Pengikut

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kembalikanlah Ciumku!!!

Kembalikanlah Ciumku!!!

Author : Park Min Gi
Main Cast : HunHan, Lay, dan member EXO lainnya.
Genre : Romance.
Rating : T!!!
Warning : YAOI, dan jika ada yang merasa FF ini membosankan mohon sedia popcorn. Ini hanya fiksi kawan, yang real cuma HunHan dan couple lain, tapi kejadiannya ga mungkin sefrontal dalam FF ini. Happy reading ya.. ^_^
 
Jangan pernah menciumku jika akhirnya akan menghianatiku!!!
 
- Author POV –
“Kai-ya, cepatlah. 5 menit lagi kita akan segera ke bandara!” oceh Suho menyuruh Kai cepat-cepat dalam bersiap diri. Hari ini member EXO-M akan mendarat di Seoul untuk syuting drama SM terbaru (tidak perlu menyebutkan nama merk ya..)
“Iya sebentar, aku hanya perlu memasukkan iPadku ke dalam tas kecil ini.” Balas Kai.
“Hyung, cepatlah! Aku sudah tak bisa membendung rasa rinduku pada Luhan hyung.” Kata sang magnae, Sehun dengan sangat jujur.
“Ne ne, aku sudah siap. Kajja berangkat!” ucap Kai dan langsung membelakangi member-member lain untuk menuju bus.
                “Kira-kira bagaimana ya keadaan Luhan hyung sekarang, apa dia bertambah gemuk, aku khawatir dengan kondisi tubuhnya.” Celetuk Sehun pada Suho, teman sekursinya dalam bus.
“Luhan pasti baik-baik saja. Kris bilang semua member terbang dengan keadaan baik.” Kata Suho.
“Jinchayo, hyung? Hmmm.. syukurlah.” Balas Sehun lega.
                Setelah menempuh perjalanan 30 menit dari dorm menuju bandara Incheon, akhirnya member EXO-K pun telah sampai di Bandara Incheon. Terlihat 7 orang namja yang berdiri tepat di depan stan makan sambil membawa koper besar berisi kebutuhan sehari-hari mereka. Mereka adalah member EXO-M dan manager mereka, Im Hyun Kyun.
                Manager EXO-K membukakan pintu bus pada member EXO-K dan mempersilahkan untuk mereka segera turun menemui ‘brother group’ mereka.
“Luhan hyung!” panggil Sehun pada Luhan saat pertama kali turun dari bus dan melambaikan tangannya ke arah Luhan.
“Sehunie..” Luhan pun memanggil Sehun. Segera Sehun berlari menghampiri Luhan dan memeluk Luhan dengan erat.
“Hyung, bagaimana kabarmu, ku lihat kau tak ada perubahan sedikit pun, tetap mungil seperti terakhir kita bertemu.” Ucap Sehun.
“Ne, karena aku menjaga pola makanku. Kau terlihat lebih gemuk Sehun-ah, pipimu makin chubby. Sepertinya Suho mengurusmu dengan baik.” Tutur Luhan sambil mencubit pipi Sehun.
“Appo, hyung!” rutuk Sehun.
“Ah, kau manis sekali..” kata Luhan mengacak-acak poni Sehun.
                “EXO-M, EXO-K, segeralah masuk bus, kita akan kembali ke dorm.” Ucap Lee Sung Hwan. Semua member pun menuruti ucapan manager itu dan segera naik ke bus untuk segera menuju dorm EXO-K. Sehun yang awalnya duduk di sebelah Suho langsung beralih tempat duduk di sebelah Luhan.
“Apa kau merindukanku?” tanya Luhan.
“Aku sangat sangat sangat sangat merindukanmu, hyung!” jawab Sehun lalu menyenderkan kepalanya di pundak Luhan.
“Lalu, kenapa kau tidak tanya, apakah aku merindukanmu atau tidak?” tanya Luhan.
“Untuk apa, karena aku benar-benar tau kau juga sangat merindukanku.” Jawab Sehun.
“Kau memang pintar membaca pikiran orang, Sehun-ah!” balas Luhan.
                Sampailah ‘rombongan tampan’ ini ke tempat tujuan mereka, dorm EXO-K. Suho membuka pintu rumah yang terkunci, karena ia leader jadi ia yang bertanggung jawab dalam hal keamanan dorm. Setelah pintu dibuka segeralah semua member berlarian masuk ke dalam dorm. Ada yang membaringkan tubuh mereka di sofa seperti Kris, Lay, dan Tao. Namun Xiumin dan Chen lebih memilih menonton televisi.
“Aku benar-benar rindu suasana di Korea, sudah berapa bulan ya hyung kita tidak pulang?” celoteh Chen pada Xiumin, karena mereka sama-sama member asli Korea.
“Aku juga rindu, aku ingin makan bibimbap.” Kata Xiumin.
“Nanti malam aku akan memasakkannya.” Balas Chen.
“Gomawo, Jongie..” ucap Xiumin.
                Lantas bagaimana dengan HunHan? Yang mereka lakukan kini adalah duduk di kursi ruang tamu, menyepi dari semua member. Mereka bercakap-cakap riang, seolah tak tergambarkan wajah lelah Luhan setelah terbang seperti member EXO-M lainnya. Mungkin karena ia bertemu Sehun, terasa beban dan kelelahannya sirna.
                Malam menjelang, mereka sudah makan dengan bibimbap, karena Xiumin sangat merindukan makanan itu. Berbeda dari malam-malam kemarin, jika sebelumnya yang memasak adalah D.O, maka malam ini Chen lah yang memasak special untuk Xiumin.
                “Mari kita berbagi kamar..” kata Suho.
“Hyung, ijinkan aku sekamar dengan Luhan hyung!” seru Sehun.
“Baiklah, kalau begitu kau tidur di kamar bersama Luhan dan Lay, biar aku yang mengalah tidur di kamar D.O. dan Kai. Yang lain silahkan pilih mau tidur dimana. Untuk Kris dan Tao, kalian tidak keberatan kan kalau tidur di sofa, karena ku jamin tempatnya tidak cukup. Kalian kan jantan..” kata Suho.
“Ne, hyung. Gwaenchanayo, hanya saja sediakan kami selimut!” kata Tao.
“Tentu saja. Baiklah, silahkan ke kamar masing-masing dan selamat tidur.” Ucap Suho.
“Hmmm, hyung bisakah aku tidur berdua saja dengan Luhan hyung?” tanya Sehun pada Suho.
“Tentu saja tidak bisa Sehun-ah. Kasian Lay jika harus ikut tidur di sofa karena ia tidak tahan dingin.” Jawab Suho. Sehun pun mengangguk dengan mamasang raut kecewa pada wajahnya.
                Luhan, Sehun, dan Lay memasuki ruang tiudr mereka. Untung saja tempat tidur yang di siapkan Lee Soo Man cukup besar, jadi mereka tak perlu sempit-sempitan. Luhan memilih tidur di pojok, di sebelah Lay, dan Lay berada di tengah. Sehun merasa Lay menjadi tembok penghalang antara ia dan Luhan. “Kenapa namja ini harus tidur di tengah, mengganggu saja.” Batin Sehun.
“Luhan hyung, tidak bisa kah kau pindah di tengah?” tanya Sehun. Tapi Luhan sama sekali tak menjawab pertanyaan Sehun. Rupanya Luhan sudah terlelap pulas. Sehun pun hanya bisa mendengus.
                Malam panjang pun kini menjadi fajar mentari pagi, membuat semua member EXO terbangun dari tidur lelap mereka. Yang paling pertama bangun di kamar adalah Sehun. Betapa kagetnya ia ketika melihat posisi tidur Luhan dan Lay yang saling berhadapan dengan memeluk satu sama lain. Lagi-lagi ia mendengus kesal. Ia benar-benar ingin memprotes apa yang Luhan dan Lay kini perbuat, tapi ia sadar, jika hyung kesayangannya itu masih sangat lelah karena habis terbang, akhirnya ia mengurungkan niatnya dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
                Luhan terbangun dari tidurnya, dilihatnya kini yang ada di kasur hanya ada ia dan Lay. “Kemana Sehun?” pikirnya. *Sreeettt* terdengar suara pintu terbuka, itu suara Sehun yang membuka pintu kamar mandi, menandakan ia telah selesai mandi.
“Sehunie, kau sudah mandi. Kenapa kau tak membangunkanku?” tanya Luhan dengan tersenyum.
“Aku sungkan membangunkan kau ketika kau bermesraan dengan Lay hyung.” Jawab Luhan ketus.
“Eh bermesraan, maksudnya?” batin Luhan bingung.
*Brakk*
Terdengar pintu yang ditutup dengan sangat keras dan kasar. Itu adalah perbuatan Sehun.
“Ada apa dengannya?” pikir Luhan heran.
******
“Seharusnya aku bahagia ketika Luhan hyung datang kesini. Tapi kenapa malah hatiku terasa sobek berlembar-lembar ketika mendapatinya tengah bersama Lay hyung. Aku tau aku memang tak boleh egois, Luhan hyung kan terbiasa tidur bersama Lay ketika di China. Tapi tak bisakah ia tau perasaanku, aku sangatlah cemburu!!!” gumam Sehun menyendiri.
“Ah, aku sangat tidak enak dengan perasaan ini. Mungkin tadi aku terlalu ketus kepada Luhan hyung, sebaiknya aku meminta maaf padanya.” Pikir Sehun lagi. Segeralah ia ke kamarnya yang kini dihuni Lay dan Luhan.
                Kini ia sudah sampai di depan pintu kamarnya, ia bergegas membuka pintu kamarnya, tapi kenapa firasatnya mendadak buruk? Terasa ia tak siap untuk membuka pintunya. Jantungnya berdegup kencang. Tapi ingat dengan tujuan awal, ia pun memberanikan diri membuka pintu tanpa memperdulikan Lay dan Luhan yang ada di dalam akan terganggu atau tidak.
                Perlahan-lahan pintu pun di buka oleh Sehun, cela-cela dan apa yang terjadi dalam kamar semakin jelas, betapa kagetnya ia dengan apa yang terjadi kini, Luhan dan Lay berciuman di kamar mereka??? Sadar dengan keberadaan Sehun yang sedari tadi memandangi mereka dengan mata tajam Luhan dan Lay pun melepaskan ciuman mereka.
“Kau disini Sehun-ah?” tanya Luhan gelagapan.
“Kenapa dilepas, lanjutkan saja, hyung. Aku mengganggu ya, baiklah aku keluar saja. Have fun :) ” kata Sehun dengan senyum kepalsuan.
“Sehun-ah! Sehun-ah!” panggil Luhan berkali-kali tapi Sehun tetap berlari pergi dari kamarnya.
“Dia salah paham..” ucap Luhan.
“Kau sih, aku kan sudah bilang jangan ajak aku, ajak saja dia!” celetuk Lay.
“Tapi kan aku canggung jika menatap wajah tampannya itu.” Kata Luhan.
“Jadi aku tidak tampan?” tanya Lay.
“Kau tampan, namun Sehun jauh lebih tampan.” Jawab Luhan.
“Huh, dasar..” gerutu Lay.
                Dengan cepat Luhan pun langsung berlari mencari Sehun. “Chen-ah, kau tau dimana Sehun?” tanya Luhan pada Chen. “Molla, tapi terakhir aku melihatnya ia berlari dengan menutupi wajahnya.” Jawab Chen. “Kau ini aneh, jika dia berlari dengan menutup wajahnya pasti ia akan tertabrak jika berlari!” kata Luhan. “Entahlah hyung, yang jelas itu yang ku lihat.” Balas Chen. “Kemana arah larinya?” tanya Luhan. “Aku lupa.” Jawab Chen. “Kau ini..” ucap Luhan kesal.
                Seluruh penjuru dorm telah Luhan kelilingi untuk mencari Sehun, tapi ia tak menemukannya. Semua member telah ia tanya dimana keberadaan Sehun namun tak ada yang tau.
“Oh ayolah, bantu aku mencarinya..” pinta Luhan pada semua member.
“Dimana-mana ia benar-benar tak ada, jika ia pergi keluar pasti ia membawa teman.” Ujar Baekhyun.
“Ada satu tempat di dorm ini yang kalian belum kunjungi.” ujar Chanyeol.
“Mwo, dimana?” tanya Luhan antusias.
“Loteng!” jawab Chanyeol.
“Mwo, kau pikir Sehun tikus bertempat di loteng?” balas Luhan geram dengan jawaban Chanyeol.
“Tapi loteng juga suatu tempat, hyung..” kata Chanyeol.
“Terserah padamu saja!” ucap Luhan pasrah.
 
Di sisi lain..
“Aku tidak boleh menangis, aku tak akan sampai menangis gara-gara hal seperti ini karena aku tidak lemah. Aku harus kuat.” Ucap Sehun menyemangati dirinya di suatu tempat yang ia pikir tak akan terjangkau oleh semua penghuni dorm.
                “Sehunie..” terdengar seseorang memanggil namanya. Suara yang benar-benar ia kenal dan rindukan, tapi ia tak mau mendengarnya.
“Kenapa ia bisa tau aku ada disini?” pikir Sehun. Ia mendengar panggilan itu, tapi ia sama sekali tak memperdulikannya, ia berpura-pura ia seolah tak ada.
“Tempat ini sangat kotor dan banyak debu. Kenapa kau betah merenung disini?” tanya Luhan pada Sehun yang masih terduduk polos sambil melipat kakinya dengan wajah ditekuk.
“Untuk apa kau kemari, turunlah dan lanjutkan kemesraanmu dengan Lay hyung.” Ucap sehun ketus.
“Omo, Sehunie.. kau cemburu?” goda Luhan.
“Aniyo, cepat pergi, aku bilang pergilah!” usir Sehun. Tapi pendirian Luhan kuat, ia tak akan menyerah agar Sehun mau bicara manis padanya.
“Beri aku alasan kenapa aku harus pergi!” kata Luhan.
“Agar kau bisa lanjut bermesraan dengan Lay hyung.” Jawab Sehun.
“Aku tak bermesraan dengannya!” elak Luhan.
“Apa perduliku, aku tak pernah perduli dengan urusanmu, pasanganmu, atau apapun yang kau lakukan!” tutur Sehun.
“Oh ya?? lalu kenapa kau bersikap sinis padaku?” tanya Luhan dengan nada menggoda dan langsung menuju tempat Sehun terduduk, merangkulnya penuh hasrat.
“Karena.. karena..” sehun memutar bola matanya bingung mencoba alasan yang masuk akal.
“Untuk apa kau mencampuri urusanku!” tukas Sehun langsung.
“Tentu saja, karena kita ada hubungan.” Jawab Luhan.
“Hubungan?” tanya Sehun menatap Luhan bingung, Luhan pun mengangguk.
                “Lalu bagaimana agar caranya kau bisa memaafkanku, Sehunie?” tanya Luhan.
“KEMBALIKANLAH CIUMKU!!!” Jawab Sehun tegas.
“Mwo, kenapa aku harus melakukan itu?” tanya Luhan heran.
“Karena aku telah merasa rugi telah dicium olehmu setelah apa yang kau perbuat tadi. Bukankah sebelumnya kau pernah bilang bibirmu hanya untukku, tapi kau ingkar janji, aku benci pada orang yang suka ingkar janji.” Ungkap Sehun.
“Tapi, aku tidak..” kata Luhan terpotong.
“Aku tak perduli, aku tak menerima banyak alasan. Sekarang cepat pergi, dan jangan ganggu aku!” sahut Sehun ketika Luhan belum selesai bicara. Luhan pun menuruti saja apa perkataan Sehun.
                Ia berpikir keras, apa yang harus dilakukannya, ia mondar-mandir mengitari ruang tengah. “Kau ini kenapa sih hyung, aku jadi ikut pusing melihatmu mondar-mandir.” Celoteh Baekhyun. “Aku bingung, bagiamana caranya mengembalikan ciuman.” Jawab Luhan. “Apa, mengembalikan ciuman?? Konyol sekali..” kata Chanyeol. “Untung saja kita damai dan tentram tanpa ada skandal ya, Yeolie..” ucap Baekhyun pada Chanyeol. “Ne, Byunie..” balas Chanyeol. “Maksud kalian apa bermesraan di depanku, huh?” tanya Luhan. “Tak ada maksud apa-apa, hyung..” ujar Chanyeol.
                “Sebegitu marahnya kah Sehun padamu, hyung?” tanya Suho.
“Entahlah, ketika aku mengampirinya di loteng ia terus saja mengusirku.” Jawab Luhan.
“Tuh kan, apa aku bilang, ia ada di loteng.” Sambar Chanyeol.
 
- Author POV End –
 
- Luhan POV –
Kenapa aku punya pasangan yang begitu aneh? Bagaimana caranya mengembalikan ciuman. Dia memang pernah bilang jangan pernah menciumnya jika akhirnya aku akan menghianatinya. Tapi aku sama sekali tak menghianatinya. Ini semua salah paham.
 
- Flashback –
“Lay-ah, aku benar-benar ingin bermain drama dan menjadi pemeran utama seperti Minho suatu hari nanti.” Ucapku pada Lay.
“Tentu saja, aku juga ingin. Tapi dalam drama itu kita harus melakukan kissing scene dengan lawan main, bahkan jika hasilnya kurang maksimal harus mengulangnya hingga 15 kali. Bayangkan saja, apa bibir Sulli dan Minho tidak dower?” Balas Lay.
“Mari kita belajar berciuman!” ucapku.
“Mwo, untuk apa?” tanya Lay heran dengan expresi terkejut.
“Agar suatu saat nanti jika kita menjadi pemeran utama dan melakukan kissing scene kita sudah professional.” Jawabku.
“Kenapa harus denganku, kenapa tidak dengan Sehun saja? Atau seorang yeoja. Fansmu banyak, pasti salah satu dari mereka sangat siap sedia kau cium. Atau dengan tembok?” tanya Lay.
“Aku malu, aku sudah terlalu banyak mencium Sehun. Fansku? Jika aku mencium satu, pasti semua akan minta. Gila saja jika seperti itu, maka berapa ribu fans yang harus ku cium. Tembok, tembok wajahnya datar, aku tak akan dapat ‘feel’” Jawabku.
“Shireo!” tolak Lay.
“Waeyo?” tanyaku.
“Aku takut jika Sehun mencincangku, dia kan magnae pasti pembelanya lebih banyak.” Jawab Lay.
“Tenang saja, ia tidak seposesive seperti apa yang kau pikirkan.” Kataku meyakinkannya.
                “Baiklah, ready? Kita mulai sekarang..” kataku mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Bibir kami pun bertempelan. Bibirnya Lay aneh, tak senikmat bibirnya Sehun (#oops..)
*Sreeett* terdengar suara orang membuka pintu. Mataku pun nakal melirik siapa yang membuka pintu itu. Sehun?? Dengan sigap aku langsung melepaskan bibir yang menempel itu.
“Kau disini Sehun-ah?” tanyaku gelagapan.
“Kenapa dilepas, lanjutkan saja, hyung. Aku mengganggu ya, baiklah aku keluar saja. Have fun :) ” kata Sehun tersenyum.
“Sehun-ah! Sehun-ah!” panggilku berkali-kali tapi Sehun tetap berlari pergi dari kamarnya.
“Dia salah paham..” ucapku.
“Kau sih, aku kan sudah bilang jangan ajak aku, ajak saja dia!” celetuk Lay.
“Tapi kan aku canggung jika menatap wajah tampannya itu.” Kataku.
“Jadi aku tidak tampan?” tanya Lay.
“Kau tampan, namun Sehun jauh lebih tampan.” Jawabku.
“Huh, dasar..” gerutu Lay.
 
- Flashback End -

  Malam menjelang, ini sudah jam 11 malam. Tapi kenapa Sehun tak juga kelihatan di kasurnya, padahal aku sudah meminta Lay bertukar posisi dan kini aku tidur di posisi tengah agar aku bisa lebih dekat dengannya. Apa dia masih marah? Tapi jika tak tidur disini, lantas ia tidur dimana? Lebih baik aku mencari dimana dia sekarang.
                Aku membuka pintu kamar dengan mata berkedap-kedip, sungguh aku sangat mengantuk. Lebih baik aku mengambil segelas air terlebih dulu di dapur. Setelah sampai di dapur mengambil air betapa terkejutnya aku melihat seorang namja berbadan cukup besar tidur di kursi kecil yang alot.
“Sehun-ah..” aku mencoba membangunkannya dengan menepuk-nepuk pipinya pelan. Ia terbangun dengan mata yang masih berkedap-kedip seakan tak mau bangun.
“Ne?” tanyanya.
“Kenapa kau tidur disini?” tanyaku.
“Gwaenchanayo, aku malas saja tidur di kamar.” Jawabnya.
“Disini kan dingin, kalau kau sakit nanti bagaimana?” kataku.
“Oh jadi kau masih perduli padaku.” Balasnya.
“Tentu saja, kau kan..” kataku terputus. Ia terdiam.
“Kau kan sangat ku cintai..” sambungku.
“Oh ya, begitukah?” tanyanya dengan tatapan intens.
“Ne..” seketika aku menatap wajahnya dalam aku mengelus pipinya dengan kedua tanganku, membuat wajahnya dekat dengan wajahku, kini aku menatapnya semakin dalam.
“Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya, tapi sama sekali tak ku perdulikan. Dan kini..
 
*Kiss Scene*
   Ia memejamkan matanya, begitu juga denganku. Kami terpaku terbuai oleh ciuman ini. Sedikit demi sedikit ia memundurkan bibirnya yang menempel pada bibirku. Ia segera mendorongku dan membuat mataku kembali terbuka.
“Apa yang hyung lakukan?” tanyanya bringas dan mengusap bibirnya.
“Mengembalikan ciumanmu.” Jawabku.
“Itu namanya mencium ulang, bukan mengembalikan ciuman!” katanya.
“Bukannya ini yang kau mau? Aku tau maksudmu ketika kau ingin ciummu dikembalikan, kau ingin aku juga menciummu seperti aku berlatih ciuman dengan Lay, benar begitu kan?” ujarku.
“Berlatih ciuman?” tanya Sehun.
“Ne, aku tak sungguh-sungguh berciuman dengan Lay. Aku hanya berlatih bagaimana caranya ciuman yang benar agar ketika menjadi pemeran utama suatu drama aku sudah terlatih.” Jelasku.
“Kenapa harus dengan Lay hyung, kenapa tidak denganku saja?” tanya Sehun.
“Karena aku tak kuasa melihat wajah tampanmu itu, Sehunie..” jawabku.
                “Kau memaafkanku kan?” tanyaku. Sehun tak mengucapkan sepatah kata pun.
“Aku sudah mengembalikan ciumanmu!” ucapku.
 
*Chu ~ *
Tanpa jawaban dan aba-aba apapun Sehun segera mendaratkan bibirnya pada bibirku. “Ku anggap ini jawaban kau memaafkanku.” Desisku di sela-sela ciuman ini.
- Tamat -
Dah jadi, FF YAOI PERTAMA YANG SAYA BUAT.. Jadi masih kurang pengalaman. Oh, ternyata gini rasanya ngarang FF yaoi, agak kejerr pas udah tamat. Maaf typo, atau ada yang ga suka.
FF sepenuhnya dari otak author, ga plagiat. Inspirasi dari lagu JKT48 “Kiss Shite Son Shichatta (Rugi  Sudah Dicium)” ya mungkin ini bisa dibilang songFic #mungkin.
Awalnya mau pake BaekYeol, tapi karena udah banyak jadi HunHan aja selaku mami-papi aku *ditimpuk duit receh* FF ini aslinya Woman x Man, udah dipublish di WP saya http://fingersdancing14.wordpress.com/ tapi karena ga yakin laku jadi mencoba hal baru yaitu dijadiin Man x Man. Semoga yang baca suka.
Comment sehabis baca, yang comment disayang HunHan, yang ‘silent readers’ ditonjok Chanyeol dijambak Baekhyun, wkwkwk.. Arigatou ^^
*Hissatsu Telepoorto*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar