Pengikut

Kamis, 04 Oktober 2012

Kill Kill Kill – (Oneshot)

Kill Kill Kill
super junior/f(x); cho kyuhyun/victoria song.
pg-13. drama.
kyuhyun – agen rahasia korea – memberi waktu tiga hari untuk song qian – mata-mata cina – hidup. atau?


“Song Qian.”
“Jadi itu namanya? Gadis yang mendobrak perubahan di dunia mata-mata Asia?”
“Kyuhyun, aku mengingatkanmu, jangan anggap remeh.”
“Oh, ayolah hyung. Dia hanya perempuan, apa yang bisa dia lakukan – “
“Dia membunuh dua puluh agen rahasia Korea Utara. Menurutmu?”
“Dia lagi beruntung saat itu.”
“Terserahmu. Yang penting kau harus membunuhnya dalam waktu lima hari.”
“Ok. Aku akan membiarkannya hidup tiga hari ke depan terlebih dahulu.”

Song Qian. Dia membisikkan nama itu di antara desahan napasnya, lagi dan lagi. Pemberontak, liar, tak bisa dilawan, Sungmin mengingatkannya. Tapi Kyuhyun berpikir lagi tentang apa yang bisa dilakukan wanita dan bagaimana jalan pikiran mereka, jadi dia berpikir membunuhnya sebagai status agen rahasia Korea Selatan bukanlah hal yang sulit dilakukan.
Tiga hari, dia memberi waktu Song Qian untuk menghirup oksigen tiga hari lebih lama.

001.
Apartemen baru yang disewa oleh perusahaan itu sangat keren, dia berani bersumpah. Dan yang membuatnya sedikit terkesan adalah bagaimana jendela apartemennya dibuat tepat di hadapan jendela apartemen targetnya. Perusahaan sepertinya tidak ingin main-main dengan gadis ini.
Tapi, gadis. Itu hanya seorang gadis. Dia hanya bisa menahan tawanya dan keinginannya untuk bermain Starcraft agar dia bisa memantau aktivitas targetnya dari balik jendela kaca itu.
Song Qian terbangun saat jam digital di apartemennya menunjuk waktu sepuluh. Gaun putihnya terlihat kusut ketika dia mencoba bangkit dari tempat tidur dan membuat teh untuk dirinya sendiri.
Sangat perempuan, Kyuhyun berpikir. Dia menduga bagaimana gadis ini bisa membunuh banyak agen profesional seperti dia dan teman-temannya, mungkin dia harus merayunya terlebih dahulu atau apa.
Tidak butuh waktu lama untuk Kyuhyun agar dia tidak hanya duduk di kursi kerjanya dan memantau gadis itu lewat kamera pengintai, karena mendadak suara telepon berbunyi dari seberang sana dan Kyuhyun tinggal mengaktifkan alat penyadapnya.
“Halo, A Qian! Mau berbelanja hari ini?”
“Oh, tentu saja Amber! Kita akan ke mana?”
“COEX di Myungdong! Sedang ada diskon besar-besaran di sana!”
“Ok, aku yang datang ke tempatmu atau kau yang datang ke tempatku?”
“Biarkan aku yang datang. Aku akan menjemput jam sebelas.”
“Dah, Amber!”
“Dah A Qian. Sampai jumpa—“
Dia segera mematikan alat penyadap dan mengambil ponselnya dan “Halo? Sungmin? Apa benar ini Song Qian yang kalian cari? Gadis yang akan perang untuk diskon?!”

002.
Hari selanjutnya, dia tidak menemukan sesuatu yang menarik dari gadis ini sama sekali. Dia terbangun seperti kemarin, sarapan seperti kemarin, berbelanja dengan temannya seperti kemarin, dan Kyuhyun nyaris jatuh tertidur selama memantau aktivitasnya kalau saja suara bel apartemen Song Qian tidak terdengar dan seorang lelaki pirang masuk ke dalam apartemen saat pintu terbuka.
“Halo, Victoria!”
“Halo, Nichkhun!”
Alis Kyuhyun terangkat sebelah sesaat setelah mereka menyapa satu sama lain dengan bahasa Inggris dan mendadak semua kata yang mereka ucapkan mulai irasional baginya. Dia memperhitungkan apakah ini layak untuk ditonton atau lebih baik dia menghidupkan TV tapi dia masih tidak mau dipecat Sungmin jadi terpaksa dia harus melakukan tugasnya.
Dan setidaknya saat lelaki itu berkata ‘terima kasih’ dalam bahasa ibunya, Kyuhyun mulai menyadari mereka sedang berdialog dengan bahasa dari negara Thailand dan Sungmin segera mengirimkan pesan yang berisi percakapan mereka dengan bahasa Korea.
Jadi ini pacarnya, Kyuhyun membatin. Dan menurut dugaannya lelaki tampan itu tidak mengetahui identitas gadis ini sebagai mata-mata dan dia merasa begitu kasihan padanya. Sangat tidak lucu jika kau terbangun suatu pagi dan polisi mendatangi rumahmu memberitahu jika pacarmu adalah mata-mata jahat yang terbunuh tadi pagi.
Mereka membuat makan siang setelah itu dan Kyuhyun hanya menyaksikannya dengan bosan dan berpikir apakah dia sedang menonton acara ‘We Got Married’ sekarang karena pasangan favoritnya sudah habis kontrak di siaran itu dan dia tidak tertarik lagi. Makan siang biasa, percakapan yang biasa, semuanya biasa hingga Kyuhyun merasa ini agak sedikit tidak normal tapi dia hanya menghiraukannya.
Kemudian mereka hanya duduk di balkon berduaan dan Kyuhyun memilih untuk mengalihkan pandangannya dari layar komputer menuju kaca jendelanya, karena sekarang dia dapat melihat gadis itu dengan jelas.
“Apakah kita harus membunuhnya sekarang hyung? Sepertinya mereka akan berencana menikah sebentar lagi,” Kyuhyun berkata pada Sungmin lewat telepon sementara matanya masih lengket pada sosok anggun gadis yang ada di seberang gedung apartemennya itu.
“Malah kita harus membunuhnya,” Sungmin berkata dengan nada naik satu oktaf “kau mau dia akan melahirkan anak yang gila dan membunuh sisa Korea ini?”
“Jika aku dibebaskan dari tugas dan tetap dibayar mahal, aku mau.”
“Oh, diamlah Kyuhyun.”
Dia tertawa ringan saat Sungmin mulai merasa terganggu dengan obrolan mereka yang dia anggap adalah sesuatu yang serius.
Ketika matanya berpapasan dengan mata gadis itu.
Waktu tidak berhenti, tidak ada yang berubah, dunia masih bergerak konstan. Kyuhyun tidak yakin apakah itu halusinasinya atau itu adalah realita yang menyeramkan. Dia tidak tahu tapi dia menganggap keduanya mengerikan.
Apakah gadis itu melihatnya? Apakah gadis itu mengenalnya? Apakah gadis itu mengetahuinya?
Ketika dia tersadar dan Sungmin berteriak “Kyuhyun! Kau dengar aku?” berkali-kali di telepon, dia tidak melakukan apa-apa kecuali memandang lurus melewati atmosfir menuju gadis itu dan menemukan senyumnya tidak lagi lembut dan tulus dan inosen.
Itu. Senyum. Membunuh.

003.
Kyuhyun terbangun pagi itu dengan kepala pusing karena terlalu banyak minum kopi. Dia harus menambah kafein itu di dalam tubuhnya jika tidak mau jatuh tertidur selama Song Qian masih terbangun hingga lewat tengah malam.
Hal yang dia sadari saat bangun adalah ah, sudah jam sepuluh?
Dan hal kedua adalah sesosok gadis cantik dengan mata bengkak dan rambut cokelat menyilaukan yang dibanjiri sinar matahari lewat jendela apartemennya – Song Qian.
“Halo,” gadis itu menodongkan pistolnya tepat di kepala lelaki itu, “aku Song Qian. Mata-mata di Cina sejak umur lima belas tahun.”
Dia nyaris menemukan senyum tipis yang samar dan menyedihkan di bibir gadis itu sebelum dia berkata “Halo, aku Kyuhyun.” dan yang terakhir dia dengar hanyalah suara tembakan yang memecahkan kedamaian dan detak jantungnya berhenti.

End
________________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar