
Title : Vampire Family (Beginning – Part.1)
Author : NtaKyung
Casts : All Member EXO-K, Xi Lu Han, Huang Zi Tao, Kris, Jung Yunho (TVXQ), Kwon Boa, Hwang Sunyoung, Yoo Hanbyul and Cha Minkwang
Length : Series [On Writing]
Genre : Family, Fantasy, Humor, Romance, School Life.
Rated : PG-13
Summary : Hwang Sunyoung, Seorang gadis biasa yang hidup di tengah-tengah pusat kota Seoul seorang diri karena kedua orang tuanya yang tinggal di Sidney. Sebagai gadis yang cukup pendiam, Ternyata dia memiliki seorang kekasih yang hanya di ketahui kedua sepupunya saja. Tapi, Tahukah dia jika kekasihnya, Kim Jongin adalah seorang lelaki misterius yang mencoba menyembunyikan sesuatu darinya?? Lalu siapa dia sebenarnya?? Akankah Sunyoung mengetahui siapa Kim Jong In itu??
-Vampire Family-
Seorang
gadis berparas manis nampak tengah duduk di sudut kelas dengan tenang.
Gadis ini tak bergabung dengan teman-temannya yang lain, Dia seakan
lebih senang diam di tempatnya sambil membaca buku dengan mengenakan
kaca mata minusnya.“Ya! Hwang Sunyoung, Kris Songsaenim memanggilmu untuk segera ke perpustakaan! Dia sepertinya membutuhkan bantuanmu…” Ucap seorang lelaki yang masuk kelas itu.
Sunyoung mengangguk singkat tanpa menjawab, Dia beranjak dari duduknya sambil membawa buku yang sempat di bacanya tadi.
“Kyaaaaaa!! Itu KAI!! Itu KAI!!!” Teriak beberapa orang gadis begitu histeris saat seorang lelaki dengan beberapa temannya tengah melewati lorong tersebut.
Di saat yang bersamaan, Sunyoung berpapasan dengan seorang lelaki bernama Kim Jongin atau yang lebih sering di panggil Kai itu. Gadis itu hanya tetap menunduk sambil merangkul buku yang di bawanya itu, Namun berbalik dengan gadis itu, Kai justru tersenyum tipis lalu di saat mereka benar-benar saling berpapasan lelaki itu berbisik pelan.
“Aku menunggumu di tempat biasa, Hwang Sunyoung!” Bisiknya tanpa di curigai ataupun di sadari orang di sekitarnya.
Sedangkan Sunyoung hanya mengangguk kecil sembari tetap melanjutkan jalannya dan tanpa orang-orang sadari, Senyum manis mulai merekah di wajahnya namun tak terlihat begitu jelas karena cara dia berjalan yang selalu menunduk seakan menutupi kemanisan wajah gadis ini.
**********
Cklek!“Kris Songsaenim, Kau memanggilku?” Tanya Sunyoung saat dia memasuki perpustakaan yang masih sedikit pengunjungnya itu.
Lelaki berparas tampan itu menoleh pada Sunyoung sambil tersenyum lebar, “Eoh! Sunyoung-ah, Kupikir kau sedang sibuk. Yah… Aku butuh bantuanmu saat ini…”
“Hm, Apa?” Sunyoung mendekati lelaki tersebut dan duduk di hadapannya.
“Kau bisa membantuku merapihkan buku-buku di rak paling ujung sana? Saat ini aku benar-benar sedang sibuk dan tak bisa mengurutkannya dengan baik…” Pinta Kris.
Sunyoung mengangguk singkat sambil tersenyum tipis, “Tentu! Lagipula aku memang tidak ada kerjaan…” Balasnya. “Baiklah, Kalau begitu aku akan memulainya sekarang…” Putusnya.
“Ne… Gomawo, Sunyoung-ah! Kau memang benar-benar sangat membantuku…” Senang lelaki itu kembali tersenyum lebar dan hanya di balas anggukan Sunyoung.
Untuk beberapa saat, Sunyoung terus merapihkan buku-buku tersebut sesuatu alphabet dengan sangat berurutan. Namun kegiatannya sedikit terhenti sejenak saat dia mendengarkan suara dua orang gadis yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang ‘mungkin’ berhubungan dengan dirinya.
“Hey! Apa kau tahu kabar akhir-akhir ini?” Ucap sang gadis berambut pendek sebahu itu. Dan temannya yang berambut ikal itu hanya menggeleng singkat. “Kai… Ternyata dia sudah memiliki seorang kekasih!!”
“Oh, Benarkah?!” Gadis berambut ikal itu tampak terkejut.
“Iyah… Aku juga baru mengetahuinya tadi. Yang kudengar ada seorang gadis yang menyatakan perasaannya pada Kai. Tapi Kai menolak dan beralasan jika dia sudah memiliki kekasih…” Jelas gadis berambut pendek itu.
Mendengar hal itu, Ntah kenapa wajah Sunyoung langsung berubah menjadi bersemu merah dan sebuah senyuman terukir jelas di wajahnya.
“Oh, Yah?! Lalu.. Apakah dia memberitahu siapa kekasihnya itu? Apakah gadis ini adalah siswi di sekolahan ini juga?!” Tanya gadis berambut ikal penasaran.
“Hm… Yang kudengar gadis itu memang siswi di sekolah ini dan kalau tidak salah marganya bernama Hwang! Hanya saja Kai tidak mau memberitahu lebih lengkap…”
“APA?!!” Kedua mata Sunyoung langsung membulat mendengar hal itu, Ia reflex berbalik tanpa sadar jika dia sedang di atas tangga kini. “Kyaaaa!!” Ia tiba-tiba saja terjatuh dari tangga itu dan untungnya tangga tersebut tak menimpanya.
Bruk!!
Kedua gadis itu langsung menoleh pada Sunyoung dan menatap canggung pada gadis itu. “Dia kenapa?!” Bisik gadis rambut pendek.
“Ntahlah… Mungkin dia mendengarkan ucapan kita tadi. Sudahlah biarkan saja! Mungkin dia juga salah satu dari penggemar Kai… Dia kan memang tampan!” Balas gadis berambut ikal itu dan kemudian merekapun pergi meninggalkan tempat itu tanpa peduli pada Sunyoung.
“Haish, Apha!” Sunyoung mencoba bangkit dari posisinya dengan beberapa buku yang menimpa dirinya. Ia membersihkan debu-debu yang menempel di bagian pakaiannya, “Apa katanya tadi? Aku penggemar lelaki itu?!! Bahkan dia yang terlebih dulu mengejarku saat itu!!” Ucapnya seakan mencibir ucapan dua gadis tadi.
“Omo!! Sunyoung-ah, Kamu tidak apa-apa?!” Tanya Kris Songsaenim saat mendengar suara kegaduhan yang di akibatkan dari jatuhnya dia tadi.
Sunyoung menoleh padanya dan tersenyum canggung, “Ah, Aku baik-baik saja…” Jawabnya.
**********
Kai tengah duduk di atas motor ninja
type 250R, Ia menyeringai kecil seakan penuh arti dan di saat itu juga
ia mendongakkan kepalanya dan menatap Sunyoung yang tengah berjalan
dengan sangat perlahan mendekatinya.“Aku benar-benar menyukai aroma ini…” Senyumnya.
Sunyoung kini ada di hadapan Kai tapi dia tetap diam tanpa mengatakan apapun, Berbeda dari Kai yang tetap memasang senyum termanisnya.
“Aku sudah lama menunggumu…” Ucap Kai kemudian.
“Apa yang kau bicarakan pada siswa-siswi lain di sekolah?!” Sunyoung menatapnya kesal seakan dia benar-benar sedang marah pada lelaki di hadapannya ini.
“Apa maksudmu?” Balas Kai seolah tak mengerti.
Sunyoung terdiam, Lalu ia mulai mengembungkan kedua pipinya sama seperti kebiasaannya, Tapi Kai tetap diam tanpa mengatakan apapun seakan tak ada yang perlu ia jelaskan.
“Kau menyebalkan!” Satu tendangan kecil mendarat di kaki Kai membuat lelaki itu langsung saja meringis kesakitan.
“Ahk!! Aish… Kau ini kenapa, Sunyoung-ah?!” Tanya Kai sambil meringis kesakitan.
“Kenapa kau mengatakan pada orang yang menyatakan perasaannya padamu jika kau sudah punya pacar dan dia bermarga Hwang?! Kau ingin semua orang mengetahui itu aku?!!” Ucap Sunyoung meluapkan pada akhirnya.
“Apa?” Kai menatap Sunyoung sejenak, Tapi setelah itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Ah… Soal itu, Jadi kau sudah tahu…”
“Itu bukan jawaban yang tepat untuk pertanyaanku ini, Kim Jongin!!” Kesal Sunyoung.
“Sudahlah, Memangnya apa yang harus di permasalahkan jika pada akhirnya mereka semua tahu jika kau adalah kekasihku? Itu memang benar bukan?”
“Tapi itu akan mempersulitku nantinya! Dan aku tidak mau menjadi bahan obrolan setiap orang nanti!!” Timpal Sunyoung dan lagi-lagi dia mengembungkan kedua pipinya.
“Kau ini, Apa kau ingin terus menyembunyikan hubungan kita dari semua orang?!” Tanya Kai tak percaya mendengar hal itu.
“Yah… Bukankah itu sudah kukatakan padamu sebelumnya. Aku tidak mau menjadi bahan ejek orang lain karena di sangka menjadi gadis penggoda!! Apa kau tidak sadar betapa terkenalnya dirimu di sekolah?!” Ucap Sunyoung semakin meluapkan kekesalannya.
Kai terdiam, Dia menatap Sunyoung yang kini balas menatapnya tajam. Namun tak berapa lama dia memalingkan wajahnya seakan menahan sesuatu. Dia menutup mulutnya lalu mulai menghela nafas panjang.
“Kau… kenapa?!” Kekesalan Sunyoung sedikit surut saat melihat sikap Kai yang membuatnya cukup cemas.
“Tidak, Bukan apa-apa…” Sahut Kai tanpa mau menoleh padanya.
“Kai-ah…” Panggil Sunyoung semakin cemas dengan sikap Kai. Namun lelaki itu tetap tak berbalik padanya. “Ya…Gwenchana?” Tanyanya lagi. Ia mencoba menyentuh pundak Kai.
Namun di saat itu juga, Kai berbalik padanya dan nampaklah sepasang taring yang begitu tajam muncul dari dalam mulutnya. Lelaki itu menyeringai padanya dan langsung menarik gadis itu bersiap untuk menyerangnya.
“AAAAAA!!”
**********
“Hah!!” Sunyoung terbangun dari
tidurnya, Keringat dingin nampak mengucur dari keningnya dan jantungnya
berdegup dengan begitu kencang.Cklek!
“Sunyoung-ah, Kau sudah bangun?” Tanya Kai, kekasihnya itu. “Kau benar-benar pucat sekali. Apakah penyakitmu semakin parah?” Kai menyentuh kening Sunyoung dan dapat ia rasakan suhu tubuh gadis itu yang begitu panas.
“Aku baik-baik saja. Aku hanya kelelahan…” Jawab Sunyoung kemudian mencoba untuk tetap memperlihatkan senyum manisnya yang sedikit terlihat di paksakan.
“Tapi sejak kemarin kondisimu tak kunjung membaik…” Ujar Kai terdengar sedikit menekan perkataannya. “Kau ini terlalu menyepelekan kondisimu sendiri!”
“Kai-ah… Kau marah padaku?” Sunyoung memegang tangan Kai dengan lembut. “Sudah ku bilang aku baik-baik saja. Kau tidak percaya padaku?” Ucapnya lagi dengan tutur kata lembut.
“Hah…” Kai menghela nafas panjang. “Bukan seperti itu… Aku hanya mencemaskanmu saja. Aku takut sesuatu yang fatal terjadi padamu…” Tambahnya.
Sunyoung tersenyum tipis. “Aku akan lebih baik besok. Jadi kau tak perlu secemas ini…” Ia lantas menoleh pada jam dindingnya dan waktu sudah menunjukkan jam lima sore. “Kau tidak pulang? Ini sudah malam…” Tanya Sunyoung bingung.
“Aku akan menginap malam ini. Aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri di sini…” Jawab Kai santai lalu dia beranjak dari duduknya. “Tunggu, Aku akan membawakan bubur untukmu…”
Sunyoung hanya dapat mengangguk singkat. Jujur saja, Selama ini dia tak pernah bisa untuk menolak ucapan Kai. Bahkan ia masih selalu bertanya, Kenapa dia bisa menjadi kekasih seorang Kim Jongin yang jelas-jelas merupakan lelaki terpopuler di sekolah mereka. Berbeda dengannya yang hanya seorang gadis pendiam yang bahkan tak memiliki teman karena kesehariannya yang selalu berada di perpustakaan membuat orang berfikir jika dia orang yang membosankan.
Hubungan mereka bahkan telah bertahan selama satu tahun belakangan ini, Hanya saja gadis ini selalu merasa jika Kim Jongin ini memiliki sisi misterius yang seakan membuat Sunyoung penasaran padanya.
“Lagi-lagi aku mimpi aneh! Bagaimana aku bisa berfikir jika Kai adalah makhluk menyeramkan seperti itu?!” Pikir Sunyoung.
Sunyoung mengibaskan rambutnya dengan jari-jari lentiknya, Dan ia menghela nafas panjang sembari mengusap keringat dingin yang ada pada keningnya.
“Makanan sudah datang…” Seru Kai sambil membawa sebuah nampan dengan semangkuk bubur serta segelas air putih di atasnya. “Cham, Biar kusuapi…”
“Tidak perlu, Aku bisa sendiri…” Tolak Sunyoung hendak meraih sendok yang ada di atas nampan itu.
“Tidak! Kau cukup membuka mulutmu saja dan memakan bubur ini dengan baik…” Ucap Kai yang lagi-lagi tak dapat Sunyoung tolak.
Akhirnya Kai pun menyuapi Sunyoung, Bahkan terkadang Sunyoung tersenyum kecil berfikir jika hal ini mungkin sedikit kekanak-kanakan baginya.
“Ada yang datang!” Ucap Kai tiba-tiba.
“Eh?” Sunyoung menatapnya bingung.
“HWANG SUNYOUNG!!” Terdengar teriakan dari luar rumah dan tanpa harus menunggu Kai untuk beranjak dari duduknya agar membukakan pintu, Ternyata suara derap langkah kaki lebih dulu terdengar.
“Ya!! Sunyoung-ah!!” Seorang gadis dengan rambut bergelombang panjang itu masuk terlebih dulu ke dalam ruangan itu. “Omo!! Jadi kau benar-benar sakit…” Ujarnya kemudian seraya berlari mendekati Sunyoung.
“Eoh… Byul-ah, Kau datang ke Seoul? Sejak kapan?!” Kaget Sunyoung saat melihat sepupunya itu berada di sini, Di hadapannya. Padahal jelas-jelas dia ada di Sidney juga.
“Aku baru datang tadi pagi.. Kai yang memberitahuku jika kau sakit dan lagi aku tidak datang sendiri. Aku bersama Minkwang…”Jawab Yoo Hanbyul sepupu jauhnya itu.
“Minkwang? Benarkah?!”
“Ne… Dan aku di sini sekarang!” Sahut seorang gadis yang baru saja muncul dari ambang pintu.
“Minkwang-ya!” Sunyoung tersenyum riang saat melihat sepupu keduanya juga berada di sini. “Ah.. Aku tidak menyangka jika kalian berdua akan ada di sini…” Senangnya.
“Tentu saja kami akan di sini, Kau kan sedang sakit. Sepupu macam apa kami ini jika tidak menjengukmu jika sedang sakit…” Jawab Minkwang sedikit kesal.
Sunyoung menyeringai kecil. “Gomawo, Aku sangat menyayangi kalian berdua…” Ujarnya dan di balas pelukan hangat dari kedua gadis di hadapannya itu.
Sedangkan Kai yang memilih untuk diam sejak tadi sedikit menyunggingkan senyumnya. Lalu dia beranjak dari duduknya. “Baiklah, Karena sekarang ada kedua sepupumu ini aku akan pergi sebentar untuk membeli beberapa makanan untuk kalian…” Ucap Kai kemudian.
“Ehm… Baiklah…” Sunyoung mengangguk singkat.
“Jangan lupa beli makanan yang banyak, Kai-ssi!!” Canda Hanbyul sambil terkekeh kecil.
“Hm…” Balas Kai singkat kemudian pergi dari tempat itu.
Untuk beberapa saat Sunyoung terdiam, “Dan inilah sisi misterius dalam dirimu, Kai… Kau selalu saja tahu jika seseorang akan datang. Padahal jelas-jelas mereka masih jauh dari jangkauan kita, Dan bahkan saat aku menyentuh tubuhmu aku tak dapat merasakan hangatnya suhu tubuhmu…” Pikirnya.
“Sunyoung-ah!” Panggil Minkwang kemudian menyadarkan lamunan Sunyoung.
Sunyoung menoleh padanya, “Ah, Ne?” Ujarnya terlihat sedikit bingung.
“Kau benar-benar beruntung mendapatkan kekasih seperti Kai. Dia lelaki yang baik dan lebih baiknya dia tampan…” Ucap Minkwang bersemangat. “Aku benar-benar iri padamu!” Canda gadis itu.
Sunyoung tertawa kecil mendengar itu. “Aku yakin kau juga akan mendapatkan kekasih yang tampan juga, Kwangie-ya…” Sahutnya santai.
“Kau bisa berkata seperti itu karena kau memiliki Kai. Benarkan?!” Timpal Minkwang seakan menyudutkan Sunyoung namun gadis itu hanya kembali tertawa kecil.
“Tapi, Sunyoung-ah… Apakah selama satu tahun berpacaran ini kau sudah mengetahui semua tentang Kai. Maksudku… Seperti keluarganya… Apa kau sudah mengenalnya?!” Ucap Hanbyul kemudian.
Mendengar hal itu, Sunyoung langsung terdiam. “Tidak… Aku bahkan belum pernah bertemu dengan orang tuanya…” Jawabnya pelan. Terlihat dengan jelas dari wajahnya jika kata-kata itu seakan tersimpan sedikit kekecewaan.
“Benarkah?! Tapi bagaimana mungkin?! Kalian bahkan sudah berpacaran selama satu tahun…” Kaget Minkwang saat mendengar hal itu.
“Yah, Kai orangnya memang sedikit tertutup… Jadi aku tidak berani untuk menanyakan hal ini. Lagipula hubungan kami yang seperti ini kupikir sudah cukup baik…” Jawab Sunyoung.
“Haish! Tapi setidaknya kan dia mengenalkanmu pada keluarganya! Kau tahu? Jika kekasih kita mengenalkan kita pada orang tuanya maka di saat itulah dia benar-benar serius berhubungan dengan kita…” Jelas Hanbyul yang sukses membuat Sunyoung terdiam.
“Yah, Sedangkan jika dia belum memperkenalkan kita pada orang tuanya berarti kita harus mewaspadai hal itu. Karena bisa saja dia tidak serius bukan?? Lagipula… Kau dan Kai itu kan sudah berpacaran lebih dari satu tahun. Bagaimana bisa dia tidak mengenalkanmu pada kedua orang tuanya…” Tambah Minkwang yang tentu saja membuat raut wajah Sunyoung menegang dalam seketika.
“Err.. Mungkin belum saatnya saja…” Sahut Sunyoung mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Namun tak dapat di pungkiri jika ucapan kedua sepupunya ini justru membuatnya menjadi ragu akan perasaan Kai padanya selama ini.
“Eii!! Belum saatnya? Lalu kapan?! Menunggu kau harus hamil dulu maka dia baru akan mengenalkanmu pada kedua orang tuanya, Huh?!” Ucap Hanbyul reflex.
“Yoo Hanbyul!” Minkwang langsung menyikut Hanbyul dan sontak membuat gadis itu segera menutup mulutnya.
Hanbyul sedikit meringis kecil, “Maaf…” Desisnya. “Aku hanya menyampaikan pendapatku saja. Jujur saja, Aku sedikit ragu pada Kai… Walaupun dia baik padamu, Tapi dia selalu terlihat tertutup. Aku jadi berfikir jika dia hanya mempermainkanmu, Sunyoung-ah…”
Sunyoung mencoba untuk tersenyum meskipun terlihat sedikit kecut. “Aku percaya padanya, Byul-ah.. Dan kau juga harus percaya padanya…” Jawabnya.
“Tapi, Sunyoung-ah… Kupikir apa yang di ucapkan Hanbyul ada benarnya juga…” Sahut Minkwang kemudian. “Terlebih lagi… Coba kau ingat-ingat sudah berapa kali Kai menginap di rumah ini?” Tambahnya.
Lagi-lagi Sunyoung terdiam, Memang benar Kai memang sering menginap di rumahnya. Tapi tak pernah ada apapun yang terjadi di antara mereka, Dan Kai menginap di rumahnya pun beralasan karena khawatir jika harus meninggalkan Sunyoung sendirian di rumah.
“Tapi kami tidak melakukan apapun, Minkwang-ah… Hanbyul-ah…”
“Dan kita tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di lain waktu kan?!” Balas Minkwang sedikit menekan nada bicaranya di akhir kata-katanya.
“Hm, Itu…” Sunyoung terdiam, Mencoba mencari jawaban yang tepat untuk ucapan itu. “Ah, Sudahlah.. Kalian tidak perlu khawatir! Percayalah padaku, Kami tidak akan apa-apa… Lagipula aku senang dengan hubungan kita yang seperti ini. Ini benar-benar hubungan yang baik dan aku suka…” Ujarnya kemudian.
Kedua sepupunya itu menghela nafas saat mendengar hal itu. “Baiklah… Aku juga tidak akan menghalangi hubunganmu dengannya jika memang kalian berdua senang…” Jawab Hanbyul pada akhirnya.
“Yah, Begitupun aku…” Timpal Minkwang sambil tersenyum tipis.
“Omo!!” Seru Sunyoung tiba-tiba membuat Minkwang dan Hanbyul mengerutkan keningnya dan berbalik menuju tatapan Sunyoung yang membuat gadis itu terkejut.
“OMO!! KAI?!!” Kaget keduanya saat sadar jika ternyata Kai sudah berdiri di ambang pintu dan ntah sejak kapan dia sudah berada di tempat itu.
“Kau.. sejak kapan datang? Cepat sekali…” Tanya Sunyoung masih sedikit terkejut.
“Aku bukan seorang gadis yang jika berbelanja harus memakan waktu lama!” Sahut Kai santai dan berlalu pergi dari ambang pintu itu meninggalkan ketiga gadis itu yang masih nampak terkejut dengan kehadirannya.
Minkwang dan Hanbyul hanya saling bertukar pandang, Tapi tidak dengan Sunyoung yang nampak memikirkan sesuatu.
“Hal ketiga yang membuatku selalu merasa dirimu misterius. Aku selalu tak pernah menyadari keberadaanmu ini, Kai… Kau seakan terlalu cepat…” Pikirnya lagi.
**********
Pagi Harinya…Kai memasuki ruang perpustakaan dengan wajah yang sedikit suntuk. Di ruangan itu sudah nampak Kris Songsaenim yang sudah mulai merapihkan buku-buku di perpustakaan itu.
“Eoh… Kai-ssi. Tidak biasanya kau datang sepagi ini ke tempat ini…” Kris memperlihatkan senyum ramahnya tapi tak terlalu Kai tanggapi.
Sadar dengan sikap Kai yang tak seperti biasanya, Kris perlahan duduk di hadapan lelaki itu sambil tetap menatap buku-buku yang ada di hadapannya.
“Hey… Di mana kekasihmu itu, Huh?! Aku tidak melihatnya sejak tiga hari yang lalu. Apa dia masih sakit?” Tanya Kris kemudian.
“Yah.. Kondisinya malah semakin memburuk. Jadi, Dia masih belum bisa masuk sekolah hari ini..” Jelas Kai.
“Hm, Hal ini benar-benar membuatmu dengannya terlihat sangat berbeda bukan?” Ucap Kris tiba-tiba.
“Apa?!” Kai mengerutkan keningnya tak mengerti namun Kris tak menjawabnya, Dia hanya kembali tersenyum yang seperti memiliki satu arti.
Untuk beberapa saat Kai terdiam, Seakan mencoba mencerna apa yang di katakan Kris padanya tadi. Dan sadar akan hal itu, Ia langsung mendongakkan wajahnya menatap Kris yang justru tetap tersenyum padanya.
“Hyung, Apa maksud ucapanmu itu karena perbedaan ras antara aku dan Sunyoung??” Kai sedikit memiringkan kepalanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Hm, Apa kau mengartikannya seperti itu?” Kris menjawab dengan tenang.
“Hyung!!” Kesal Kai.
“Aku hanya mengucapkan apa yang harus ku ucapkan. Kai-ah.. Dan seharusnya kau sadar hal itu sejak awal…” Sahut Kris benar-benar begitu tenang.
“Dan sejujurnya aku membenci perkataanmu yang selalu seperti ini, Hyung!” Tanggap Kai seraya beranjak dari duduknya lalu pergi dari ruang perpustakaan tersebut.
Kris yang melihat sikap Kai yang begitu hanya menggelengkan kepalanya saja, Senyum ramah di wajahnya pun tak sedikitpun menghilang.
“Anak ini benar-benar tidak berubah sejak dulu…” Gumamnya.
**********
Sunyoung terbangun dari tidurnya saat
merasakan seseorang mengusap-usap keningnya dengan begitu lembut. Dan di
saat dia membuka kedua matanya nampak Kai yang sudah duduk di
hadapannya sambil tersenyum tipis.“Eoh.. Kau sudah pulang?” Sunyoung mencoba bangkit dari tidurnya namun Kai menahannya dan membiarkan gadis itu untuk tetap berbaring.
“Kau harus banyak beristirahat, Sun-ah…” Ucap Kai lembut membuat Sunyoung tersipu malu. “Di mana kedua sepupumu ini? Aku tidak melihatnya saat masuk rumah tadi…” Tanya Kai kemudian, Untuk catatan kecil karena Kai sudah sering menginap di rumah ini maka ia tahu password rumah Sunyoung.
“Mereka sedang mengambil formulir pendaftaran di salah satu universitas… Tapi mereka baru pergi tak berapa lama sebelum kau datang…” Jelas Sunyoung seakan tahu apa yang ada di pikiran Kai.
“Hm, Kupikir mereka meninggalkanmu begitu saja…”
“Tidak mungkin. Mereka kan sepupu terdekatku…” Jawab Sunyoung kalem.
“Baiklah kalau begitu, Aku akan mengganti pakaianku dulu…” Ucap Kai seraya beranjak dari duduknya dan mengambil tasnya.
Untuk beberapa saat Sunyoung menunggu Kai, Hingga akhirnya Kai kembali masuk ke dalam kamarnya dengan pakaian yang sudah ia ganti.
“Aku tidak suka kau jika sudah seperti ini…” Ujar Sunyoung kemudian.
“Eh?” Kai menatapnya bingung. “Apa maksudmu?”
“Aku tidak suka saat melihatmu harus berpakaian biasa dan bukan seragam lagi. Karena itu akan membuatmu terlihat seakan lebih dewasa. Berbeda dariku… Kau jadi seperti kakakku…” Canda Sunyoung yang kemudian terkekeh kecil.
“Haish.. Kau ini!” Kai mengacak-ngacak rambut Sunyoung lembut.
Keduanya langsung saling melemparkan candaan yang membuat suasana itu menjadi cukup menyenangkan hingga akhirnya mereka untuk memilih diam karena sudah lelah tertawa terus sejak tadi.
“Kai-ah…” Panggil Sunyoung kemudian.
“Ne?” Kai menoleh padanya.
“Bisakah… Aku meminta sesuatu darimu??” Ucap Sunyoung sedikit ragu.
“Huh??”
Sunyoung terdiam sesaat, Lalu ia mendongakkan kembali wajahnya dan menatap lekat kedua mata Kai yang ntah kenapa selalu terasa begitu memiliki tatapan yang dingin bagi Sunyoung.
“Maukah… kau mengenalkanku pada kedua orang tuamu, Kai-ah??”
Deg!
Tubuh Kai menegang mendengar hal itu, Kedua matanya membulat dan tanpa Sunyoung sadari matanya seakan mengalami perubahan warna. Hal itu tak Sunyoung sadari karena Kai telah terlebih dulu menoleh ke arah lain.
“Kai…” Panggil Sunyoung pelan.
Hening, Lelaki itu tak menjawab. Dia tetap diam dengan membelakangi Sunyoung. Dan hal itu membuat Sunyoung sedikit merasa tidak enak karena telah mengucapkan hal itu.
“Maaf, Jika kau keberatan aku tidak memaksa… Aku hanya sedikit penasaran saja. Tapi tidak apa-apa…” Sesal Sunyoung sambil mencoba untuk tetap tersenyum.
“Sunyoung-ah…” Kai berbalik padanya setelah cukup lama mendiamkan gadis tersebut.
“Ne?” Sunyoung mencoba untuk tetap menampilkan senyum terbaiknya. Walaupun sejujurnya dia benar-benar sedih akan sikap Kai yang membuatnya jadi berfikir apakah benar Kai serius dengannya?.
“Aku harus pergi ke suatu tempat dulu… Apa kau tidak apa-apa jika sendiri di rumah?” Tanya Kai kemudian.
“Eoh…” Sunyoung terdiam sesaat. “Gwenchana… Aku bukan anak kecil lagi…” Tambahnya.
“Benarkah?” Ragu Kai.
“Ehm…” Sunyoung mengangguk singkat.
“Baiklah kalau begitu, Aku hanya sebentar… Lebih baik sekarang kau tidur lagi saja…” Ujar Kai sambil merangkul tubuh Sunyoung singkat dan setelah itu ia meraih jaketnya lantas beranjak pergi dari rumah Sunyoung.
Sedangkan Sunyoung hanya terbaring lemas di ranjang, Ia benar-benar merasa jadi bingung dengan perasaan Kai padanya.
**********
Knock… Knock… Knock..“Tunggu sebentar!” Teriak seseorang dari dalam rumah.
Cklek!
“Omo!” Kris sedikit terkejut saat baru membuka pintunya dan mendapati Kris sedang berdiri di hadapan rumahnya. “Kai… Apa yang kau lakukan di sini?”
“Hyung, Bisa kita bicara?” Ajak Kris tanpa mengidahkan pertanyaan Kris.
“Hm, Baiklah…” Jawab Kris tanpa menolak sedikitpun.
Akhirnya Kai dan Kris duduk di ruang tamu rumahnya. Mereka saling duduk berhadapan dan untuk beberapa saat mereka terdiam satu sama lain.
“Hyung… Apa yang harus aku lakukan?” Ucap Kai pada akhirnya.
“Huh?” Kris menaikkan sebelah alisnya bingung.
“Sunyoung… Dia memintaku untuk mengajaknya bertemu dengan… keluargaku!” Jelasnya nampak sedikit ragu.
“Sudah ku duga akan seperti ini akhirnya…”
“Hyung, Bantu aku mencari solusi. Jangan justru seakan memojokkan aku!” Ujar Kai terdengar sedikit kesal.
“Lalu? Aku harus bagaimana??” Jawab Kris santai. “Solusinya kau hanya perlu membawanya menemui keluargamu. Mungkin ini memang sudah saatnya dia mengetahui dirimu yang sebenarnya, Kai…” Saran Kris kemudian.
“Kau tak bisa pungkiri semua itu. Itu memang sudah takdirmu, Kai! Dan jika kau memang sudah memilih hal ini sejak awal… Seharusnya kau memang mengatakan semuanya padanya, Kan?” Ucap Kris bijak.
Kai terdiam, Memikirkan ucapan Kris barusan. Sebenarnya ia bisa saja mengatakan jati dirinya yang sebenarnya pada kekasihnya itu. Tapi satu yang menjadi permasalahannya. Dapatkan Sunyoung menerimanya? Dan dapat pula kah keluarganya pun menerima posisi Sunyoung di sampingnya?
“Jangan pikirkan keluargamu, Kai! Aku yakin mereka akan dapat menerimamu…” Ucap Kris seakan dapat membaca pikiran Kai. “Dan lagi… Yunho Hyung dan Boa Noona pasti akan senang jika tahu kau sudah memiliki seorang kekasih…” Tambahnya.
“Tapi Hyung… Bagaimana dengan… mereka?” Ucap Kai ragu.
“Apa maksudmu kakak-kakakmu yang menghisap darah itu?” Tanya Kris kalem dan Kai hanya mengangguk singkat. “Sudahlah, Jika kau memang sungguh-sungguh pada Sunyoung. Aku yakin kau bisa menjaganya. Percayalah…”
“Aku tidak yakin, Hyung…” Ragu Kai.
“Kau cobalah dulu… Bukankah Sunyoung akan senang jika dia dapat bertemu dengan seluruh keluargamu? Aku yakin dia pasti akan dapat menerimanya…” Saran Kris lagi.
“Baiklah, Hyung… Aku mengerti…” Ucap Kai kemudian.
Kemudian, Lelaki itu pun beranjak pergi dari tempat itu tanpa berpamitan lebih dulu. Dan seperti sudah biasa dengan hal ini, Kris hanya dapat menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
“Dasar! Bagaimana bisa dia hanya bisa bersikap selemah itu di hadapanku saja?” Bingung Kris tak mengerti dengan sikap Kai padanya yang benar-benar bisa terbuka.
**********
Drt… Drt… Drt…Sunyoung segera meraih ponselnya saat merasakan ponselnya bergetar dan ia mengerutkan keningnya saat melihat nama ‘Kai’ yang tertera di layar ponselnya.
“Yoboseyo…” Jawabnya kemudian.
“Sunyoung-ah…” Panggil Kai dari seberang sana.
“Eoh. Kai… Waeyo??” Tanya Sunyoung bingung karena tidak biasanya Kai meneleponnya.
“Sunyoung-ah… Aku punya berita buruk dan berita baik untukmu. Kau mau mendengarnya?” Ucap Kai menggantung.
Deg!
Sunyoung mematung, Ntah kenapa dia merasa jika saat ini Kai akan memutuskannya dan hal ini semakin membuatnya merasa ragu untuk mendengarnya.
“Ehm… Apa itu??” Tanya Sunyoung kemudian nampak begitu ragu.
“Kabar buruknya… Maaf, Malam ini aku tidak bisa menemanimu. Aku harus pulang untuk menyeleseikan sesuatu…” Ucap Kai kemudian.
Sunyoung menghela nafas lega. Dia benar-benar senang karena ternyata kabar buruk yang di sampaikan Kai benar-benar jauh dari perkiraannya.
“Lalu, Kabar baiknya?”
“Kabar baiknya…” Kai terdiam untuk beberapa saat. Membuat Sunyoung penasaran dan tak sabar untuk mendengarnya.
“Kai…” Panggil Sunyoung.
“Aku akan membawamu ke rumah akhir pekan ini. Karena itu kau harus cepat sembuh, Arreo?!” Ujar Kai pada akhirnya.
Senyum Sunyoung langsung merekah dalam seketika, Dan jika saja Kai ada di hadapannya saat ini mungkin lelaki itu kini bisa melihat betapa bahagianya Sunyoung saat ini.
“Benarkah?!”
“Ne…” Jawab Kai singkat. “Baiklah, Sekarang aku harus segera pulang… Besok aku akan ke rumahmu lagi. Selamat malam…” Ucap Kai memutuskan sambungan teleponnya.
Flip!
Sunyoung menutup flip ponselnya, Dan ntah ada kekuatan dari mana dia langsung beranjak dari posisi tidurnya lalu meloncat-loncat kegirangan.
“Omo!! Ya!! Hwang Sunyoung, Apa yang kau lakukan?!” Kaget Minkwang saat baru masuk ke kamar gadis itu dan mendapati gadis itu tengah meloncat-loncat kegirangan dan justru membuat Minkwang gadis ini mulai gila.
“Minkwang-ya!!” Sunyoung langsung berlari ke arahnya.
“Ada apa ini?” Tanya Hanbyul yang muncul dari arah belakang Minkwang dan di saat itu juga Sunyoung langsung memeluk kedua gadis itu yang tentu saja membuat keduanya terkejut.
“Ya!! Neo wae geurae?!” Kaget Hanbyul.
“Kyaaaa… Kalian tahu? Akhirnya Kai akan mengajakku bertemu dengan kedua orang tuanya!! Aku benar-benar senang…” Jelas Sunyoung kemudian.
“Jinja?!” Koor Hanbyul dan Minkwang bersamaan dan di balas anggukan semangat Sunyoung.
“Woaaaah.. Chukkae!!” Mereka bertiga langsung loncat-loncat kegirangan.
“Ah.. Omo… Omo… Kepalaku pusing lagi!” Ucap Sunyoung kemudian membuat Hanbyul dan Minkwang segera menahan tubuhnya agar tak terjatuh tapi mereka masih tetap tertawa senang.
**********
Kini, Kai tengah berdiri di hadapan
sebuah rumah yang cukup luas halamannya serta bergaya ala eropa itu. Ia
menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia memutuskan untuk membuka
gerbang rumah tersebut dan menapaki satu persatu jalan menuju pintu
rumah tersebut.Tangannya perlahan demi perlahan mulai menggapai gagang pintu rumah tersebut, Ia benar-benar ragu untuk membukanya namun mengingat wajah Sunyoung yang ntah kenapa terlintas di benaknya membuatnya memberanikan dirinya untuk membuka pintu rumah tersebut.
Cklek!!
“Aku pulang…” Ucapnya saat membuka rumah itu dan dapat ia rasakan aura yang benar-benar berbeda dari yang biasa ia rasakan namun ia memang sudah tak asing lagi dengan aura ini.
To Be Continued…
Note : Annyeong… Kali ini author bawa ff dengan cast EXO… Nah, Karena author tahu yah… Sedikitnya mungkin ada yang gak suka dengan Boy Band baru ini…
So, Gak usah di baca… Biar gak nimbulin perasaan kesel atau ilfeel yaaah… ^o^ And Don’t BASHING!! Dan buat yang suka bahkan baca… Seperti biasa… Tolong tinggalin commentnya yah readersku sayaaang… ^^ Hohohohohoho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar