I Need Proof, Not a Promise.
Nama : Zola
Judul Cerita : I Need Proof, Not a Promise
Cast: Lee Hyona (OC), Cho Kyuhyun,
Cast: Lee Hyona (OC), Cho Kyuhyun,
Main Cast: Lee Sungmin,Kim Taeyeon
Genre : Romance
Rating : Teen
Length : One Shot
Catatan Author: Ini fanfiction pertama author yang aku kirim kesini. RCLnya jangan lupa yaa~
Genre : Romance
Rating : Teen
Length : One Shot
Catatan Author: Ini fanfiction pertama author yang aku kirim kesini. RCLnya jangan lupa yaa~
—————————————————————————————————————————–
I get so weak when you look at me
I get lost inside your eyes
Sometimes the magic is hard to believe
But you’re here before my very eyes
You brought joy to my world
Set me so free
I want you to understand
You’re every breath that I breathe…
——— No Ordinary Love – MYMP.
Mengapa kau begitu jahat?
Mengapa harus aku dan kau yang mengalami hal ini?
Mengapa Tuhan harus membawamu pergi dari hidupku?
Mengapa takdir begitu tidak adil untukku?
Flash Back, 6 Months Ago.
“Kyu~ah!” aku meneriaki nama seorang namja yang sedang menungguku di taman.
“Mianhae aku terlambat, tadi dijalan aku…” telunjuknya menyentuh bibirku, memberikan aku isyarat untuk diam.
“Gwenchana, aku baru menunggumu disini
sebentar kok. Sudah ayo kita jalan” Kyuhyun tersenyum simpul kepadaku.
Senyum yang selalu membuatku merasa tenang melihatnya. Ia mengulurkan
tangannya dan akupun menerimanya. Kami berjalan menyusuri taman,
genggaman tangannya tak pernah lepas dari tanganku. Begitu hangat dan
aku sangat menyukainya.
“Aku ingin mengajakmu kesana” ia menunjuk sebuah menara tinggi dihadapan kami, Namsan Tower.
“Ayo kita kesana!” ucapku bersamangat. Ia tertawa geli lalu mengacak-acak rambutku.
“Kajja” ucapnya sambil menarik tanganku ke tempat parkir.
Many people said, Namsan Tower is a romantic place. And now, we’re here. Me and Cho Kyuhyun—the people who I love.
“Waaah” aku berucap gembira ketika aku
dan Kyuhyun sudah berada dipuncak Namsan Tower, aku langsung menghambur
menghampiri kaca yang super besar yang melekat diseluruh penjuru tempat
ini. Menawarkan para pengunjungnya untuk menikmati keindahan Kota Seoul
disaat matahari masih muncul ataupun terbenam seperti ini.
“Kyu, lihat! Cahaya-cahaya itu semua
seperti bintang ya?” ucapku dengan mata berbinar sambil menarik
tangannya mendekat kearahku.
“Ne, kau benar” ujar Kyuhyun. Ini bukan
untuk kali pertama aku dan Kyuhyun ke tempat ini. Sudah berpuluh-puluh
kali malah, tapi tetap saja selalu ada kesan yang sama ketika aku
berdiri disini; luar biasa! Benar-benar tidak membosankan!
Aku melirik jam tangan yang melingkar
dipergelangan tanganku. Sudah jam 8.30 malam, tapi tidak biasanya
Kyuhyun tidak mengajakku untuk pulang. Kami juga hanya diam sedari tadi.
Apa dia bosan? Apa dia merasa tidak enak jika menggangguku yang merasa senang karena ke tempat ini?
“Kyu… kita pulang yuk” ujarku menyadarkan lamunannya.
“Ah, kau sudah mau pulang?” ujarnya. Aku sedikit heran kepadanya.
“Ah…aniyo, hanya saja aku merasa kau bosan” ujarku hati-hati tapi malah terdengar tawa khasnya jika sedang merasa geli.
“Kalau aku bosan, bukankah aku akan bertanya kapan kita akan pulang?” aish, benar juga. Jadi ia merasa tidak bosan?
“Tapi kalau kau memang ingin pulang, aku
akan menurutinya” tambahnya kepadaku. Aku menatap mata namja itu dalam,
merasa ada sesuatu yang berbeda darinya tapi entahlah, aku tidak tahu
apa.
“Hmm, ne” ujarku akhirnya. Ia lalu
menarik tanganku ke dalam dekapannya. Aku refleks mendorong tubuhnya,
tapi tenaganya lebih kuat dariku.
“Kau tidak suka aku peluk?” ujarnya manja
terdengar ditelingaku. Ia menenggelamkan kepalanya dibahuku. Deg… Deg…
Deg… jantungku selalu terpompa sangat cepat ketika ia melakukan hal-hal
seperti ini kepadaku dan itulah yang membuatku refleks jika seperti ini.
“Aniyo~ aku hanya kaget Kyu~ah” ujarku
sambil menyandarkan kepalaku didalam dada bidangnya. Hangat dan nyaman,
itulah yang selalu kurasakan.
“Aku senang…” ujar Kyuhyun menggantung masih dalam keadaan memelukku.
“Waeyo?”
“Aku senang mencintaimu Hyona~ya”
“Aku juga senang mencintaimu Kyuhyun~ah”
“Jangan pernah meninggalkanku… jebal,
Hyona~ya” ia semakin erat memelukku, seperti aku akan pergi ke suatu
tempat yang tak bisa digapainya.
“Aku tak akan pergi meninggalkamu, aku bahkan tak sanggup… harus kehilangan sebagian oksigenku di dunia ini Kyu…”
Ia melepaskan pelukannya, kedua tangannya
memegang lenganku. Matanya menatapku lekat-lekat, membuatku tidak bisa
berpaling dari matanya itu… seakan terhipnotis.
Ia mendekatkan wajahnya kepadaku. Sangat
dekat sampai hidung kami berdua bersentuhan. Ia memiringkan kepalanya
dan memejamkan kedua matanya, membuat mataku juga ikut terpejam.
Hangat… sesuatu yang hangat menempel
dibibirku. Kyuhyun menciumku. Membuat lumatan-lumatan kecil dibibirku.
Ciuman itu berlangsung cukup lama… hingga ia melepas ciuman kami.
“Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu
sendiri Hyona~ya… kau akan selalu menjadi bagian dari hidupku, menjadi
separuh oksigenku di dunia ini. Saranghae Lee Hyona” ia menatapku dalam
dan tersenyum tulus… begitu menyejukkan hati.
“Nado saranghaeyo, Cho Kyuhyun”
Flash Back End
Tapi dimana sekarang kau Kyu? Dimana??
Mengapa kau meninggalkanku seperti ini?
Kau berjanji tidak akan
meninggalkanku tapi nyatanya? Setelah hari paling indah yang pernah
kumiliki itu kau tidak pernah lagi muncul dihadapanku…
Kau tidak pernah lagi memelukku dengan hangat…
Tawamu yang khas… senyumanmu yang selalu mengisi hari-hariku sekarang hilang entah kemana.
Kau tahu aku sangat mencintaimu kan Kyu? Tapi kenapa kau pergi Kyu?
Kenapa harus kau yang pergi meninggalkanku?
Setelah Eomma… Appa… dan sekarang kau! Mengapa takdir begitu tidak adil kepadaku seperti ini Kyu?
Kyu jebal! Kembalilah… Kyu….
Aku terisak… air mata tak henti-hentinya
keluar dari mataku. Ini sudah 6 bulan ia pergi meninggalkanku sendiri,
pergi ke sebuah tempat yang sangat jauh yang benar-benar tidak bisa
kugapai untuk saat ini.
“Oppa, kenapa Kyu meninggalkanku seperti
ini Oppa? Kenapa ia tak menepati janjinya untuk selalu berada disisiku?
Oppa jawab aku…” aku terisak semakin terisak… Sungmin Oppa juga tidak
membalas pertanyaanku, ia menatapku dalam… tersirat rasa sedih yang
muncul diraut wajahnya.
“Kau tak boleh seperti ini Hyona~ah… ini
bukan kemauan Kyuhyun. Tuhan memberikanmu cobaan seperti ini karena Ia
sayang kepadamu Hyona” ucap Taeyeon Eonni sambil memegang bahuku lembut.
Tapi entah mengapa air mataku tak bisa berhenti mengalir. Ini terlalu
menyakitkan… terlalu sakit.
“Tapi…tapi kenapa harus Kyuhyun, Eon? Kenapa? Kenapa harus namja yang sangat kucintai….” ujarku lirih sambil terus menangis.
“Kau tidak boleh seperti ini terus
Hyona~ah, jika kau seperti ini terus Kyuhyun juga pasti akan sangat
sedih melihatmu dari atas. Ia pasti ingin kau merasa bahagia Hyona,
walaupun tanpa dirinya disisimu. Jebal, jangan sakiti dirimu sendiri
Hyo~ah… kau harus tahu Kyuhyun pasti akan sangat bahagia disana jika
melihatmu tersenyum dan tertawa seperti dulu” ujar Sungmin Oppa diikutin
anggukan Taeyeon Eonni.
Mereka benar… Kyu pasti akan sedih
melihatku seperti ini. Selama ini aku terus terpuruk karena tak ada
kehadirannya disisiku. Tapi bukan berarti aku harus lemah karena ini
kan? Mungkin suatu saat aku juga akan bertemu dengannya nanti… kuharap
begitu.
“Baiklah ayo kita pulang Hyona~ah” ujar Sungmin Oppa. Aku menggeleng cepat,
“Biarkan aku disini sebentar lagi saja…” ujarku sambil menatap mata Oppa dan Eonniku ini.
“Baiklah, kami tunggu di mobil” ujar
Sungmin Oppa diikuti Taeyeon Eonni, mereka lalu melenggang pergi
meninggalkanku sendiri di depan makam Kyu.
“Kyu… aku senang karena masih memiliki
Sungmin Oppa dan Taeyeon Eonni seperti ini. Setidaknya masih ada
alasan-alasan mengapa aku bertahan untuk hidup. Kuharap kau bahagia di
dunia barumu Kyu, aku akan selalu mencintaimu… selalu” ujarku. Sebuah
senyum mengembang dibibirku.
“Aku senang melihatmu tersenyum
Hyona. Aku juga mencintaimu… mianhae karena aku meninggalkanmu
sendirian… mianhae kalau pernah membuatmu merasa tidak nyaman didekatku…
mianhae untuk semuanya. Satu hal yang ingin aku ucapkan padamu setiap
hari…”
Aku merasa mendengar suaranya… terdengar
sangat jelas. Air mataku tumpah lagi, tapi sesegera mungkin aku
menghapusnya dengan punggung tanganku. Kyuhyun kau dimana?
“Aku akan selalu berada didalam hatimu Hyona… aku mencintaimu. Jeongmal saranghae..”
Aku melihatnya… ia… berada dihadapanku. Seulas senyum mengembang dibibirnya. Oh Tuhan aku rindu padanya…
Aku ingin menyentuhnya… tapi aku mendengar satu hal lagi yang ia ucapkan,
“Kau harus bahagia untukku Hyona… jangan kau buat aku menjadi bebanmu. Kita bertemu dikehidupan nanti ya… saranghae”
Seketika itu juga, aku melihatnya menghilang. Pergi… pergi untuk selama-lamanya…
Aku kembali menangis… kupeluk nisan yang berada dihadapanku.
“Aku berjanji akan bahagia untukmu Kyu, saranghae…” ucapku akhirnya lalu meninggalkan tempat itu.
Seulas senyum menghiasi wajahku.
The End.
thanks for read
dont be silent reader
Tidak ada komentar:
Posting Komentar