Pengikut

Kamis, 25 Oktober 2012

"Propose...?"

"Kyuhyun Love Story" Ch 9
Main Cast : Cho Kyuhyun as Uke
Pair : ChangKyu (Shim Changmin X Cho Kyuhyun)
Rate : T
Warn : Uke!Kyu, TYPOs. Based true life as member of Super Junior and DBSK
.
Ini adalah kumpulan fanfic oneshoot yang terinspirasi dari wajah dan sifat Uke Kyuhyun, dan juga dari banyaknya Seme dari seorang Cho Kyuhyun
.
"Propose...?"
.
.oOChangKyuOo.
.
.

SM TOOOWNN!
Yeaahh~!
Kyuhyun tersenyum senang saat sekali lagi ia melihat jadwal untuknya bulan ini. Setiap hari penuh dengan aktifitas di MBC, SBS, KBS, dan lain-lain, namun yang paling menarik perhatiannya saat pertama kali ia melihat list jadwalnya bulan ini adalah jadwal konser SM TOWN!
"Berhenti tersenyum seperti orang idiot, Kyu!"
Kyuhyun mengerang kesal dan langsung memberikan deathglarenya ke arah pengganggunya. Ia menemukan anchovy-nya Suju itu tengah memamerkan gummy smilenya yang terlihat sangat menyebalkan itu.
"Idiot? Di dunia ini cuma ada monkey-anchovy idiot yang memamerkan seluruh gusinya saat tersenyum dengan wajah idiotnya." ucap Kyuhyun sebal sambil beranjak pergi dari ruang tengah. Meninggalkan Eunhyuk yang wajahnya yang kini memerah dan merengek memanggil nama "Haeeee~ Kyu kejam sekali padaku~"
.
Kyuhyun memasuki kamarnya dan tersenyum saat melihat Sungmin tengah menata barang-barang pinknya.
"Hyuuuung~!" rengek Kyuhyun manja sambil memeluk Sungmin dari belakang. Namja berjuluk evil maknae itu tersenyum senang sambil meletakkan kepalanya di bahu kanan Sungmin.
"Hmm? Waeyo Kyunnie? Kau terlihat senang sekali." ucap Sungmin sambil mengelus surai Kyuhyun dengan sayang. Bagi Sungmin, Kyuhyun memang mirip dengan Sungjin. Sama-sama suka bermanja-manja dengannya. Dan seperti seorang Sungmin, ia sangat suka memanjakan keduanya.
"Kau tahu hyung, jadwal kita bulan ini ada SM TOWN lagi~!" cerita Kyuhyun dengan suara yang terdengar sangat ceria dan riang.
"Hmm? Bukankah baru bulan lalu kita ada SM TOWN di Tokyo? Sekarang ada SM TOWN dimana lagi?"
"Kali ini SM TOWNnya di sini hyung! Di Seoul!" seru Kyuhyun semangat.
Sungmin tertawa mendengar antusiasme Kyuhyun. Dan Sungmin sangat tahu kalau alasan Kyuhyun paling semangat dengan konser SM TOWN adalah karena..
"Jadi, Changmin akan pulang ke Korea dan kau bisa satu stage lagi dengannya, begitu kan?" goda Sungmin pada maknae kesayangannya itu.
"Exactly!" sahut Kyuhyun cepat sambil tertawa. "Haaah~ aku sangat tak sabar menanti kepulangan Minnie, hyung. Dia terlalu lama di Jepang sana!" Kyuhyun mempoutkan bibir plump-nya mengingat bahwa hampir setahun belakangan, semenjak single B-U-T mereka keluar, Changmin selalu berada di Jepang untuk promosi, dan setelah itupun mereka mengeluarkan 3 single lainnya... di Jepang juga.
Meninggalkannya sendiri dalam kerinduannya pada kekasihnya itu.
"Hmm..hmm.. Sabarlah Kyunnie. Sebentar lagi kan Changmin pulang." hibur Sungmin sambil menepuk-nepuk kepala dongsaengnya itu.
Bayangan akan Changmin yang akan kembali ke Korea membuat bibir yang tadinya cemberut itu berganti dengan senyuman senang. "Ne! Minnie akan pulang seminggu sebelum SM TOWN~. Aaah~ Aku sangat tak sabar, hyung~"
.
.oOChangKyuOo.
.
"BabyKyuuuuu~!"
Teriakan keras dengan pitch yang tinggi memenuhi pagi buta di dalam dorm Super Junior. Hampir semua member langsung terbangun mendengar teriakan yang memekakkan telinga itu, kecuali satu orang.
"Kyuu.. itu Minnie datang mencarimu!" ucap Sungmin sambil menggoyang-goyangkan tubuh Kyuhyun yang masih tidur seperti orang mati.
"Mmm.."
"Jangan hanya bergumam seperti itu. Cepat bangun dan temui dia sebelum ia mengancurkan dorm kita dengan teriakannya itu!" kesal Sungmin sambil menggoyang-goyangkan tubuh dongsaengnya itu dengan lebih keras.
"Aah! Hyung berisik!" kesal Kyuhyun sambil menepis tangan Sungmin dengan keras. Dan kemudian namja berjuluk evil maknae itu membalikkan tubuhnya dan meraih selimutnya—memakainya sampai menutupi seluruh tubuhnya hingga ke kepala.
Sungmin menghela nafas melihat tingkah maknaenya itu. Dengan putus asa Sungmin berjalan keluar kamarnya dan—
"Ya Tuhan Shim Changmnin! Jangan berdiri di depan pintu kamar dan mengagetkanku seperti ini!"
—teriakan Sungmin yang ganti memenuhi dorm Suju pagi itu.
"Hehehe. Mian hyung." ucap Changmin santai sambil mengeluarkan cengiran polosnya. "BabyKyu mana? Masih tidur?" tanyanya antusias.
Sungmin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah pasangan maknae itu. "Kyu masih tidur. Tadi sudah kubangunkan tapi dia ma—Yah! Shim Changmin! Dengarkan aku sampai aku selesai bicara!" sembur Sungmin kesal saat Changmin malah masuk ke kamarnya dan meninggalkanya begitu saja.
.
"Baby~" ucap Changmin saat ia sudah duduk di tepi tempat tidur Kyuhyun. "Baby, it's me, irreona~" bisik Changmin dengan mesra tepat di daun telinga Kyuhyun.
Dengan perlahan, kelopak mata Kyuhyun mulai terbuka, menampakkan sepasang irisnya yang sewarna lelehan coklat itu. "Uhm..Minnie..?" panggil Kyuhyun dengan suara bangun tidurnya.
"Ne, baby. Ini aku. Dan seperti biasa, suara bangun tidurmu yang memanggil namaku itu sangat sexy dan selalu bisa membuatku horny~"
Kedua mata Kyuhyun yang tadi masih setengah terbuka kini langsung membulat sempurna. "Yah! Minnie, jangan berkata mesum pagi-pagi begini!" kesal Kyuhyun sambil menggerakkan tubuhnya untuk bangkit duduk dari posisi tidurnya.
Namun reflkes Changmin jelas lebih cepat dari Kyuhyun, karena kini namja yang memiliki suara bernada tinggi itu sudah berada di atas tubuh kurus Kyuhyun dan menahannya untuk tetap berada di sana.
"Y-yah! Minnie, minggir!" seru Kyuhyun yang agak panik karena saat ia bergerak-gerak di bawah Changmin, ada bagian tubuhnya yang menyentuh tubuh bawah Changmin yang mulai mengeras. Dan tanpa perlu melihatpun, ia tahu bagian tubuh mana itu yang kini berereksi.
"Minnie, minggiirrr!" Kyuhyun menggerakkan kedua tangannya untuk mendorong Changmin pergi dari atas tubuhnya. Namun dengan horor ia melihat Changmin menyeringai mesum ke arahnya, sebelum kedua tangannya di tahan oleh satu tangan Changmin di atas kepalanya.
"Minnie!"
"Waeyo baby? Kenapa kau panik begitu?" bisik Changmin dengan suaranya yang rendah dan sexy—yang mengirimkan getaran sampai pada tulang belakang Kyuhyun, dan memberikan sensasi geli pada perutnya.
Kyuhyun berdehem sebentar untuk memastikan suaranya tak akan bergetar saat berkata, "Karena aku tahu kalau kau akan meminta jatah pagimu."
"Hmm? Tentu saja kan? Karena aku sudah lama tak mendapat jatah darimu." ucap Changmin sambil bibirnya kini menyusuri pipi tembam kekasihnya itu. "Lagipula hanya morning kiss saja kan baby~"
"Mmm.."
Kyuhyun memejamkan matanya saat merasakan bibir lembut Changmin kini mulai memberikan kecupan-kecupan ringan di wajahnya. Namun secepat ia terbuai dengan kecupan Changmin, secepat itu juga ia merasakan bahaya mengancamnya saat satu tangan lihai Changmin mulai bergerak menggerayangi tubuhnya.
"Yah! Kalau denganmu, pasti tak akan berakhir hanya dengan morning kiss! Kau pasti juga akan meminta morning sex kan? Aku tak mau! Minggiiiirrr~!"
Changmin menyeringai senang mendengar jawaban Kyuhyun. Dan tanpa menunggu lagi, ia langsung mendaratkan bibirnya ke bibir plump kekasihnya yang selalu terlihat menggodanya itu. Dengan penuh kerinduan, Changmin langsung memagut bibir Kyuhyun, memberikan lumatan-lumatan kecil yang tak akan pernah menyakiti kekasihnya.
"Nghh..mmhhh..."
Dan ketika ia mendengar desahan halus keluar dari bibir Kyuhyun, Changmin mulai memperdalam pagutan bibirnya, sambil dengan perlahan menggunakan bibirnya untuk menginvasi mulut kekasihnya yang sudah lama tidak ia jamah itu. Lidah lihainya bergerilya liar di dalam mulut Kyuhyun, mengabsen susunan gigi yang ada disana, menggoda langit-langit mulut Kyuhyun—yang menghasilkan erangan nikmat dari sang pemilik mulut— dan yang terakhir, menggoda lidah Kyuhyun dan menarikan kedua lidah mereka dalam irama yang primitif.
"Baby~" panggil Changmin ketika ia menghentikan ciuman panas mereka.
Kyuhyun berusaha menstabilkan nafasnya sebelum ia melirik ke belakang. "..pintu..?"
Changmin tersenyum senang karena itu artinya Kyuhyun sudah memberikan izinnya. "Sudah kukunci saat aku masuk kemari." jawab Changmin sambil memulai kegiatan paginya yang amat sangat menyenangkan.
.
.oOChangKyuOo.
.
"Changmin-ah? Kau tak pulang?" tanya Leeteuk yang kaget saat ia masih mendapati dongsaengnya Yunho itu masih setia berduaan dengan maknaenya di ruang tengah dorm mereka itu.
"Nanti hyung. Aku akan pulang kalau BabyKyu sudah tidur." sahut Changmin kalem. Namja bertubuh paling tinggi se-SM itu duduk dengan damai di sofa mereka, sambil tangannya tak pernah berhenti mengelus surai eboni kekasihnya, yang menjadikan pahanya sebagai bantal.
Leeteuk mengernyitkan alisnya saat melihat Kyuhyun. "Mana mungkin ia tertidur kalau tangannya terus bermain dengan PSP itu? Kalau sudah bersama PSPnya, ia tak akan tidur sampai tengah malam nanti Changmin-ah."
"Kalau begitu, aku akan pulang tengah malam nanti. Aku ingin menghabiskan waktuku selama mungkin dengan BabyKyu." ucap Changmin sambil kini membungkukkan tubuhnya dan mengecup puncak kepala Kyuhyun.
Leeteuk tersenyum mendengar jawaban Changmin."Baiklah kalau begitu Changmin-ah. Aku mau istirahat dulu ya."
"Ne, hyung."
Sepeninggal Leeteuk, Kyuhyun mempause gamenya dan mendongakkan kepalanya untuk menatap kekasihnya—dan ia merasa kalau dirinnya sangat menyedihkan karena bahkan saat melihat kekasihnya dari bawah begini, ia masih saja merasa kalau Changmin itu namja paling tampan di dunia ini—meskipun ia tak akan jujur mengatakan itu pada Changmin.
"Waeyo, baby?"
Kyuhyun mengerjapkan matanya, dan kembali memfokuskan pikirannya pada apa yang akan ia katakan. "Kau... kau benar akan terus ada disini sampai aku tertidur nanti?"
"Hmm? Tentu saja, baby. Mana mungkin aku berbohong."
Kyuhyun tersenyum senang dan menggumam."Kalau begitu, aku tak akan tidur."
"Hmm? Kau bilang apa baby?" tanya Changmin karena ia melihat mulut Kyuhyun bergerak-gerak, namun ia tak mendengar suara apapun.
"A-aniya. Aku hanya berpikir, memangnya besok pagi kau tak ada jadwal?"
Changmin terdiam sebentar sambil mengingat-ingat jadwalnya untuk besok. "Besok pagi-pagi aku harus ke gedung SBS untuk syuting acara variety show. Dan seharian sisanya, ada photoshoot yang harus kuhadiri untuk beberapa majalah."
"Mwo? Lalu kenapa kau memaksa untuk terus menungguiku sampai aku tidur? Kau tahu kan kalau aku biasanya tidur sampai tengah malam kalau sudah bermain game?" tanya Kyuhyun tak percaya. "Sudah, kau pulang saja sekarang." lanjut Kyuhyun sambil duduk dan menjauh dari Changmin.
Changmin mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Kyuhyun."Wae?" tuntut Changmin tak terima.
"Aku tak mau kalau kau nanti sampai kecapekan hanya karena menungguiku tidur!"
Changmin terdiam sebentar sebelum ia terkekeh mendengar jawaban Kyuhyun.
"Kenapa kau malah tertawa seperti orang bodoh begitu?!" seru Kyuhyun kesal melihat kekasihnya yang malah tertawa, padahal ia begitu mengkhawatirkannya.
"Aku senang mendengarmu mengkhawatirkanku." ucap Changmin sambil memeluk kekasihnya yang sangat manis itu.
"Tentu saja aku mengkhawatirkanmu. Kau ini sekarang hanya berdua dengan Yunho-hyung. Beban kalian hanya di tanggung berdua. Kau tak tahu kalau hampir setiap hari aku mengkhawatirkan bagaimana keadaanmu di Jepang sana. Kau sehat atau tidak. Nafsu makanmu masih banyak atau tidak. Dan sekarang lihat saja, tubuhmu jadi lebih kurus belakang—"
"Saranghae, BabyKyu."
Kyuhyun langsung terdiam saat ia mendengar bisikan kata cinta yang di ucapkan dengan lembut oleh Changmin. Namja yang sebenarnya lebih tua beberapa hari itu menghembuskan nafasnya dan balik memeluk kekasihnya itu. "Nado saranghae, Minnie. Karena itu, jangan membuatku khawatir lagi." gumamnya lirih.
"Aku tahu. Tapi aku masih ingin menghabiskan waktu denganmu. Jadi, aku tetap hanya akan pulang kalau kau sudah tidur." kekeuh Changmin.
"Fine. Kalau begitu aku akan tidur sekarang." ucap Kyuhyun sambil melepas pelukannya pada Changmin, mematikan PSPnya, dan kembali tiduran di pangkuan Changmin. "Berjanjilah kalau kau akan langsung pulang kalau aku sudah tidur. Aku akan memastikannya pada hyung yang lain besok. Kalau ternyata kau tak langsung pulang saat aku tidur, kupasti—"
"Jaljayo, BabyKyu~" ucap Changmin sambil mengecup puncak kepala Kyuhyun lagi dan tersenyum.
Kyuhyun terdiam sebentar, sebelum membelakangi Changmin dan berkata, "Ne, jaljayo."
.
.oOChangKyuOo.
.
Pintu kamar Sungmin dan Kyuhyun terbuka. Sungmin yang masih bermain dengan gitarnya menatap penuh tanya pada pintu kamarnya. Tak berapa lama kemudian, Ia melihat Changmin berjalan masuk ke kamarnya, dengan Kyuhyun yang berada dalam gendongannya.
"Ah, Sungmin-hyung, belum tidur?" tanya Changmin saat melihat roommate kekasihnya itu masih memeluk gitarnya.
"Ah, belum. Aku masih belum mengantuk, jadi aku bermain gitar sebentar." sahut Sungmin. "Kyunnie sudah tidur?"
"Ne. Ia baru saja tertidur dan aku langsung membawanya kemari."
Sungmin melihat ke arah Changmin dengan tatapan tertarik. Ia bisa melihat betapa Changmin begitu berhati-hati meletakkan tubuh Kyuhyun di atas tempat tidurnya. Memastikan bahwa tubuh Kyuhyun sudah berada dalam posisi yang tepat dan nyaman untuk menghabiskan malamnya dalam mimpi indah.
Dan Sungmin di buat terpaku saat iamelihat tatapan Changmin pada Kyuhyun saat namja itu menyelimuti tubuh lelap dongsaengnya itu. Tatapan itu... begitu lembut dan penuh cinta... seolah-olah ia tengah menatap hal paling indah sekaligus yang paling penting di dalam hidupnya.
"Kau... begitu mencintainya." ucap Sungmin tanpa sadar saat melihat pemandangan di depannya itu.
Changmin mengecup dahi Kyuhyun, sebelum ia menoleh ke arah Sungmin yang masih menatapnya. Changmin hanya tersenyum, sebelum akhirnya ia berpamitan pada Sungmin.
.
"Kau sangat dicintai olehnya ya. Kau sangat beruntung, Kyu." gumam Sungmin setelah kepergian Changmin. Namja berwajah manis itu kembali mengingat tatapan lembut Changmin pada dongsaengnya, dan terakhir, pada senyum Changmin.
Mungkin orang lain jika ditanya mengenai cintanya pada orang lain, mereka akan langsung merangkai kata-kata puitis yang mengharukan. Namun tadi, Changmin hanya tersenyum. Dan senyum itu cukup membuat Sungmin tahu sepenting apa seorang Cho Kyuhyun bagi Shim Changmin.
.
'..dia segalanya..'.
.
.oOChangKyuOo.
.
Kyuhyun menghela nafasnya saat ia berada di dalam van Super Junior. Sepasang earphone yang terpasang di telinganya terus memutar lagu yang sama. Marry You.
Dan dengan lagu itu terus terdengar di kedua telinganya, Kyuhyun tiba-tiba teringat dengan perkataan Changmin pada JB Talk beberapa waktu lalu. Mengenai Changmin yang ingin menjadi anggota Super Junior.
Mungkin bagi orang awam, mendengar ucapan Changmin itu, mereka akan langsung tertawa dan menganggap itu candaan semata, apalagi dengan alasan Changmin yang tak logis.
'Karena saat latihan, aku bisa melihat bahwa para anggota Super Junior sangat suka bercanda tawa, sedangkan aku dan Yunho-hyung sama-sama bukan tipe yang suka bercanda.'
Kyuhyun tersenyum miris saat mendengar ucapan Changmin itu. Karena ia tahu, ucapan Changmin itu menunjukkan bahwa kekasihnya itu tengah merasakan sakit.
Bahkan meski waktu sudah lama berlalu, ia tahu kalau kekasihnya itu masih belum bisa merelakan kepergian ketiga hyungnya. Masih sering merasakan sepi karena ketiadaan tiga hyung yang sudah hampir enam tahun bersama dengannya.
Kyuhyun tahu, saat sebelum ketiga hyung itu keluar dari DBSK, suasana latihan mereka sama seperti Suju. Penuh tawa, canda dan keriangan antar anggotanya. Dan itu sudah tak ada lagi sekarang ini.
Mengingat hal itu, Kyuhyun teringat lagi saat-saat dimana ia terpisah dari Changmin. Dengan jadwal yang padat dari kedua grup mereka, jelas kalau mereka jarang bisa bertemu. Namun belakangan ini kekhawatiran Kyuhyun semakin menjadi-jadi.
Bukan. Bukan kekhawatiran mengenai Changmin yang berselingkuh—karena Kyuhyun yang akan memastikan sendiri bahwa Changmin akan kehilangan nyawanya kalau ia berani berselingkuh—tapi mengenai beban kerjanya. Dulu, beban Changmin tak seberat sekarang. Dengan hanya tinggal ia dan Yunho-hyung, perhatian semuanya akan selalu terarah pada setiap sudut dan setiap pergerakan keduanya. Tekanan akan perhatian media masa dan para kritikus dunia entertainment akan selalu membayangi keduanya dengan berat. Jika dulu tekanan itu terbagi pada lima orang, saat ini tekanan itu hanya bisa digabi pada dua orang.
Dan Kyuhyun sangat tak suka jika ia tak bisa untuk selalu mensupport kekasihnya itu.
.
..
...
..kekasih..
Kyuhyun mengerutkan kedua alisnya saat pikirannya merasakan ada yang kurang pas dengan kata itu. Fakta yang ada sekarang ini memang ia adalah kekasih dari Shim Changmin. Namun saat ia memikirkan mengenai support... entah kenapa kata kekasih terasa kurang tepat.
Support dari seorang kekasih... rasanya kurang mantap dan kurang memiliki image yang kuat.
Bukan... seharusnya bukan kekasih... namun yang benar seharusnya adalah support dari... istri..
"!"
Kyuhyun merasa wajahnya kini memanas tanpa bisa ia tahan lagi. "Ya Tuhan, apa yang baru saja aku pikirkan?!" gumam Kyuhyun tak percaya.
Ia yakin wajahnya kini pasti memerah sampai ke telinga. Homoseksual mungkin bukan isu baru di Korea. Namun sebagai seorang idol, sangat tak pantas jika mereka mempublikasikan kalau mereka adalah seorang Gay. Itu akan menjadi gosip heboh yang akan menjatuhkan DBSK dan Suju dalam sekali tepuk. Yang berarti bahwa mereka tak mungkin akan bisa menikah.
Lagu Marry You yang masih terus terdengar di telinga Kyuhyun membuat namja berjuluk gaemgyu itu memikirkan kembali semuanya.
Ini bukan mengenai dirinya seorang. Ini mengenai kekasihnya. Orang yang paling ia cintai sekarang ini selain keluarganya.
Ia pernah mendengar sekilas dalam sebuah reality show mengenai pasangan yang sudah berkeluarga. Kata seorang namja yang ada disana, ia selalu merasa rasa lelah akan tekanan kerjanya langsung menghilang jika ia menerima telepon dan support dari istrinya. Dulu sewaktu belum menikah, ia juga selalu menerima support, namun semuanya terasa berbeda dan lebih kuat saat yeoja itu sudah berganti status sebagai istrinya.
'...baiklah. Sudah kuputuskan!'
.
.oOChangKyuOo.
.
Changmin menguap dengan lelah ketika ia memasuki backstage untuk konser SM TOWN mereka besok. Hari ini adalah hari gladi bersih, dan Changmin merasa tubuhnya terasa berat untuk di ajak bekerja sama saat ini.
"Minnie, kau kecapaian?" sebuah suara lembut membuat Changmin membuka kelopak matanya. "Tidak, BabyKyu. Kalau aku lelah pun, setiap melihatmu, pasti lelahku akan langsung hilang." ucap Changmin sambil memegang pipi chubby kekasihnya itu.
"Baguslah kalau begitu, ayo, acara gladi bersihnya sudah akan di mulai." ajak Kyuhyun sambil menarik tangan Changmin ke arah stage.
.
"...cause you're amazing, just the way you are~"
Changmin tersenyum ke arah Kyuhyun ketika mereka sudah menyelesaikan bagian duet lagu mereka. Namun senyum itu berganti dengan kekagetan tak terkira saat tiba-tiba saja Kyuhyun berlutut di hadapannya.
"Minnie."
"B-baby, apa yang kau lakukan?" tanya Changmin yag hendak menarik Kyuhyun agar bangkit. Namun Kyuhyun langsung menepis tangan Changmin dan tetap berada pada posisinya yang berlutut di depan Changmin.
"Matikan mike mu, Minnie, aku ingin mengatakan hal yang penting, dan aku tak ingin semua orang yang ada disini ikut mendengarnya " ucap Kyuhyun yang kini melakukan hal itu.
Melihat Kyuhyun yang sepertinya sangat serius, Changmin akhirnya mengikuti permintaan kekasihnya itu.
"Shim Changmin, kau tahu kalau aku ini sangat mencintaimu kan?"
Changmin mengangguk.
"Dan kau tahu kalau aku sering mengkhawatirkanmu karena kini DBSK hanya tinggal berdua kan?'
Changmin kembali mengangguk.
"Karena itu.." Kyuhyun menarik nafas dengan agak gugup. Namun ia meyakinkan diri kalau hal ini sangatlah perlu. "Karena itu, menikahlah denganku."
Changmin membulatkan kedua matanya saat mendengar ucapan Kyuhyun. Ia sudah akan mengatakan sesuatu sebelum Kyuhyun kembali menginterupsinya.
"Bukan. Aku bukan memintamu untuk menikahiku secara resmi. Aku tahu kalau kita tak akan pernah bisa menikah secara resmi." . Kyuhyun menarik nafasnya sebelum melanjutkan. "Namun nikahi aku di dalam hatimu. Buat aku menjadi istrimu di dalam hati dan pikiranmu, hingga setiap saat kau merasa lelah akan tekanan yang ada, kau akan bisa mendapatkan support dari istrimu ini. Jadikan aku istrimu di dalam hatimu, hingga kau akan selalu tahu kalau di setiap harinya, akan ada seorang Shim Kyuhyun yang selalu mengkhawatirkanmu. Milikilah aku sebagai istrimu hingga tak akan ada orang lain bisa mengklaimku sebagai miliknya. Karena aku mencintaimu, dan aku ingin selalu ada bersamamu dalam suka dan duka, dan dalam keadaan sehat maupun sakit."
Changmin terpaku tak percaya ketika ucapan-ucapan Kyuhyun memasuki pendengarannya. Dan jika ia tak memiliki pengendalian diri yang luar biasa, bisa dipastikan kalau ia akan meneteskan air mata mendengar kata-kata Kyuhyun, yang di ucapkan karena memikirkan dirinya.
Cukup lama Changmin terdiam, sebelum senyuman memenuhi wajahnya. Dengan cepat ia menarik Kyuhyun yang berlutut di depannya dan meraihnya dalam pelukan.
"Kita sudah menikah Kyu. Kita sudah menikah di dalam hatiku semenjak pertama kali kau menerima pernyataan cintaku." bisik Changmin sambil menciumi samping kepala Kyuhyun.
"Benarkah?" tanya Kyuhyun dengan lirih."Benarkah itu Minnie?"
"Tentu saja." sahut Changmin dengan yakin.
"Kalau begitu, selama ini apakah support yang kuberikan mampu menghilangkan semua tekanan yang kau rasakan?"
"Itu pasti Baby. Semua pesan dan telepon yang kau berikan pada tiap kesempatan selalu membuat lelahku menghilang dan semangatku kembali. Apa kau tak tahu karena siapa aku sanggup melewati dua tahun yang berat belakangan ini? Itu semua karena kau. Meskipun kau tak selalu ada di sampingku, kau selalu ada di dalam hatiku. Dan semua perhatian yang selalu kau berikan di sela-sela kesibukanmu membuatku kuat menjalani ini semua."
Kyuhyun merasakan hatinya menghangat mendengar semua ucapan Changmin. Tanpa bisa ia tahan, air matanya mengalir keluar karena semua kekhawatirannya mengenai ketidak berguna-annya untuk kekasihnya itu sudah sirna. Ternyata, selama ini ia bisa membantu kekasihnya menghadapi semuanya, seperti yang selalu Changmin lakukan terhadapnya.
"Dan baby, siapa bilang kita tak akan menikah? Bersiap saja, karena aku sudah merencanakan dan menyiapkan semuanya. Aku akan menikahimu secara sah, dan membuat semua orang tahu kalau Cho Kyuhyun hanya milik Shim Changmin."
.
.
"Uhmm..Minnie, kau...melamarku?"
.
.
~END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar