Pengikut

Kamis, 04 Oktober 2012

Gyeoureun Namja part 3


ffcover

Title : Gyeoureun Namja
Author : Han Airen
Length : Chaptered (3 of 5)
Main Cast : Lee Sungmin; Cho Kyuhyun; Eunhyuk; Kim Ryeowook
Genre : Romance (Genderswitch)
Warnings : Typo and OOC
Summary : Musim dingin berakhir dan digantikan oleh musim semi yang hangat, tetapi itu tak berlaku untuk hatiku karena penolakanmu terlanjur membekukan cintaku
.
.
.

D-Cube City pukul 7pm KST
Hari ini sangat menyenangkan untukmu, menghabiskan akhir pekan di musim semi bersama sahabat dan namja yang kau cintai. Penutup hari yang sempurna dengan mengistirahatkan tubuh sejenak di sebuah Cake Cafe setelah seharian puas bermain di taman hiburan kawasan D-Cube City.
Kau dan Wookie semakin akrab dengan Hyukie dan Kyuhyun, dua hoobae kesayangan Gege-mu, setelah perkenalan dua bulan lalu. Menghabiskan akhir pekan bersama, saling berkunjung ke rumah maupun sekolah menjadi kebersamaan kalian. Selama itu pula kau tidak bisa memungkiri bahwa telah tumbuh perasaan suka maupun cinta di antara kalian.
“Sebaiknya kita pulang.” Ucapmu menginterupsi candaan riang di antara kalian.
Mwoya? Ini baru jam tujuh Ming, sebentar lagi.” Sanggah Wookie seraya menunjukkan jam yang melekat indah di tangan kirinya.
“Tapi kita sudah bermain seharian ini. Apa tidak sebaiknya kita pulang dan istirahat?” Kau membujuk berusaha menasehati ketiga sahabatmu.
“Baiklah, ayo kita pulang.” Kau mendengar suara bass Kyuhyun mendukungmu seraya menarik tanganmu untuk berdiri.
Kau tersenyum senang mendapati reaksi Kyuhyun, tidak menyadari ada sepasang mata yang menatap tak suka, cemburu.
Araseo, gaja wookie!” Ajak Eunhyuk seraya berdiri, sementara yang diajak hanya menghela pasrah.
.
.
.
Kalian sedang berjalan menuju area parkir saat sebuah dering ponsel menghentikan langkah Kyuhyun. Kau memperhatikan Kyuhyun yang mengangguk-anggukan kepala seolah menyetujui sesuatu dan mengakhiri perbincangan ponselnya.
Ja, eomma memintaku menjemputnya di butik. Kalian tidak apa-apakan jika pulang naik bus?” Tanya Kyuhyun, kau bisa menangkap gurat rasa bersalah di wajah stoic itu.
Gwaenchana, toh kami satu arah.” Jawab Hyukie.
“Baiklah, aku duluan ya.” Ucap Kyuhyun yang lebih ditujukan kepada Hyukie dan Wookie. “Ming, hati-hati ya, hubungi aku jika sudah sampai.” Ucap Kyuhyun lembut dan sukses membuat kedua pipimu memerah.
Secepat Kyuhyun mengucapkan kalimat itu padamu, secepat itulah dia menghilang ke dalam mobil dan membawanya menuju ke jalanan Seoul yang ramai. Kalian bersiap melangkah menuju halte jika saja kau tak mendengar suara dering ponsel yang kau kenal sebagai milik Wookie.
Ne, oppa?” Tanya Wookie.
“…”
“Aaa, araseo. Aku segera ke sana.” Ucap Wookie mengakhiri percakapan.
“Ming, Hyuk, oppa meminta bantuanku di kafe miliknya. Jadi kita berlawanan arah, aku duluan ya.” Ucap Wookie sembari meninggalkan kalian berdua tanpa sempat membalas ucapannya.
Hhaahhh. Kau mendengar Hyukie menghela nafas lelah.
“Kita ditinggal berdua Ming, gaja.” Ajak Hyukie, tanpa sadar menggandeng tanganmu.
Deg. Deg. Deg. Deg. ‘Ada apa denganku, kenapa berdebar begini?’ pikirmu.
.
.
.
“Ahh, maaf. Aku tidak sengaja menggandeng tanganmu, jangan salah paham ne?” Ucap Hyukie setelah dengan sedikit sentakan melepaskan pegangannya pada tanganmu ketika telah sampai di halte.
“Ne, gwaenchana. Selama Wookie tak melihatnya.” Ups, sepertinya kau kelepasan bicara.
Kau menutup mulutmu segera, seolah itu bisa membatalkan ucapanmu tadi. Dengan takut-takut kau melirik ke arah Hyukie yang ada di depanmu. Itu cukup membuatmu merasa bersalah karena Hyukie kini menatap bingung ke arahmu dengan dua alisnya yang bertaut.
“Aahhh… Itu… Maksudku…” Ucapmu terbata, tak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
“Wookie menyukaiku?” Tanya Eunhyuk frontal.
Kau menelan saliva dengan susah payah sambil merutuki kebodohan ucapanmu. Kau mulai menggerakkan kedua matamu liar dan menggigit bibir bawahmu, tanda kau gugup. Kau tak mampu menjawabnya karena yang ada dibayanganmu saat ini adalah rasa bersalah untuk Wookie.
“Jadi, aku benar?” Tanya Hyukie lagi memastikan.
“Itu… kau juga menyukai Wookie kan?” Tanyamu asal sambil menatap Eunhyuk takut-takut.
Dadamu berdegup kencang, menandakan kegelisahanmu menunggu jawaban Hyukie, sementara yang ditanya terdiam menatapmu tak percaya.
“Tentu saja. Wookie yeoja yang manis, ramah, dan ceria, sepertiku. Kami cocok ‘kan?” Ucap Hyukie sambil menatapmu tajam dan– kecewa .
Yaa, kau menemukan gurat kecewa di wajah Eunhyuk, tetapi tak mampu membaca untuk apa dan siapa. Kau bingung, tak mampu membaca apapun, tetapi kau tahu bahwa hatimu ingin menenangkan kekecewaan itu.
“Kau juga menyukai Kyu eoh?” Tanya Eunhyuk dengan nada menginterogasimu.
Mwo?” Kau tersentak kaget.
“Wookie yang memberitahuku. Dia bilang kau menyukai Gyeoureun namja.” Ucap Hyukie memotong perkataanmu. “Ungkapkan saja perasaanmu kepada Kyu, dia juga menyukaimu kok.” Lanjut Hyukie sembari membuang pandangannya darimu.
Aniyo! Aku …” Bantahanmu terpotong seketika saat Hyukie melanjutkan sarannya.
“Kyu juga menyukaimu jadi ungkapkanlah perasaanmu karena dia tidak akan mengungkapkan perasaannya. Dia …” Kau menunggu Hyukie melanjutkan kata-katanya sambil menatapnya dalam. “Dia tidak ingin menyakiti orang lain.” Lanjut Hyukie dengan tatapan tajam menembus iris foxy-mu.
“Aku …”
“Akan sangat menyenangkan jika aku bisa melihat dua orang yang kusayang bersama dan bahagia.” Lagi-lagi Hyukie memotong ucapanmu.
Suasana menjadi begitu hening setelah Hyukie menyelesaikan kalimat terakhirnya hingga tanpa kau duga air matamu mengalir perlahan, begitu bebas tak mampu kau tahan. Bahkan tubuhmu ikut bergetar. Kau menatap Hyukie dengan penuh luka, sementara Hyukie tersentak dan ada rasa bersalah yang dipancarkan oleh mata tajam itu. Kau melihat tangannya terulur untuk menyeka air yang terus mengalir dari matamu, tetapi dengan cepat kau menepisnya.
Neon baboya …” Ucapmu lirih.
“Ming …”
“Kau tak berhak menilai apalagi menentukan perasaanku. Kau bahagia jika aku berpacaran dengan Kyu? Sebegitu inginkah kau menjalin hubungan dengan Wookie?” Ucapmu menantang, namun tak mampu menyembunyikan getar suaramu.
“Ming, aku …”
Geureom, aku akan mengabulkan keinginanmu. Aku akan berpacaran dengan Kyu.” Ucapmu final sambil memandang Hyukie dengan tajam.
Kau melihat tangan Hyukie terulur untuk mendekapmu– berusaha menenangkan mungkin, tetapi lagi-lagi kau menepisnya dengan kasar.
“Tapi akan kupastikan, kau akan menyesali semua ini Lee Hyukjae.” Ucapmu tegas sebelum berbalik meninggalkan Hyukie.
Kau menghapus air matamu kasar dan berjalan dengan penuh keangkuhan meninggalkan Hyukie, tak berniat berbalik barang sedetikpun hingga kau tak akan pernah tahu bahwa Hyukie juga menitikkan air mata, untukmu– untuk rasa yang tengah kalian sembunyikan.
.
.
.
Malam ini terlalu kalut untukmu hingga tak sedetikpun kau mampu mengistirahatkan tubuh lelahmu. Kau terus memandang langit-langit kamar dengan pikiran yang penuh, sementara waktu tengah menunjukkan pukul 12 malam. Dengan sedikit keraguan yang tertinggal kau meraih ponsel yang terletak di atas meja belajar samping tempat tidurmu dan menghubungi seseorang.
Tuuutt. Tuuutt. Tuuutt. Trek.
Yeoboseyo Ming, kau baik-baik saja? Kenapa baru menghubungiku? Kenapa tak membalas pesan dan mengangkat teleponku.” Sebuah suara di seberang berusaha menginterogasimu.
“Kyu-ya, apa aku mengganggu?” Tanyamu tanpa mengindahkan pertanyaan yang sebelumnya diajukan untukmu.
“Tidak, ada apa?” Kau mendengar nada khawatir dari Kyuhyun.
“Ada yang ingin aku bicarakan. Bisa kita bertemu besok.” Tanyamu.
“Baiklah, aku akan menjemputmu besok.” Jawab Kyuhyun.
“Tidak, aku akan ke sekolahmu besok.” Ucapmu tegas.
“Ehh, tapi …”
“Sampai besok. ” Ucapmu mengakhiri pembicaraan sepihak.
Kau segera meletakkan ponsel di tempat semula dan merebahkan tubuh di kasur bersprei pink-mu. Berusaha memejamkan matamu dan menuju dunia mimpi yang mungkin bisa menenangkan pikiran kalutmu.
‘Aku akan melakukannya untukmu.’ Pikirmu entah kepada siapa.
Dengan semakin tegasnya keyakinanmu kau mulai kehilangan dunia sadarmu, berharap saat bangun esok hari menjadi lebih baik.
.
.
.
To Be Continue
.
.
.
Kekeke, makin gaje yak?? Mianhae… Aku berusaha ngasih yang terbaik nie, hehe.. #ngeles … Apa, kependekan? Memang. Tapi dua chapter terakhir panjang kok, jadi sabar yak ~^^ Udah bisa nebak belum Ming sukanya sama siapa?? Udah dong ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar