Nama Author : Astina (astince_hinata@yahoo.co.id)
Main Cast : Park Chan Yeol (EXO K)
Other Cast : Minami Fujisaki
Length : Oneshoot
Genre : Tragedy,Sad-end
Rating : T
Disclaimer : Tuhan YME
Note : Fanfic ini sudah pernah aku publish di Facebook-ku,alamatnya sudah aku sebut diatas. Happy Reading. Kritik,Saran yang Membangun,dan Komentar yang kuharapkan. Gomawo ^^

60 minutes before
Hujan gerimis menghiasi kota Tokyo malam itu,di sudut terang di sebuah restoran sushi yang cukup terkenal,seorang lelaki tinggi dengan wajah kusam sedang duduk sambil melahap sushi-nya. Wajahnya terlihat murung dan terpuruk,nama lelaki itu adalah Park Chan Yeol.
Enam puluh menit sebelum kematian naas-nya,orang itu masih menikmati sushi sambil memikirkan kekasihnya yang sudah sebulan tidak ditemuinya. Heran dan sedih bercampur dalam hati Chanyeol,kemanakah kekasihnya itu pergi?
Masih sibuk mengunyah sushi,sambil menahan dingin yang diciptakan malam dan gerimis. Suasana restoran itu ramai sekali, membuat Chanyeol tidak betah dan segera menghabiskan sushinya dengan lahap.
50 minutes before
Sepuluh menit ia menghabiskan waktu untuk makan,ditambah mengantri untuk membayar. Sampai pada akhirnya Chanyeol bisa keluar dari restoran itu sambil menghirup udara dingin Tokyo. Dikepalkannya kedua tangannya yang langsing dan besar itu supaya tidak kedingingan,kemudian ia berjalan tak tentu arah menyusuri sederetan warung kaki lima yang tak kalah ramainya dengan restoran sushi tadi.
Wanita itu bernama Minami Fujisaki,wanita blasteran Jepang-Korea itu pertama kali bertemu Chanyeol waktu mereka kuliah di Tokyo University. Chanyeol adalah kakak kelas Minami yang langsung jatuh hati pada Minami ketika ia memberikan pelatihan MOS kepada adik kelas waktu itu.
Minami juga sangat mecintai Chanyeol,namun yang membuat Chanyeol heran adalah mengapa Minami tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar? Sudah sebulan ini Chanyeol menahan rindu sambil menangis sembunyi-sembunyi dalam apartemen yang ditinggali bersama ayah dan ibunya yang sudah tua.
45 minutes before
Wajahnya benar-benar kedinginan sekarang,Chanyeol mulai bersin-bersin dan batuk. Bodohnya ia lupa membawa sarung tangan dan topi tadi. Hidungnya memerah dan matanya berair,seolah-olah menangis padahal tidak.
Tidak betah dengan dinginnya malam yang semakin menusuk tulang,Chanyeol berputar mencari toko pakaian hangat untuk beli sweater yang lebih tebal dan sarung tangan serta topi. Rasanya tidak mungkin menemukan toko pakaian di tengah jajaran warung seperti ini,mustahil. Maka Chanyeol terus berjalan,berharap toko yang ia maksud segera ditemukan.
40 minutes before
Lelah berjalan,Chanyeol belum menemukan toko yang dicarinya,ditambah lagi rasanya ia tersesat kali ini,karena dari tadi ia berjalan tak tentu arah. Sambil membaringkan kaki di emperan toko yang sudah tutup,pikiran Chanyeol melayang ke beberapa tahun yang lalu,tahun-tahun indah yang ia lewati bersama Minami.
Minami adalah gadis ceria yang berkepribadian baik,prestasinya lumayan dan berasal dari keluarga terpandang. Chanyeol tidak melihat Minami dari segi ekonomi,namun yang ia lihat adalah Minami benar-benar sosok gadis yang ia idamkan selama ini,yang walaupun berduit banyak tapi tidak sombong.
35 minutes before
Lagi lagi tinggal tigapuluh lima menit sebelum Chanyeol meninggal,ia masih duduk di emperan toko sambil membayangkan wajah Minami. Tidak ada yang tahu bahwa kematian seseorang akan datang begitu cepatnya bukan? Bayangkan saja,tigapuluh lima menit terakhir hidupnya,seorang Park Chan Yeol masih murung karena memikirkan kekasihnya.
Tidak terbayang oleh Chanyeol akan kematiannya yang sebentar lagi,yang ia rasakan hanya kosong dan sedih,tidak ada lagi yang mengisi hidupnya. Minami pergi,ayah dan ibunya sudah tua renta,kuliah juga sudah tidak se-asyik dulu dan masih banyak lagi alasan atas kesedihan Chanyeol saat ini,semua alasan di atas membuatnya merasa ingin mati saja. Tapi siapa tahu ternyata apa yang ia katakan benar-benar akan terjadi?
30 minutes before
Semakin dekat lagi sampai malaikat maut benar-benar mencabut nyawanya. Dalam tigapuluh menit akhir hidupnya,Chanyeol beruntung bisa dipertemukan lagi dengan Minami. Dilihatnya gadis itu menggunakan jas formal wanita sambil membawa tas tangan mewah berwarna hitam. Awalnya Chanyeol tidak yakin bahwa itu Minami,tapi dari senyumannya saja Chanyeol sudah tahu pasti itu Minami Fujisaki.
“Minami,apa kabar?” tanya Chanyeol setelah berlari kecil menuju Minami.
“Oppa? Bag..bagaimana kau bisa disini?” gagap Minami sambil menoleh kanan kiri,seolah khawatir akan sesuatu.
“Aku hanya sedang jalan-jalan. Kau tahu? Aku..aku merindukanmu.” Kata Chanyeol sambil menangis,air mata rindunya keluar begitu saja. “Dan asal kau tahu,sebulan ini aku terus memikirkanmu.” Lanjut Chanyeol.
Minami hanya bisa menatap Chanyeol dengan tatapan merasa bersalah,seolah dia tidak sengaja melakukan ini pada Chanyeol,tapi pada kenyataanya Minami memang tidak pernah sengaja membuat Chanyeol menjadi sesakit ini,karena Minami tahu mereka berdua saling mencintai.
“Kemarilah oppa.” Ajak Minami ke sebuah bangku kayu di depan sebuah minimarket yang lampunya sudah redup.
“Aku..tidak pernah segaja melakukan ini,kau tahu semua yang kulakukan pasti ada alasannya. Aku minta maaf sudah berbohong dan membuatmu menunggu selama satu bulan ini. Kalau kuberitahu,apakah kau tidak akan marah?”
“Lebih baik aku tahu kenyataannya daripada berada dalam ketidakpastian.” Jawab Chanyeol.
“Aku sudah menikah,oppa. Orangtuaku menjodohkanku,aku tidak bisa menolak kehendak mereka. Maafkan aku.” Kata Minami,disusul tangisnya yang juga pecah mengiringi tangisan Chanyeol.
25 minutes before
“Hahaha…sial,aku harus menerima kenyataan sepahit ini di malam sedingin ini,mana jalanan ramai lagi. Hahahaha…aku malang sekali ya,Minami?” tawa Chanyeol,itu tawa kesedihan.
“Oppa,berhentilah bersikap begitu! Aku tahu kau sangat sakit,tapi jangan bicara seolah-olah aku yang salah!”
“Ne..aku mengerti kok,kalau begitu hubungan kita sudah berhenti sejak sebulan lalu? Wah,padahal selama sebulan ini aku masih menganggapmu pacarku,maaf ya,aku tidak tahu sih.”
“Sudahlah,oppa…walaupun kita sudah bukan sepasang kekasih,tapi aku masih ingin menyimpan kenangan kita. Kuharap kau mau melakukannya juga,jangan buang kenangan kita,ok?”
“Tidak. Tidak akan pernah. Minami…”
“Ne?”
“Berikan aku sebuah pelukan…satu saja,untuk yang terakhir kalinya.
20 minutes before
Pelukan hangat yang merupakan pelukan terakhir yang akan diterima Chanyeol,pelukan hangat dari seorang Minami. Sambil memeluk satu sama lain,mereka juga menangis dan membahasi baju satu sama lain,seolah menepis kenyataan bahwa Minami sudah bersuami,seolah kembali ke masa-masa indah itu,dimana mereka biasa berpelukan.
Duapuluh menit itu berarti tidak lama lagi bukan? Beruntungnya Chanyeol masih bisa mendengar sebuah kenyataan,yang walaupun itu pahit baginya,ketimbang mati penasaran? Lebih baik begini. Walaupun hatinya sudah hancur berkeping,namun ia bisa menata hatinya supaya tidak sakit-sakit amat,berusaha ikhlas dan tidak sedih lagi.
15 minutes before
Untuk orang-orang yang dikasihi dan mengasihi Chanyeol,apakah mereka tahu bahwa Chanyeol akan mati dalam hitungan kurang dari 900 detik lagi? Hitungan detik rasanya akan lebih cepat daripada hitungan menit.
“Terimakasih,sudah mau memelukku.” Kata Chanyeol sambil melepas pelukannya,yang sebenarnya ia tidak mau untuk melepasnya.
“Tidak masalah,aku juga senang bisa memelukmu.”
“Jujur,aku masih mencintaimu,Minami.”
“Aku juga masih mencintaimu,oppa. Tapi hatiku sudah terikat dengan suamiku,maka perlahan aku harus memaksa hatiku sendiri untuk segera melupakanmu.”
“It’s OK,aku sangat mengerti keadaanmu.”
“Sekali lagi maaf,satu kata maafku ini untuk semua kesalahan yang pernah kuperbuat padamu,dari awal kita bertemu saat MOS,sampai detik ini.” Kata Minami sambil menyeka airmata-nya.
10 minutes before
Dentingan lonceng kematian berdentang di alam lain,Chanyeol masih belum bisa mendengarnya. Ketika sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju,dengan supir mabuk yang tidak sadarkan diri adalah penyebab Chanyeol kehilangan nyawa. Sebentar lagi…
“Oppa,cepat pergi,suamiku sudah selesai belanja di minimarket.” Kata Minami,walaupun itu kalimat mengusir,tapi nada-nya seolah tidak ingin mengusir.
“Ok,semoga harimu menyenangkan,Minami. Dah.”
“Oppa…”
“Apa lagi ?”
“Hiduplah dengan bahagia,ya?”
“Iya,tenang saja.” Kata Chanyeol sambil mengedipkan sebelah mata.
Langkah kakinya mantap menuju aspal jalanan yang licin,menoleh kanan-kiri sambil menunggu jalanan sepi. Masih belum merasakan tanda kematian yang berarti,tapi apakah Chanyeol tahu bahwa malaikat maut itu sudah ada di dekatnya sekarang ini? Tentu Chanyeol tidak tahu.
5 minutes before
Chanyeol mulai bosan menunggu jalanan yang tak kunjung sepi,Tokyo memang selalu padat! Dengan kaki gemetar dia terus berdiri di samping aspal. Lima menit tersisa,seorang manusia jelas tidak ingin mati dengan cara mengenaskan,setidaknya jangan semengenaskan ini. Oh! Tapi siapa yang tahu? Itu kehendak Tuhan,bukan kehendak manusia,kan?
2 minutes before
Chanyeol merasa jalanan sudah sepi sekarang,sudah aman untuk menyebrang jalan. Amankah? Itu sih pikiran Chanyeol,padahal kenyataannya tidak aman sama sekali untuk menyebrang saat itu. Kaki mulai bergerak,raga juga ikut menyusul,bermaksud ingin sampai di trotoar satunya,tapi sepertinya sebelum sampai ia harus mati duluan.
1 minutes before
Mobil itu melaju kencang sekali,pengemudi mabuk itu padangannya kabur dan tangannya tidak mengontrol kemudi dengan baik. Sial! Chanyeol masih belum merasa bahwa dirinya akan mati kurang dari 60 detik lagi? Hahahaha…belum tahu dia! Di sisi lain,Minami masih duduk sambil menunggu sang suami selesai membayar.
60 seconds before
Baiklah,malaikat mau itu sekarang sudah siap menarik ruh Chanyeol dan memisahkannya dari tubuh tegapnya yang tampan. Yah..Chanyeol itu lelaki tampan yang masih muda,yang harus mati muda pula,sungguh sedih.
15 seconds before
Chanyeol berada di tengah-tengah jalanan beraspal Tokyo,sama sekali tidak menyadari ada mobil akan menabraknya. Beberapa orang sudah berteriak ‘AWAS!’ , tapi Chanyeol tidak menyadari bahwa teriakan itu ditujukan untuk dirinya. Tinggal lima detik lagi sebelum mobil itu meremukkan seluruh tubuh Chanyeol,mulai dari tulang rusuknya,tulang keringnya,tengkoraknya…
5
4
3
2
1
BRAAAAAAAKK…..
Tabrakan itu tak terhindarkan,mobil itu benar-benar seperti maut yang paling menakutkan! Orang-orang mulai berhamburan mengelilingi jasad Chanyeol,begitu juga Minami. Malaikat sudah mengambil ruh Chanyeol tepat pada detik ke-satu tadi. Dan cerita ini masih belum berakhir,bagaimana bisa? Hitungannya sudah selesai padahal. Memang! Tapi sepertinya Chanyeol ingin berucap sebelum ia pergi ke alam sana.
Untuk semua orang yang pernah hidup bersamaku,mendampingiku dalam suka dan duka. Barusan saja,aku telah meninggalkan dunia ini. Rasanya ruh dipisah dari tubuh itu rasanya sakit bukan main! Sudah sakit karena tertabrak,ditambah sakitnya pemisahan ruh ini dari tubuh. Tubuhku itu sudah tidak berupa tubuh,tapi hancur berkeping dan terpisah dari sendi-sendinya toh sama keadaannya seperti hatiku yang hancur berkeping karena Minami , darahku mengalir bersama hujan gerimis di jalanan Tokyo malam ini.
Ayah,Ibu,teman-teman,Minami,guru-guru dan semuanya,terimakasih atas segalanya! Terimakasih atas kasih sayang yang kalian berikan,semua sudah cukup sampai disini,jangan tangisi aku ya? Hehehehe… . Dan untuk Minami tercinta,sepertinya aku akan hidup bahagia di surga sebentar lagi,jadi kau tenang saja ok?! Oh…aku sudah dimana ini? Haduh…kok terang sekali ya?
Ah…apa ini surga? Entahlah,pokoknya tempat ini terang sekali! Apa aku harus bertanya pada malaikat dimana aku sekarang? Dan anehnya lagi,aku melihat teman-teman yang dulu mati sebelum aku,ada Kris hyung,ada Baekhyun hyung,wah..bakal asyik nih! Eh…sudah dulu ya,aku berada di tempat yang sejuk dan terang ini,kurasa ini surga! Selamat tinggal semua!
-End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar