Pengikut

Minggu, 02 Desember 2012

My Long Lost Hyung 4

Title : MY LONG LOST HYUNG.
Author : Shee a.k.a Kang Sang Seok *saudarnya Kim Min Seok a.k.a Xiumin# ngarep deh!*
CHAPTER 4
Main Cast : EXO (ALL) MEMBER
Star Guess: Cho Kyuhyun (Super Junior) as KYUHYUN D'EVIL
Park Jungsoo a.k.a Leeteuk (Super Junior) as Angel Without Wings.
Lee Soo Man as Pimpinan tertinggi.
Desclaimer : Milik siapa ya? Milik gue pinginnya, tapi nggak mungkin. So they Belong to themselves. Boleh nggak Baeki ma Hunnie punyaku?#digosongin ma Yeol. Dipindahin ke Mars sama Luhan-ge#
SUMMARY : Gimana jadinya kalau kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang dari planet EXO digunakan di bumi, apakah untuk hal-hal yang baik?. Suho dan Sehun ditugaskan mencari seluruh saudaranya yang terpisah di bumi.
WARNING : Ceritanya bener-bener ngayal dan seadanya. Gaje yang telah bertebaran dimana-mana, nggak tahu Familyship(?) atau malah RomanceFamily. Tentuin ndiri ya? (#mau enaknya). YAOI (BoysxBoys). Karena mereka masih baru sama kayak saya, jadi saya bikin pairingnya setahu saya aja yah. Yang nggak setuju atau nggak suka tetep pegang prinsip .. .. ..
DON'T LIKE DON'T READ.

Yayaya! Author a.k.a Kang Sang Seok yang gorgeous, adorable dsj. ini back #ditimpukin readers#, jarang-jarang nih author ngoceh di depan*kyahaha*.
Di chap ini Suho nggak muncul. . karena author culik *hahaha#ketawaEvil* . .semua side disini untuk Sehun dan karena ada penampakan*?* Chanyeol#author dibakar# jadi Suho tidak ditampilkan *alasan apa itu?*
Onkeylah daripada ngedengerin author yang nggak kelar- kelar ngocehnya mending mulai baca aja deh. .
Enjoy this chapter
-.
"Huwaaaahhhh! Aku kesiangaaaannn!" teriak Lay langsung menghambur kemanapun asal ada ruang*?*. dari mulai mengambil tasnya dengan berlarian memakai sepatunya sambil di mulutnya mengunyah sepotong roti yang dia ambil dari meja makan.
Hari ini sudah seminggu Sehun tinggal disini, karena itu Lay sudah biasa menemani Sehun tidur dan mereka tidur dalam satu kamar. Kalau tidak begitu Lay akan terbangun semalaman hanya karena Sehun tidak bisa tidur.
Sehun yang baru bangun dan keluar dari kamar masih mengantuk dan belum menyadari apa yang ada disekitarnya dia mulai merenggangkan otot-ototnya dan menguap lebar untuk menghilangkan ngantuknya.
Lay segera pergi ke gudang dan mengambil sepeda hitamnya, karena dia yakin jam segini pasti dia sudah ketinggalan bus jadi dia putuskan untuk naik sepeda saja.
Sehun mulai tertidur lagi di sofa dan rumah Nampak sepi setelah kepergian Lay.
1 menit dia masih tertidur.
. . .lebih 5 detik
. . .lebih 10 detik
Menyadari ada yang aneh dengan seketika dia memaksakan membelalakkan matanya sepertinya dia lupa akan sesuatu, ah iya dia lupa untuk mengikuti Lay hari ini seperti hari-hari biasanya, untuk menjauhkan dia dari namja super tinggi yang sedang mempermainkannya.
"Aish! Kenapa kemarin aku begadang sampai tidak bisa bangun pagi sih!, sudah lah begini saja. Nggak mandi akupun tetep ganteng" jiah abang Sehun narsisnya.
Dia segera mengambil jaketnya dan segera berlari setelah mengunci apartemennya-sebenarnya itu milik Lay-.
Setiap haripun Sehun selalu mengikuti Lay, mengingat banyak hal yang dilakukan namja itu untuk mendekati Lay, dan sepertinya Lay juga sudah menyukai namja itu entah dari dulu atau baru-baru ini.
Flashback On
Sehun sedang menarik tangan Lay-lagi- soalnya dia tidak mau sampai ahjumanya jatuh ketangan namja-namja yang nggak berperasaan itu. Entah kenapa saat ini Sehun lupa akan kekuatannya sama sekali dan yang terpikir Cuma melindungi ahjumanya saja.
Tiba-tiba saja namja itu datang dari arah berlawanan dan langsung menabrak Lay yang digandeng Sehun otomatis pengangan itu terlepas dan kini bergantilah Kris-nama namja itu- yang menggenggam tangan Lay agar tidak jatuh.
Karena tidak tahu apa-apa Lay hanya menatap wajah Kris yang sangat terlihat lebih ganteng beribu-ribu*?* kali dari biasanya dengan bingung dan sedikit tersipu.
"Gwechannayo?" tanyanya dengan suaranya yang begitu berat dan sangat mengena dalam hati-Lay maksudnya-.
"Sudah jangan lama-lama, minggirlah kau mengganggu tahu!" ujar Sehun nggak terima dan segera menolong ahjumanya agar menjauh dari orang tinggi itu.
'hah, namjachingunya protective juga. .' gumam Kris dalam hati sambil tersenyum-sebenarnya menyeringai-.
Flashback Off
Di kelas Lay.
Hari ini adalah jam kosong dan mereka mendapat tugas sebagai ganti atas ketidak hadiran dosennya itu.
"Kau tidak keberatan kan, kalau mengerjakannya bersamaku saja. ." Tanya Kris yang tiba-tiba ada di samping Lay. Lay hanya tersenyum manis dan mengangguk.
'siapa yang bilang sih kalau dia itu galak lah? Aneh lah? Buktinya sekarang dia bisa manis melebihi yeoja-yeoja nggak jelas itu . .' gumam Kris dalam hati setelah mendapat senyuman termanis dari Lay.
"Nanti siang bisa kan ikut denganku, akan kita kerjakan bersama. ." ujar Kris lagi dan kini dia sudah mengambil bangku disebelah Lay. "Ne" jawab Lay singkat.
"Apa tidak akan ada yang marah? Bagaimana dengan namjachigumu yang lebih muda darimu itu?"
"MWO? Namjachigu?" bagaimana mungkin orang-orang bisa menganggap bocah itu sebagai namjachigunya Lay, apa sih yang mereka pikirkan?.
"Lho bukan ya? Tapi dia sangat over protective padamu, kupikir dia namjachigumu?" Tanya Kris mencoba memperjelas.
12:00 tepat siang hari.
Hari ini para siswa sudah pulang lebih cepat dari biasanya tapi khusus untuk kelas Lay. Lay sedang berjalan berduaan dengan Kris menyusuri koridor menuju ke tempat parkiran sepeda Lay yang dia bawa.
"Sehunnie! Kau pulang saja sendiri hari ini aku ada pekerjaan, ." teriak Lay saat melihat Sehun ada di dekat sepedanya. "Oh ya bawa saja sepedanya, pulanglah aku sudah menyiapkan makan siang tinggal hangatkan saja. ." jelas Lay. Sehun hanya menatap tak percaya karena dibelakangnya sudah ada orang yang paling dia tidak sukai.
"Tapi ahjuma!"
"Ya! Berhenti memanggilku ahjuma!"
"Kenapa dia memanggilmu dengan sebutan itu? Kau kan bukan yeoja lagipula kau tidak setua itu kan? Jangan-jangan kau baby face ya ? mungkinkah sekarang umurmu sudah 30-an?" Tanya Kris saat mendengar Sehun memanggil Lay dengan sebuta ahjuma.
"Aniyo!, aku masih lebih muda darimu!. . nggak tahu, kalau kau Tanya tentang dia aku hanya tahu satu hal dia itu aneh, entah dia itu meniru siapa? Eommanya mungkin!" jawab Lay.
Sehun sedang mengendarai sepeda itu dengan pelan dan terkadang dia masih menjaga keseimbangan dengan kedua kakinya.
"Apa-apaan itu? Mentang-mentang dekat dengan orang lain lupa sama aku gitu. ., makin mirip cewek kalau udah sama cowoknya pasti keluarganya dilupain apalagi yang nggak penting kayak aku gini . ."
Akhirnya dia pulang sendirian karena ditinggal pacaran oleh ahjumanya, karena pikirannya yang sedang sebal tidak terasa dia dia mengayuh sepedanya semakin cepat bahkan dia belum pernah menaiki sepeda sebelumnya itu berarti dia belum tahu menghentikannya.
"Lho lho lho, kenapa dengan sepeda ini?" Tanyanya pada diri sendiri padahal kan dia yang mengayuhnya.
Disebuah perempatan dia berharap semoga tidak ada yang lewat dari sisi kanan maupun kiri yang berarti akan menabrak dirinya yang nggak tahu dimana rem itu.
Namun Dewi Fortuna sedang tidak berpihak pada keturunan evil ini. tiba-tiba dari belokan di kanan Sehun muncullah namja yang sedang tergopoh-gopoh dengan sepedanya dan itu berarti mereka berdua sama-sama dalam kecepatan tinggi kalau diperkirakan dari jaraknya mereka akan sampai tengah bersamaan dan. . .
BRUAKKK
"ARRRGGHH"
"HIYYAAAAH!"
Bukannya sang pengendara, malah sepeda orang yang ditabrak Sehun-lah yang terlempar jauh sedangkan Sehun dia sedang merasakan kerasnya aspal dan orang yang ditabraknya ada diatas tubuhnya dan sepeda Sehun menimpa seorang namja yang terjatuh bersama Sehun. Intinya Sehun dibawah-namja itu ditengah-dan yang teratas sepeda Sehun-milik Lay sebenarnya-.
"Awh! Appo! Aku tidak akan naik sepeda lagi " keluh Sehun dan dia tidak menyadari apapun kalau tidak orang yang sedang menimpanya bergeliat diatas tubuhnya, barulah dia mengerti apa yang terjadi.
Sehun menatap pelan orang yang sedang mengerjap-ngerjapkan matanya lucu dan imut di mata Sehun.
I lost my mind noreul choeummannasseeultte
no hanappegi modeun-goseun get in slow motion
Nege marhejwo ige sarangiramyon
Nggak tahu kenapa tiba-tiba saat Sehun mentap sosok namja di depannya dengan usil author langsung bawa sound dan nyetel tuh music.#hiyahhh! Ngarang!#
Tapi mungkin itu yang bisa menggambarkan isi hatinya Sehun soalnya dia serasa dapet slow motion dan serasa kehilangan kendali otaknya saat itu juga dia memandangnya dengan mengatakan bahwa namja ini adalah namja tercantik yang pernah dia temui.
"Emh berhenti memandangiku dan cepat bantu aku berdiri. !" bukan hanya wajahnya saja yang terlampau imut tapi entah kenapa suaranya pun terdengar indah di telinga Sehun. Karena itu dia tidak memperhatikan apa yang diperintahkan orang itu.
~0~ HUN_HAN~0~
"Take 1, scene 3 , rolling, Action!" teriak sang seorang namja yang di yakini sebagai sutradara.
Sekarang author ajak ke tempat Shooting ya?, tentu saja ini ada hubungannya dengan cerita ini.
Kesibukan seperti biasanya di tempat-tempat seperti itu. Di sebuah ruang make-up ternyata ada seorang namja yang duduk dengan manisnya dan sambil tersenyum khas sambil memandang cermin. Dia sedang dikelilingi banyak nuna-nuna staf.
"Yeollie. . sebentar lagi bagian-mu bersiaplah. .!" teriak seorang staf namja dari luar ruangan, dari cara bicaranya dia sangat akrab dengan orang yang dipanggil Yeollie ini.
Chanyeol atau yang lebih akrab disapa Yeolli oleh para staf dan teman terdekatnya. Dia bekerja sebagai model dan actor di bawah sebuah naungan salah satu entertainment.
Dia berjalan riang menuju ke lokasi, namun tiba-tiba saja senyumnya memudar ketika melihat orang yang sedang menantinya sambil mendekapkan tangan di depan dadanya. Dari konsep baju mereka yang sama bisa dipastikan kalau namja itu adalah lawan main Yeol.
Dibawah sebuar pohon yang rindang di sebuah taman mereka mengambil foto disana, soalnya filmnya bergenre nature. "Oke semuanya stand by!" aba-aba sang director.
Terlihat di dada Chanyeol ada sebuah liontin yang berbentuk seperti burung phoenix, terkadang dia menggenggamnya kalau ingin meminta keberanian.
. . . .
"Kau yakin nih bisa naik sepeda?" Tanya Namja imut yang sedang dibonceng Sehun, namja itu memeluk pinggang Sehun erat karena takut soalnya saat ditanya Sehun pasti jawab kalau dia bisa, tapi sekarang berjalan di jalanan lurus dan sepi saja dia tidak bisa seimbang.
"Sudah pasti aku bisa!, lagi pula kan ini salahku juga kau sampai terluka seperti itu, sebagai permintaan maafnya biarkan aku mengantarmu pulang dengan selamat. ." ujar Sehun mencoba berkonsentrasi dengan jalanan.
Sebenarnya dia maksa walaupun aslinya nggak bisa sama sekali. Tapi karena ada cowok imut dia mah bisa-bisa aja dah!. "Yang ada malah aku yang khawatir keselamatanmu dan orang yang kau bonceng ini. . " ujar Namja itu.
Sehun sih seneng-seneng aja apalagi namja itu mengeratkan pelukannya pada Sehun "Oh ya siapa namamu?" Tanya Sehun.
"Namaku—
Itu!. .itu!" ujar orang itu panic, tapi Sehun tidak mengerti maksudnya.
"Hah? Namamu itu? Itu apa?" Tanya Sehun cengo.
"Bukan itu. . tapi ITU!. ." namja imut itu menunjuk ke arah depan dan Sehun langsung mengikuti arah telunjuknya dan itu mengarah pada. . pada. .
"Huwaaahhhh!" teriak mereka berdua kompak.
"Rem..rem. . tarik remnya!" teriak namja itu sambil memukul bahu Sehun dan satu tangannya lagi mengeratkan pelukannya.
"Hah?rem? aduh yang mana?" Sehun semakin panic karena tidak tahu apa-apa, rem-pun dia tidak tahu.
BRUUAAKKK~GEROBYYAAKKK*dan segala suara-suara aneh yang lain*
Akhirnya mereka berdua harus jatuh untuk kedua kalinya, namun na'as untuk saat ini karena mereka melibatkan banyak orang.
"Awh.. apa ini?"
"Yeollie? Gwechannayo?"
Ternyata dua orang-Sehun dan namja imut-itu menabrak ke tempat dimana sedang ada sesi pemotretan disalah satu taman. Pemotretan yang tengah dilakukan Chanyeol dan lawan mainnya.
Setelah bisa bangkit dari ketertimpukan barang-barang berat untuk pemotretan, dua orang itu sedang dihakimi massa*kru pemotertan*.sementara Chanyeol langsung diamankan kedalam ruangan make-up. Dan orang yang menjadi lawan main Yeol sedang duduk di depan dua orang namja ini.
"Jadi kenapa bisa seperti ini ?" tanyanya.
"Mianhamnida, ini semua kesalahan saya, membiarkan bocah ini menaiki sepeda" jelas namja imut yang bersama Sehun. Dan Sehun hanya bisa ngedumel dalam hati karena dia dipanggil bocah. "Jujurlah! Sebenarnya kau belum terlalu bisa naik sepeda kan?" Tanya Namja imut itu pada Sehun.
"Emh. . sebenarnya bukannya belum terlalu bisa, tapi memang aku tidak bisa sama sekali menaiki sepeda. ." ujar Sehun yang langsung mendapat tatapan horror dari namja yang diboncengnya tadi.
"Kenapa tadi kau bilang bisa hah?" Tanya namja itu mengintrogasi Sehun, mungkin lebih tepatnya hanya Sehun saja yang harus diintrogasi.
18:00 PM
"Kemana anak itu? Ngilang bawa sepada lagi? " gumam Lay dia sekarang berada di meja makan menunggu Sehun. Biasanya mereka jam segini sudah makan malam bersama tapi sekarang Sehun belum pulang juga.
"Kok, aku ngerasa ada yang nggak beres ya?" tanyanya pada diri sendiri.
TING~TONG~
Karena mendengar suara bel akhirnya Lay membukakan pintunya, mungkin itu Sehun pikirnya.
"Ahjuma mianhamnida. . aku merusakkan sepedamu. ." ujar Sehun yang berada di depan pintu, memang dia yang memencet bel itu. Dan disampingnya ada namja imut yang tidak luput dari perhatian Lay.
"Mwo? Aishh jjinyayo?" Lay hanya menatap nanar pada sepeda yang sudah tidak berbentuk lagi itu. Dan Sehun dia seperti seorang kuli, wajahnya kusut dan pakaiannya sudah lusuh, begitupun dengan orang yang ada disampingnya tidak jauh berbeda dengan penampilan Sehun.
"Sudahlah, tidak apa! Lagipula aku jarang memakainya. . kalian masuklah dulu mandilah dan berganti pakaianlah dengan milikku. . " ujar Lay, Sehun hanya mengangguk dan melenggang masuk ke dalam rumah.
Sementara namja imut itu masih ada di luar pintu.
"Waeyo?" Tanya Lay.
"Ani. Aku tidak perlu mandi, tapi aku butuh sepedaku. Gimana nanti caraku pulang?" ujarnya pada Lay. Lay melihat sepeda yang ada disamping sepedanya yang rusak, dia menghela nafas sebentar kemudian menarik namja itu masuk ke dalam.
"Sudah kau mandi saja dulu, nanti sepedamu aku saja yang urus. ." ujar Lay yang kemudian langsung masuk kedalam kamarnya sepertinya dia mengambil sesuatu.
Dia membuka lemarinya, mencari diantara sela-sela bajunya dan dia mengambil sebuah benda yang sepertinya terbuat dari besi. Mirip dengan milik Suho namun berbeda bentuk, milik Lay berbentuk Unicorn.
Lay keluar lagi membawa dua sepeda itu masuk ke garasi.
Setelah yakin tidak ada yang melihat dia mulai menggantungkan benda itu pada kalungnya yang awalnya tidak ada liontinnya dan sekarang sudah terisi dengan symbol Unicorn itu.
Tiba-tiba saja sepeda yang sudah hampir tidak berbentuk itu, sekarang sedikit demi sedikit mulai bisa dipergunakan, Lay hanya menggerak-gerakkan tangannya di dekat benda itu, dan segala benda yang rusak akan kembali menjadi lebih baik.
Lay tidak membenarkannya terlalu bagus nanti ada yang curiga. Pokoknya sepeda itu bisa digunakan.
Dan segera setelah membenarkan sepeda itu dia kembali ke dalam apartemen. Tenyata kekuatan Lay adalah membenarkan sesuatu menjadi lebih baik.
Dia juga anggota dari keluarga, dan orang yang dicari Suho, Sehun tidak bisa merasakannya karena dia bukan anak Lay dan dia tidak sedang membawa symbolnya.
Namja imut sudah keluar dari kamar mandi, tapi dia merasakan aura-aura aneh disekitar rumah ini dia mulai mencarinya dengan cara sedikit demi sedikit mengedarkan pandangannya, dan ternyata orang yang mengaku padanya bernama Sehun itu sedang tersenyum sambil menatapnya entah apa yang dia tatap.
'ternyata kalau rambutnya basah, makin imut saja dia. . makin mirip yeoja? Tapi dia kan namja? Suaranya tadi seperti namja kok?' ternyata Sehun melamun sambil mikir itu semua.
"Sudah jangan melihatku seperti itu, dan maaf sudah menyelamu. . sekarang kau silahkan mandi. ." ujar namja itu.
"Apa bajunya kebesaran?" Tanya Lay yang tiba-tiba sudah ada didalam rumah.
"Ah aniya!, lagipula ukuran tubuh anda tidak terlalu jauh beda dengan saya. ." ujar namja itu. "Oh ya dari tadi saya merasa ada yang aneh di sekitar sini, tapi apa ya? Tadi saya ingat. . "lanjut namja itu sambil mengingat-ingat.
Lay merasa jangan-jangan anak ini merasakan aura yang dihasilkan dari kekuatannya tadi.
"Ah iya, sekarang saya sudah ingat. Yan aneh itu . . kenapa anda tadi dipanggil ahjuma? Walaupun saya tinggal bersama orang China tapi saya tahu kalau ahjuma itu untuk yeoja yang sudah menikah?, anda bukan yeoja dan sepertinya anda belum menikah. .?" ujar namja itu panjang lebar.
"Ah, ,I itu . . molla, tanyakan saja pada anak itu. Sudah kubilang berhenti memanggilku ahjuma tapi dia masih meneruskannya, aku juga tidak tahu alasan pastinya kenapa. ." jawab Lay.
"Jadi ahjuma itu hanya panggilan sayang begitu?" Tanya namja itu lagi.
"yeah. . mungkin, tapi kau tidak dipanggil noona kan? Habis wajahmu cantik, Sehun bilang karena wajahku cantik jadi dia memanggilku dengan sebutan ahjuma. .hahaha" ujar Lay.
"Ahjuma! Kemana dia tadi?" Tanya Sehun yang baru keluar dari kamar mandi.
"Siapa? Namja imut disini tadi? Kalau dia sudah pulang dan dia titip pesan buatmu supaya nggak naik sepeda lagi. ." jelas Lay sambil meminum green tea di sofa dan bersantai.
"Apa? Dia sudah pulang? Huwahh kenapa kau biarkan pulang!" Tanya Sehun pada Lay.
"Memangnya kenapa? Yah inikan bukan rumahnya pantas dong kalau dia pengen pulang? Dan dia juga sudah tidak ada keperluan disini . .." ujar Lay.
"Tapi kan aku belum tahu namanya?" teriak Sehun yang kini sudah ikutan duduk disamping Lay.
"yah itu nggak ada hubungannya sama aku dong?" ujarnya santai sambil sesekali meneguk teh hijaunya. "Kenapa kau memaksakan bisa naik sepeda padahal kau tidak bisa sama sekali? Kau ini dari planet mana sih, di umurmu yang segini kau tidak bisa naik sepeda ?" Tanya Lay tanpa bermaksud apapun dia Cuma ingin menghina Sehun #gantian gitu?#.
Namun kali ini Sehun tidak merespon dan dia hanya terdiam sebal sambil meletakkan kepalanya di paha Lay, dia sudah terbiasa seperti ini begitu juga dengan Lay. Soalnya Sehun menganggap bahwa aura yang dimiliki Lay sama dengan aura yang dimiliki eommanya.
Aura penuh kelembutan dan kasih sayang, walau parkataan dan perbuatan tidaklah sama namun itu bisa menghangatkan hati Sehun seenggaknya.
Lay yang melihat wajah tenang Sehun yang sedang tertidur tanpa sadar mengelus-ngelus kepala Sehun lembut seakan menyuruhnya untuk semakin terlelap, kadang dia tersenyum aneh sambil melihat Sehun, dia hanya mengingat apa yang telah diperbuatnya sampai membuat Sehun menyebutnya sebagai ahjuma, dia juga pernah mendengarkan sekilas dan tidak jelas sama sekali, sepertinya ada hubungan dengan eomma Sehun, tapi Lay tidak tahu sama sekali.
"Dasar. . apa aku terlihat seperti eommamu ha?" Tanya Lay pada Sehun yang tertidur dan nggak akan mungkin menjawab pertanyaan itu.
"Apa eomma anak ini benar-benar sudah melupakannya atau apa ya? Seminggu dia terus disini. .! aku hanya kasihan padanya. . biar beginikan aku ini namja dan pastinya berbeda dengan eommanya!" gumamnya pada diri sendiri.
"Hari ini aku mau lari pagi ke taman. Kau mau ikut tidak?" Tanya Lay pada Sehun yang masih ada dibawah selimut di kamar. Jangan tanyakan kenapa dia bisa sampai di kamar tidur padahal kemarin dia tertidur di pangkuan Lay dan masih berada di sofa ruang tengah.
Dengan susah payah, ternyata Lay lah orang yang membopong Sehun ke kamar, karena hawa dingin nggak bagus untuknya.
"Hah? Ani, aku malas. ." ujar Sehun dari balik selimut.
"apaan itu alasan malas?" Tanya Lay, dengan sedikit seringaian yang dia pelajari seminggu ini diam-diam dari Sehun akhirnya dia langsung menuju ke kamar menghampiri Sehun yang masih bermalas-malasan di balik selimutnya. "Ya, kau bocah bangun sekarang!. . aishh bagaimana bisa bocah malas dan kekanak-kanakan ini bisa dikira sebagai namjachingu-ku. ."ujar Lay sambil menyibakkan selimut Sehun.
"Mwo? Mereka mengira aku namjachingu seorang ahjuma? Pasti teman-temanmu adalah orang yan aneh, tapi lumayan jika itu bisa menjauhkanmu dari namja namsan tower itu. . " ujar Sehun yang kini sudah terduduk di pinggiran tempat tidurnya.
"Apapun lah sebutanmu, sekarang ayo kita lari-pagi . ." ucap Lay yang kini sudah menarik Sehun supaya mengikutinya.
Di Taman yang sudah dipenuhi para pe-jogging pagi ini. Sehun hanya mengikuti Lay dengan malas, terkadang Lay menyapa seseorang yang ditemuinya dan sehun hanya bisa menjauh dari Lay, saat Lay berbincang-bincang dengan temannya.
"Huwaahh~ capeknya!. Ah ada kedai minuman. ." ujar sehun senang dan langsung berjalan kesana, Sehun yang sebal dari tadi ditinggal terus akhirnya memutuskan untuk pergi sendiri.
"Jiejie. . minta minumannya satu, , !" teriak Sehun saat sudah berada dalam kedai, dia tahu kalau pemiliknya adalah orang China. Yang dipanggil Sehun hanya menoleh kemudian tersenyum sebentar dan kemudian dia menuju dapur.
Sehun menunggu sambil mengedarkan pandangannya ke luar, dia mengamati gerak-gerik seseorang yang mungkin sangat dia kenal.
Yang dia lihat adalah Xiumin dan Chen yang sedang jogging juga mungkin, dilihat dari pakaian mereka, Sehun hanya melihat dibelakangnya apa ada eommanya atau tidak. Dan ternyata Cuma mereka berdua.
"Kalau mereka berdua ada disana, berarti eomma sedang sendirian dong sekarang?" gumamnya pada diri sendiri, perasaan bersalah itu mulai muncul mungkin bukan hanya itu saja, yang terpenting adalah perasaan seorang anak yang merindukan eommanya.
Hendak Sehun menemui mereka dan meminta izin untuk tidak pulang beberapa hari ini, tapi tiba-tiba sebuah tangan menggenggam lengan Sehun dan mendudukkannya kembali.
"Kau mau pesan terus kabur karena nggak mau bayar ha? Bocah yang tidak bisa naik sepeda!" Sehun langsung menatap pada orang yang baru menarik tangannya itu.
Setelah tahu bahwa dia adalah orang imut yang dulu dia tolong sekalian dia juga yang menjatuhkannya, Sehun hanya melongo kaget dan seperti jiwanya entah terbawa sampai ke planet mana, soalnya dia seneng banget bertemu dengan orang ini. Mungkinkah ini adalah pertanda bahwa Sehun menyukainya.
"Ya, kau mulai melihatku dengan pandangan anehmu, berhentilah mulai sekarang! Kau itu sebenarnya kenapa sih?" akhirnya orang itu ikut duduk disamping Sehun menemaninya bicara, karena sekarang masih terlalu pagi dan belum ada orang.
"Oh ya! Aku belum mengetahui namamu?" pinta Sehun Setelah sadar dari acara 'lost-his-mind'.
"Kenapa aku harus memberitahukan namaku, pada orang yang dulu menabrakku dan merusakkan sepedaku. Tapi mungkin tidak apa-apa karena ahjumamu sudah memperbaikinya. ." ujar namja manis itu.
"Hah? Ahjumaku yang memperbaikinya? Apa dia bisa?" Tanya Sehun nggak percaya.
"Lihat saja sepeda itu, sudah bisa digunakan kan?" tunjuk namja manis itu ke arah dia meletakkan sepedanya dan ternyata sekarang sudah lebih baik.
"Huwahh. . ahjumaku memang keren!" ujarnya pada diri sendiri.
"Kenapa kau memanggilnya ahjuma dia kan namja? Lagipula dia belum menikah?" kini namja itu mulai menanyakan hal yang selama ini dipendamnya.
"Kenapa ya? Emm. . mungkin karena dia mirip eommaku. Dan kau jangan mengalihkan pembicaraan, aku kan Tanya siapa namamu?" paksa Sehun sebelum ada yang mengganggunya dan akhirnya tidak pernah bisa tahu siapa namanya.
"Tidak mau!"
"Eh? Kenapa tidak mau?"
"Panggil aku gege 1000 kali dan akan kuberitahu namaku. ." pinta orang itu dan Sehun hanya melongo nggak percaya. Mereka kan jarang bertemu jadi mana mungkin bisa memanggil sampai 1000 kali.
Tapi bukan Sehun namanya kalau sampai menyerah pada hal-hal yang terdengar sedikit mustahli itu. "Oke, kita setuju ya? Gege!" Tanya Sehun.
"Kau yakin nih?" Tanya orang itu kayaknya tadi dia bilang itu supaya dia menyerah deh.
"Sehunnie! Ayo pulang sekarang!" teriak Lay dari kejauhan, Sehun lalu membayar minuman yang belum sempat dia rasakan itu. Dan pergi meninggalkan gegenya. Sebelum dia benar-benar menyusul Lay dia menoleh ke orang itu lagi "Dan setelah aku sudah tahu namamu. . ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu gege!. ." akhirnya dia benar- benar pergi dan orang itu hanya terpaku, menatap senyuman Sehun yang memang tidak biasa jika dibandingkan dengan senyuman lainnya.
"Ya! Ahjuma kau mengganggu acaraku tahu!" mereka sudah berjalan beriringan hendak pulang.
"Oke kalau mau, kau kembali saja sana, dan nanti kalau kau tersesat dan tidak mendapat sarapan jangan salahkan aku!" ujar Lay.
"Dia kemana Hannie. .?" Tanya Jiejie yang tadi dipanggil Sehun.
"Disuruh pulang sama ahjumanya, kenapa sih memangnya jiejie suka sama dia? Kok tiba-tiba nanyain dia!" tanyanya konyol.
"Mana ada ahjuma? Tadikan itu gegenya!" ujar sang jiejie nggak ngerti apa-apa. Dan orang yang baru dipanggilnya dengan nama Hannie itu hanya tersenyum aneh.
"oh ya, dan harusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri. . dari tatapanmu spertinya kau yang menyukainya?" goda sang Jiejie dan langsung kembali ke belakang.
"Ani, Jiejie. Siapa yang bilang aku menyukainya" orang itu nggak terima.
"Mengaku sajalah Luhannie. . aku ini jiejiemu jadi aku tahu semua tentangmu. ." ujar sang jiejie.
Tbc . .. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar