1. Author : Mrs.Hyukkie
2. Judul : Don’t Be Shy, Oppa..
3. Kategori: NC 21, Yadong, Oneshoot
4. Cast:
- Taeyon SNSD (or you)
- Leeteuk
- Krystal and Minho
————————————————-
-Author Pov-
“ chukhae, jagiya.. akhirnya kau resmi jadi warga negara perancis
juga..” Leeteuk memeluk pinggang Taeyon dari belakang secara tiba-tiba,
membuat Taeyon refleks berbalik dan memeluknya erat.
“ Ne,oppa! Sudah bertahun-tahun aku sibuk mengurusnya! Ahh! Akhirnyaa!” pekik Taeyon riang di dada bidang Leeteuk.
Ya, Taeyon yang telah bertahun-tahun mengurus kepindahan status
kewarganegaraannya dari warga negara Korea menjadi warga negara Perancis
akhirnya mendapatkan apa yang diinginkanya selama ini. Selain agar ia
bisa menyamakan status dengan ibu, adik perempuan, dan ayah tirinya yang
sudah berkewarganegaraan perancis, ia juga ingin bisa melanjutkan
hubungannya dengan Leeteuk –warga negara perancis yang juga
berkebangsaan korea- lebih jauh lagi, tanpa perlu lagi harus memusingkan
urusan pernikahan antar warga negara. (kata-katanya ribet amat,yak?
*plak!)
“ Jagi, siang ini kita rayakan saja kabar gembira ini di restoran
favoritku. Aah, sepertinya aku selalu lupa untuk mengajakmu kesana..”
usul Leeteuk pelan diatas kepala Taeyon. Sedikit tampak ada nada
penyesalan pada kata-katanya barusan.
“ Gwaenchana, oppa. Tapi, aku sudah akan menyiapkan makan malam
spesial untuk kita berdua di apartemenku. Eotte? Oppa bisa tidak, datang
malam ini?” Taeyon mendongak ingin mendengar jawaban Leeteuk.
Leeteuk tampak berpikir menimbang-nimbang sesuatu. Setelah memastikan
bahwa malam ini ia tidak ada janji dengan klien bisnisnya, Leeteuk
mendaratkan bibirnya singkat diatas bibir mungil Taeyon, kemudian
berbisik sambil tersenyum lebar, “Tentu saja aku bisa! Hehe”
Sementara Taeyon yang baru mendapat ‘serangan’ kilat itu hanya bisa tersenyum dengan muka memerah-malu.
Siangnya, di lift menuju apartemen Taeyon di lantai 21 (kayak rating epep-nya.*plak!)
-Taeyon Pov-
Bing! Tanda ada sms masuk ke Hpku
Eonni! Miaan! Siang ini, aku pinjam apartemenmu yaa! Nanti sore kukembalikan! Love youuu :*
Ya! Krystal! Jangan mentang-mentang kau adikku dan kau punya kartu
cadangan apartemenku lalu kau bisa seenaknya masuk!! Aiish! Bisa gila
aku lama-lama kalau punya adik perempuan yang masih remaja seperti dia!
meski sudah kuliah, tapi aigooo! Kelakuannya benar-benar seperti anak Tk
saja!
Ting! Kali ini lift yang terbuka. Kemudian aku berjalan keluar dan mulai berjalan ke arah apartemenku.
Hmm, kira-kira kenapa ya Krystal meminjam apartemenku? Apa dia diusir eomma lagi? Hihihi
Cklek! Setelah membuka pintu, aku berjalan menuju kamar untuk
berganti baju dan akan pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan
untuk dinner bersama Leeteuk oppa nanti. Namun, ketika melewati kamar
tamu yang ada di apartemenku aku mendengar ada suara-suara aneh. Oh ya,
Krystal dimana ya? Apa dia belum datang?
Karena penasaran, dan takut kalau-kalau ada pencuri yang masuk,
perlahan-lahan aku membuka pintu kamar tamu itu.. dan tercengang melihat
apa yang terjadi didalam.
“ Aaaah..oppaa.. fass..aahh..fasteerr…aasshhh”
“ Nee..krystaal…aashh…a..akuu..mauu..kee..luaarr..”
Aku melihat, adikku daan..Minho! Adik laki-laki Leeteuk oppa disana.
Dengan posisi Minho yang menindih Krystal dan aku-tau-benda-apa yang
sekarang sedang menyatukan mereka berdua. Gila! mereka masih kuliah dan
sedang melakukannya! Desahan-desahan panas mereka malah makin membuat
telingaku sakit! Selama 24 tahun hidupku, sekalipun aku belum pernah
melakukan ‘itu’ dan adikku mendahuluiku!! Dasar anak remaja gila jaman
sekarang!!
“ Aaaaaaaaaaaaahhhhhhh!!!!!!”
Bersamaan dengan lenguhan klimaks mereka yang panjang, aku menutup
pintu perlahan dan segera pergi ke supermarket tanpa mengganti baju
terlebih dahulu! Sial! Mereka membuat mood-ku rusak total!
Kuketik cepat sebuah pesan untuk adik ‘tersayang’ ku itu.
Ya! Bisa tidak, lain kali kalian tidak usah ‘bersuara’ dan berusahalah mengunci pintu kamar sebelum ’melakukannya’?? dasar pabo!
Dan mood-ku benar-benar telah rusak.
Malamnya, di apartemen Taeyon
-Leeteuk Pov-
“ Malam, jagi..” sapaku pelan ketika ia membuka pintu apartemennya.
“ Ah, oppa! Ayo masuk! Langsung duduk saja oppa! Aku siapkan makan
malamnya dulu!” teriaknya dari arah dapur. Ah, aku sudah hapal sekali
letak-letak ruang di apartemennya ini.
Segera aku menarik kursi di meja makan untuk kududuki. Sengaja aku
mengambil tempat yang menghadap langsung ke arah dapurnya supaya aku
bisa mengawasinya dari sini.
Ah, yeojachingu-ku ini memang sangat cantik. Dan malam ini,
kecantikannya tampak berlipat ganda dengan gaun malamnya yang berwarna
merah menyala itu. Meski rambutnya hanya dibiarkan tergerai begitu saja,
dan ia juga hanya memakai riasan tipis diwajahnya –aku tau dia jarang
sekali berdandan- tapi dia tetap yeoja-ku. Wanita yang pada akhir minggu
ini akan kulamar. Hohoho, akan seperti apa ya, reaksinya?
“ Aku tau aku cantik, oppa. Tapi, tak bisakah kau berhenti
memandangiku dengan tatapan seperti itu? Membuatku susah bekerja saja..”
ujarnya keras dari balik pantry. Membuatku sedikit merasa ‘tertangkap
basah’ sedang mengawasinya. Dan, eh? Membuatnya susah bekerja? Dia
gugup, begitu?
“aigoo! Ge-er sekali kau, jagii! Bilang saja, kau gugup gara-gara
itu! Tatapanku mematikan, uh??” balasku mencibirnya, dan terkekeh pelan.
Kemudian, selama 10 menit kedepan, ia banyak menekuk wajahnya dan
menggerutu karna aku lebih banyak menggodanya. Tak perduli bahwa kami
harusnya menghabiskan makanan kami –yang dimasaknya dengan sangat enak –
dengan tenang, bersyukur bahwa kami memang jarang-jarang bisa
menghabiskan malam berdua seperti ini, tentu karena sibuknya kami
berdua.
“oppa..” tiba-tiba Taeyon memanggilku pelan setelah mendorong
piringnya ke tengah meja. Tumben, pikirku. Karena ia tak biasa tidak
menghabiskan makanannya.
“waeyo?” jawabku, masih berusaha menghabiskan chocolate mousse buatannya dipiringku.
“tadi, adikmu dan adikku ‘mengotori’ apartemenku!!” tiba-tiba nadanya berubah kesal.
“heh?” aku tak mengerti. Ada apa dengan Minho dan Krystal?
“ya, setidaknya, mereka tau diri,lah! ‘melakukannya’ dirumahku! Cih! Tidak tau sopan santun!”
“Jagii..wae?” aku makin tak mengerti dengan apa yang sebenarnya dikatakannya.
“Oppa harus peringatkan pada adikmu itu! Kalau sampai adikku hamil,
dia ‘harus’ bertanggung jawab!!” Taeyon menatap mataku tajam.
“jagii, aku masih tak mengert… MWOO??? HAMIIL????” aku baru sadar. Minho, kau harus jelaskan ini padaku!
-Taeyon Pov-
“jagii, aku masih tak mengert… MWOO??? HAMIIL????” teriaknya tiba-tiba.
Aku tak menjawab. Mood-ku masih rusak jika mengingat ‘kejadian’ tadi
siang. Tapi, tiba-tiba ‘suatu’ perasaan aneh menelusup ke jantungku.
Tiba-tiba aku tergerak untuk menatap Leeteuk oppa yang masih duduk
didepanku, namun saat ini ia sedang berteriak-teriak tidak jelas
memarahi Minho melalui telepon.
Aku tak perduli dengan perkataannya yang meminta penjelasan dari
Minho. Tiba-tiba aku perduli dengan gerakan matanya, kemudian turun ke
bibirnya, teruus ke lehernya, dadanyaa…
“Aaargh!!!!” ucapku frustasi, kemudian menundukkan kepalaku
dalam-dalam. Malu dengan apa yang kupikirkan barusan. Sial! ‘peristiwa’
tadi siang menghadirkan perasaan aneh dijantungku!!
“Taeyon, wae??” tiba-tiba Leeteuk oppa mematikan teleponnya, dan
menghampiriku. Kemudian berlutut dihadapanku dan mengangkat dagu-ku
dengan kedua tangannya. Aku terpaksa menatapnya. Dia.. dia.. tiba-tiba
tampak begitu seksi dengan kemeja yang ketat membalut dada bidangnya
itu.. omoo!!
“Gwaenchana? Kau tampak pucat, jagi.. dan mengenai masalah Minho,
biar nanti aku yang mengurusnya.. neo? Gwaenchana??” tanyanya dengan
begitu khawatir. Aahh, jangan tatap aku seperti itu, oppa! Lama-lama aku
bisa kehilangan akal sehatku!
Tiba-tiba bayangan ‘kejadian’ tadi siang mampir lagi ke otakku.
Siaal! Aku benar-benar tidak bisa lagi jika harus mengendalikan akal
sehatku!
“oppa..” panggilku pelan, sebelum aku mendekatkan wajahku dan
wajahnya, kemudian mendaratkan bibirku di atas bibir tipisnyaa.. yang
malam ini… ehm..tampak menggoda.
-Author Pov-
Taeyon meletakkan kedua tangannya di atas bahu Leeteuk yang masih
berlutut dihadapannya, kemudian meraih tengkuk Leeteuk dan kemudian
berusaha memperdalam ciuman mereka. Taeyon mulai menjilati bibir bawah
Leeteuk dan mulai berusaha memasuki rongga mulut Leeteuk. Kendali kini
sepenuhnya diambil Taeyon. Ciuman mereka makin memanas dengan Taeyon
yang menggerakkan lidahnya secara seduktif, mengundang lidah Leeteuk
untuk mencicipi bibirnya. Taeyon terus berusaha mempersempit jarak
diantara mereka dengan terus mendekat ke arah Leeteuk hingga tak sadar
jika Leeteuk telah jatuh terduduk sementara Taeyon telah berada diatas
pangkuan Leeteuk. Pengaruh Wine yang tadi sempat mereka berdua minum
juga menambah panas atmosfer disekitar mereka. Taeyon-pun makin
mendekatkan tubuh mereka hingga dadanya mulai menyentuh dan bergesekan
dengan dada Leeteuk. Sementara Leeteuk yang mulai kehilangan kesadaran
telah merengkuh pinggang Taeyon erat-erat, dan mulai mendominasi
permainan lidah mereka. Hingga, ‘sesuatu’ dibalik celana Leeteuk
tiba-tiba terbangun, dan disaat itulah kesadarannya sepenuhnya kembali.
“ Taeyon, chakkaman!” Leeteuk mendorong tubuh Taeyon menjauh.
Sementara mata Taeyon mengisyaratkan kekecewaan karena merasa ditolak.
“Ini sudah terlalu jauh..” bisik Leeteuk pelan sambil menundukkan wajahnya. ‘dan aku hampir saja menerkammu, jika itu harus dilanjutkan..’
pikir Leeteuk dalam hati. Ia juga tak henti-henti merutuki ‘junior’ nya
yang tak segera tidur lagi. Terus mengeras dan membuat celananya sesak.
Taeyon yang masih ada diatas pangkuan Leeteuk tiba-tiba melepaskan
diri, kemudian berdiri dan memandang Leeteuk yang masih menunduk
dibawahnya. Dan pada saat itu juga, tatapannya berhenti pada ‘sesuatu’
yang mengeras dan siap menyembul keluar dibalik celana Leeteuk. Taeyon
yang kesal pada awalnya karena malu telah mempermalukan dirinya sendiri
dihadapan Leeteuk, kemudian tersenyum seduktif. Gairah yang saat ini
sudah menutupi akal sehatnya, kini tau apa yang harus ia lakukan..
“oppa..” bisik taeyon perlahan. Membuat Leeteuk mengangkat kepalanya menghadap Taeyon.
“Aku masih punya apple wine dari korea.. oppa mau?” (author terinspirasi dr nnton jalan2 selebriti)
Leeteuk yang memang menggemari apple wine segera berdiri dan
menghampiri Taeyon untuk mengambil nya dan meminumnya bersama di balkon
apartemen yang menghadap langsung ke sungai Seine.
Di balkon apartemen Taeyon.
Setelah meneguk botol ke-3, badan mereka berdua mulai terasa panas.
Taeyon yang dari tadi menggunakan bolero-pun mulai melepasnya karena
kepanasan. Hingga memperlihatkan leher dan lengan mulusnya dihadapan
Leeteuk – yang mulai menelan ludah karena saat ini, ia mulai bisa
melihat belahan dada yeojachingunya itu. Berharap ia bisa menyentuhnya..
“oppa bergairah,uh? Menginginkanku?” tanya Taeyon tiba-tiba yang kontan membuat Leeteuk terkesiap kaget.
“ aah, annio, jagi. Jangan berpikir aneh-aneh..” Leeteuk mulai gugup. Malu dengan kahayalannya barusan.
Tiba-tiba Taeyon menghadap ke Leeteuk dan mendorongnya ke dinding.
“a..apa..yang akan kau lakukan,jagi…” wajah Leeteuk memerah.
“kau.. malu,oppa?” tanya Taeyon dengan senyum seduktifnya. Ia tau
Leeteuk saat ini sedang malu jika mengakui saat ini menginginkannya.
Taeyon kemudian mendekatkan tubuhnya ke tubuh Leeteuk, sangat dekat
sampai Taeyon bisa mencium aroma tubuh Leeteuk yang amat ia sukai.
“don’t be shy, oppa..” bisik Taeyon pelan, sambil menarik wajah Leeteuk mendekat. Mengarahkan bibir mereka untuk bersatu.
“now, I’m yours..” bisik Taeyon lagi, sebelum bibir mereka akhirnya bersatu.
-Taeyon Pov-
Ciuman kami memanas. Ia, masih dengan gerakan malu-malu, mulai
merengkuh erat pinggangku, sementara kami sudah terlibat dalam ciuman
terdahsyat yang pernah aku rasakan. Lidah kami beradu dengan
desahan-desahan nikmat. Saling menjelajah rongga mulut satu sama lain.
Hingga aku merasakan, kedua tangannya mulai turun ke pantatku,
mengusapnya, kemudian meremasnya pelan. Huh, masih tidak mau mengakui
kalo menginginkanku, oppa?
Ciuman Leeteuk oppa kini mulai berpindah ke leherku. Meninggalkan
banyak kissmark disana. Lidahnya juga mulai menjelajahi bahuku,
sementara aku hanya bisa mengalungkan lenganku erat-erat di lehernya
karena takut terjatuh kebelakang. Tiba-tiba, Leeteuk oppa menukar posisi
kami sehingga saat ini aku yang disudutkannya ke dinding. Kemudian, aku
merasakan tangannya mulai bergerilya didadaku. Sambil terus mencumbui
leherku, tangannya kini mulai meremas-remas dadaku yang masih dibalut
gaun yang aku pakai. Tak lama kemudian, Leeteuk oppa melepaskan tanganku
dari lehernya dan meletakkan tangan kananku di pagar pembatas balkon
yang cukup tinggi dan tangan kiriku di senderan kursi malas yang ada
disana. Langsung saja ia mulai menurunkan risleting gaun yang ada
dipunggungku – hanya sedikit yang ia turunkan, sehingga kini hanya kedua
payudaraku saja yang ada didepan matanya. Yang kulihat, ia hanya
menatap dadaku dengan diam dan nafas memburu…kemudian menatapku – seolah
meminta ijin untuk memilikinya.
“lakukan saja, oppa… itu milikmu..” kataku langsung.
Ia masih tampak ragu-ragu ketika mendekatkan bibirnya ke nipple-ku.
Dengan sedikit membungkuk, dia meraih pinggangku untuk dirapatkan dengan
tubuhnya, dan kemudian bibir dan lidahnya mulai memainkan payudaraku –
membuatku nyaris gila.
“aaah…oppaa…ge..geliii…aashh” aku sedikit menggeliat ketika salah
satu tangannya menyentil nipple-ku, kemudian ia kembali menghisap-hisap
payudaraku seperti anak bayi yang menyusu, namun lebih liar. Terus
menghisap, menciptakan banyak tanda merah didadaku, hingga
menggigit-gigit kecil nipple-ku. Sementara aku hanya mendesah-desah
nikmat sambil mencengkram peganganku saat ini. Hingga sesuatu membuatku
sadar, Leeteuk oppa hanya menyentuh bibir, leher, dada, dan payudaraku
saja. Daritadi ia sama sekali tidak menyentuh bagian bawahku sama
sekali.
Ia malu.. ya, ia malu..
“oppa..” panggilku sambil mengangkat wajahnya dari dadaku, dan
menghadapkannya kewajahku. Kemudian aku mulai mencium bibirnya. Ia,
dengan wajah yang agak bingung, mulai membalas ciumanku. Kali ini, biar
aku yang memegang permainan.
-Leeteuk Pov-
Sial! Semakin dalam ia menciumku, semakin hilang akal sehatku! God!
Kenapa dia se-menggairahkan ini!!! Film-film yadong yang biasa kutonton
bersama eunhyuk-pun tak mampu menghilangkan rasa gugupku! Aahh! Ini
pengalaman pertama ‘praktek’ ku! Taeyon-aa, jaebaal, jangan buat malam
ini aku menerkammu…
Aish! Sepertinya akal sehat ini sudah tidak bisa diajak kerjasama,
sementara Taeyon mulai membuka kanjing kemejaku, dan membelai dadaku.
Jari-jarinya hangat sekali..
Dan sementara aku masih terus berkonsentrasi pada ciuman kami,
tangannya mulai menelusuri dadaku, teruus ke punggungku, hingga ke leher
dan telingaku.. God! Dia tidak boleh menyentuh telingaku! Itu daerah
sensitif!
“aaaahhhh…..”
Tapi aku terlambat. Sentuhannya, membuat aku mendesah dan parahnya,
celanaku mulai sesak karena ‘junior’ ku terbangun lagi! Hemm, mau
mencoba membangunkan ‘macan’ku, jagii??
“Oppa.. ‘punya’mu bangun…hihihi” ledeknya sambil melepaskan ciuman
kami. Tentu saja dia tau, karena tubuh kami yang menempel membuatnya
dengan mudah merasakan gerakan ‘junior’ku.
Aaish, terlanjur malu, maka aku langsung menutup mulutnya lagi dengan bibirku.
Masih dengan keadaan berdiri – sementara tanganku terus mengelus
rambut panjangnya yang halus – Taeyon mulai meraba pinggangku, hingga ia
membuatku sedikit terkesiap ketika ia membuka risleting celanaku tanpa
ijin. Sialnya, ‘junior’ku langsung menyembul keluar dengan ‘semangat’
dan menyentuh pinggulnya. Aku tau Taeyon akan melepas ciuman kami dan
melihat’nya’. Namun segera ku-cegah dengan terus menekan tengkuknya
sehingga kami terus berciuman. Lagi-lagi aku terlalu malu, jika ia
melihat juniorku..
“emph…nice..dick, oppaa..umph!” pujinya terhadap junior-ku disela-sela ciuman kami.
Yang bodohnya, aku makin menggelinjang keenakan ketika ia mulai
meremas-remas pelan juniorku. Aku baru tau, tangan Taeyon sebegini
hebatnya! Kemudian ia mulai mengurut pelan junior-ku, meremasnya,
kemudian menggoda 2 biji-ku dipangkalnya.. and for God’s sake! Ini
benar-benar membuatku gila..
“aahh…taeyon-aaa..aashh…jinjjaaa…aahhh” aku mendesah tak keruan, sambil masih berciuman.
Ia terus meremasnya, sampai ia melepaskan ciuman kami dan berlutut
dihadapanku. Tanpa ijin, ia langsung melahap junior-ku yang telah
menegang daritadi. Tanpa dikomando, ia menghisap, mengulum, dan
memainkan junior-ku dengan mulutnya. Dan aku benar-benar gila..
“aahhh…assshh… jagiiiii…akuu..keluaarr..aaaahhh” tanpa sadar aku
mencapai klimaks dan cairan itu banyak yang jatuh kelantai dan mengenai
gaun dan juga mengenai dada Taeyon. Membuatku terengah-engah..
Tak kuduga, tiba-tiba Taeyon berdiri dan meraih tangan kananku dan
mengarahkannya untuk menelusup ke balik gaun bagian bawahnya, dan
mempertemukanku dengan sebuah kain berenda didalamnya. Kemudian, setelah
kedua tangannya kembali berpegangan pada pagar dan kursi, kini
giliranku memuaskannya..
-Author Pov-
Leeteuk berlutut dihadapan taeyon dan segera menelusupkan kepalanya
kebalik gaun Taeyon. Dengan cepat ia menurunkan celana dalam berenda itu
hingga selutut dan sedikit terpana dengan apa yang ada dihadapannya.
Sebuah lubang manis berwarna merah muda yang begitu menggiurkan. Dengan
cepat Leeteuk menghisap, menjilat, dan memainkan Mrs.V Taeyon. Tak
perduli dengan desahan-desahan nikmat Taeyon diatas sana. Dan, ketika
Taeyon menggelinjang hebat disertai dengan keluarnya banyak cairan dari
Mrs.V nya, Leeteuk yang tau Taeyon telah mencapai klimaksnya, kemudian
keluar dan berdiri berhadapan dengan Taeyon yang kini terengah-engah.
“mm, masih mau lagi, jagi?” tanya Leeteuk agak malu.
Segera saja Taeyon melepaskan seluruh gaunnya, termasuk
celanadalamnya dan membuangnya asal. Tak perduli dengan hawa dingin di
balkon itu, ia langsung memeluk Leeteuk, menandakan bahwa ia
menginginkannya lagi.
Mendapat lampu hijau, Leeteuk segera melepaskan celananya dan juga
membuangnya asal, kemudian ia mulai mengangkat Taeyon dan memerintahkan
kedua kakinya untuk melingkar dipinggang Leeteuk dan menyandarkannya ke
dinding. Dengan gerakan melindungi, Leeteuk membungkus tubuh naked
yeojachingunya itu dengan kemeja yang masih ia pakai. Setelah itu,
Leeteuk mulai memasukkan ‘junior’nya ke lubang milik Taeyon, perlahan..
“ini pertama kalinya untukmu.. apa tidak apa-apa?” tanya Leeteuk memastikan.
Taeyon hanya menjawab dengan sebuah ciuman singkat.
“Akan terasa sakit awalnya, tapi percayalah padaku..” kata Leeteuk
lagi. Kemudian ia mulai menancapkan juniornya ke dalam vagina Taeyon,
perlahan hingga terasa seperti juniornya ‘merobek’ sesuatu..
“aaaaaaaaaahhhhhhh,,oppaaaa…..sakiitttt…saaakiitttt….” Taeyon mulai
menitikkan air mata. Ia mengeratkan pelukannya pada leher Leeteuk dan
menangis di bahunya. Leeteuk segera meraih wajah gadis yang dicintainya
itu dan mencium bibirnya, untuk mengalihkan perhatian.
Setelah memastikan bahwa Taeyon telah beradaptasi dengan ‘junior
besar’nya , Leeteuk mulai menggoyangkan juniornya keluar-dan
memasukkanya lagi. Terlebih karena mereka dalam posisi berdiri, junior
Leeteuk akan masuk keseluruhan dan memenuhi vagina Taeyon.
“jleb..jleb..jleb..”
“aaashh,oppaa…aahhh…faasteerr…aahh..oppaa…aassh” desah taeyon menggila.
“emmhh…jagiii…eeuhhhh…nee,jagii…eoohhhhh…..” Leeteuk makin cepat
mngeluar-masukkan juniornya. Tubuh mereka pun bergoyang makin cepat,
semakin berkeringat, sementara Taeyon menggenggam bahu Leeteuk makin
erat.
“aahhh…aaarghh…euuhhhh…eeemmphhhh,,oppaaa..aakuu..ke..keluaarr…..”
Taeyon mendesah keras ketika ia akan sampai dipuncak kenikmatan.
“nee..jagiii…akuu..jugaaa…aaaarghhhhhhhhh!!” desah Leeteuk dan Taeyon
memecah malam. Beruntung suara mereka tersamarkan oleh hiruk pikuk
keramaian dijalan raya dibawah sana.
Leeteuk merasakan juniornya dijepit oleh vagina Taeyon yang
berdenyut-denyut, menambah kenikmatan. Sementara itu, cairan cinta
mereka berdua menyatu dan sebagian kecil yang mengalir di paha mereka
berdua, bersama dengan darah keperawanan Taeyon. Terengah-engah dan agak
lemas, Leeteuk mendudukkan diri di kursi malas yang ada disitu, tetap
tanpa melepaskan juniornya dari dalam tubuh Taeyon, sehingga posisinya
saat itu adalah women on top. Dan ketika duduk, junior Leeteuk bergoyang
di vagina Taeyon sehingga membuatnya kaget.
“aaah,oppa!” jeritnya pelan sambil menjewer telinga Leeteuk. Tanpa
sadar bahwa Telinga adalah bagian paling sensitif Leeteuk, junior
Leeteuk kembali menegang dan menusuk vagina Taeyon dalam.
“aaaarghhhhh..” desah Leeteuk pelan.
Sementara Taeyon hanya menggenggam bahu Leeteuk sambil terpejam –
seperti menahan sesuatu. leeteuk khawatir melihat ekspresi wajah Taeyon.
“jagiii..gwaenchana?”
Taeyon tiba-tiba membuka matanya dan tersenyum. Senyum yang membuat Leeteuk tersipu.
“see? When you aren’t shy, everything’s great..” bisik Taeyon di telinga Leeteuk. Membuatnya tersipu sekaligus kegelian.
“well, gomawo, jagi.. sudah mau percaya padaku..” balas Leeteuk pelan
sambil mencium yeojachingu yang sebentar lagi akan menjadi istrinya
itu..
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar