Title: My Cute Shy Boy
Rating: T
Pairing: KyuhyunxZhoumi (KyuMi) XD
Warning: Shonen-ai, YAOI. buat yg g suka yaoi mending jangan baca deh..
Disclaimer: the story is mine, but the casts are not (ony zhoumi is mine kyahaha *plakk*)
Chapter 3
Zhoumi's POV
Mulai hari ini Cho Kyuhyun resmi jadi pesuruh (babu *plakk*) ku. Entah kenapa aku senang sekali mengerjai anak itu, ekspresinya yang takut-takut dan agak terlihat oon itu membuatku tersenyum geli. Aku jadi heran, dia itu memang dilahirkan penakut atau aku yang terlalu seram?
Sekarang adalah jam istirahat, aku, siwon, dan donghae sedang duduk-duduk santai di atap sekolah, markas kami. Tiba-tiba aku teringat pada kyuhyun, pesuruh baruku, lalu aku iseng-iseng mengirimkan sms padanya.
To: Cho Kyuhyun
Ya! Cho Kyuhyun! Cepat kamu temui aku di atap sekoah sekarang juga! Telat sedikit, kamu tau akibatnya!"
Message Sent
Hehehehe. Aku tidak sabar menunggunya datang dengan tampang lucunya itu. Tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri, siwon dan donghae menatapku heran.
"hyung kenapa?" Tanya donghae.
"boss, kamu sakit ya? Kok tiba-tiba senyum2-senyum sendiri sambil lihat hp?" Tanya siwon, ia memegang keningku.
"nggak demam kok, jangan-jangan boss udah gila!" lanjutnya.
"HEH! KAMU ITU YANG EDAN!"
Setelah itu, kyuhyun datang tergopoh-gopoh, rupanya dia menuju ke sini sambil berlari, nafasnya ngos-ngosan. Aku ingin sekali tertawa, tapi kutahan mati-matian, wajahnya sangat lucu sekali.
"kyuhyun, kamu telat 10 detik, sekarang cepat kamu belikan minuman untuk kita bertiga di kantin sekolah. Dalam 5 menit kamu harus sudah kembali."
Tanpa banyak bicara, kyuhyun langsung berlari ke kantin. Hahaha lucu sekali, ekspresi kyuhyun benar-benar menggemaskan.
"hyung, kok hyung jahat banget sih, kasian kan si kyuhyun itu!"
"iya boss, tadi dia kan cuman telat 10 detik aja, gak perlu dihukum seperti itu"
"Mengerjai orang itu menyenangkan tau!"
Tepat 5 menit kyuhyun datang kembali, ia membawa kantong plastic berisi 3 minuman dan menyerahkannya padaku. Siwon dan donghae mengambil jatah mereka, sementara aku juga mengambil jatahku. Kyuhyun hanya diam, aku tahu dia sangat haus setelah berlari, tapi dia tidak berani bilang. Aku meminum minumanku sampai setengah lalu meletakkannya di lantai, aku mulai bermain dengan hpku. Toba-tiba aku mendengar kyuhyun berseru.
"zhoumi-hyung minta minumnya sedikit ya, aku gak tahan!"
Aku pun kaget dan segera menoleh ke kyuhyun, kulihat dia meminum minumanku beberapa teguk, lalu meletakkannya kembali di lantai atap sekolah. i..ini berarti, aku dan kyuhyun berciuman secara tidak langsung, mukaku langsung memerah, jatungku berdebar-debar. Aiiish kenapa aku jadi aneh begini, kan kita sama-sama namja.
"YA KYU! ITU BEKAS MULUTKU TAU?"
"i-iya zhoumi-hyung, mi-mian, habisnya aku haus sekali…"
"AISSH KAMU TIDAK TAU ARTINYA APA KALAU KAMU MEMINUM BEKASKU?"
"t-tidak hyung, me-memangnya kenapa?"
Ini anak bagaimana sih, dia itu polos atau bodoh?
"PABBO SEKALI KAMU!"
Kyuhyun menunduk, lama kelamaan tubuhnya bergetar, dia mulai menangis.
"mi-mianhae, zhoumi-h-hyung… hiks"
Lho? Lho? Lho? LHO? Kok malah nangis? Apa aku terlalu kasar? Otokkhae?
"HYUNG! Jangan kasar gitu dong hyung! Kyuhyun jangan nangis.." kata donghae sambil memeluk kyuhyun untuk menenangkannya. Siwon berjalan ke arahku, ia menepuk-nepuk pundakku.
"boss, kamu terlalu kasar…" kata siwon.
Aku sukses melongo dan bengong di tempat. Donghae dan siwon sedang sibuk membujuk kyuhyun agar berhenti menangis.
"kyu, jangan diambil hati ya, zhoumi-hyung itu memang sudah jelek, kasar, suka sewot, dan tidak berperasaan"
"iya kyu, boss memang kadang-kadang suka marah-marah seperti ini, mungkin dia lagi PMS"
Kurang ajar sekali mereka! Aku langsung memberikan deathglare pada mereka, mereka hanya nyengir-nyengir gaje.
"hehehe, peace hyung"
"boss, aku cuman bercanda loh tadi"
"awas kalian nanti"
Mereka tetap tersenyum-senyum. Dasar anak-anak gila! Aku melihat kyuhyun, ia masih menangis, tubuhnya bergetar hebat dalam pelukan donghae. Melihatnya seperti itu, aku jadi merasa bersalah. aku memang terlalu kasar tadi, tapi salah kyuhyun yang sudah meminum minuman bekasku.
"kyuhyun, mianhae aku kasar tadi, sudah, jangan nangis ya." Kataku sambil megelus-elus rambutnya.
"huweee.. zhoumi-hyung…"
Kyuhyun melepaskan diri dari pelukan donghae dan langsung memelukku. Jatungku kembali berdebar-debar.
"hiks.. mianhae zhoumi-hyung… aku memang pabbo"
"sudah… gwenchana, aku juga salah sudah kasar padamu."
Aku membalas pelukan kyuhyun, mengusap-usap punggungnya agar dia lebih tenang dan berhenti menangis. Aku tersenyum melihat perilaku kyuhyun barusan, manis sekali, hehehe.
LHO? Kok aku malah senang begini? Jangan-jangan aku suka kyuhyun? ANIYO! Aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat! Aku namja normal!
"hyung, kok habis senyum-senyum terus geleng-geleng? Hyung gila ya?" Tanya donghae heran, sementara siwon hanya menatapku dengan pandangan bingung.
Kyuhyun's POV
KYUHYUN PABBO SEKALI KAMU INI! Sudah bikin zhoumi-hyung marah lagi, pakai acara nangis pula! Tapi untung saja zhoumi-hyung tadi memaafkanku. Zhoumi-hyung juga sempat memelukku, aku senang sekali, ternyata dia baik juga. Entah kenapa jantungku berdebar-debar saat dipeluk olehnya, apa mungkin efek dari terlalu banyak lari tadi? *aigoo kyu kamu ini bego amat sih?**author dibacok kyu*
Sekarang aku ada di atap sekolah bersama zhoumi-hyung, donghae, dan siwon-hyung. Kami memutuskan untuk membolos untuk menemaniku karena mataku bengkak dan tidak memungkinkan utuk masuk kelas. Awalnya merasa tidak enak pada mereka dan menyuruh mereka kembali ke kelas saja, tapi mereka tidak mau dan mereka bilang mereka malas mengikuti pelajaran. Baik sekali mereka ini. Mereka adalah teman pertamaku di sekolah ini.
Aku juga sudah mulai mengerti karakter mereka masing-masing dengan baik. Donghae itu ceria dan sangat baik, dia perhatian kepada orang lain. Siwon-hyung itu pendiam, dewasa, berwibawa, dan ramah, banyak sekali yeoja yang suka padanya. Yang terakhir adalah zhoumi-hyung, dia itu sebenarnya cukup baik, tetapi kasar sekali sikapnya. Zhoumi-hyung sudah memasukkanku ke dalam gengnya, meskipun statusku tetap sebagai pesuruh sih, tapi aku tetap senang.
Aku terus mengamati mereka bertiga yang sedang bercanda, zhoumi-hyung tersenyum dan tertawa. Baru kali ini aku melihatnya tersenyum, biasanya dia selalu bermuka garang. Senyumnya indah sekali.
"zhoumi-hyung…" panggilku.
"mwo?"
"zhoumi-hyung tampan sekali kalau sedang senyum, aku suka senyuman hyung, sering-sering senyum dong hyung, hehehe" kataku.
Zhoumi-hyung tidak menjawab, aneh sekali, dia jadi salah tingkah, wajahnya jadi merah padam. Apa aku salah ngomong?
"kyu-kyuhyun, kamu ini bicara apa?" kata zhoumi-hyung sambil menutup mukanya dengan tangannya. Aku jadi semakin bingung.
"hayooo hyunggg kok malu-malu yaaaaa?"
"bosss jangan-jangan boss naksir sama kyu hohoho"
Ganti aku yang jadi merah padam sekarang, donghae dan siwon-hyun iseng sekali.
"kalian berdua mau aku hajar?" kata zhoumi-hyung.
"no,thanks, hyung." Kata mereka bersama.
Oh tai wan mei, ni yan li wo chu xian
Oh bu rang shei, ti wo zai ni shen bian
Oh woah woah~
Hp milik zhoumi-hyung berbunyi, ia mengangkatnya tanpa melihat siapa yang meneleponnya.
"wei? (halo)"
Terdengar suara dari seberang sana, suara seorang pria dewasa. Muka zhoumi-hyung berubah marah. Aku jadi penasaran siapa yang meneleponnya.
"Wo gao su ni, bu yao gei wo da dian hua le.(aku kan sudah bilang, jangan telepon aku lagi)"
Kembali terdengar suara dari seberang sana, suara orang itu terdengar sangat marah.
"wo bu yao! Zhe shi wo de sheng huo, bus shi ni de. (aku gak mau, ini hidupkun bukan hidupmu" kata zhoumi hyung.
"hyung iki ngomong opo?" tanya donghae.
Suara dari seberang sana terdengar semakin keras.
"ni bu shi wo ba ba! Wo bu yao yi ge xiang ni zhe yang de fu jin! (kamu bukan appa ku! Aku gak sudi punya ayah sepertimu!" zhoumi-hyung mematikan sambungan teleponnya.
"zhoumi-hyung, ada apa?"
"hyung! Gwenchana?"
"boss, siapa yang telepon? Apa maksudnya?"
Zhoumi-hyung hanya diam, wajahnya tampak sangat marah, lalu ia pergi keluar dari atap sekolah.
Zhoumi's POV
Lagi-lagi appa sialan itu meneleponku! Dia bilang aku hanya membawa masalah di sekolah, maupun di rumah. Menurutnya, aku ini anak pembawa sial. Aku sangat benci appa, dia tidak pernah meganggapku ada, kerjaan terus yang di urus, anak tidak pernah dihiraukan. Sejak kecil aku tidak pernah bersenang-senang dengan appa satu kali pun. Tadi dia meneleponku, katanya aku tidak usah sekolah SM Senior High lagi, aku disuruh membantunya bekerja di kantor, kalau aku menolak, aku akan dikirim untuk sekolah di China, kampung halamanku.
Sekarang aku sedang ada di taman kecil di dekat rumahku, jika aku sedang marah atau sedih, biasanya aku selalu datang ke sini. Duduk di kursi yang ada sambil melihat orang-orang beraktivitas di taman, setidaknya itu membuatku sedikit tenang.
Oh tai wan mei, ni yan li wo chu xian
Oh bu rang shei, ti wo zai ni shen bian
Oh woah woah~
Kulihat layar hpku, appa menelepon lagi, malas rasanya untuk menjawabnya, tapi kalau tidak di jawab, appa pasti menelepon terus-terusan, bahkan sampai menyuruh bodyguard keluargaku untuk mencariku dan menyeretku pulang ke rumah. Dengan malas kuangkat hpku.
"wei?(halo)" kataku dingin.
"Zhou mi! ni xian zai zai na li? (Zhou mi! kamu di mana sekarang?)" appa mengomel dari seberang sana, dasar cerewet.
"wo bu yao gao su ni, zhe shi bus hi ni de shi. (aku gak mau kasih tau, ini bukan urusanmu.)" jawabku masih dengan nada dingin dan datar.
"kuai dian hui jia! ru guo ni bu yao hui jia, ni bu hui zhu zai wo men de jia! (cepat pulang! Kalo kamu gak mau pulang, kamu gak boleh tinggal di rumah kita lagi!)" balas appa.
Pik! Ku putus sambungan teleponku. Dengan berat hati aku berjalan pulang, nanti di rumah pasti appa akan menghajarku.
Sekitar 15 menit kemudian, aku sampai di rumah, saat aku masuk ke dalam rumah, appa sudah menungguku. Dia menyeretku ke kamarnya secara paksa. Di kamarnya, dia memaki-makiku, dia bilang bahwa aku tidak berguna, tidak seperti kakakku, hangeng-ge, yang menginggal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Hangeng-ge adalah anak kebanggaan appa dan eomma, dia cerdas, dan sebelum ia meninggal, ia sempat menjadi dokter muda yang terpintar di korea. Appa dan eomma ingin aku menjadi sepertinya, sukses dalam hidup, tetapi aku tidak bisa sepertinya, maka appa dan eomma selalu menganggapku aib dalam keluarga , karena mereka belum bisa menerima kematian hangeng-ge.
Appa memukulku seluruh tubuhku dengan sabuknya, menampar wajahku berkali-kali, saat aku berusaha membela diri, ia mendorong tubuhku hingga tubuhku menghantam lemari besi yang ada di kamarnya. Appa bertubuh lebih besar dariku, tenaganya sangat kuat, aku tidak bisa melawan. Eomma tidak peduli melihatku dipukuli oleh appa, dia masih membaca buku dengan tenang diatas tempat tidur.
Setelah puas memukuliku, appa menyuruhku kembali ke kamarku. Aku pun berjalan tertatih-tatih keluar dari kamar orangtuaku. Saat aku berada di ambang pintu, kudengar eomma berbicara dengan suara yang cukup keras.
"dasar anak pembawa sial, harusnya kamu saja yang mati, bukan kakakmu!"
Meskipun hatiku sakit sekali, aku menoleh kea rah eomma dan memberikan senyuman sinis, lalu aku melangkah keluar, menutup pintu kamar orangtuaku.
Kamarku ada di lantai 3, sementara kamar orang tuaku ada di lantai 1. Cukup susah bagiku untuk naik tangga ke lantai tiga dengan keadaan seperti ini. Aku berusaha naik, tapi hanya beberapa tangga saja aku sudah tidak kuat, aku berhenti sebentar.
Saat aku mencoba untuk naik lagi, kibum, salah satu pelayan di rumahku datang menghampiriku.
"tuan muda, kenapa anda luka-luka begitu? Apa tuan besar memukuli anda lagi?"
Aku hanya mengangguk.
"ayo saya bentu naik ke kamar anda"
Kibum memapahku dan membantuku naik tangga. Di rumah ini, hanya kibum yang mau opeduli padaku, semua pelayan dan pekerja lainnya di rumahku sudah termakan omongan appa dan eomma yang selalu mengatakan bahwa aku adalah anak pembawa sial. Kibum berbeda dengan pelayan dan pekerja yang lain, meskipun dia adalah pekerja termuda di rumah ini dengan usia yang masih 20 tahun, dia memiliki jalan pikiran yang dewasa. Dia tidak menjauhiku seperti pekerja dan pelayan yang ada di rumah ini, dia tau bahwa appa dan eomma yang selalu membanding-banding kan aku dengan hangeng-ge yang sangat jauh berbeda dariku. Kibum menyayangiku seperti adik sendiri, dan aku menganggapnya sebagai hyung ku. Kadang-kadang aku mengajak kibum jalan-jalan, ia juga sudah kukenalkan pada siwon dan donghae, mereka berteman baik.
Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai ke kamar, namun akhirnya kami sampai juga. Kibum membaringkanku ke tempat tidur, lalu ia mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka-lukaku dengan baik dan penuh perhatian.
"tuan muda, aku tau bagaimana perasaan anda, jangan terlalu diambil hati, perkataan tuan dan nyonya besar memang kadang-kadang keterlaluan. Jangan merasa bahwa tuan muda adalah seorang yang tidak berguna, karena bagi saya, tuan muda adalah sosok yang hebat."
"gomawo kibum-ah, aku beruntung sekali kamu ada di rumah ini, mungkin kalo gak ada kamu, aku sudah bunuh diri karena stress hahaha"
"jangan berbicara begitu tuan muda. Nah sudah selesai." Setelah kibum selesai mengobatiku, ia membantuku ganti baju, lalu membaringkanku kembali ke tempat tidur dan menyelimutiku.
"selamat malam tuan muda"
"ne, selamat malam kibum, Jeongmal gomawo."
Kibum tersenyum dan membungkuk sekilas lalu ia mematikan lampu kamar zhoumi dan pergi keluar. Zhoumi yang sudah terlalu lelah langsung jatuh tertidur.
Keesokan harinya…..
Kyuhyun's POV
Hari ini zhoumi-hyung nggak masuk, apa yang sebenarnya terjadi padanya, kemarin dia marah-marah setelah menerima telepon dari seseorang, lalu ia pergi keluar sekolah sampai waktu bubar sekolah ia tidak kembali. Aku jadi khawatir.
Saat jam istirahat aku, siwon-hyung, dan donghae, pergi ke atap sekolah.
"kalian tau nggak zhoumi-hyung pergi ke mana?"
"kita juga gak tau kyu." Jawab donghae.
"iya. Tapi entahlah aku punya perasaan tidak enak."
"kalau begitu, ayo kita ke rumahnya pulang sekolah nanti"
"sebaiknya jangan, kyu, appa dan eomma kyuhyun galak sekali."
Pippippp
Sebuah sms masuk ke hp milik siwon-hyung, ia membaca nama pengirimnya lalu memanggil kami.
"donghae, kyu, cepat ke sini! Ada sms dari kibum."
"siapa kibum itu hyung? Tanyaku.
"kibum itu pelayan satu-satunya di rumah zhoumi-hyung yang peduli padanya seperti kakak kandungnya sendiri" jelas donghae.
Aku dan donghae duduk di sebelah kiri dan kanan siwon-hyung dan melihat layar hpnya.
From: Kibum
Siwon-ssi, tuan muda zhoumi dikurung di dalam kamar oleh tuan besar. Kemarin ia habis dipukuli, lukanya cukup parah. Tadi pagi sebelum dikurung dikamar, tuan muda dipukuli lagi. Aku juga dengar kabar kalau tuan muda mau diberhentikan dari sekolah dan disuruh ikut bekerja di kantor, atau lebih parahnya dia bisa dikirim ke luar negeri. Siwon-ssi, donghae-ssi, jebal, tolonglah tuan muda, karena tuan muda tidak punya siapa-siapa lahi selain kalian. Aku tidak mau melihat tuan muda terus-terusan disiksa oleh tuan besar.
Aku kaget sekali membacanya, ternyata zhoumi-hyung disiksa seperti itu di dalam rumahnya. Aku jadi semakin khawatir dan juga sedih sekali. Aku tidak mau berpisah dengan zhoumi-hyung.
"donghae, kyu, ayo kita ke rumah boss sekarang!"
"ne, hyung" aku dan donghae menjawab bersamaan.
Zhoumi-hyung, semoga tidak terjadia apa-apa padamu.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar