Pengikut

Minggu, 04 Maret 2012

Sleeping with Kim Heechul Part 9

Title: Sleeping with Kim Heechul Part 9
Cast:
Kim Heechul Super Junior
Im Yoojin
Leeteuk Super Junior as Park Jung Soo
Author: Soshiiica
Rating: General
Genre: romance, comedy
>>The Cuap-Cuaps>>
Wah, udah part 9..endingnya tinggal sebentar lagi! Hohoho
masih penasaran kah?Sayangnya part 9 ini agak lebih pendek dari sebelumnya dan part ini gak lucu, lagi serius banget. So..eke harap kalian tidak bosan. Nyehehe. Komen ya,, kalau komennya dikit males publish endingnya ah.. *ditabok*
<<end of Cuap-Cuaps<<
**
Yoojin POV
Sudah seharian Heechul tidak keluar dari kamarnya.Padahal ini adalah hari minggu.Saat aku mencoba membuka pintu kamarnya, kutemukan pintunya terkunci.Aku jadi bingung.Saat aku bertanya bahkan dia tidak menjawabku.Dia hanya bicara pada Heejin atau haraboji-nya.Apa Heechul ngambek padaku?Aish.Membuatku bingung saja.
Tanpa dia, aku hanya menjalani hariku dengan bertopang dagu di depan computer, melamun dan tidak bekerja. Aku jadi tidak mood. Yah walaupun sulit diakui, tapi aku merindukannya..sekali lagi aku mendesah dan kali ini membaringkan kepalaku di atas tangan yang kulipat.
Heechul-ssi..kau bisa mendengarku?
**
Besoknya..
Heechul POV
Di balik kaca ruang transmigrasi, aku melambaikan tanganku.Heejin membalasnya dari kejauhan sambil menitikkan air matanya.Aku tersenyum miris kemudian menyerahkan segala dokumen kenegaraanku pada petugas transmigrasi. Usai dicap aku menarik koperku menjauh, berjalan tepat ke depan pintu keberangkatanku.
#Korean Air Boeing **** will be soon ready to fly off. Please prepare your things and check for your passport, ID Card, and transmigration following. Thank You.
Kalimat itu kemudian diulang dalam berbagai bahasa.Dengan lesu aku menyiapkan semua barang-barangku. Sudah saatnya aku harus pergi dan menjadi seorang laki-laki yang kuat di luar sana. Termasuk untuk melupakan seorang wanita yang telah melukaiku.
Kriing~
“moonjawaseo? (*ada sms?)”aku menarik tabku dari ransel Espree ku.
From: Yoojin
To: Heechul
Heechul?Kau dimana?Tidak bekerja?
Aku mendengus. Sedang apa wanita itu? Mau mencoba menghubungiku?
To: Yoojin
From: Heechul
Berhenti menghubungiku.Aku tidak mau bertemu denganmu lagi.Dasar murahan.
**
#Last call to Mr. Heechul Kim. Please call our air operator to check for your attending to our flight#
Heechul sudah di ujung lorong yang terhubung pada pintu pesawat.Namun setiap langkahnya terasa berat.Seakan semua beban berada di atas pundaknya.Heechul meringis, dia menggaruk rambut pirangnya yang tidak gatal.Dia depresi.Hanya satu sms dari Yoojin mampu membuatnya hampir membatalkan kepergiannya.Heechul menengok lagi ke belakang.Matanya terlihat kosong dan gelap.Tidak ada sinar jenaka seperti biasanya.
#Last call for Mr. Heechul Kim. We are ready to take off soon…
“Heechul?YAK KIM HEECHUL!” suara Yoojin tiba-tiba terlintas di pikirannya.
“apa?!! Dada rata katamu?!!”
“gomawo, Kim Heechul…”
“ahh.. J-Jung Soo..ahh sshh…”
Heechul membelalak.Adegan yang membuat kemarahannya muncul terigat kembali.Heechul menautkan alisnya.Dadanya kembali bergejolak karena kedengkian.Dan tepat sebelum pramugari memutuskan untuk meninggalkannya di Korea, Heechul berlari memasuki pesawatnya.
**
Yoojin POV
Aku terpaku memandang layar ponselku.Mu-murahan?? Maksudnya apa?!  Apa yang sebenarnya terjadi pada bocah itu?! Berusaha membuatku terkejut? Tapi ulang tahunku masih 3 bulan lagi…
Aku pun melangkah keluar dari kamarku dan menuju ke kamar Heechul yang berada tepat di samping kamarku.Aku agak ragu apakah Heechul sudah tidak mengunci pintunya atau tidak tapi aku berusaha membuka saja.Dan bingo, ternyata tidak dikunci.Namun hanya setelah aku mberjalan 2 langkah memasuki kamarnya, aku dibuat membeku.Tidak ada tanda-tanda Heechul disana.Bahkan kamarnya kosong kecuali diisi dengan tempat tidur dan lemari saja.Jantungku seakan berhenti sedetik, perasaanku tidak enak.
Aku pun dengan gesit menuju lemari pakaiannya, mencari tanda-tanda keberadaan pakaian-pakaiannya. Namun sama, lemarinya kosong melompong. Keringat dingin seketika mengucur dari keningku.Apa yang sedang terjadi sebenarnya? Heechul pergi?Dia marah padaku?Atau seperti layaknya pria brengsek, Heechul hanya memakai tubuhku kemudian meninggalkanku.Lututku lemas, aku terjatuh ke lantai.Sepertinya seluruh tubuhku bergetar karena ketakutan.
Sampai mobil yang aku kenal terlihat datang dari jalan setapak.Aku melihatnya dari jendela kamar Heechul.Itu mobil Heejin.Aku seketika bangkit, berlari secepat mungkin menuju mobil itu.Tentu untuk bertanya padanya, mencari penjelasan.Namun tidak sesulit yang kukira, ternyata Heejin juga mencariku.
“Im Yoojin.” Dia memanggilku sesaat setelah ia keluar dari convertible-nya.
“Heejin saenim, aku..aku..”
“ini dari Heechul.” Tanpa menunggu kalimatku sampai selesai Heejin memberikanku sebuah amplop putih.Tanpa basa-basi aku mengambilnya setelah tau itu dari Heechul.
Yoojin.
Kalau bukan karena aku tidak ingin kau mengkhawatirkanku, aku sebenarnya tidak ingin lagi berhubungan denganmu.
Well. Terima kasih sudah menjadi sekretaris yang baik.Tapi aku harus pergi. Aku akan ke Amerika dan menghabiskan seumur hidupku disana. Jangan pernah mencariku.Kalau kau ingin alasan, ingatlah bahwa kau pernah melakukan seks dengan Jung Soo sebelum denganku.Aku tidak ingin bicara panjang-panjang jadi selamat tinggal.
Heechul, Kim.
Aku menjatuhkan lenganku lemas.Bagaimana Heechul mengetahui kejadian malam itu?Tapi dia salah sangka, aku tidak pernah melakukan seks sampai sejauh yang dia bayangkan.Heechul-lah yang telah melepaskan keperawananku.
Dan Kim Heechul… dia benar-benar pergi..
Aku jatuh ke tanah.Air mataku perlahan-lahan mengalir melewati pipiku.Tak lama aku mulai sesenggukan, meraung seperti orang gila.Tapi Heejin hanya melihatku sinis.Dia tahu adiknya pergi karena aku.
“Heechul-ssi.. Kim Heechul..” aku memanggil namanya walau aku tahu dia tidak akan muncul sambil tertawa-tawa seperti biasa. Sekarang aku berharap ini hany acara televise yang biasa mengerjai orang lain. Api sampai malam tiba, aku sadar. Heechul benar-benar tidak akan kembali.
**
3 bulan kemudian
Suara music dengan volume paling kencang memenuhi isi ruangan kedap suara itu.Beberapa gadis tampak menari di atas sebuah panggung sementara para lelaki memandangnya dengan wajah bersemu merah.Hanya satu saat itu yang tidak menikmati pemandangan gadis-gadis berkaki jenjang dan langsing itu. Kim Heechul.
Sudah tiga bulan ini iarutin pergi mabuk di malam hari. Dia menghabiskan setiap harinya sendiri, tidak membiarkan siapapun berani mendekatinya. Hari ini, sudah 5 botol advokad ia habiskan. Wajahnya sudah merah sampai ke telinganya. Walaupun matanya sudah mulai berkunang-kunang dan kepalanya terasa sangat pusing, ia masih juga menuangkan sisa terakhir advokad ke dalam gelasnya. Bahkan Heechul meminta satu botol lagi untuk diantarkan padanya.
“brother, you shouldn’t do something stupid like this.” Tiba-tiba di kursinya duduk seorang pria berbadan tinggi dan keren.Tentu saja, Choi Siwon.
“shut up. I just want to die by drinking.”
“see? That’s a total stupid.” Siwon berceloteh.Wajahnya sumringah sehabis menggoda beberapa gadis.Dan tentu tidak terlihat semenyedihkan temannya.
“if you want to be pitiful like now, you can take another bottles and go home.” Siwon menyindir. Heechul tidak mampu membalas perkataan Siwon, dia kini menyentuhkan puncak kepalanya pada permukaan meja bar.
“what the heck is happening, dude? Broken heart?” Siwon bertanya sementara Heechul mulai kehilangan kesadaran.Dia menegakkan kepalanya dan membanting meja bar dengan kepalan tangannya.
“nan micheoseo!! Naega micheotda!!”Heechul menjerit sekilas kemudian ambruk lagi.Siwon mendecak melihat Heechul.Dugaannya benar, sahabatnya itu sedang patah hati. Walaupun yang dia tahu, sesakit apapun seorang Kim Heechul, laki-laki itu akan bersikap seolah dunia baik-baik saja dan masih cantik seperti semula dan dia terus tersenyum. Tapi ini berbeda.Sepertinya sakit hatinya disebabkan oleh masalah yang begitu besar.Siwon memandang Heechul prihatin.
Heechul banyak berubah sejak kedatangannya ke Amerika.Ia tidak secerah dulu, dia berubah menjadi anak yang suka bekerja keras. Tapi tidak dalam konteks yang baik, ia lebih seperti terobsesi pada pekerjaannya dan itu membuatnya tampak lebih tua sepuluh tahun. Kantung matanya besar dan sorot matanya gelap.Setiap hari walaupun dia berdiri tegak, tetapi wajahnya datar dan tidak punya ekspresi apapun.Heechul bahkan memotong rambutnya.Membuatnya cepak dan berwarna hitam.Semua orang yang dekat dengannya bingung dengan segala perubahan pada dirinya.Dan tidak ada yang tahu, betapa dia sangat merindukan seorang gadis, sekaligus membencinya.betapa Heechul ingin mendekap tubuh mungil Yoojin dan membawanya di pelukannya, tapi juga betapa Heechul ingin membanting gadis itu.
Heechul mungkin tampak biasa saja di luar, tapi di dalamnya dia benar-benar hampir mati karena tersiksa perasaannya sendiri.
**
“Hey Kim Heechul.”Siwon menyikut lengan Heechul yang masih membaringkan kepalanya di atas meja bar.
“what?”
“look who’s here. I think it’s one of your family or something..”Siwon terpaku pada satu orang berwajah Asia yang berjalan begitu misterius.Seorang laki-laki yang tampak rapi dalam balutan overcoat hitam Zara dan kemeja putih yang kancingnya dibuka hingga memperlihatkan sedikit dari dadanya yang bidang.Heechul memiringkan kepalanya ke arah yang berlawanan untuk melihat siapa yang dimaksud Siwon.
“Park.. Jung Soo…”
**
“kenapa kau kesini?” Heechul bernada ketus pada sepupunya. Jung Soo dan Heechul sekarang berada di ruang VIP klab itu, tidak terdengar music sama sekali.
“Heechul..aku tidak pernah mengirimkan video itu ke kantormu.. aku memang merekam adegan sial itu dan berniat memberikannya padamu, tapi aku membatalkannya karena Yoojin mencegahku untuk.. yah kau tau lah.”
Heechul menekan-nekan keningnya dengan empat jarinya.Dia masih merasa pening.
“aku tidak ada niat untuk pulang ke Korea. Kau nikahilah Yoojin dan hidup bahagialah. Aku tidak menginginkannya.” Sangat arogan dan penuh aura dingin, Heechul berkata pada Jung Soo.Jung Soo mengernyit, bukan itu jawaban yang dia butuhkan.
“Heechul… apa kau tidak mengerti? Yoojin akan semakin menderita jika aku menikahinya. Dia tidak mencintaiku! Dia mencintaimu, Kim Heechul.Dia memberikan tubuhnya hanya padamu.Dia percaya padamu.Andaikan kau melihat apa yang terjadi pada Im Yoojin setelah kau pergi, aku yakin kau pasti akan marah pada dirimu sendiri!”Jung soo mulai mengeraskan suaranya.Biar bagaimanapun, walaupun cintanya tidak terbalas, Jung Soo tetap mencintai Yoojin.Dia tidak bisa terus-terusan melihat gadisnya menderita.
“apa.. yang dia lakukan selama aku tidak ada?” Heechul mulai penasaran.Dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Yoojin.Jung Soo menarik nafas sejenak sebelum kembali bicara.
“dia selalu melamun setiap hari. Saking seringnya melamun, dia pernah hampir ditabrak mobil saat akan menyeberang jalan. Di kantor, dia hampir dipecat karena tidak menyelesaikan pekerjaannya. Lagi-lagi karena dia melamun.Yoojin mengalami masa-masa terberat dalam hidupnya karena kau, Heechul.”
Heechul terpana.Hampir ditabrak mobil?Heechul bahkan tidak bisa membayangkan tubuh mungil gadis itu terhempas ke jalanan.Perlahan mata Heechul mulai basah.Bagaimana dia bisa setega itu pada Yoojin yang dia dambakan selama ini?
“maafkan aku Jung Soo.. bahagiakan dia..” Heechul menundukkan kepalanya. Walaupun dia merindukan Yoojin, dia..sakit di hatinya masih terasa jelas.
Heechul berdiri, sepertinya hendak pergi dari ruangan itu.Namun Jung Soo tidak tinggal diam, dia meraih tangan Heechul dan menghentikan langkahnya.
“Yoojin,,, saat ini ia sedang…”
Heechul menoleh ke arah Jung Soo.Menantikan kata-kata selanjutnya karena sepertinya dia tahu arah pembicaraan itu.Heechul membanting tangan Jung Soo dan membalikkan badannya.Wajahnya kini penuh emosi.
“katakan padaku. Katakan!”
“Yoojin…”
**
Flashback (tepat 1 minggu yang lalu)
Kediaman keluarga Kim ramai oleh bunyi dentingan, benturan antara sendok dan piring.Keluarga Kim beserta Yoojin sedang sarapan. Yoojin sendiri, ia merasa sangat terpojok saat itu. Entah mengapa sejak kepergian Heechul, hampir semua anggota keluarga Kim selalu memandangnya dengan jengkel.Tapi memang itu adalah kesalahan Yoojin walaupun tidak sepenuhnya juga salahnya.
Yoojin makan dalam diam, dia mengambil sedikit lebih banyak nasi dan lauk saat itu. Sudah berapa hari ini ia bernafsu makan tinggi. Yoojin terus menyuapkan nasi ke mulutnya hingga tiba-tiba perutnya terasa penuh.Perutnya sakit dan seperti ada rasa yang mengharuskan Yoojin untuk membuang makanan yang sudah masuk ke perutnya.Yoojin menutup mulut panik. Kali ini perasaan itu sangat kuat hingga kalau dia tidak segera beranjak ke toilet, ia pasti muntah di meja makan.
Dengan kecepatan penuh Yoojin berlari dari ruang makan, terus hingga toilet yang berada tidak jauh dan setelah melihat wc, Yoojin langsung memuntahkan isi perutnya. Sangat banyak hingga Yoojin harus menitikkan air mata.Seluruh tubuhnya tiba-tiba terasa nyeri dan sekali lagi, rasa mual itu datang.Yoojin kembali membungkukkan tubuhnya di atas toilet dan memuntahkan cairan perutnya.
“Im Yoojin..Kau baik-baik saja?” suara Heejin terdengar dari luar kamar mandi. Yoojin segera menekan flush hingga air menghanyutkan muntahannya. Yoojin terduduk lemas di lantai kamar mandi itu.
Dia tidak mampu menjawab Heejin, ia sudah melayangkan pikirannya.
“terakhir kali aku menstruasi…” Yoojin membelalakan matanya. Dia sudah melewati menstruasinya bulan yang lalu!
“tidak mungkin.. tidak mungkin….” Yoojin sangat lemas saat itu hingga ia harus berpegangan pada pinggiran toilet.
Dan rasa mual itu menyerang Yoojin lagi.
“Im Yoojin… jawab aku, kau baik-baik saja kan??”
Yoojin menangis.
“tidak mungkin aku…”’
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar