Pengikut

Kamis, 04 Oktober 2012

I Need Proof, Not a Promise

I Need Proof, Not a Promise.

Nama : Zola

Judul Cerita : I Need Proof, Not a Promise
Cast: Lee Hyona (OC), Cho Kyuhyun,
Main Cast: Lee Sungmin,Kim Taeyeon
Genre : Romance
Rating : Teen
Length : One Shot
Catatan Author: Ini fanfiction pertama author yang aku kirim kesini. RCLnya jangan lupa yaa~
—————————————————————————————————————————–

I get so weak when you look at me
I get lost inside your eyes
Sometimes the magic is hard to believe
But you’re here before my very eyes
You brought joy to my world
Set me so free
I want you to understand
You’re every breath that I breathe…
——— No Ordinary Love – MYMP.
Mengapa kau begitu jahat?
Mengapa harus aku dan kau yang mengalami hal ini?
Mengapa Tuhan harus membawamu pergi dari hidupku?
Mengapa takdir begitu tidak adil untukku?
Flash Back, 6 Months Ago.
“Kyu~ah!” aku meneriaki nama seorang namja yang sedang menungguku di taman.
“Mianhae aku terlambat, tadi dijalan aku…” telunjuknya menyentuh bibirku, memberikan aku isyarat untuk diam.
“Gwenchana, aku baru menunggumu disini sebentar kok. Sudah ayo kita jalan” Kyuhyun tersenyum simpul kepadaku. Senyum yang selalu membuatku merasa tenang melihatnya. Ia mengulurkan tangannya dan akupun menerimanya. Kami berjalan menyusuri taman, genggaman tangannya tak pernah lepas dari tanganku. Begitu hangat dan aku sangat menyukainya.
“Aku ingin mengajakmu kesana” ia menunjuk sebuah menara tinggi dihadapan kami, Namsan Tower.
“Ayo kita kesana!” ucapku bersamangat. Ia tertawa geli lalu mengacak-acak rambutku.
“Kajja” ucapnya sambil menarik tanganku ke tempat parkir.
Many people said, Namsan Tower is a romantic place. And now, we’re here. Me and Cho Kyuhyun—the people who I love.
“Waaah” aku berucap gembira ketika aku dan Kyuhyun sudah berada dipuncak Namsan Tower, aku langsung menghambur menghampiri kaca yang super besar yang melekat diseluruh penjuru tempat ini. Menawarkan para pengunjungnya untuk menikmati keindahan Kota Seoul disaat matahari masih muncul ataupun terbenam seperti ini.
“Kyu, lihat! Cahaya-cahaya itu semua seperti bintang ya?” ucapku dengan mata berbinar sambil menarik tangannya mendekat kearahku.
“Ne, kau benar” ujar Kyuhyun. Ini bukan untuk kali pertama aku dan Kyuhyun ke tempat ini. Sudah berpuluh-puluh kali malah, tapi tetap saja selalu ada kesan yang sama ketika aku berdiri disini; luar biasa! Benar-benar tidak membosankan!
Aku melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tanganku. Sudah jam 8.30 malam, tapi tidak biasanya Kyuhyun tidak mengajakku untuk pulang. Kami juga hanya diam sedari tadi. Apa dia bosan? Apa dia merasa tidak enak jika menggangguku yang merasa senang karena ke tempat ini?
“Kyu… kita pulang yuk” ujarku menyadarkan lamunannya.
“Ah, kau sudah mau pulang?” ujarnya. Aku sedikit heran kepadanya.
“Ah…aniyo, hanya saja aku merasa kau bosan” ujarku hati-hati tapi malah terdengar tawa khasnya jika sedang merasa geli.
“Kalau aku bosan, bukankah aku akan bertanya kapan kita akan pulang?” aish, benar juga. Jadi ia merasa tidak bosan?
“Tapi kalau kau memang ingin pulang, aku akan menurutinya” tambahnya kepadaku. Aku menatap mata namja itu dalam, merasa ada sesuatu yang berbeda darinya tapi entahlah, aku tidak tahu apa.
“Hmm, ne” ujarku akhirnya. Ia lalu menarik tanganku ke dalam dekapannya. Aku refleks mendorong tubuhnya, tapi tenaganya lebih kuat dariku.
“Kau tidak suka aku peluk?” ujarnya manja terdengar ditelingaku. Ia menenggelamkan kepalanya dibahuku. Deg… Deg… Deg… jantungku selalu terpompa sangat cepat ketika ia melakukan hal-hal seperti ini kepadaku dan itulah yang membuatku refleks jika seperti ini.
“Aniyo~ aku hanya kaget Kyu~ah” ujarku sambil menyandarkan kepalaku didalam dada bidangnya. Hangat dan nyaman, itulah yang selalu kurasakan.
“Aku senang…” ujar Kyuhyun menggantung masih dalam keadaan memelukku.
“Waeyo?”
“Aku senang mencintaimu Hyona~ya”
“Aku juga senang mencintaimu Kyuhyun~ah”
“Jangan pernah meninggalkanku… jebal, Hyona~ya” ia semakin erat memelukku, seperti aku akan pergi ke suatu tempat yang tak bisa digapainya.
“Aku tak akan pergi meninggalkamu, aku bahkan tak sanggup… harus kehilangan sebagian oksigenku di dunia ini Kyu…”
Ia melepaskan pelukannya, kedua tangannya memegang lenganku. Matanya menatapku lekat-lekat, membuatku tidak bisa berpaling dari matanya itu… seakan terhipnotis.
Ia mendekatkan wajahnya kepadaku. Sangat dekat sampai hidung kami berdua bersentuhan. Ia memiringkan kepalanya dan memejamkan kedua matanya, membuat mataku juga ikut terpejam.
Hangat… sesuatu yang hangat menempel dibibirku. Kyuhyun menciumku. Membuat lumatan-lumatan kecil dibibirku. Ciuman itu berlangsung cukup lama… hingga ia melepas ciuman kami.
“Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu sendiri Hyona~ya… kau akan selalu menjadi bagian dari hidupku, menjadi separuh oksigenku di dunia ini. Saranghae Lee Hyona” ia menatapku dalam dan tersenyum tulus… begitu menyejukkan hati.
“Nado saranghaeyo, Cho Kyuhyun”
Flash Back End
Tapi dimana sekarang kau Kyu? Dimana??
Mengapa kau meninggalkanku seperti ini?
Kau berjanji tidak akan meninggalkanku tapi nyatanya? Setelah hari paling indah yang pernah kumiliki itu kau tidak pernah lagi muncul dihadapanku…
Kau tidak pernah lagi memelukku dengan hangat…
Tawamu yang khas… senyumanmu yang selalu mengisi hari-hariku sekarang hilang entah kemana.
Kau tahu aku sangat mencintaimu kan Kyu? Tapi kenapa kau pergi Kyu?
Kenapa harus kau yang pergi meninggalkanku?
Setelah Eomma… Appa… dan sekarang kau! Mengapa takdir begitu tidak adil kepadaku seperti ini Kyu?
Kyu jebal! Kembalilah… Kyu….
Aku terisak… air mata tak henti-hentinya keluar dari mataku. Ini sudah 6 bulan ia pergi meninggalkanku sendiri, pergi ke sebuah tempat yang sangat jauh yang benar-benar tidak bisa kugapai untuk saat ini.
“Oppa, kenapa Kyu meninggalkanku seperti ini Oppa? Kenapa ia tak menepati janjinya untuk selalu berada disisiku? Oppa jawab aku…” aku terisak semakin terisak… Sungmin Oppa juga tidak membalas pertanyaanku, ia menatapku dalam… tersirat rasa sedih yang muncul diraut wajahnya.
“Kau tak boleh seperti ini Hyona~ah… ini bukan kemauan Kyuhyun. Tuhan memberikanmu cobaan seperti ini karena Ia sayang kepadamu Hyona” ucap Taeyeon Eonni sambil memegang bahuku lembut. Tapi entah mengapa air mataku tak bisa berhenti mengalir. Ini terlalu menyakitkan… terlalu sakit.
“Tapi…tapi kenapa harus Kyuhyun, Eon? Kenapa? Kenapa harus namja yang sangat kucintai….” ujarku lirih sambil terus menangis.
“Kau tidak boleh seperti ini terus Hyona~ah, jika kau seperti ini terus Kyuhyun juga pasti akan sangat sedih melihatmu dari atas. Ia pasti ingin kau merasa bahagia Hyona, walaupun tanpa dirinya disisimu. Jebal, jangan sakiti dirimu sendiri Hyo~ah… kau harus tahu Kyuhyun pasti akan sangat bahagia disana jika melihatmu tersenyum dan tertawa seperti dulu” ujar Sungmin Oppa diikutin anggukan Taeyeon Eonni.
Mereka benar… Kyu pasti akan sedih melihatku seperti ini. Selama ini aku terus terpuruk karena tak ada kehadirannya disisiku. Tapi bukan berarti aku harus lemah karena ini kan? Mungkin suatu saat aku juga akan bertemu dengannya nanti… kuharap begitu.
“Baiklah ayo kita pulang Hyona~ah” ujar Sungmin Oppa. Aku menggeleng cepat,
“Biarkan aku disini sebentar lagi saja…” ujarku sambil menatap mata Oppa dan Eonniku ini.
“Baiklah, kami tunggu di mobil” ujar Sungmin Oppa diikuti Taeyeon Eonni, mereka lalu melenggang pergi meninggalkanku sendiri di depan makam Kyu.
“Kyu… aku senang karena masih memiliki Sungmin Oppa dan Taeyeon Eonni seperti ini. Setidaknya masih ada alasan-alasan mengapa aku bertahan untuk hidup. Kuharap kau bahagia di dunia barumu Kyu, aku akan selalu mencintaimu… selalu” ujarku. Sebuah senyum mengembang dibibirku.
“Aku senang melihatmu tersenyum Hyona. Aku juga mencintaimu… mianhae karena aku meninggalkanmu sendirian… mianhae kalau pernah membuatmu merasa tidak nyaman didekatku… mianhae untuk semuanya. Satu hal yang ingin aku ucapkan padamu setiap hari…”
Aku merasa mendengar suaranya… terdengar sangat jelas. Air mataku tumpah lagi, tapi sesegera mungkin aku menghapusnya dengan punggung tanganku. Kyuhyun kau dimana?
“Aku akan selalu berada didalam hatimu Hyona… aku mencintaimu. Jeongmal saranghae..”
Aku melihatnya… ia… berada dihadapanku. Seulas senyum mengembang dibibirnya. Oh Tuhan aku rindu padanya…
Aku ingin menyentuhnya… tapi aku mendengar satu hal lagi yang ia ucapkan,
“Kau harus bahagia untukku Hyona… jangan kau buat aku menjadi bebanmu. Kita bertemu dikehidupan nanti ya… saranghae”
Seketika itu juga, aku melihatnya menghilang. Pergi… pergi untuk selama-lamanya…
Aku kembali menangis… kupeluk nisan yang berada dihadapanku.
“Aku berjanji akan bahagia untukmu Kyu, saranghae…” ucapku akhirnya lalu meninggalkan tempat itu.
Seulas senyum menghiasi wajahku.
The End.
 thanks for read :) dont be silent reader :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar