Pengikut

Senin, 22 Oktober 2012

Kiss with capucinno taste

Title            : kiss with cappucinno taste
Cast            : – Ahn soojin
- lee donghae as him self
- cho kyuhyun as him self
Genre          : – romance
Rating         : – all ages
Length        : – 8 pages
Author        : – sarah may effendi
Author’s note : this is my first fanfiction. It’s so fresh b’cauce I’ve never post it in everywhere or somewhere. And this is real from my mind,head,and my tired. I hope all of you want to read it and leave the comment for me. And don’t be plagiarism because it’s not typical of people in Indonesia.

Aku melihat senja baru dalam hidupku
Bermain dengan kunang kunang di tengah heningnya malam
Setelah kau torehkan kerinduan tak berbalas
Kini kau muncul di balik senyum sang surya
Melukis amarah bagiku
Kau datang dan pergi semudah memalingkan wajah
Kenapa?
Kenapa?
Berikan aku alasan yang mampu kucerna!
Dan aku tahu jika hati ini….

“gomawo sunbae,,”ucapku pada lee donghae. Ia adalah sunbae-ku ketika aku masih di SMA dahulu. Setiap hari ia datang ke kedai kopi yang sudah berdiri selama 3 tahun ini. dia tak pernah mengeluh akan kekuranganku. Bagaimana aku harus membalasnya?. Aku melirik ke kalender. Kulihat lingkaran berwarna merah melingkari angka 15 di bulan ke Sembilan. Itu berarti hari ulang tahunku. Dan tepat pula sudah satu tahun semenjak ia menyatakan rasa aneh yang mengganggu pikiran dan hatinya. Rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Rasa dimana ia mampu dibawa terbang menyentuh langit langit mimpi di setiap malam malam nya. “huh” aku menghela nafas. Bahkan sampai saat ini pun aku tak dapat menjawabnya. Ahn Soojin, kau sungguh bodoh. Mengapa kau meng gantungkan dia. Bagaimana jika ia terbang mencari bunga yang lain?. Atau.. bagaimana jika sayapnya patah akibat perbuatanmu?. Aku sungguh bingung. meski malaikat tak bersayap ini selalu di sisi ku, terkadang aku masih memikirkannya. Cho Kyuhyun, mengapa kau meninggalkanku tanpa mengucap salam perpisahan padaku.
“soojin-a, saengil cukahae!”ucapnya ntah yang keberapa kali.
“ara sunbae-a”jawabku.
“kenapa tak kau buka kadonya?. Wae? Apa kau tidak suka?”tanyanya dengan wajah sedikit kecewa.
“anio, aku hanya merasa sedih, kenapa kau selalu baik kepadaku. Tak bisakah kau menjadi sedikit jahat kepadaku?”tanyaku dengan senyum mengejek.
“tentu saja bisa. Kau mau aku menjadi pria yang berperan antagonis di film titanic? Atau menjadi si jack dawson di film titanic juga?. Atau … menjadi …”ucapannya terputus karena aku tersenyum dan pelan pelan membuka bungkusan berwarna putih, warna favoritku. Setelah begitu penasaran, akuhirnya kudapati sebuah kalung berinisial S. sungguh cantik kalung itu. aku tersenyum renyah.
“cha! Aku juga memiliki inisial ku!”ucapnya sambil menunjukkan kalung berinisial D itu padaku.  Aku tersenyum tetapi heran di dalam hati. Ada sesuatu yang menjanggal. Tapi aku tak ingin memperlihatkannya.
Aku mengulurkan tangan kananku.”pakaikan!”pintaku. ia langsung mengambil kalung itu. aku berada di dekat pipinya, menyentuh telinganya, dan menghirup aromanya.
“selesai!”ucapnya.”otte?”tanyaku.”wah bagus sekali”ucapnya lagi.
“gomawo sunbae!”

                                                                                                ***

“soojin-a, aku ingin mengajakmu keluar. Apa kau bisa?”tanya donghae melalui SMS  padahal ia tengah duduk bersantai dengan cappuccino hangat miliknya di meja nomor delapan. Tentu aku nyengir. “issh jinja” seperti inilah, ia mampu mengukir senyum padaku di setiap hariku yang sunyi. Aku mengangkat tangan dan mengacungkan jempol untuknya. Ia tertawa.
Hey turunkan tanganmu, baunya sampai kesini. Bagaimana jika pelanggan kabur?
Ledeknya pada SMS yang baru kuterima.
Silahkanlah jika sunbae ingin meledekku terus. Mumpung hari ini adalah hari ulang tahunku.
Balasku.

“menejer, ada pelanggan yang ingin kau langsung mengantarkan kopi ini untuknya!” ujar seorang pegawai ku.
“dugu?”tanyaku.
“maaf menejer. Aku tak tahu. Dan ini juga baru pertama kali aku melihatnya!”jawabnya. namanya Dong Ah. Pegawai kepercayaanku. Dia lah orang yang pertama kali kuterima berkerja di kedai kopi ini.
“oh, baiklah!”ucapku yang langsung mengambil kopi dari tangannya dan membawanya ke meja nomor 7. Angka favoritku.
“ini dia kopinya. Silahkan menikmati. Jia ada sesuatu, katakanlah pada kami tuan!”ucapku pada lelaki bertopi itu. kemudian ia berdiri, aku mundur dua langkah. Ia membuka topinya. Sontak aku terkejut bagai disambar petir di siang bolong. Mataku yang tadinya sayup sayup kini hampir keluar. Begitupun beningan putih di mataku. Seketika itu jatuh langsung. Benar. Dia adalah Cho Kyuhyun.
“orae manyiera!”ucapnya sambil membungkukkan badan padaku. Donghae juga berdiri kebingungan melihatku. Ia mendatangiku.
“waeo? Wae uro? Gwaenchana?”ia melontarkan rentetan pertanyaan itu.
“orae manyira donghae hyung!”ucap kyuhyun yang juga membungkuk kepada donghae. Donghae pun juga terkejut, mungkin ia berpikir bahwa tak ada lagi harapan untuknya.
“ne. kapan kau kembali?”tanya donghae. Sedari tadi aku masih menunduk tak percaya. Donghae pun membawa kami ke balkon. Ia menghindari kami dari beberapa pasang mata yang dari tadi dengan seriusnya melihati kami.

                                                                                                ***
Aku berhadapan dengan namja ini si Cho Kyuhyun. Aku telah membatalkan perjanjianku dengan Donghae sunbae melalui bisikanku padanya ketika naik ke balkon. Setelah itu ia pergi meninggalkan kami. Aku masih membisu. Kyuhyun berdiri tepat di depanku. Wajahnya sungguh berbeda dengan pertemuan di meja nomor 7 tadi. Wajahnya lebih terlihat sedih dan senag. Aku mendongakkan kepalaku.
“kenapa kau kembali?”tanyaku.
“karena aku ingin kembali!”ucapnya.
“aku serius kyuhyun!”
“aku juga!”
Aku merasa dipermainkan oleh cinta pertamaku dulu ini. aku pun berniat pergi tapi ia langsung menyambar tanganku dan memelukku dengan lembut. Aku memberontak, semakin aku memberontak, semakin kuat pula pelukan itu. aku pun pasrah. Air mataku bergelinang membasahi bahunya.
“menangislah kau putri salju ku!”ucapnya. aku menaikkan tangaku dan memukul mukul dadanya dengan pelan.
“bogoshipeo!”lirihnya dan kurasakan air matanya jatuh mengenai leherku. Aku menagis semakin kencang dan meluapkan semua yang telah menyesaki pikiran dan benakku. Selam 15 menit aku menangis di pelukannya! Akhirnya aku pun melepas diriku dari tubuhnya. ia menghapus air mataku.
“napeun namja!”hardikku.
“ne, na niga napeun namjaya!”jawabnya. kami pun duduk di lantai yang bersih ini. mereka akan menjadi saksi dari penjelasannya mengapa ia meninggalkanku. Kami berdua duduk menatap meja yang ada di depan kami.
“kau tahu ibuku?”tanyanya. aku mengangguk pelan.”ia sangant membenciku kan?”tanya nya lagi. Sekali lagi aku mengangguk. “kini… ia telah meninggal!”ucap kyuhyun. Aku pun mengalihkan pandangan ke arahnya, ia juga menatapku dengan dalam, tangannya pun langsung merangkulku. Entah kenapa aku menurut.
“ia membenciku karena ia menyayangiku. Ia tak ingin aku seperti dirinya yang selalu dimanja oleh orang tuanya, dan ketika orang tuanya telah tiada, ia pun hampir bunuh diri. Tiga tahun yang lalu aku mendapat surat bahwa ia tengah meregang nyawa karena Attaksia yang ia derita. Bahkan kedua kakinya telah tiada. Untuk pertama kalinya aku mender ia memanggilku dengan sebutan “putra ku!”. Ia mengelus kepalaku dengan sayang, dan saat itu pula ia telah tiada. Aku tak menangis, tapi hatiku yang menangis. Enathlah menapa aku begitu sedih kehilangan sosok seperti dia yang tak pernah memperdulikanku. Akhirnya aku menerima wasiat untuk pergi ke Shanghai untuk membangkitkan perusahaannya yang tengah diambang gulung tikar. Akhirnya aku pun pergi kesana dan sampai sekarang perusahaan itu masih berdiri kokoh” jelasnya panjang lebar. Kurasakan air matanya hampir keluar.
“tapi, kenapa kau tak menjelaskannya padaku dan tidak mengucap salam perpisahan padaku?”tanyaku.
“aku sudah menyalipkan surat di novel yang terakhir kali kau baca waktu itu. kau tak membacanya?”tanyanya. aku mencoba mengingat buku apa yang terakhir kali kubaca. Aku teringat itu adalah novel yang berjudul “the second” . “itu adalah milik Aerri dan aku telah mengembalikan padanya”ucapnya.”aisshhh, pantas saja kau tak pernah menghubungiku!”kesalnya. “dimana ia sekarang?”tanya kyuhyun. “kudengar ia telah pindah ke Australia”jawabku. “aisshhhh” aku tersenyum kecil melihat ekspresi wajahnya.

                                                                                                ***
Donghae  POV
“soojin-a?”panggilku.
“oh, sunbae!”ucapnya tersenyum sumringah.
“waahh sepertinya uri soojin sangat ceria”jawabku.
“tangenaji”balasnya.
“bagaimana kalau makan siang ini kita …
“soojin-a!”sapa kyuhyun dari belakang ku. “o”soojin berteriak sambil melambaikan tangan.
“mianhae sunbae, aku telah memiliki janji dengan namja evil ini!”ucap soojin.
“wae? Hyung kau mau ikut? Ayolah!”ajaknya.
“ah,gwaenchana. Lain kali saja!”ucapku.
“mmm,, soojin-a mani mogo! Haraseo!”ucapku sambil mengelus rambutnya.
“ne, annyeong sunbae!”ucapnya sambil melambai kan tangan.
Soojin yang lama telah kembali. Hidupnya kini sungguh berwarna. Awan hitam di kepalanya telah enyah. Aku menitikkan air mataku. Habislah harapanku. Sirna semuanya. Aku sudah mencintainya begitu gila. Apakah aku harus meninggalkannya?. Baiklah sepertinya ini yang tebaik. Jika k uterus menetap disini. Aku takut aku akan terjatuh tanpa bangkit kemuadian. Aku mengepak kedua tanganku dan berbalik aku merentangkan kedua tanganku menghadap langit dan menarik nafas dengan dalam. “annyeong soojin-a”
YI YEUL

                                                                                                ***

Aku menyenderkan tubuhku pada dinding putih di balkon,sambil memegang ponsel ku yang mungil itu. aku heran, sudah seminggu 2 hari ini, aku tak melihat Donghae sunbae ataupun sms darinya. Ini sungguh aneh. Apa dia patah hati? Aku bertanya pada diriku sendiri. Tapi kali ini rasanya benar-benar aneh. Aku seperti berada di ruang kedap udara. Sungguh sesak. Meski kyuhyun sudah berada di sisiku lagi.aku merasa bahwa ada yang hilang dari diriku. Apakah aku mulai menaruh rasa padanya?. Kalau pun ia, kenapa aku sungguh tamak. Sudah emndapat kyuhyun masih menginginkan sunbae. “aduuh” aku merengek. Kenapa perasaanku semakin tidak enak. Tiba-tiba Dong Ah menghampiriku dan memberikan sebuah amplop berwarna putih gading dengan berisikan secarik kertas.

Anyyeong soojin-a. kau sudah makan kan?. Maaf, ini sudah hari kedelapan aku tak memberikan kabar kepadamu. Aku tengah mengurus keberangkatanku!
“apa keberangkatan?”tanyaku. aku  baca lagi surat itu dengan sebaik mungkin. Perasaanku semakin berkecamuk.
Aku akan pergi dalam jangka waktu yang aku sendiri tak bisa menentukannya dan tak bisa pula kutentukan kapan aku akan kembali. Ucapanku setahun yang lalu, mmm tak apalah jika aku tak mendapatkan jawabannya langsung dari dirimu. Tapi aku tahu apa jawabanmu. Dan ketika hari ulang tahunmu, kau pernah memintaku untuk menjadi orang jahat, aku telah melakukannya tiga tahun yang lalu. Ketika kau pingsan atas kepergian kyuhyun, aku yang menerima surat dari Aerri sebelum ia pergi. Ternyata itu surat dari kyuhyun. Surat itu aku simpan hingga sekarang. Aku jahat kan? Aku sengaja , kaarena takut kau akan lebih terluka karenanya. Tapi ternyata aku salah, aku telah membuatmu sakit dan menderita selama 3 tahun karena surat itu. Ahn soojin, jangan memanggilku sunbae lagi. Karena aku bukanlah sunbaemu lagi. Aku telah menjadi pria yang sangat jahat. Tapi kini sepertinya kau takkan menangis lagi. Pelangimu telah kembali. Dan aku, kunang-kunangmu telah pergi. Heheh. Oaia, aku sekarang mirip pangeran YIYEUL di drama princess hours kan?. Sebenarnya aku menginginkan peran sebagai Jack Dawson di film titanic. Tapi sepertinya itu bukan milikku!. Terima kasih soojin kau telah memberi warna pada hidupku. Aku akan pergi ke jerman hari ini. tersenyumlah soojin. Dan aku ingin mengatakan ini “saranghe!”

Tanpa basa-basi,air mataku mengalir kencang sembari membaca surat itu. aku menangis keras. Ternyata kyuhyun sudah memperhatikanku dari tadi. Ia tak bertanya lagi padaku. Mungkin ia tahu. Ia mengangkat bahuku dan berusaha untuk membangkitkanku. “pergilah!”ucap kyuhyun. “temui sunbae-mu itu. aku telah menyiapkan mobil dibawah!”serunya lagi. “apa maksudmu? “tanya ku. “aku tahu semejak hari terakhir hyung mengacak rambutmu itu bahwa hatimu tak lagi padaku. Selama kau denganku, kau hanya tersenyum biasa. Berbeda saat kau SMS an dengan hyung di kafe ketika kita pertama bertemu. Aku hanya melihat senyum tulusmu untuknya.jangan bohongi hatimu. Aku tidak apa-apa!”ujar Kyuhyun. Entah kenapa dengan semua ucapan kyuhyun itu aku merasa yakin sekali akan keputusanku untuk menemui donghae sunbae dan menghentikannya. Kyuhyun memberikan kunci mobilnya, dengan cepat kutangkap kunci mobil itu dan aku berlari sebisa dan secepat mungkin.
Aku berlari memasuki Bandar udara. Aku terus memacu langkahku kubiarkan rambutku tergerai kesana sini. Aku pun menanyakan kepada petugas yang berada di pintu keberangkatan, “pak, apa tujuan ke jerman sudah lepas landas?”tanyaku. “ye, baru lima menit yang lalu!”jawabnya. mendengar jawabnnya pun aku terkulai lemas, aku mendeprok di landai. Petugas itu panic. “gwaenchanna aggashi?”tanyaku. “natemune! Aku sendiri yang melepas kunang-kunangku yang indah!”ucapku. aku berdiri dan melangkah dengan pasrah. Air mataku benar-benar tak terbendung. “apa ia akan kembali?”tanyaku pada diriku sendiri, aku memegang kalung permberian darinya. Aku semakin tak kuasa. Akhirnya pandanganku gelap, aku pun terjatuh tak sadarkan diri.
“soojin-a,,”tanya seseorang yang tengah menggoyangkan tangannya ke wajahku. Sepertinya aku mengenalnya. Mataku pelan-pelan terbuka dan akhirnya terlihat jelas. Aku langsung duduk “akhh”rintihku sambil memegang kepalaku. Aku menatap matanya dengan tatapan dalam, aku melayangkan tangan kananku ke pipinya. “a..”rintihnya.
“itu balasan untukmu Donghae-ssi.!”ucapku.
“ssi?? Aku tuaa darimu 2 tahun!”elaknya sambil memegang pipinya.
“kau! Telah berbuat jahat dengan menyembunyikan surat dariku”ucapku sedikit kasar. Ia tertunduk lemas. “mianhae”singkatnya pelan.
“busun mianhe? Kau juga telah membuat dirimu yang akan mendapat peran pangeran Yiyeul . aku tak mau kau mendapat peran itu.” ucapku. Ia mulai mendongakkan kepalanya dengan tatap bingung.
“jangan senang dulu. Aku juga tak mau kau mendapat peran sebagai Jack Dawson” ucapku. Ia pun tertunduk lagi. “ya’ aku belum selesai bicara, aku tak ingin kau berperan sebagai Jack Dawson karena akhirnya kau akan meninggalkanku. Dan kau barusan hampir berhasil melakukannya. Aisshhhh. Jinja!”kesalku.
Aku menarik kerah bajunya dan membawanya hingga ia duduk dihadapanku. Ia menatapku dalam “jadi, aku harus dapat peran apa?”tanyanya padaku. Belum lagi aku menjawab, aku melengketkn bibirku ke bibirnya yang merah. Kucium dengan lembut bibirnya , ia sedikit membalas. Akhirnya kulepas bibirku dari bibirnya dan kupeluk ia dengan erat.
“aku ingin kau mendapat peran sebagai vampire Edward Cullen di Twilight , karena kau tak pernah hilang dan akan abadi di hatiku selamanya!”jawabku. donghae membalas pelukanku dengan haru. Aku melepas pelukannya. “oppa!. Saranghae!”ucapku singkat. Tanpa basa-basi ia kembali mencium bibirku dengan senyuman. Kubalas ciuman itu. di sela-sela cimannya, ia mengucapkan sebuah kalimat “ rasanya seperti cappuccino ”. Aku semakin tersenyum.semakin kulumat bibirnya yang merah itu .
                                                        
                                                                     Lanjutan puisi di atas…

Dan aku tahu jika hati ini….
Bukanlah lagi untukmu tuan Cho.
Hati ini milik kunang-kunang bermarga Lee
Dan ia dipanggil donghae..
Saranghae oppa-ya!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar