Pengikut

Jumat, 19 Oktober 2012

Don’t Be Shy, Oppa..

1. Author :  Mrs.Hyukkie
2. Judul : Don’t Be Shy, Oppa..
3. Kategori: NC 21, Yadong, Oneshoot
4. Cast:
- Taeyon SNSD (or you)
- Leeteuk
- Krystal and Minho
————————————————-

-Author Pov-
“ chukhae, jagiya.. akhirnya kau resmi jadi warga negara perancis juga..” Leeteuk memeluk pinggang Taeyon dari belakang secara tiba-tiba, membuat Taeyon refleks berbalik dan memeluknya erat.
“ Ne,oppa! Sudah bertahun-tahun aku sibuk mengurusnya! Ahh! Akhirnyaa!” pekik Taeyon riang di dada bidang Leeteuk.
Ya, Taeyon yang telah bertahun-tahun mengurus kepindahan status kewarganegaraannya dari warga negara Korea menjadi warga negara Perancis akhirnya mendapatkan apa yang diinginkanya selama ini. Selain agar ia bisa menyamakan status dengan ibu, adik perempuan, dan ayah tirinya yang sudah berkewarganegaraan perancis, ia juga ingin bisa melanjutkan hubungannya dengan Leeteuk –warga negara perancis yang juga berkebangsaan korea- lebih jauh lagi, tanpa perlu lagi harus memusingkan urusan pernikahan antar warga negara. (kata-katanya ribet amat,yak? *plak!)
“ Jagi, siang ini kita rayakan saja kabar gembira ini di restoran favoritku. Aah, sepertinya aku selalu lupa untuk mengajakmu kesana..” usul Leeteuk pelan diatas kepala Taeyon. Sedikit tampak ada nada penyesalan pada kata-katanya barusan.
“ Gwaenchana, oppa. Tapi, aku sudah akan menyiapkan makan malam spesial untuk kita berdua di apartemenku. Eotte? Oppa bisa tidak, datang malam ini?” Taeyon mendongak ingin mendengar jawaban Leeteuk.
Leeteuk tampak berpikir menimbang-nimbang sesuatu. Setelah memastikan bahwa malam ini ia tidak ada janji dengan klien bisnisnya, Leeteuk mendaratkan bibirnya singkat diatas bibir mungil Taeyon, kemudian berbisik sambil tersenyum lebar, “Tentu saja aku bisa! Hehe”
Sementara Taeyon yang baru mendapat ‘serangan’ kilat itu hanya bisa tersenyum dengan muka memerah-malu.
Siangnya, di lift menuju apartemen Taeyon di lantai 21 (kayak rating epep-nya.*plak!)
-Taeyon Pov-
Bing! Tanda ada sms masuk ke Hpku
Eonni! Miaan! Siang ini, aku pinjam apartemenmu yaa! Nanti sore kukembalikan! Love youuu :*
Ya! Krystal! Jangan mentang-mentang kau adikku dan kau punya kartu cadangan apartemenku lalu kau bisa seenaknya masuk!! Aiish! Bisa gila aku lama-lama kalau punya adik perempuan yang masih remaja seperti dia! meski sudah kuliah, tapi aigooo! Kelakuannya benar-benar seperti anak Tk saja!
Ting! Kali ini lift yang terbuka. Kemudian aku berjalan keluar dan mulai berjalan ke arah apartemenku.
Hmm, kira-kira kenapa ya Krystal meminjam apartemenku? Apa dia diusir eomma lagi? Hihihi
Cklek! Setelah membuka pintu, aku berjalan menuju kamar untuk berganti baju dan akan pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk dinner bersama Leeteuk oppa nanti. Namun, ketika melewati kamar tamu yang ada di apartemenku aku mendengar ada suara-suara aneh. Oh ya, Krystal dimana ya? Apa dia belum datang?
Karena penasaran, dan takut kalau-kalau ada pencuri yang masuk, perlahan-lahan aku membuka pintu kamar tamu itu.. dan tercengang melihat apa yang terjadi didalam.
“ Aaaah..oppaa.. fass..aahh..fasteerr…aasshhh”
“ Nee..krystaal…aashh…a..akuu..mauu..kee..luaarr..”
Aku melihat, adikku daan..Minho! Adik laki-laki Leeteuk oppa disana. Dengan posisi Minho yang menindih Krystal dan aku-tau-benda-apa yang sekarang sedang menyatukan mereka berdua. Gila! mereka masih kuliah dan sedang melakukannya! Desahan-desahan panas mereka malah makin membuat telingaku sakit! Selama 24 tahun hidupku, sekalipun aku belum pernah melakukan ‘itu’ dan adikku mendahuluiku!! Dasar anak remaja gila jaman sekarang!!
“ Aaaaaaaaaaaaahhhhhhh!!!!!!”
Bersamaan dengan lenguhan klimaks mereka yang panjang, aku menutup pintu perlahan dan segera pergi ke supermarket tanpa mengganti baju terlebih dahulu! Sial! Mereka membuat mood-ku rusak total!
Kuketik cepat sebuah pesan untuk adik ‘tersayang’ ku itu.
Ya! Bisa tidak, lain kali kalian tidak usah ‘bersuara’ dan berusahalah mengunci pintu kamar sebelum ’melakukannya’?? dasar pabo!
Dan mood-ku benar-benar telah rusak.
Malamnya, di apartemen Taeyon
-Leeteuk Pov-
“ Malam, jagi..” sapaku pelan ketika ia membuka pintu apartemennya.
“ Ah, oppa! Ayo masuk! Langsung duduk saja oppa! Aku siapkan makan malamnya dulu!” teriaknya dari arah dapur. Ah, aku sudah hapal sekali letak-letak ruang di apartemennya ini.
Segera aku menarik kursi di meja makan untuk kududuki. Sengaja aku mengambil tempat yang menghadap langsung ke arah dapurnya supaya aku bisa mengawasinya dari sini.
Ah, yeojachingu-ku ini memang sangat cantik. Dan malam ini, kecantikannya tampak berlipat ganda dengan gaun malamnya yang berwarna merah menyala itu. Meski rambutnya hanya dibiarkan tergerai begitu saja, dan ia juga hanya memakai riasan tipis diwajahnya –aku tau dia jarang sekali berdandan- tapi dia tetap yeoja-ku. Wanita yang pada akhir minggu ini akan kulamar. Hohoho, akan seperti apa ya, reaksinya?
“ Aku tau aku cantik, oppa. Tapi, tak bisakah kau berhenti memandangiku dengan tatapan seperti itu? Membuatku susah bekerja saja..” ujarnya keras dari balik pantry. Membuatku sedikit merasa ‘tertangkap basah’ sedang mengawasinya. Dan, eh? Membuatnya susah bekerja? Dia gugup, begitu?
“aigoo! Ge-er sekali kau, jagii! Bilang saja, kau gugup gara-gara itu! Tatapanku mematikan, uh??” balasku mencibirnya, dan terkekeh pelan.
Kemudian, selama 10 menit kedepan, ia banyak menekuk wajahnya dan menggerutu karna aku lebih banyak menggodanya. Tak perduli bahwa kami harusnya menghabiskan makanan kami –yang dimasaknya dengan sangat enak – dengan tenang, bersyukur bahwa kami memang jarang-jarang bisa menghabiskan malam berdua seperti ini, tentu karena sibuknya kami berdua.
“oppa..” tiba-tiba Taeyon memanggilku pelan setelah mendorong piringnya ke tengah meja. Tumben, pikirku. Karena ia tak biasa tidak menghabiskan makanannya.
“waeyo?” jawabku, masih berusaha menghabiskan chocolate mousse buatannya dipiringku.
“tadi, adikmu dan adikku ‘mengotori’ apartemenku!!” tiba-tiba nadanya berubah kesal.
“heh?” aku tak mengerti. Ada apa dengan Minho dan Krystal?
“ya, setidaknya, mereka tau diri,lah! ‘melakukannya’ dirumahku! Cih! Tidak tau sopan santun!”
“Jagii..wae?” aku makin tak mengerti dengan apa yang sebenarnya dikatakannya.
“Oppa harus peringatkan pada adikmu itu! Kalau sampai adikku hamil, dia ‘harus’ bertanggung jawab!!” Taeyon menatap mataku tajam.
“jagii, aku masih tak mengert… MWOO??? HAMIIL????” aku baru sadar. Minho, kau harus jelaskan ini padaku!
-Taeyon Pov-
“jagii, aku masih tak mengert… MWOO??? HAMIIL????” teriaknya tiba-tiba.
Aku tak menjawab. Mood-ku masih rusak jika mengingat ‘kejadian’ tadi siang. Tapi, tiba-tiba ‘suatu’ perasaan aneh menelusup ke jantungku. Tiba-tiba aku tergerak untuk menatap Leeteuk oppa yang masih duduk didepanku, namun saat ini ia sedang berteriak-teriak tidak jelas memarahi Minho melalui telepon.
Aku tak perduli dengan perkataannya yang meminta penjelasan dari Minho. Tiba-tiba aku perduli dengan gerakan matanya, kemudian turun ke bibirnya, teruus ke lehernya, dadanyaa…
“Aaargh!!!!” ucapku frustasi, kemudian menundukkan kepalaku dalam-dalam. Malu dengan apa yang kupikirkan barusan. Sial! ‘peristiwa’ tadi siang menghadirkan perasaan aneh dijantungku!!
“Taeyon, wae??” tiba-tiba Leeteuk oppa mematikan teleponnya, dan menghampiriku. Kemudian berlutut dihadapanku dan mengangkat dagu-ku dengan kedua tangannya. Aku terpaksa menatapnya. Dia.. dia.. tiba-tiba tampak begitu seksi dengan kemeja yang ketat membalut dada bidangnya itu.. omoo!!
“Gwaenchana? Kau tampak pucat, jagi.. dan mengenai masalah Minho, biar nanti aku yang mengurusnya.. neo? Gwaenchana??” tanyanya dengan begitu khawatir. Aahh, jangan tatap aku seperti itu, oppa! Lama-lama aku bisa kehilangan akal sehatku!
Tiba-tiba bayangan ‘kejadian’ tadi siang mampir lagi ke otakku. Siaal! Aku benar-benar tidak bisa lagi jika harus mengendalikan akal sehatku!
“oppa..” panggilku pelan, sebelum aku mendekatkan wajahku dan wajahnya, kemudian mendaratkan bibirku di atas bibir tipisnyaa.. yang malam ini… ehm..tampak menggoda.
-Author Pov-
Taeyon meletakkan kedua tangannya di atas bahu Leeteuk yang masih berlutut dihadapannya, kemudian meraih tengkuk Leeteuk dan kemudian berusaha memperdalam ciuman mereka. Taeyon mulai menjilati bibir bawah Leeteuk dan mulai berusaha memasuki rongga mulut Leeteuk. Kendali kini sepenuhnya diambil Taeyon. Ciuman mereka makin memanas dengan Taeyon yang menggerakkan lidahnya secara seduktif, mengundang lidah Leeteuk untuk mencicipi bibirnya. Taeyon terus berusaha mempersempit jarak diantara mereka dengan terus mendekat ke arah Leeteuk hingga tak sadar jika Leeteuk telah jatuh terduduk sementara Taeyon telah berada diatas pangkuan Leeteuk. Pengaruh Wine yang tadi sempat mereka berdua minum juga menambah panas atmosfer disekitar mereka. Taeyon-pun makin mendekatkan tubuh mereka hingga dadanya mulai menyentuh dan bergesekan dengan dada Leeteuk. Sementara Leeteuk yang mulai kehilangan kesadaran telah merengkuh pinggang Taeyon erat-erat, dan mulai mendominasi permainan lidah mereka. Hingga, ‘sesuatu’ dibalik celana Leeteuk tiba-tiba terbangun, dan disaat itulah kesadarannya sepenuhnya kembali.
“ Taeyon, chakkaman!” Leeteuk mendorong tubuh Taeyon menjauh. Sementara mata Taeyon mengisyaratkan kekecewaan karena merasa ditolak.
“Ini sudah terlalu jauh..” bisik Leeteuk pelan sambil menundukkan wajahnya. ‘dan aku hampir saja menerkammu, jika itu harus dilanjutkan..’ pikir Leeteuk dalam hati. Ia juga tak henti-henti merutuki ‘junior’ nya yang tak segera tidur lagi. Terus mengeras dan membuat celananya sesak.
Taeyon yang masih ada diatas pangkuan Leeteuk tiba-tiba melepaskan diri, kemudian berdiri dan memandang Leeteuk yang masih menunduk dibawahnya. Dan pada saat itu juga, tatapannya berhenti pada ‘sesuatu’ yang mengeras dan siap menyembul keluar dibalik celana Leeteuk. Taeyon yang kesal pada awalnya karena malu telah mempermalukan dirinya sendiri dihadapan Leeteuk, kemudian tersenyum seduktif. Gairah yang saat ini sudah menutupi akal sehatnya, kini tau apa yang harus ia lakukan..
“oppa..” bisik taeyon perlahan. Membuat Leeteuk mengangkat kepalanya menghadap Taeyon.
“Aku masih punya apple wine dari korea.. oppa mau?” (author terinspirasi dr nnton jalan2 selebriti)
Leeteuk yang memang menggemari apple wine segera berdiri dan menghampiri Taeyon untuk mengambil nya dan meminumnya bersama di balkon apartemen yang menghadap langsung ke sungai Seine.
Di balkon apartemen Taeyon.
Setelah meneguk botol ke-3, badan mereka berdua mulai terasa panas. Taeyon yang dari tadi menggunakan bolero-pun mulai melepasnya karena kepanasan. Hingga memperlihatkan leher dan lengan mulusnya dihadapan Leeteuk – yang mulai menelan ludah karena saat ini, ia mulai bisa melihat belahan dada yeojachingunya itu. Berharap ia bisa menyentuhnya..
“oppa bergairah,uh? Menginginkanku?” tanya Taeyon tiba-tiba yang kontan membuat Leeteuk terkesiap kaget.
“ aah, annio, jagi. Jangan berpikir aneh-aneh..” Leeteuk mulai gugup. Malu dengan kahayalannya barusan.
Tiba-tiba Taeyon menghadap ke Leeteuk dan  mendorongnya ke dinding.
“a..apa..yang akan kau lakukan,jagi…” wajah Leeteuk memerah.
“kau.. malu,oppa?”  tanya Taeyon dengan senyum seduktifnya. Ia tau Leeteuk saat ini sedang malu jika mengakui saat ini menginginkannya.
Taeyon kemudian mendekatkan tubuhnya ke tubuh Leeteuk, sangat dekat sampai Taeyon bisa mencium aroma tubuh Leeteuk yang amat ia sukai.
“don’t be shy, oppa..” bisik Taeyon pelan, sambil menarik wajah Leeteuk mendekat. Mengarahkan bibir mereka untuk bersatu.
“now, I’m yours..” bisik Taeyon lagi, sebelum bibir mereka akhirnya bersatu.
-Taeyon Pov-
Ciuman kami memanas. Ia, masih dengan gerakan malu-malu, mulai merengkuh erat pinggangku, sementara kami sudah terlibat dalam ciuman terdahsyat yang pernah aku rasakan. Lidah kami beradu dengan desahan-desahan nikmat. Saling menjelajah rongga mulut satu sama lain. Hingga aku merasakan, kedua tangannya mulai turun ke pantatku, mengusapnya, kemudian meremasnya pelan. Huh, masih tidak mau mengakui kalo menginginkanku, oppa?
Ciuman Leeteuk oppa kini mulai berpindah ke leherku. Meninggalkan banyak kissmark disana. Lidahnya juga mulai menjelajahi bahuku, sementara aku hanya bisa mengalungkan lenganku erat-erat di lehernya karena takut terjatuh kebelakang. Tiba-tiba, Leeteuk oppa menukar posisi kami sehingga saat ini aku yang disudutkannya ke dinding. Kemudian, aku merasakan tangannya mulai bergerilya didadaku. Sambil terus mencumbui leherku, tangannya kini mulai meremas-remas dadaku yang masih dibalut gaun yang aku pakai. Tak lama kemudian, Leeteuk oppa melepaskan tanganku dari lehernya dan meletakkan tangan kananku di pagar pembatas balkon yang cukup tinggi dan tangan kiriku di senderan kursi malas yang ada disana. Langsung saja ia mulai menurunkan risleting gaun yang ada dipunggungku – hanya sedikit yang ia turunkan, sehingga kini hanya kedua payudaraku saja yang ada didepan matanya. Yang kulihat, ia hanya menatap dadaku dengan diam dan nafas memburu…kemudian menatapku – seolah meminta ijin untuk memilikinya.
“lakukan saja, oppa… itu milikmu..” kataku langsung.
Ia masih tampak ragu-ragu ketika mendekatkan bibirnya ke nipple-ku. Dengan sedikit membungkuk, dia meraih pinggangku untuk dirapatkan dengan tubuhnya, dan kemudian bibir dan lidahnya mulai memainkan payudaraku – membuatku nyaris gila.
“aaah…oppaa…ge..geliii…aashh” aku sedikit menggeliat ketika salah satu tangannya menyentil nipple-ku, kemudian ia kembali menghisap-hisap payudaraku seperti anak bayi yang menyusu, namun lebih liar. Terus menghisap, menciptakan banyak tanda merah didadaku, hingga menggigit-gigit kecil nipple-ku. Sementara aku hanya mendesah-desah nikmat sambil mencengkram peganganku saat ini. Hingga sesuatu membuatku sadar, Leeteuk oppa hanya menyentuh bibir, leher, dada, dan payudaraku saja. Daritadi ia sama sekali tidak menyentuh bagian bawahku sama sekali.
Ia malu.. ya, ia malu..
“oppa..” panggilku sambil mengangkat wajahnya dari dadaku, dan menghadapkannya kewajahku. Kemudian aku mulai mencium bibirnya. Ia, dengan wajah yang agak bingung, mulai membalas ciumanku. Kali ini, biar aku yang memegang permainan.
-Leeteuk Pov-
Sial! Semakin dalam ia menciumku, semakin hilang akal sehatku! God! Kenapa dia se-menggairahkan ini!!! Film-film yadong yang biasa kutonton bersama eunhyuk-pun tak mampu menghilangkan rasa gugupku! Aahh! Ini pengalaman pertama ‘praktek’ ku! Taeyon-aa, jaebaal, jangan buat malam ini aku menerkammu…
Aish! Sepertinya akal sehat ini sudah tidak bisa diajak kerjasama, sementara Taeyon mulai membuka kanjing kemejaku, dan membelai dadaku. Jari-jarinya hangat sekali..
Dan sementara aku masih terus berkonsentrasi pada ciuman kami, tangannya mulai menelusuri dadaku, teruus ke punggungku, hingga ke leher dan telingaku.. God! Dia tidak boleh menyentuh telingaku! Itu daerah sensitif!
“aaaahhhh…..”
Tapi aku terlambat. Sentuhannya, membuat aku mendesah dan parahnya, celanaku mulai sesak karena ‘junior’ ku terbangun lagi! Hemm, mau mencoba membangunkan ‘macan’ku, jagii??
“Oppa.. ‘punya’mu bangun…hihihi” ledeknya sambil melepaskan ciuman kami. Tentu saja dia tau, karena tubuh kami yang menempel membuatnya dengan mudah merasakan gerakan ‘junior’ku.
Aaish, terlanjur malu, maka aku langsung menutup mulutnya lagi dengan bibirku.
Masih dengan keadaan berdiri – sementara tanganku terus mengelus rambut panjangnya yang halus – Taeyon mulai meraba pinggangku, hingga ia membuatku sedikit terkesiap ketika ia membuka risleting celanaku tanpa ijin. Sialnya, ‘junior’ku langsung menyembul keluar dengan ‘semangat’ dan menyentuh pinggulnya. Aku tau Taeyon akan melepas ciuman kami dan melihat’nya’. Namun segera ku-cegah dengan terus menekan tengkuknya sehingga kami terus berciuman. Lagi-lagi aku terlalu malu, jika ia melihat juniorku..
“emph…nice..dick, oppaa..umph!” pujinya terhadap junior-ku disela-sela ciuman kami.
Yang bodohnya, aku makin menggelinjang keenakan ketika ia mulai meremas-remas pelan juniorku.  Aku baru tau, tangan Taeyon sebegini hebatnya! Kemudian ia mulai mengurut pelan junior-ku, meremasnya, kemudian menggoda 2 biji-ku dipangkalnya.. and for God’s sake! Ini benar-benar membuatku gila..
“aahh…taeyon-aaa..aashh…jinjjaaa…aahhh” aku mendesah tak keruan, sambil masih berciuman.
Ia terus meremasnya, sampai ia melepaskan ciuman kami dan berlutut dihadapanku. Tanpa ijin, ia langsung melahap junior-ku yang telah menegang daritadi.  Tanpa dikomando, ia menghisap, mengulum, dan memainkan junior-ku dengan mulutnya. Dan aku benar-benar gila..
“aahhh…assshh… jagiiiii…akuu..keluaarr..aaaahhh” tanpa sadar aku mencapai klimaks dan cairan itu banyak yang jatuh kelantai dan mengenai gaun dan juga mengenai dada Taeyon. Membuatku terengah-engah..
Tak kuduga, tiba-tiba Taeyon berdiri dan meraih tangan kananku dan mengarahkannya untuk menelusup ke balik gaun bagian bawahnya, dan mempertemukanku dengan sebuah kain berenda didalamnya. Kemudian, setelah kedua tangannya kembali berpegangan pada pagar dan kursi, kini giliranku memuaskannya..
-Author Pov-
Leeteuk berlutut dihadapan taeyon dan segera menelusupkan kepalanya kebalik gaun Taeyon. Dengan cepat ia menurunkan celana dalam berenda itu hingga selutut dan sedikit terpana dengan apa yang ada dihadapannya. Sebuah lubang manis berwarna merah muda yang begitu menggiurkan. Dengan cepat Leeteuk menghisap, menjilat, dan memainkan Mrs.V Taeyon. Tak perduli dengan desahan-desahan nikmat Taeyon diatas sana. Dan, ketika Taeyon menggelinjang hebat disertai dengan keluarnya banyak cairan dari Mrs.V nya, Leeteuk yang tau Taeyon telah mencapai klimaksnya, kemudian keluar dan berdiri berhadapan dengan Taeyon yang kini terengah-engah.
“mm, masih mau lagi, jagi?” tanya Leeteuk agak malu.
Segera saja Taeyon melepaskan seluruh gaunnya, termasuk celanadalamnya dan membuangnya asal. Tak perduli dengan hawa dingin di balkon itu, ia langsung memeluk Leeteuk, menandakan bahwa ia menginginkannya lagi.
Mendapat lampu hijau, Leeteuk segera melepaskan celananya dan juga membuangnya asal, kemudian ia mulai mengangkat Taeyon dan memerintahkan kedua kakinya untuk melingkar dipinggang Leeteuk dan menyandarkannya ke dinding. Dengan gerakan melindungi, Leeteuk membungkus tubuh naked yeojachingunya itu dengan kemeja yang masih ia pakai. Setelah itu, Leeteuk mulai memasukkan ‘junior’nya ke lubang milik Taeyon, perlahan..
“ini pertama kalinya untukmu.. apa tidak apa-apa?” tanya Leeteuk memastikan.
Taeyon hanya menjawab dengan sebuah ciuman singkat.
“Akan terasa sakit awalnya, tapi percayalah padaku..” kata Leeteuk lagi. Kemudian ia mulai menancapkan juniornya ke dalam vagina Taeyon, perlahan hingga terasa seperti juniornya ‘merobek’ sesuatu..
“aaaaaaaaaahhhhhhh,,oppaaaa…..sakiitttt…saaakiitttt….” Taeyon mulai menitikkan air mata. Ia mengeratkan pelukannya pada leher Leeteuk dan menangis di bahunya. Leeteuk segera meraih wajah gadis yang dicintainya itu dan mencium bibirnya, untuk mengalihkan perhatian.
Setelah memastikan bahwa Taeyon telah beradaptasi dengan ‘junior besar’nya , Leeteuk mulai menggoyangkan juniornya keluar-dan memasukkanya lagi. Terlebih karena mereka dalam posisi berdiri, junior Leeteuk akan masuk keseluruhan dan memenuhi vagina Taeyon.
“jleb..jleb..jleb..”
“aaashh,oppaa…aahhh…faasteerr…aahh..oppaa…aassh” desah taeyon menggila.
“emmhh…jagiii…eeuhhhh…nee,jagii…eoohhhhh…..” Leeteuk makin cepat mngeluar-masukkan juniornya. Tubuh mereka pun bergoyang makin cepat, semakin berkeringat, sementara Taeyon menggenggam bahu Leeteuk makin erat.
“aahhh…aaarghh…euuhhhh…eeemmphhhh,,oppaaa..aakuu..ke..keluaarr…..” Taeyon mendesah keras ketika ia akan sampai dipuncak kenikmatan.
“nee..jagiii…akuu..jugaaa…aaaarghhhhhhhhh!!” desah Leeteuk dan Taeyon memecah malam. Beruntung suara mereka tersamarkan oleh hiruk pikuk keramaian dijalan raya dibawah sana.
Leeteuk merasakan juniornya dijepit oleh vagina Taeyon yang berdenyut-denyut, menambah kenikmatan. Sementara itu, cairan cinta mereka berdua menyatu dan sebagian kecil yang mengalir di paha mereka berdua, bersama dengan darah keperawanan Taeyon. Terengah-engah dan agak lemas, Leeteuk mendudukkan diri di kursi malas yang ada disitu, tetap tanpa melepaskan juniornya dari dalam tubuh Taeyon, sehingga posisinya saat itu adalah women on top. Dan ketika duduk, junior Leeteuk bergoyang di vagina Taeyon sehingga membuatnya kaget.
“aaah,oppa!” jeritnya pelan sambil menjewer telinga Leeteuk. Tanpa sadar bahwa Telinga adalah bagian paling sensitif Leeteuk, junior Leeteuk kembali menegang dan menusuk vagina Taeyon dalam.
“aaaarghhhhh..” desah Leeteuk pelan.
Sementara Taeyon hanya menggenggam bahu Leeteuk sambil terpejam – seperti menahan sesuatu. leeteuk khawatir melihat ekspresi wajah Taeyon.
“jagiii..gwaenchana?”
Taeyon tiba-tiba membuka matanya dan tersenyum. Senyum yang membuat Leeteuk tersipu.
“see? When you aren’t shy, everything’s great..” bisik Taeyon di telinga Leeteuk. Membuatnya tersipu sekaligus kegelian.
“well, gomawo, jagi.. sudah mau percaya padaku..” balas Leeteuk pelan sambil mencium yeojachingu yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu..
-THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar