"Kyuhyun Love Story" Ch 10
Main Cast : Cho Kyuhyun as Uke
Pair : MiXian (Zhou Mi X Kui Xian aka Cho Kyuhyun)
Slight HoMin
Rate : T
Warn : Uke!Kyu, TYPOs.
Ini
adalah kumpulan fanfic oneshoot yang terinspirasi dari wajah dan sifat
Uke Kyuhyun, dan juga dari banyaknya Seme dari seorang Cho Kyuhyun
.
"Personality"
.
.oOMiXianOo.
.
'Here I go', batin Kyuhyun sambil melangkahkan kaki memasuki lobi hotel. Sepasang kaki jenjangnya kini berjalan ke arah dimana sebuah mini bar dari hotel ini berada.
Hingar bingar dentuman musik khas dari sebuah diskotik menyambut kedatangan Kyuhyun. Dan berdiri di pintu masuk, Kyuhyun mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang seharusnya duduk sendirian di meja di bagian depan kanan.
'Itukah orangnya?'
Kyuhyun menarik nafas panjang sebelum dengan perlahan ia berjalan menuju ke meja dimana seorang namja bersurai merah menyala berada.
Seiring dengan langkahnya, Kyuhyun kembali mengingat alasan mengapa ia berada dalam situasi seperti ini. Bermula dari jam istirahat dimana ia dan rekan kerjanya berkumpul, berlanjut ke percakapan ringan,dan tiba-tiba saja semua berbelok ke arah yang tak ia prediksikan.
Seks.
Dan disitulah satu-satunya letak kelemahan seorang Cho Kyuhyun. Selama ini, setiap kali ia berbicara atau bersilat lidah, ia hampir tak pernah kalah—salahkan otak jeniusnya. Karena bahkan, Changmin yang hampir se-evil dirinya pun bisa kalah adu mulut dengannya.
Tapi kalau sudah menjurus ke arah seks, bisa dipastikan ia akan kalah telak. Semua argumennya invalid karena memang ia... umm... bisa dibilang...virgin-ass. Bahkan seorang Shim Changmin yang notabene lebih muda beberapa hari darinya saja bisa menang, karena namja setinggi tiang listrik itu sudah pernah melakukan hubungan seks—merujuk pada Yunho— Kepala divisi bagian bedah, yang merupakan kekasih namja itu, dan terkenal akan kepervertannya.
Seorang Cho, sangat tak menyukai kekalahan, dalam hal sekecil apapun. Oleh karena itu, kini ia memutuskan untuk menghilangkan predikat ke-virgin-annya.
Dan sekarang ini, disinilah ia. Beberapa langkah lagi menuju seorang namja yang menjajakan dirinya untuk pemuas nafsu dengan imbalan uang.
Memantapkan hatinya, akhirnya Kyuhyun berdiri tepat di depan meja itu.
"Zhou Mi?" panggil Kyuhyun.
Namja bersurai merah menyala itu menoleh, dan Kyuhyun serasa ingin memincingkan mata karena melihat senyum yang kini di tujukan padanya.
"Zhao Kui Xian? Silahkan duduk."
Kyuhyun mengerutkan alisnya saat ia mendengar namanya di lafalkan dengan cukup aneh itu. Ia bukan orang bodoh. Kyuhyun tahu kalau sebagai orang korea, namanya bisa terlafalkan dengan cukup aneh dalam logat yang berbeda. Contohnya jika menggunakan logat mandarin, namanya akan berubah menjadi Zhou Gui Xian. Dan kalau orang inggris, namanya berubah lagi menjadi Marcus Cho. Menarik bukan?
"Kau... orang China? Taiwan?" tanya Kyuhyun sambil menempatkan pantat sexynya pada kursi yang tersedia di sana.
Zhou Mi tersenyum senang mendengar pertanyaan dari kliennya itu. "Wuhan, China. Senang kau bertanya, Kui Xian."
"Gui Xian, bukan Kui Xian, ok?" protes Kyuhyun tanpa bisa ia tahan. Dan protesnya itu hanya di balas dengan senyuman itu lagi dari namja di depannya itu.
Kyuhyun mengela nafas untuk kesekian kalinya malam ini. Ia berpikir, rasanya tak akan ada gunanya jika ia berdebat mengenai nama dengan seserang yang tak akan ia temui lagi setelah ini kan?. "Oke, langsung saja, aku menyewamu malam ini, agar kau bisa memuaskanku. Can you?"
Namja bersrai merah itu tertegun sejenak, sebelum seringaian muncul menggantikan senyum menyilaukannya tadi.
"Don't doubt me." ucapnya dengan suara yang kini memberat. "Jadi, apakah kau sudah sering 'berada dibawah'?" bisik namja itu lagi sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Kyuhyun.
Kyuhyun memundurkan tubuhnya secara defensif. Tapi sedetik kemudian, Kyuhyun ikut mencondongkan tubuhnya hingga kini jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa inchi saja.
"I'm a virgin-ass. Can you pleased me in my fisrt time, huh?" tantang Kyuhyun sambil melemparkan senyuman—yang lebih mirip seringaian. Dengan maksud menggoda, Kyuhyun menghembuskan nafasnya tepat di depan wajah Zhou Mi.
Mungkin hanya perasaan Kyuhyun saja, namun sekilas—hanya sekilas—ia melihat kalau ada keterkejutan nyata pada sepasang iris hitam itu, sebelum tatapan itu berganti dengan kilatan nafsu yang berbahaya.
"Kau... virgin." ucap namja tinggi itu dengan suara yang cukup terkendali."Dan kau berniat melepaskan virgin-ass mu pada seseorang sepertiku?" tanya Zhou Mi dengan nada yang menggambarkan keterkejutan.
Kyuhyun mendengus melihat reaksi Zhou Mi yang berlebihan. "Ada yang salah dengan itu?"
"Yah, untuk kebanyakan orang, tak ada orang yang melepas kevirginannya dengan seorang pelacur kan?" tanya Zhou Mi dengan lugasnya.
"Begitukah? Lalu kau pikir, aku ini orang kebanyakan?" . Kyuhyun melarikan jemarinya ke arah pipi halus namja di depannya itu. Mengusap dan menggerakkan jarinya secara melingkar, untuk menggoda sang pemilik. Seringaian malas yang terpatri—menggoda Zhou Mi, membuat namja bersurai merah itu diharuskan menahan nafas karenanya.
"Kurasa sudah jelas." ucap Zhou Mi dengan suara tercekat. Namja itu langsung berdiri dan meraih tangan Kyuhyun yang menggantung di udara. "Malam ini aku akan memuaskanmu, Kui Xian. Jadi, ayo kita lekas ke kamar."
.
.oOMiXianOo.
.
"Aish! Shit!"Makian dan gerutuan lirih namun jelas itu memenuhi ruang istirahat bagi para dokter. Lebih tepatnya di ruang istirahat para dokter internist.
"Ya Tuhan! Sang iblis mengamuk!" ucap berlebihan dari namja bertubuh setinggi tiang listrik yang baru masuk dan menemukan sahabatnya itu tengah menggerutu sambil memaki pelan.
"Tutup saja mulut besarmu itu." sahut Kyuhyun tanpa membalikkan badan atau sekedar menengok ke arah pendatang itu.
"Nah, nah. Kurasa tak salah juga aku mendengarkan gosip para perawat itu—"
"Womanizer." gerutu Kyuhyun tanpa merasa perlu memelankan suaranya.
"—aku anggap aku tak mendengarnya. So, kata para perawat itu, 'our precious little doctor Cho have his first night!'. You know, Kyu, I'm very very curious bout this~ " Namja bertubuh tinggi itu berjalan mendekati Kyuhyun dan duduk di samping dokter yang masih memasang wajah masamnya itu.
"Get out, Changmin." jawab Kyuhyun singkat sambil memutar kursinya agar membelakangi namja itu.
Namun sepertinya perhitungan Kyuhyun sedikit di luar perkiraan, karena begitu ia memutar kursinya, secara tak langsung ia menggerakkan pantat sexy-nya, dan ia langsung mengumpat keras saat nyeri pada bagian belakang tubuhnya itu menyerangnya.
Changmin mati-matian menahan tawanya saat melihat kejadian itu. Karena bagaimanapun juga, Kyuhyun yang sekarang ini terlihat sangat lucu di matanya.
"Hmphh... kurasa aku sudah tahu jawabannya... khh—hahahahaha!" tawa Changmin meledak saat melihat raut wajah Kyuhyun yang kini menatapnya dengan sebal.
"Hmmhh—oke, oke. Aku diam." Changmin memaksa dirinya untuk tak tertawa lagi kalau ia masih ingin melihat matahari terbit lagi besok. Bagaimanapun juga, ia tak ingin berurusan dengan Kyuhyun yang benar-benar marah. "Lalu, apa ini krisis mengenai malam pertama yang tak sesuai harapan?" tanya Changmin penasaran.
"Bukan urusanmu." sahut Kyuhyun singkat.
"Aishh. Ayolaah, katakan padakuuu~," rengek Changmin dengan nada childishnya.
"Itu bukan urusanmu, Shim Changmin!" tolak Kyuhyun sambil menggeser kursinya agar menjauh dari Changmin—menghiraukan nyeri yang kembali menyerangnya. Tapi meskipun begitu, Kyuhyun tahu kalau ia tak akan bisa lepas dari seorang Shim Changmin yang sangat pemaksa.
"Ayolah Kyuu~ Kau harus cerita padaku. Bukankah dulu saat aku melakukannya dengan Yunho untuk pertama kalinya, aku juga bercerita padamu dengan sangat detail—"
"Dimana aku tak menyuruhmu menceritakannya." sela Kyuhyun cepat.
"—kuanggap kau tak berkata apa-apa. Jadi sebagai balasannya, kau juga harus menceritakannya padaku!" Changmin mengeluarkan kartu andalannya dan menunjukkannya di depan Kyuhyun. "Atau kalau tidak, kau tak akan kuijinkan untuk memainkan game terbaru ini~"
Sepasang iris karamel Kyuhyun membulat dan dengan cepat ia berusaha menyambar kaset game itu dari tangan Changmin. Namun seperti sudah menduganya, Changmin bertindak lebih gesit. Ia segera berdiri menjauh dari jangkauan Kyuhyun.
"Berikan." ucap Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya.
"Aniya. Kecuali kalau kau mau bercerita."
Kyuhyun menatap Changmin dan kaset game itu bergantian, sebelum akhirnya ia menyarah. "Fine. Apa yang mau kau tanyakan?"
Changmin menyeringai senang sebelum ia kembali duduk di samping Kyuhyun. "Apa seburuk itu pengalaman pertamamu?" tanya Changmin dengan suara pelan—seperti ahjumma yang tengah menggosipkan sesuatu yang tabu.
"Siapa bilang?"
"Tak ada yang bilang sih. Tapi kau kan mengerutu dan terus memaki-maki sepanjang hari ini."
"Aku menggerutu karena badan dan hole-ku ini sakit sekali, pabbo!"
"Hooo... Jadi, pengalaman pertamamu, memuaskan?" goda Changmin dengan seringai mesumnya.
Changmin menyeringai lagi saat melihat sepercik rona merah pada pipi pucat Kyuhyun.
"...tidak buruk.."
"Ah... hmm.." Changmin mengangguk-angguk mendapati jawaban Kyuhyun. "Berarti sangat memuaskan ya." komentar Changmin yang sangat tahu mengenai sifat unik sahabatnya itu. "Lalu, kalian bermain berapa ronde?" kejar Changmin sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Kyuhyun dengan sangat penasaran.
"...lima."
"Ah. Lima ronde...—MWO? Lima ronde langsung dalam semalam?" seru Changmin tak percaya.
Kyuhyun yang mendengar suara keras Changmin langsung membekap mulut sahabatnya itu. " Jangan berisik, bodoh!"
"Hehehehe... mian." cengir Changmin tanpa rasa bersalah. "Tapi... wow! Lima ronde langsung? Skill namja itu benar-benar hebat ya? Pantas saja kau sampai kesakitan dan tak bisa berjalan."
"Ish! Jangan ingatkan aku lagi. Rasanya sakit sekali." gerutu Kyuhyun kembali pada dirinya yang tadi.
"Kau bodoh sih. Tanpa persiapan. Aku punya salep untuk mendinginkan bagian itu. Sebentar, aku carikan dulu."
Changmin berdiri dan berjalan menuju mejanya—mereka satu divisi omong-omong— dan langsung membuka laci mejanya yang paling bawah. Dengan senyum puas, namja itu kembali pada Kyuhyun sambi membawa sebuah salep yang tak memiliki label apapun.
"Nah, menungging dan lepaskan celanamu Kyu, aku akan—"
"Shim Changmin!"
Kedua dokter internist itu tersentak kaget, dan dengan horor, dokter yang lebih tinggi itu menoleh dan menemukan sang kepala divisi bagian bedah tengah berdiri di depan pintu sambil menyilangkan tangannya dengan wajah keruh.
"Y-Yunho. A—apa yang kau lakukan disini?" tanya Changmin dengan suara tercekat.
"Hanya ingin menemuiku namjachinguku. Sampai kemudian aku melihat namjachinguku sedang berusaha menggoda namja lain dan akan melakukan sesuatu yang serius andai aku tak datang tepat waktu." sahut Yunho dengan suara kalem. Namun tak ada yang bisa dibohongi dengan nada suara itu, jika saat ini tatapan Yunho setajam elang, dan aura yang menguar dari tubuhnya sungguh menekan sekelilingnya.
"Y-yun, ku—kurasa kau salah paham," ucap Changmin berusaha menenangkan Yunho, namun tanpa sadar namja itu malah bergerak mundur seiring dengan Yunho yang semakin melangkah mendekatinya.
"YUNHO!" teriak Changmin tanpa bisa ditahan lagi ketika akhirnya Yunho bisa meraihnya dan langsung meraih tubuh kurus Changmin ke pundaknya."Yunho! Turunkan aku!" seru Changmin panik sambil menggeliat kuat dalam gendongan pundak Yunho.
"Tak akan. Sampai kau tahu posisimu dengan baik." ucap Yunho dengan suara beratnya. "Dan hanya ada satu cara untuk membuatmu mengingatnya dengan jelas."
Sepasang iris bening Changmin membulat lebar mendengar ucapan Yunho, sebelum keduanya hilang dari hadapan Kyuhyun.
"Devil bless you, Changmin." ucap Kyuhyun dengan nada berlebihan sambil kembali berkonsentrasi pada rasa sakitnya. Dan entah keberuntungan apa yang menyertai namja evil satu ini, tatapan Kyuhyun terpaku pada botol salep kecil yang terjatuh saat Changmin di bawa pergi oleh Yunho itu. Tanpa ragu lagi, Kyuhyun mengambil salep itu, dan dengan perlahan ia berdiri untuk berjalan ke toilet.
"Aish! Zhou Mi sialan!" maki Kyuhyun saat namja itu masuk ke toilet dan mengoleskan salep itu ke hole-nya yang memerah.
.
.oOMiXianOo.
.
"Annyeong haseyo, Zhou Mi imnida. Saya perawat baru untuk divisi internist ini. Bangapseumnida yeorobun."Kyuhyun membulatkan matanya tak percaya saat melihat namja yang kini berdiri di depannya dan semua anggota lain divisi internist.
...ini... bukan kenyataan kan?
Kyuhyun mengerjap-kerjapkan kelopak matanya dengan, berharap dengan itu, ia bisa membuat sosok namja tinggi berssurai merah itu bisa menghilang dari hadapannya—meskipun itu tak mungkin karena ini bukanlah mimpi di siang bolong.
"...Zhou Mi..?" gumam Kyuhyun dengan amat sangat pelan.
Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup kedua matanya. "...tidak mungkin... dunia tidak sesempit itu... tidak mungkin... itu hanya orang yang mirip saja... tidak,itu tidak mungkin dia..." gumam Kyuhyun terus-menerus seperti orang yang tengah berkomat-kamit membaca mantra.
Changmin yang melihat tingkah aneh Kyuhyun tak bisa menahan dirinya lagi. "Kyuhyun? Kau kenapa sih?" tanya Changmin dengan suara yang cukup keras, hingga membuat semua yang ada di ruangan karyawan internist itu menoleh ke arah dua namja yang merupakan dokter andalan disana.
"A-aku tak apa-apa kok." sahut Kyuhyun sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.
Degg!
Kyuhyun menelan salivanya dengan susah ketika tanpa sengaja tatapan matanya bertabrakan langsung dengan Zhou Mi. Namja tinggi bersurai merah itu mengeluarkan seringaian—yang menurut Kyuhyun cukup mesum— yang membuat tubuh Kyuhyun meremang karena ia kembali teringat dengan kejadian panas malam itu.
...ternyata...
.
...
...memang dia...
.
.oOMiXianOo.
.
Brukk!"Ugh! Apa yang kau lakukan?!" seru Kyuhyun yang kini merasa sakit karena punggungnya terhempas ke dinding.
Kyuhyun sudah akan kembali mengumpat dan marah-marah lagi, sebelum akhirnya ia melihat siapa pelaku yang dengan tiba-tiba menarik dan mendorongnya ke... kamar rawat yang tengah kosong tak terpakai.
"Zhou... Mi?" tanya Kyuhyun tak percaya melihat Zhou Mi yang kini berada tepat di depannya... dengan kedua tangan yang berada di samping kanan-kiri tubuhnya—mengurungnya.
"A-apa yang kau lakukan?!" seru Kyuhyun sambil berusaha mndorong tubuh Zhou Mi menjauh. Namun hal itu terlihat sangat sia-sia, karena tubuh Zhou Mi tak beranjak sedikitpun dari tempatnya.
"Y-yah! Jangan mendekatkan wajah mesummu itu!" seru Kyuhyun panik saat Zhou Mi kembali menyeringai dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah wajah manis Kyuhyun—yang terlihat semakin manis dan menggemaskan ketika panik dan bingung seperti ini.
"KuiXian—"
"Cho sajangnim." potong Kyuhyun langsung. "Panggil aku dengan Cho Sajangnim."
Zhou Mi tak bisa menahan dirinya untuk tak terkekeh mendengar perkataan Kyuhyun. "Aniya. Buatku kau itu KuiXian dan akan selalu seorang KuiXian." tolak Zhou Mi dengan santainya.
Kyuhyun mengerucutkan bibirnya.
"Aigoo~ Kau memang sangat manis KuiXian~" ucap Zhou Mi dengan gemas sambil melarikan jemarinya ke pipi chubby Kyuhyun yang sangat menggoda itu.
"Yah! Jangan panggil aku manis! Selain itu, ada apa kau menyeretku tiba-tiba seperti ini?" tepis Kyuhyun dengan kesal.
"Hmm? Tidak ada tujuan apa-apa kok. Aku kan hanya ingin berduaan denganmu saja—"
Cklek!
"OMO!"
Kyuhyun dan Zhou Mi yang mendengar seruan keras itu langsung menoleh ke arah pintu, dan menemukan Sungmin yang kini menutup kedua mulutnya dengan ekspresi wajah tak percaya.
"Kyu... Zhou Mi... kalian..." . Sungmin menunjuk ke arah Kyuhyun dan Zhou Mi secara bergantian. "Omona! Kyunnie dan Zhou Mi ternyata berpacaran!" seru Sungmin degan cukup keras sambil berlari keluar dari sana.
Meninggalkan Kyuhyun dan Zhou Mi yang terpaku melihat kepergian Sungmin yang tiba-tiba itu.
.
..
...
"MWO?! Apa-apaan itu?!" seru Kyuhyun yang akhirnya tersadar dari masa trans-nya. Namja manis itu berusaha mendorong tubuh Zhou Mi yang sedari tadi menghimpitnya dengan cukup intim.
Mungkin karena efek kaget dan masih bengong, kali ini tubuh Zhou Mi terdorong mundur, hingga Kyuhyun bisa keluar dari kungkungan tubuh Zhou Mi. Namja manis berstatus dokter di Rumah Sakit itu langsung berlari keluar mengejar Sungmin.
"Ya! Sungmin-hyung! Jangan bercanda! Aku tak berpacaran dengan koala merah itu!"
.
.oOMiXianOo.
.
"KuiXiaaannn~!"Sebuah seruan dengan nada manja yang sangat dibuat-buat itu memenuhi ruangan para perawat dan dokter bagian internist itu.
BRAK!
"Pergi! Jangan mendekat!"
Dan kali ini suara bantingan pintu dan suara penolakan dengan nada kesal membahana di ruangan itu.
Changmin, Leeteuk, Heechul dan para dokter internist lain, beserta Sungmin, Ryeowook dan para perawat lain yang berada di sana hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kedua orang itu.
Pemandangan dimana Zhou Mi mengejar Kyuhyun dan Kyuhyun yang berusaha menghindari Zhou Mi sudah menjadi sesuatu yang sangat biasa sekarang ini.
Dan biasanya, kejar-mengejar ini berakhir dengan Kyuhyun yang berwajah masam berada dalam pelukan Zhou Mi yang menyengir bodoh.
Namun kali ini sepertinya Kyuhyun sudah belajar dari pengalaman. Karena kali ini namja manis itu langsung berlari menuju ke ruangan khusus tempat istirahat bagi para dokter, dan mengunci diri disana. Menamengi dirinya dengan pintu agar Zhou Mi tak bisa mendekatinya.
"KuiXiaan~ Buka pintunya~" seru Zhou Mi sambil mengetuk-ketuk pintu itu dengan sangat tidak sabaran.
"Yah! Pergi dari depan pintu! Dan jangan mendekatiku lagi!" balas Kyuhyun dari dalam ruangan.
"Kalau kau tak mau membuka pintunya..." . Zhou Mi mnghentikan kalimatnya untuk memberikan efek ancaman yang lebih terasa.
"Apa? Kau mau apa? Kau tak akan bisa apa-apa!" sahut Kyuhyun tanpa mengindahkan ucapan Zhou Mi.
"Terserahmu sajalah.."
.
.
.
"Terserahmu sajalah.."
Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan saat mendengar ucapan menyerah dari Zhou Mi.
Namja manis itu akhirnya meregangkan lengannya yang cukup lelah karena baru saja menyelesaikan kunjungan rutin ke bangsal-bangsal pasien dan mengecek keadaan pasien-pasiennya.
"Aigoo~ Lelahnya.." gumam Kyuhyun sambil mulai melepas jas doternya, dan menggantungkannya di dinding. "Kurasa aku bisa istirahat dulu sebentar."
Kyuhyun melepas dua kancing teratas dari kemeja yang ia kenakan, dan mulai merilekskan diri di atas bed kecil yang memang di sediakan untuk para dokter, dan melepas sepatunya.
"Hmm... mmm..." Kyuhyun menggumam nikmat saat akhirnya ia menempelkan kepalanya ke atas bantal yang sebenarnya tak bisa dibilang cukup nyaman itu. Tapi karena memang faktor kelelahan—selain karena pasien namun juga karena semalam ia begadang untuk bermain game kesukaannya dan akhirnya bisa mencapai level yang lebih tinggi—tempat tidur yang tak nyaman pun bisa terasa bagaikan surga dunia.
BRAK!
BRAK!
BRAAKKK!
KRAAAAKKK!
"HUAAA!" seru Kyuhyun kaget saat tiba-tiba saja pintu yang menamengi dirinya itu berbunyi keras, dan akhirnya terhempas dengan bunyi yang sangat keras.
Dan di atas itu semua, Kyuhyun bisa melihat kalau kini Zhou Mi—ya, namja bersurai merah itu— dengan santainya berjalan melalui pintu yang sudah terhempas di lantai.
"Hai, KuiXian~" . Zhou Mi menyapa Kyuhyun yang terlihat cukup mengoda dengan penampilan 'akan tidur' nya itu, dan menyeringai berbahaya. "Sudah kubilang kalau lebih baik kau langsung membuka pintunya saja. Lihat hasilnya kan?"
...dan Kyuhyun hanya bisa menutup wajahnya dengan telapak tangannya—helpless.
.
.oOMiXianOo.
.
Kyuhyun
tak tahu apa yang salah dengan dirinya. Tapi saat ini ia merasa sangat
aneh. Ada sesuatu yang salah hari ini, dan ia mengerang kesal karena tak
tahu apa yang salah dengan hari ini.Semuanya terlihat sangat normal. Berangkat kerja seperti biasa. Sampai di Rumah Sakitpun, tak ada yang aneh ataupun salah. Ia sudah menyelesaikan hampir seluruh pekerjaannya hari ini.
Dan sampai sekarang, ia merasa ada sesuatu yang tidak benar. Ada sesuatu yang kurang, namun sampai detik ini, ia tak bisa mengira-ngira, apa itu yang kurang. Bahkan PSP yang terkadang ia mainkan saat sedang senggang itu saja terlupakan karena ia benar-benar merasa tak bisa berkonsentrasi dengan game portablenya itu.
"Aaaargh!" kesal Kyuhyun sambil mengacak surai madunya.
"Yah! Jangan berisik evil!" seru Heechul yang kesal melihat tingkah aneh rekan kerjanya itu.
"Diam sajalah kau cinderella jadi-jadian." tukas Kyuhyun ingkat.
Heechul yang mendengar ucapan tak sopan Kyuhyun spontan naik darah. "Yah! Dasar fatty evil! Kau sangat tak sopan pada hyungmu! Apa namjachingumu si Zhou Mi itu tak pernah mengajarkanmu sopan santunn, hah?!" sembur Heechul kesal.
Kyuhyun membeku.
Neuron-neuron otaknya yang jenius itu dengan cepat memproses informasi yang barusan masuk ke telinganya.
Dengan cepat Kyuhyun menolehkan kepalanya ke sekeliling, dan berusaha mencari sosok dengan surai merah menyala.
Tidak ada.
Tanpa mengindahkan Heechul yang heran dengan sikapnya itu, Kyuhyun langsung berdiri dari mejanya, dan berjalan ke ruangan para perawat yang hanya berbataskan pintu geser saja.
Kembali Kyuhyun mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan... namun nihil. Sosok yang dicarinya itu tak ada.
"Kyunnie? Kau mencari siapa? Zhou Mi hari ini libur. Dia ijin sakit tadi."
Suara Sungmin yang tiba-tiba saja sudah berada di sebelahnya membuat Kyuhyun tersentak kaget. "S-Sungmin-hyung!"
"Mm? Waeyo? Kau mencari namjachingumu kan? Sampai-sampai kau tak sadar kalau aku ini sudah berdiri disini semenjak tadi." ucap Sungmin sambil tersenyum menggoda pada Kyuhyun.
"A-aniya! Siapa yang mencari koala merah itu!" bantah Kyuhyun.
"Tak usah berbohong. Jam kerjamu sudah hampir habis kan Kyunnie? Tadi aku dan Wookie ke bagian gizi dan memasakkan sup dan juga bubur untuk Zhou Mi. Sepulang kerja kau langsung mampir ke rumahnya, dan bawakan makanan itu padanya, Ok?" ucap Sungmin riang sambil berjalan menghampiri Ryeowook yang sedang sibuk membungkus makanan yang dimaksud.
"Y-yah! Sungmin-hyung! Siapa yang mau kerumah koala merah itu?!"
.
.oOMiXianOo.
.
Kyuhyun
terdiam di depan sebuah gerbang besar yang kini berada di depannya.
Sekali lagi ia mengecek kertas berisikan alamat, dan mencocokkannya
dengan rumah besar yang ada didepannya itu.Jalan Gangnam nomor 15 di distrik Myeongdong.
Tidak salah.
...tapi... mana mungkin?
"Permisi, anda mencari siapa, tuan?"
Kyuhyun sedikit terlonjak kaget saat mendengar seseorang menegurnya. Dari seragamnya, bisa dipastikan kalau ia adalah satpam.
"A-ah, saya mencari alamat rumah di jalan Gangnam nomor 15. Benar ini rumahnya?" tanya Kyuhyun ragu sambil menunjukkan kertas alamat itu.
"Ah, Ne. Benar ini rumahnya. Rumah majikan saya. Kalau boleh tahu, anda mencari siapa?"
"U-umm... Mungkin saya yang salah, tapi apa di rumah itu ada yang bernama... Zhou Mi?" tanya Kyuhyun ragu.
"Ah! Anda mencari Tuan Zhou Mi? Tentu saja ada. Beliau majikan saja. Anda ingin bertemu dengan beliau?"
Kyuhyun menatap tak percaya pada namja itu, dan akhirnya mengangguk pelan.
"Baiklah, akan saya tanyakan dulu karena saat ini beliau tengah sakit, siapa nama anda?"
"Kyuhyun.. Cho Kyuhyun."
.
Tak perlu menunggu lama, gerbang besar di depan Kyuhyun mulai terbuka dengan otomatis, memberikan pemandangan mencengangkan bagi Kyuhyun, karena kini ia langsung di hadapkan dengan sebuah taman luas dan indah, dengan rumah mewah-elegan yang menjadi bangunan utamanya.
"Silahkan, mari saya antar, karena tuan berpesan untuk mengantarkan anda langsung ke tempatnya."
Kyuhyun berjalan masuk mengikuti namja tadi dengan langkah ragu dan tak percaya.
Zhou Mi yang ia kenal, tak mungkin merupakan pemilik dari rumah ini.
Namja yang ia tahu itu adalah seorang perawat yang memiliki gaji tak terlalu besar. Selain itu, bukankah Zhou Mi adalah gigolo yang menjajakan dirinya demi uang?
Lalu... rumah ini..?
Kyuhyun merasakan kepalanya sedikit pusing karena menerima hal yang tak dapat ia cerna dengan baik.
"Tuan Zhou Mi, tuan Kyuhyun sudah ada disini."
Kyuhyun kembali ke kenyataan saat mendengar suara namja tadi. Dan tanpa ia sadari, kini ia sudah beerdiri di depan sebuah pintu kamar, yang ia asumsikan sebagai kamar dari Zhou Mi.
"Suruh...dia masuk.."
Sebuah suara serak dan berat menjawab dari dalam. Suara itu sangat tak mirip denga suara Zhou Mi yang halus dan cukup tinggi. Namun entah mengapa, Kyuhyun tahu kalau suara itu adalah suara milik Zhou Mi yang ia kenal.
"Silahkan masuk tuan. Saya akan meninggalkan kalian."
Pintu kamar itu sudah terbuka, dan kini Kyuhyun bisa melihat jelas sosok Zhou Mi yang tengah terbaring lemah di atas tempat tidurnya yang sangat besar itu.
"Z-Zhou Mi..?" panggil Kyuhyun tak yakin.
"Waeyo... KuiXian?" sahut sosok yang kini tengah berusaha untuk mendudukkan tubuhnya itu. "kau bbegitu... merindukanku... sampai datang kesini, eoh?"
"M-mwo?! Siapa yang merindukanmu? Rumah Sakit jadi tenang karena kau tak ada. Tapi aku dipaksa Sungmin-hyung dan Ryeowook-hyung untuk kesini mengantarkan ini." . Kyuhyun mengangkat bungkusan yang ia bawa sambil berjalan mendekat ke arah Zhou Mi.
Semakin mendekat, Kyuhyun bisa melihat kalau saat ini wajah Zhou Mi memerah karena demam, dengan bibir yang cukup pucat karena efek lemas dari tubuhnya.
Dengan cepat Kyuhyun langsung menghampiri Zhou Mi. Meletakkan bungkusan yang ia bawa ke atas nakas, dan menyentuhkan tangannya ke kening Zhou Mi.
"Panas." gumamnya pada diri sendiri. "Berapa suhu tubuhmu?"
Zhou Mi yang kaget dengan perhatian dari Kyuhyun tersenyum senang sambil menjawab, "terakhir aku ukur, 39,5 derajat."
"Aish! Bagaimana bisa kau demam setinggi ini!" . Kyuhyun membuka bungkusan yang ia bawa, dan mengeluarkan semangkuk sup hangat yang tadi di masakkan oleh Sungmin dan Ryeowook. "Cepat makan sup ini. Makan makanan hangat akan membuat badanmu berkeringat, dan membuat demammu akan cepat turun."
"Tubuhku lemas. Aku tak bisa makan sendiri." sahut Zhou Mi dengan suara yang di buat selemas mungkin.
Kyuhyun memutar bola matanya, dan akhirnya ia mengambil sendok, dan menyendok sup itu."Buka mulutmu."
Tentu saja Zhou Mi dengan senang hati membuka mulutnya dan menerima suapan dari Kyuhyun.
Aahh~ benar-benar hari yang indah bagi Zhou Mi.
.
.oOMiXianOo.
.
"Jadi,
kalau kau tak mau istirahat ,bisa jelaskan padaku, permainan apa yang
sedang kau lakukan ini?" tanya Kyuhyun dengan nada suara yang cukup
dingin."Apa maksudmu, KuiXian?"
"Jangan kau pikir aku ini bodoh. Dengan kekayaan seperti ini, untuk apa kau bekerja sebagai perawat yang memiliki gaji kecil? Selain itu... pekerjaan sampinganmu sebagai gigolo... apa itu hanya untuk kesenanganmu semata?" tanya Kyuhyun to the point.
"Whoa..Whoaa~! tunggu sebentar. Jangan langsung menyimpulkan seenakmu begitu KuiXian!" tukas Zhou Mi cepat.
"Lalu?"
"Pertama, kau harus tahu kalau aku ini benar-benar seorang perawat. Aku sudah cukup lama mengenalmu, karena aku sebenarnya sudah lebih dulu bekerja di rumah sakit itu daripada kau. Hanya saja, mungkin kau tak mengenalku, karena sebelumnya aku di divisi anak-anak. Dan sebenarnya hampir semua orang mengenalku, kecuali kau, mungkin."
Kedua iris karamel Kyuhyun membulat saat mendengar ucapan ZhouMi.
"Lalu yang kedua, aku bukan orang kaya. Yang kaya adalah Appaku, hanya saja memang beliau sudah meninggal. Tapi sekarang ini perusahaanku di kelola oleh Pamanku yang memang lebih berpengalaman."
Kyuhyun mengerutkan alisnya saat kata-kata itu memasuki telinganya.
"Ketiga, aku bukan gigolo, pemuas seks atau apapun itu. Aku hanya tahu kalau kau sedang mencari gigolo, dan karena itu adalah kau, aku mengambil kesempatan itu."
Kyuhyun tak bisa berkata apa-apa karena sungguh, ini semua terdengar sangat membingungkan. "...karena aku?"
ZhouMi mengangguk mantap."Ya. Karena, terakhir, aku ini mencintaimu. Itu satu-satunya alasan paling tak logis, tak masuk akal, gila, namun alasan yang paling benar, karena aku akan melakukan apapun juga untuk bisa menarik perhatianmu. Menjadi gigolo sementara—yang aku syukuri karena lewat kesempatan itu ternyata hanya akulah satu-satunya yang pernah 'menyentuhmu—, melobi para atasan dan manajer Rumah Sakit untuk mau memindahkanku ke divisimu, dan lain sebagainya."
Kyuhyun merasa otaknya membeku saat mendengar semua ucapan ZhouMi. Yang terpikir di benaknya saat ini adalah kalau orang di depannya itu sudah gila. Benar-benar gila.
"K-kau gila! Kita bahkan tak pernah berbicara sepatah katapun, mana mungkin kau bisa bilang kalau kau mencintaiku!" seru Kyuhyun sambil berdiri dari duduknya. "K-kau... Aku pulang!"
Kyuhyun langsung berbalik dan mengambil langkah panjang untuk segera keluar dari semua kegilaan ini. Namun secepat apapun ia berusaha untuk keluar, telinganya masih dapat mendengar seruan Zhou Mi, "KuiXian! Cinta tak pernah butuh alasan. Dan ingatlah kalau aku akan selalu mencintaimu!"
.
.oOMoXianOo.
.
Lima hari.Ini sudah hari kelima dimana Zhou Mi tak menampakkan batang hidungnya, dan hidupnya terasa sangat hampa dan membuatnya merasa kesal tanpa sebab. Temperamennya yang memang terkadang mengkhawatirkan, sekarang semakin menjadi dengan moodnya yang selalu buruk itu.
Dan semua ini terasa begitu mengesalkan bagi dirinya sendiri, karena ia tahu apa yang membuatnya seperti ini.
Zhou Mi.
Makhluk aneh dengan sifatnya yang gila dan style-nya yang sangat mencolok itu benar-benar membuat Kyuhyun gila sendiri.
Keberadaannya selama ini memang membuatnya kesal. Namun ketiadaannya, membuatnya kesal lebih, dan lebih lagi. Dan inilah yang membuatnya semakin bertambah kesal dengan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia malah merasa kesal karena ia tak melihat sosok itu?
Zhou Mi itu orang gila, dan Kyuhyun tahu itu. Tahu dengan sangat pasti, karena, ya Tuhan, bagaimana mungkin namja itu mencintainya, sementara ia sendiri tak mengenalnya? Bahkan, ia rasa selama ini ia tak pernah berbicara dengan namja itu. Lalu, bagaimana namja itu dengan yakin mengklaim kalau namja itu mencintainya?
Bahkan namja itu tahu kalau ia akan menyewa seorang gigolo, dan yang lebih gila lagi, namja itu menawarkan dirinya menjadi gigolo itu! Demi Tuhan... kegilaan apa yang sedang merasuki namja itu?
Namun di atas semua itu, Kyuhyun merasa dirinya lah yang paling gila.
Mungkin ia merasa kalau tindakan namja itu memang gila. Pikiran rasionalnya mengatakan itu. Namun, ia tahu kalau di sudut hatinya, ia tak pernah bisa merasa jijik, marah atau kesal dengan apa yang sudah dilakukan namja itu.
Apa artinya kalau ia...
"..hyun..? Kyuhyun? Yah! Cho Kyuhyun!"
"Aish! Berisik kau Shim Changmin! Tak bisakah kau menutup mulut besarmu itu?! Berisik!" Kyuhyun berteriak kesal karena suara rekan kerjanya itu benar-benar mengganggunya.
"Ish! Kalau kau sedang ada masalah dengan Zhou Mi, cepat selesaikan itu! Kau benar-benar membuat semua orang menjadi pelampiasan emosimu begini."
Kyuhyun memberikan deathglare terbaiknya kepada sahabatnya yang kini mengambil posisi duduk di sebelahnya.
"Hey, aku tak tahu apa yang terjadi di antara kalian. Kalau ada masalah, selesaikanlah dengan baik-baik, karena aku tahu kalau kau akan hancur kalau sampai kalian berpisah." ucap Changmin dengan nada yang lebih lembut.
"Kau tahu apa Shim Changmin? Dia itu bahkan bukan kekasihku!" sentak Kyuhyun kesal.
Changmin menghela nafas. "Mungkin kalian bukan sepasang kekasih, tapi mungkin semuanya bisa melihat kalau kalian itu saling mencintai. Zhou Mi, dia jelas-jelas mencintaimu, dan kau sendiri juga begitu."
Kyuhyun memberikan tatapan penuh tanya pada sahabat dekatnya itu.
"Apa? Aku sendiri tak sadar kalau kau juga mencintainya? Aigooo.."
Kyuhyun memukul kepala Changmin dengan kesal. "Aku tak mencintainya, bodoh!"
"Ckckckck. Kau bilang kau tak mencintainya, tapi kau membiarkannya terus memasuki ruang lingkupmu. Kau bilang kau tak mencintainya, tapi kau selalu membiarkannya memelukmu setiap hari. Kau bilang kau tak mencintainya, namun kau sendiri tak pernah berusaha untuk menjauhinya, menggunakan hakmu sebagai dokter untuk mengeluarkannya dari divisi internist, sementara seharusnya kau bisa melakukan itu. Kau sendiri sadar kalau kau sebenarnya tak ingin dia menjauh darimu kan?" jelas Changmin panjang lebar.
Kyuhyun tercengang mendengar ucapan Changmin.
Benarkah... begitu?
"Aku tak tahu masalah kalian, hanya saja aku tahu kalau kau terus-terusan badmood begini karena tak ada Zhou Mi kan? Dan demi kedamaian seluruh divisi internis, aku hanya ingin memberitahu kalau pagi ini, Zhou Mi mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Rumah Sakit."
Kyuhyun merasa semua sistem saraf diseluruh tubuhnya tak berfurngsi saat mendengar berita dari Changmin.
"Segera temui dia dan selesaikan masalah kalian, sebelum semuanya terlambat, dan ia pergi dari sisimu."
Dan Kyuhyun tak tahu apa yang menggerakkan dirinya saat ini, karena kini ia mendapati tubuhnya tengah berlari dan terus berlari dengan satu tujuan pasti.
.
.oOMiXianOo.
.
PLAKK!"How dare you!" seru Kyuhyun keras ketika akhirnya ia bisa menemui Zhou Mi di rumah megahnya itu.
"A-ada apa ini, KuiXian?" tanya Zhou Mi bingung yang mendapati Kyuhyun—yang tengah ngos-ngosan seolah namja itu habis berlari berkilo-kilometer— menemui dirinya hanya untuk menamparnya dan meneriakinya. Ia salah apa?
"Jangan pura-pura tidak tahu!" sentak Kyuhyun keraas. "Kau, namja super egois, gila dan seenaknya sendiri, kau tahu itu?!" teriak Kyuhyun kesal. "Kau bilang kalau kau mencintaiku, tapi sekarang kau malah akan meninggalkanku?! Apa-apaan kau ini, Zhou Mi?!
Zhou Mi menatap Kyuhyun marah di depannya ini dengan bingung. "Meninggalkanmu? Apa maksudmu, KuiXian? Mana mungkin aku meninggalkanmu?"
"Jangan pura-pura tak mengerti! Kau mengirimkan surat pengunduran diri ke Rumah Sakit kan? Apa karena aku tak menjawab pernyataanmu, lantas kau merasa berhak untuk meninggalkanku begitu saja, hah?!"
Ah. Semua terasa klik di benak Zhou Mi saat ini. Jadi, ini yang membuat KuiXian-nya marah. "Tenang dulu dan dengarkan aku, KuiXian." ucap Zhou Mi sambil meraih tangan namja yang ia cintai itu. Kyuhyun awalnya menolak, namun Zhou Mi dapat menahan namja itu di tempat, dan membuat Kyuhyun akhirnya bisa duduk tenang di sampingnya.
"Kurasa kau salah menangkap ini semua. Aku memang akan keluar dari Rumah Sakit itu—dan jangan potong ucapanku dulu, KuiXian." ucap Zhou Mi saat ia melihat kalau Kyuhyun sudah membuka mulut untuk menyelanya.
"Pamanku membeli saham Rumah Sakit itu karena sebenarnya Rumah Sakit itu sedang dilanda krisis. Namun karena bisnis yang di pegangnya sudah terlalu banyak, dan karena ia tahu kalau aku menyukai dunia medis, ia menyerahkan tanggung jawab pengelolaan Rumah Sakit itu padaku. Dan untuk menjadi pengurus dari Rumah Sakit itu, aku harus mengundurkan diri dulu secara resmi sebagai seorang perawat, baru aku bisa menjadi pengelola di Rumah Sakit itu." jelas Zhou Mi sedetail mungkin.
Kyuhyun terpaku menatap Zhou Mi. Pikirannya terasa blank untuk sesaat.
"Lagipula, mana mungkin aku meninggalkanmu?. Aku ini sangat mencintaimu, memikirkanmu yang bisa saja bertemu namja lain saja sudah membuatku bertekad untuk selalu berada di sampingmu. Jadi, mana mungkin aku akan meninggalkanmu?" lanjut Zhou Mi dengan ceria.
Kyuhyun menghela nafasnya tak percaya, sebelum ia menutup wajahnnya dengan kedua telapak tangannya.
Bodoh. Ya, ia sadar sekarang, kalau ia ini sangat bodoh. Bagaimana bisa ia tak memikirkan semua ini dengan kepala dingin, dan langsung menghambur begitu saja kesini?
Zhou Mi yang melihat Kyuhyun menutup wajahnya kini tersenyum bodoh saat menyadari kalau Kyuhyun merasa sangat marah karena berpikir kalau ia akan meninggalkannya.
Ia meraih kedua pergelangan tangan Kyuhyun untuk menatap langsung pada wajah manis yang sangat ia sukai itu. "Hey, KuiXian, kau tak mau aku tinggalkan? Apa itu artinya kau juga mencintaiku?"
Kyuhyun mengerang saat mendengar pertanyaan Zhou Mi. "Aku lari dari Rumah Sakit—padahal aku ada jadwal operasi siang ini—,hanya untuk menemuimu. Apa aku masih harus menjawab pertanyaan bodohmu itu?"
Zhou Mi tersenyum lebar sambil memeluk erat tubuh langsing di depannya itu. "Tak perlu, karena aku sudah tahu jawabannya."
.
.oOMiXianOo.
.
~Enam bulan sebelum semuanya~"Hey, Yunho-yah, kau tahu siapa itu?" tanya namja bersurai merah yang tengah berjalan bersama kepala divisi bedah itu.
"Yang mana, Mi?" tanya Yunho sambil menatap kerumunan orang yang berada di halaman Rumah Sakit itu.
"Ituu.. Dokter manis yang tengah mendorong kursi roda itu.." sahut namja tadi sambil menunjuk ke arah dokter yang tengah memasang wajah kesalnya sambil mendorong kursi roda dimana ada pasien yang tengah bercerita panjang lebar sambil tersenyum senang.
"Ah, yang itu? Dia Cho Kyuhyun. Dokter baru di divisi internist. Sahabat dari Changminnie sejak jaman kuliah."
Zhou Mi mengangguk-angguk sambil terus memperhatikan dokter muda itu. Wajahnya manis, siapapun pasti mengakuinya. Namun, ekspresi kesal yang di keluarkan namja itu membuatnya tertarik. Apa namja itu merasa terpaksa menemani pasiennya berjalan-jalan? Kalau merasa terpaksa, kenapa ia tak menyuruh perawat atau orang lain saja yang mengantar pasiennya itu? Bukankah menemani pasien berjalan-jalan itu bukan tugas dokter?
Namun pemikiran itu semuanya buyar saat ia melihat kalau tiba-tiba saja ekpresi kesal itu menghilang, dan tergantikan dengan senyum lembut saat pasiennya tak menatap ke arahnya.
Saat itu juga, Zhou Mi tahu kalau ia sudah terperangkap senyuman itu.
Senyum manis di wajah namja itu menghilang dan berganti dengan wajah kesal yang tadi, saat pasien itu kembali menatap dokter itu. Pasien tadi kembali bercerita dengan semangat, dan meskipun namja itu memasang wajah kesal dan tak senang, Zhou Mi bisa menangkap kalau namja itu menatap pasiennya dengan lembut.
"Dia memang seperti itu." ucap Yunho saat melihat sahabatnya itu masih setia menatap dokter baru itu. "Terkesan galak, kesal dan menyebalkan dari luar, namun semuanya tahu kalau sifat aslinya tak seperti itu. Makanya, meskipun ia dokter baru disini, ia memiliki banyak pasien karena mereka tahu kalau ia sangat memperhatikan pasien-pasiennya."
Zhou Mi kembali menatap ke arah dokter baru itu, dan saat namja itu kembali tersenyum lembut pada pasiennya, Zhou Mi tahu kalau ia sudah jatuh cinta pada kepribadian namja itu. Dan sekali seorang Zhou Mi jatuh cinta, ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkannya.
.
.
.
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar