Author: babysudo
Genre: Yaoi, romance, friendship, family
Rating: Teen
Cast: Kim Joomyun (Suho EXO - K)
Do Kyungsoo (D.O EXO - K)
Length: Chaptered
Disclaimer: Gak mau banyak omong, Cuma mau bilang kalau cerita ini murni punya saya. Semua alur saya yang buat. NO PLAGIAT ! EXO juga bukan punya saya. Tapi punya SM entertainment. Punya Tuhannya dan keluarganya. Tapi boleh gak saya miliki Suho dan D.O ? #plak
Warning: Ini ff YAOI loh .. pairnya SuD.O couple dengan slight dimana – mana. Alur kecepatan, typo (s) bertebaran dan imajinasi anda mesti tinggi kalau ingin mengerti lebih jelas ff ini #plak. Jangan jadi siders ya.
Yaudah langsung baca aja ya, maaf banyak nge-bacot, hehe XD
Readers: *timpuk author*
HAPPY READING ALL \^O^/
Lay menatap malas handphone berwarna hitam di atas meja belajarnya. Dari satu jam yang lalu, handphone itu sudah berdering, menandakan sebuah line telepon masuk dan Lay tak memedulikannnya.
"Kenapa tidak diangkat, Yixing?" Tanya Luhan yang memang selalu mengunjungi kamar asrama Lay ketika ia bosan di kamar asramanya.
"Hhh salah sambung." Ucap Lay sambil meraih handphonenya dan menonaktifkannya.
"Apanya yang salah sambung Yixing? Kau belum menerima siapa yang menelpon dan kau sudah bilang itu salah sambung?" Luhan berdiri dari tempatnya dan menghampiri Lay yang sedang bersandar pada dinding di atas tempat tidurnya. Mengusap lembut kepala adik sepupunya itu. Luhan tau jika Lay begini, ia sedang dilanda masalah.
"Dia mengkhianatiku, Lu. Dia jahat." Lay tertunduk berusaha menahan air mata yang akan mengalir deras sebentar lagi. Luhan merengkuhnya, membawa tubuh Lay kedekapannya. Menenangkan namja berponi lempar itu dengan mengusap – ngusap punggungnya.
"Uljima Yixing."
"Dia sudah punya pacar, Lu dan pacarnya itu …."
Dddrtt dddrrtt ….
Kini giliran handphone milik Luhan yang bergetar. Luhan melepaskan pelukannya sejenak untuk mengambil gadget itu dari saku celananya. Matanya berbinar – binar ketika mengetahui siapa yang menelponnya.
"Yoboseyo Sehun-ah"
"…."
"Ngg .. tidak sibuk kok."
"…"
"Ujianku masih lama hehe …."
"…"
"Ok, sabtu ini di taman kota."
"…."
"Aniyo~ aku akan izin dengan ketua asramaku. Ia pasti memperbolehkannya."
"…."
"Annyeong~"
Klik
Sambungan line telepon itu terputus dengan cepat. Luhan mendekap handphonenya, memeluknya di dada sambil tersenyum – senyum membayangkan pertemuannya dengan seseorang bernama Sehun itu.
"Ge, apa itu Sehun?" tersadar bahwa ia bersama Lay. Luhan langsung buru – buru merubah mimik wajahnya.
"A-ah itu. N-ne." ucapnya terbata karna malu ketahuan abis berbicara lewat line telepon dengan Sehun.
"Kalian akan kencan?"
"T-tidak, hanya jalan – jalan. Ketemuan lebih tepatnya." Ucap Luhan dengan rona merah tipis di pipinya.
"Nanti juga akhirnya akan kencan, ge." Luhan melirik tajam ke arah Lay. Ucapan Luhan tempo hari dikembalikkan ke pemiliknya.
"Ya! Aku hanya jalan – jalan." Sebelum Lay kembali membalas ucapan Luhan, sosok mungil itu langsung melesat pergi kembali menuju kamar asramanya, "Ciee Luhan gege mau kencan sama Sehun." Luhan menggerutu karna diteriaki seperti itu oleh Lay, tapi kekesalannya hilang karna mengingat sabtu ini akan bertemu dengan pengagum rahasianya, Sehun.
.
Malam
yang indah untuk Kyungsoo karna Kai semakin menunjukkan rasa cintanya.
Sabtu ini, ia akan pergi lunch dengan Kai di kafe tempat Kai biasa
nongkrong dengan teman – temannya. Setelah kejadian cium bibir di lotte
world itu Kyungsoo semakin yakin kalau Kai benar – benar mencintainya
dan tidak akan menyakitinya.Cling cling
Kyungsoo melirik layar handphonenya, melihat sebuah pesan yang baru saja masuk.
Hei jelek sana masuk kamar :p
Pesan singkat yang mengesalkan itu dari Suho. Kyungsoo melirik ke sebelah kirinya, menatap siluet seseorang yang berada di lantai dua.
Aku tidak jelek hyung, sana hyung saja yang masuk kamar :p
Kyungsoo kembali memperhatikan sosok itu. Mereka yang mendapat kamar di sisi kiri lorong akan punya balkon tersendiri. Balkon yang menghadap ke taman belakang asrama dan bisa melihat seluruh penghuni asrama dari tiga gedung yang sedang melakukan sesuatu di balkon kamar mereka masing – masing.
Sudah berbaikan dengan Kai?
Kyungsoo merengut, reply sms yang melenceng. Ia kembali mengalihkan perhatiannya ke balkon kamar Suho tapi sosok itu sudah tidak ada.
Kami tidak marahan hyung. Hanya miss communication. Hyung sudah masuk ke kamar?
Lama Kyungsoo menunggu balasan dari Suho akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan Jongdae. Teman sekamarnya itu sudah tertidur pulas sehabis makan malam tadi. Kyungsoo duduk di tepi ranjangnya memandangi Jongdae yang tengah tertidur damai di atas ranjangnya.
Cling cling
Kyungsoo meraih handphonenya yang berada di saku kemejanya, melihat siapa yang menggangu ketenangannya malam itu.
Tidurlah, ini sudah malam. Jangan sampai terlambat bangun. Annyeong^^
Kyungsoo mengetikkan sebuah balasan ke Suho lalu mulai membaringkan tubuhnya. Berdoa sebentar sebelum memejamkan matanya.
Selamat tidur, Suho hyung^^
.
Luhan
mengambil sweater putih kesayangannya. Merapikan rambutnya yang sedikit
acak – acakkan dan mulai melangkah keluar dari kamarnya. Ia siap dengan
pertemuannya hari ini dengan penggemar rahasianya, Sehun.Hyung aku sudah lelah mengagumimu dengan cara mengumpat – ngumpat seperti ini. Aku ingin menikmati parasmu lebih dekat. Aku mau kita mengenal dengan cara yang baik. Hubungi aku 085******
Pengagum rahasiamu
Luhan tersenyum mengingat surat kecil yang ditinggalkan si pengagum rahasianya di dekat boneka rusa yang ia temukan di atas ranjangnya saat patroli beberapa waktu lalu. Awalnya ia ragu untuk menghubungi orang itu tapi akhirnya ia menghubunginya. Tak salah bukan? Pikirnya. Dan beginilah akhirnya sekarang, ia tahu nama pengangum rahasianya, dimana ia tinggal, sudah berumur berapa dan lainnya. Sehun, nama itu terus terngiang di benak Luhan dan hari ini, mereka akan bertemu secara langsung di taman kota.
.
Luhan
mengedarkan pandangannya ke sekeliling taman untuk mencari sosok Sehun.
Ia menoleh ke kiri dan ke kanan sejak lima belas menit yang lalu.Pluk
Tiba – tiba semua menjadi gelap. Ia tak dapat melihat dan itu membuat Luhan panik.
"Andwae ! Aku buta !" teriaknya histeris.
"Hahaha .." sebuah suara tawa seseorang membungkan mulut Luhan.
Suara ini.. suara …
"Hyung mianhae membuatmu menunggu lama" sosok yang tadi menutupi penglihatan Luhan melepaskan kedua tangannya dari mata Luhan dan membalikkan badan Luhan.
DEG
Pandangan mereka bertemu. Mata indah itu, lengkungan bibir yang indah, hidung mancung, kulit seputih susu.
Sehun, kau perfect, batin Luhan.
Hyung kau benar – benar yeppeo dilihat dari jarak sedekat ini, batin Sehun.
"A-ah mianhae …" ucap Sehun sambil tertunduk. Wajahnya memanas tiba – tiba setelah meneliti sosok Luhan bak bidadari di depannya ini.
"O-oh gwenchana."
"Luhan/Sehun" ucap mereka berbarengan sambil mengulurkan tangan mereka masing – masing.
"O-oh Sehun" ulang Sehun.
"Xi Luhan"
Hening. Keduanya larut dalam pikiran masing – masing. Mungkin mereka sedang menerka – nerka apa yang akan terjadi selanjutnya atau …
"Hyung free sampai malam kan?" Tanya Sehun akhirnya memecah keheningan diantara mereka.
"Tentu, sampai jam Sembilan doang sih."
"Ayo kita jalan – jalan sekarang hyung."
"Kemana?"
"Hmm .. Myeongdong? Aku sedang mengoleksi topi, tapi kalau—"
"Kajja!" tanpda disadari keduanya Luhan menarik lengan Sehun dan berakhir dengan tautan tangan mereka.
.
Lay
kembali berputar lalu mengulang gerakan dance yang terus menerus
berulang kali. Keringat sudah penuh mengucur dari setiap bagian
tubuhnya. Di sisi lain di tempat itu, terlihat Baekhyun, Suho, dan
Jongdae tengah menyanyikan sebuah lagu dari boyband EXO."Neoui sesangerou …" ketiganya bersenandung dengan riang, menghayati, merasakan maksud dari arti lagu itu. Bahkan Suho samapi menitikkan air mata karna wajah Kyungsoo terus terbayang di benaknya.
"Uljima hyung." Ucap Jongdae sambil menepuk – nepuk bahu Suho.
"Ngg .. aku ke kamar mandi dulu." Suho bangun dari tempatnya dan berjalan menuju kamar mandi sekolah.
"Istirahat dulu Lay." Seru Baekhyun sambil melemparkan sebuah handuk kecil pada Lay. Namja berponi lempar itu menerimanya dan mengusap seluruh wajahnya yang berkeringat.
"Lay hyung~" Lay menoleh, begitupun Baekhyun dan Jongdae. Lay menatap sosok itu dengan tatapan tajam, dingin dan menusuk. Sosok yang telah menyakitinya beberapa hari yang lalu, Kai.
Kai berjalan perlahan masuk ke dalam ruang latihan dance SM Senior High School. Ketiga temannya tadi –Suho, Baekhyun, dan Jongdae- hanya menemaninya karna menurut mereka, lebih asyik latihan menyanyi sambil melihat Lay latihan dance ketimbang di ruang musik.
"Mau apa kau kesini, huh?"
"Aku … mau menjelaskan semuanya."
"Tidak ada yang perlu dijelaskan, Kai."
"Tapi hyung salah paham aku—"
"Hei! Kau bukannya pacar Kyungsoo?" pertanyaan Jongdae memotong ucapan Kai. Kai dan Lay yang sedang berdebat terpaksa menoleh pada Jongdae dan Baekhyun yang tengah menghampirinya.
"Ck, sudah jelas semuanya." Ketus Lay lalu mulai berjalan meninggalkan tiga orang itu.
"Hyung tunggu!" Kai menahan tangan Lay, menyuruhnya untuk tidak pergi.
"Semua sudah jelas Kai. Kau sudah .. menyakitiku."
.
Kyungsoo
melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah setengah jam
berlalu dan Kai belum datang juga ke tempat yang ia janjikan."Kai, eodiga?" Tanyanya lirih nyaris seperti bisikan.
"Kyungsoo.." Kyungsoo menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya dan ia terkejut karna Suho lah yang datang ke kafe itu, bukan Kai.
"S-Suho hyung?"
"Kaget ya? Hehe …" Kyungsoo tak menjawab, ia hanya diam. Masih bingung dengan apa yang terjadi, "aku sedang menunggu Kris dan Minseok. Hari ini kami mau lunch bareng, hoho .." Suho melambaikan tangannya memanggil waiters, memesan sebuah minuman lalu kembali fokus pda Kyungsoo yang masih menatap bingung padanya.
"Mana Kai?"
"Molla~"
"Ohh …"
"Ini minumannya." Ucap seorang waiters sambil menaruh sebuah cappuchino hangat di atas meja KyungHo.
"Hyung ini kan siang hari yang panas. Kok hyung memesan cappuchino hangat?" Suho menyeruput sedikit cappuchinonya dan menaruhnya kembali di atas meja. Ia tersenyum mendengar pertanyaan Kyungsoo.
"Ngg tapi .. waktu hyung ke sini, diluar mendung loh."
"Mwo? Jinjja?" Suho tak menjawab, ia hanya mengangguk.
Kyungsoo kembali melirik jam tangannya. Tepat satu jam lewat dari janji. Kyungsoo meremas kedua tangannya kuat – kuat, kesal.
"Kyungsoo, gwenchanayo?" Kyungsoo tak menjawab ia justru menundukkan kepalanya. Mungkin … menahan tangisnya.
Drrrtt ddrrtt
Handphone Suho bergetar, ia segera merogoh saku celananya untuk menlihat ada apa gerangan dengan handphonenya.
"Yoboseyo"
"…."
"Lalu akhirnya?"
"…."
"Oh ne~ selesaikan dengan kepala dingin. Hyung akan pulang sore."
"…"
"Tidak bias, sekarang hujan Baekhyun dan hyung tidak bawa payung."
"…."
"Sebentar lagi akan hujan. Sudah ya, kabari hyung kalau ada berita lain. Annyeong^^"
Klik
Suho memutuskan sambungan teleponnya dengan Baekhyun lalu kembali fokus pada Kyungsoo yang mulai terlihat gelisah di tempat duduknya.
"Kau masih mau menunggu Kai?"
"Ne hyung."
"Hyung temani, ne?"
"A-ah tidak usah hyung. Hyung pulang saja, sepertinya Baekhyun—"
"Hanya ada masalah kecil di klub, hyung akan menemanimu." Kyungsoo tak mengiyakan tak juga menolak, ia hanya diam dan kembali melirik jam tangannya.
.
"Sudah Sehunnie
sampai sini saja mengantarnya, ne?" Luhan menghentikkan langkahnya. Ia
dan Sehun telah sampai di depan gerbang asrama SM Senior High School."Aniyo~ aku harus mengantarkan hyung setidaknya sampai di depan tangga menuju lantai tiga."
"Tidak usah, Sehunnie~" Sehun menggigit bibir bawahnya, mencari alasan lain agar ia bisa mengantarkan Luhan sampai di depan tangga.
"Hhh .. baiklah" Luhan tersenyum, akhirnya bocah SMP itu menurut apa kata sunbaenya.
"Kalau begitu kau pulang sekarang, ne?"
"Mwo? Hyung mengusirku?"
"Aniyo~ besok kan sekolah jadi—"
"Besok hari minggu hyung-_-" Luhan menutup mulutnya dan melirik kesana kemari, ia telah salah berucap.
"Hehe iya aku lupa. Yasudah Sehun pulang dan hyung akan masuk." Sehun mengangguk sesaat lalu mulai berjalan pulang. Luhan masih diam ditempatnya menatap kepergian Sehun, sebenarnya ia ingin diantar Sehun sampai ke tangga. Bahkan kalau perlu sampai ke kamarnya. Hatinya mengatakan ia ingin selalu bersama Sehun. Biar masih bocah, anak itu mempunyai pikiran dewasa *kayanya author salah soal yang ini #plak*.
"Hyung" Luhan tersadar dari lamunannya dan terkejut melihat Sehun yang berlari ke arahnya.
"Ada apalagi Sehunnie?"
"Ada yang ketinggalan." ucapnya dengan bola mata berputar.
"Apa? Apa topi – topi yang kau beli tadi ada yang tertinggal?"
"Bukan, tapi yang ketinggalan—"
Cup
Refleks Luhan membulatkan matanya. Sehun .. mencium pipinya walau hanya menempelkan bibirnya ke pipi Luhan.
"Selamat sore" bisiknya lalu berlari meninggalkan Luhan.
"Selamat sore, Sehunnie~"
.
Suho
menatap langit lewat jendela kafe. Sudah hampir tiga jam dia di sini
bersama Kyungsoo. Duduk hanya berdua dan memesan lima gelas cappuchino.
Jendela kaca kafe itu berembun karna gerimis hujan sudah mulai turun
membasahi bumi. Suho benar, hujan telah datang.Suho mengalihkan perhatian ke sosok yang kini ada dihadapannya. Sosok Kyungsoo yang tengah gelisah karna Kai belum datang.
"Kau kemana sih, Kai?" Kyungsoo bergelut dengan handphonenya. Semenjak tadi ia terus mengutak – atik benda berbentuk balok itu. Suho hanya melihatnya tak berkomentar apa – apa. Ia tau, Kai tidak akan datang dan itulah tujuan sebenarnya ia ke sini. Untuk menemani Kyungsoo yang mungkin sebentar lagi akan membuat hujan dari kedua mata bulatnya.
"Hyung mana Kris hyung dan Minseok hyung? Kok mereka sama seperti Kai belum datang juga."
"Mereka tak datang."
"Mwo? Waeyo?"
"Kris bilang dia ada tugas dari Cho seonsaengnim kalau Minseok sedang mengurusi masalah di klub."
"Oh .." hanya itu tanggapan Kyungsoo kemudian ia kembali berkutat dengan handphonenya.
"Kyungsoo .."
"Ne hyung?"
"Kai .. tak akan datang." Kyungsoo menghentikkan aktifitasnya, menatap Suho dengan tatapan yang sulit diartikan, "ia tak akan datang. Lebih baik—"
Cling cling
Ucapan Suho terhenti karna bunyi ringtone sms handphone Kyungsoo. Senyum manis terpatri di bibir Kyungsoo. Pesan yang baru masuk adalah pesan dari Kai, Jongie-nya.
From: Jongie
Hyung mianhae di rumahku hujan dan besok aku ada ujian matematika. Mianhae hyung, jeongmal.
Senyum manis Kyungsoo hilang. Pertahanan hatinya runtuh. Dadanya sesak, semua terasa begitu menyiksanya.
"Kyungsoo—"
"Hyung benar .. Kai … tidak datang." Setelah itu spekulasi Suho kembali benar. Hujan deras muncul dari kedua mata bulat milik Kyungsoo.
.
Lay
menatap sosok Kai yang tengah berbaring di ruang UKS SM Senior High
School itu. Ia mendengus kesal ketika tahu ia baru saja menolong orang
yang begitu di bencinya."Yixing~" Lay menoleh ke sumber suara dan mendapati Luhan tengah masuk ke ruang UKS dengan wajah khawatir, "Kau tak apa – apa kan?" Lay hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Senang jalan – jalan dengan Sehun?" Luhan memukul lengan Lay, disaat genting seperti ini dia masih bisa saja meledek Luhan.
"Ya! Nanti saja bicaranya. Sekarang kau harus jelaskan kenapa Kai bisa babak belur seperti ini dan—"
"Ia datang ke ruang latihan. Aku tak tahu itu dan parahnya aku juga tak tahu kalau Baekhyun hyung dan Jongdae mengenalnya sebagai … namjachingu Kyungsoo."
"Mwo?"
"Ia menjelaskan semuanya di depan kami dan bahkan ia yang mengaku kalau tujuannya menjadikan Kyungsoo pacarnya itu untuk memanfaatkan Kyungsoo agar ia bisa menggali informasi tentangku dari Kyungsoo. Jongdae dan Baekhyun hyung yang mendengarnya langsung menyerang Kai sampai babak belur seperti ini."
"Mwo? Ya! Dasar namja kurang ajar!" Luhan mendekati Kai dan melayangkan kepalannya.
"Jangan ge, jangan! Ia sudah cukup mendapat pelajaran dari Jongdae dan Baekhyun hyung tadi."
"Sayang sekali kami tak ikut memukulinya." Lay dan Luhan menoleh ke belakang dan mendapati Kris, Chanyeol, dan Minseok berjalan masuk ke UKS. Lay yang merasakan tiga namja itu akan marah langsung merentangkan tangannya untuk melindungi Kai.
"Jangan hyungdeul. Cukup ! Ia sudah babak belur akibat bogem mentah dan Jongdae dan Baekhyun hyung."
"Tapi ia menyakitimu, juga Kyungsoo." –Minseok
"Ne~ bahkan ia yang selama ini menstalkermu." –Chanyeol
"Dua orang memukulinya itu tidak cukup, Lay" –Kris.
"Tapi kalian kan sesama manusia, masa kalian tidak kasihan padanya?"
"Hhhh baiklah .. Lalu, apa Kyungsoo sudah tahu hal ini?" Tanya Kris.
"Mollayo~ dia sekarang bersama Suho hyung. Itu yang aku tahu." Jawab Lay.
"Kalau bocah sialan ini sudah bangun, cepat suruh dia pulang. Aku muak melihat wajahnya." Kemudian Kris mengajak Chanyeol dan Minseok keluar dari UKS.
"Ngghh …" Kai melenguh, Lay langsung menghampirinya.
"Kai gwenchanayo?"
"L-Lay hyung?"
"Ne~ ini aku. Apa kau masih merasakan sakit?" Kai hanya menggeleng lemah.
"Lay, aku keluar dulu, ne?" setelah mendapat anggukan dari Lay, Luhan langsung keluar dari UKS, meninggalkan Lay dengan Kai berdua di UKS.
"Hyung mianhae" ucap Kai lirih setelah Luhan pergi.
"Tak ada yang salah."
"Tapi—"
"Kalau kau sudah sehat, kau boleh pergi Kai." Kai bangun dari posisi berbaringnya, meraih tangan Lay dan mengecupnya, "Ck, sudah babak belur kau masih menggodaku, eoh?"
"Hyung dengarkan aku dulu"
"Tak ada yang perlu aku dengarkan. Kau sudah jadi milik Kyungsoo dan—"
Cup
Mata Lay terbelalak, Kai menciumnya, mencium bibirnya.
Bug
"Aw~" Kai meringis, memegangi tepi bibirnya yang mengeluarkan darah karna mendapat bogem mentah dari Lay.
"Dasar bodoh ! Kau mau diberi pelajaran oleh teman – temanku lagi, eoh?"
"Tapi aku mencintaimu hyung."
"Bohong !" Lay mundur teratur sambil menutupi kedua telinganya. Kai turun dari katilnya dan berjalan tertatih menghampiri Lay.
"Aku hanya mencintaimu. Wajahmu, senyummu, caramu melakukan gerakan dance, suaramu, dan semuanya. Aku suka semua yang ada pada dirimu hyung." Lay terpojok, dia sudah tidak bisa kemana – mana lagi.
"Menjauh dariku, Kai!" titah Lay.
"Sirheo~ aku akan menjauh kalau hyung juga bilang kalau hyung mencintaiku."
"Tidak, aku membencimu." Air mata sudah terbendung di kedua mata Lay. Namun ia masih terus menahannya.
"Pandang aku hyung, katakan padaku kalau kau tidak mencintaiku." Kai mengunci Lay dengan kedua tangannya yang menempel ke dinding. Lay menunduk, air matanya mulai menetes jatuh mengalir ke pipinya.
"Andwae~ aku membencimu."
"Tatap aku hyung! Tatap aku!" Lay mendorong dada bidang Kai tapi ia terlalu lemah untuk melakukannya, "ayo hyung tatap aku !" Lay meremas kedua tangannya yang masih menempel di dada bidang Kai. Dengan tenaga yang tersisa ia menatap kedua mata Kai.
"Aku .. tidak bisa Kai. Aku .. tak mau menyakiti Kyungsoo." Ucapnya dengan uraian air mata.
"Tapi aku tidak mencintainya. Yang aku cintai hanya kau hyung, dari awal sejak kita bertemu di battle dance sampai sekarang."
"Tapi Kyungsoo sahabatku dan aku—"
Cup
Lagi, Kai dengan seenaknya mencium bibir Lay. Lay kali ini tak menolak, ia juga tak mambalas. Ciuman Kai menghipnotisnya. Ia terlena dan menikmati ciuman bibir ini.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
Muahahaha XD ayo bunuh Kai rame - rame.
Sebenarnya saya gak tega buat cinta segitigas antara Kai, Lay, dan Kyungsoo.
Apalagi Kai disitu jahat banget sama Kyungsoo.
Mungkin karna waktu saya hiatus dan mencuri - curi waktu online saya banyak liat pict KaiLay dan SuD.O diwaktu bersamaan.
Ditambah lagi fakta yang bilang kalau KaiSoo itu bukan couple.
Saya udah mulai rela KaiSoo akan jadi official couple tapi jadi kesel lagi gegara itu fakta u.u
Ditambah lagi dan lagi mereka yang bukan couple bebas berselingkuh, Kyungsoo dengan Suho sedangkan Kai dengan Sehun dan Luhan.
Ngenes deh saya tahu kalau SuD.O moment selama ini hanya dijadikan bahan selingkuhan Kyungsoo.
Saya jadi benci Kyungsoo dan akhirnya tercipatlah ide untuk membuat Kyungsoo menderita, muahaha XD
Yasudin tolong reviewnya ya^^
*tebar dollar*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar