Pengikut

Senin, 22 Oktober 2012

Lies part 1

Lies part 1
Author:  Nakashima Ayuma
Cast :
-Cho Kyuhyun
-Park Hyejin
-Lee Sungmin
Genre : Angst, Romance, Sad
Length: Chapter
Rated: PG-13
Annyeong ^^ I’m back
Mianhae kalo alur ceritanya gaje sama kata katanya gaje-_-v. Saya kembali dengan ff angst terbaru saya hohoho. Ini sepenuhnya hasil pemikiran saya sendiri. Happy Reading ^^ Kamsahamnida buat yang mau baca dan jangan lupa untuk comment^^ *bow*

 Tadi pagi tiba tiba saja Park Hyejin meneripa telepon kekasihnya, kekasihnya itu meminta  untuk bertemu dengannya di taman favorit mereka. Entah dalam rangka namja itu mengajak kekasihnya kesini. Tiba tiba pandangan yeoja itu gelap. Kini, seseorang menutup mata sipit milik Hyejin.
“Nuguya?” tanya Hyejin pura pura tidak tau. “Kau tidak tau?” tanya namja  yang kira kira berumur 28 tahun itu. “Ah! tentu saja aku tau…pasti yang sedang menutup mataku sekarang adalah seorang namja jelek sedunia, tercerewet sedunia, tergalak sedunia, dan lain lain.” jawab Hyejin.

“Kalau aku ini jelek kau itu apa?” Namja itu masih menutup mata yeoja itu. “Apa maksudmu?” tanya Hyejin yang berusaha untuk melepaskan tangan milik namja itu yang menutup kedua matanya. “Tebak dulu yang benar.”  perintah namja itu.
“Baiklah.. Seorang pangeran yang tampan., Tuan Cho Kyuhyun…“ ujar Hyejin mengalah. Mendengar ucapakan yeoja itu, namja yang bernama Kyuhyun itu langsung melepaskan tangannya yang menutup kedua mata milik Hyejin. “Bagus..” ujar Kyuhyun.
Hara hanya mengurucutkan bibirnya. “Ada apa denganmu jerapah?” tanya Kyuhyun pada kekasihnya itu. “Aku tidak apa apa Setan.” jawab Hyejin. Kyuhyun hanya tertawa lalu mendaratkan sebuah cubitan di pipi milik Hyejin.
“Kau megidolakan pipiku?” tanya Hyejin. “Tidak aku tidak mengidolakan pipimu. Tetapi aku mengidolakan pemilik pipi yang lucu itu.” jawab Kyuhyun.
Tiba tiba saja telepon seluler milik Hyejin berdering. Ia pun merungguh telepon seluler nya yang sedang bernyanyi-nyanyi dengan manisnya yang berada di dalam tasnya. Tulisan yang terpampah di layar telepon selulernya membuat ia menatap bingung layar telepon selulernya itu. Ia pun menolak panggilan itu.
“Tidak kau angkat?” tanya Kyuhyun. “Aku tidak tau siapa yang menelepon. Tidak jelas siapa yang menelepon.” jawab Hyejin. “Hmm. Tidak, aku tidak mengidolakan pipimu. Tetapi aku mengidolakan pemilik pipi yang lucu itu.” ujar Kyuhyun mengulangi perkataanya tadi yang terpotong oleh telepon seluler Hyejin yang berdering.
“Cih gombal..” sinis Hyejin. “Kau sedang bad mood ya, hmm?” tanya Kyuhyun. “Aniya..” jawab Hyejin sambil menggelengkan kepalanya. “Lalu mengapa kau bertingkah seperti itu?” tanya Kyuhyun. “Aniya.. Nan gwenchana.” jawab Hyejin. “jangan mengambek tuan putri..” ujar Kyuhyun.
“Siapa yang mengambek?” tanya Hyejin balik. “Yeoja yang aku cintai.” ujar Kyuhyun. “Neogu?” tanya yeoja itu singkat. “Siapa ya? Mungkin… Seorang bernama Park Hyejin.” tanya Kyuhyun lalu menatap yeoja yang berada di hadapannya. “Ada ada saja kau.” ujarku dengan nada datar.
“Daripada kau mengambek seperti itu lebih baik kau bermain layang layang bersamaku.” tawar Kyuhyun sambil menyodorkan sebuah layang layang. Hyejiin hanya mengangkat alis tipisnya sebelah, “Kau bisa bermain layang layang?”
“Tentu saja bisa. Jangan pernah menganggapku remeh, Park Hyejin.” jawab Kyuhyun enteng. Hyejin hanya tertawa geli mendengar pekataan kekasihnya itu. Tiba tiba datang segerombolan anak anak kecil yang menggemaskan –yang rasanya ingin Hyejin bawa pulang lalu memajangnya di kamar miliknya- membawa layang layang mereka masing masing dengan berlari kecil. Mereka pun mulai menerbangkan layang layang mereka masing masing.
Hyejin dan Kyuhyun pun langsung memulai untuk menerbangkan layang layang milik mereka. Tetapi ada cincin yang terikat di benang benang layang layang milik mereka. Dan semua layang layangan mereka –gerombolan anak anak yang membawa layang layang semua sudah diterbangkan, membentuk rangkaian kalimat. Tertulis tulisan ‘Would you marry me?’
Hyejin hanya diam tidak mengerti maksud dari semua ini. Hyejin langsung menoleh ke arah namja yang berada disebelahnya itu dan Hyejin dapati Kyuhyun tersenyum 3 jari ke arahnya.  Namja itu langsung berlutut dihadapan Hyejin dan mengambil cincin yang terikat di benang benang layang layang itu. “Mungkin cara aku melamar mu tidak begitu romantis. Tapi.. Kau mau?”
“Mau apa?” Hyejin berbalik tanya. “Would you marry me? Apakah kamu mau yang jadi terakhir untukku?”
“Tidak..” ujar Hyejin. “Mwo?” tanya Kyuhyun yang terkejut. “Tidak mungkin aku menolakmu.. Yes I would, oppa.”
Aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini karena dirimu, Kyuhyun-ah. Saranghae.
TOK! TOK!
“Neoguya?” tanya Hyejin yang masih memejamkan matanya. Setelah tidak beberapa lama ia rasakan seseorang sedang duduk di atas ranjang yang ia tiduri itu. “Ya! Bocah! Cepatlah bersiap siap!” teriak Kyuhyun.
“Oppa… Aku masih mengantuk.. Jangan mengganggu acaraku hari ini untuk bangun siang.” ujar Hyejin yang lalu menarik selimut tebal doraemon miliknya itu. Kyuhyun langsung membuka selimut tebal doraemon milik Hyejin itu, “Hey.. Tuan Putri cepatlah bangun.”
Kyuhyun mengecup kening kekasihnya singkat. “Ayo bangunlah..” pinta Kyuhyun. “Shireo oppa.” ujar Hyejin manja yang berada didalam selimut.
BRUK !
Kyuhyun langsung mendorong tubuh mungil kekasihnya itu ke lantai. “Ya! Oppa..!” ujar Hyejin yang langsung membuka matanya. “Apa yang kau lakukan? Aigoo kepalaku..” lanjutnya. “Maka dari itu.. cepatlah mandi dan bersiap siap.. Aku tunggu kau di lobby.”
Tiba-tiba saja mata Kyuhyun secara tidak sengaja tertuju pada sebuah kotak besar berwarna merah. “Eo, apa ini?” tanya Kyuhyun yang menyentuh kotak berwarna merah itu.
“Kyaa… jangan buka kotak itu…” larang Hyejin yang lalu merebut kotak berwarna merah itu. “Eo?” Kyuhyun terkejut ketika Hyejin merebut kotak berwarna merah itu. “Hmm, baiklah cepatlah mandi dan bersiap siap.. Aku tunggu kau di lobby. Jangan lama lama, ne?”
“Huaaa, pantainya indah sekali, Oppa.” ujar Hyejin sambil mengangkat tangannya yang seperti membentuk huruf V. “Kau menyukainya?” tanya Kyuhyun antusias. “Nde. Aku sangat menyukainya, oppa.
Disini indah sekali. Aku sangat suka sekali. Udaranya segar sekali.” jawab Hyejin yang masih terpana dengan pemandangan pantai ini sambil menggigil kedinginan karena angin yang lumayan kencang.
Hyejin menoleh ke arah kanannya, ia lihat Kyuhyun duduk di atas hamparan pasir itu sambil menikmati pemandangan yang berada dihadapannya. “Ayo duduk.” ujar Kyuhyun sambil mengetuk ngetuk hamparan pasir itu. “Nde.” jawab Hyejin singkat.
Hyejin rasakan angin yang berhembus dengan lembutnya. Ia menyandarkan kepalanya di bahu bidang milik Kyuhyun. “Sangat Indah.” gumamnya. Tiba tiba, Hyejin rasakan sesuatu cairan kental mengalir dari hidungnya.
Ia menyentuh cairan kental itu dengan telunjuknya. Matanya terbelak ketika mengetahui cairan kental berwarna merah itu adalah darah. Dengan sekejap Ia langsung meruguh tissue yang berada di kantong celananya.
Mungkin ia kelelahan karena semalam ia pergi ke taman bersama seseorang itu, pikirnya.
Ia ambil selembar tissue untuk menghapus darah itu dari hidungnya. “Ada apa denganmu, Jagiya? Neo gwenchana?” tanya Kyuhyun yang dapati Hyejin sedang menutupi hidungnya dengan selembar tissue.
“Nde. Nan gwenchana, oppa.” ujar Hyejin lalu menyembunyikan tissue yang tadi ia gunakan untuk menghapus darah yang mengalir dari hidungnya. “Jeongmal?” tanya Kyuhyun lagi. “Nde. Nan gwenchana.” ujar Hyejin yang masih terpana dengan pemandangan indah ini. “Wajahmu sangat pucat, Jagiya.” ujar Kyuhyun.
“Nde.. Kyuhyun oppa. Nan gwenchana. Kau tidak percaya?” jawab hyejin. Kyuhyun menatap yeoja disampingnya, tersenyum, lalu mencubit pipinya itu, “Nde.. nde, aku percaya denganmu, Hyejin-ah.”
“Ayo kita bermain air.” ajak kyuhyun. “Andwae..,” tolak Hyejin. “Wae?” tanya Kyuhyun singkat. “Aku tidak membawa baju ganti, oppa.” jawab Hyejin. Tanpa mendengar perkataan kekasihnya itu, Kyuhyun beranjak berdiri dan menarik kedua tangan milik Hyejin. Kyuhyun menarik tubuh yeoja itu semakin dekat ke bibir pantai. Lalu bertingkah seolah olah Ia akan melempar tubuh mungil milik kekasihnya itu ke laut.
Andwae!” seru Hyejin. Kyuhyun hanya tersenyum evil mendengar seruan yang keluar dari bibir Hyejin. Kyuhyun lalu mendorong tubuhnya terjatuh di atas air laut, lalu tertawa puas. Hyejin menatapnya tajam, “Ya! Oppa, kau membuat pakaianku basah semua!”. Karena kesal Hyejin langsung menarik kaki kiri milik Kyuhyun, dan alhasil Kyuhyun pun terjatuh di atas air laut sama seperti Hyejin.
Kini pakaian yang dikenakan oleh Kyuhyun juga sama basahnya seperti pakaian yang Hyejin kenakan. Kyuhyun mendesah kesal dan Hyejin menjulurkan lidahnya, lalu berlari dari Kyuhyun. Melihat Hyejin berlari menghindarinya, Kyuhyun langsung berlari mengejar Hyejin.
“Kau tidak bisa mengejarku, Oppa! Aku dulu adalah pelari terhebat di sekolahku.” seru Hyejin yang berlari dari Kyuhyun. “Siapa bilang tidak bisa? Aku pasti bisa mengejarmu, Hyejin-ah. Lihat saja. Meskipun kau berlari keujung dunia, aku pasti bisa mengejarmu.” balas Kyuhyun.
Kyuhyun menarik lengan milk hyejin, lalu memeluk tubuhnya dan alhasil mereka terjatuh. Kini posisi Hyejin berada di dalam pelukan Kyuhyun. “Kau menyukai semua ini?” tanya Kyuhyun antusias. Hyejin mengangguk, lalu tersenyum, “Nde, Oppa. Aku sangat senang sekali. Gomawo atas semua ini.”
“Hyejin-ah, kau mimisan,” ujar Kyuhyun cemas ketika mengetahui Hyejin mimisan. Mimisan?, batin Hyejin. Hyejin baru menyadari bahwa darah sedang mengalir dari hidung mancungnya itu. Kyuhyun langsung menyobek sebagian kaosnya.
Ia langsung menghapus darah yang mengalir dari hidung kekasihnya dengan robekan kaos miliknya itu. “Ayo kita pulang. Kajja.” ajak Kyuhyun. “Oppa, aku masih mau disini.” tolak Hyejin. Kyuhyun menggengam tangan milik Hyejin, “Sudahlah, ayo kita pulang.”
Oppa…, nan gwenchana. Aku hanya mimisan.” tukas Hyejin. “Baiklah. Jika kau sudah lelah dan ingin pulang katakan padaku.” pinta Kyuhyun. “Ne.. Arraseo.” jawab Hyejin lalu tersenyum. Kini posisi Hyejin meluruskan kaki dan Kyuhyun menyandarkan kepalanya di paha milik Hyejin.
Oppa bagaimana jika aku meninggalkanmu?” tanya Hyejin berandai–andai sambil memainkan rambut Kyuhyun yang berwarna cokelat itu dengan jemarinya.
“Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku mungkin menjadi orang yang tidak waras tanpamu. Jika kau meninggalkan aku, aku akan mencarimu sampai ujung dunia dan meminta mu untuk tidak meninggalkan aku lagi. Atau perlu, aku mengingatkan kakimu agar tidak bisa lari dariku.” jawab Kyuhyun panjang lebar lalu tersenyum. “Hmm ne..” deham Hyejin.
“Kau tidak akan meninggalkan aku bukan?” tanya Kyuhyun kepada kekasihnya itu. Hyejin menggeleng lalu tersenyum, “Aniya… aku tidak akan pernah meninggalkanmu.. Saranghae.”
Hyejin langsung mengecup bibir Kyuhyun singkat. “Saranghae.. “ ujarnya sambil tersenyum. “Nado Saranghae..”
 “Yeoboseyo?” sahutku. “Hyejin-ah, Neon eodiya?” tanya Kyuhyun. “Aku sedang bersama teman temanku. Waeyo oppa?” tanya Hyejin santai. “Kau lupa dengan janji kita malam ini?” tanya Kyuhyun. “Mianhae oppa… Aku lupa..” ujar Hyejin.
“Bagaimana kau bisa…-“ perkataan Kyuhyun langsung dipotong oleh Hyejin, “Oppa.. aku sedang bersenang senang dengan teman temanku. Aku tutup teleponnya duluan ya?”
Tanpa banyak omong Hyejin langsung mengakhiri panggilan itu. “Hyejin-ah, Neoguya? Yang menelpon dia?” tanya namja yang berada di hadapannya. “Kalau bukan dia, siapa lagi?”
“Mengapa ia tidak menjawab teleponku?” tanya Kyuhyun dalam hati. Sudah lebih dari 10 kali ia mencoba untuk menghubungi Hyejin, tetapi tidak ada satupun jawaban darinya. Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya ia seperti ini. Atau ada apa apa dengannya? Haruskah aku pergi ke apartemen miliknya?, batin Kyuhyun.
Tanpa banyak omong lagi ia rungguh kunci mobil yang ada di atas meja yang berada dihadapannya. Kyuhyun langsung mengendarai mobil miliknya menuju apartemen milik Hyejin. “Hyejin-ah… neon eodiya..” gumamnya sambil mengendarai mobil milinya. Tiba tiba saja terlintas di pikiran Kyuhyun telah terjadi sesuatu dengan Hyejin.
Kyuhyunpun meningkatkan kecepatan mobil miliknya. Sesampai di lobby apartemen milik Hyejin, Kyuhyun langsung pergi menuju apartemen milik yeoja chingunya itu. Langkah kakinya terhenti di kamar apartemen bernomor 434.
TOK! TOK!
“Hyejin-ah, buka pintunya.. Ini aku, Kyuhyun.” ujar Kyuhyun dari luar. Setelah beberapa lama kemudian tidak ada tanda tanda dia akan membuka pintunya.
Kyuhyun langsung memainkan jari jarinya di atas tombol pengaman apartemen milik Hyejin. Tanpa banyak omong lagi ia langsung masuk kedalam apartemen milik yeojachingunya itu. “Hyejin-ah!” panggil Kyuhyun. Tidak ada jawaban..
‘Kemana bocah ini? Apa dia sedang tidak ada di apartemen? Lalu dia kemana?’, batin Kyuhyun.
Kyuhyun tidak dapati Hyejin di ruang TVnya. Lalu ia beralih ke dapur, tidak tampak batang hidung Hyejin sama sekali. “Hyejin-ah?” tanya Kyuhyun. Ia pun melangkah kaki nya ke dalam kamar pribadi milik Hyejin. Ia dapati sosok Hyejin sedang tertidur dengan lelapnya di ranjang miliknya itu. Wajah yeoja itu pucat.
Melihat wajah yeoja yang pucat itu, Kyuhyun langsung duduk di tepi ranjang lalu mengamati wajah yeojanya itu. Lalu, ia sentuh dahi yeojanya itu dengan punggung tangannya.
Kyuhyun rasakan suhu tubuh Hyejin yang tinggi. Ia demam… “Hyejina-ah! bangunlah..”
Hyejin buka perlahan lahan mata sipit miliknya itu. Matanya terasa berat.
Ia pun mulai mengamati seluruh isi kamar yang dindingnya bercat warna putih bersih itu. Ia dapati Kyuhyun yang sedang tertidur dengan lelapnya di kursi yang berada di sampingnya. Hyejin mulai amati inchi per inchi wajah kekasihnya itu.
Tuhan, terima kasih kau telah mempertemukan aku dengannya…Ia sangat lucu ketika tertidur lelap seperti itu. Aku menyadari betapa tampannya wajah si setan ini.. Tapi ngomong ngomong mengapa ia berada disini?, batin Hyejin.
Kyuhyun pun bangun dari tidur lelapnya. Ia pun mengerjap kan matanya. Aigoo…, sungguh lucu dirinya., ujar Hyejin dalam hati.
“Hyejin-ah, kau sudah sadar?” tanya Kyhuyun. Mendengar perkataan Kyuhyun Hyejin hanya menganggukan kepalanya lemah. Punggung tangan Kyuhyun memegang dahi milik Hyejin, “Syukurlah demammu sudah turun.”
Oppa, apa yang kau lakukan disini?” tanya Hyejin. “Aku disini merawatmu Hyejin-ah. Kau tau? Kau sangat membuat aku khawatir. Kau tidak menjawab panggilanku dan tidak membalas pesan singkatku sama sekali. Jadi aku putuskan untuk pergi ke Apartemenmu. Ketika aku sedang mencari cari kau.Aku menemukan mu dan kau demam. Jadi aku memutuskan untuk merawatmu.” cerita Kyuhyun.
Gwenchana… Aku sudah baikan. Kau pulang saja, oppa. Bukankah kau harus ke kantor?” tanya Hyejin. “Aniya.. Gwenchana.. Lagipula di kantor pekerjaanku sedang tidak banyak kok.” jawab Kyuhyun lalu tersenyum. “Oppa.., Kau pulang saja. Aku yakin kau tidak tidur nyenyak semalaman karena menjagaku. Lebih baik kau pulang dan beristirahatlah.” pinta yeoja itu.
Gwenchana..” ujar Kyuhyun. “Oppa, dengarkan aku. Aku yakin kau tidak tidur nyenyak semalaman.. dan kau harus ke kantor. Jadi pulanglah.” ujar Hyejin. “Kau mengusirku, huh?” kini nada Kyuhyun mulai meninggi. “Aku tidak mengusirmu oppa.. aku hanya-“ Kyuhyun tiba tiba memotong perkataan Hyejin, “Baiklah jika kau mengusirku.. Aku akan pergi..”
Oppa.. bukan itu maksudku.” ujar Hyejin. Kyuhyun menghiraukan perkataan Hyejin lalu keluar dari apartemen milik kekasihnya itu.
Yeoboseyo?” sahut Hyejin. “Hyejin-ah, neon eodiya?” tanya Kyuhyun. “Aku? Aku sedang berada di kafe bersama temanku.” jawab Hyejin santai sambil menyesap kopi yang ia pesan. “Kafe? Kafe mana? Teman siapa?” selidik Kyuhyun. “Memangnya kau harus tau?” tanya Hyejin balik.
“Tentu saja. Kau ini yeojachinguku, Hyejin-ah. Dan ditambah kau baru saja sembuh.” Jawab namja itu. “Teman ku waktu aku berada di bangku sekolah menengah ke atas. Gwenchana.. kau tidak perlu mengkhawatirkan aku oppa.” ujar Hyejin.
“Hyejin-ah, neoguya?” tanya namja diampingnya.
Namja atau yeoja?” selidik Kyuhyun. “Sejak kapan kau selalu ingin tau aku bertemu dengan siapa?” tanya Hyejin agak ketus. “Hyejin-ah, jawab saja pertanyaanku.” pinta Kyuhyun. “Namja dan Yeoja..”
“Penting?” tanya Hyejin. “Tentu saja.. yang pasti..Jangan melirik namja lain..Kau sudah ada yang punya, arrachi?” canda Kyuhyun. “Kau tidak percaya denganku, oppa?” tanyanya ketus. “Tentu saja aku percaya denganmu…, Hyejin-ah. Ada apa denganmu? Aku hanya bercanda.” jawab Kyuhyun. “Nan gwenchana…” jawab yeoja itu ringan.
“Hyejin-ah, neoguya?” tanya namja yang duduk di hadapannya. “Itu siapa, Hyejin-ah?” tanya Kyuhyun. “Oppa, sudah dulu ya…” jawab Hyejin yang lalu memutus telepon.
“Hyejin-ah, neoguya?” tanya namja itu lagi. “Bukan siapa siapa.., oppa.” jawab Hyejin  ringan lalu tersenyum lebar ke arah namja itu.
Udara malam ini cukup segar. Jadi, Hyejin memutuskan untuk pulang berjalan kaki ke apartemen miliknya karena kafe tempat tadi ia bertemu dengan teman temannya dekat dari apartemennya. Hyejin memasuki lobby dan langsung menuju ke lift. Ia tekan tombol tanda keatas. Ketika pintu lift terbuka ia pun masuk lalu menekan tombol 11.
Sesampai di lantai 11, Ia langsung keluar dari lift yang ia tumpangi tadi lalu ia dapati sosok seorang namja berada di depan unit apartemen miliknya. Cho Kyuhyun…
Kenapa ia tunggu di luar apartemenku?Kenapa ia tidak masuk saja? Ah, aku lupa. Aku baru saja mengganti kode keamanan apartemenku, batin Hyejin.
Hyejin menghela napas berat lalu menghampiri namja itu. Menyadari kedatangannya, Kyuhyun langsung menegakan tubuhnya yang ia sandarkan tadi ke tembok. “Darimana saja kau? Jam segini baru pulang.”’ tegur Kyuhyun.
“Sudah kubilang, bukan? Aku tadi bertemu dengan teman teman ku waktu aku berada di bangku sekolah menengah atas.” jawab Hyejin. “Oh, bertemu dengan teman teman namja mu?” tanya Kyuhyun.
“Teman namja yang mana?” Hyejiin berbalik tanya. “Tadi aku mendengar suara namja ketika aku menelponmu..” jawab Kyuhyun. “Tadi aku tidak bertemu dengan teman namjaku saja..Aku juga bertemu dengan teman yeojaku.” ujar Hyejin.
Jeongmalyo?” selidik Kyuhyun yang melempar tatapan sinis ke arahnya. “Kau tidak percaya?” tanya Hyejin.
“Mengapa kau tadi tiba tiba saja mematikan teleponnya?” tanya Kyuhyun. “Karena baterai telepon selulerku mau habis tadi.” jawab Hyejin. “Cih.. Alasan..” sinis Kyuhyun.
“Jadi kau tidak percaya?” tanya yeoja itu. “Makadari itu, mulai besok.. Kalau kau ingin pergi kemana mana, kau harus bilang kepadaku. Arraseo?” tanya Kyuhyun. “Mengapa aku harus bilang?” tanya Hyejin.
“Karena kau yeojachingu sekaligus calon istriku.” jawab Kyuhyun. “Aku memang calon istrimu.. tetapi aku belum sah menjadi istrimu, bukan? Jadi mengapa aku harus bilang? Kau juga bukan eomma, appa, atau oppaku.Sejak kapan kau overprotective seperti ini?” kini suara Hyejin sedikit meninggi.
“Aku seperti ini karena khawatir dan takut jika terjadi yang tidak diinginkan padamu.” jawab Kyuhyun. “Aku bukan anak kecil lagi.. Umurku sudah 25 tahun, Kyuhyun. Berhentilah bersikap seperti ini,oppa.”
“Park Hyejin. Ada apa denganmu? Aku hanya khawatir… Apa itu salah?” tanya Kyuhyun dengan nada yang meninggi. “Aku? Nan Gwenchana. Seharusnya aku yang bertanya padamu..Ada apa denganmu? Memang tidak salah.., tapi tidak berlebihan seperti ini.” jawab Hyejin.
PLAK!
Sebuah tamparan mendarat di pipi milik Hyejin dan tamparan itu berasal dari tangan milik Kyuhyun. Hyejin hanya meringis kesakitan sambil memegang pipi nya yang panas akibat tamparan Kyuhyun.
Sesaat kemudian, Kyuhyun baru sadar apa yang barusan ia lakukan kepada kekasihnya itu. “Hyejin-ah.. aku tidak..-“ ujar Kyuhyun terpotong oleh perkataan Hyejin, “Tidak apa, huh? Jelas jelas kau menamparku, oppa. Ada apa dengamu? Kau tidak seperti ini biasanya.”
“Aku..-“ ujar Kyuhyun yang lalu Hyejin potong lagi, “Kau pulang sana. Aku mau berisitirahat.” usir Hyejin yang lalu masuk ke apartemennya tanpa mengucapkan satu kata patah pun sambil memegang pipinya yang panas akibat tamparan Kyuhyun. “Ya! Hyejin-ah! Mianhae..”
Yeoboseyo?” sahut Hyejin. “Hyejin-ah, kau berada dimana sekarang?” tanya Kyuhyun di seberang sana . “Aku sedang berada di rumah temanku.” ujar Hyejin santai. ­
“Kau lupa dengan janji kita? Atau kau tidak mau datang karena kau masih padaku karena kejadian waktu itu?” tanya Kyuhyun. Hyejin hanya diam mendengar perkataan Kyuhyun itu. “Mianhae.. Jeongmal mianhae. Aku tidak bermaksud waktu itu.” lanjut Kyuhyun.
“Janji apa?” tanya Hyejin balik dengan nada santai. “Bukankah kita berjanji untuk bertemu di dekat kafe kantorku, huh?” tanya Kyuhyun lagi.
“Oh janji itu. Mianhae, aku lupa, oppa.” ujar Hyejin dengan santai. “Kau tau? Aku sudah memunggu disini selama satu jam dan kau tidak datang..” ujar Kyuhyun. “Oppa, sudah dulu ya. Aku sedang sibuk.” ujar Hyejin yang lalu memutus panggilan antara dia dan Kyuhyun.
“Hyejin-ah?”  panggil seorang namja. “Akhirnya kau datang juga oppa.” ujar Hyejin sambil tersenyum lebar melihat kedatangan namja itu. “Kau sudah menunggu lama?” tanya namja itu. “Sudah sangat lama.” jawab Hyejin yang mengalihkan pandangannya dari namja yang berada di hadapannya itu.
Jinja? Ah, mianhaeyo Hyejin-ah.” ujar namja itu meminta maaf. Hyejin menatap namja itu datar, lalu senyuman tiba tiba terukir di wajahnya, “Ah, aku hanya bergurau, oppa.” ujar Hyejin.
Tiba tiba saja telepon seluler milik Hyejin berdering, ia lihat tertulis ‘Cho Kyuhyun’ di layar telepon selulernya itu. “Tidak kau angkat?” tanya namja itu. “Jangan hiraukan saja, Sungmin oppa.” jawab Hyejin.
“Dia yang menelepon kan?” tanya namja yang ternyata bernama Sungmin itu. “Bagaimana kau bisa tau?” Hyejin berbalik tanya. “Terlihat jelas dari raut wajahmu ketika kau melihat layar telepon selulermu.” jawab Sungmin lalu tertawa.
Jinja? Baiklah berhentilah membicarakan hal ini. Ngomong ngomong kau mau memesan apa, oppa?”
Hari ini adalah hari dimana Hyejin dan Kyuhyun akan mempersiapkan acara pernikahan kami. Gedung resepsi, dekorasi, hingga gaun pengantin.
Yeoboseyo?” sahut seseorang diseberang sana. “Oppa.. kau sekarang berada dimana? Kau tau aku sudah menunggu lama disini. Kau mau membuat aku bosan lama menunggumu?” ujar Hyejin panjang lebar. “Aku sedang berada di Jalan.. Sebentar lagi aku akan sampai. Tunggulah.. Arraseo?” balas Kyuhyun.
Sebenarnya Hyejin adalah orang yang dibilang tidak masalah dengan ‘menunggu’ tapi entah kenapa kali ini ia bermasalah dengan ‘menunggu’. Hyejin langsung berjalan menuju kafe yang terletak di dekat butik dimana ia akan membeli gaun pernikahannya. Ia duduk di sebuah bangku dekat kaca besar yang menghadap ke Jalan.
Telepon selulernya berdering, ia rungguh telepon seluler yang berada di kantong mantelnya. Ia lihat tulisan ‘Cho Kyuhyun’ di layar telepon seluler miliknya. “Yeoboseyo?” sahut Hyejin.
“Hyejin-ah, kau berada dimana sekarang? Aku sudah berada di butik dimana kita akan membeli gaun pernikahan untukmu.” ujar Kyuhyun. “Aku sedang berada di kafe yang terletak di dekat butik. Wae oppa?” tanya Hyejin dengan nada sedikit ketus. “Wae? Kau malah bertanya kenapa? Cepatlah kesini Hye-ah.” pinta Kyuhyun.
“Ne.. Arraseo.” ujar Hyejin yang lalu memutus panggilan di antara mereka. Ia beranjak dari kursi yang ia tempati tadi.
Hyejin berjalan menuju ke butik dimana tempat Kyuhyun menunggu. Sesampai di dalam butik, ia dapati Kyuhyun dibalik kemeja birunya sedang memainkan jari jarinya di atas telepon seluler miliknya untuk menghilangkan kebosanan menunggu dirinya.
Hyejin menghampirinya. Sadar dengan kehadirannya, Kyuhyun menghentikan aktivitasnya dan menunggakan kepalanya ke arah Hyejin, “Yeobo…,” panggil namja itu. “Oppa.” balas Hyejin.
“Darimana saja kau?” tanya Kyuhyun. “Kafe di seberang sana.” ujar Hyejin lalu duduk disebelahnya. “Kau tau aku sudah menunggu lama.” ujar Kyuhyun. “Hmmm.” gumamnya. “Kau tidak meminta maaf kepadaku?” tanya Kyuhyun.
“Mengapa aku harus meminta maaf kepadamu?” tanya Hyejin agak sedikit ketus, aku langsung mengalihkan pandangannya dari wajah Kyuhyun. “Aku sudah menunggumu lama Hye-ah.” ujar Kyuhyun.
“Bukankah tadi di telepon aku sudah bilang? Aku yang menunggumu lama. Bukannya kau. Seharusnya kau yang meminta maaf kepadaku.” jawab Hyejin.
“Kau tau sendiri bukan? Pekerjaanku di kantor sedang banyak. Kau ingat proyek yang diberikan Appa untukku? Aku harus menyelesaikan proyek itu 2 bulan kedepan.” ujar Kyuhun panjang lebar. “Oh?” gumamnya singkat. “Baiklah.. Cepat sana kau coba gaun pengantinnya.” perintah Kyuhyun kepada kekasihnya itu sambil tersenyum.
Hyejin mencoba satu demi satu gaun pengantin yang ada di butik ini. Daritadi, ia dan Kyuhyun selalu berbeda pendapat tentang gaun yang akan Hyejin kenakan pada hari pernikahan mereka nanti.
“Hyejin-ah..Kau hanya membuang buang waktu. Cepatlah pilih gaun yang kau suka. Pekerjaanku sedang banyak di kantor.” ujar Kyuhyun yang mulai geram dengan tingkah laku kekasihnya itu.
“Kalau oppa tidak mau menemani aku untuk memilih gaun.. kau harusnya berbicara denganku daritadi.” ujar Hyejin dengan nada yang sedikit meninggi. “Aku ingin menemani kau untuk memilih gaun untuk hari pernikahan kita nanti. Tapi pekerjaan dikantor saat ini sedang banyak.” ujar Kyuhyun. “Oppa lebih mementingkan pekerjaanmu daripada calon istrinya sendiri.” ujar Hyejin.
“Ini semua tidak seperti yang kau bicarakan, Hyejin-ah.” jelas Kyuhyun. “Tidak seperti yang aku bicarakan? Lihatlah faktanya… Kau lebih mementingkan pekerjaanmu dikantor dibandingkan pernikahanmu, Kyuhyun-ah.” elaknya.
“Ya! Ada apa denganmu?” tanya Kyuhyun sedikit membentak Hyejin. Mendengar suara Kyuhyun yang membentak, beberapa pasang mata yang berada di butik memperhatikan mereka. Hyejin hanya mendengus kesal, lalu meninggalkan Kyuhyun. “Hyejin-ah.” panggil Kyuhyun.
Hyein keluar dari butik dimana ia memilih gaun pengantin tadi. Hyejin rasakan genggaman yang kuat dilengannya. Ia menoleh, ia dapati Kyuhyun. “Ya! Ada apa denganmu Hyejin-ah?” tanya Kyuhyun membentak, tak peduli bahwa mereka sekarang berada di tempat umum. “Ada apa denganku? Seharusnya aku yang bertanya denganmu, ada apa denganmu?!” tanya Hyejin membentak karena tidak mau kalah dengan Kyuhyun.
“Aku rindu kau yang dulu, Oppa. Kau berubah. Sekarang kau lebih mementingkan pekerjaan. Aku lelah dengan kau yang selalu sibuk dengan pekerjaanmu,” ujar Hyejin. Genggaman kuat tangan Kyuhyun pada lengan Hyejin mulai longgar.
“Aku rindu kau yang dulu. Aku tidak suka dengan dirimu yang sekarang.” lanjutnya. “Apa yang kau bicarakan, Hyejin? Tidak ada yang berubah dari diriku. Aku sama seperti dengan Kyuhyun yang dulu.” ujar Kyuhyun.
“Kau tidak menyadari itu, oppa? Kyuhyun sekarang lebih kasar dibandingkan dengan Kyuhyun yang dulu. Kyuhyun yang sangat lembut kepadaku. Bukan Kyuhyun yang ringan tangan seperti ini.” jawab Hyejin dengan air mata yang mulai mendesak pelupuk matanya untuk keluar.
“Hyejin-ah..,” ujar Kyuhyun yang mulai melangkahkan kakinya ke arah kekasihnya untuk memeluk tubuh mungil milik Hyejin. Tapi Hyejin langsung menghindarinya.
“Sekarang lebih baik kau pergi ke kantor mu tersayang. Kembali dengan pekerjaan mu yang sangat kau pedulikan daripada yeojachingumu itu. Ah! Atau mungkin kini kau betah di kantor karena ada seseorang sedang menunggumu?”
Kyuhyun langsung melempar tatapan ke arahnya tajam, “Ya! Hyejin-ah!”
PLAK!
Tamparan keras mendarat di pipi milik Hyejin. Hyejin sedikit meringis sakit akibat tamparan yang berasal dari tangan Kyuhyun. Hyejin menatap wajah Kyuhyun, ia lihat raut wajah Kyuhyun yang penuh dengan amarah.
“Ya! Jaga ucapanmu. Park Hyejin! Jangan menuduh macam macam. Kau pikir aku namja macam apa, huh? Aku tidak mungkin melakukan hal itu!” ujar Kyuhyun. “Aku tidah menuduh. Aku hanya berspekulasi saja. Tidak boleh?” tanya Hyejin.
Telepon seluler milik Kyuhyun berdering. Tanpa banyak omong Kyuhyun langsung menjawab panggilan itu.
“Ne Choi Sajangnim..?” ujar Kyuhyun dengan telepon seluler yg ia tempelkan ke telinganya.
Tanpa banyak omong Hyejin langsung pergi meninggalkan Kyuhyun dengan air mata yang mulai mendesak pelupuk matanya untuk keluar.
—-
Kyuhyun terus mengendarai audi hitam miliknya meunuju apartemen miliknya. Tiba tiba telepon selulernya berbunyi, ia pun meminggirkan mobilnya lalu menatap telepon seluler miliknya itu. ‘Park Jung Soo Hyung’.
Tanpa banyak omong Kyuhyun langsung mengakat panggilan itu. “Yeoboseyo?” sahut namja itu. “Kyuhyun-ah, apakah kau sedang bersama Hyejin?” tanya orang diseberang sana. Kyuhyun mengerutkan dahinya, “Hyejin? Hyejin sedang tidak bersama denganku, hyung. Ada apa?”
“Aku daritadi coba untuk menghubunginya tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Lalu, aku mencoba untuk menghubungi apartemennya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Aku juga menghubungi Sooyoung, penghuni apartemen yang letaknya bersebelahan dengan Hyejin, ia bilang sepertinya Hyejin belum pulang. Ini sudah larut malam, Kyuhyun-ssi. Kau tidak khawatir dengan keadaannya?” jawab namja yang bernama Jungsoo itu. “Kemana dia..?” gumam Kyuhyun.
“Jika kau bertemu dengannya atau bisa mengubunginya katakan kepadanya bahwa aku tadi menghubunginya tapi tidak ia jawab. Gomawo Kyuhyun-ssi.” pinta namja di seberang itu. “Ne Hyung.” gumam Kyuhyun lalu menmutus panggilan antara kedua namja itu.
“Kemana lagi dia?” tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri sambil mengendarai audi hitam miliknya. Seharusnya tadi aku tidak menamparnya , batin Kyuhyun. Rasa cemas kini menghampiri Kyuhyun.
Perkataan Hyejin benar.. Kini ia berubah.. Ia kini sibuk dengan pekerjaannya itu. Kyuhyun yang sekarang bukanlah lagi Kyuhyun yang lembut terhadap kekasihnya.. melainkan Kyuhyun yang ringan tangan.
“Harus kemana aku mencari dia malam malam seperti ini?” tanya Kyuhyun lagi pada dirinya sendiri. Kyuhyun terus menerus memutar otaknya untuk mengetahui dimanakah Hyejin sekarang.
“BINGGO!” ujar Kyuhyun.
Ia pun menambah kecepatan mobil itu. Pasti ia disana, batin Kyuhyun. Kyuhyun pun mengendarai mobilnya dengan rasa cemas menghampirinya. Kini ia sangat merasa bersalah karena kejadian tadi. Tidak seharusnya ia melakukan itu pada kekasihnya.
Kyuhyun mulai mengurangi kecepatan mobil yang saat ini ia kendarai itu. Mobilnya pun berhenti di depan sebuah taman yang sudah sepi karena ini sudah larut malam. Ia pun mematikan mobil miliknya lalu turun dari mobil itu.
Iapun merapatkan mantel yang ia pakai karena udara malam ini sangat dingin. Ia pun mulai melangkahkan kakinya untuk mencari dimana kekasihnya itu. Semoga dugaanku benar, batin Kyuhyun.
“Hyejin–ah!” teriak Kyuhyun mencari kekasihnya itu. “Hyejin–ah!” teriaknya lagi. Tidak ada sahutan. Tiba tiba saja ia bertemu dengan salah satu petugas kebersihan taman itu, “Permisi, apakah anda melihat seorang yeoja di sekitar sini?”
Petugas kebersihan taman itu menggeleng, “Maaf, saya tidak melihat seorang yeoja di sekitar sini.”
“Oh, ne. Kamsahamnida.” ujar Kyuhyun ramah lalu meninggalkan petugas kebersihan itu lalu kembali mencari Hyejin. Ia mulai kembali melangkahkan kakinya untuk mencari Hyejin.
Tiba tiba saja terlihat dari kejauhan seseorang sedang duduk di sebuah bangku taman yang terletak dibawah lampu taman yang memiliki 2 meter. Cahaya lampu taman ini menyorot yeoja yang sedang duduk di bangku taman itu.
Melihat sosok itu, Kyuhyun langsung bernapas lega. Hyejin-ah?” ujar Kyuhyun. Tiba tiba ada seseorang yang menghampiri yeoja itu lalu memeluknya. Langkah kaki Kyuhyun pun terhenti melihat pemandangan itu.
Siapa namja itu?, batin Kyuhyun.
Kyuhyun mendengar suara orang tertawa. Mereka tertawa?, batin Kyuhyun. Setelah beberapa lama kemudian Hyejin dan entah siapa sosok itu berdiri dan mulai melangkahkan kaki mereka untuk pergi dari taman ini. “Hyejin-ah!” teriak Kyuhyun. Hyejin tidak meghiraukan teriakan itu.
Sosok mereka lama perlahan hilang dari pandangan Kyuhyun.  Siapa namja itu?
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar