"Evil Twins" part 3
Main Pair : MinKyu/ChangKyu ( Shim Changmin X Cho Kyuhyun)
Slight : SiBum, HaeHyuk, dan akan bertambah sesuai perkembangan cerita
Rate : T dan bisa berubah sesuai perkembangan
Length : 3 of 3, or more?
Warn : Yaoi! Twincest! Mpreg for Kibum, Typos!
If You don't like this pairing, or don't like Twincest, just click close icon, OK?
.
.oOChangKyuOo.
.
Perasaan buruk itu terus bergaung di dalam hati Kyuhyun. Namun sebisa mungkin, ia mencoba menepiskan perasaan itu. Sesuai ucapan dongsaengnya itu, tak akan terjadi apa-apa, dan ia masih memiliki belahan dirinya itu, yang akan selalu bersamanya.
"Kyuu~ Lihat, aku tampan kan?"
Suara itu mengembalikan Kyuhyun dari lamunannya. Ia berbalik dan... ia tak bisa berkata apa-apa.
Nafasnya serasa tercekat saat ia melihat Changmin yang kini berdiri dengan balutan pakaian resmi di hadapannya. Dongsaeng yang lahir beberapa menit lebih lambat darinya itu...kini terlihat sangat memukau. Dengan kemeja dalam berwarna putih bersih yang di lapisi dengan kemeja sutra berwarna hitam, Changmin terlihat begitu berkelas. Apalagi dengan tubuhnya yang tinggi dengan kaki yang panjang, saat ini saudara kembarnya itu terlihat seperti seorang model kelas atas yang tengah memamerkan bajunya. Ditambah lagi dengan wajah tampannya yang selalu mmbuat Kyuhyun tak bisa memalingkan tatapannya.
Wajah tampan Changmin kini dihiasi dengan cengiran jahilnya saat ia melihat kembarannya itu diam terpaku menatapnya.
"Waeyo Kyu? Kau terpesona pada ketampananku?" goda Changmin jahil.
Kyuhyun yang masih terpesona pada dongsaengnya itu tanpa sadar menganggukkan kepalanya. "Kau memang sangat tampan, Minnie." gumamnya tanpa sadar.
Kali ini giliran Changmin yang di buat terpaku oleh kata-kata Kyuhyun. Seumur hidupnya, baru kali ini Kyuhyun benar-benar mengakui secara langsung kalau ia terpesona pada Changmin. Dan menurut instingnya, Changmin langsung meraih tubuh Kyuhyun yang lebih pendek darinya itu dan mendorongnya ke arah tempat tidur.
"Y-Yah! Minnie! Apa yang kau lakukan?!" seru Kyuhyun yang kini mendapati dirinya sudah terlentang di atas tempat tidur dengan Changmin yang berada di atasnya.
"Salahmu sendiri sudah membuatku jadi ingin memakanmu yang sangat manis itu." ucap Changmin sambil dengan cepat jemari-jemari lincahnya itu mulai membuka kancing kemeja yang dikenakan Kyuhyun.
"Y-Yah! Minnie!" panik Kyuhyun sambil memegangi bajunya yang saat ini malah sudah mulai akan di lepaskan oleh Changmin-terkadang ia sampai heran betapa cepat kerja tangan saudaranya itu kalau dalam urusan melepaskan bajunya. "Jangan sekarang! Setelah ini Umma pasti akan—"
"Choi Changmin! Choi Kyuhyun! Cepat bersiap dan turun sekarang juga!"
Changmin mengerang kesal mendengar suara Ummanya itu. Sedangkan Kyuhyun—yang kini sudah merasa tenang karena tak akan dimakan oleh Changmin—kini terkekeh kecil.
"Jangan merasa tenang dulu. Aku akan melanjutkannya nanti malam." ucap Changmin sambil beranjak dari atas tubuh Kyuhyun.
Dan Kyuhyun merasakan tubuhnya sedikit gemetar saat menangkap tatapan Changmin padanya, serta seringaiannya itu.
.
.oOChangKyuOo.
.
Kyuhyun
merasa sesak. Bukan sesak seperti kalau paru-parunya yang termasuk
lemah itu ambuh. Namun perasaan sesak itu datang dari dalam hatinya,
yang seolah seperti menyumbat setiap sel dalam tubuhnya, membuatnya
merasakan sesak yang sangat menyakitkan.Dan itu semua dimulai semenjak ia dan Changmin beserta Appa dan Ummanya mulai menyambut kedatangan rekan kerja Appanya.
Mobil hitam mewah keluaran dari Marcedes itu membawa satu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri beserta putrinya. Kyuhyun akui, yeoja itu cantik, tinggi dan menawan. Secara sekilas, Kyuhyun tahu kalau yeoja itu pasti orang yang menyenangkan.
Dan benar saja, sekejap bercanda tawa dengannya, Kyuhyun tahu kalau ia dan Changmin bisa dibilang cocok dengan keprbadian yeoja itu. Dia jujur, tidak berlebihan dalam menyikapi anugerah yang dimilikinya, dan yeoja itu baik.
Tapi saat makan malam akhirnya dimulai, Kyuhyun mulai merasakan ada yang tidak beres dengan ini semua.
Di awali dengan ucapan Ummanya yang mengatur tempat duduk mereka.
"Seohyun, kau ingin duduk di mana? Di sebelah Changmin, atau di sebelah Kyuhyun?"
Mulanya Kyuhyun tak berpikir macam-macam dengan pertanyaan Ummanya itu. Namun saat akhirnya Seohyun memilih untuk duduk di samping kiri Changmin—Kyuhyun ada di sebelah kanan Changmin,omong-omong— Kyuhyun mulai tahu apa yang di rencanakan oleh orang tuanya.
Perjodohan secara tersamar.
Bagaimana Kyuhyun tahu?
Jelas karena saat acara makan malam dimulai, Ummanya terus-menerus menanyakan pendapat Seohyun mengenai Changmin, dan juga mengenai pendapat Changmin akan Seohyun. Dan dada Kyuhyun semakin sesak ketika Changmin memberikan jawaban yang sopan yang memuji, namun Ummanya tersenyum sangat lebar.
"Seohyun-ah, apakah kau menyukai Changmin kami?" tanya Siwon pada Seohyun.
Kyuhyun sudah merasakan air matanya akan mengalir saat mendengar pertanyaan Appanya itu.
"Tentu saja Siwon-ahjussi. Changmin-oppa sangat tampan dan baik. Apalagi dengan didikan dari Siwon-ahjussi, tak diragukan lagi, Changmin-oppa pasti sama gentlenya dengan Siwon-ahjussi." sahut Seohyun dengan penuh senyum.
Kyuhyun bisa melihat dengan jelas kalau kedua pasang orang tua itu bertukar senyum senang.
"Lalu Changmin-ah, apa kau menyukai Seohyun ini?"
Kyuhyun menundukkan wajahnya dalam-dalam sambil memejamkan matanya. Ia merasa benar-benar ingin pergi dari sana, dan tak ingin mendengar kelanjtan ini semua.
Ia tak ingin mendegar Changmin melontarkan jawaban yang sama, yang membuat perjodohan ini akhirnya di kemukakan dengan lantang.
Ia tak mau.
Ia tak mau kalau Changmin miliknya, sampai di jodohkan dengan orang lain. Ia tak mau. Changmin adalah sosok yang eksistensinya terlalu penting dalam kehidupannya. Semenjak ia lahir, Changmin selalu berada di sampingnya. Saat ia mulai merasakan perasaan terlarang pada saudara kembarnya itu, Changminpun tetap berada di sampingnya dan membalas rasa itu.
Salah.
Ia tahu perasaannya ini salah.
Mencintai saudara kembarnya sendiri, ini tidak benar.
Ini adalah dosa yang tak akan terampuni.
.
..
Tapi, kalau hanya dengan menjadi seorang pendosa ia bisa tetap memiliki Changmin disisinya, ia rela.
Ia rela di sebut pendosa... asal Changmin tetap menjadi miliknya...
.
Sentuhan lembut pada telapak tanga Kyuhyun membuatnya mendongak. Ia menoleh ke samping, ke arah Changmin yang menggenggam erat jemarinya.
"Aku menyukai Seohyun. Ia yeoja yang baik dan menarik. Ia pasti akan menjadi teman yang baik untukku dan Kyuhyun. Itu saja." sahut Changmin dengan menekankan kata 'teman' pada ucapannya.
.
.oOChangKyuOo.
.
Changmin merasakan tubuhnya terdorong ke belakang dan tertahan pada pintu kamar mereka yang kini sudah tertutup.Sakit sih rasanya, tapi karena sang pelaku pendorongan itu kini memeluknya dengan erat, Changmin tak mengeluarkan protes sedikitpun.
"Jangan menangis, Kyu." ucap Changmin sambil mengelus surai eboni yang ada di depannya itu. Darimana ia tahu Kyuhyun menangis? Tentu saja karena ia bisa melihat bahu Kyuhyun bergetar dalam pelukannya.
"A-aku...hiks...aku tak menangis."
Changmin memutar bola matanya saat mendengar jawaban Kyuhyun itu. Padahal sudah jelas-jelas kalau isak tangis itu ada, tapi masiiih saja Kyuhyun tak mau mengakuinya. Sebentar lagi ia pasti akan mengeluarkan alasa—
"A-aku..hiks..aku kan hyung-mu. Aku tak..hiks..aku tak akan menangis."
Changmin tertawa dalam hati mendengar ucapan saudara kembarnya itu. "Ne. Kalau kau tak menangis, katakan, kenapa kau tiba-tiba memelukku begini? Kau tadi khawatir ya?"
"..."
Tak ada jawaban.
"Kyu?"
"..."
Masih tak ada jawaban. Bahkan kini Changmin bisa melihat kalau bahu Kyuhyun sudah tak lagi bergetar. Dengan sabar Changmin terus menunggu agar Kyuhyun bicara. Tak akan perlu waktu lama, Kyuhyun pasti aka—
"...hey, Minnie.."
—akan bicara padanya.
"Hmm? Waeyo, Kyu?" sahut Changmin dengan lembut.
"..salahkah kalau aku...mencintaimu seperti ini?"
Changmin terdiam sejenak. Suara Kyuhyun itu sangat lirih. Apalagi suara itu teredam karena Kyuhyun masih beradadalam pelukan Changmin. Namun untuk topik yang sesensitif itu, Changmin selalu bisa menangkap suara Kyuhyun, sekecil apapun itu.
"Sebelum menjawabnya, aku yang ingin bertanya dulu padam. Apa kau merasa kalau perasaan cintamu padahku itu salah?"
Kyuhyun mendongak, menatap Changmin langsung ke mata. Dan Changmin bisa melihat kalau sepasang iris bening itu kini memerah akibat tangisannya. Hidung yang biasanya pucat seperti kulitnya itu kini memerah dengan manis. Dan bibir plump yang berwarna merah menggoda itu kini bergetar dengan sangat menggemaskan. Membuat Changmin harus menenangkan jantungnya agar tak berdetak begitu cepatnya.
"Mencintai saudara kandung sendiri itu... salah." ucap Kyuhyun pada akhirnya. "Tapi mencintaimu...tak pernah menjadi sebuah kesalahan, Minnie." lanjut Kyuhyun sambil menyenderkan kembali kepalanya pada dada Changmin. Mendengarkan detakan cepat jantung Changmin yang membuatnya merasa tenang.
Changmin tersenyum mendengar jawaban Kyuhyun. "Hey, Kyu, apa kau tahu.. Mencintaimu...Yang merupakan saudara sedarahku membuatku menjadi seorang pendosa..." Kyuhyun merasa tubuhnya terpaku mendengar kata-kata Changmin.
'...kalimat itu...'
"Tapi aku rela di sebut pendosa,Yang dihina, dikutuk, dan dipandang rendah oleh semua orang... Jika dengan begitu aku bisa memilikimu..Untuk diriku sendiri." Kyuhyun merasakan seuah kecupan lembut mendarat di puncak kepalanya. "Aku terlalu egois, karena aku tak akan melepaskanmu, apapun yang terjadi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar