Pengikut

Rabu, 07 November 2012

FF KYUMIN PARTNER GS 3

Main cast : Cho Kyuhyun as Kyuhyun (namja)
Lee Sungmin as Sungmin (yeoja)
Other cast just find by ur self
Rate : T
Genre : Angst, Romance
Summary : Kita bisa memilih orang yang akan disukai, tapi kita tidak bisa memastikan bahwa orang tersebut yang akan menjadi jodoh kita kelak.
*summary gagal -_-'*
Disclaimer : Kyumin and other cast belongs to God, their self and their family. Sedangkan cerita ini murni berasal dari pikiran dan kisah nyata yang author alami *numpang curcol* tapi ada beberapa hal yang diubah. Apabila ada kesamaan cerita atau hal lainnya, itu diluar kendali saya.
Warning : OOC, GS, Typo(s), bahasa tidak sesuai dengan EYD.
Notif !
LTTK, Kyuhyun, Siwon, Donghae sekelas
Jungmo, Jinwon, Junsu, sekelas
DON'T LIKE ? JUST DON'T READ

Previous
"Mata tidak pernah bohong Min. Tatapanmu ke Kyuhyun itu adalah tatapan cinta, dan itu tidak bisa disembunyikan."
Story begin
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~PARTNER~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Seohyun-ah, Sungmin-ah, kalian di sini rupanya. Kami mencari-cari kalian dari tadi."
Kibum, Ryeowook dan Eunhyuk memang sedang mencari keberadaan Sungmin dan Seohyun sebelum akhirnya mereka menemukan kedua sahabat mereka sedang duduk di kursi taman belakang sekolah.
"Ah, ne, kebetulan sekali kalian semua ada disini. Aku ingin membicarakan suatu hal pada kalian," ujar Seohyun memulai pembicaraan.
"Ada apa Seo? Kau ingin membicarakan apa?" tanya Sungmin penasaran. Pasalnya Seohyun sama sekali tidak memberitahukan hal ini pada Sungmin yang sedari tadi bersamanya. Namun, tidak hanya Sungmin yang merasa penasaran, sahabat-sahabatnya yang lain turut ingin tahu apa yang akan disampaikan oleh Seo.
"Appa-ku akan pindah ke Jepang. Jadi eomma dan aku juga akan ikut ke Jepang," jawab Seo agar dapat menghilangkan rasa penasaran Sungmin dan yang lainnya.
"Kami akan pindah ke Jepang dan aku akan melanjutkan sekolah di sana," lanjut Seo.
"MWO?" mereka semua kaget dengan apa yang Seohyun . "Ya~ kau jangan bercanda Seo," ujar Sungmin berusaha menolak kebenaran yang ada. Seohyun hanya tersenyum miris mendengarnya.
"Ani, aku tidak bercanda. Aku akan pindah hari ini. Jadi besok aku sudah tidak tinggal dan sekolah lagi di sini, Appa sudah mengurus semua surat kepindahanku."
"Kenapa tiba-tiba begini? Apa tidak bisa kau tetap tinggal dan melanjutkan sekolah di sini? Biar Kim ahjussi dan ahjumma saja yang pergi," tanya Ryeowook mencoba mencegah Seo untuk tidak pergi.
"Mian, tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Eomma dan Appa baru memberitahuku tadi malam, dan mereka memaksaku untuk ikut," sesal Seo karena tidak bisa mengikuti kemauan para sahabatnya.
"Hikks,, Seo,,kami pasti akan merindukanmu hikkss," tangis Eunhyuk, Ryeowook dan juga Sungmin akhirnya pecah. Bagaimanapun, kehilangan seorang sahabat yang selalu bersama kita, pasti akan terasa sedih. Mereka sudah bersama-sama selama beberapa tahun, tidak mudah bagi mereka untuk melupakan sosok Seo begitu saja.
"Ya~ kalian jangan menangis seperti itu. Aku jadi semakin merasa bersalah karena harus meninggalkan kalian," tutur Seo dengan mata memerah karena menahan tangis. "Walaupun aku pindah, kita masih bisa berkomunikasi lewat ponsel," lanjutnya.
"Ne, Seo benar. Kalian jangan bersikap seolah-olah kita tidak akan bertemu lagi dengannya. Kita bisa menguhubungi Seo kapanpun kita mau. Bahkan jika kita libur, kita bisa mengunjungi Seo bersama-sama," ujar Kibum berusaha memberi jalan keluar agar sahabat-sahabatnya tidak bersedih lagi. Diantara LTTK, hanya Kibum yang tidak meneteskan air mata saat ini. Bukan karena Kibum tidak sedih, hanya saja ia ingin menjadi sosok yang kuat di depan sahabat-sahabatnya.
"Hikkss,,Kibum benar, kita tidak boleh menangis lagi. Biarpun Seohyun pergi, kita masih tetap bisa bersahabat walaupun kita tidak berada di tempat yang sama," ujar Sungmin menyetujui. Mendengar hal itu, Eunhyuk dan Ryeowook menghentikan tangisan mereka. "Ne, kami tidak akan menangis lagi."
Hari yang singkat itupun mereka lewati dengan kembali menciptakan momen-momen kebersamaan yang tidak akan pernah terlupakan bersama dengan sahabat terkasih.
Next Day
Murid-murid S.M Senior High School kembali menjalankan aktivitas belajar mengajar seperti biasanya. Namun suasana kehilangan masih terasa pada diri Sungmin, Eunhyuk, Ryeowook dan Kibum. Seperti yang dikatakan oleh Seohyun kemarin, mulai hari ini ia sudah pindah dan tidak bersekolah lagi di Korea. Jadilah sekarang Sungmin duduk sendiri bangkunya tanpa Seo.
"Sstt, Sungmin-ah, kenapa hari ini kau lesu sekali?" bisik Siwon pada Sungmin. Memang, dari awal pelajaran hingga pada jam terakhir sekarang ini, Sungmin sama sekali tidak bersemangat mengikuti pelajaran.
"Kau lupa? Seo sudah pindah ke Jepang, tentu saja Sungmin akan sedih karena kehilangan sahabatnya itu," tutur Kyuhyun menjawab pertanyaan Siwon.
"Ah, Ne. aku lupa. Pantas saja sejak pelajaran pertama Sungmin dan sahabat-sahabatnya kurang semangat."
"Ckck, kau ini belum tua tapi sudah pikun begitu hyung." "Mwo? Enak saja kau mengataiku pikun," Siwon merasa tidak terima dengan perkataan Kyuhyun yang mengatainya pikun.
"Aishh, kalian berisik sekali. Tidak bisa diam eoh?" Sungmin membalikkan badannya pada Siwon dan Kyuhyun. Ia merasa terganggu dengan obrolan keduanya.
"Lee Sungmin, Cho Kyuhyun dan kau, Choi Siwon. Jika kalian ingin berbicara, silahkan keluar dari kelas sekarang juga, jangan mengganggu pelajaranku."
Sial bagi ketiganya, rupanya dari tadi mereka telah melupakan sosok guru killer yang sedang mengajar didepan. Dengan berat hati Sungmin, Kyuhyun dan Siwon berjalan keluar kelas. Mereka tidak akan berani melawan ucapan sang guru. Jika guru tersebut sudah memerintahkan untuk keluar, maka mereka harus keluar.
"Ini semua gara-gara kalian. Jika kalian tidak ribut, kita tidak akan diusir seperti ini," ujar Sungmin menyalahkan WonKyu.
"Mianhae Sungmin-ah, aku benar-benar tidak bermaksud untuk membuatmu diusir bersama kami," sesal Siwon merasa bersalah.
"Ya ya ya..a-aku hanya bercanda Siwonnie, jangan bersikap seperti itu. Aku tidak benar-benar menyalahkan kalian."
"Aniya, ini memang salahku. Kalau saja aku tidak bertanya padamu dan mengobrol dengan Kyuhyun, kita tidak akan diusir seperti ini. Mianhae Min, mianhae Kyu."
"Ya~ Siwon hyung, ada apa denganmu? Kenapa kau jadi bersikap mellow seperti ini? Seperti bukan Siwon yang kukenal saja, daripada kau merasa bersalah, lebih baik kita duduk di kantin, otthe?" usul Kyuhyun pada Siwon.
"Hmm, baiklah. Sungmin ikutlah dengan kami, aku akan mentraktirmu dan Kyuhyun sebagai permintaan maaf," ajak Siwon pada Sungmin. "Ne, aku ikut kalian."
Awalnya Sungmin ingin menolak tawaran Siwon, karena ada Kyuhyun bersama mereka. Kalian tidak lupakan, dengan usaha Sungmin yang ingin melupakan perasaannya terhadap Kyuhyun? Namun, mengingat status mereka sebagai teman, ia tidak mungkin tiba-tiba bersikap menjauh dari namja bernama lengkap Cho Kyuhyun itu sekarang, belum lagi mereka sudah terlanjur terlibat dalam kondisi yang sama yaitu diusir oleh sang guru, mau tidak mau Sungmin menerima tawaran Siwon, daripada ia bingung ingin melakukan apa, lebih baik ia mengikuti kedua namja tampan itu.
"Sungmin-ah, kenapa makanmu seperti anak kecil?" saat ini KyuMinWon sudah berada di kantin sekolah untuk menikmati beberapa jenis snack yang dibelikan oleh Siwon. Namun suasana tiba-tiba menegang ketika Siwon mengulurkan tangannya ke arah ujung bibir Sungmin untuk menyeka beberapa sisa makanan yang ada di sana. Sungmin merasa kaget dengan perlakuan Siwon yang menurutnya sangat berani. Jelas itu bukan perlakuan biasa-biasa saja, ditambah lagi dengan tatapan lembut yang Siwon arahkan padanya semakin membuat kecurigaan Sungmin bertambah. Seperti yang Seo ucapkan, tatapan mata seseorang tidak bisa dibohongi.
"Ah~ gomawo Siwon-ah," ujar Sungmin sambil melepaskan tangan Siwon pada ujung bibirnya. Tak Sungmin maupun Siwon lihat bahwa sosok lain yang juga berada di sana sudah mengepalkan tangannya kuat karena tidak suka melihat pemandangan yang ada di depannya.
"Ne, cheonma Min."
Kriiinngg Krriiingg Krriiinngg
"Sudah bel pulang, ayo kita ke kelas," ajak Siwon sambil menarik pergelangan tangan Sungmin. Lagi-lagi Sungmin hanya mampu menyembunyikan rasa kagetnya itu.
"Mian Siwon-ah, bisakah kau tidak menarik tanganku seperti ini? Malu jika dilihat oleh orang-orang," pinta Sungmin. Ia tidak ingin dianggap yang tidak-tidak oleh orang lain. Apalagi jika hal itu sampai dilihat oleh sahabatnya Kibum yang jelas-jelas ia tahu kalau yeoja yang berperawakan dingin itu menyukai Siwon.
"Ah. Mian, tanganku refleks menarik tanganmu tadi," ujar Siwon lalu dengan segera menarik tangannya. "Gwaencanha. Lebih baik kita ke kelas sekarang," ajak Sungmin. Mereka benar-benar tidak menghiraukan keberadaan Kyuhyun di samping mereka.
"Kyaa~ Sungminnie, kau tidak apa-apa? Apa yang kau lakukan di luar?" ketika Sungmin, Siwon dan diikuti oleh Kyuhyun menginjakkan kaki mereka dikelas, tiba-tiba saja suara cempreng Eunhyuk mengisi pendengaran mereka.
"Aku tidak apa-apa Eunhyukie, kau tidak perlu berteriak seperti itu. Aku tadi duduk di kantin bersama Siwon dan Kyuhyun," jawab Sungmin.
"Oh, syukurlah. Kau tidak sendirian tadi."
"Malang sekali nasibmu Ming, diusir keluar kelas," ujar Kibum.
"Eumm, Sungminnie. Mian kami tidak bisa pulang bersamamu hari ini. Aku dan Eunhyuk akan mengikuti bimbel yang diberikan Kim Sonsaeng. Kau tahu sendirikan, nilai fisika kami sangat anjlok," tutur Ryeowook sedih.
"Aku juga tidak bisa pulang denganmu. Aku harus ke toko buku," ujar Kibum menambahkan.
"Huft~ kurasa kau benar Bum, hari ini aku memang malang. Buktinya aku harus pulang sendiri hari ini."
"Kami harus pergi sekarang, sepertinya Kim Sonsaeng sudah menunggu. Kajja Wookie-ah," ajak Eunhyuk.
"Ne, anyeong," ujar Sungmin dan Kibum bersamaan."Aku juga akan pergi sekarang Min, apa kau mau langsung pulang juga? biar kita jalan bersama sampai ke depan gerbang." "Ne, kajja," suasana kelas sudah sepi, pasalnya Sungmin dan Kibum adalah orang terakhir yang berada dalam kelas.
"Aku pergi dulu Min, anyeong," pamit Kibum. Sungmin sedang berdiri sendiri di depan gerbang sekoalh saat ini, ia bingung akan pulang dengan siapa. Ingin menghubungi keluarganya untuk datang menjemput, tidak mungkin karena mobil mereka sedang dipakai oleh sang Appa untuk urusan pekerjaan. Naik bus? Sungmin tidak biasa naik kendaraan umum.
Ckitt..
Tiba-tiba saja sebuah motor berhenti dihadapan Sungmin, membuat yeoja manis itu sedikit kaget. Kaget karena Sungmin sudah hafal siapa pemilik motor itu. Kyuhyun, itu adalah motor milik Kyuhyun. Sebuah Sportsbike berwarna sapphire blue –warna kesukaan Sungmin – yang selalu dikendarai oleh Kyuhyun kemanapun ia pergi.
"Kau sedang menunggu siapa Min?" tanya Kyuhyun masih dalam posisi menaiki motornya. "Aku sedang tidak menunggu siapa-siapa," jawab Sungmin jujur.
"Naiklah."
"Ne?"
"Kubilang naiklah. Kau mau pulangkan? Biar aku yang mengantarmu."
Demi apapun, Sungmin merasa sangat gugup sekarang. Ia akan menaiki motor bersama Kyuhyun? Tidak pernah Sungmin bayangkan sebelumnya. "Ne, gomawo," ujar Sungmin berusaha bersikap biasa saja. Padahal dalam hatinya ia ingin segera pergi dari tempat ini, menghindar dari Kyuhyun yang selalu membuat jantung berdetak tak karuan seperti saat ini. Rasanya Sungmin ingin menarik kembali kata-katanya pada Kibum tadi. Hari ini nasibnya tidak malang, melainkan sangat beruntung.
Sungmin melangkah mendekati motor milik Kyuhyun. "Pakailah ini," Kyuhyun memberikan sebuah helm pada Sungmin yang langsung dipakai oleh yeoja penyuka warna pink itu. "Gomawo."
"Peganganlah yang erat, aku tidak jamin kalau kau tidak akan jatuh jika tidak berpegangan," pluk, Sungmin memukul punggung Kyuhyun pelan. "Awas saja kalau membuatku jatuh dari motor ini, akan ku tuntut kau, aku belum mau mati sekarang," tukas Sungmin yang memang sudah duduk manis di kursi penumpang motor Kyuhyun.
Jika kau mati, maka aku akan ikut mati bersamamu.
"Kekeke~ mian aku bercanda."
Grepp
Deg Deg Deg
Entah jantung siapa yang berdetak kencang sekarang ini. Yang jelas, tubuh Kyuhyun menegang ketika tangan mulus Sungmin sudah melingkar indah di pinggangnya. "Kyu~ kenapa belum jalan? Ini panas sekali, aku ingin cepat-cepat sampai di rumah," tanya Sungmin pada Kyuhyun yang belum juga menjalankan motornya. "Ah, n-ne," jawab Kyuhyun gugup. Namun tidak bisa disembunyikan lagi, bahwa Kyuhyun merasa senang saat ini. Senyuman tercentang jelas di wajah tampannya. Perlahan iapun melajukan motornya menyusuri jalanan Kota Seoul yang penuh dengan lalu lalang kendaraan lainnya.
Sama hal dengan Kyuhyun, Sungmin juga merasa senang sekarang, sampai-sampai tangan Sungmin yang berada di pinggang Kyuhyun sudah berkeringat. Ia takut Kyuhyun mendengar suara detak jantungnya yang serasa ingin meledak saat ini juga. Kyuhyun benar-benar membuatnya seperti orang gila. Namja itu mampu membuat Sungmin merasa bahagia sekaligus patah hati dalam waktu yang bersamaan. Seperti sekarang ini, Kyuhyun menawarkan diri untuk mengantar Sungmin dan bersikap perhatian padanya, namun Sungmin sadari bahwa hal itu hanyalah perhatian sebagai seorang teman, tidak lebih, dan hal itu membuat Sungmin harus menahan sakit untuk yang sekian kalinya.
Tidak selamanya seseorang mampu menebak apa yang orang lain rasakan.
"Sekali lagi gomawo Kyu, kau sudah mengantarku sampai rumah," motor Kyuhyun berhenti tepat di depan rumah Sungmin.
"Ne, cheonma Min."
"Ini," Sungmin menyerahkan helm yang ia kenakan pada Kyuhyun.
"Eumm, Sungmin-ah."
"Ne? waeyo Kyu?"
"Apa nanti malam kau sibuk?"
"Hm, ani, aku sama sekali tidak sibuk. Waeyo?"
"Aku ingin mengajakmu ke pesta ulang tahun temannku. Aku bingung mau mengajak siapa, jadi kurasa kau mau pergi denganku. Apa kau bersedia?,
"Baikalah, aku bersedia. Jam berapa?"
"Jam 7. Aku akan menjemputmu jam 7."
"Baiklah, aku akan menunggumu."
"Gomawo Min. Aku akan pulang sekarang. Anyeong!" Kyuhyun akhirnya berpamitan pada Sungmin.
"Anyeong Kyu~" Sungmin menatap motor Kyuhyun yang sudah melaju menjauhi kediaman keluarganya.
Biarkanlah orang-orang akan menilai Sungmin tidak berpendirian atau plin plan, yang jelas Sungmin tidak ingin melewatkan kesempatan ini sekarang, walaupun pada akhirnya nanti takdir tidak akan mempersatukan dirinya dengan Kyuhyun. Sungmin akan menganggap ini sebagai moment terakhir sebelum ia benar-benar melupakan sosok Kyuhyun.
T.B.C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar