Pengikut

Kamis, 25 Oktober 2012

My Cute Shy Boy Chapter 4

Title: My Cute Shy Boy
Rating: T
Pairing: KyuhyunxZhoumi (KyuMi) XD
Warning: Shonen-ai, YAOI. buat yg g suka yaoi mending jangan baca deh..
Disclaimer: the story is mine, but the casts are not (only zhoumi is mine kyahaha *plakk*)


Chapter 4
No One's POV
Kyuhyun, Siwon, dan Donghae berlari dari atap sekolah menuju ke tempat parkir kendaraan di luar sekolah. Saat mereka berlari di dalam gedung sekolah, para guru yang melihat mereka kabur keluar berteriak-teriak menegur mereka, tapi mereka tidak menghiraukan guru-guru itu merka terus berlari sampai mereka berpapasan dengan Leeteuk.
"Hei, kalian bertiga mau kemana? Mana Mimi?"
"Hyung, Boss ada dalam bahaya! Kita baru di-sms oleh Kibum. Sekarang kita mau ke rumahnya. Mau ikut?"
"Mwo? Ada apa?"
"Hyung dihajar lagi sama ahjusshi sialan itu, sekarang dia dikurung di dalam kamarnya." Jawab donghae.
"Dasar orang tua gak tau diri! Aku mau ikut tapi aku gak bisa keluar sekolah. Kalian sebaiknya cepat tolong dia, kabari aku lewat telepon atau sms saja nanti."
"Ne Hyung, kita pergi dulu." Jawab siwon.
Mereka bertiga lanjut berlari. Akhirnya mereka sampai di tempat parkir, Donghae dan Siwon men-starter sepeda motor mereka masing-masing, Kyuhyun masih terdiam, memikirkan bagaimana keadaan Zhoumi. Ia sendiri bingung kenapa ia bisa sekhawatir itu padahal dia baru beberapa hari mengenal Zhoumi.
"Oi Kyu! Jangan bengong! Cepat naik sini!" seru Siwon.
"Ne.. Hyung"
Kyuhyun segera naik ke sepeda motor milik Siwon, Siwon memakaikan helm ke kepala Kyuhyun, lalu menyuruh Kyuhyun agar berpegangan yang erat. Setelah Kyuhyun siap, kedua sepeda motor itu melaju dengan kecepatan maximum. Kyuhyun yang biasanya takut ngebut-ngebut an kini hanya diam saja sambil memeluk erat pinggang siwon dan menyandarkan kepalanya di punggung Siwon, meskipun sepeda motor mereka hampir menabrak kendaraan lain berkali-kali, Kyuhyun tidak bergeming. Perasaan khawatirnya pada Zhoumi mengalahkan rasa takutnya. Ia berharap agar mereka cepat sampai ke rumah Zhoumi.

Zhoumi's POV
Marah, sedih, kacau, hancur.
Itulah kata-kata yang menggambarkan perasaanku saat ini. Ternyata appa belum puas memukuliku tadi malam, pagi ini ia datang ke kamarku dan memukuliku lagi, membuat tubuhku semakin terlihat hancur dengan luka-luka yang bertambah banyak. Setelah appa memukuliku, dia keluar dari kamar dan mengunci kamarku dari luar. Dari dalam kamar aku mendengar apa berteriak memberi perintah pada para pelayan.
"JANGAN SAMPAI KALIAN BERANI MENGOBATI LUKA ZHOUMI! ATAU KALIAN AKAN KUPECAT!"
Sekarang aku hanya bisa duduk diam di atas ranjang, hpku disita, aku tidak bisa menghubungi anak buahku. Igin rasanya aku berteriak, tapi suaraku tidak mau keluar, aku juga ingin mendobrak pintu kamarku, tapi tidak memungkinkan untuk melakukannya dengan keadaan seperti ini. Aku ingin mati saja, agar semua bebanku hilang, tapi aku tidak bisa mati konyol hanya karena appa dan eomma sialan itu, aku masih sayang pada Siwon, Donghae, Leeteuk-hyung, Kibum. Mereka adalah orang yang selalu ada untukku, mengerti keadaanku, dan bisa menerimaku apa adanya… dan yang terakhir adalah… Kyuhyun, aku menyadari bahwa aku mulai suka padanya, aku ingin bisa terus bersamanya.
"hidupku ini rumit sekali ya…. Hahaha… ukh…" mataku terasa panas, airmata mulai menggenang di pelupuk mataku, dan jatuh membasahi wajahku.
Tok! Tok! cklek~
Pintu kamarku dibuka, lalu Kibum masuk ke dalam sambil membawa nampan makanan. Begitu melihatku menangis, ia meletakkan nampan itu diatas meja, lalu menghampiriku.
"Tuan muda, kenapa menangis? Sudah jangan pusing memikirkan tuan dan nyonya besar, hanya buang-buang waktu!"
Aku masih terus menangis, entah kenapa aku tidak bisa berhenti, mungin karena selama ini aku terlalu banyak memendam masalah.
"Ki-kibum, bisa tolong peluk aku sebentar?"
"n-ne.."
Kibum menarikku dalam pelukannya, aku menangis sejadi-jadinya di dalam pelukannya, ia membelai kepalaku dengan sayang. Sungguh beruntung sekali aku karena ada Kibum sebagai pengganti kakakku.
"menangislah, tuan muda, keluarkan seluruh kesedihanmu."
Setelah 15 menit menagis dalam pelukan Kibum, aku mulai tenang dan melepaskan diri dari pelukannya.
"Kibum.. gomawo, maaf merepotkan." kataku sambil tersenyum tipis.
"Gwenchana, sebelum aku masuk ke sini, aku member tahu Siwon-ssi tentang keadaanmu, semoga mereka mengerti. Sekarang saya obati luka anda."
"Jangan kibum! Kalau ketauan appa kamu bisa dipecat!"
"Aku tidak peduli, tuan muda. Kesehatan dongsaengku lebih penting daripada pekerjaanku. Kalau anda menolak aku akan keluar dari rumah ini." Kata Kibum sambil menunjukkan killer smile nya.
Aku tidak bisa menolak. Kibum mengeluarkan obat-obatan, kapas, dan perban dari dalam jas hitamnya yang merupakan seragam pelayan *bayangin bajunya butler gitu deh*. Rupanya ia menyembunyikan barang-barang itu karena takut ketahuan oleh pelayan yang lainnya.
Setelah Kibum selesai mengobati lukaku, hpnya berbunyi.
"Yeoboseo? Siwon-sshi! Ne, arasseo."
"Siwon?"
"Ne, tuan muda. Siwon-ss dan teman-temannya sudah memarkirkan sepeda motor mereka di coffee shop milik Soo Man-ssi, sekarang mereka menuju ke sini."
"Hah? Mereka mau kesini? Aku gak mau mereka terlibat, Kibum-ah, kalau mereka ketauan bagaimana?"
"Aku sudah memutuskan kabel jaringan CCTV di rumah ini, semua orang pasti mengira CCTV nya rusak. Aku tidak menjamin seratus persen, tapi setidaknya kemumgkinan mereka tertangkap lebih sedikit. Sekarang aku pergi jemput mereka dulu, annyeong~"
Kibum berlari keluar dan mengunci pintu kamarku kembali. Aku hanya bisa menghela nafas. Semoga mereka tidak ketahuan.

Kyuhyun's POV
Aduhhhh… kenapa kita belum sampai juga di rumah Zhoumi-hyung? Aku sudah hampir mau menangis karena terlalu panic. Setelah 30 menit ngebut-ngebutan, Donghae dan Siwon-hyung berhenti di depan sebuah coffee shop. Mereka turun dari sepeda motor mereka, aku yang bingung juga ikut turun.
"lho, ini rumah Zhoumi-hyung? Bukannya dia orang kaya? Kok tinggal di coffee shop?" tanyaku setelah melepas helm.
"bukan, Kyu, kita cuma numpang parkir di sini."
"bahaya kalau parkir di depan rumah boss, bisa-bisa ketahuan sama security di rumahnya… Soo Man-ahjusshi, kita titip sepeda motor ya!"
"Neee.." kata seorang ahjussi dari dalam coffee shop.
Mereka berdua mulai berjalan,aku mengikuti mereka, setelah berjalan selama lima menit, kita berhenti di depan rumah.
"kalian jangan ramai ya, securitynya lagi tidur, kita tunggu kibum datang. Kyu ini rumah Boss" kata siwon-hyung.
"ru-ru-rumah?" aku terheran-heran melihat 'rumah' itu. Ini sih istana, bukan rumah! Halamannya saja sudah sebesar stadion sepak bola.
Tak lama kemudian, seorang namja dengan jas seragam pelayan menghampiri kami. Dia masih sangat muda dan juga tampan. Namja itu membuka gerbang rumah dengan pelan-pelan sekali dan memberi isyarat agar kami masuk dan mengikutinya.
Kami langsung masuk dengan langkah yang sangat pelan dan hati-hati. Setelah kami masuk, namja itu menutup pintu gerbang. Kami berjalan masuk, setelah memastikan bahwa si security tidak bisa melihat kami lagi meskipun dia bangun, namja itu berbicara.
"untung saja security Kangin nggak bangun, dia kalo tidur seperti mayat."
"iya tuh Kibum-hyung, persis kebo tuh si Kangin." Kata Donghae.
Ooh, jadi dia itu Kibum…
"Kibum, kenalin nih, anak baru geng kita, namanya Kyuhyun"
"a-anyyeong haseyo, Cho Kyuhyun imnida" kataku sambil membungkukkan badan.
"annyeong Kyuhyun-ssi, Kim Kibum imnida" kata Kibum-hyung sambil tersenyum. Setelah selesai menelusuri halaman rumah Zhoumi-Hyung yang besar sekali itu, kami sampai di depan pintu rumah. Kibum-hyung membukakan pintu dan mempersilahkan kami masuk.
"hyung, kok lewat pintu depan? Nanti ketauan loh…"
"gwenchana. Semua pekerja sudah pergi ke pabrik milik tuan besar, sementara para pelayan ditugaskan untuk mengurus hotel milik nyonya besar karena banyak staff hotel yang cuti. Aku disuruh jaga rumah dan juga menjaga tuan muda. CCTV juga sudah aku putus kabel pusatnya.
"OK kalo gitu ayo kita masuk"

Kangin's POV
Pabbo sekali mereka, bisa-bisanya mengira aku benar-benar tidur. Sebenarnya hari ini tuan besar berpesan padaku, ia menyuruhku pura-pura tidur jika anak buah tuan muda datang untuk menyelamatkannya. Jika aku berhasil melapor, gajiku bulan ini akan dinaikkan 5 kali lipat. Aku kaget sekali ketika mendengar Kibum bersekongkol dengan mereka. Ini berita bagus, Kibum bisa dipecat! Sudah lama aku benci pada Kibum yang disukai banyak yeoja, bahkan yeoja-yeoja yang kusuka hampir semuanya suka pada Kibum.
Aku tersenyum sinis, lalu menelepon tuan besar untuk melapor.

Kyuhyun's POV
Kibum-hyung membukakan kamar Zhoumi-hyung. Kami semua masuk ke dalam, Donghae langsung berlari dan memeluk Zhoumi-hyung yang sedang berbaring di tempat tidur.
"HYUNGGG, gwenchana? Aku kagen loh, chagiii" kata Donghae sok imut *DH: Heh saya itu gak sok imut tapi emang imut!*. IIIH Donghae kok peluk-peluk Zhoumi-hyung! Panggil 'chagi' segala! Huh! Aku gak suka! Aku langsung cemberut, Siwon-hyung melihatku dan tersenyum.
"YA LEE DONGHAE! BADANKU SAKIT TAU! MINGGIR KAU IKAN!" bentak Zhoumi-hyung.
Donghae langsung melepaskan pelukannya, dengan begitu aku bisa melihat Zhoumi-hyung dengan jelas. Aku shock melihat keadaan Zhoumi-hyung. Hyung hanya memakai T-shirt dan celana selutut, sehigga tangan dan kakinya yang terbalut perban terlihat jelas, sebagian besar perbannya terkena darah yang keluar dari luka-lukanya. Keadaannya sangat parah.
"hyung… kenapa begini? Pasti sakit kan hyung" tanyaku panic.
"Kyu kok kamu panik? Aku gak apa-apa loh, masih sehat hehehe"
"Aku kahawatir kalau hyung kenapa-kenapa.."
"aku baik-baik aja Kyu, aku masih bisa semyum kan…"
"tapi luka hyung kan parah begitu…"
"aduh kyu udah dibilangin aku gak apa-apa, lihat nih aku masih ganteng kan, masih bisa bercanda kan sama yang lain. Kamu lebay deh kyu…"
Zhoumi-hyung ini menyebalkan sekai. Menyesal aku sudah kahawatir begini gara-gara dia. Aku meraih tangan Zhoumi-hyung mengenggamnya degan lembut. Kulihat Zhoumi-hyung memerah wajahnya.
"hyung jangan bikin aku panic lagi ya hyung…" kataku.
"iya deh Kyu, kamu juga jangan lebay ya, kan aku gak mati.. hehehe." Zhoumi hyung nyegir sambil memperlihatkan gigi putihnya.
Udah dikhawatirkan malah megejek! Aku makin kesal, aku protolin itu gigi satu-satu baru tau rasa dia! Karena kesal, aku menambahkan banyak energy pada tanganku yang sedang mengenggam tangan Zhoumi-hyung.
'WADAWWW! SAKIT KYU!"
"salah hyung sendiri udah bagus dikhawatirkan, malah ngejek!" kataku ngambek, lalu aku mebalikkan badan, membelakangi Zhoumi-hyung.
Kibum-hyung, Siwon-hyung, dan Donghae hanya tertawa melihat kami.
Zhoumi-hyung mencoba untuk duduk, setelah berhasil mengubah posisi, ia berkata.
"Kyuhyun, jangan ngambek dong, mianhae…" tiba-tiba kurasakan sepasang tangan melingkar di pinggangku, aku kaget dan melihat ke belakang, ternyata Zhoumi-hyung memelukku dari belakang. .GOD. wajahku memanas, pasti wajahku sudah merah sekali, jantungku seperti mau melompat keluar. Zhoumi-hyung memelukku seperti ini… entah kenapa aku senang sekali.
"EHEM!" Kibum-hyung berdeham.
"kalau mau bermesraan dan melakukan 'this and that' jangan di depan kita ya~" lanjut Kibum-hyung.
Aku langsung malu dan melepaskan tangan Zhoumi-hyung, wajah kami berdua jadi semakin memerah. akhirnya kami berbincang-bincang, Zhoumi-hyung menceritakan semua masalahnya. Aku sedih sekali mendengar ceritanya, ternyata Zhoumi-hyung yang kasar dan berani ini memendam masalah yang sangat besar.
Di tengah-tengah obrolan kami, terdengar suara klakson mobil, Kibum-hyung segera mengintip ke luar jendela.
"gawat! Tuan besar datang!"
"hah? Kok bisa sih? Ini kan masih jam 12 siang!" Tanya Zhoumi-hyung kaget.
"lebih baik kalian cepat kabur dari pintu belakang! Biar aku dan Kibum saja yang kena marah" lanjut Zhoumi-hyung.
"andwae! Kita tanggung bersama!"
"ne hyung, biar kita bantu hyung."
"aku akan tetap disini, aku nggak mau Zhoumi-hyung kenapa-kenapa" kataku.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka dengan kasar, seorang pria paruh baya masuk ke dalam, diikuti beberapa bodyguard, sepertinya itu appa Zhoumi-hyung.
"Zhou Mi!" bentak appa houmi-hyung.
"wei shen me ni lai le? Wo bu yao kan ni de lian! (kok sudah pulang! Aku gak mau lihat wajahmu)" jawab Zhoumi-hyung, tapi aku tidak mengerti apa yang ia katakan.
"ni shi me you li mao de hai zi! (dasar anak gak tau sopan santun!)"
PLAKK
Appa Zhoumi-hyung menampar anaknya. Zhoumi-hyung diam saja, ia menyeringai. Kami hanya melihat mereka berdua bertengkar dengan pandangan bingung.
"ni shi yi ge da sha bi de fu jin! (kamu adalah appa yang nggak punya otak)"
Appa Zhoumi-hyung menjadi semakin marah, ia menarik Zhoumi-hyung dari tempat tidurnya dan menjatuhkannya ke lantai. Zhoumi-hyung berusaha untuk berdiri, tetapi appanya sudah menendangnya berkali-kali.
"andwae, berhenti… jangan sakiti zhoumi-hyung lagi" kataku dengan gemetaran, shock dengan appa Zhoumi-hyung yang tidak tau diri.
"YA! BERHENTI!" Donghae dan Siwon-hyung berlari hendak menghentikan appa zhoumi-hyung agar ia berhenti menendang dan menginjak anaknya, tetapi bodyguard yang ada di situ langsung menahan mereka berdua. Sementara aku, hanya diam mematung, tubuhku serasa kaku.
"Tuan besar, mohon hentikan" kata Kibum-hyung. Appa Zhoumi-hyung menghentikan aktivitasnya, lalu ia berjalan kearah Kibum-hyung, menginggalkan Zhoumi-hyung yang terkapar di lantai. Mulutnya berdarah, darah segar membasahi perbannya. Aku menangis dan hendak menolong ke Zhoumi-hyung, tapi seorang bodyguard menarik tanganku dengan kuat.
"lepasin aku!"
"maaf, tuan tapi ini perintah tuan besar untuk tidak membiarkan siapa-siapa menolong tuan muda."
Aku berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri, tapi tidak bisa.
"Zhoumi-hyung… andwaee.." kataku lirih.
"K-kyuhyun-ah, g-gwenchana yo, uljima…" kata Zhoumi-hyung sambil berusaha tersenyum.
"jadi kamu selama ini memihak pada Zhoumi! Dasar tidak tau diuntung! Aku sudah memperkerjakanmu disini 2 tahun lalu karena kamu miskin dan sebatang kara! Tapi sekarang kamu mengkhianatiku! Kamu harus dihukum!" kata appa Zhoumi-hyung denganbahasa Korea yang agak kaku.
"hukum saja saya, tuan besar, saya tidak keberatan, asal tuan berhenti menyakiti tuan muda. Pecat saya kalau anda mau."
"hukuman seperti itu tidak cukup untuk menebus kesalahanmu."
"perlakukan saya seperti anda perlaku kan tuan muda, hajar saya, bunuh saya juga tidak apa-apa, tapi tolong jangan sakiti dia lagi."
"baikah kalau itu maumu…"
Kibum-hyung muai dipukuli, tetapi dia hanya diam saja.
Jebal, hentikan ini semua!

Zhoumi's POV
Aku terkapar di tanah, seluruh tubuhku sakit sekali. Kyuhyun menangis, Donghae dan Siwon hanya diam menunduk ditahan oleh bodyguard. Kudengar appa sedang bertengkar dengan kibum.
"perlakukan saya seperti anda perlaku kan tuan muda, hajar saya, bunuh saya juga tidak apa-apa, tapi tolong jangan sakiti dia lagi." Kata Kibum.
"baikah kalau itu maumu…" jawab appa.
Kulihat appa mulai memukuli Kibum, yang dipukuli hanya diam saja. Aku tidak tahan melihatnya, aku harus menghentikannya!
Aku menguatkan diri untuk bangkit, degan menyeret tubuhku, aku bergerak kearah appa yang sedang menghajar kibum. Dengan sekuat tenaga, aku memegang kaki appa.
"ba, bu yao da ta… (appa jangan pukul dia…)"
Appa melihatku dengan pandangan sinis, lalu ia menarikku agar aku berdiri, dan mendorongku ke belakang. Tubuhku menghantam lemari, kepalaku terbentur besi lemari dan mulai mengeluarkan darah. Semua orang yang ada disitu shock, termasuk appa. Kyuhyun menggigit tangan bodyguard yang mehaannya, dia berhasil lepas. Kyuhyun berlari menuju tempatku jatuh.
"ZHOUMI-HYUNG!"
Kyuhyun menidurkan kepalaku di atas pangkuannya, tanpa peduli celananya yang kotor karena darahku. Aku tersenyum ke arahnya.
"BOSS"
"HYUNG!"
"TUAN MUDA!"
Siwon, Donghae, dan Kibum menghampiriku. Appa diam mematung.
"hyung, bertahanlah hyung, ayo kita ke rumah sakit!" kata Kyuhyun yang sudah menangis.
"Kyu… uljima.."
"Zhoumi-hyung…"
"Kyuhyun-ah, saranghae yo.. wo ai ni.."
"na do saranghae, Hyung…" jawab Kyuhyun.
Aku tersenyum mendengar jawaban Kyuhyun, lalu aku menutup mataku. Sebelum kesadaranku benar-benar menghilang, aku mendengar mereka berempat meneriakkan namaku.

No One's POV
Siwon menggendong Zhoumi dan membawanya keluar rumah, diikuti Kyuhyun dan Donghae. Mereka mencari supir keluarga Zhoumi. Setelah menemukan supir, Siwon menuyuruhnya mengantarkan mereka berempat ke rumah sakit terdekat.
Di dalam mobil, Siwon duduk di depan, sementara Kyuhyun, Donghae dan Zhoumi ada di belakang. Kyuhyun memangku kepala Zhoumi sambil mengenggam tangan kanan Zhoumi, dan Donghae memangku kaki zhoumi. *kasian deh hae-oppa kebagian kaki kkk #plakkk*
Kyuhyun masih terus menangis. Donghae yang kasihan padanya mencoba menghiburnya.
"Kyu sudah jangan nangis, zhoumi-hyung pasti gak suka kamu nangis terus gara-gara dia."
"ne.."
Kyuhyun pun menghapus air matanya.

Sementara itu, di rumah keluarga Zhoumi, Kibum tidak bisa menahan amarahnya, ia meluapkan semuanya pada tuan besarnya.
"Tuan besar memang tidak tau cara menyayangi anak! Semuanya salah tuan! Tuan muda berbeda dengan hyung nya! Tuan dan nyonya besar selalu saja membandingkan mereka berdua, juga selalu menganggap tuan muda sebagai pembawa sial! Sebagai orang tua kalian tidak pernah meluangkan waktu sebentar saja untuknya. Tuan muda menjadi berandalan seperti itu bukan karena kesalahannya, tapi karena dia memendam terlalu banyak masalah! Tuan muda bukan lah anak yang tidak berguna, ia hanya kurang perhatian dari orang tua. Pernahkah tuan memikirkan bagaimana perasaannya? Tidak pernah kan? Aku sering melihat tuan muda duduk diam di kamar sambil menangis tanpa suara. Aku mohon tuan, jangan biarkan dia menderita lagi."
Kibum berlutut di depan appa Zhoumi yang hanya diam selama beberapa saat.
"Gomawo, Kibum. Kamu sudah menyadarkanku dan membuka pikiranku."
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar