
berkarat.
Masih dengan perasaan jengkel dihempaskannya tubuhnya
diantara Shi Yuan dan Henry. Melihatnya hanya keluar sendiri dan dengan
wajah yang kusut, Henry langsung bertanya.
"Gege, dimana Kui Xian-ge? Kenapa tidak ikut makan?"
"Kui
Xian masih di kamar!" jawab Zhou Mi dengan ketus. Semua member saling
lirik mendengar jawaban Zhou Mi. Pasti ada masalah lagi, batin mereka
masing-masing.
"Gara-gara tadi Henry membuka kamar sembarangan
saat gege berdua sedang bermesraan ya?" tanya Henry polos yang dengan
sukses membuat member selain Zhou Mi dan Henry memandang penuh tanya
pada mereka berdua. Kalau bisa diartikan pandangan ke Zhou Mi berarti
"apa-saja-yang-kalian-lakukan-tadi?" sedangkan pandangan ke Mochi
diartikan "sejauh-apa-yang-kamu-lihat-mochi?".
Mochi imut itu
sadar telah salah bicara saat dia mendapatkan hadiah berupa deathglare
dari gege tersayangnya itu. Hanya dengan bahasa mulut dia mengucapkan
mian pada orang yang duduk di sampingnya itu.
Menyadari suasana
hati Zhou Mi yang sedang sangat jelek, member yang lain makan dalam
diam. Tak lama Kui Xian keluar dari kamar dan duduk di satu-satunya
kursi yang tersisa yang letaknya si samping Sungmin. didengarnya Sungmin
berkata pelan "Apa yang kau lakukan Kyunie? Kenapa Zhou Mi jadi
marah-marah seperti itu?".
"Aku salah bicara Hyung!" Kui Xian
menjawab dengan sama pelannya saat dia mulai makan. Suasana ruang makan
itu benar-benar mencekam. Eunhae yang berusaha mencairkan suasana pun
malah mendapatkan deathglare dari Kui Xian.
Kui Xian yang merasa
sangat bersalah pada Zhou Mi, langsung menarik Zhou Mi keluar dari dorm
sesaat setelah mereka selesai makan. Tak lupa disambarnya kunci mobil
yang tergeletak di atas meja. Zhou Mi menuruti saja tarikan Kui Xian.
Terserah mereka mau kemana.
Kui Xian mengendarai mobil itu dengan
kecepatan yang tak bisa disebut pelan. Dia tak memikirkan kemana arah
yang dia tuju. Yang ada di otaknya, cari tempat yang sepi untuk
menyelesaikan semua ini! Mereka pasti bisa pulang kemanapun mereka
pergi. Karena dia bersama Zhou Mi dan Zhou Mi tahu betul daerah ini.
Sesampainya di sebuh taman kota yang sudah sepi, Zhou Mi langsung keluar
tanpa menunggu Kui Xian. Dia duduk di sebuah bangku panjang yang memang
ada banyak di sana. Mulutnya masih terkunci.
Kui Xian menyusulnya
duduk di bangku itu. Tak ada kata yang terucap di antara mereka berdua.
Sejujurnya mereka merasa nyaman dengan kesunyian ini andai saja tak ada
masalah yang harus segera diluruskan. Kui Xian beringsut mendekati Zhou
Mi.
"Mimi-ge… marah ya?" tak ada respon dari Zhou Mi. Dia masih memandang bayangan kegelapan yang ada di hadapannya.
"Mimi-ge…
maafkan perkataanku tadi. Maaf kalau kata-kataku tadi sudah membuatmu
marah!" ditariknya tubuh Zhou Mi untuk menghadapnya. Berhasil. Zhou Mi
kini menghadapnya.
"Siapa yang bilang kalau aku marah?" jawabnya ketus.
"Kalau tidak marah kenapa Mimi bertingkah seperti ini?"
"Aku tidak marah Kui Xian… Aku hanya merasa sedikit kecewa. Kenapa kamu tak bisa mempercayaiku?"
"Mianhe
Mimi… Jeongmal Mianhe… Bukannya aku tak percaya pada Mimi. Tapi
pikiranku jadi agak kacau setelah membaca banyak sekali Fanfic Zhoury di
internet!"
"Jadi Kui Xian tak percaya padaku hanya gara-gara
Fanfic?" Zhou Mi masih tak percaya alasan yang disampaikan Kui Xian.
Hanya gara-gara fanfic?
"Yah… Sebenarnya ada juga yang mengganjal
di hatiku sejak dulu. tapi pemicunya memang itu." Ucap Kui Xian
malu-malu. Benar kan, masalah ini memang masalah yang membuat malu.
"Emang apa lagi yang mengganjal di hati Kui Xian?" Zhou Mi penasaran.
"Terakhir
kali sebelum aku pulang ke Korea kemarin, waktu syuting di acara nextTV
Grade, Mimi malah lebih memilih berdiri di samping Henry daripada di
sampingku! Padahal yang boleh di samping Mimi kan hanya aku. Waktu itu
Mimi juga sempat memeluk Donghaei hyung! Lagipula Mimi sering mengatakan
Mochi imut dan lain sebagainya, tapi mengatai aku kalah tampan dengan
Mimi!" ujar Kyuhyun sengit.
"Kan Henry hanya sebentar di sampingku Kui Xian!"
"Emang aku peduli! Yang aku tahu, Henry di samping Mimi!"
"Aku bukannya memeluk Donghai-ge.. tapi memeganginya agar tidak melihat isi Horror Box!"
"Memangnya harus memeluknya? Kenapa tidak ditarik saja tangannya?"
"Kan Mochi memang imut. Semua juga mengatakan hal yang sama kan? Bahkan Kui Xian sendiri mengakui kalau dia imut kan?"
"Tapi aku gak senang kalau Mimi yang mengatakannya!"
"Waktu
itu Kui Xian juga mengatakan aku aneh! Suka membeli barang-barang dan
hobi menelepon. Padahal yang aku telpon kan Kui Xian. Tapi Kui Xian tak
mengatakannya!"
"Emang kan Mimi aneh!"
"Kui Xian kan memang
tak setampan aku. Tapi Kui Xian lebih manis daripada aku! Dan bagiku Kui
Xian lebih imut daripada siapapun di dunia ini." Kata Zhou Mi narsis.
"Pembohong!"
"Kui Xian kalau cemberut seperti itu jadi kelihatan imut banget lho!"
"Bodo Ah!"
Zhou Mi memeluk Kui Xian yang kini mukanya sudah merah padam.
"Masih ada yang mengganjal Kui Xian?" tanyanya lembut.
"Mianhe..
Mimi… bukannya aku tak percaya pada Mimi. Tapi kadang-kadang aku merasa
tak cukup baik untuk Mimi. Jika perasaan itu datang, entah kenapa
sedikit masalah saja bisa membuatku kehilangan kepercayaan pada Mimi."
"Gwechana…
Aku juga minta maaf Kui Xian. Maaf karena belum bisa jadi seperti yang
kamu inginkan. Maaf kalau aku kadang-kadang tak bisa memahamimu. Tapi
percayalah satu hal, hanya ada seorang Kui Xian dihatiku. Tak akan ada
yang lain! Arraseo?"
"Ne…"
"Sudah malam… Ayo kita pulang ke dorm!"
"Sebentar
lagi mimi. Aku masih ingin disini." Gumam Kui Xian. Disurukkannya
kepalanya lebih dalam di leher Zhou Mi. Dan seperti biasa Zhou Mi
berusaha keras mengatur detak jantungnya yang sudah mulai tak teratur.
"Kui Xian… Kui Xian tahu kan kontrol diriku sedang lemah saat ini? Jangan salahkan aku kalau ..."
Zhou Mi belum menyelesaikan kata-katanya ketika Kui Xian seketika bangkit dan menjauh dari Zhou Mi.
"Arra…
Arra… ayo kita pulang sekarang!" Kui Xian berlari menuju mobil yang
terparkir di luar taman. Zhou Mi mengikutinya dari belakang. Seulas
senyum tersungging di bibirnya melihat kekasihnya itu. "aku memang harus
lebih bersabar." Ucapnya dalam hati.
.
.
End
.
.
Ha..
ha.. selesai lagi satu fanfic yang gak jelas dari author yang sama gak
jelasnya. Sumpah… author ngakak sehabis ngetik bagian akhir. Bagi yang
tak tahu apa yang dimaksud ma author (bagian bersilat lidah antara Zhou
Mi dan Kui Xian) bisa download variety yang dihadiri SJM di Taiwan. Ntar
kalian bisa paham ma yang dimaksud ma Author.. acaranya kalau gak salah
NexTV grade
Tidak ada komentar:
Posting Komentar