"Evil Twins"
Main Pair : MinKyu/ChangKyu ( Shim Changmin X Cho Kyuhyun)
Slight : SiBum, HaeHyuk, dan akan bertambah sesuai perkembangan cerita
Rate : T dan bisa berubah sesuai perkembangan
Length : 1 of ?
Warn : Yaoi! Twincest! Mpreg for Kibum, Typos!
If You don't like this pairing, or don't like Twincest, just click close icon, OK?
.
.Twins atau kembar, adalah kejadian dimana seorang ibu memiliki dua—atau lebih—anak dalam satu periode masa kandungan. Kembar itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu kembar identik, dan juga kembar non identik.
Kembar identik berarti adanya persamaan fisik antara keduanya, yang biasanya orang andaikan bagai pinang di belah dua. Hal itu bisa terjadi karena awalnya embrio yang semula satu itu membelah diri menjadi dua, hingga terbentuklah dua embrio yang memiliki komposisi gen yang identik atau sama.
Sedang kembar non identik itu sendiri kebalikan dari kembar identik, yang berarti tak adanya kesamaan fisik dari keduanya. Hal itu biasa terjadi, karena memang sejak awal ada dua buah sel telur yang terbuahi dalam satu rentang waktu.
.
.
Dan ini adalah kisah mengenai dua orang anak kembar non identik.
.
Choi Kyuhyun.
.
Dan
.
Choi Changmin
.
.
.
"Puple Line let me set up My world~"
Sebuah lagu berkumandang di sebuah kamar yang hening, menunjukkan bahwa sekarang ini sudah waktunya bagi sang pemilik kamar untuk bangun. Jam yang berada di dinding pun sudah menunjukkan waktu dengan jarum pendek di angka tujuh, dan jarum yang panjang di angkal dua belas.
"Kyuu~ bangun dan matikan alarm sialan itu~!" rengek seorang namja tampan yang kini malah menaikkan selimut hingga menutupi kepalanya. Tak sedikitpun iat untuk bangun memenuhi pikirannya.
"Panggil aku hyung, Minnie~!" sahut namja yang dipanggil itu dengan refleks. "Dan matikan saja sendiri alarm menyebalkan itu! Kan bukan aku yang memasang alarm sialan itu tadi malam!" lanjut namja berwajah manis yang di panggil Kyu itu, sambil melakukan gerakan sama dengan namja satunya yang bernama Minnie itu—menaikkan selimut hingga menutupi kepalanya.
"Tak mau. Kau bahkan lebih pendek dariku, Kyu," tolak namja bernama Minnie itu. "Kalau kau tak mau mematikan, bangun dan cepatlah mandi,Kyu~" gumamnya dari bawah selimut.
"Kau itu lebih muda dariku, Minnie, jadi harusnya kau memanggilku hyung." argumen namja lain yang juga merapatkan dirinya dengan sang selimut kesayangan. "Dan aku masih mengantuk. Aku belum mau mandi sekarang,"
"Tapi Kyu—"
"CHOI KYUHYUN! CHOI CHANGMIN! CEPAT MANDI DAN TURUN!" teriakan keras dari seorang namja dari balik pintu kamar mereka membuat kedua namja itu langsung mendudukkan dirinya secara bersamaan.
"Ne, Umma!" sahut keduanya dengan keras sambil menyibakkan selimut, menurunkan kaki kanannya dari tempat tidur, dan sedetik kemudian, kedua namja itu langsung melesat ke dua kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka berdua itu.Tak perlu waktu lama untuk mendengar suara gemericik air dari dalam dua kamar tersebut.
.
.
.
"Pagi Umma... Pagi appa..," ucap kedua namja yang kini menghampiri sepasang suami istri yang sudah bersiap di meja makan keluarga Choi itu, dan dengan santai mengecup pipi kedua orang tuanya, untuk kemudian menempatkan diri di kursi masing-masing dengan gerakan yang harmonis.
"Waaah~! Ada nasi merah!" seru Changmin dengan antusiasme berlebih. Yah, namja kita yang bernama lengkap Choi Changmin itu memang memiliki envy tersendiri terhadap hal yang bernama makanan, apapun jenisnya.
"Ne. Tentu saja. Ini kan hari pertama kalian masuk ke Seoul University, tentu akan Umma buatkan nasi merah," sahut sang umma yang merupakan namja bernama Choi—Kim—Kibum.
"Kau memang yang terbaik, yeobo," puji sang suami yang tak lain adalah Choi Siwon, sang kepala keluarga—yang kini malah meraih jemari lentik istrinya dan mengecupnya dengan penuh cinta. Tak mempedulikan kedua anaknya yang menatap bosan pada adegan lovey-dovey kedua orangtuanya itu.
"Umma, appa, tak bisakah kalian tak bermesraan di depan anak-anak kalian ini?" tanya Changmin dengan nada datarnya. "Pemandangan ini sungguh tak baik untuk Kyunnie yang masih polos," tambahnya lagi sambil menutup kedua mata Kyuhyun dengan tangan besarnya ketika melihat sang Appa tengah mendekatkan wajahnya pada sang Umma yang hanya menutup mata ketika sang Appa menghapuskan jarak keduanya dengan sebuah Morning Kiss.
"YA! Apa-apaan kau Choi Changmin! Aku ini lebih tua darimu, kau tahu?" seru Kyuhyun tak terima dan menghempaskan tangan Changmin. Ia menatap Changmin dengan wajah kesalnya, dan malah membuahkan tawa dari Changmin.
"Kau hanya lahir beberapa menit lebih cepat dariku. Lagipula, kau itu lebih pendek dariku, Kyunnie. Aku lebih pantas menjadi hyung disini," ujar Changmin dengan senyum jahil menghiasi wajahnya.
Kyuhyun terdiam mendengar kata-kata Changmin.
"Kau menyebalkan, Choi Changmin," desis Kyuhyun sebal.
"Dan kau menggemaskan, Choi Kyuhyun. Saranghae," sahut Changmin dengan senyum dan ekspresi lembutnya, menggantikan wajah dan cengiran jahilnya tadi.
"Nado saranghae." Ucap Kyuhyun yang memang langsung luluh tiap kali Changmin menatapnya dengan lembut seperti itu. "Kau curang. Kau tahu kalau aku tak bisa marah padamu jika kau sudah menatapku dengan lembut seperti itu," rajuk Kyuhyun yang membuahkan debaran halus di dada Changmin.
"Ne, aku tahu dan aku sangat mensyukurinya," sahut Changmin dengan senang. "Nah, ayo sekarang makan, aku akan menyuapimu," lanjutnya sambil mulai menyendok nasi merah yang sudah tersedia di piringnya.
"Aniya. Aku hyungnya, dan aku yang akan menyuapimu." Tolak Kyuhyun dengan tegas.
Changmin menyeringai senang dan kini menyodorkan wajahnya ke arah Kyuhyun. "Tak masalah. Nah, ayo suapi aku~" ucapnya manja. Kyuhyun hanya menggelengkan kepalaya melihat tingkah manja Changmin padanya dan dengan tak ada rasa terpaksa, ia mulai menyuapi Changmin dengan lembut.
"Yeobo, aku juga mau disuapi~" rajuk sang kepala keluarga yang merasa iri melihat kearaban kedua anaknya. Membuat sang istri menatap sang suami dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Kau dan Changmin sungguh tak ada bedanya," komentar Kibum ketika melihat tingkah manja suaminya.
"Dan kau menurunkan sifatmu ke Kyuhyun. Jadi ayo, suapi aku~" rengeknya tak tahu malu.
"Ne, ne. Aku akan menyuapimu, kemarilah." Sahut Kibum pada akhirnya.
.
.
.
At Seoul University
"Kau masih marah, Kyunnie?" tanya Changmin yang kini masih duduk di belakang kemudi mobil sport mereka. Kedua tangannya memegang kemudi dan menatap Kyuhyun yang sedari tadi terus saja melipat kedua tangannya di dada dan memasang wajah merajuk yang sangat menggemaskan.
"..."
'Aish. Aku sungguh ingin ingin kembali merasakan bibir manis itu ketika aku melumatnya dengan penuh gairah,' gumam Changmin dalam hatinya. Namun cepat-cepat dihapusnya pemikiran itu ketika sang saudara sedarahnya itu masih melanjutkan aksi bungkamnya.
"Kyunnie?" panggil Changmin lagi. Namun masih tak ada jawaban. Sepertinya kali ini aksi bungkam saudara sedarahnya itu akan berlanjut panjang jika ia tak berbuat sesuatu sekarang.
"Baiklah, kalau kau masih marah, kita kembali saja ke rumah dan akan kubiarkan kau mengemudi kali ini," ucap Changmin cepat sambil mulai menghidupkan mesin mobilnya. Ya, seperti yang bisa kalian lihat, masalah yang sedang di hadapi oleh sang adik—Changmin—adalah ngambeknya sang kakak—Kyuhyun—karena hari ini kembali sang adik yang mengemudikan mobil mereka itu.
"Andwae," cegah Kyuhyun dengan menahan tangan Changmin yang berada di atas rem tangan. "Kalau kita pulang lagi, kita akan terlambat mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru," lanjut Kyuhyun dengan suara lirih dan wajah suramnya.
"Aniya. Daripada melihatmu berwajah seperti ini dan mendiamkanku seharian, aku lebih memilih terlambat mengikuti upacara tak penting itu!" tolak Changmin keras kepala. Karena memang baginya, didiamkan Kyuhyun selama seharian sama saja dengan neraka baginya.
Kyuhyun menghela nafas melihat sikap keras kepala Changmin. Seharusnya kan disini ia adalah pihak yang sebal dan butuh di bujuk, serta ditenangkan. Bukan sebaliknya seperti ini.
"Ne. Ne. Arrasseo. Aku sudah tak marah lagi, Minnie," ucap Kyuhyun pada akhirnya. Mungkin ia memang bodoh, karena selalu saja, ia tak bisa menolak kemauan dari sang adik dan selalu saja tak bisa marah berlama-lama padanya.
"Jinjja?" tanya Changmin tak percaya sambil memincingkan mata menatap Kyuhyun.
"Ne. Lagipula kau tahu kan kalau aku tak bisa lama-lama marah padamu," sahut Kyuhyun dengan senyum yang ia persembahkan untuk sang belahan dirinya
"Aku tak percaya. Kalau Kyunnie benar-benar sudah tak marah lagi padaku—"
Kyuhyun menghela nafasnya. Ia sungguh tahu apa yang akan di katakan Changmin berikutnya. Namja yang lebih muda beberapa menit darinya itu pasti akan meminta—
"—poppo~" ucap Changmin sambil menunjuk pipinya dan menyodorkan pipinya ke arah sang hyung yang lebih tua beberapa menit darinya itu.
"Haaaah..." Kyuhyun menghela nafas maklum dengan sifat unik kembaran non identiknya itu, dan dengan cepat ia mengecup lembut pipi Changmin.
"Sudah! Ayo keluar sekarang!" seru Kyuhyun yang langsung memalingkan wajah dan tangannya meraih kenop pintu untuk membukanya—
Cklk! Cklk!
Namun pintu itu masih tak terbuka meski Kyuhyun menarik dan mendorong kenop pintu mobil mewah mereka itu.
"Kau tak lupa kalau pintu mobil kita itu juga menggunakan kunci otomasti kan, Kyu?" . Bisikan Changmin yang terasa sangat dekat dengannya itu membuat Kyuhyun sontak langsung membalikkan wajah dan tubuhnya—dan menemukan wajah Changmin yang kini sudah berada tepat di depannya, dalam jarak yang hanya terpaut beberapa inchi saja.
"M-Min?"
"Karena kau sudah tak marah lagi dan sudah memberiku poppo, boleh kan aku memberikan balasannya?" desah Changmin sambil makin mendekatkan wajahnya ke arah Kyuhyun. Kedua bola mata indahnya mengunci tatapan Kyuhyun. Membuat sang namja yang lebih tua beberapa menit itu tak sanggup memalingkan wajahnya.
Perlahan Changmin mulai mengapus jarak antara mereka berdua. Bibirnya dengan lembut menyentuh bibir Kyuhyun yang masih terpaku.
"Saranghae," bisik Changmin dengan bibir yang masih bersentuhan ringan, sebelum kemudian melumatnya dengan penuh gairah. Bibir Changmin dengan lihat melumat bibir atas dan bawah milik Kyuhyun secara bergantian, membuat Kyuhyun mendesah tanpa bisa ia tahan lagi.
"Saranghae youngwonhi, Choi Kyuhyun," ucap Changmin lembut sebelum ia kembali memagut bibir itu dan membawa ke dalam ciuman yang lebih dalam.
.
.
.
Seoul University. Sebuah kampus yang memiliki grade tinggi yang mencetak lulusannya menjadi orang yang sukses di bidangnya masing-masing. Memiliki beberapa gedung mewah yang menjulang dengan angkuh untuk tiap jurusannya.
Dan hari ini, adalah hari upacara penerimaan mahasiswa baru untuk periode kali ini. Terlihat bahwa kampus yang megah ini nampak semakin mengundang decakan kagum dengan hiasan untuk menyambut mahasiswa baru mereka. Puluhan mahasiswa kini berbodong-bondong berjalan menuju satu tempat dimana upacara itu akan di laksanakan.
Gedung auditorium. Gedung yang memiliki hall luas yang memang khusus di pergunakan jika ada acara-acara yang membutuhkan ruang untuk menampung banyak orang itu kini di sulap dengan indah. Puluhan kursi tertata dengan rapi, dan begitu mereka memasuki gedung itu, spaduk bertuliskan ucapan penyambutan bagi mahasiswa baru akan langsung menyambut mereka.
Dan di antara lautan mahasiswa baru itu, ada dua sosok yang menjadi pusat perhatian bagi para mahasiswa di sana. Dua sosok namja, yang mengenakan jas berwarna biru gelap—menunjukkan jika mereka adalah mahasiswa baru di jurusan sains itu mengundang banyak tatapan penuh keingintahuan.
Penampilan keduanya yang mengenakan jas yang menunjukkan mereka berdua mahasiswa baru kelas sains—yang merupakan jurusan tersulit hingga setiap tahun hanya ada segelintir orang yang bisa di terima pada jurusan sains di sana. Juga penampilan fisik keduanya yang bisa dibilang cukup menarik—dengan badan tinggi—meskipun yang satu terlihat lebih tinggi dari yang lain—dan juga di tunjang dengan wajah yang terlihat tampan dengan caranya masing-masing. Dan selain itu, sepertinya yang paling banyak mengundang perhatian adalah karena keduanya berjalan dengan santai, sambil berpegangan tangan! Catat baik-baik, kedua namja itu berjalan sambil berpegangan tangan, dan yang lebih membuat kaget lagi, kedua tangan itu saling mengait—saling mengisi kekosongan di sela jari-jari mereka, seperti cara berpegangan pada sepasang kekasih!
Namun dengan kecuekan tingkat tinggi, kedua namja itu berjalan menuju gedung auditorium , dan langsung duduk di dua kursi yang memang sengaja di beri sedikit jarak dari kursi-kursi lainnya. Kursi yang seharusnya hanya satu—karena kursi itu adalah kursi yang memang di siakkan khusus bagi orang yang mencapai nilai tertinggi dalam ujian masuk universitas itu.
Yang artinya juga bahwa kedua namja tadi adalah dua orang yang memiliki nilai paling tinggi di antara seluruh angkatan baru itu.
Dan jika kita zoom dengan kamera bersensitifitas tinggi, dapat kita lihat name tag yang ada di dada sebelah kanan kedua namja itu terbaca menjadi : Choi Kyuhyun dan Choi Changmin.
.
.
.
"Astaga, katakan padaku, Hae, kalau aku hanya salah lihat," desis seorang namja berwajah manis bersurai blonde.
"A-aniya, Hyuk. A-aku juga melihat mereka berdua," sahutamja yangdi panggil Hae itu dengan suara yang agak bergetar.
"Ya Tuhan, dosa apa kita, sampai harus kembali bertemu Evil Twins itu di universitas ini?" rengek namja bersurai blonde yang bernama hyuk itu dengan wajah memelasnya.
.
.
.
~TBC~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar