::.:: Summer Camp ::.::
.
::.:: Chapter 3 (END) ::.::
.
::.:: Love at the first meet ::.::
.
::.:: Copyright : Hwan Tae Hyun ::.::
.
::.:: 27 April 2012 ::.::
.
::.:: ChangKyu Couple ::.::
.
::.:: Begin ::.::
A/n : No protes, pokonya ini chap terakhir (titik) dan sebenarnya side story berjudul "My Spirit In Summer" itu kurang lebih menjelaskan tentang Summer Camp Jung Yunho.
Warning : No Bash ! , Yaoi , ChangKyu , Pure my story yang terinspirasi dari soal , no Copas ! , BoyxBoy . BL, GJ, Typos DLL
::.:: Author POV ::.::
Changmin
duduk termenung di kantin, menompa dagunya dengan kedua tangannya,
matanya menerawang jauh, mengabaikan sarapan pagi yang telah tersaji
diatas meja makannya. Ingatannya kembali saat dia masih berada di Paris
musim dingin lalu.
::.:: FLASHBACK ::.::
Changmin tengah
duduk diatas sofa berwarna putih, didalam sebuah apartemen mewah
dikawasan elit yang terletak di jantung Kota Paris. Changmin memang
kuliah disalah satu Universitas ternama di Paris, dia mengambil jurusan
bisnis management dan saat ini tengah menyelesaikan skripsinya. Usianya
baru 18 tahun saat ini, umur yang masih bisa dibilang muda untuk
menamatkan kuliah dan mendapatkan gelar sarjana.
Changmin
mengeratkan jaket bulu berwarna coklat yang dikenakannya. Walau sudah
mengenakan jaket, menyalakan pemanas, dan menutup jendela rapat-rapat,
tetap saja angin musim dingin terasa menusuk hingga ketulang rusukku,
pikir Changmin. Ya, suhu udara saat ini di Paris mencapai -30 derajat
celcius.
Ia beranjak dari kursinya, hendak masuk kedalam kamarnya.
Namun ada satu yang aneh, satu yang mengganjal hatinya, kenapa
apartemennya terasa sepi?. Padahal dia tidak sendiri disini, kakak dan
kekasih kakaknya yang baru datang 2 hari lalu dari Korea Selatan juga
bersamanya diapartemen ini. Dan 1 jam yang lalu mereka masuk kedalam
kamar mereka berdua. Changmin mengerutkan kening, ia merasa aneh ketika
kakaknya yang ber-predikat mesum itu tak bersuara apalagi saat mereka
berada didalam kamar seperti sekarang ini. Akhirnya dengan melawan
dingin yang menusuk tulang-tulang dikakinya, Changmin melangkah perlahan
mendekati pintu kamar kakak-nya.
"Yunnie-ya, aku tidak bisa
selamanya mengawasi Kyuhyun. Aku takut dia jatuh ke tempat yang salah."
Suara Jaejoong terdengar samar-samar. Changmin semakin mendekatkan
kupingnya pada pintu kamar.
"Boo, tenanglah. Aku yakin adikmu itu tidak akan berbuat macam-macam." Jawab Yunho.
"Awalnya
aku juga berpikir seperti itu Yun. Tapi, tadi pagi kepala pembantu
dirumahku mengabarkanku, bahwa sudah 2 hari ini Kyuhyun pulang malam."
Ucap Jaejoong nada suaranya terdengar cemas.
"Boo, sebenarnya aku
juga khawatir dengan keadaan Changmin disini. Dia baru berumur 16 tahun
ketika sampai di Paris 2 tahun lalu. Masih terlalu muda untuk tinggal di
Paris seorang diri." Ungkap Yunho
Changmin mengerutkan keningnya. Yunho-hyung mengkhawatirkan ku?, pikirnya.
"Kapan
Changmin selesai dari kuliahnya? Aku ingin mengenalkannya pada Kyuhyun.
Changmin anak yang baik, dan aku yakin dia pasti bisa mengendalikan
Kyuhyun dengan baik." Ucap Jaejoong.
'Apa yang mereka rencanakan?' Batin Changmin gusar.
"Ya, aku juga setuju. Kyuhyun itu manis sama sepertimu. Dan aku yakin Changmin pasti menyukainya." Jawab Yunho.
'Manis,
seperti Jaejoong-hyung? Kurasa tidak buruk, aku jadi penasaran. Akh,
sial kakiku keram !' Changmin berjalan perlahan menjauhi pintu kamar
kakak-nya dan pergi kekamarnya untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai
menggigil kedinginan.
::.:: FLASHBACK END ::.::
'Aargh'
Changmin mengacak-acak rambutnya frustasi. "Yak ! Changmin, kau ini
kenapa?" Suara namja terdengar dari balik punggung Changmin.
Changmin
menolehkan kepalanya dan mendapati Heechul, tante tiri-nya atau ibu
angkat dari Choi Siwon itu tengah berjalan dan mengambil tempat duduk
disamping Changmin.
"Heechul eomma, apa kabar?" Sapa Changmin lemas.
"Ya, kau ini 3 tahun tak bertemu denganku, begitu caramu menyapa?" Tanya Heechul kesal.
"Heechul
umma, aku sedang patah hati." Changmin tak memperdulikan pertanyaan
Heechul, dia menunduk menangkupkan wajahnya kebawah.
Heechul
mengerutkan keningnya. Changmin namja yang dianggap Heechul anaknya itu
mengaku patah hati?. Hal yang mengejutkan sekaligus menyebalkan untuk
Heechul. Yang pertama, karena yang Heechul tahu semenjak menikah dengan
Hangeng -paman Changmin. Changmin tak pernah jatuh cinta apalagi
berpacaran, bahkan Heechul saat itu berusaha mencarikan Changmin pacar
ia takut keponakan tirinya itu akan menjadi bujang lapuk, hal yang aneh
mengingat umur Changmin saat itu barulah beranjak 16 tahun. Yang kedua
Changmin anaknya yang biasanya ceria, periang, ramah dan banyak makan
ini sekarang berubah menjadi namja yang murung dan sedikit bicara.
Apalagi yang membuat ini semakin aneh adalah ketika Changmin, namja yang
mengaku pecinta kuliner ini tak menyentuh sedikitpun makanan yang ada
didepannya.
Heck ! siapa sih orang yang berani membuatnya patah hati seperti ini? , pikir Heechul kesal.
"Ayo,
katakan padaku siapa yang berani membuatmu patah hati seperti ini. Akan
kupastikan tulang-tulangnya patah semua." Ucap Heechul dengan nada
mengancam.
Changmin mengangkat kepalanya, menatap lurus pada dahan
pepohonan yang berayun dihempas angin "Dia seorang namja yang baru aku
kenal tadi malam. Entah kenapa hatiku berdesir melihat wajahnya,"
Changmin memegang dadanya membayangkan desiran aneh dijantungnya ketika
ia melihat wajah damai seorang Cho Kyuhyun. "Aku menyukainya. Tapi entah
kenapa sikapnya padaku, seolah mengatakan dia tidak menyukaiku." Gumam
Changmin lemas.
Heechul mendengus "Kau ini, kau baru berkenalan
dengan namja itu tadi malam. Bahkan kalian belum saling mengenal jauh
satu sama lain. Ayo, jangan menjadi namja payah seperti itu. Bangun dan
kejar cintamu sana." Ucap Heechul.
Changmin memandang Heechul "Tapi, bagaimana jika dia menolakku lagi,lagi dan lagi?" Tanya Changmin.
Heecul
melipat tangannya diatas dada dan menyandarkan punggunya pada sandaran
kursi "Kau bahkan belum mencobanya bodoh." Cibir Heechul.
"Permisi,
apa kau orang yang bernama Jung Changmin?" Suara seseorang membuat
Heechul dan Changmin terpaksa mendongakkan kepalanya. Mata mereka
mendapati seorang namja cantik menggunakan kacamata berbingkai hitam dan
berbaju biru tua khas relawan remaja itu tengah berdiri disamping meja
Changmin. Bukankah ini namja tadi?, batin Changmin
"Kibum?" Gumam
Heechul. Changmin mengerutkan keningnya "Benar, ada apa?" Tanyanya.
Kibum menghela napas lega "Syukurlah aku benar. Apa kau peserta dengan
kamar bernomor urut satu ?" Tanya Kibum lagi.
Changmin semakin tak
mengerti "Benar, apa ada masalah?" Tanyanya bingung, nada suaranya
terdengar khawatir. "Aku sedang mengontrol asrama peserta ketika aku
mendengar suara pelan seseorang memanggil namamu dari dalam kamar
asramamu." Ucap namja itu.
Changmin membelalakkan matanya
"Kyuhyun!" Serunya kemudian berlalu meninggalkan Heechul yang menggeleng
dan namja tadi yang terlihat bingung.
:. O .:
BRAK !
Changmin dengan tergesa-gesa membuka pintu kamarnya dan mendapati
Kyuhyun yang tertidur sambil menggumamkan sesuatu yang tak jelas.
Keringat bercucuran didahinya, wajahnya terlihat pucat, dan nafasnya
tersengal-sengal "Ya Tuhan, Kyuhyun!" Seru Changmin, ia berlari
mendekati tubuh Kyuhyun yang terbaring lemah. Meraba dahinya "Panas."
Gumam Changmin, tangannya meraih handuk basah dan menempelkan-nya didahi
Kyuhyun.
Changmin terduduk disamping Kyuhyun, mengusap poni
Kyuhyun yang basah oleh keringatnya. Matanya menatap khawatir pada wajah
Kyuhyun yang terlihat begitu pucat."Wae? *Uggh.. Jung Changmin bodohhh.
Kau *hh,kau membuat hatiku ini sakit.. *Unggh Kenapa? *Hh, kenapa
hatiku harus sakit saat,saat *uhh melihatmu dengan namja lain *hh .
Changmin-ah, Changmin-ah" Gumam Kyuhyun.
Changmin tertegun. Apa mungkin dia melihatku dengan Siwon? Tapi masa karena itu dia marah padaku?, batin Changmin.
Changmin
memandang wajah pucat Kyuhyun, nafasnya sudah mulai teratur dan dia
sudah tak mengigau lagi, "Maafkan aku Kyu, jika aku tahu aku akan
menyakitimu seperti ini, maka seharusnya aku tidak usah kembali ke
Seoul." Sesal Changmin. Changmin meraih tangan Kyuhyun yang terasa
panas, menggenggamnya erat seolah setelah ini ia tak dapat lagi
menggenggam tangan itu. Changmin menempelkan tangan Kyuhyun pada pipinya
dan menggumamkan sesuatu.
"Aku mencintaimu Kyu."
:. O .:
Kyuhyun
membuka matanya, meraba dahinya dan menaruh handuk basah itu diatas
meja nakas. Ia melirik kesamping dan mendapati Changmin tengah tertidur
sambil duduk diatas lantai, kepalanya bersandar pada ranjang dan
tangannya menggenggam erat tangan Kyuhyun. Kyuhyun terdiam, melirik
kearah jam dinding. Sudah sore? berapa jam aku tertidur?, batin Kyuhyun.
Kyuhyun
tertegun, mengingat kembali mimpinya. Entahlah ia bingung apakah itu
mimpi atau ingatannya. Yang pasti, ia mengingat didalam mimpinya ia
melihat 2 orang anak kecil tengah bermain pasir dibawah pohon ek .
Kyuhyun
mengalihkan pandangannya pada Changmin. Mengingat kembali kejadian tadi
pagi, dimana ia melihat Changmin bersama seorang namja tertawa bersama.
Entah kenapa hatinya terasa sakit, seperti ada ribuan jarum yang
menusuk dadanya. Kyuhyun mengerang. Aku bahkan baru mengenal namja ini
tadi pagi dan dia berhasil merebut hatiku dalam satu hari, Batin Kyuhyun
matanya menatap kesal pada wajah damai kasarku bahkan tak membuatnya
jera, Pikir Kyuhyun ia menggerakkan tangannya yang digenggam Changmin,
bermaksud untuk bangun dari tidurnya.
"Nggh.." Changmin mengerang,
merasakan sakit pada punggungnya. Perlahan Changmin membuka mata, dan
Kyuhyun hanya membatu ditempatnya.
"Oh, kau sudah bangun Kyu? Biar
aku ambilkan makan siang untukmu." Ucap Changmin ceria, ia segera
bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
Namun langkah
Changmin terhenti didepan pintu ketika Kyuhyun membuka mulutnya dan
berkata, "Kenapa? Kenapa kau masih mau merawatku? Padahal aku yakin, aku
telah menyakiti hatimu dengan perlakuan kasarku tadi pagi."
Changmin terdiam "Aku akan mengambilkan makanan untukmu." Ucap Changmin datar kemudian memutar kenop pintu.
"Hentikan."
Gumam Kyuhyun, Changmin berbalik dan menatap Kyuhyun yang kini tengah
meremas kuat pinggiran ranjang hingga buku-buku jarinya terlihat
memutih, kepalanya menunduk menyembunyikan wajahnya. Entahlah berusaha
meredam rasa sakit dihatinya mungkin?
"Maaf Kyu, aku tidak bisa. Untuk sekali ini saja aku tidak bisa." Ucap Changmin sendu, ia berbalik dan menggenggam kenop pintu.
"Hentikan,
KUBILANG HENTIKAN JUNG CHANGMIN." Teriak Kyuhyun, bulir-bulir air mata
turun membasahi kedua pipinya. Changmin membatu ditempatnya,
membelakangi Kyuhyun. Dan ia tahu Kyuhyun tengah menangis, terdengar
dari isakkan-nya yang terasa pilu dihati.
Kyuhyun meraih sebuah
bantal "Jung Changmin bodoh." Umpatnya kemudian melemparkan bantal tadi
kearah Changmin. Dan tepat mengenai punggung lebar Changmin.
Kyuhyun
meraih sebuah bantal lagi "Jung Changmin menyebalkan." Ucapnya kemudian
kembali melemparkan bantal itu pada Changmin. Dan begitu seterusnya,
Kyuhyun terus melempari Changmin dengan segala benda lunak disekitarnya
seperti sendal rumahnya, boneka, atau handuk. Ia juga tak segan-segan
memberikan umpatan disetiap lemparannya. Air mata terus mengalir dari
mata Kyuhyun, membasahi pipi tirus nan pucat miliknya.
Changmin
hanya terdiam membisu menerima umpatan dan lemparan benda-benda dari
Kyuhyun. Ia sadar apa yang Kyuhyun ucapkan memang ada benarnya. Dia
bodoh, bodoh karena membuat namja yang dicintainya ini menangis dan bisa
dibilang menderita karena ulahnya. Bahkan Heechul pun mengatainya bodoh
tadi pagi.
Dia menyebalkan, ya Changmin tahu. Kyuhyun memang
menganggapnya menyebalkan, baru satu hari mereka bertemu saja Changmin
sudah mengganggu Kyuhyun dengan sifat jahilnya. Changmin hanya tersenyum
miris menanggapi pemikirannya yang terdengar negatif itu.
Kyuhyun
berhenti melempari Changmin, ketika menyadari tak ada lagi benda lunak
yang dapat dilempakannya pada Changmin. Yang tersisa hanya benda-benda
padat nan keras. Bisa saja ia melempari Changmin dengan benda-benda itu,
namun dia tak ingin namja yang dicintainya itu terluka akibat kelakuan
kekanakannya. Cinta? Ya Kyuhyun mengakui dia telah jatuh cinta pada
namja yang merawatnya itu, pada namja yang dianggapnya menyebalkan itu,
dan pada namja yang baru dikenalnya tadi pagi itu. Bukankah itu
terdengar konyol? Tapi ini yang Kyuhyun dan Changmin rasakan saat ini, Love at the first meet.
Changmin
berbalik memandang sendu pada Kyuhyun yang tengah meringkuk memeluk
lututnya dengan bahu yang bergetar ditepi ranjang. Tangannya terjulur
untuk menyentuh bahu Kyuhyun namun diurungkannya. "Aku tak tahu dimana
letak kesalahanku Kyu, tapi aku mohon maafkan aku. Jika kau ingin
memukulku maka pukul lah aku, jangan siksa dirimu seperti ini." Ucap
Changmin ia bersimpuh didepan Kyuhyun.
Kyuhyun mengangkat
kepalanya dan menatap Changmin dengan mata yang sedikit membengkak,
menatap wajah tampan didepannya itu dengan penuh cinta. Sedetik kemudian
air mata yang turun semakin deras, Kyuhyun menjulurkan tangannya dan
memukul mukul dada Changmin pelan "Kau *hiks kau memang salah Jung
Changmin... Kau,kau membuatku menangis, kau *hiks kau membuat hatiku
sakit dengan kelakuan bodohmu itu.. Dan yang paling aku benci *hiks
kau,kau membuatku jatuh, jatuh terlalu dalam pada cintamu." Ucap Kyuhyun
disela-sela tangisannya.
Changmin tertegun, menatap dalam pada
mata Kyuhyun yang tertutup oleh genangan air mata-nya "Ma-ma-maksudmu,
kau mencintaiku?" Tanya Changmin. Dan Kyuhyun hanya mengangguk lemah.
Changmin mengembangkan senyumnya kemudian memeluk tubuh Kyuhyun erat,
sekarang posisi mereka Kyuhyun duduk ditepi ranjang dan Changmin duduk
dilantai dibawah Kyuhyun "Aku juga, aku juga mencintaimu Kyu." Ucap
Changmin, nada bahagia terdengar dari ucapannya.
Kyuhyun tersenyum
"Yak, lepaskan ! Aku tidak bisa bernafas bodoh." Ucap Kyuhyun bercanda,
ia menepuk punggung Changmin mengisyaratkan pada Changmin untuk
melepaskan pelukannya.
Changmin melepaskan pelukannya dan memberi
senyuman terbaiknya pada Kyuhyun "Kyu, maukah kau menungguku? 5 bulan
saja lagi." Tanya Changmin.
Kyuhyun membelalakkan matanya "5
bulan? Memang kau akan pergi kemana?" Alih-alih menjawab, Kyuhyun malah
balik bertanya pada Changmin.
"Aku harus pulang ke Paris, aku
harus mengikuti ujian dan menamatkan studyku disana." Jawab Changmin.
Kyuhyun mengerucutkan bibirnya tak suka "Kau tidak bilang kalau kau
tinggal di Paris dan harus kembali kesana." Ucap Kyuhyun ia memalingkan
wajahnya dari Changmin dan mengerucutkan bibirnya kesal, kedua tangannya
terlipat didepan dada.
"Kau tidak bertanya," Ucap Changmin,
Kyuhyun memandang Changmin kesal. Changmin tersenyum dan menangkup kedua
pipi kekasihnya itu "Dengarkan aku Kyu, aku hanya 5 bulan disana. Dan
aku benar-benar harus menamatkannya tahun ini, jika tidak aku harus
mengulanginya tahun depan dan itu akan memerlukan waktu yang lebih
panjang dari 5 bulan. Kumohon, kau mengertikan?" tanya Changmin matanya
berbinar menatap penuh harap pada Kyuhyun.
Kyuhyun masih
mengerucutkan bibirnya imut "Kapan kau akan berangkat?" Tanyanya. "2
minggu dari hari ini," Jawab Changmin "Jadi bagaimana?" Lanjut Changmin.
Kyuhyun
menghela napas panjang dan akhirnya tersenyum "Tentu saja aku mengerti.
Asal kau jangan nakal disana ne?" Ucap Kyuhyun. Changmin mengangguk
"Tentu saja, aku tidak akan melihat yang lain disana." Ucap Changmin.
Mereka berdua tertawa, masih dengan posisi tangan Changmin menangkup
pipi Kyuhyun dan sebelah tangan Kyuhyun berada dibahu Changmin.
Sedetik
kemudian mereka terdiam, suasana hening. Tak ada yang bersuara sama
sekali, hanya ada suara degupan jantung kedua insan yang tengah dimabuk
asmara ini yang terdengar cukup keras. Kyuhyun dan Changmin saling
menatap kedalam mata pasangannya masing-masing dengan intens, beberapa
saat kemudian mereka menutup mata mereka dan Changmin menarik wajah
Kyuhyun untuk mendekatkannya pada wajah Changmin.
Ciuman tak
terelakkan, Changmin menempelkan bibirnya pada bibir Kyuhyun ia kemudian
memiringkan wajahnya dan melumat kecil bibir bawah dan bibir atas
Kyuhyun bergantian. Kyuhyun yang mulai menikmati permainan melingkarkan
lengannya pada leher Changmin, sedikit meremas rambut belakang Changmin
ketika ia merasa seluruh tubuhnya bergetar akibat perbuatan Changmin.
Changmin
menjilat belahan bibir Kyuhyun meminta izin untuk mengakses rongga
mulut Kyuhyun. Kyuhyun yang mengerti dan sedikit terbawa oleh nafsu
membuka mulutnya kecil. Hal itu tidak disia-siakan oleh Changmin, ia
segera memasukkan lidahnya mengabsen satu persatu gigi melilitkan
lidahnya dengan lidah Kyuhyun -yang sedari tadi pasif , mengajaknya
bermain.
Kyuhyun akhirnya mulai membalas ciuman Changmin, ia
menekan tengkuk Changmin agar memperdalam ciumannya. Perang lidah pun
terjadi, kepala mereka saling dorong mendorong berusaha memasukkan lidah
masing-masing kedalam mulut pasangannya.
"Emmh.. Cpk..cpk..cpk enggh.." Suara desahan dan suara ciuman yang eksotis memenuhi seluruh ruangan kamar mereka.
Sampai
beberapa menit kemudian Kyuhyun menepuk-nepuk punggung Changmin
mengisyaratkan untuk menghentikan ciumannya. Changmin melepaskan
ciumannya, terlihat benang saliva menghubungkan bibir mereka. Keduanya
terengah-engah, berusaha mengisi paru-paru mereka yang terasa kosong.
Kyuhyun memandang wajah Changmin sayu, mengelus pipi tirus itu.
KRYUUK!
Changmin
mengernyit, yang dibalas Kyuhyun dengan cengiran lebar "Aku lapar."
Ucap Kyuhyun. Changmin terkekeh kecil, ia menghapus sedikit saliva yang
berada disudut bibir Kyuhyun "Baiklah, ayo kita ke Kantin. Aku juga
lapar." Ucap Changmin ia bangun dari posisinya semula dan sedikit
mengerang ketika merasakan kakinya keram karena terlalu lama bersimpuh.
"Kau
kenapa?" Tanya Kyuhyun yang tengah merapihkan bajunya. Changmin
menggeleng dan tersenyum pada Kyuhyun "Tidak, aku tidak apa-apa. Ayo,
kita pergi sekarang!" Jawab Changmin, ia meraih tangan Kyuhyun dan
menggenggamnya erat.
::.:: O ::.::
Changmin berusaha
mengabaikan tatapan menusuk itu. Namun semakin diabaikan, ia justru
merasa tatapan itu menusuk punggungnya. Changmin menghela napas panjang,
menghentikan makannya dan Kyuhyun yang berada didepannya hanya
mengernyit heran. Changmin berbalik dan menatap seseorang yang
menatapnya tajam itu kesal "Yak, Heechul umma, Choi Siwon bisakah kalian
menghentikan tatapan menyebalkan itu. Aku dan Kyuhyun sedang makan. Dan
aissh... Tatapan itu benar-benar mengganggu." Gerutu Changmin pada
Siwon dan Heechul. Namun percuma hanya Siwon yang mengerti, Heechul yang
notabene keras kepala itu tetap menatap Changmin tajam penuh selidik.
Kyuhyun
merasa bingung, ia melirik kebelakang punggung Changmin dan mendapati
namja yang dianggapnya musuh terbesarnya itu tengah berdiri beberapa
meter dibelakang Changmin bersama dengan seorang namja kelewat cantik
yang mengenakan pakaian atau lebih tepatnya dress China dengan rambut
hitam dan poni yang menutupi dahinya, dia memang terlihat seperti yeoja
jika kau tak memperhatikan jakun samar yang berada dilehernya.
Dengan
segala keberanian Kyuhyun bertanya, "Mereka siapa?" Tanya Kyuhyun pada
Changmin. Changmin menatap Kyuhyun "Yang menggunakan dress merah itu
tante tiri ku namanya Kim Heechul dan disebelahnya adalah sepupuku, Choi
Siwon." Ucap Changmin.
Heck! Sepupunya? Kalau begitu sia-sia saja aku menangisi namja bodoh ini, batin Kyuhyun kesal.
"Kau
kenapa Kyu?" Tanya Changmin ketika melihat Kyuhyun melamun sambil
menggumamkan sesuatu. Kyuhyun tersadar "Aku tak apa." Ucapnya kemudian
melanjutkan makannya.
::.:: O ::.::
Setelah mereka selesai makan, Changmin mengajak Kyuhyun untuk bergabung bersama Heechul dan Siwon dimeja sebelah.
"Lama
sekali kau makan." Cibir Heechul, ia melebarkan kipas merah bergagang
hitam miliknya kemudian mulai mengipas layaknya nyonya bangsawan.
Changmin memutar bola matanya jengah "Kyu, ayo perkenalkan dirimu." Ucap Changmin.
"Halo apa kabar? Namaku Cho Kyuhyun." Ucap Kyuhyun, ia membungkukkan punggungnya sembilan puluh derajat.
Siwon menundukkan kepalanya sedikit "Apa kabar namaku Choi Siwon." Ucap namja bermarga Choi itu.
Heechul
melirik Kyuhyun "Aku masih marah padamu, kau membuat anakku patah
hati." Ucap Heechul, ia mengerucutkan bibirnya imut. Kyuhyun mengerutkan
keningnya bingung, dan menatap Changmin dengan pandangan bertanya.
"Umma
ayolah, aku yakin dia tidak bermaksud seperti itu, bukan begitu
Kyuhyun?." Tanya Siwon pada Kyuhyun. Kyuhyun sedikit terkejut dan
mengangguk canggung "I-i-iya."
"Baiklah ayo cepat duduk, aku yakin
kau sudah tau namaku dari Changmin." Ucap Heechul. Changmin tersenyum,
menarik Kyuhyun untuk ikut duduk bersama Heechul dan Siwon.
Posisi duduk mereka saat ini adalah: Heechul, Kyuhyun, Changmin dan Siwon.
"Jadi namamu Cho Kyuhyun?" Tanya Heechul, sedikit mengeluarkan senyum manisnya agar Kyuhyun tidak gugup.
"Ya, dan umma tahu dia adalah adik dari kekasih Yunho hyung. Jae-"
Heechul mendelik pada Changmin "Diam kau Changmin aku tidak bertanya padamu." Ucapnya sarkastik.
Changmin mengerucutkan bibirnya sebal menatap Siwon yang tengah menahan tawanya.
Heechul
tersenyum pada Kyuhyun "Jadi kau adik Jaejoong?" Tanya Heechul, Kyuhyun
tersenyum canggung "Ya, itu benar." Jawab Kyuhyun. "Ah, aku suka dengan
Jaejoong. Dia benar-benar terampil dan cekatan. Yunho bodoh itu, kenapa
dia harus membawa Jaejoong ke Hawaii saat ini. Aku kan juga ingin
bersama Jaejoong." Gerutu Heechul.
"Ya Heechul umma, jangan
mengatai hyungku bodoh." Ucap Changmin. Heechul melirik kearah Changmin
"Memang kenyataannya seperti itu." Bantah Heechul.
"Tidak dia tidak bodoh, buktinya di memiliki perusahaan terbesar kedua di Korea Selatan." Sanggah Changmin.
"Tetap saja menurutku dia bodoh."
"Eh, umma , Changmin hyung sudah hentikan." Lerai Siwon.
"Aku sudah berhenti, dia saja yang terus menyanggah kalau Yunho itu bodoh." Jawab Heechul.
"Aish Chullie umma sudah berapa kali kukatakan berhenti mengatai Yunho hyung itu bodoh. Dia itu tidak bodoh." Bantah Changmin
"Aku tidak peduli."
Kyuhyun
hanya terdiam ditempat duduknya tak terlalu perduli dengan perdebatan
tante dan sepupu itu. Pikirannya bergelut dengan pernyataan Heechul
tentang kakaknya. Ada rasa iri dihatinya, dia juga ingin seperti itu,
dipuji terampil dan dirindukan orang banyak. Selama ini, ia memang tak
terlalu peduli dengan kehidupan sosial dan sekarang sepertinya dia harus
mulai memikirkannya.
"Kyuhyun, kau baik-baik saja?" Tanya Changmin. Kyuhyun menoleh pada Changmin dan tersenyum "Ya, aku baik-baik saja."
::. O .::
Tak
terasa 2 minggu berlalu dengan sangat cepat. Kini Kyuhyun, Changmin,
Yunho serta Jaejoong tengah berada di Bandara Incheon. Mereka disana
untuk mengantarkan Changmin yang akan berangkat menuju Paris.
Sedari
pagi Kyuhyun tak banyak bicara, jika ditanya ia hanya akan menjawab
dengan anggukan atau dengan gelengan kepala. Dimobil pun seperti itu,
sepanjang perjalanan tatapannya tampak kosong, kepalanya bersandar pada
dada bidang Changmin dan tangannya melingkar di lengan Changmin. Masa
camp Kyuhyun masih satu minggu lagi, namun ia memaksa Yunho agar ia
keluar 1 minggu lebih cepat. 5 bulan bagi Kyuhyun terasa memberatkan
baginya, 2 minggu ini dia sudah terbiasa dengan kehadiran Changmin dalam
hidupnya. Pelukan hangat Changmin disetiap tidur malamnya, senyuman
manis Changmin disaat murungnya, tangan kasar Changmin yang menghapus
air matanya ketika ia menangis, wangi tubuh Changmin disetiap langkahnya
dan jangan lupakan ciuman hangat penuh cinta disetiap hari mereka.
"Changmin-ah baik-baik disana ne, jaga dirimu." Ucap Jaejoong sambil menepuk-nepuk bahu Changmin.
Changmin tersenyum lebar "Tentu saja Hyung, aku akan selalu menjaga diriku," Ucapnya.
"Hyung?"
Tanya Changmin pada Yunho, ia menatap Yunho dan tersenyum kemudian
merentangkan kedua tangannya. Yunho menghela napas kecil, kemudian ikut
merentangkan kedua tangannya dan memeluk Changmin "Jaga dirimu baik-baik
adik kecil, hanya kau satu-satunya saudara kandung yang kumiliki di
dunia ini." Ucap Yunho menepuk-nepuk punggung Changmin sayang.
Changmin
melepaskan pelukannya "Jangan mengkhawatirkanku Hyung, aku ini sudah
besar. Aku pasti akan baik-baik saja disana." Ucap Changmin, ia kemudian
beralih pada Kyuhyun yang tengah memasang wajah datarnya "Kyu, aku
pergi jaga dirimu baik-baik ne?" Tanya Changmin ia mengelus pipi tirus
Kyuhyun.
Kyuhyun mendelik tak suka pada namja tampan berkaus biru
berblazer coklat muda itu "Seharusnya aku yang bilang seperti itu bodoh.
Jaga dirimu baik-baik, makan tepat waktu, dan jangan lupa kirim e-mail
padaku setiap kau ada waktu." Ucap Kyuhyun. Changmin tersenyum kemudian
mengangguk "Aku mengerti." Ucap Changmin kemudian memeluk Kyuhyun erat
menyesap aroma rambut Kyuhyun dalam-dalam.
Sebenarnya bukan itu
yang ingin Kyuhyun katakan. Kyuhyun ingin menghentikan kepergian
Changmin, ingin menahan lengan itu agar selalu didekatnya, selalu dapat
didekapnya dalam suka maupun duka. Namun apa boleh buat, ia tidak mau
Changmin menganggap dirinya mengekang Changmin. Jadi pada akhirnya, kata
itulah yang meluncur dari mulut Kyuhyun.
Changmin melepaskan
ciumannya pada pucuk kepala Kyuhyun, ia kemudian tersenyum, memundurkan
langkahnya dan membungkukkan badannya "Aku pergi." Ucap Changmin
kemudian berbalik
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya mencoba menahan
genangan air mata di pelupuk matanya namun gagal. Pada akhirnya bulir
air mata itu tetap turun ketika melihat Changmin melambaikan tangannya
dan hendak memasuki pintu keberangkatan. Dengan sadar Kyuhyun berlari
mengejar namja jangkung itu dan..
Grep ! Lengan Kyuhyun berhasil
memeluk tubuh Changmin dari belakang. Ia menangis terisak-isak
dipunggung lebar milik Changmin itu.
Changmin melepaskan pelukan
Kyuhyun, ia kemudian berbalik dan menangkup wajah Kyuhyun mengusap air
mata itu dengan ibu jarinya "Jangan menangis Kyu, kau sudah berjanji
akan menungguku kan? Maka tunggulah aku." Ucap Changmin.
Kyuhyun
mendongak menatap wajah Changmin dengan pandangan berkaca-kaca, ia
menggigit bibir bawahnya kuat-kuat berusaha menahan tangisnya kemudian
mengangguk.
Changmin tersenyum, kemudian mendekatkankan
wajahnya denga wajah Kyuhyun. Melumat pelan bibir tipis Kyuhyun,
merasakannya untuk yang terakhir kali dalam 5 bulan nanti. Menyalurkan
cintanya yang terasa membuncah setiap kali Kyuhyun disampingnya.
Changmin
melepaskan pagutan bibir mereka "Aku pergi ne chagi, jaga dirimu
baik-baik. Aku akan segera kembali." Ucap Changmin mencium kening
Kyuhyun sekilas kemudian berbalik dan melangkahkan kaki memasuki pintu
keberangkatan. Walau didalam hatinya ia juga tak ingin pergi, namun ia
harus segera menyelesaikan urusannya disana dan kembali untuk hidup
selamanya bersama Kyuhyun di Korea.
::.:: FIN ::.::
A/n :
selesai. Hwoah, gak nyangka gini endingnya. Maaf ya mungkin ada yang
berasa endingnya terlalu cepet sekali lagi maaf atau ceritanya jadi
ngawur kaya diatas saya minta maaf. Entahlah kelemahan saya adalah
menulis Fanfic berchapter T.T. Dan saya yakin Chapter ini dipenuhi
typos, maklum saya ngetik lewat HP jadi gak sempet diedit dulu #pundung.
Endingnya sengaja saya bikin nge-gantung gini, dan sekuelnya akan
segera saya siapkan dengan rated M dan length Oneshot .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar