Pengikut

Kamis, 04 Oktober 2012

It’s So Fast (After Story part 4)

[After Story] It’s So Fast
Part 4
Author : kyubum8
Genre   : Romance, dll
Main cast:
Lee ChaeRi (OC)
Cho KyuHyun
Lee JaeYoung
Jae JoHyun
Support Cast:
Choi MinRi
Park SeungHo
Lee JiEun
Member Super junior

Author POV
“berikan aku waktu untuk menceraikannya. Aku akan kembali padamu.” Lirih chaeri.
 “ini terlambat chaeri.” hardik jaeyoung
Tak lama terdengar suara pintu digebrak. Johyun yang melihat keadaan chaeri langsung menendang jaeyoung sampai tersungkur.
“kau dasar brengsek.” Johyun. Johyun pun menghampiri jaeyoung. Lalu membantunya berdiri dan kemudian meluncurkan tinjuan di wajah juga perut jaeyoung.
“kau bocah busuk.” Ujar jaeyoung bangkit dan berusaha membalas johyun. Tapi johyun yang sudah bersabuk hitam dengan tangkas menangkis pukulan jaeyoung dan malah meninjukan tangannya dipipi jaeyoung sehingga darah mengucur dari sudut bibirnya.
Sedangkan chaeri langsung terduduk dan menangis sesegukan. Tubuhnya gemetaran.
Jaeyoung pun dibawa johyun keluar. Tapi jaeyoung menahan diri dipintu.
“chaeri, kau kuberi waktu 3 hari untuk menceraikan bocah tengil itu. Ingat! Kau sudah berjanji padaku tadi kalau tidak maka super junior yang akan hancur seketika. Bukan hanya bocah itu tapi seluruhnya super junior akan hancur jika kau tidak datang padaku. ingat itu.” Ujar jaeyoung seraya melepaskan tangan johyun ditubuhnya lalu pergi keluar .
Johyun ingin mengejarnya tapi dia melihat chaeri sesegukan. Akhirnya johyun menghampiri chaeri. johyun berjongkok disebelah chaeri dan meraih tubuh chaeri kepelukannya. Berusaha menenangkan yeoja itu. Tubuh chaeri sangat gemetaran.
“aaakkkkuu..tttaakkuuttt.” ujar chaeri terbata-bata
“tenanglah. Sudah ada aku. Uljima. Uljima.”
Johyun pun mendudukan chaeri disofa tanpa melepaskan pelukannya dari chaeri. gadis itu masih gemetaran. Suasana hening. Johyun belum berani menanyakan apapun pada chaeri. dia sibuk berpikir dengan kata-kata jaeyoung tadi.
Chaeri melepaskan pelukannya dari johyun. Johyun yang melihat chaeri sudah tenang, langsung beranjak kedapur membuatkan chaeri teh hangat. Setelah selesai perlahan dia taruh ditangan chaeri. chaeri mendongkakkan kepalanya menatap johyun.
“minumlah sedikit. Itu akan menenangkanmu.” Chaeri pun mengikuti ucapan johyun. Meresap teh hangat itu. Rasa hangat menjalari tubuhnya seketika.
“gomawo johyun.”
“ne cheonma. Kau tidak usah sungkan. Chaeri kau mungkin tau aku penasaran. Tapi aku tidak akan memaksamu untuk bercerita padaku. tapi kau harus menceritakan pada kyuhyun chaeri-ya.”
Chaeri menggeleng mendengar ucapan johyun. Johyun menghela napasnya. Dia benar-benar khawatir akan keselamatan chaeri.
“chaeri-ah…”
“johyun…bantulah aku.” Ujar chaeri memotong ucapan johyun.  Chaeri pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi padanya selama seminggu ini secara perlahan karena pengaruh sesegukannya. Lalu chaeri membicarakan maksudnya meminta bantuan johyun.
Johyun menolak rencana chaeri namun akhirnya dia menyerah juga untuk membantu chaeri. chaeri pun akhirnya dibawa johyun ke apartementnya untuk beristirahat. Sedangkan johyun mengurus hasil perbuatannya mendobrak pintu apartement chaeri sebelum kyuhyun pulang.
Author POV end
Kyuhyun POV
Jadwal hari ini sangat padat. Aku benar-benar lelah. Aku baru memegang ponsel sekarang. Aku belum menghubungi chaeri hari ini. kuputuskan untuk meneleponnya, tapi jaringannya sibuk. Akhirnya kutinggalkan pesan saja.
“kyu kau mau kemana?” tanya siwon hyung
“aku mau pulang hyung. Bukankah jadwal kita sudah selesai?”
“kau tidak ikut makan malam?”
“ani hyung. Chaeri pasti sudah menungguku dirumah.”
“oh begitu rupanya.” Aku pun meninggalkan siwon hyung. Baru saja aku berjalan beberapa langkah seseorang memanggilku.
“kyuhyun ssi.”
“ne, ada apa hyung?” ujarku pada seorang kru di acara reality show wgm.
“masih ada satu script lagi.”
“script? Apa itu hyung?”
“makan malam romantis. Segeralah berdandan menyusul istrimu.” Ujarnya.
Aku menghela napas. Segera ku ambil ponsel untuk menghubungi chaeri. namun ponselnya masih sibuk. Kutinggal pesan dikotak masuknya.
Sebelum mulai syuting, kulihat sungmin hyung. Aku pun berlari menghampirinya.
“hyung, kau mau kemana?”
“ah aku mau pulang sebentar kyu. Mengganti bajuku. Waeyo?”
“bisakah kau ke apartement ku dan bilang pada chaeri aku pulang terlambat?”
“oke.” Ujar sungmin hyung seraya pulang. Aku pun berbalik dan melanjutkan syuting ini. sebenarnya aku tidak ingin syuting ini. hanya mengikuti teuk hyung. Tapi manajer memintaku supaya popularitasku naik. Secara aku jarang digosipkan dekat dengan wanita disekitarku. Tapi ini semua kulakukan dengan script.
Selesai syuting sampai tengah malam. Aku baru memegang ponselku lagi. Disitu ada 5 missed call dan 2 messages. Semua dari sungmin hyung. Tidak ada dari chaeri. dengan malas aku pun membaca sms pertama dari sungmin hyung.
Kyu, chaeri tidak ada diapartement. Sudah kucoba telepon tapi ponselnya tidak aktif.
Aku mengerutkan kening membacanya. Dan melihat jam saat sms itu. Jam 10 malam. Chaeri belum pulang. Aku pun melanjutkan membaca sms kedua dari sungmin hyung.
Kyu, kau harus tenang. Aku baru saja keluar dari gedung tapi kulihat chaeri berboncengan dengan seorang lelaki lalu mereka masuk lift. Setelah kuperhatikan itu johyun. Dan mereka naik lift sampai lantai 8. Kurasa johyun hanya mengantarnya kyu. Kau bicara baik-baik ya dengan chaeri.
Kupegang ponselku geram. Aku pun berjalan langsung menuju mobil dan mengendarainya secara brutal. Sesampainya digedung apartement, aku benar-benar kesal. Chaeri sudah melanggar janjinya tuk tidak berdekatan dengan johyun itu. Aku sudah tau bahwa orang itu pasti memiliki maksud terhadap chaeri.
Dengan marah aku pun masuk apartement dan langsung membuka pintu dorm tanpa memencet bel atau mengetuk pintu. Aku langsung masuk kedalam apartement. Kulihat chaeri sedang menelepon didapur. Aku pun berusaha untuk mengupingnya
Dia belum pulang, aku tidak apa-apa kau tidak usah khawatir johyun
…..
baiklah…kau tenang saja. Sebaiknya kau istirahat. Terimakasih hari ini.
klik
chaeri menutup ponselnya. Lalu membalikan badannya. Dia terkejut melihat sosokku. Aku menghampirinya lalu mengambil ponsel ditangannya.
Chaeri membelakakan matanya melihat kearahku. Tatapan mataku kearahnya sudah tajam. Penuh akan kemarahan. Aku mengecek ponselnya. Dan benar barusan panggilan dari johyun.
“chaeri…kau.” Aku menunjuk wajahnya dengan telunjukku. Aku sangat marah dengan kelakuannya. Belum pernah dia tidak menurutiku seperti ini.
“kau baru pulang?” ujarnya dingin.
“jangan alihkan pembicaraan chaeri.” bentak ku padanya. Kudengar chaeri tersentak saat kubentak dia.
“aku tidak mengalihkan pembicaraan. Apa maksudmu? Aku hanya ingin bertanya kau sudah makan apa belum.” Ujarnya semakin dingin
“maksudku. Johyun. Kenapa kau masih menghubunginya?” ujarku seraya memperlihatkan ponselnya kehadapannya.
“oh itu. Dia hanya meneleponku. Sudahlah tidak penting. Akan kubuatkan kau makanan.” Ujarnya lalu berbalik tapi aku menahannya dan membalikkan badannya supaya menatap kearahku.
“wae? Ah benar kau kan tidak suka masakanku karena penuh racun.” desisnya.
“kita sedang tidak membicarakan makanan cho chaeri.”
“lalu apa?” ujarnya tajam. Aku benar-benar bingung kenapa chaeri menjadi seperti ini.
“johyun.”
“ada apa lagi sih? Sudah ku bilang itu tidak penting.”
“tidak penting katamu? Chaeri kau sudah melanggar janjimu padaku.”
“janji? Oh janji itu. Dia hanya meneleponku saja.”
“SAJA??? kau bahkan tadi berboncengan dengannya.”
“hah? Kau melihatnya?”
“tidak penting aku melihatnya atau tidak. ponselmu bahkan tidak aktif dan kau tidak meminta izin dariku.”
“aku hanya dibonceng saja. Aku tidak memiliki hubungan apapun dengarnya. Kau dengar itu? Apa aku salah jika berteman dengannya?” teriak chaeri.
“SALAH. Aku tidak mau kau berteman dengannya.” Teriakku tak kalah keras.
“cih…kau egois sekali.”
“aku? Apa maksudmu chaeri?”
“aku hanya berteman dengannya. Sedangkan kau, kau menikah dengan gadis lain yang ah aku tak tau namanya.”
“itu hanya sebuah acara.”
“aku pun hanya berteman.”
“itu beda!!!!”
“BERBEDA???? Kau menikah dengannya, dengan kondisi aku masih istrimu.”
“aku hanya menikah pura-pura chaeri.”
“tapi kau menyentuhnya seperti perlakuanmu padaku. gadis itu pasti menyukaimu.”
“kau cemburu?”
“ani. Aku hanya tidak terima. Kau bisa dengan wanita itu. Kenapa aku tidak? AKU MEMBENCIMU CHO KYUHYUN.” chaeri berteriak didepanku. Lalu masuk kedalam kamarnya dulu. Aku menyusulnya untuk membuka pintu tapi pintu itu dikunci chaeri. aku berusaha untuk mengetok-ngetok pintu.
“chaeri buka pintunya…chaeri.” namun tidak ada sahutan dari dalam kamar.
Aku pun terduduk didepan pintu kamar. Masih berharap chaeri akan membuka pintu. Aku merenungi kata-kata chaeri. aku begitu kaget saat dia mengatakan bahwa dia membenciku. Sebegitu egoiskah aku padanya? Aku pun beranjak kedalam kamar untuk mandi dan mengganti bajuku.
Aku terduduk didepan sofa tv. Mengedarkan pandanganku diseluruh apartement. Aku sudah tidak mengganggu chaeri, kubiarkan dia tenang dan beristirahat dulu. Aku menundukkan kepala. Iya mungkin aku terlalu egois padanya. Membiarkannya tinggal sendiri diapartement ini. selalu membuatkanku makanan. Menungguku pulang. Aku menatap foto pernikahanku dengan chaeri. aku tidak menyesal memintanya untuk menikah denganku. Aku menyesal karena menyia-nyiakannya, selalu meninggalkannya sendiri disini. Kuharap dia tidak benar-benar membenciku.
Malam kemarin aku tidak tidur. Sorot matahari dari balik jendela membuyarkanku dari lamunan. Aku melihat pintu kamar chaeri yang masih tertutup. Aku pun beranjak mendekatinya. Lalu mengetuk pintunya.
“chaeri-ah kau sudah bangun?” tidak ada jawaban darinya.
“chaeri kau masih marah padaku?”
“chaeri kumohon buka pintunya.”
Chaeri tidak menggubris sedikitpun pertanyaanku. Aku pun duduk dimeja makan yang dekat dengan kamarnya. Tak lama pintu pun terbuka. Sosok chaeri pun muncul. Aku langsung berdiri melihatnya. Namun chaeri tidak melihatku. Dia beranjak kedapur. Aku hanya memperhatikannya. Perih rasanya melihat chaeri memperlakukanku seperti itu. Chaeri membuka kulkas lalu mengeluarkan susu cair didalamnya. Dan meletakkannya dimeja
Aku pun menghampirinya, memegang tangannya lembut. Namun chaeri menepisnya.
“chaeri…”
“aku tidak akan meracunimu lagi.” Ujarnya dingin. Lalu kembali masuk kedalam kamar.
Aku berusaha menahannya tapi tidak bisa.
“chaeri jebal jangan perlakukan aku seperti ini. mianhae chaeri mianhaeyo.”
Chaeri kembali keluar dari kamarnya seraya membawa tas. Serta sebuah map.
“chaeri…aku.”
“apa?” ujarnya seraya menatapku dingin.
“jebal chaeri maafkan aku. Aku tidak tau kalau…”
“kau memang tidak tau. Sudahlah kyuhyun aku lelah. Dengan semua ini aku lelah. Menjadi seorang istri dari artis yang diidolakan memang menyenangkan karena aku bisa pamer pada teman-temanku. Tapi aku sudah lelah. Pernikahan ini pun hanya disetujui olehmu. Aku tidak pernah menerima pernikahan ini. bukan masalah dengan johyun atau istri pura-puramu itu. Tapi aku memang sudah tidak ingin bersamamu lagi. Aku ingin pernikahan yang normal bukan sembunyi-sembunyi seperti ini.”
Chaeri pun pergi meninggalkanku. Aku syok mendengarnya berkata begitu. aku berharap ini hanya mimpi.
“chaeri…” aku memanggilnya lagi. Dia pun berbalik dan berjalan kearahku. Kuharap dia hanya bercanda tadi. Hatiku benar-benar tersayat perih.
“aku lupa. Ini surat perceraian kita. Aku sudah tandatangan. Tinggal kau. 2 hari lagi aku akan kesini untuk mengambilnya.” Ujarnya dingin seraya memperlihatkan aku map coklat yang dibawanya tadi lalu dia letakkan dimeja. Chaeri pun berjalan keluar. Meninggalkanku dengan segala keperihan yang kumiliki.
Air mataku meluncur tanpa ku sadari. Aku benar-benar terkejut. Secepat dan semudah itu chaeri memintaku menceraikannya, kata-katanya meluncur dengan mudah. Aku tidak bisa terima. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Rasa sesak menjalari hatiku. Rasanya sangat sakit. Aku kehabisan napas memandang foto pernikahanku dengan chaeri.
KYuhyun POV end
Chaeri POV
Aku tidak tau kenapa aku bisa mengucapkan kata-kata itu. Bahkan aku tidak pernah memikirkannya. Hatiku tersayat saat aku harus mengucapkan kata-kata bahwa kau membencinya. Aku mengurung diriku dikamar. Kyuhyun terus berusaha untuk mengetuk pintu, memintaku untuk membukakan pintu. Namun aku duduk dipinggir ranjang. Menelungkupkan wajahku supaya suara tangisku tidak didengar olehnya.
Rencana ku dengan johyun setidaknya berhasil. Tadi siang, begitu johyun selesai memperbaiki pintu dorm. Dia datang menghampiriku. Aku pun memintanya untuk menemaniku ke pengadilan. Mengambil surat perceraian. Butuh waktu lama untuk aku akhirnya bisa menandatangani surat itu. Johyun terus berada disampingku. Dia malaikatku. Setelah dari pengadilan, aku sengaja tidak pulang kerumah. Aku menunggu larut untuk pulang. Ponsel pun tidak ku aktifkan. Saat kurasa cukup larut aku pulang kerumah dan johyun memaksaku untuk mengantarku. Kulihat sungmin oppa keluar dari lift. Aku pun meminta johyun untuk berakting agar terlihat sedikit akrab dihadapan sungmin oppa.
Johyun tidak langsung pulang. Dia melihatku yang lemas. Sampai akhirnya aku kembali menangis. Setelah aku tenang, johyun kusuruh untuk pulang. Aku pun meraih ponsel dari dalam tas lalu mengaktifkannya. Banyak pesan dari kyuhyun. isinya mengatakan dia syuting wgm dan akan pulang larut. Wgm. Acara reality show itu tidak terlalu menggangguku. Tapi mungkin bisa kujadikan salah satu alasan.
Aku pun beranjak untuk mengambil minum, karena kurasa tenggorokanku kering sehabis menangis tadi. Ponselku pun berdering ternyata dari johyun. Dia mengkhawatirkanku takut jika aku menangis lagi. Tapi kukatakan bahwa aku baik-baik saja. Setelah menutup telepon kuputuskan untuk kembali kekamar. Tapi aku terkejut melihat sosok kyuhyun sudah ada didepanku. Dia menatapku marah. Aku belum pernah melihatnya seperti ini. jujur aku takut padanya. Aku berusaha menguatkan diri. Kyuhyun mengambil ponsel ditanganku. Lalu memeriksanya. Aku mengigit bibir bawahku untuk menguatkan diri. Sampai akhirnya aku bisa bertengkar dengan kyuhyun. seorang cho kyuhyun yang sangat aku cintai.
Aku tidak tidur semalaman. Aku terus menangis. Rasa sesak itu kembali muncul. Kurasakan sorot matahari muncul. Aku pun mengusap air mataku dan menguatkan diriku lagi untuk menyempurnakan rencanaku.
Aku pun bersiap. aku bercermin, berusaha agar wajahku terlihat cuek dihadapannya. Kyuhyun sudah mengetuk kembali kamarku. Aku menekan dadaku kuat-kuat karena rasa sesak kembali menyerangku. Lalu aku pun keluar kamar. Aku sedikit kaget melihat penampilan kyuhyun. dia tidak tidur juga. Rasa bersalah kembali menghampiriku. Kukepalkan tanganku dan kemudian kembali berakting.
Dengan susah payah, akhirnya aku berhasil memberinya surat perceraian dariku tanpa terbata-bata. Kini aku sudah keluar dari apartement. Untung kyuhyun tidak mengejarku. Aku sudah berada ditaksi yang membawaku kesebuah villa keluarga yang baru dibeli ahjussi untuk tempat tinggal jieun. Jieun sepupuku akan kuliah disini.
Aku lebih banyak melamun dalam taksi. Pandanganku kosong. Tiba-tiba ponselku bordering.
Yeobseo
Chaeri kau dimana?
Aku sudah diperjalanan ke villa
Kau sudah melakukannya?
Ne sudah
Kau baik-baik saja?
Ne johyun gwenchana. Tidak usah khawatir. Kau dimana?
Aku sudah dibandara chaeri
Gomawo johyun merepotkanmu
Jangan sungkan chaeri. kau tau, kau satu-satunya keluargaku disini.
Eum…johyun sepertinya aku tidak akan ke villa dulu. Aku harus pergi kesuatu tempat.
Jangan katakan kau mau menemui jaeyoung?
Ani. Aku  hanya ada sedikit urusan dinowon. Tolong katakan pada jieun ya.
Araseo. Jaga dirimu ya.
Oke. Aku titip jieun padamu.
Tenang saja chaeri, kupastikan kau dan jieun aman ditanganku
Sudah ya. Aku tutup dulu.
Klik
“pak, kita kestasiun saja.” Ujarku pada supir taksi. Aku menghela napas. Yah kuutuskan untuk menemui keluarga kyuhyun dinowon.
Chaeri POV end
Author POV
Kyuhyun masih tidak beranjak dari tempatnya. Semua hyungnya disuperjunior mencemaskannya karena tidak biasanya kyuhyun tidak menghubungi sungmin. Sungmin yang merasa khawatir pun turun untuk menemui kyuhyun. eunhyuk pun ikut serta. Tak kunjung pintu dibuka. Akhirnya eunhyuk turun kebawah meminta kunci untuk apartement ini. setelah mereka masuk, mereka berdua terkejut melihat kondisi kyuhyun. kyuhyun duduk dilantai. Kepalanya menunduk. Isakan tangisnya masih terdengar jelas. Dia terlihat tidak berdaya.
Sungmin menghampiri kyu dan menengadahkan kepalanya. Sedangkan eunhyuk berkeliling dorm mencari chaeri.
“kyu waeyo?” tanya sungmin begitu melihat kyu menangis. Tatapan matanya menyiratkan rasa sakit yang dirasanya. Kyu menepis tangan sungmin. Lalu mengusap tangisnya.
“kyu waeyo?”
“hyung chaeri tidak ada.” Ujar eunhyuk sembari ikut berjongkok dihadapan kyuhyun.
“apa kau bertengkar dengan chaeri?” tanya eunhyuk langsung.
Kyuhyun tidak menjawabnya. Dia terlalu lemas. Sungmin langsung menyeret kyuhyun ke kamarnya dengan susah payah. Sungmin pun membuatkan bubur untuk kyuhyun. eunhyuk mengambil susu yang ada dimeja lalu meminumnya. Dia sedikit heran dengan map coklat dimeja.
“ini apa hyung?” tunjuknya pada map coklat itu.
“tidak tahu.” Ujar sungmin melanjutkan masaknya. Eunhyuk pun membuka map itu. Dia langsung berteriak.
“OMO!!!!hyung ini…”
“yah hyuk jae kau membuatku kaget. Ada apa?”
“ini surat perceraian hyung.”
“MWO???” sungmin menghampiri eunhyuk yang tengah melihat surat itu.
“hyung, chaeri sudah menandatanganinya.”
“ini yang membuatnya jadi seperti itu.”
“tapi apa masalah mereka hyung? Kurasa mereka baik-baik saja selama ini.”
“johyun. Kemarin aku melihatnya bersama chaeri dan aku menyampaikannya pada kyuhyun. itu salahku. Tapi aku tidak menyangka mereka akan sampai bercerai.”
“bagaimana dengan kyuhyun hyung?”
“aku tidak tau. kita tunggu saja.”
***
Chaeri baru saja sampai dirumah mertuanya ini. dia langsung disambut hangat. Orangtua kyuhyun sempat menanyakan kemana kyuhyun, dan chaeri hanya berdalih bahwa kyuhyun sedang sibuk dengan jadwal keartisannya. Chaeri banyak bercakap dengan keluarga kyuhyun. bahkan mereka meminta chaeri untuk menginap. Chaeri pun tidur dikamar kyuhyun. karena tidak bisa tidur, chaeri pun iseng-iseng membuka laci-laci kyuhyun. sampai akhirnya chaaeri menyimpan sebuah note kecil dalam lacinya. Berharap suatu saat kyuhyun akan membacanya. Lalu chaeri pun tertidur seraya memeluk foto pernikahan mereka.
Author POV end
Chaeri POV
Aku terbangun dari tidur. Aku bermimpi hidup bahagia dengan kyuhyun. kupandangi foto yang ada dalam dekapanku. Aku merindukan kyuhyun. rasanya sudah lama aku tidak melihatnya, mendengar suaranya dan memeluknya.
“chaeri kau sudah bangun?” ketuk seseorang. Itu eomma kyuhyun.
“ne eomma. Aku sudah bangun.” Ujarku seraya membuka pintu.
“ayo turun kita sarapan.”
“mianhae eomma. Aku tidak bisa ikut sarapan bersama. Aku harus segera kekampus eomma.”
“begitukah? Sepagi ini?”
“ne eomma. Chaeri ada kelas pagi dan butuh waktu untuk ke sana.”
“biar kusuruh ahra mengantarmu.”
“aniyo eomma. Aku sudah memesan taksi.”
“ya sudah kalau begitu. hati-hati dijalan ya. Titipkan salam eomma pada kyuhyun.”
“ne eomma.” aku dan eomma pun berjalan keluar rumah. Aku pun berpamitan pada aboji dan ahra eonni. Saat mau keluar gerbang, aku melihat raut wajah eomma yang sedikit murung. “waeyo eomma? Ada yang salah?”
“aniyo chaeri. chaeri, eomma sebenarnya ada satu permintaan.”
“apa eomma?”
“ah tidak usah chaeri. sebaiknya kau pergi saja.” Ujar eomma seraya mengusap punggungku.
“katakanlah eomma. Mungkin chaeri bisa mengabulkannya.”
“hmm..baiklah. tapi ini harus kau lakukan bersama kyuhyun.”
“mwo? Memangnya apa eomma. Aku jadi penasaran.”
Eomma mendekat ke arahku. Lalu berbisik padaku. “eomma ingin jadi halmeoni.”
Deg! Aku mengerti maksud eomma. Eomma ingin aku segera mendapatkan anak dari kyuhyun.
“umm…akan kuusahakan eomma.”
“yah chaeri sudah wajarkan. Kalian menikah juga sudah cukup lama. Tidak baik ditunda-tunda.”
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Taksi yang kupesan sudah datang. Aku pun pamit pada eomma. Sebenarnya tujuan ku bukan menuju kampus tapi menuju villa itu. Aku merenungi kata-kata eomma. Aku kembali menangis mengingat permintaan eomma.
Kini aku sudah berada di villa. Jieun sudah berada disana bersama johyun. Kami bertiga memutuskan untuk tinggal disini. Selain itu, tidak ada orang yang tau mengenai villa ini. termasuk jaeyoung.
Jieun sudah tau kondisiku dari johyun. Dia banyak menenangkanku.
Besok aku akan menemui kyuhyun untuk mengambil surat perceraian itu juga barang-barangku. Kuharap dia tidak ada. Akan semakin berat aku meninggalkannya jika dia ada.
“eonni?” ujar jieun.
“ne jieun-ah. Waeyo?”
“apa eonni harus benar kembali pada jaeyoung oppa?”
Jieun adalah sepupuku yang paling dekat. Dialah yang bersamaku saat memergoki jaeyoung itu playboy.
“ya jieun. Dia sepertinya mencintaiku.”
“tapi eonni tidak mencintainya. Eonni hanya mencintai kyuhyun oppa kan?”
“ani jieun-ah.”
“kau tidak bisa berbohong pada kami chaeri-ah. Itu jelas terlihat dari sorot matamu.” Timpal johyun.
Aku hanya tersenyum mendengarnya.
Chaeri POV end
Kyuhyun POV
Sejak kepergian chaeri, aku tidak punya semangat hidup lagi. Setidaknya demi elf aku kembali kerutinitas kerjaku. Psp kutelantarkan. Segalanya membuatku selalu teringat pada chaeri. setiap saat rasa sesak didadaku terus muncul. Aku sering merasa kehabisan napas. Hatiku sakit sekali sangat tersayat. Namun aku masih percaya dalam diriku bahwa chaeri benar mencintaiku tapi kenapa dia meninggalkanku. Apa dia telah berpaling pada lelaki lain. Johyun mungkin. Pikiranku kacau. Aku tidak pernah bisa konsentrasi lagi. Kini yang kulakukan hanya duduk diam diatas kasurku didorm superjunior.
“kyuhyun, makanlah. Kau belum makan apa-apa sejak kemarin.” Bujuk wooki membawa semangkuk bubur. Aku menoleh kearahnya lalu ke isi mangkuk itu. Tak ada selera yang menggugahku.
“biar aku suapkan ya kyu?” ujar sungmin hyung membujukku. Aku menggeleng lemah. Aku merasa tubuhku kini tak berdaya.
“kyuhyun kami semua mohon makanlah. Kau sudah 2 hari ini tidak makan.” Ujar teuki hyung.
“benar kyu. Tidaka baik bagi tubuhmu. Lagipula kau ada jadwal manggung, bagaimana kau bisa jika kau lemas begitu.” ujar siwon hyung. Semua hyungku datang meriungku. Bahkan heechul hyung juga kibum datang melihat kondisiku. Tapi aku mengerang. Aku pun beranjak keluar dari kamar. Kuputuskan untuk kembali kedorm berharap chaeri ada disana.
Begitu aku masuk, ruangan gelap. Aku merayapi dinding mencari saklar lampu. Begitu lampu menyala, aku mengedarkan pandanganku kesekeliling. Nihil tak ada chaeri. aku pun berjalan. Pandanganku terhenti pada map coklat diatas meja yang tak pernah sedikit pun aku sentuh. Kurebahkan diriku diatas sofa, kulirik pspku yang juga tak kusentuh selama beberapa hari ini. akhirnya aku mengambil psp itu dan melampiaskan semuanya.
Entah berapa lama aku memainkan pspku. Sorot matahari membuatku silau melihat layar pspku. Aku pun beranjak mematikan lampu. Dan bersandar ditembok sambil memainkan pspku. Tiba-tiba kudengar suara dari tombol password dorm. Aku tidak peduli itu siapa. Sampai akhirnya pintu terbuka dan seseorang masuk.
Aku masih terus berkutat dengan pspku. Orang itu pun berjalan melaluiku. Aroma tubuhnya tercium olehku. Aku tersentak dan segera menoleh pada orang yang sekarang sedang memasuki kamarku. Aku berjalan kekamar sambil terus memainkan pspku.
Kulirik itu chaeri. melihat wajahnya aku benar-benar merindukannya. Keningku berkerut melihat aktivitasnya. Dia memindahkan baju dari lemari ke dalam koper.
“kau kemari untuk mengemasi barangmu?” ujarku pelan namun kurasakan nada bicaraku begitu dingin.
“ya…bukankah sudah kubilang 2 hari yang lalu aku akan kesini, juga mau mengambil surat cerai kita. Kau sudah menandatanganinya bukan?” ujarnya seraya berlalu dariku membawa kopernya keluar kamar. Nada bicaranya semakin membuat hatiku sakit.
Chaeri berjalan kearah meja makan dan mengambil map coklat itu. Lalu membuka isinya.
“kenapa kau belum tanda tangan.” Ujarnya. Lalu masuk kamar lagi melewatiku. Dia mengambil ballpoint. Chaeri menyodorkan map dan ballpoint itu kehadapanku.
“cepatlah tandatangan, aku terburu-buru.” Ujarnya singkat tanpa menatap wajahku. Aku menghiraukannya dan terus memainkan pspku. Chaeri menarik perlahan pspku. Tidak ada perlawanan dariku. Aku hanya melihat wajahnya berusaha menatap manic matanya dan mencari ketulusan disana. Tapi aku tidak melihat apa-apa.
Chaeri menaruh surat itu ditanganku. Dia menungguku untuk menandatangani surat itu.
Aku memandangi map itu. Kubuka map itu. Tertera didalamnya sebuah surat perceraian yang sudah ada tandatangan chaeri didalamnya. Chaeri menaruh bolpoint diatas map dalam genggamanku. Aku pun meraih bolpoint itu. Dan aku…
TBC
 thanks for read :) dont be silent reader :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar