1. Author : AF
2. Judul : I’m your slave!
3. Kategori: NC 21, Yadong, Chapter
4. Cast:
Cho Kyuhyun
Park Cheryl
Annyeong! Ini part 2 nya, semoga suka, happy reading^^
—————–
There’ll be no sunlight, if I lose you baby
There’ll be no clear skies, if I lose you baby
Just like the clouds, my eyes will do the same
If you walk away, everyday it will rain……….
—
Hah, semakin lama Kyuhyun semakin berubah! Aniya, bukan berubah, tapi
menampakkan sifat aslinya yang manja dan evil! Hafhh, sabar Park
Cheryl..
Pagi ini dia masih berkutat dengan laptopnya di meja makan, aku
menyuapinya sambil mengomel, “Lagian oppa sih kebanyakan bolos, pulang
lebih cepat, jadinya tugasmu menumpuk..”
“Yaa chagii, kenapa kau memarahiku terus? Cukup appa yang semalam mengoceh tidak jelas..”
“Kau sendiri nakal!” Segera kusumpal mulutnya dengan sarapannya, dia
selalu memberontak. Gila saja, dia pernah membatalkan meeting dan pulang
cepat kerumah, -katanya- demi ‘menyentuhku’. Sepertinya setelah malam
pertama kami beberapa minggu lalu, ia malah ketagihan -_-
Aku mengusap bibirnya perlahan dengan tisu, ia menutup laptopnya dan
juga bersiap. Aku membenarkan letak dasinya, “Awas saja sampai kau
pulang sebelum jam 7!” Ancamku. Dia hanya nyengir dan mencium leherku
sekilas, lalu “Aku akan pulang sebelum jam 7 dan mencari ‘penghiburan’,”
Godanya. Aku mencubit pipinya gemas.
—
“Ne chagii, yang disebelah kiri tv..”
“Baiklah, tunggu sebentar..” KLIK! Aku mematikan sambungan telepon
dan dengan cepat menyambar amplop coklat milik Kyuhyun yang ketinggalan.
Dasar ceroboh!
Dengan cepat aku mengantarkan berkas itu ke kantornya dengan taksi.
Di balik meja resepsionis terdapat yeoja tersenyum ramah, “Ada yang bisa
saya bantu?”
“Saya ingin mengantarkan berkas ini untuk Cho Kyuhyun.”
“Oh, Anda adalah Ny. Cho? Anda sudah ditunggu beliau di ruangannya-“
“Aniyo, bisakah kau saja yang mengantarnya?” Ke ruangannya?? Melewati banyak pegawai disini??? Andwae!!
“Maaf tapi Tuan Cho sudah menitip pesan agar Anda ke ruangannya.”
“Hm, baiklah..” Ada seorang security berjalan didepanku. Besar juga
kantor ini, ruangan Kyuhyun ada di lantai 17. Aku seperti baru mengingat
bahwa dia sangat kaya, ada 4 perusahaan lainnya yang seperti ini di
berbagai negara lain.
“Siapa yeoja itu?”
“Ah, bukankah itu istri Tuan Cho?”
“Biasa sekali, tidak kusangka ia bisa merebut hati Tuan Cho..”
“Kudengar dia dulunya pembantu dirumah kediaman Cho..”
“Lihatlah, roknya terlihat tidak pantas dengan sweaternya..”
Banyak kudengar pegawai disini berbisik-bisik membicarakanku. Sejak
awal seharusnya aku sudah tahu akan begini jadinya. Aku hanya bisa
menunduk dan mengikuti kearah security tadi hingga akhirnya berdiri
disebuah pintu bertuliskan ‘President Director’. Beberapa dari mereka
mendesah kaget. Namun ada sebuah meja sekertaris Kyuhyun didekat tulisan
itu.
“Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya mau menyerahkan ini kepada Kyuhyun.”
“Hm? Anda Ny. Cho??” Tanyanya.. kaget?
“Ne.” Dia memandangku……. Meremehkan?? Kenapa aku tiba-tiba merasa
sangat minder. Sekertarisnya cantik dan seksi, menggunakan rok mini
>,<
Tak lama, dia membukakan pintu ruangan Kyuhyun untukku.
“Lama sekali chagi, kau merangkak ya kesini..” Sapanya sambil melepas
kacamata kerjanya, memandangku. Aku menunduk, memegang amplop itu erat.
“Siniii..” Panggilnya manja sambil menepuk pahanya, mengisyaratkanku
untuk duduk diatas pahanya. Aku hanya mendekatinya, namun ia memaksaku
untuk duduk di pangkuannya -_-
“Gomawoyo chagi, tadi kau sedang apa diru…..”
Kyuhyun POV
“Gomawoyo chagi, tadi kau sedang apa
diru…..” Kata-kataku terhenti saat melihat muka putihnya memerah,
menahan tangis. Ia menggigit bibir bawahnya dan tetap menunduk.
“Wae?” Kuangkat dagunya. Ia sudah mengeluarkan air matanya dan
memejamkan matanya. Kenapa dia diam saja?! Kurengkuh tubuh mungilnya
merapat ke dadaku, mengelus rambutnya. Ia terus menangis. Kemudian ia
menghentikan tangisannya, “Nanti kemejamu basah..” Katanya sesenggukan
sambil cemberut, mengerucutkan bibirnya. Membuatku ingin menciumnya!
“Kalau begitu jangan menangis,, Ada apa, sayang?”
“Tidak ada..”
“Lalu kenapa menangis?” Ucapku seraya menghapus airmatanya pelan.
“Memangnya kenapa kau menyuruhku ke ruanganmu, kan ada orang lain yang bisa mengantarnya.”
“Aku ingin bertemu denganmu juga.. Memangnya tidak boleh??”
Dia terdiam. Sepertinya dia marah padaku. Namun ia malah menaruh
wajahnya dia pundakku, memeluk pinggangku. Hngk, baru saja menangis,
sekarang sudah manja lagi. Entahlah, kubiarkan begini saja dulu, aku
tidak ingin memaksanya menceritakan ini padaku.
Kupikir dia sudah tertidur saat ia mengangkat kepalanya dan beranjak
dari pangkuanku, “Kyuhyun Oppa, aku pulang dulu..” Wajah cantiknya sudah
kembali^^
“Hm? Shireoo, temani aku sampai jam 7 disini..” Dia mencubit pipiku
lagi. Tidak ingatkah dia yang barusan menangis, lalu sudah mencubitku
lagi!
“Lebih baik aku tidur dirumah,,”
“Hm, begitu ya kau sekarang,, tidak ingat kemarin malam apa yang
sudah kau perbuat padaku, hmm..” Kataku sambil menggelitiki pinggangnya.
Dia meliuk-liukkan tubuhnya sambil mendesah kegelian. Sungguh, jika ini
tidak di kantor, aku sudah menyerangnya.
“Ahhhah, Oppaa,, Oppa yang menggodaku teruuus, Ahahahha” Dia terus
menepis-nepis tanganku, hingga kulirik jam, waktunya makan siang.
“Chagii, kita makan siang dulu saja. Setelah itu kau kuantar pulang.”
Dia hanya mengangguk patuh. Tentu saja, dia selalu patuh padaku, aku
semakin mencintainya^^
Baru saja kami melangkah keluar ruanganku, “Wah, benar itu istri Tuan Cho”
“Astagaaa, tidak kusangka selera Tuan Cho yeoja seperti itu,” Got it!
Sepertinya aku tahu alasan istriku menangis barusan. Kulihat kearahnya,
dia terus menunduk. Aku malah memeluk pinggangnya dan menghampiri
pegawai yeoja yang berbisik –namun masih bisa kudengar- tadi.
“Apa yang kau maksud dengan ‘yeoja seperti itu’? Hah?” Dia tersentak kaget, begitu juga Cheryl.
“A-aku, mi-mianhae Tuan Cho, Aku ti-tidak bermaksud-“
“Sudahlah Kyu,,” Sahut Cheryl pelan. Aku menghela nafas pelan sambil
menatapnya. Dia memberi isyarat dengan matanya seolah mengatakan
‘sudahlah kyu, aku tidak apa-apa’
Kuturuti maunya. Sebelum beranjak, kutatap yeoja tadi dengan dingin.
Dan sebelum benar-benar meninggalkan lantai 17 menuju kafetaria,
kusadari hampir seluruh pegawai memandangi kami.
Author POV
“Yeoja cengeng,,” Panggil Kyuhyun kepada istrinya saat makanan sudah
dihadapan mereka. Cheryl tidak menanggapi suaminya, ia lebih memilih
makan siang daripada meladeni sikap manja suaminya -yang tentunya hanya
ditunjukkan kepadanya.
“Yeoja manja,,”
“………….”
“Yeoja babo,,”
“………….”
“Yeoja seksi,,”
“Ssstt. Bagaimana jika ada yang mendengar..” Sahut Cheryl cepat
sambil memandangi sekeliling, untung kafetaria ini masih sepi, dasar bos
nakal, mendahului anak buahnya makan siang -_-
“Biar saja. Sekarang katakan padaku, apa yang membuat yeojaku menangis, hm?
“Pegawai didekat ruanganmu tadi……”
“Mereka? Apa yang mereka lakukan padamu?”
“Tidak ada, hanya saja..” Cheryl menghela nafas dalam, “Aku memang tidak pantas berdiri disebelah Oppa.”
“Tidak usah kau pedulikan mereka. Mereka tidak tahu tentang kita.
Tolong, Cho Cheryl, kau tahu sendiri aku tidak bisa berkata romantis.
Aku jatuh cinta pada semua yang ada dalam dirimu, kekuranganmu,
kelebihanmu. Aku tidak bisa membayangkan melakukan hal bodoh setiap hari
jika itu tidak denganmu.”
Kata-kata itu seperti satu-satunya obat bagi luka Cheryl.
Digenggamnya perlahan tangan suaminya, bibirnya membentuk senyuman yang
sangat manis.
“Yeoja cantik,,” Panggil Kyuhyun kemudian. Cheryl hanya tersenyum
malu dan melanjutkan makan siangnya. Sebenarnya Kyuhyun sudah meminta
yeojanya untuk menyuapinya, yang langsung ditolak mentah-mentah oleh
Cheryl! Gila saja, ini masih di kantor. Makin dirasa makin banyak
pegawai yang memenuhi kafetaria ini, banyak dari mereka memandang
Kyuhyun dan Cheryl iri. Namun mereka berdua tetap saja mengobrol dengan
mesra.
—
“Oppa, ini bukan arah jalan kerumah..” Ujar Cheryl saat dirasa mobil
Kyuhyun tidak lewat dijalan yang benar(?) menuju rumah mereka.
“Memang bukan..” Sahut Kyuhyun santai.
“Yaa! Kau mau bolos lagi! Andwaee, pulang sana ke kantormu, turunkan aku disini!”
“S-H-I-R-E-O-O-O” Akhirnya Cheryl hanya mendesah menyerah terhadap suaminya yang sangat nappeun!
Ternyata mereka pergi ke sebuah mal besar, yang sudah dipastikan
Cheryl pun baru pertama kalinya kesana. “Oppa, kita mau apa kesini..”
“Sudah kau diam saja, banyak protes” Seringai Kyuhyun sambil memeluk
pinggang yeojanya dan masuk ke mal itu. Kyuhyun menggeretnya ke bagian
pakaian wanita. “Chagii, coba ini!” Suruh Kyuhyun. Cheryl yang awalnya
melihat-lihat baju lain, memandang Kyuhyun heran. Namun akhirnya ia
pakai juga dress selutut dengan lengan panjang itu. Terlihat cocok
sekali di badan Cheryl. Tidak berhenti sampai situ, saat mereka masih
berkeliling disekitar situ, saat Cheryl hanya memandangi beberapa
pakaian agak lama saja, Kyuhyun langsung membelikannya.
Saat keluar dari pakaian wanita, Cheryl tentu ingin melihat-lihat isi
mal seperti apa. Tapi Kyuhyun malah menganggap Cheryl menginginkan itu,
jadi dia belikan saja. Sepatu, jam tangan, tas mahal.. Bahkan mereka
harus menggunakan trolly untuk membawa semua itu -_-
Cheryl POV
“Oppa, kau ini kenapa. Aku kan hanya ingin melihat-lihat, aku tidak memintamu membeli ini itu..”
“Cho Cheryl, lebih dari 8 bulan aku seperti tidak menafkahimu,
meskipun aku mengirim uang ke rekeningmu, itu hanya kau gunakan untuk
belanja makanan.” Katanya sambil mengemudikan mobilnya lagi, entah kali
ini kemana, kuharap kerumah. Aku lelah menemaninya belanja seharian
–meskipun isi semua belanjaan itu adalah milikku.
Ternyata ia mengajakku ke restoran mewah, restoran italia. Memang
sebelum makan kami banyak bicara, tapi saat makan, kami hanya diam
karena lelah seharian berjalan. Kulihat wajah tampannya melahap
spaghetti dengan cepat. Sampai detik inipun tidak ada satu hal pun yang
membuatku tidak bersyukur kepada Tuhan. Aku bahagia lahir batin.
—
“Oppa, jika aku bisa menyetir mobil, aku akan menyetirnya supaya kau tidak tambah lelah..”
“Gwenchana chagi,, kau tidur saja dulu, ini agak jauh dari rumah,,”
Katanya sambil memasang seatbeltku dan mengecup leherku cepat. Pernah
kutanya kenapa ia suka mencium leherku, padahal namja lain biasanya
menunjukkan ekspresi sayangnya dengan mengecup dahi yeojanya. Dengan
pedenya ia menjawab, ‘aku bukan namja biasa(?)’ Benar, dia memang namja
luar biasa(??)
—
Aku tersentak saat kurasa ada benda sensitif yang mengendus-endus
leherku. Bibirnya menciumi leherku, lagi dan lagi. “Ngghh, Oppaaahh,,”
“Chagii? Sudah bangun??” Cengirnya polos. Jelas-jelas dia yang
membangunkanku! Ingin sekali-kali aku menggodanya, kuremas pelan
juniornya.
“Ooohhhh,, Cheryl-ahh..” Desahnya pelan sambil mendongak.
“Nee, Oppaahh?” Desahku pelan, sengaja kudekatkan bibirku ke telinganya.
“Ngghh,, Cheryl,,” Tangannya ikut meremas tanganku, ia ingin aku
memperlakukan juniornya lebih. Oke, aku siap menjadi budakmu kapan
saja!^^
Aku menaik-turunkan tanganku diluar celana kainnya, ia mendesah
mengerang tertahan. Segera saja aku membuka resletingnya perlahan dan
menurunkannya sedikit, hingga terlihat celana dalam abu-abunya. Haha,
hanya kupegang begitu saja sudah basah! Lagi, aku mengelus ujung
juniornya dari luar cdnya, “Ppallii, buka saja..”
Kuturuti maunya, kulepas underwearnya dan mengurut juniornya pelan.
Ia mendongak memejamkan mata dan menggigit kecil bibirnya. Aku meniupnya
pelan sambil mengurut kecil juniornya. Dia memegang jok mobil erat.
Wajahnya memerah menahan rangsangan dariku, membuatnya 1000x lebih
tampan.
Kumasukan kedalam mulutku, menghisapnya pelan, lalu mulai memaju
mundurkan kepalaku perlahan. Tanganku yang satunya meremas lembut
twinsballnya, sementara tangan kanan Kyuhyun mengelus kepalaku sayang.
“Fasterhh,, sayangghh,, nghhhh,,” Aku mengocoknya didalam mulutku dengan
cepat, tanpa butuh waktu lama ia klimaks yang pertama “Cheryl-ahh,,
yeahh,, yeahhh - aaahhhhhhhhhhh…..” didalam mulutku. Banyak sekali
hingga menetes di belahan dada dan di bajuku. Aku menelan semua yang ada
di mulutku.
Kyuhyun POV
“Oppa, kau mengotori baju baruku!” Sahutnya manja sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Siapa suruh curi start!
“Sini aku bantu bersihkan,” Aku langsung meloloskannya dari dressnya
lewat lehernya, lalu menjilati belahan dadanya yang masih dialiri
spermaku barusan. “Ahhh,, Oppahhh,,” Desahnya yang selalu kuingat,
bahkan saat aku di kantor sekalipun. Kami seperti pengantin baru saja..
Aku menyalakan AC hingga maksimal dan melepas seluruh bajuku sendiri
hingga full naked, secepat kilat memindahkan tubuhku ke jok belakang dan
menariknya diatas pangkuanku. Kuciumi tengkuknya sambil meraba
punggungnya, melepas pengait branya. Ia hanya mendesah kegelian sambil
berusaha mengelus juniorku lagi, namun langsung kutepis! Takkan
kubiarkan ia menang lagi.
“Kyu Oppahh,,” Desahnya saat aku mulai menciumi lehernya dan posisiku
sudah diatasnya. Kujilati seluruh lehernya sambil meremas pelan
dadanya. Ia semakin menjenjangkan lehernya dan membusungkan dadanya,
beruntung sekali aku memiliki ‘budak seks’ yang sexy sepertinya.
Aku mulai menghisap bahunya kuat-kuat hingga ia meremas rambutku,
membuatku semakin bergairah. Kuturunkan jilatanku hingga dadanya,
kukulum dengan keras sambil menggigiti nipplenya gemas. Cairannya sudah
keluar, vaginanya yang masih menggunakan underwear menggesek perutku
naik turun.
“Ssshh.. Oppah..” Aku sudah tidak tahan lagi, kulepas underwearnya
kasar dan langsung memasukkan jari tengahku ke dalam vaginanya, ia
mendesah keras, “Ooohhhh,, Nggghh..” Semakin kuaduk-aduk dan memasukkan 2
jari lagi kedalamnya. Ia meraih tanganku yang satunya dan memasukkan
jari telunjukku kedalam mulutnya, diemutnya nikmat, “Mmmhh, hhh..”
Desahnya.
Aku mengoyak-oyak vaginanya sampai kudengar ia melenguh keras, “Kyu
Oppaaaaaaaaahhhh..” Cairannya meluber disekitar vaginanya dan langsung
kuhisap kuat. Vaginanya semakin mengeluarkan cairan lengket. Aku meraih
juniorku dan menggeseknya disekitar vaginanya yang memang kubiarkan
sedikit basah.
“Ahh,, Oppaaa, berhentiiihh,, Masukkannhhh,,” Kepalanya terus terhentak-hentak kekanan dan kekiri tak kuasa menahan nikmat.
Cheryl POV
Aku tidak tahan lagi. Langsung kuterjang ia hingga aku diatas
pangkuannya dan juniornya pun masuk sempurna ditubuhku. “Ahhh..” Desah
kami berdua bersamaan. Aku memandangnya seduktif, “Terlalu lama!”
Langsung kugoyangkan pinggulku tak menentu hingga juniornya menyentuh
seluruh bagian dalamku. Akhirnya kunaik-turunkan badanku begitupun ia
yang membantuku memegang pinggulku sambil menghisapi dada bagian atasku.
Hingga “Cheryl-ahhhh, Oohhhhhhh..” Ia melenguh panjang sampai cairan
kami berdua bercampur didalam rahimku. Ia lantas membuka pintu mobil
dibelakangnya dan hendak membawaku keluar mobil membuat kakiku otomatis
melingkar di pinggangnya. Ia mencabut kunci mobil kasar dan
menggendongku kedalam rumah, mendorongku ke dinding terdekat.
Ia menyodok-nyodokku tanpa ampun, meremas pantatku dan semakin
mendorong pahaku menempel di pahanya. “Ahh, ahh, ohh, mmhh,, ahh..”
Desahku tak karuan. Ia mendongak, kujilati nipplenya. Kyuhyun mengerang
tertahan dan kurasakan juniornya sudah sangat sesak disana. Ia
menurunkan kakiku, “Berbalikk,, Ngghh,, Chagiyaahhh..” Aku berusaha
menggapai-gapai dinding tapi kudapati tangannya menangkup kedua dadaku,
kubantu ia meremas kedua dadaku sendiri. Ia kembali memasukkan juniornya
ke vaginaku lewat belakang, membuat perutku tertekan ke dinding yang
dingin.
“Oohh,,chagi, inihhh, nikmatthh sekalliiiihhh..” Aku tersenyum
sekilas mendengarnya. Ia menghisapi leherku sambil tangannya tetap
meremas dadaku. Akupun hampir menangis karena ini memang sangat nikmat!
Ia memegang paha bagian depanku dan menekannya keras kebelakang,
pantatku terkena twinsballnya. “Oppahh,, Akuhh, Akuuhh hhhh
keluarrhhh..” Vaginaku tak tertahankan lagi mengeluarkan cairannya,
namun ia tetap menggenjot semakin cepat dan, “Ahhhhhh..” ia klimaks
juga. Nafas kami masih saling terengah.
Ia melepas juniornya dan membalikku, kami kembali berciuman panas.
Kuusap peluh di wajahnya. Mataku terbuka, kusadari ia terus menatapku
selama berciuman. Aku tersenyum disela ciuman kami, hingga ia memelankan
ciumannya menjadi kecupan-kecupan manis dan berakhir di pipiku.
“Nae chagii,, lelah?” Tanyanya sembari menggendongku ala bridal
style. Kuharap ia kekamar, namun ia malah kedapur, lebih dekat daripada
kamar kami.
“Nggh, oppa?” Jawabku singkat, nafasku masih belum stabil, vaginaku masih berkedut-kedut.
“Tidak” Jawabnya sambil meletakkanku diatas meja dan ia menurunkan
tubuhnya menghadap vaginaku. Posisiku masih duduk, dengan jelas kulihat
lidahnya terjulur-julur menggapai klitorisku dan menghisapi vaginaku.
Telapak tangannya ia letakkan diatas kedua pahaku, semakin
melebarkannya. Entah ini orgasme yang keberapa, ia mendudukkanku di
pangkuannya namun aku membelakanginya. Ia memasukkan juniornya tanpa
aba-aba, manaikkan pinggangku, lalu menghentaknya kebawah.
“Aaahh,, appooo,” Aku sedikit berteriak, agak ngilu rasanya. Kepalaku terjatuh ke bahunya.
“Hm? Mau kuhentikan?” Hening sejenak, namun demi terpuaskan nafsunya, aku mencium pipinya.
“Lanjutkan,,” Ia memasang smirknya dan menggoyangkan pinggulnya.
Tangannya beringsut memegang perutku dan satunya lagi menggelitiki
klitorisku gemas. Ngilu sekali, tapi ini nikmat! Rasa yang sulit
diungkapkan jika kau tidak mencobanya sendiri.
“Ngghh,, Hhhh..” Kurasakan desahan kecilnya di bahuku, hingga
akhirnya ia klimaks. Aku melepaskan tangannya di sekujur tubuhku dan
berlutut didepannya, membersihkan juniornya. Menjilatinya sembari
mengelus pinggangnya. Tangannya membelai-belai kepalaku lembut.
Ia memangkuku lagi sambil mengelus punggungku. “Gomawo, nae sarang..
Kau yang terbaik!” bisiknya lirih. Aku terseyum di dadanya dan
melingkarkan tanganku di lehernya. Mataku sangat berat untuk terbuka
lagi.
—
Mataku melebar sempurna saat kurasa matahari sudah sangat tinggi dan
cahayanya menyinari seluruh kamarku. Ah, pasti suamiku yang
menggendongku dan menyelimutiku. Suami?!? Kulihat ini sudah setengah 7,
aku belum menyiapkan sarapannya. Bagian bawahku masih agak nyeri,
seperti lecet. Aku beranjak bangun, namun kulihat Kyuhyun membawa baki
berisi sarapan. Aku duduk di headboard ranjang dan menutupi dadaku
dengan selimut.
“Pagi sayaang,,” Panggilnya lembut sambil mencium dahiku. Ia sudah
rapi, kemeja dan celana kerjanya sudah terpasang rapi. Tampan sekalii
>,,<
“Pagii,, tumben?” Ledekku beringsut menarik tengkuknya, morning kiss.
“Aku memang bisa melakukan ini, kau saja yang tidak membiarkanku menyentuh dapur..” Jawabnya sambil meminumkanku susu.
“Hmmpp! Hnnggkkk!” Aku merasa mual dan menyibak selimutku, berlari
kekamar mandi didalam kamar kami. Berkali-kali aku mencoba
memuntahkannya tapi yang ada malah air liurku terjulur keluar -_-
Apa aku masuk angin? Mengingat tadi malam kami melakukannya didalam mobil sambil full AC. Melakukannya?? Apakah mungkin…………
“Chagi?? Gwenchanayo?” Tanyanya sambil membelai rambutku. “Nanti kita kedokter saja..” Aku mengangguk lemah.
—
“Chukkae Tuan Cho! Sudah berumur 2 bulan..”
“Mwoya?” Sahut Kyuhyun tak mengerti. Aku yang sudah menduganya, “Jinjjayo? Bagaimana keadaannya?”
“Sebaiknya Anda periksakan ke dokter kandungan langsung, tapi ada
kemungkinan anak Anda kembar, aku melihat ada 2 benih disana..”
“Hmm? Anak kembar?? Cheryl-ah chukkaee!!” Sadarnya sembari
menggoyang-goyangkan lenganku. Telat, Kyu. 2 bulan?? Itu saat malam
pertama kami di pantai, sekali buat langsung jadi(?)
—
“Cheryl-ah, haruskah kita ke luar negeri untuk memeriksakan
perkembangan bayimu? Cina? Singapur? Atau haruskah ke Eropa-“ Tanyanya
bertubi-tubi sambil menyetir.
“Yak Cho Kyuhyun! Yang dekat rumah saja, biar kalau melahirkan tidak repot.” Dia mendengus pelan.
“Chagi, kau punya kembaran?”
“Hng? Aniyo,, Ibuku yang punya kembaran.”
“Ah, begitu..” Tanggapnya seadanya sambil memakirkan mobilnya didepan
restauran. “Tadi pagi kan kau masih belum sempat sarapan, kajja,,” Saat
aku akan membuka pintu, “Bisakah kau merasakanku? Aku akan
menjagamu, aegi-ya..” Ia mendekatkan kepalanya ke perutku dan mengusap
perutku pelan.. Lengkap sudah kebagahagiaanku.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar