

Title : Gyeoureun Namja
Author : Han Airen
Length : Chaptered (3 of 5)
Main Cast : Lee Sungmin; Cho Kyuhyun; Eunhyuk; Kim Ryeowook
Genre : Romance (Genderswitch)
Warnings : Typo and OOC
Summary : Musim dingin berakhir dan digantikan
oleh musim semi yang hangat, tetapi itu tak berlaku untuk hatiku karena
penolakanmu terlanjur membekukan cintaku
.
.
.
D-Cube City pukul 7pm KST
Hari ini sangat menyenangkan untukmu, menghabiskan akhir
pekan di musim semi bersama sahabat dan namja yang kau cintai. Penutup
hari yang sempurna dengan mengistirahatkan tubuh sejenak di sebuah Cake
Cafe setelah seharian puas bermain di taman hiburan kawasan D-Cube City.
Kau dan Wookie semakin akrab dengan Hyukie dan Kyuhyun,
dua hoobae kesayangan Gege-mu, setelah perkenalan dua bulan lalu.
Menghabiskan akhir pekan bersama, saling berkunjung ke rumah maupun
sekolah menjadi kebersamaan kalian. Selama itu pula kau tidak bisa
memungkiri bahwa telah tumbuh perasaan suka maupun cinta di antara
kalian.
“Sebaiknya kita pulang.” Ucapmu menginterupsi candaan riang di antara kalian.
“Mwoya? Ini baru jam tujuh Ming, sebentar lagi.” Sanggah Wookie seraya menunjukkan jam yang melekat indah di tangan kirinya.
“Tapi kita sudah bermain seharian ini. Apa tidak
sebaiknya kita pulang dan istirahat?” Kau membujuk berusaha menasehati
ketiga sahabatmu.
“Baiklah, ayo kita pulang.” Kau mendengar suara bass Kyuhyun mendukungmu seraya menarik tanganmu untuk berdiri.
Kau tersenyum senang mendapati reaksi Kyuhyun, tidak menyadari ada sepasang mata yang menatap tak suka, cemburu.
“Araseo, gaja wookie!” Ajak Eunhyuk seraya berdiri, sementara yang diajak hanya menghela pasrah.
.
.
.
Kalian sedang berjalan menuju area parkir saat sebuah
dering ponsel menghentikan langkah Kyuhyun. Kau memperhatikan Kyuhyun
yang mengangguk-anggukan kepala seolah menyetujui sesuatu dan mengakhiri
perbincangan ponselnya.
“Ja, eomma memintaku menjemputnya di
butik. Kalian tidak apa-apakan jika pulang naik bus?” Tanya Kyuhyun, kau
bisa menangkap gurat rasa bersalah di wajah stoic itu.
“Gwaenchana, toh kami satu arah.” Jawab Hyukie.
“Baiklah, aku duluan ya.” Ucap Kyuhyun yang lebih
ditujukan kepada Hyukie dan Wookie. “Ming, hati-hati ya, hubungi aku
jika sudah sampai.” Ucap Kyuhyun lembut dan sukses membuat kedua pipimu
memerah.
Secepat Kyuhyun mengucapkan kalimat itu padamu, secepat
itulah dia menghilang ke dalam mobil dan membawanya menuju ke jalanan
Seoul yang ramai. Kalian bersiap melangkah menuju halte jika saja kau
tak mendengar suara dering ponsel yang kau kenal sebagai milik Wookie.
“Ne, oppa?” Tanya Wookie.
“…”
“Aaa, araseo. Aku segera ke sana.” Ucap Wookie mengakhiri percakapan.
“Ming, Hyuk, oppa meminta bantuanku di kafe
miliknya. Jadi kita berlawanan arah, aku duluan ya.” Ucap Wookie sembari
meninggalkan kalian berdua tanpa sempat membalas ucapannya.
Hhaahhh. Kau mendengar Hyukie menghela nafas lelah.
“Kita ditinggal berdua Ming, gaja.” Ajak Hyukie, tanpa sadar menggandeng tanganmu.
Deg. Deg. Deg. Deg. ‘Ada apa denganku, kenapa berdebar begini?’ pikirmu.
.
.
.
“Ahh, maaf. Aku tidak sengaja menggandeng tanganmu,
jangan salah paham ne?” Ucap Hyukie setelah dengan sedikit sentakan
melepaskan pegangannya pada tanganmu ketika telah sampai di halte.
“Ne, gwaenchana. Selama Wookie tak melihatnya.” Ups, sepertinya kau kelepasan bicara.
Kau menutup mulutmu segera, seolah itu bisa membatalkan
ucapanmu tadi. Dengan takut-takut kau melirik ke arah Hyukie yang ada di
depanmu. Itu cukup membuatmu merasa bersalah karena Hyukie kini menatap
bingung ke arahmu dengan dua alisnya yang bertaut.
“Aahhh… Itu… Maksudku…” Ucapmu terbata, tak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
“Wookie menyukaiku?” Tanya Eunhyuk frontal.
Kau menelan saliva dengan susah payah sambil
merutuki kebodohan ucapanmu. Kau mulai menggerakkan kedua matamu liar
dan menggigit bibir bawahmu, tanda kau gugup. Kau tak mampu menjawabnya
karena yang ada dibayanganmu saat ini adalah rasa bersalah untuk Wookie.
“Jadi, aku benar?” Tanya Hyukie lagi memastikan.
“Itu… kau juga menyukai Wookie kan?” Tanyamu asal sambil menatap Eunhyuk takut-takut.
Dadamu berdegup kencang, menandakan kegelisahanmu menunggu jawaban Hyukie, sementara yang ditanya terdiam menatapmu tak percaya.
“Tentu saja. Wookie yeoja yang manis, ramah, dan ceria,
sepertiku. Kami cocok ‘kan?” Ucap Hyukie sambil menatapmu tajam dan–
kecewa .
Yaa, kau menemukan gurat kecewa di wajah Eunhyuk, tetapi
tak mampu membaca untuk apa dan siapa. Kau bingung, tak mampu membaca
apapun, tetapi kau tahu bahwa hatimu ingin menenangkan kekecewaan itu.
“Kau juga menyukai Kyu eoh?” Tanya Eunhyuk dengan nada menginterogasimu.
“Mwo?” Kau tersentak kaget.
“Wookie yang memberitahuku. Dia bilang kau menyukai Gyeoureun namja.”
Ucap Hyukie memotong perkataanmu. “Ungkapkan saja perasaanmu kepada
Kyu, dia juga menyukaimu kok.” Lanjut Hyukie sembari membuang
pandangannya darimu.
“Aniyo! Aku …” Bantahanmu terpotong seketika saat Hyukie melanjutkan sarannya.
“Kyu juga menyukaimu jadi ungkapkanlah perasaanmu karena
dia tidak akan mengungkapkan perasaannya. Dia …” Kau menunggu Hyukie
melanjutkan kata-katanya sambil menatapnya dalam. “Dia tidak ingin
menyakiti orang lain.” Lanjut Hyukie dengan tatapan tajam menembus iris foxy-mu.
“Aku …”
“Akan sangat menyenangkan jika aku bisa melihat dua
orang yang kusayang bersama dan bahagia.” Lagi-lagi Hyukie memotong
ucapanmu.
Suasana menjadi begitu hening setelah Hyukie
menyelesaikan kalimat terakhirnya hingga tanpa kau duga air matamu
mengalir perlahan, begitu bebas tak mampu kau tahan. Bahkan tubuhmu ikut
bergetar. Kau menatap Hyukie dengan penuh luka, sementara Hyukie
tersentak dan ada rasa bersalah yang dipancarkan oleh mata tajam itu.
Kau melihat tangannya terulur untuk menyeka air yang terus mengalir dari
matamu, tetapi dengan cepat kau menepisnya.
“Neon baboya …” Ucapmu lirih.
“Ming …”
“Kau tak berhak menilai apalagi menentukan perasaanku.
Kau bahagia jika aku berpacaran dengan Kyu? Sebegitu inginkah kau
menjalin hubungan dengan Wookie?” Ucapmu menantang, namun tak mampu
menyembunyikan getar suaramu.
“Ming, aku …”
“Geureom, aku akan mengabulkan keinginanmu. Aku akan berpacaran dengan Kyu.” Ucapmu final sambil memandang Hyukie dengan tajam.
Kau melihat tangan Hyukie terulur untuk mendekapmu– berusaha menenangkan mungkin, tetapi lagi-lagi kau menepisnya dengan kasar.
“Tapi akan kupastikan, kau akan menyesali semua ini Lee Hyukjae.” Ucapmu tegas sebelum berbalik meninggalkan Hyukie.
Kau menghapus air matamu kasar dan berjalan dengan penuh
keangkuhan meninggalkan Hyukie, tak berniat berbalik barang sedetikpun
hingga kau tak akan pernah tahu bahwa Hyukie juga menitikkan air mata,
untukmu– untuk rasa yang tengah kalian sembunyikan.
.
.
.
Malam ini terlalu kalut untukmu hingga tak sedetikpun
kau mampu mengistirahatkan tubuh lelahmu. Kau terus memandang
langit-langit kamar dengan pikiran yang penuh, sementara waktu tengah
menunjukkan pukul 12 malam. Dengan sedikit keraguan yang tertinggal kau
meraih ponsel yang terletak di atas meja belajar samping tempat tidurmu
dan menghubungi seseorang.
Tuuutt. Tuuutt. Tuuutt. Trek.
“Yeoboseyo Ming, kau baik-baik saja? Kenapa
baru menghubungiku? Kenapa tak membalas pesan dan mengangkat teleponku.”
Sebuah suara di seberang berusaha menginterogasimu.
“Kyu-ya, apa aku mengganggu?” Tanyamu tanpa mengindahkan pertanyaan yang sebelumnya diajukan untukmu.
“Tidak, ada apa?” Kau mendengar nada khawatir dari Kyuhyun.
“Ada yang ingin aku bicarakan. Bisa kita bertemu besok.” Tanyamu.
“Baiklah, aku akan menjemputmu besok.” Jawab Kyuhyun.
“Tidak, aku akan ke sekolahmu besok.” Ucapmu tegas.
“Ehh, tapi …”
“Sampai besok. ” Ucapmu mengakhiri pembicaraan sepihak.
Kau segera meletakkan ponsel di tempat semula dan
merebahkan tubuh di kasur bersprei pink-mu. Berusaha memejamkan matamu
dan menuju dunia mimpi yang mungkin bisa menenangkan pikiran kalutmu.
‘Aku akan melakukannya untukmu.’ Pikirmu entah kepada siapa.
Dengan semakin tegasnya keyakinanmu kau mulai kehilangan dunia sadarmu, berharap saat bangun esok hari menjadi lebih baik.
.
.
.
To Be Continue
.
.
.
Kekeke, makin gaje yak?? Mianhae… Aku berusaha ngasih
yang terbaik nie, hehe.. #ngeles … Apa, kependekan? Memang. Tapi dua
chapter terakhir panjang kok, jadi sabar yak ~^^ Udah bisa nebak belum
Ming sukanya sama siapa?? Udah dong ^^v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar