Pengikut

Kamis, 04 Oktober 2012

It’s So Fast (After Story part 3)

[After Story] It’s So Fast
Part 3

Author : kyubum8

Genre   : Romance, sad, dll
Main cast:
Lee ChaeRi (OC)
Cho KyuHyun
Lee JaeYoung
Jae JoHyun
Support Cast:
Choi MinRi
Park SeungHo
Lee JiEun
Member Super junior

Author POV
Ting! Suara pintu lift terbuka.
Kini tangan chaeri dicengkram kuat oleh jaeyoung. Chaeri dibawa masuk kesalah satu kamar hotel.
Jae young baru melepaskan tangan chaeri setelah mereka masuk dalam ruangan. Terlihat berkas merah dipergelangan tangan chaeri karena saking kuatnya pengangan tangan jaeyoung.
“kau tidak bisa lari dariku…lee chaeri.” ujarnya tajam
“hentikan jaeyoung. Aku sudah menikah. Biarkan aku hidup dengan suamiku.”
“suamimu? Apa kau mencintainya?” tannya sembari menatap garang.
“ne…aku sangat mencintainya.”
“kalau begitu apa kau tega jika suamimu itu hancur ditengah kejayaannya.” Ujar jaeyoung yang membuat napas chaeri tersentak dan langsung menatap jaeyoung.
“apa maksudmu?” tanya chaeri sinis.
Jaeyoung mendorong tubuh chaeri ketembok. Membuat chaeri sedikit meringis. Jaeyoung mengusap pipi chaeri. lalu menatapnya tajam.
“ah…kau sangat cantik chaeri. kau selalu menarik perhatianku. Tapi kau malah membatalkan pertunangan kita. Aku kecewa padamu sayang.”
“lepaskan aku.” Ujar chaeri berusaha melepaskan diri.
“kau kuberi waktu 1 minggu. Ceraikan suamimu itu dan kembali padaku. jika tidak aku akan menghancurkan dia. Kau ingat itu chaeri. aku tidak pernah main-main dengan ucapanku.” Ujar jaeyoung yang langsung meninggalkan chaeri.
Chaeri langsung terduduk dilantai begitu terdengar suara pintu dibanting. Air matanya terus keluar. Rasa sesak didadanya semakin memuncak. Chaeri bingung. Dia tau benar bahwa jaeyoung memang selalu serius dengan ucapannya. Tapi bagaimana dnegan kyuhyun. chaeri terus terisak dalam ruangan itu. Dia harus memilih antara cintanya pada kyuhyun atau karir kyuhyun. pilihan yang sulit. Rasa sesak terus menyelubungi hatinya. Air matanya sudah tidak terbendung lagi.
Ponsel chaeri bordering keras. Chaeri melihat layar diponselnya. Itu dari kyuhyun. chaeri berusaha mengatur napasnya. Lalu berlari kekamar mandi membasuh wajahnya. Setelah merasa baik, chaeri keluar kamar dan menuju ruangan kyuhyun.
Ternyata kyuhyun sudah menunggunya didepan pintu kamar. Melihat kyuhyun yang sedang menunggunya membuat hati chaeri semakin perih. Kyuhyun pun melihat kearah chaeri. chaeri pun berusaha mengukir senyum diwajahnya.
“kau sudah datang?”
“tentu aku akan datang.” Ujar chaeri yang langsung disambut pelukan dari kyuhyun.
“kau belum mandi?” ujar chaeri melepaskan pelukannya.
“aku menunggumu datang.”
“bagaimana tadi konsernya?”
“sangat menyenangkan. Aku sangat senang banyak yang datang dan bahagia. Aku mendapat fans paling banyak chaeri. bahkan kurasa mereka sangat menyukai suara suamimu ini.” ujar kyu bangga. Chaeri hanya tersenyum tipis mendengarnya. Terlihat sekali raut wajah bahagia kyuhyun.
“aku percaya itu. Kau pasti membuat banyak orang terpesona.”
“hmm…tapi aku hanya terpesona olehmu chaeri.” ujar kyu seraya mencium lembut chaeri.
“kalian ini bisakah tidak lakukan ditempat umum!” ujar teuki tiba-tiba.
“hehehe…kau sirik kan hyung?” ujar kyu sembari menyegir. Sedangkan chaeri hanya menunduk malu.
“tidak. aku kan sudah punya istri juga.” Ujar teuki sambil masuk keruangan kyumin.
“chaeri apa kau habis menangis?” ujar kyuhyun sembari menangkup wajah chaeri dengan kedua tangannya.
“ani..aku tadi hanya kelilipan. Angin disini membawa debu.”
“jinjjayo? Kau tidak sedang menyembunyikan apapun dariku kan?”
Chaeri menggeleng mendengar ucapan kyuhyun. chaeri menatap kyuhyun, bagaimana bisa dia meninggalkan suami yang sangat dicintainya itu.
“kalau begitu kajja kita jalan-jalan.”
“eum…baiklah.”
Chaeri dan kyuhun pun menikmati suasana kota singapura dihari terakhir mereka sebelum kembali ke seoul. Bersama dengan kyuhyun membuat chaeri sedikit berlega hati. Namun, dia  terus memikirkan ucapan jae young kepadanya.
Begitu sampai di seoul, kyuhyun kembali disibukkan dengan aktivitas keartisannya. Sedangkan chaeri sibuk kuliah juga mengurusi tokonya.
Author POV end
Chaeri POV
Kini aku berada ditoko. Diruanganku. Tempat dimana aku bisa menangis. Rasa sesak terus menyelubungi hatiku. Menghirup oksigen sangat sulit kulakukan. Melihat kyuhyun semakin membuatku ingin menangis. Aku benar-benar tidak tau harus berbuat apa. Aku lupa bahwa jaeyoung bersama abojinya soman ahjussi berada diposisi yang membuatku tidak bisa berbuat apa-apa.
“chaeri…ini catatan selama kau…loh chaeri kau menangis?”
“aniyo.” Ujarku pura-pura kelilipan.
“kau tidak bisa berbohong padaku. apa jaeyoung mengganggu lagi?”
“aniyo johyun.”
“apa dia kesingapore?”
“johyun sudah kubilang…”
“apa yang dia katakan padamu chaeri. ayolah beritahu aku. Kau percaya padaku kan?”
Aku mengangguk mendengar pernyataannya itu.
“aku sedang istirahat. Dan kurasa waktu istirahatku cukup untuk kau bercerita.”
“dia tidak berbuat macam-macam johyun.”
“lalu kenapa kau menangis.”
“aku menangis karena aku merasa berdosa telah menyembunyikan ini dari kyuhyun.” ujarku bohong
“kau mau aku yang memberitahunya?” tawar johyun yang langsung ditanggapi gelengan kepala olehku.
“kyuhyun masih cemburu padamu.”
“yang benar saja.”  Ujar johyun menyengir
Aku hanya tersenyum mendengar ocehan johyun. Johyun pun keluar ruangan. Ini sudah hari kelima dari waktu yang jaeyoung berikan padaku. aku benar-benar tidak bisa mengambil keputusan. Ini terlalu berat.  Bahkan aku tidak berani menceritakannya pada siapapun. Aku tau sifat jaeyoung yang sangat keras. Dia bisa saja langsung melukai orang yang ikut campur dalam keinginannya. Aku benar-benar takut bahwa dia akan berbuat sesuatu pada kyuhyun.
Tiba-tiba ponselku bordering. Dari kyuhyun
Yeobseo
Kau sedang apa chagiya?
Aku? Sedang bekerja ditoko. Kau?
Aku sedang memikirkanmu. Kau memenuhi isi otakku
Terdengar menyeramkan
Benarkah? Tapi itu kenyataannya
Kau tidak ada jadwal?
Seharusnya ada. Tapi entah kenapa tiba-tiba dibatalkan padahal aku sudah ada ditempatnya
Kenapa bisa begitu?
Entahlah aku juga tidak tau. Kudengar sih bintang tamunya diganti
Kau kesal?
Ani…karena sudah ada kamu
Sekarang kau dimana?
Aku sudah dikantor SMent
Ayo kita ke kafe kona beans
Kafe eomma?
Eumm…sudah lama aku tidak menemuinya. Bukankah aku menantu buruk?
Hahaha tidak, aku anak yang buruk lupa menemui ibunya sendiri
Baiklah. Kita bertemu disana setengah jam lagi
Aku akan menjemputmu
Ani kita langsung bertemu disana saja ya
Baiklah nyonya cho jika itu keinginanmu
Klik
Aku menghela napas. Pasti kyuhyun sedang sedih bercampur kesal. Namun tiba-tiba ponselku berdering kembali. Namun nomornya tidak kukenal.
Yeobseo
Hai sayang kau sedang apa?
Mau apa kau jaeyoung
Aku hanya ingin mengingatkan waktumu untuk menceraikan kyuhyun tinggal 2 hari lagi. Oh iya chaeri, aku sedikit memberikan peringatan kepadamu bahwa aku tidak main-main dengan ucapanku.
Kau yang membatalkan acara kyuhyun?
Ah beritanya sudah kau dengar? Pintar sekali kau chaeri. aku semakin mencintaimu
Kau benar-benar banjingan jaeyoung
Itu hanya sentuhan kecil darling. Kau akan tau lebih chaeri jika kau menolak permintaanku. Hhaha bye sayang aku masih ada kerjaan. Aku mencintaimu. Muachh.
Klik
Aku benar-benar merasa jijik dengan jaeyoung. Sudah kuduga pasti jaeyoung yang melakukannya. Aku menelungkupkan wajahku diatas meja. Air mataku terus mengalir tak terbendung.
Chaeri POV end
Kyuhyun POV
Aku baru saja selesai menelepon chaeri. sedikitnya rasa kesalku bisa teralihkan. Acara tadi benar-benar dibatalkan 5 menit sebelum acara dimulai. Aku benar-benar heran mana ada acara yang seperti itu. Bintang tamu saat itu harusnya aku dan donghae hyung. Aku merasa kesal sendiri. Donghae hyung sudah kembali pergi menyusul simonyet couplenya itu. Dengan agak malas aku pergi keparkiran lalu masuk ke van superjunior.
“kyu kau mau kemana?” tanya manajer hyung begitu melihatku masuk mobil.
“aku mau ke kona beans hyung. Jadwalku apa saja hari ini?”
“oh kau ada pemotretan 3 jam lagi. Kuharap kau tepat waktu.”
“ne araseo hyung.”
Aku pun meminta supir untuk membawaku ke kona beans. Psp pun menjadi teman terbaikku. Selalu. Aku sibuk memainkannya sampai tidak sadar bahwa aku sudah sampai didepan kafe. Aku pun menyakui psp dan berjalan turun ke kafe.
Begitu masuk kafe, aroma semerbak kopi tercium. Membuatku sedikit segar. Kulihat chaeri sudah ada disana. Sedang mengobrol dengan beberapa pegawai ditoko ini. aku pun menghampiri ahra noona yang sedang melayani tamu dibalik meja kasir.
“selamat datang dikona beans, anda ingin memesan apa?” ujar noona begitu aku dihadapannya sebelum dia melihat wajahku tentu saja.
“aku mau wanita yang disebelah situ.” Noona mengangkat wajahnya mengikuti telunjukku yang mengarah ke chaeri. lalu beralih melihatku.
“kau kyu, kukira kau pelanggan. Awas kau minggir itu masih ada pelanggan.”
Aku pun minggir membiarkan pelanggan dibelakangku untuk memesan.
“kyuhyun…” ujar seseorang yang sangat familiar aku dengar dari depan pintu manager.
“eomma…”ujarku menghampiri ibuku lalu memeluknya.
“neomu bogoshipo eomma.” Ujarku
“kau terlalu sibuk kyuhyun.”
“iya kan anak eomma ini artis paling terkenal didunia jadi tentu saja jadwalnya penuh.” Ujarku
“bohong eomma. Dia banyak dirumah.” Ujar seseorang seraya memeluk ibuku dari samping.
“benarkah itu chaeri?” tanya eomma seraya mendelik ke arahku.
“geureom eomma.”
“ya cho chaeri kau memfitnah aku.” Ujarku tak terima
“ya tidak apa-apa chaeri. jika kyu sering dirumah berarti dia tidak menelantarkanmu.” Ujar eomma ikut merangkul pinggang chaeri yang masih memeluknya.
“tapi dia terus saja bersama istri pertamanya itu.” Eomma tertawa begitu mendengar ujaran protes dari chaeri.
“hahahaha…jadi kau cemburu pada psp?” tanyaku menggodanya.
“ani ani ani. Aku juga punya.”
“kau punya apa chaeri?” tanyaku serius
“aku punya eomma.” Ujarnya mempererat pelukan dieommaku.
“aishh…chaeri kau itu bukan aku yang dipeluk malah terus eomma yang dipeluk.” Ujarku iri
“hahaha…chaeri kan anak eomma sekarang bukan menantu lagi statusnya.” Ujar eomma.
“araseo…jadi menantu dianggap anak dan anak dianggap menantu.” Ujarku kesal
Chaeri dan eomma tertawa melihatku. Eomma pun mengulurkan tangannya untuk memelukku. Aku pun menghampiri mereka dan memeluk mereka berdua.
“aihh…seperti drama-drama saja.” Ujar ahra noona melihat tingkah kami. Aku pun melepaskan pelukanku. Chaeri pun sudah kurangkul pinggangnya.
“mau ikutan berpelukan eonni?” ujar chaeri.
“ya setelah itu aku jadi tingki wingki.” Ujarnya. Eomma hanya geleng-geleng kepala melihat kami.
“oh ya chaeri ada yang mau aku bicarakan.” Ujar noona.
“shireo…dia sedang dalam jadwalku.” Ujarku melarang
“aish kau ini. kan waktu masih panjang.” aku mendengar napas chaeri tersentak begitu mendengar ucapan noona. Kenapa dia?
“eonni tunggulah sebentar lagi. Kyu juga akan pergi sebentar lagi.” Ujarnya seraya tersenyum
“benar itu noona. Eh? Apa maksudmu aku pergi?”
“kau ada jadwal lagi kan?” ujarnya
“ah iya benar.” Ujarku seraya menggaruk kepala yang tak gatal.
“sudahlah ayo masuk keruangan eomma. Tidak baik terlalu banyak diluar banyak wartawan.”
Aku dan chaeri pun mengikuti eomma masuk keruangannya. Dan kulihat ahra noona mendecak kesal karena chaeri lebih memilihku. Tentu saja dia kan istriku. Tapi tidak biasanya dia begitu. biasanya dia akan ikut meledekku berkomplot bersama dengan noona. Beberapa hari ini juga chaeri terlihat sedikit aneh. Aku jadi penasaran sekali.
Kyuhyun POV end
Chaeri POV
Kyuhyun baru saja dijemput untuk jadwalnya. aku masih berada diruangan eomma. Tadi kami bercakap-cakap banyak dengan eomma. Kulihat kyuhyun banyak melepaskan rindu pada eomma. Aku pun menghampiri ahra eonni yang sedang duduk dekat jendela dengan membawa dua gelas kopi.
“eonni mianhe.” Ujarku seraya duduk dihadapannya.
“ah sudahlah. Memang jika dia tidak dituruti maka toko ini akan hancur.”
Aku tersenyum mendnegar perkataannya. Aku tadi sangat tersentak begitu mendengar kata-kata waktu masih panjang. Bisakah kata-kata itu jadi kenyataan. Entahlah. Aku takut jika kehilangan kyuhyun. tapi aku tidak bisa membiarkan kyuhyun jatuh dikarirnya. Waktu yang panjang. Dua hari untuk aku bersama kyuhyun. haruskah itu terjadi.
“chaeri kau kenapa?” ujar eonni membuyarkan lamunanku
“gwenchana eonni. Apa yang ingin dibicarakan denganku?”
Aku dan ahra eonni pun mengobrol panjang lebar. Sebenarnya eonni hanya sedang curhat mengenai lelaki yang ia temui ditempat les aboji.
Begitu selesai, aku segera pulang ke dorm untuk menyiapkan makanan bagi kyuhyun. aku mendongkakkan kepalaku melihat langit yang sudah menghitam. Aku menunduk menahan tangis yang ingin keluar. Aku benar-benar berharap waktu segera berhenti. Aku benar-benar bingung bagaimana aku meninggalkan kyuhyun.
Kini aku sudah ada didepan gedung dorm.
“chaeri…” ujar seseorang memanggilku.
“oppa.” Sahutku begitu melihat sosok eunhyuk oppa
“kau baru pulang?”
“ne…oppa sudah pulang?” tanyaku seraya berjalan menuju lift
“iya…istirahat sebentar. Nanti malam ada sukira.”
“oh begitu.”
“kyuhyun juga jadi bintang tamu sukira loh.”
“benarkah? Jadi dia akan pulang malam?”
“sepertinya begitu. memangnya kenapa? kau takut ditinggal ya?”
“ani…aku sudah biasa ditinggal oppa. Bukankah kalian sering pergi keluar negeri?”
“ah iya benar juga.” Ujar eunhyuk oppa seraya menggaruk-garuk kepalanya.
“sudahlah oppa selamat istirahat. Annyeong.” Ujarku begitu lift terbuka dilantai 8.
“ne annyeong.”
Aku pun berjalan menuju apartementku. Begitu sampai didalam aku merebahkan diri disofa depan tv. Pikiranku kalut. Rasa takut selalu menjalariku. Aku mengedarkan pandangan dirumah kecil ini. rumah kecil yang biasa disebut apartement ini. apartement yang kyuhyun siapkan sendiri untukku. Apartement yang kusukai sejak pertama kali aku menginjakkan kaki disini. Tempat dimana aku selalu menunggu kyuhyun pulang. Mataku terhenti pada sebuah objek. Foto pernikahanku. Pernikahan yang tidak pernah kuduga sebelumnya. Tanpa terasa air mataku jatuh dipipiku. Namun kurasakan ada tangan yang mengusap air mata dipipiku. Kutolehkan wajahku menatap sosok itu. Itu kyuhyun, suami yang kucintai.
“kenapa kau menangis chaeri? katakan padaku.” ujarnya khawatir. Tanpa kujawab pertanyaannya, aku langsung memeluknya erat. Dia pun membalas pelukanku dengan erat. Aku pun menangis dipelukannya.
Kyuhyun hanya terdiam menungguku selesai menangis seraya mengusap punggungku. Aku pun merenggangkan pelukan kami begitu sudah tenang. Aku menatap wajahnya.
“uljima. Aku tidak suka melihatmu menangis. Kau tampak jelek sekali kau tahu?”
Aku hanya tersenyum tipis mendengar penuturannya.
“sudah tidak ingin menangis lagi?” ujarnya. Aku pun mengangguk.
“baiklah. Kau tau aku tidak suka menunggu lama. Jadi kenapa sampai kau menangis?”
“aku hanya takut kyu.”
“takut? Ada yang menakutimu?” tanyanya serius. Aku menganggukkan kepala. Kyuhyun melepaskan pelukan tangannya dipinggangku dan memegang bahuku lalu mensejajarkan wajahnya dengan wajahku.
“siapa chaeri? katakan padaku.”
“kau.” Ujarku lirih
“aku?” dia langsung berdiri tegap dan menaikkan alisnya sebelah. Lalu mengaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
“memang wajahku terlihat semenakutkan itu chaeri-ya?”
Aku tertawa mendengar ocehannya itu.
“yak chaeri-ah kenapa kau tertawa? katakan padaku, apa yang ada dalam diriku yang menakutimu?”
Aku menggeleng mendengarnya.
“aishhh…cho chaeri kau membuatku frustasi. Jadi kenapa kau menangis katakan chaeri.” kudengar nadanya sedikit emosi.
“aku takut aku tidak bisa melihatmu lagi. Aku takut kita akan berpisah.” Ujarku lirih dan pelan. Sehingga akan sulit jika dia mendengarnya.
“apa chaeri? bisa kau ulangi?” benarkan untung dia tidak dengar.
“aku takut kau akan pulang malam.”
“ha?” tanyanya sedikit shock
“bukankah kau akan siaran sukira? Aku tadi mendengar cerita horror dari pegawai dijsuncake. Aku takut tiba-tiba dia muncul.” Ujarku bohong.
“aish kau ini. bukankah sudah sering kau kutinggalkan sendiri disini? Mana akan ada yang nongol begitu chaeri-ah.”
“ah geureom. Kau kan punya aura iblis jadi semua hantu akan takut kan jika kesini?”
Pletak!!! Dia menjitakku. Padahal baru saja aku dipeluknya.
“appo…kenapa menjitakku?”
“kau itu bicara sembarangan!” ujarnya seraya berjalan kearah sofa dan mulai memainkan pspnya itu.
“bukankah benar?” ujarku seraya mendekatinya.
“apa yang benar?”
“kau punya aura iblis itu. Dan benar kataku tadi dikafe, kau pasti akan mengacuhkanku.”
“haisshhh. Kau ingin aku bermain denganmu?” ujarnya dengan puppy eyes dan evil smirknya. Aku tau maksudnya. Aku pun segera menghindar.
“aniyo..lanjutkan saja perselingkuhanmu itu.” Ujarku seraya berlari kedapur.
Aku pun memasak makan malam untuknya.
“kyuhyun makan dulu.” Teriakku padanya.
“araseo nyonya cho.” Ujarnya menuju meja makan tapi tatapannya sama sekali tidak berpaling dari pspnya itu.
“aku jadi ingin tau bagaimana jika aku membakar selingkuhan suamiku itu.” Celetukku.
Dia pun langsung menatapku tajam. Aisshhh tatapannya sangat mengerikan sekali. Bulu kudukku bergidik. Sepertinya aura evilnya sudah menyeruak diseluruh ruangan ini.
“kurasa kau akan jadi duda seketika.” Ujarku seraya membalik badan. Bersibuk diri mengambil sesuatu dari dalam kulkas.
“KAU MAU MERACUNIKU CHAERI????” teriaknya histeris
Aku hanya menundukan kepala mendengar teriakannya. Lalu mengambil beberapa pudding dalam kulkas dan mendekatinya.
“mwoya? Apa maksudmu?”
“ini yang kau masak. Kau mau jadi janda hah?”
“ini sayuran kyu bukan racun.” Aku menghela napas. Sudah dipastikan dia tidak mau makan sayuran ini.
“ini racun chaeri, tidakkah kau lihat ini? ini tertampang jelas didepan mataku.”
“ne aku tidak melihatnya. Memangnya tertulis disini?” ujar ku tak mau kalah.
“kau tau. Sayuran ini punya toksin yang berbahaya bagi tubuh kita chaeri.”
“ini sayur organic kyu.”
“organic?ah chaeri kau termakan embel-embel organic.”
“aku tidak tertipu. Aku membelinya langsung dari petaninya dan aku juga melihat semua pupuk yang digunakan juga bagaimana sayuran ini tumbuh.” Jelasku. Dia hanya mendecak lalu kembali ke pspnya.
“ayolah cho kyuhyun makan.” Bujukku.
“SHIREOOO dan berhenti menatapku seperti itu chaeri.”
“kyuhyun…setega itukah kau tidak mau memakan masakanku?”
“hentikan chaeri!” ujarnya keras. Yah aku terus membujuknya menggunakan puppy eyes ku dan ucapanku yang biasanya akan membuatnya luluh.
“lihat kyu, sayuran ini begitu menggiurkan sekali. Ah dengar dia memanggil namamu. ‘cho kyuhyun makanlah aku, aku enak sekali loh’.” Ujarku menggodanya.
“aissshhh hentikan chaeri.”
“kalau kau tidak mau makan akan kubakar semua gadgetmu itu.” Ancamku. Mendengar ancamanku, kyu langsung mendekap pspnya erat. Aku jadi ingin tertawa melihatnya.
“araseo aku akan makan.” Ujarnya. Aku pun langsung tersenyum. Tapi tangannya tidak bergerak untuk menyentuh sayuran didepannya tapi malah mengambil pudding yang tadi kuambil.
“eitss…makan itu dulu.” Ujarku seraya menarik pudding-pudding itu menjauh darinya.
“andwae…chaeri jebal jangan memaksaku. Liat itu mengerikan sekali chaeri.”
“kau kekanak-kanakan sekali kyuhyun.” ujarku sembari beranjak meninggalkannya.
“ahhh…araseo chaeri aku akan makan sesuap tapi kau harus ikut kesukira bersamaku.” Ujarnya sembari menahan tanganku.
“mwo??? Sesuap?”
“jeballl.”
“baiklah.” Kyu pun mengambil sumpitnya dan mengambil sedikit sekali sayuran itu. Dengan melihat kondisi piring itu. Terlihat piring itu tidak tersentuh sama sekali.
“kenapa sedikit sekali?” ujarku protes. Lalu mengambil sumpit dan sayur lalu kusuapkan kepadanya.
Dengan terpaksa dia makan sayur itu. Seketika matanya membelakak.
“bagaimana?”
“biasa saja.” Aishhh dia benar-benar.
“aaarrrghhh…jinjja…jinjja…jinjja.” Ujarku frustasi seraya mengacak rambutku.
“chaeri, kau kenapa? jangan begitu. baik aku akan makan lagi. Liat ini.” ujarnya seraya memasukan makan itu dalam mulutnya.
Aku tersenyum melihatnya.
“kau sudah puas cho chaeri?” tanyanya. Begitu dia sudah makan beberapa suap.
“aahhh kau memang yang paling hebat.” Ujarku seraya memeluknya dari samping.
“sudah lah. Aku mau main psp lagi.” Ujarnya melepaskan pelukanku dan beranjak kedepan tv.
“kau tidak mau pudding?” ujarku. Dia pun langsung berbalik dan mengambil pudding ditanganku.
Chaeri POV end
Author POV
Kyuhyun dan chaeri sudah berada digedung KBS tempat siaran sukira. Chaeri hanya terduduk diluar dan mendengarkan siaran sukira secara streaming dari iphone kyuhyun.
Tiba-tiba seorang petugas sukira menghampiri chaeri dan memberinya secarik kertas. Lalu pergi tanpa memberitahunya siapa yang mengirimkannya. Chaeri pun membaca tulisan dikertas itu.
Kau harus jadi milikku 2 hari lagi sayang.
chaeri menahan napas setelah membaca tulisan itu. Itu dari jaeyoung. Chaeri segera menyobek-nyobek kertas itu. Lalu berlari menuju toilet. chaeri membasuh mukanya berkali-kali berusaha menahan tangis yang hampir pecah.
terdengar ketukan dari balik pintu. Chaeri lalu keluar, ternyata itu kyuhyun.
“kukira kau hilang.”
“memangnya aku bisa menghilang tiba-tiba?”
“tidak. eh kenapa kau mencuci wajahmu?”
“aku hanya sedikit tidak nyaman. Jadi aku cuci muka biar segar.”
“kau tidak nyaman berada disini?”
“aku akan nyaman jika kau ada didekatku.” Kyuhyun mengacak lembut rambut chaeri. lalu mengajakknya untuk pulang.
***
Keesokan harinya, chaeri kembali kekampus. Kyuhyun sedang sibuk dengan jadwal syutingnya di WGM. Chaeri sedang duduk dikantin. Johyun, minri juga seungho menghampirinya.
“kenapa kau akhir-akhir ini sering cemberut chaeri?” ujar seungho
“apa kau berbuat salah pada kyuhyun oppa?”
“ani. Aku baik-baik saja. Aku hanya kelelahan.”
“awas saja kau chaeri, aku akan benar-benar membunuhmu jika kau melukai sedikit saja kyuhyun oppaku.” Ancam minri.
“aishh kapan kau akan berhenti memanggilnya dengan sebutan oppaku. Memangnya kau dongsaengnya apa?” protes seungho.
“ani…dia segalanya bagiku seungho-ah.” Ujar minri seraya merentangkan tangannya.
“hei kau johyun kenapa kau diam saja?”
“aku? Sedang irit tenaga.” Ujar johyun cuek yang langsung dijitak oleh seungho.
Chaeri hanya tersenyum melihat kelakukan teman-temannya itu.
Hari ini adalah tenggat waktu yang diberikan jaeyoung kepadanya. Kyuhyun sudah berangkat dari tadi subuh. Jadwalnya hari ini sangat padat. Bahkan saat chaeri bangun kyuhyun sudah tidak ada disebelahnya. Hanya tertinggal sebuah note dikulkasnya.
Chaeri sedang menunggu johyun menjemputnya. Entah kenapa johyun memaksa untuk menjemputnya pergi kekampus. Chaeri sedang memandangi foto pernikahannya. Ponsel chaeri sengaja dinonaktifkan untuk sedikit menghindari jaeyoung. Chaeri tau usahanya itu tidak akan memberi efek banyak. Setidaknya chaeri sedikit tenang dengan jadwal kyuhyun yang padat hari ini.
Bel pintu pun berbunyi. Chaeri melihat dari intercom. Sosok namja itu membalikkan badannya celingukan. Dia memakai jaket hitam. Ia itu jaket hitam milik johyun. Chaeri pun segera membuka pintu. Namun sosok namja itu langsung berbalik dan mendorong chaeri dan memojokkannya di tembok. Itu jaeyoung. Jaeyoung langsung mebanting pintu dan menutupnya. Pintu itu otomatis terkunci jika ditutup dari dalam.
Tubuh chaeri bergetar melihat jaeyoung. Jaeyoung mendekati chaeri dan melepaskan jaketnya.
“kau pikir aku bocah busuk itu? Hah chaeri sayang bukankah kau pintar?”
“jangan dekati aku jaeyoung.”
“kau! Kau bahkan belum menceraikan bocah tengil itu. Ini sudah tenggat waktu chaeri. kau sudah kuperingatkan chaeri. aku akan melakukannya chaeri. kau ingin aku bermain halus dengannya atau kasar?”
“apa maksudmu?” chaeri masih gemetaran dan tubuhnya dingin kaku. Mata chaeri terbelakak menatap jaeyoung. Sorot mata yang penuh akan ketakutan.
“cara halus dengan mengeluarkannya dari SM. Ah kurang menarik, lebih baik dengan menjatuhkannya dengan satu hentakan lalu mengeluarkannya. Sepertinya itu lebih menyenangkan.”
“kumohon jaeyoung jangan kau lakukan itu.”
“aku sudah memberimu waktu kesabaranku chaeri!!! dan kau harus menjadi milikku sekarang juga.”
Jaeyoung mendekati chaeri. dia meletakkan kedua tangannya disisi chaeri membuatnya tidak bisa bergerak kemana pun. Terdengar bel dan ketukan pintu. Chaeri menoleh kearah pintu berusaha melihat ke intercom. Itu johyun, pekik chaeri dalam hatinya. Wajah jaeyoung semakin mendekat kearah chaeri.
“jaeyoung jebal.” Isak chaeri “johyun tolong aku.” Teriak chaeri. jaeyoung yang mendengar chaeri berteriak langsung membekap mulut chaeri.
“diam kau chaeri. beraninya kau berteriak. Kau harus jadi milikku chaeri.”
Tangan jaeyoung mengusap pipi chaeri. chaeri menggeleng-gelengkan kepalanya memohon jaeyoung menghentikan aktivitasnya. Jaeyoung pun melepas tangannya dari mulut chaeri
“berikan aku waktu untuk menceraikannya. Aku akan kembali padamu.” Lirih chaeri.
TBC
thanks for read :) dont be silent reader :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar