Between Devils and Angels
Cast : Han Hye Soon, Cho Kyuhyun, Park Jungsoo a.k.a Leeteuk, Kim Heechul, other all Super Junior’s member
Genre : fantasy , romance , sad , adventure
Lenght : series
Author : mikajoonteuk
Rating : PG 15 (ga ngerti T…T)
Author : mikajoonteuk
gambar ff ini di buat sama admin soomi dari fanfictionloverz.wordpress.com ^O^
Sebelumnya..
Aku tersenyum sinis. Kurasa tugasku sudah cukup hari ini. Besok aku akan datang lagi melihat keadaan. Rasanya cukup menarik juga yeoja itu.
Lanjutan Between Devils and Angels
Bab. 2 : Mimpi – Mimpi
*Han Hye Soon*
“Lihat itu Han Hye Soon!”
“Han Hye Soon si anak aneh!”
“Dasar yeoja sombong!”
“Yeoja murahan kau!”
BUKKK! Sebuah bola sengaja di hantam dengan keras tepat ke wajahku, aku terjatuh lemas.
“Rasakan akibatnya! Bagaimana rasanya?”
“Enak buka ditimpuk dengan bola?”
“Kau makan apa sih sampai menjadi es begini?”
“Ya, kau tidak kerasukan kan?”
BYURRR! Aku di siram air dingin di tengah cuaca terik.
“Airnya cukup tidak?”
“Kau seperti patung! Tinggal di pajang di etalase toko saja!”
“Sudah nyolot, belagu lagi, kau pikir kau cantik?”
Darah mengalir dari hidungku. Aku menggigil.
“Lihat – lihat! Darahnya mengelir semakin deras!”
“HAHAHAHAHAHAHAHAHA!”
Andwe..
“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!”
Andwe…
“HAHAHAHAHAHAHAHA!”
Aku ingin berteriak dan memarahi mereka! Aku ingin memukuli mereka satu per satu! Hajiman, kenapa lidahku terasa kelu?? Pandanganku kabur!
Perlahan mataku terbuka. Itu mimpi?? Jantungku berdetak tidak karuan. Keringat bercucuran di pelipisku. Aku berusaha mengelapnya dengan tangan kananku namun ada sesuatu yang menahan sehingga aku tak bisa mengangkat tanganku. Cukup berat namun empuk. Perlahan ketengok wajahku ke arah tanganku dan mataku langsung membulat tak percaya.
“Leeteuk-ssi??” pekikku. Langsung kutarik paksa tanganku dari kepala Leeteuk yang menindihnya. Sepertinya ia tidur, namun langsung terbangun.
Dia mengusap – usap matanya. “Ngh.. Sudah bangun?” tanyanya santai. Sepertinya kesadarannya belum kembali utuh.
Aku melirik pakaianku. Bukan seragamku tadi melainkan baju entah siapa pemiliknya!
“Kau..” desisku. “Siapa yang memberi ijin menggantikan bajuku?! Dasar yadong!”
Dia langsung salah tingkah. “Anniyo! Kau salah paham! Aku tak menggantikan pakaianmu! Hajiman.. Ha-hajiman..”
“Hajiman mwo??”
“Noonaku yang menggantikan bajumu, Hye Soon-ssi..” kata si namja atletis muncul tiba – tiba. Siapa namanya? Hangeng?
“Kau pikir aku percaya bualanmu itu?” tanyaku tajam.
“Kalau tak percaya akan kupanggilkan noonaku. Sebentar, ehh noona! Noona! Hye Soon-ssi ingin bertemu denganmu!”
“Nde, chamkkaman!” terdengar suara yeoja. Dan muncullah sesosok yeoja manis dari balik pintu. Tapi entah kenapa seperti mukanya familiar?
Kulihat Leeteuk menahan tawa namun tak kuhiraukan.
“Perkenalkan, Hye Soon-ssi. Ini noonaku, tepatnya sepupu. Namanya errr..” Hangeng tak menyelesaikan kata – katanya.
“Lee Sung… Myeon” jawab yeoja manis yang katanya adalah noona si Hangeng.
Aku menghembuskan nafas lelah. Tak kuhiraukan mereka, aku langsung bangkit dari ranjang dan menuju keluar kamar itu.
“Chamkkaman, Hye Soon-ssi! Kau mau kemana?” tanya Leeteuk sambil menahan tanganku.
“Pulang” jawabku singkat dan melepas tangannya.
“Andwe! Kau masih lemah, kuantar ya?”
Aku tidak menghiraukannnya dan tetap berjalan keluar. Sekarang aku berada di depan rumah mereka dan sudah melangkah beberapa kali dari depan rumah itu.
Aku tak memperhatikan jalan sehingga tidak tahu dimana sekarang. Aku pulang juga tak ada yang peduli kan? Kulihat di seberang ada taman dengan ayunan. Kuhampiri saja dan duduk di ayunan itu, tidak buruk kok untuk menghabiskan waktu. Sesampai di sana aku langsung duduk dan memasang headset lalu menyetel lagu. M&D – Close Ur Mouth.
Just Wait jom gamanisseobwa byeollo chunggyeokjeogin yaegin aniya useo
saranghaeseo tteonandan geu mareun jaemieobtjanha
(OK johasseo) Dancereul chwojulkka
(OK algesseo) Rapeuro baeteulkka
(OK Good Choice Girl) Rockeuro haejulkka?
naega araseo Get Off Get Off Get Off
Suara musiknya mendentum keras, membuatku sedikit tenang dan melupakan penatku. SEDIKIT.
(mwolbwa) nareul chatneun yeojaneun manha
(mwolbwa) neoreul jjotneun namjaneun eobtji
(mwolbwa) ige nawa neoui chaijanha
geuraedo ga? That’s Great! (Oh) Bye Bye Bye
Just Wait nal jabeul sun eobtji ppyameul ttaeriryeogo haedo dachi anheulgeol
son naerigo ulji malgo geunyang bikyeojumyeon dwae
(OK johasseo) Dancereul chwojulkka
(OK algesseo) Rapeuro baeteulkka
(OK Good Choice Girl) Rockeuro haejulkka?
naega araseo Get Off Get Off
(mwolbwa) nareul chatneun yeojaneun manha
(mwolbwa) neoreul jjotneun namjaneun eobtji
(mwolbwa) ige nawa neoui chaijanha
geuraedo ga? That’s Great! (Oh) Bye Bye Bye
Aku memang suka mendengarkan lagu. Hanya dengan mendengarkan lagu aku bisa tenang dan lupa akan dunia ini. Lupa akan masalahku, walau hanya sesaat.
(OK johasseo) Dancereul chwojulkka
(OK algesseo) Rapeuro baeteulkka
(OK Good Choice Girl) Rockeuro haejulkka?
naega araseo Get Off Get Off Get Off
(mwolbwa) neorang mannal siganeun eobseo
(mwolbwa) geu siganen dareun yeojadeul
(mwolbwa) nappeun namjara yokhadeun mwora haedo nan
That’s Great! (Oh) Bye Bye Bye
(mwolbwa) nareul chatneun yeojaneun manha
(mwolbwa) neoreul jjotneun namjaneun eobtji
(mwolbwa) ige nawa neoui chaijanha
geuraedo ga? That’s Great! (Oh) Bye Bye Bye
You Got It? Close ur Mouth Get Off Yeah
Suara musik yang keras memang cocok untukku. Daripada yang mellow – mellow, argh menjijikan! Kalau tidak tentang cinta pasti tentang putus cinta. Manusia di dunia sangat banyak, tapi kenapa hanya itu – itu saja sih idenya? Tidak kreatif!
Aku berniat menekan tombol replay namun seseorang mengagetkanku.
“Annyeong..” kata orang itu ramah. Seorang namja.
Aku kaget sedetik namun kembali kupasang wajah datarku. Aku bisa taekwondo, untuk apa takut? Aku diam tidak menanggapi. Kutekan tombol replay dan lagu tadi mengalun lagi.
“Annyeong..” ucap namja itu lagi yang kutaksir dengan suara lebih keras namun percuma saja, hanya terdengar samar – samar di telingaku.
Tiba – tiba dengan kasar namja asing itu menarik headsetku sehingga copot dari telingaku dan mengambil paksa Ipodku lalu melemparkannya asal.
Seketika itu juga aku marah. “YA! APA MASALAHMU??” siapa coba yang tak marah??
“KALAU ORANG SEDANG BICARA BISA TIDAK DI DENGAR??” kata namja itu tak kalah keras. Huh, juga bicaramu! Tak tahu kau bicara dengan siapa? Mati kau!
“Jelas – jelas kau yang salah! Kau melepas headsetku tanpa ijin dan melempar asal Ipodku!” aku menyipitkan mata. Berusaha melihat wajahnya namun terlalu gelap.
“KAU DULUAN YANG MEMBUATKU BEGITU!! APA SOPAN TIDAK MENGHIRAUKAN ORANG SAAT BICARA??” nada suaranya masih keras seperti tadi.
Ingin rasanya bogem mentahku kudaratkan di wajahnya! Tapi untuk apa? Hanya buang tenaga! Aku menghela nafas panjang. Berusaha menenangkan diri dari amrarah yang sudah mencapai ubun – ubun walau aku tahu itu percuma. Kupijat keningku dengan jari, berharap pusing di kepalaku segera hilang.
Aku berjalan menjauhinya, mengambil Ipodku yang terlempar ke semak – semak dan berniat pulang. Namun namja itu menahanku.
“YA! CHAMKKAMAN, MAU LARI DARI MASALAH??”
Aku yang sudah malas meladeninya langsung berbalik menghadapnya dan memukulkan tasku yang cukup besar dan berat isinya tepat di wajahnya. Dengan cepat dan penuh tenaga, dan namja itu hampir saja mencium tanah kalau tangannya tidak kuat menahan tubuhnya. Hah, rasakan!
“Annyeong..” aku tersenyum sinis melihat namja tadi berdiri dan menatapku tidak percaya.
Aku berbalik dan mendapatkan Leeteuk ada di seberang jalan. Dia mengikutiku?
“Gwenchanayo??” teriaknya. Dasar babo, suaramu sangat mengganggu!
Dia berniat menghampiriku, aku malas berurusan dengannya! Kulangkahkan kakiku ke kanan dan berjalan cepat. Berharap ia tertinggal dan tak mampu mengikutiku lagi.
Sekilas aku melirik, namja asing tadi masih berdiri tak bergerak sambil menatapku. Kapok kau? Namja itu mengelap mulutnya dengan jarinya dan membentuk salam perpisahan dengan isyarat tangan. Kulihat ia tersenyum seperti iblis dan aku merasa familiar dengan senyum itu! Dimana ya? Ah, mimpi! Mimpiku saat pingsan itu! Apa dia namja yang ada di mimpiku? Hajiman.. Nuguseoyo? Aku tak mengenalnya. Pernah berpapasan saja tidak. Saat sedang larut dalam pikiranku, aku membelalakkan mataku. Namja itu.. Menghilang!
@@@@
*Cho Kyuhyun*
Kulihat Hye Soon sedang sendirian di taman sambil mendengarkan lagu. Tak sulit bagi kami para iblis untuk mencari manusia karena kami punya kekuatan itu. Cukup dengan memikirkannya saja dan wussshh detik itu juga kau sudah berada di dekat orang yang kau maksud. Menyenangkan bukan?
“Annyeong..” sapaku ramah pada Hye Soon. Kulihat ia sedikit kaget namun wajahnya langsung berubah datar lagi. Dia mengacuhkanku. Kutarik nafas berniat untuk mensabarkan diriku.
“Annyeong..” sapaku lagi. Tidak ada respon. Sial, mau main – main denganku Han Hye Soon?
Sangking jengkelnya langsung saja kutarik headsetnya dan kurebut paksa Ipodnya lalu kubuang sembarangan.
“YA! APA MASALAHMU??” semburnya langsung padaku.
“KALAU ORANG SEDANG BICARA BISA TIDAK DI DENGAR??” kataku cukup keras. Aku tidak habis pikir dengan yeoja ini! Apa Heechul hyung akan tahan dengan dia? Ah, Heechul hyung kan bisa menghipnotis! Aku tak sabar melihat yeoja liar ini di hipnotis dan menjadi boneka yang sangat patuh. Lagipula, yeoja – yeoja biasanya bersikap lembut dan ramah untuk menarik perhatian namja tampan sepertiku! Tapi dia?? Kurasa dia abnormal!
“Jelas – jelas kau yang salah! Kau melepas headsetku tanpa ijin dan melempar asal Ipodku!” tak mau di salahkan padahal ini jelas – jelas salahmu, hah?
“KAU DULUAN YANG MEMBUATKU BEGITU!! APA SOPAN TIDAK MENGHIRAUKAN ORANG SAAT BICARA??” nada suaraku masih keras seperti tadi.
Untung kau yeoja dan untung Heechul hyung menginginkanmu! Kalau tidak kucincang habis kau!
Dia menijat keningnya dan mengambil Ipodnya yang kulempar dan ternyata ada di semak – semak. Dia berniat pergi tapi aku menahannya.
“YA! CHANKKAMAN, MAU LARI DARI MASALAH??” kataku.
Aneh. Daritadi aku sudah memaka kekuatan membaca pikiranku tapi apa?? Tidak bisa sama sekali! Aku tak bisa membaca pikirannya! Padahal ini kekuatanku, dia manusiakan?
Saat itu juga aku yang sibuk dengan pikiranku di hantamnya dengan tas besar dan cukup berat tepat di wajahku. Tidak sakit, -hey aku ini iblis jelas, masa hanya karena itu sakit?- tapi cukup membuatku shock dan tubuhku limbung. Dengan sigap aku menahan berat tubuhku dengan tanganku. Kalau tidak bisa – bisa aku jatuh memcium tanah!
“Annyeong…” dia tersenyum sinis dan langsung pergi. Aku merapikan bajuku yang sedikit kotor denga menepuk – nepuknya.
Singg… Kurasakan aura Leeteuk hyung.
“Gwenchanayo??” teriak Leeteuk hyung dari seberang taman. Tanpa melihat aku juga sudah tahu itu dia! Percuma menutupi auraku, dia pasti sudah merasakannya daritadi. Makanya aku hanya diam saja, kalau sudah basah mending sekalian main air kan?
Kulihat yeoja itu berbelok ke kanan tanpa menghiraukan Leeteuk hyung. Aneh, aku semakin yakin dia abnormal!
Sekilas ia melirikku, aku yang sedari tadi memperhatikannya melemparkan senyum mautku –atau menyeringai seperti iblis tepatnya- lalu mengelap mulutku dengan jariku dan membentuk salam perpisahan dengan isyarat tangan. Dia pasti mengerti. Hey yeoja aneh, aku akan datang lagi! Sedetik kemudian aku menghilang namun aku masih bisa melihat wajah terkagetnya melihat aku menghilang. Hahhahaha!
@@@@
*Han Hye Soon*
Akhirnya aku sampai di rumahku walau aku tak sedikit pun senang namun setidaknya aku terbebas dari namja – namja yang seharian ini merecokiku. Sekarang jam 8 malam. Wah, aku jalan – jalan lama juga ya?
“Nona Han! Nona Han! Nona dari mana saja? Kami mencemaskanmu, Nona! Sangat…” kulihat mata Kepala Pelayan Song berkaca – kaca. Benarkah ia peduli padaku? Atau pada uangku?
Aku hanya berdiri mematung. Diam, bingung mau berkata apa. Kepala Pelayan Song menghampiriku dan memakaikan jaketku yang tersampir di lengannya.
“Saya tadi berniat mencari Nona di temani Lee Ahjussi namun syukurlah Nona sudah sampai di rumah dengan selamat. Kami semua sangat mencemaskan Nona! Hiks..” dia spontan langsung memelukku. Aku hanya diam saja tidak merespon.
“Mianhamnida, Nona. Saya lancang memeluk Nona, jeongmal mianhamnida..” dia langsung melepas pelukannya dan membungkuk. Aku masih diam sjaa. Memangnya aku harus apa? Marah? Seperti orang gila saja, memang salah apa dia? Berkata ‘gwenchana’ sambil tersenyum? Menjijikan.
Aku berjalan menuju kamarku dan di ruang tengah kulihat belasan pelayanku sibuk sedang menelepon dengan raut wajah khawatir. Begitu melihatku, mereka langsung menghentikan aktifitas menelepon dan menghampiri lalu berbaris di depanku.
“Nona Han!” kata mereka bersamaan, mata mereka juga berkaca – kaca. Mereka.. Mengkhawatirkanku juga?
“Kalian cepat kembali bekerja! Nona Han sudah pulang dengan selamat jadi tak perlu cemas lagi! Sekarang Nona butuh istirahat, jangan mengganggunya!” kata Kepala Pelayan Song cemas.
“Nde, Kepala Pelayan. Annyeong, Nona. Annyeong, Kepala Pelayan” jawab para pelayan itu sopan lalu mereka bubar.
Aku tak menghiraukannya dan bergegas menuju kamarku. Aku langsung mengunci pintu dari dalam dan merosot lemas, terduduk di lantai. Perasaan apa ini? Seperti…. terharu? Menjijikan! Sadarlah! Mereka hanya peduli pada uangmu! Mereka tak mengkhawatirkanmu! Ingat Han Hye Soon, yang mereka ingin itu uangmu! Uangmu! Menyadari hal itu entah kenapa beberapa tetes air mata mengalir mulus di pipiku. Aku lelah, aku ingin berbagi. Tapi dengan siapa? Aku tak punya teman, orang tuaku tidak menganggapku, dan para pelayan itu hanya peduli dengan uangku. Lama – kelamaan mataku terasa berat, menuntut untuk minta di pejamkan. Sedetik sebelum saatku tertidur, satu kata melintas di otakku. Kesepian.
@@@@
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar