Pengikut

Rabu, 03 Oktober 2012

I’m Your Slave! (part 2)

1. Author : AF
2. Judul : I’m your slave!
3. Kategori: NC 21Yadong, Chapter

4. Cast:
Cho Kyuhyun
Park Cheryl
Annyeong! Ini part 2 nya, semoga suka, happy reading^^
—————–

There’ll be no sunlight, if I lose you baby
There’ll be no clear skies, if I lose you baby
Just like the clouds, my eyes will do the same
If you walk away, everyday it will rain……….


Hah, semakin lama Kyuhyun semakin berubah! Aniya, bukan berubah, tapi menampakkan sifat aslinya yang manja dan evil! Hafhh, sabar Park Cheryl..
Pagi ini dia masih berkutat dengan laptopnya di meja makan, aku menyuapinya sambil mengomel, “Lagian oppa sih kebanyakan bolos, pulang lebih cepat, jadinya tugasmu menumpuk..”
“Yaa chagii, kenapa kau memarahiku terus? Cukup appa yang semalam mengoceh tidak jelas..”
“Kau sendiri nakal!” Segera kusumpal mulutnya dengan sarapannya, dia selalu memberontak. Gila saja, dia pernah membatalkan meeting dan pulang cepat kerumah, -katanya- demi ‘menyentuhku’. Sepertinya setelah malam pertama kami beberapa minggu lalu, ia malah ketagihan -_-
Aku mengusap bibirnya perlahan dengan tisu, ia menutup laptopnya dan juga bersiap. Aku membenarkan letak dasinya, “Awas saja sampai kau pulang sebelum jam 7!” Ancamku. Dia hanya nyengir dan mencium leherku sekilas, lalu “Aku akan pulang sebelum jam 7 dan mencari ‘penghiburan’,” Godanya. Aku mencubit pipinya gemas.

“Ne chagii, yang disebelah kiri tv..”
“Baiklah, tunggu sebentar..” KLIK! Aku mematikan sambungan telepon dan dengan cepat menyambar amplop coklat milik Kyuhyun yang ketinggalan. Dasar ceroboh!
Dengan cepat aku mengantarkan berkas itu ke kantornya dengan taksi. Di balik meja resepsionis terdapat yeoja tersenyum ramah, “Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ingin mengantarkan berkas ini untuk Cho Kyuhyun.”
“Oh, Anda adalah Ny. Cho? Anda sudah ditunggu beliau di ruangannya-“
“Aniyo, bisakah kau saja yang mengantarnya?” Ke ruangannya?? Melewati banyak pegawai disini??? Andwae!!
“Maaf tapi Tuan Cho sudah menitip pesan agar Anda ke ruangannya.”
“Hm, baiklah..” Ada seorang security berjalan didepanku. Besar juga kantor ini, ruangan Kyuhyun ada di lantai 17. Aku seperti baru mengingat bahwa dia sangat kaya, ada 4 perusahaan lainnya yang seperti ini di berbagai negara lain.
“Siapa yeoja itu?”
“Ah, bukankah itu istri Tuan Cho?”
“Biasa sekali, tidak kusangka ia bisa merebut hati Tuan Cho..”
“Kudengar dia dulunya pembantu dirumah kediaman Cho..”
“Lihatlah, roknya terlihat tidak pantas dengan sweaternya..”
Banyak kudengar pegawai disini berbisik-bisik membicarakanku. Sejak awal seharusnya aku sudah tahu akan begini jadinya. Aku hanya bisa menunduk dan mengikuti kearah security tadi hingga akhirnya berdiri disebuah pintu bertuliskan ‘President Director’. Beberapa dari mereka mendesah kaget. Namun ada sebuah meja sekertaris Kyuhyun didekat tulisan itu.
“Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya mau menyerahkan ini kepada Kyuhyun.”
“Hm? Anda Ny. Cho??” Tanyanya.. kaget?
“Ne.” Dia memandangku……. Meremehkan?? Kenapa aku tiba-tiba merasa sangat minder. Sekertarisnya cantik dan seksi, menggunakan rok mini >,<
Tak lama, dia membukakan pintu ruangan Kyuhyun untukku.
“Lama sekali chagi, kau merangkak ya kesini..” Sapanya sambil melepas kacamata kerjanya, memandangku. Aku menunduk, memegang amplop itu erat.
“Siniii..” Panggilnya manja sambil menepuk pahanya, mengisyaratkanku untuk duduk diatas pahanya. Aku hanya mendekatinya, namun ia memaksaku untuk duduk di pangkuannya -_-
“Gomawoyo chagi, tadi kau sedang apa diru…..”
Kyuhyun POV
            “Gomawoyo chagi, tadi kau sedang apa diru…..” Kata-kataku terhenti saat melihat muka putihnya memerah, menahan tangis. Ia menggigit bibir bawahnya dan tetap menunduk.
“Wae?” Kuangkat dagunya. Ia sudah mengeluarkan air matanya dan memejamkan matanya. Kenapa dia diam saja?! Kurengkuh tubuh mungilnya merapat ke dadaku, mengelus rambutnya. Ia terus menangis. Kemudian ia menghentikan tangisannya, “Nanti kemejamu basah..” Katanya sesenggukan sambil cemberut, mengerucutkan bibirnya. Membuatku ingin menciumnya!
“Kalau begitu jangan menangis,, Ada apa, sayang?”
“Tidak ada..”
“Lalu kenapa menangis?” Ucapku seraya menghapus airmatanya pelan.
“Memangnya kenapa kau menyuruhku ke ruanganmu, kan ada orang lain yang bisa mengantarnya.”
“Aku ingin bertemu denganmu juga.. Memangnya tidak boleh??”
Dia terdiam. Sepertinya dia marah padaku. Namun ia malah menaruh wajahnya dia pundakku, memeluk pinggangku. Hngk, baru saja menangis, sekarang sudah manja lagi. Entahlah, kubiarkan begini saja dulu, aku tidak ingin memaksanya menceritakan ini padaku.
Kupikir dia sudah tertidur saat ia mengangkat kepalanya dan beranjak dari pangkuanku, “Kyuhyun Oppa, aku pulang dulu..” Wajah cantiknya sudah kembali^^
“Hm? Shireoo, temani aku sampai jam 7 disini..” Dia mencubit pipiku lagi. Tidak ingatkah dia yang barusan menangis, lalu sudah mencubitku lagi!
“Lebih baik aku tidur dirumah,,”
“Hm, begitu ya kau sekarang,, tidak ingat kemarin malam apa yang sudah kau perbuat padaku, hmm..” Kataku sambil menggelitiki pinggangnya. Dia meliuk-liukkan tubuhnya sambil mendesah kegelian. Sungguh, jika ini tidak di kantor, aku sudah menyerangnya.
“Ahhhah, Oppaa,, Oppa yang menggodaku teruuus, Ahahahha” Dia terus menepis-nepis tanganku, hingga kulirik jam, waktunya makan siang.
“Chagii, kita makan siang dulu saja. Setelah itu kau kuantar pulang.” Dia hanya mengangguk patuh. Tentu saja, dia selalu patuh padaku, aku semakin mencintainya^^
Baru saja kami melangkah keluar ruanganku, “Wah, benar itu istri Tuan Cho”
“Astagaaa, tidak kusangka selera Tuan Cho yeoja seperti itu,” Got it! Sepertinya aku tahu alasan istriku menangis barusan. Kulihat kearahnya, dia terus menunduk. Aku malah memeluk pinggangnya dan menghampiri pegawai yeoja yang berbisik –namun masih bisa kudengar- tadi.
“Apa yang kau maksud dengan ‘yeoja seperti itu’? Hah?” Dia tersentak kaget, begitu juga Cheryl.
“A-aku, mi-mianhae Tuan Cho, Aku ti-tidak bermaksud-“
“Sudahlah Kyu,,” Sahut Cheryl pelan. Aku menghela nafas pelan sambil menatapnya. Dia memberi isyarat dengan matanya seolah mengatakan ‘sudahlah kyu, aku tidak apa-apa’
Kuturuti maunya. Sebelum beranjak, kutatap yeoja tadi dengan dingin. Dan sebelum benar-benar meninggalkan lantai 17 menuju kafetaria, kusadari hampir seluruh pegawai memandangi kami.
Author POV
“Yeoja cengeng,,” Panggil Kyuhyun kepada istrinya saat makanan sudah dihadapan mereka. Cheryl tidak menanggapi suaminya, ia lebih memilih makan siang daripada meladeni sikap manja suaminya -yang tentunya hanya ditunjukkan kepadanya.
“Yeoja manja,,”
“………….”
“Yeoja babo,,”
“………….”
“Yeoja seksi,,”
“Ssstt. Bagaimana jika ada yang mendengar..” Sahut Cheryl cepat sambil memandangi sekeliling, untung kafetaria ini masih sepi, dasar bos nakal, mendahului anak buahnya makan siang -_-
“Biar saja. Sekarang katakan padaku, apa yang membuat yeojaku menangis, hm?
“Pegawai didekat ruanganmu tadi……”
“Mereka? Apa yang mereka lakukan padamu?”
“Tidak ada, hanya saja..” Cheryl menghela nafas dalam, “Aku memang tidak pantas berdiri disebelah Oppa.”
“Tidak usah kau pedulikan mereka. Mereka tidak tahu tentang kita. Tolong, Cho Cheryl, kau tahu sendiri aku tidak bisa berkata romantis. Aku jatuh cinta pada semua yang ada dalam dirimu, kekuranganmu, kelebihanmu. Aku tidak bisa membayangkan melakukan hal bodoh setiap hari jika itu tidak denganmu.”
Kata-kata itu seperti satu-satunya obat bagi luka Cheryl. Digenggamnya perlahan tangan suaminya, bibirnya membentuk senyuman yang sangat manis.
“Yeoja cantik,,” Panggil Kyuhyun kemudian. Cheryl hanya tersenyum malu dan melanjutkan makan siangnya. Sebenarnya Kyuhyun sudah meminta yeojanya untuk menyuapinya, yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Cheryl! Gila saja, ini masih di kantor. Makin dirasa makin banyak pegawai yang memenuhi kafetaria ini, banyak dari mereka memandang Kyuhyun dan Cheryl iri. Namun mereka berdua tetap saja mengobrol dengan mesra.

“Oppa, ini bukan arah jalan kerumah..” Ujar Cheryl saat dirasa mobil Kyuhyun tidak lewat dijalan yang benar(?) menuju rumah mereka.
“Memang bukan..” Sahut Kyuhyun santai.
“Yaa! Kau mau bolos lagi! Andwaee, pulang sana ke kantormu, turunkan aku disini!”
“S-H-I-R-E-O-O-O” Akhirnya Cheryl hanya mendesah menyerah terhadap suaminya yang sangat nappeun!
Ternyata mereka pergi ke sebuah mal besar, yang sudah dipastikan Cheryl pun baru pertama kalinya kesana. “Oppa, kita mau apa kesini..”
“Sudah kau diam saja, banyak protes” Seringai Kyuhyun sambil memeluk pinggang yeojanya dan masuk ke mal itu. Kyuhyun menggeretnya ke bagian pakaian wanita. “Chagii, coba ini!” Suruh Kyuhyun. Cheryl yang awalnya melihat-lihat baju lain, memandang Kyuhyun heran. Namun akhirnya ia pakai juga dress selutut dengan lengan panjang itu. Terlihat cocok sekali di badan Cheryl. Tidak berhenti sampai situ, saat mereka masih berkeliling disekitar situ, saat Cheryl hanya memandangi beberapa pakaian agak lama saja, Kyuhyun langsung membelikannya.
Saat keluar dari pakaian wanita, Cheryl tentu ingin melihat-lihat isi mal seperti apa. Tapi Kyuhyun malah menganggap Cheryl menginginkan itu, jadi dia belikan saja. Sepatu, jam tangan, tas mahal.. Bahkan mereka harus menggunakan trolly untuk membawa semua itu -_-
Cheryl POV
“Oppa, kau ini kenapa. Aku kan hanya ingin melihat-lihat, aku tidak memintamu membeli ini itu..”
“Cho Cheryl, lebih dari 8 bulan aku seperti tidak menafkahimu, meskipun aku mengirim uang ke rekeningmu, itu hanya kau gunakan untuk belanja makanan.” Katanya sambil mengemudikan mobilnya lagi, entah kali ini kemana, kuharap kerumah. Aku lelah menemaninya belanja seharian –meskipun isi semua belanjaan itu adalah milikku.
Ternyata ia mengajakku ke restoran mewah, restoran italia. Memang sebelum makan kami banyak bicara, tapi saat makan, kami hanya diam karena lelah seharian berjalan. Kulihat wajah tampannya melahap spaghetti dengan cepat. Sampai detik inipun tidak ada satu hal pun yang membuatku tidak bersyukur kepada Tuhan. Aku bahagia lahir batin.

“Oppa, jika aku bisa menyetir mobil, aku akan menyetirnya supaya kau tidak tambah lelah..”
“Gwenchana chagi,, kau tidur saja dulu, ini agak jauh dari rumah,,” Katanya sambil memasang seatbeltku dan mengecup leherku cepat. Pernah kutanya kenapa ia suka mencium leherku, padahal namja lain biasanya menunjukkan ekspresi sayangnya dengan mengecup dahi yeojanya. Dengan pedenya ia menjawab, ‘aku bukan namja biasa(?)’ Benar, dia memang namja luar biasa(??)

Aku tersentak saat kurasa ada benda sensitif yang mengendus-endus leherku. Bibirnya menciumi leherku, lagi dan lagi. “Ngghh, Oppaaahh,,”
“Chagii? Sudah bangun??” Cengirnya polos. Jelas-jelas dia yang membangunkanku! Ingin sekali-kali aku menggodanya, kuremas pelan juniornya.
“Ooohhhh,, Cheryl-ahh..” Desahnya pelan sambil mendongak.
“Nee, Oppaahh?” Desahku pelan, sengaja kudekatkan bibirku ke telinganya.
“Ngghh,, Cheryl,,” Tangannya ikut meremas tanganku, ia ingin aku memperlakukan juniornya lebih. Oke, aku siap menjadi budakmu kapan saja!^^
Aku menaik-turunkan tanganku diluar celana kainnya, ia mendesah mengerang tertahan. Segera saja aku membuka resletingnya perlahan dan menurunkannya sedikit, hingga terlihat celana dalam abu-abunya. Haha, hanya kupegang begitu saja sudah basah! Lagi, aku mengelus ujung juniornya dari luar cdnya, “Ppallii, buka saja..”
Kuturuti maunya, kulepas underwearnya dan mengurut juniornya pelan. Ia mendongak memejamkan mata dan menggigit kecil bibirnya. Aku meniupnya pelan sambil mengurut kecil juniornya. Dia memegang jok mobil erat. Wajahnya memerah menahan rangsangan dariku, membuatnya 1000x lebih tampan.
Kumasukan kedalam mulutku, menghisapnya pelan, lalu mulai memaju mundurkan kepalaku perlahan. Tanganku yang satunya meremas lembut twinsballnya, sementara tangan kanan Kyuhyun mengelus kepalaku sayang. “Fasterhh,, sayangghh,, nghhhh,,” Aku mengocoknya didalam mulutku dengan cepat, tanpa butuh waktu lama ia klimaks yang pertama “Cheryl-ahh,, yeahh,, yeahhh - aaahhhhhhhhhhh…..” didalam mulutku. Banyak sekali hingga menetes di belahan dada dan di bajuku. Aku menelan semua yang ada di mulutku.
Kyuhyun POV
“Oppa, kau mengotori baju baruku!” Sahutnya manja sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Siapa suruh curi start!
“Sini aku bantu bersihkan,” Aku langsung meloloskannya dari dressnya lewat lehernya, lalu menjilati belahan dadanya yang masih dialiri spermaku barusan. “Ahhh,, Oppahhh,,” Desahnya yang selalu kuingat, bahkan saat aku di kantor sekalipun. Kami seperti pengantin baru saja..
Aku menyalakan AC hingga maksimal dan melepas seluruh bajuku sendiri hingga full naked, secepat kilat memindahkan tubuhku ke jok belakang dan menariknya diatas pangkuanku. Kuciumi tengkuknya sambil meraba punggungnya, melepas pengait branya. Ia hanya mendesah kegelian sambil berusaha mengelus juniorku lagi, namun langsung kutepis! Takkan kubiarkan ia menang lagi.
“Kyu Oppahh,,” Desahnya saat aku mulai menciumi lehernya dan posisiku sudah diatasnya. Kujilati seluruh lehernya sambil meremas pelan dadanya. Ia semakin menjenjangkan lehernya dan membusungkan dadanya, beruntung sekali aku memiliki ‘budak seks’ yang sexy sepertinya.
Aku mulai menghisap bahunya kuat-kuat hingga ia meremas rambutku, membuatku semakin bergairah. Kuturunkan jilatanku hingga dadanya, kukulum dengan keras sambil menggigiti nipplenya gemas. Cairannya sudah keluar, vaginanya yang masih menggunakan underwear menggesek perutku naik turun.
“Ssshh.. Oppah..” Aku sudah tidak tahan lagi, kulepas underwearnya kasar dan langsung memasukkan jari tengahku ke dalam vaginanya, ia mendesah keras, “Ooohhhh,, Nggghh..” Semakin kuaduk-aduk dan memasukkan 2 jari lagi kedalamnya. Ia meraih tanganku yang satunya dan memasukkan jari telunjukku kedalam mulutnya, diemutnya nikmat, “Mmmhh, hhh..” Desahnya.
Aku mengoyak-oyak vaginanya sampai kudengar ia melenguh keras, “Kyu Oppaaaaaaaaahhhh..” Cairannya meluber disekitar vaginanya dan langsung kuhisap kuat. Vaginanya semakin mengeluarkan cairan lengket. Aku meraih juniorku dan menggeseknya disekitar vaginanya yang memang kubiarkan sedikit basah.
“Ahh,, Oppaaa, berhentiiihh,, Masukkannhhh,,” Kepalanya terus terhentak-hentak kekanan dan kekiri tak kuasa menahan nikmat.
Cheryl POV
Aku tidak tahan lagi. Langsung kuterjang ia hingga aku diatas pangkuannya dan juniornya pun masuk sempurna ditubuhku. “Ahhh..” Desah kami berdua bersamaan. Aku memandangnya seduktif, “Terlalu lama!” Langsung kugoyangkan pinggulku tak menentu hingga juniornya menyentuh seluruh bagian dalamku. Akhirnya kunaik-turunkan badanku begitupun ia yang membantuku memegang pinggulku sambil menghisapi dada bagian atasku. Hingga “Cheryl-ahhhh, Oohhhhhhh..” Ia melenguh panjang sampai cairan kami berdua bercampur didalam rahimku. Ia lantas membuka pintu mobil dibelakangnya dan hendak membawaku keluar mobil membuat kakiku otomatis melingkar di pinggangnya. Ia mencabut kunci mobil kasar dan menggendongku kedalam rumah, mendorongku ke dinding terdekat.
Ia menyodok-nyodokku tanpa ampun, meremas pantatku dan semakin mendorong pahaku menempel di pahanya. “Ahh, ahh, ohh, mmhh,, ahh..” Desahku tak karuan. Ia mendongak, kujilati nipplenya. Kyuhyun mengerang tertahan dan kurasakan juniornya sudah sangat sesak disana. Ia menurunkan kakiku, “Berbalikk,, Ngghh,, Chagiyaahhh..” Aku berusaha menggapai-gapai dinding tapi kudapati tangannya menangkup kedua dadaku, kubantu ia meremas kedua dadaku sendiri. Ia kembali memasukkan juniornya ke vaginaku lewat belakang, membuat perutku tertekan ke dinding yang dingin.
“Oohh,,chagi, inihhh, nikmatthh sekalliiiihhh..” Aku tersenyum sekilas mendengarnya. Ia menghisapi leherku sambil tangannya tetap meremas dadaku. Akupun hampir menangis karena ini memang sangat nikmat! Ia memegang paha bagian depanku dan menekannya keras kebelakang, pantatku terkena twinsballnya. “Oppahh,, Akuhh, Akuuhh hhhh keluarrhhh..” Vaginaku tak tertahankan lagi mengeluarkan cairannya, namun ia tetap menggenjot semakin cepat dan, “Ahhhhhh..” ia klimaks juga. Nafas kami masih saling terengah.
Ia melepas juniornya dan membalikku, kami kembali berciuman panas. Kuusap peluh di wajahnya. Mataku terbuka, kusadari ia terus menatapku selama berciuman. Aku tersenyum disela ciuman kami, hingga ia memelankan ciumannya menjadi kecupan-kecupan manis dan berakhir di pipiku.
“Nae chagii,, lelah?” Tanyanya sembari menggendongku ala bridal style. Kuharap ia kekamar, namun ia malah kedapur, lebih dekat daripada kamar kami.
“Nggh, oppa?” Jawabku singkat, nafasku masih belum stabil, vaginaku masih berkedut-kedut.
“Tidak” Jawabnya sambil meletakkanku diatas meja dan ia menurunkan tubuhnya menghadap vaginaku. Posisiku masih duduk, dengan jelas kulihat lidahnya terjulur-julur menggapai klitorisku dan menghisapi vaginaku. Telapak tangannya ia letakkan diatas kedua pahaku, semakin melebarkannya. Entah ini orgasme yang keberapa, ia mendudukkanku di pangkuannya namun aku membelakanginya. Ia memasukkan juniornya tanpa aba-aba, manaikkan pinggangku, lalu menghentaknya kebawah.
“Aaahh,, appooo,” Aku sedikit berteriak, agak ngilu rasanya. Kepalaku terjatuh ke bahunya.
“Hm? Mau kuhentikan?” Hening sejenak, namun demi terpuaskan nafsunya, aku mencium pipinya.
“Lanjutkan,,” Ia memasang smirknya dan menggoyangkan pinggulnya. Tangannya beringsut memegang perutku dan satunya lagi menggelitiki klitorisku gemas. Ngilu sekali, tapi ini nikmat! Rasa yang sulit diungkapkan jika kau tidak mencobanya sendiri.
“Ngghh,, Hhhh..” Kurasakan desahan kecilnya di bahuku, hingga akhirnya ia klimaks. Aku melepaskan tangannya di sekujur tubuhku dan berlutut didepannya, membersihkan juniornya. Menjilatinya sembari mengelus pinggangnya. Tangannya membelai-belai kepalaku lembut.
Ia memangkuku lagi sambil mengelus punggungku. “Gomawo, nae sarang.. Kau yang terbaik!” bisiknya lirih. Aku terseyum di dadanya dan melingkarkan tanganku di lehernya. Mataku sangat berat untuk terbuka lagi.

Mataku melebar sempurna saat kurasa matahari sudah sangat tinggi dan cahayanya menyinari seluruh kamarku. Ah, pasti suamiku yang menggendongku dan menyelimutiku. Suami?!? Kulihat ini sudah setengah 7, aku belum menyiapkan sarapannya. Bagian bawahku masih agak nyeri, seperti lecet. Aku beranjak bangun, namun kulihat Kyuhyun membawa baki berisi sarapan. Aku duduk di headboard ranjang dan menutupi dadaku dengan selimut.
“Pagi sayaang,,” Panggilnya lembut sambil mencium dahiku. Ia sudah rapi, kemeja dan celana kerjanya sudah terpasang rapi. Tampan sekalii >,,<
“Pagii,, tumben?” Ledekku beringsut menarik tengkuknya, morning kiss.
“Aku memang bisa melakukan ini, kau saja yang tidak membiarkanku menyentuh dapur..” Jawabnya sambil meminumkanku susu.
“Hmmpp! Hnnggkkk!” Aku merasa mual dan menyibak selimutku, berlari kekamar mandi didalam kamar kami. Berkali-kali aku mencoba memuntahkannya tapi yang ada malah air liurku terjulur keluar -_-
Apa aku masuk angin? Mengingat tadi malam kami melakukannya didalam mobil sambil full AC. Melakukannya?? Apakah mungkin…………
“Chagi?? Gwenchanayo?” Tanyanya sambil membelai rambutku. “Nanti kita kedokter saja..” Aku mengangguk lemah.

“Chukkae Tuan Cho! Sudah berumur 2 bulan..”
“Mwoya?” Sahut Kyuhyun tak mengerti. Aku yang sudah menduganya, “Jinjjayo? Bagaimana keadaannya?”
“Sebaiknya Anda periksakan ke dokter kandungan langsung, tapi ada kemungkinan anak Anda kembar, aku melihat ada 2 benih disana..”
“Hmm? Anak kembar?? Cheryl-ah chukkaee!!” Sadarnya sembari menggoyang-goyangkan lenganku. Telat, Kyu. 2 bulan?? Itu saat malam pertama kami di pantai, sekali buat langsung jadi(?)

“Cheryl-ah, haruskah kita ke luar negeri untuk memeriksakan perkembangan bayimu? Cina? Singapur? Atau haruskah ke Eropa-“ Tanyanya bertubi-tubi sambil menyetir.
“Yak Cho Kyuhyun! Yang dekat rumah saja, biar kalau melahirkan tidak repot.” Dia mendengus pelan.
“Chagi, kau punya kembaran?”
“Hng? Aniyo,, Ibuku yang punya kembaran.”
“Ah, begitu..” Tanggapnya seadanya sambil memakirkan mobilnya didepan restauran. “Tadi pagi kan kau masih belum sempat sarapan, kajja,,” Saat aku akan membuka pintu, “Bisakah kau merasakanku? Aku akan menjagamu, aegi-ya..” Ia mendekatkan kepalanya ke perutku dan mengusap perutku pelan.. Lengkap sudah kebagahagiaanku.
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar