Title: Sleeping with Kim Heechul Part 9
Cast:
Kim Heechul Super Junior
Im Yoojin
Leeteuk Super Junior as Park Jung Soo
Author: Soshiiica
Rating: General
Genre: romance, comedy
>>The Cuap-Cuaps>>
Wah, udah part 9..endingnya tinggal sebentar lagi! Hohoho
masih penasaran kah?Sayangnya part 9 ini agak lebih pendek dari
sebelumnya dan part ini gak lucu, lagi serius banget. So..eke harap
kalian tidak bosan. Nyehehe. Komen ya,, kalau komennya dikit males
publish endingnya ah.. *ditabok*
<<end of Cuap-Cuaps<<
**
Yoojin POV
Sudah seharian Heechul tidak keluar dari kamarnya.Padahal ini adalah
hari minggu.Saat aku mencoba membuka pintu kamarnya, kutemukan pintunya
terkunci.Aku jadi bingung.Saat aku bertanya bahkan dia tidak
menjawabku.Dia hanya bicara pada Heejin atau haraboji-nya.Apa Heechul
ngambek padaku?Aish.Membuatku bingung saja.
Tanpa dia, aku hanya menjalani hariku dengan bertopang dagu di depan
computer, melamun dan tidak bekerja. Aku jadi tidak mood. Yah walaupun
sulit diakui, tapi aku merindukannya..sekali lagi aku mendesah dan kali
ini membaringkan kepalaku di atas tangan yang kulipat.
Heechul-ssi..kau bisa mendengarku?
**
Besoknya..
Heechul POV
Di balik kaca ruang transmigrasi, aku melambaikan tanganku.Heejin
membalasnya dari kejauhan sambil menitikkan air matanya.Aku tersenyum
miris kemudian menyerahkan segala dokumen kenegaraanku pada petugas
transmigrasi. Usai dicap aku menarik koperku menjauh, berjalan tepat ke
depan pintu keberangkatanku.
#Korean Air Boeing **** will be soon ready to fly off. Please prepare
your things and check for your passport, ID Card, and transmigration
following. Thank You.
Kalimat itu kemudian diulang dalam berbagai bahasa.Dengan lesu aku
menyiapkan semua barang-barangku. Sudah saatnya aku harus pergi dan
menjadi seorang laki-laki yang kuat di luar sana. Termasuk untuk
melupakan seorang wanita yang telah melukaiku.
Kriing~
“moonjawaseo? (*ada sms?)”aku menarik tabku dari ransel Espree ku.
From: Yoojin
To: Heechul
Heechul?Kau dimana?Tidak bekerja?
Aku mendengus. Sedang apa wanita itu? Mau mencoba menghubungiku?
To: Yoojin
From: Heechul
Berhenti menghubungiku.Aku tidak mau bertemu denganmu lagi.Dasar murahan.
**
#Last call to Mr. Heechul Kim. Please call our air operator to check for your attending to our flight#
Heechul sudah di ujung lorong yang terhubung pada pintu pesawat.Namun
setiap langkahnya terasa berat.Seakan semua beban berada di atas
pundaknya.Heechul meringis, dia menggaruk rambut pirangnya yang tidak
gatal.Dia depresi.Hanya satu sms dari Yoojin mampu membuatnya hampir
membatalkan kepergiannya.Heechul menengok lagi ke belakang.Matanya
terlihat kosong dan gelap.Tidak ada sinar jenaka seperti biasanya.
#Last call for Mr. Heechul Kim. We are ready to take off soon…
“Heechul?YAK KIM HEECHUL!” suara Yoojin tiba-tiba terlintas di pikirannya.
“apa?!! Dada rata katamu?!!”
“gomawo, Kim Heechul…”
“ahh.. J-Jung Soo..ahh sshh…”
Heechul membelalak.Adegan yang membuat kemarahannya muncul terigat
kembali.Heechul menautkan alisnya.Dadanya kembali bergejolak karena
kedengkian.Dan tepat sebelum pramugari memutuskan untuk meninggalkannya
di Korea, Heechul berlari memasuki pesawatnya.
**
Yoojin POV
Aku terpaku memandang layar ponselku.Mu-murahan?? Maksudnya apa?!
Apa yang sebenarnya terjadi pada bocah itu?! Berusaha membuatku
terkejut? Tapi ulang tahunku masih 3 bulan lagi…
Aku pun melangkah keluar dari kamarku dan menuju ke kamar Heechul
yang berada tepat di samping kamarku.Aku agak ragu apakah Heechul sudah
tidak mengunci pintunya atau tidak tapi aku berusaha membuka saja.Dan
bingo, ternyata tidak dikunci.Namun hanya setelah aku mberjalan 2
langkah memasuki kamarnya, aku dibuat membeku.Tidak ada tanda-tanda
Heechul disana.Bahkan kamarnya kosong kecuali diisi dengan tempat tidur
dan lemari saja.Jantungku seakan berhenti sedetik, perasaanku tidak
enak.
Aku pun dengan gesit menuju lemari pakaiannya, mencari tanda-tanda
keberadaan pakaian-pakaiannya. Namun sama, lemarinya kosong melompong.
Keringat dingin seketika mengucur dari keningku.Apa yang sedang terjadi
sebenarnya? Heechul pergi?Dia marah padaku?Atau seperti layaknya pria
brengsek, Heechul hanya memakai tubuhku kemudian meninggalkanku.Lututku
lemas, aku terjatuh ke lantai.Sepertinya seluruh tubuhku bergetar karena
ketakutan.
Sampai mobil yang aku kenal terlihat datang dari jalan setapak.Aku
melihatnya dari jendela kamar Heechul.Itu mobil Heejin.Aku seketika
bangkit, berlari secepat mungkin menuju mobil itu.Tentu untuk bertanya
padanya, mencari penjelasan.Namun tidak sesulit yang kukira, ternyata
Heejin juga mencariku.
“Im Yoojin.” Dia memanggilku sesaat setelah ia keluar dari convertible-nya.
“Heejin saenim, aku..aku..”
“ini dari Heechul.” Tanpa menunggu kalimatku sampai selesai Heejin
memberikanku sebuah amplop putih.Tanpa basa-basi aku mengambilnya
setelah tau itu dari Heechul.
Yoojin.
Kalau bukan karena aku tidak ingin kau mengkhawatirkanku, aku sebenarnya tidak ingin lagi berhubungan denganmu.
Well. Terima kasih sudah menjadi sekretaris yang baik.Tapi aku
harus pergi. Aku akan ke Amerika dan menghabiskan seumur hidupku disana.
Jangan pernah mencariku.Kalau kau ingin alasan, ingatlah bahwa kau
pernah melakukan seks dengan Jung Soo sebelum denganku.Aku tidak ingin
bicara panjang-panjang jadi selamat tinggal.
Heechul, Kim.
Aku menjatuhkan lenganku lemas.Bagaimana Heechul mengetahui kejadian
malam itu?Tapi dia salah sangka, aku tidak pernah melakukan seks sampai
sejauh yang dia bayangkan.Heechul-lah yang telah melepaskan
keperawananku.
Dan Kim Heechul… dia benar-benar pergi..
Aku jatuh ke tanah.Air mataku perlahan-lahan mengalir melewati
pipiku.Tak lama aku mulai sesenggukan, meraung seperti orang gila.Tapi
Heejin hanya melihatku sinis.Dia tahu adiknya pergi karena aku.
“Heechul-ssi.. Kim Heechul..” aku memanggil namanya walau aku tahu
dia tidak akan muncul sambil tertawa-tawa seperti biasa. Sekarang aku
berharap ini hany acara televise yang biasa mengerjai orang lain. Api
sampai malam tiba, aku sadar. Heechul benar-benar tidak akan kembali.
**
3 bulan kemudian
Suara music dengan volume paling kencang memenuhi isi ruangan kedap
suara itu.Beberapa gadis tampak menari di atas sebuah panggung sementara
para lelaki memandangnya dengan wajah bersemu merah.Hanya satu saat itu
yang tidak menikmati pemandangan gadis-gadis berkaki jenjang dan
langsing itu. Kim Heechul.
Sudah tiga bulan ini iarutin pergi mabuk di malam hari. Dia menghabiskan
setiap harinya sendiri, tidak membiarkan siapapun berani mendekatinya.
Hari ini, sudah 5 botol advokad ia habiskan. Wajahnya sudah merah sampai
ke telinganya. Walaupun matanya sudah mulai berkunang-kunang dan
kepalanya terasa sangat pusing, ia masih juga menuangkan sisa terakhir
advokad ke dalam gelasnya. Bahkan Heechul meminta satu botol lagi untuk
diantarkan padanya.
“brother, you shouldn’t do something stupid like this.” Tiba-tiba di
kursinya duduk seorang pria berbadan tinggi dan keren.Tentu saja, Choi
Siwon.
“shut up. I just want to die by drinking.”
“see? That’s a total stupid.” Siwon berceloteh.Wajahnya sumringah
sehabis menggoda beberapa gadis.Dan tentu tidak terlihat semenyedihkan
temannya.
“if you want to be pitiful like now, you can take another bottles and
go home.” Siwon menyindir. Heechul tidak mampu membalas perkataan
Siwon, dia kini menyentuhkan puncak kepalanya pada permukaan meja bar.
“what the heck is happening, dude? Broken heart?” Siwon bertanya
sementara Heechul mulai kehilangan kesadaran.Dia menegakkan kepalanya
dan membanting meja bar dengan kepalan tangannya.
“nan micheoseo!! Naega micheotda!!”Heechul menjerit sekilas kemudian
ambruk lagi.Siwon mendecak melihat Heechul.Dugaannya benar, sahabatnya
itu sedang patah hati. Walaupun yang dia tahu, sesakit apapun seorang
Kim Heechul, laki-laki itu akan bersikap seolah dunia baik-baik saja dan
masih cantik seperti semula dan dia terus tersenyum. Tapi ini
berbeda.Sepertinya sakit hatinya disebabkan oleh masalah yang begitu
besar.Siwon memandang Heechul prihatin.
Heechul banyak berubah sejak kedatangannya ke Amerika.Ia tidak
secerah dulu, dia berubah menjadi anak yang suka bekerja keras. Tapi
tidak dalam konteks yang baik, ia lebih seperti terobsesi pada
pekerjaannya dan itu membuatnya tampak lebih tua sepuluh tahun. Kantung
matanya besar dan sorot matanya gelap.Setiap hari walaupun dia berdiri
tegak, tetapi wajahnya datar dan tidak punya ekspresi apapun.Heechul
bahkan memotong rambutnya.Membuatnya cepak dan berwarna hitam.Semua
orang yang dekat dengannya bingung dengan segala perubahan pada
dirinya.Dan tidak ada yang tahu, betapa dia sangat merindukan seorang
gadis, sekaligus membencinya.betapa Heechul ingin mendekap tubuh mungil
Yoojin dan membawanya di pelukannya, tapi juga betapa Heechul ingin
membanting gadis itu.
Heechul mungkin tampak biasa saja di luar, tapi di dalamnya dia benar-benar hampir mati karena tersiksa perasaannya sendiri.
**
“Hey Kim Heechul.”Siwon menyikut lengan Heechul yang masih membaringkan kepalanya di atas meja bar.
“what?”
“look who’s here. I think it’s one of your family or
something..”Siwon terpaku pada satu orang berwajah Asia yang berjalan
begitu misterius.Seorang laki-laki yang tampak rapi dalam balutan
overcoat hitam Zara dan kemeja putih yang kancingnya dibuka hingga
memperlihatkan sedikit dari dadanya yang bidang.Heechul memiringkan
kepalanya ke arah yang berlawanan untuk melihat siapa yang dimaksud
Siwon.
“Park.. Jung Soo…”
**
“kenapa kau kesini?” Heechul bernada ketus pada sepupunya. Jung Soo dan
Heechul sekarang berada di ruang VIP klab itu, tidak terdengar music
sama sekali.
“Heechul..aku tidak pernah mengirimkan video itu ke kantormu.. aku
memang merekam adegan sial itu dan berniat memberikannya padamu, tapi
aku membatalkannya karena Yoojin mencegahku untuk.. yah kau tau lah.”
Heechul menekan-nekan keningnya dengan empat jarinya.Dia masih merasa pening.
“aku tidak ada niat untuk pulang ke Korea. Kau nikahilah Yoojin dan
hidup bahagialah. Aku tidak menginginkannya.” Sangat arogan dan penuh
aura dingin, Heechul berkata pada Jung Soo.Jung Soo mengernyit, bukan
itu jawaban yang dia butuhkan.
“Heechul… apa kau tidak mengerti? Yoojin akan semakin menderita jika
aku menikahinya. Dia tidak mencintaiku! Dia mencintaimu, Kim Heechul.Dia
memberikan tubuhnya hanya padamu.Dia percaya padamu.Andaikan kau
melihat apa yang terjadi pada Im Yoojin setelah kau pergi, aku yakin kau
pasti akan marah pada dirimu sendiri!”Jung soo mulai mengeraskan
suaranya.Biar bagaimanapun, walaupun cintanya tidak terbalas, Jung Soo
tetap mencintai Yoojin.Dia tidak bisa terus-terusan melihat gadisnya
menderita.
“apa.. yang dia lakukan selama aku tidak ada?” Heechul mulai
penasaran.Dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Yoojin.Jung Soo
menarik nafas sejenak sebelum kembali bicara.
“dia selalu melamun setiap hari. Saking seringnya melamun, dia pernah
hampir ditabrak mobil saat akan menyeberang jalan. Di kantor, dia
hampir dipecat karena tidak menyelesaikan pekerjaannya. Lagi-lagi karena
dia melamun.Yoojin mengalami masa-masa terberat dalam hidupnya karena
kau, Heechul.”
Heechul terpana.Hampir ditabrak mobil?Heechul bahkan tidak bisa
membayangkan tubuh mungil gadis itu terhempas ke jalanan.Perlahan mata
Heechul mulai basah.Bagaimana dia bisa setega itu pada Yoojin yang dia
dambakan selama ini?
“maafkan aku Jung Soo.. bahagiakan dia..” Heechul menundukkan
kepalanya. Walaupun dia merindukan Yoojin, dia..sakit di hatinya masih
terasa jelas.
Heechul berdiri, sepertinya hendak pergi dari ruangan itu.Namun Jung
Soo tidak tinggal diam, dia meraih tangan Heechul dan menghentikan
langkahnya.
“Yoojin,,, saat ini ia sedang…”
Heechul menoleh ke arah Jung Soo.Menantikan kata-kata selanjutnya
karena sepertinya dia tahu arah pembicaraan itu.Heechul membanting
tangan Jung Soo dan membalikkan badannya.Wajahnya kini penuh emosi.
“katakan padaku. Katakan!”
“Yoojin…”
**
Flashback (tepat 1 minggu yang lalu)
Kediaman keluarga Kim ramai oleh bunyi dentingan, benturan antara
sendok dan piring.Keluarga Kim beserta Yoojin sedang sarapan. Yoojin
sendiri, ia merasa sangat terpojok saat itu. Entah mengapa sejak
kepergian Heechul, hampir semua anggota keluarga Kim selalu memandangnya
dengan jengkel.Tapi memang itu adalah kesalahan Yoojin walaupun tidak
sepenuhnya juga salahnya.
Yoojin makan dalam diam, dia mengambil sedikit lebih banyak nasi dan
lauk saat itu. Sudah berapa hari ini ia bernafsu makan tinggi. Yoojin
terus menyuapkan nasi ke mulutnya hingga tiba-tiba perutnya terasa
penuh.Perutnya sakit dan seperti ada rasa yang mengharuskan Yoojin untuk
membuang makanan yang sudah masuk ke perutnya.Yoojin menutup mulut
panik. Kali ini perasaan itu sangat kuat hingga kalau dia tidak segera
beranjak ke toilet, ia pasti muntah di meja makan.
Dengan kecepatan penuh Yoojin berlari dari ruang makan, terus hingga
toilet yang berada tidak jauh dan setelah melihat wc, Yoojin langsung
memuntahkan isi perutnya. Sangat banyak hingga Yoojin harus menitikkan
air mata.Seluruh tubuhnya tiba-tiba terasa nyeri dan sekali lagi, rasa
mual itu datang.Yoojin kembali membungkukkan tubuhnya di atas toilet dan
memuntahkan cairan perutnya.
“Im Yoojin..Kau baik-baik saja?” suara Heejin terdengar dari luar
kamar mandi. Yoojin segera menekan flush hingga air menghanyutkan
muntahannya. Yoojin terduduk lemas di lantai kamar mandi itu.
Dia tidak mampu menjawab Heejin, ia sudah melayangkan pikirannya.
“terakhir kali aku menstruasi…” Yoojin membelalakan matanya. Dia sudah melewati menstruasinya bulan yang lalu!
“tidak mungkin.. tidak mungkin….” Yoojin sangat lemas saat itu hingga ia harus berpegangan pada pinggiran toilet.
Dan rasa mual itu menyerang Yoojin lagi.
“Im Yoojin… jawab aku, kau baik-baik saja kan??”
Yoojin menangis.
“tidak mungkin aku…”’
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar