Pengikut

Kamis, 25 Oktober 2012

::.:: Summer Camp ::.:: . ::.:: Chapter 3 (END) ::.:: .

::.:: Summer Camp ::.::
.
::.:: Chapter 3 (END) ::.::
.
::.:: Love at the first meet ::.::
.
::.:: Copyright : Hwan Tae Hyun ::.::
.
::.:: 27 April 2012 ::.::
.
::.:: ChangKyu Couple ::.::
.
::.:: Begin ::.::
A/n : No protes, pokonya ini chap terakhir (titik) dan sebenarnya side story berjudul "My Spirit In Summer" itu kurang lebih menjelaskan tentang Summer Camp Jung Yunho.
Warning : No Bash ! , Yaoi , ChangKyu , Pure my story yang terinspirasi dari soal , no Copas ! , BoyxBoy . BL, GJ, Typos DLL

::.:: Author POV ::.::
Changmin duduk termenung di kantin, menompa dagunya dengan kedua tangannya, matanya menerawang jauh, mengabaikan sarapan pagi yang telah tersaji diatas meja makannya. Ingatannya kembali saat dia masih berada di Paris musim dingin lalu.
::.:: FLASHBACK ::.::
Changmin tengah duduk diatas sofa berwarna putih, didalam sebuah apartemen mewah dikawasan elit yang terletak di jantung Kota Paris. Changmin memang kuliah disalah satu Universitas ternama di Paris, dia mengambil jurusan bisnis management dan saat ini tengah menyelesaikan skripsinya. Usianya baru 18 tahun saat ini, umur yang masih bisa dibilang muda untuk menamatkan kuliah dan mendapatkan gelar sarjana.
Changmin mengeratkan jaket bulu berwarna coklat yang dikenakannya. Walau sudah mengenakan jaket, menyalakan pemanas, dan menutup jendela rapat-rapat, tetap saja angin musim dingin terasa menusuk hingga ketulang rusukku, pikir Changmin. Ya, suhu udara saat ini di Paris mencapai -30 derajat celcius.
Ia beranjak dari kursinya, hendak masuk kedalam kamarnya. Namun ada satu yang aneh, satu yang mengganjal hatinya, kenapa apartemennya terasa sepi?. Padahal dia tidak sendiri disini, kakak dan kekasih kakaknya yang baru datang 2 hari lalu dari Korea Selatan juga bersamanya diapartemen ini. Dan 1 jam yang lalu mereka masuk kedalam kamar mereka berdua. Changmin mengerutkan kening, ia merasa aneh ketika kakaknya yang ber-predikat mesum itu tak bersuara apalagi saat mereka berada didalam kamar seperti sekarang ini. Akhirnya dengan melawan dingin yang menusuk tulang-tulang dikakinya, Changmin melangkah perlahan mendekati pintu kamar kakak-nya.
"Yunnie-ya, aku tidak bisa selamanya mengawasi Kyuhyun. Aku takut dia jatuh ke tempat yang salah." Suara Jaejoong terdengar samar-samar. Changmin semakin mendekatkan kupingnya pada pintu kamar.
"Boo, tenanglah. Aku yakin adikmu itu tidak akan berbuat macam-macam." Jawab Yunho.
"Awalnya aku juga berpikir seperti itu Yun. Tapi, tadi pagi kepala pembantu dirumahku mengabarkanku, bahwa sudah 2 hari ini Kyuhyun pulang malam." Ucap Jaejoong nada suaranya terdengar cemas.
"Boo, sebenarnya aku juga khawatir dengan keadaan Changmin disini. Dia baru berumur 16 tahun ketika sampai di Paris 2 tahun lalu. Masih terlalu muda untuk tinggal di Paris seorang diri." Ungkap Yunho
Changmin mengerutkan keningnya. Yunho-hyung mengkhawatirkan ku?, pikirnya.
"Kapan Changmin selesai dari kuliahnya? Aku ingin mengenalkannya pada Kyuhyun. Changmin anak yang baik, dan aku yakin dia pasti bisa mengendalikan Kyuhyun dengan baik." Ucap Jaejoong.
'Apa yang mereka rencanakan?' Batin Changmin gusar.
"Ya, aku juga setuju. Kyuhyun itu manis sama sepertimu. Dan aku yakin Changmin pasti menyukainya." Jawab Yunho.
'Manis, seperti Jaejoong-hyung? Kurasa tidak buruk, aku jadi penasaran. Akh, sial kakiku keram !' Changmin berjalan perlahan menjauhi pintu kamar kakak-nya dan pergi kekamarnya untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai menggigil kedinginan.
::.:: FLASHBACK END ::.::
'Aargh' Changmin mengacak-acak rambutnya frustasi. "Yak ! Changmin, kau ini kenapa?" Suara namja terdengar dari balik punggung Changmin.
Changmin menolehkan kepalanya dan mendapati Heechul, tante tiri-nya atau ibu angkat dari Choi Siwon itu tengah berjalan dan mengambil tempat duduk disamping Changmin.
"Heechul eomma, apa kabar?" Sapa Changmin lemas.
"Ya, kau ini 3 tahun tak bertemu denganku, begitu caramu menyapa?" Tanya Heechul kesal.
"Heechul umma, aku sedang patah hati." Changmin tak memperdulikan pertanyaan Heechul, dia menunduk menangkupkan wajahnya kebawah.
Heechul mengerutkan keningnya. Changmin namja yang dianggap Heechul anaknya itu mengaku patah hati?. Hal yang mengejutkan sekaligus menyebalkan untuk Heechul. Yang pertama, karena yang Heechul tahu semenjak menikah dengan Hangeng -paman Changmin. Changmin tak pernah jatuh cinta apalagi berpacaran, bahkan Heechul saat itu berusaha mencarikan Changmin pacar ia takut keponakan tirinya itu akan menjadi bujang lapuk, hal yang aneh mengingat umur Changmin saat itu barulah beranjak 16 tahun. Yang kedua Changmin anaknya yang biasanya ceria, periang, ramah dan banyak makan ini sekarang berubah menjadi namja yang murung dan sedikit bicara. Apalagi yang membuat ini semakin aneh adalah ketika Changmin, namja yang mengaku pecinta kuliner ini tak menyentuh sedikitpun makanan yang ada didepannya.
Heck ! siapa sih orang yang berani membuatnya patah hati seperti ini? , pikir Heechul kesal.
"Ayo, katakan padaku siapa yang berani membuatmu patah hati seperti ini. Akan kupastikan tulang-tulangnya patah semua." Ucap Heechul dengan nada mengancam.
Changmin mengangkat kepalanya, menatap lurus pada dahan pepohonan yang berayun dihempas angin "Dia seorang namja yang baru aku kenal tadi malam. Entah kenapa hatiku berdesir melihat wajahnya," Changmin memegang dadanya membayangkan desiran aneh dijantungnya ketika ia melihat wajah damai seorang Cho Kyuhyun. "Aku menyukainya. Tapi entah kenapa sikapnya padaku, seolah mengatakan dia tidak menyukaiku." Gumam Changmin lemas.
Heechul mendengus "Kau ini, kau baru berkenalan dengan namja itu tadi malam. Bahkan kalian belum saling mengenal jauh satu sama lain. Ayo, jangan menjadi namja payah seperti itu. Bangun dan kejar cintamu sana." Ucap Heechul.
Changmin memandang Heechul "Tapi, bagaimana jika dia menolakku lagi,lagi dan lagi?" Tanya Changmin.
Heecul melipat tangannya diatas dada dan menyandarkan punggunya pada sandaran kursi "Kau bahkan belum mencobanya bodoh." Cibir Heechul.
"Permisi, apa kau orang yang bernama Jung Changmin?" Suara seseorang membuat Heechul dan Changmin terpaksa mendongakkan kepalanya. Mata mereka mendapati seorang namja cantik menggunakan kacamata berbingkai hitam dan berbaju biru tua khas relawan remaja itu tengah berdiri disamping meja Changmin. Bukankah ini namja tadi?, batin Changmin
"Kibum?" Gumam Heechul. Changmin mengerutkan keningnya "Benar, ada apa?" Tanyanya. Kibum menghela napas lega "Syukurlah aku benar. Apa kau peserta dengan kamar bernomor urut satu ?" Tanya Kibum lagi.
Changmin semakin tak mengerti "Benar, apa ada masalah?" Tanyanya bingung, nada suaranya terdengar khawatir. "Aku sedang mengontrol asrama peserta ketika aku mendengar suara pelan seseorang memanggil namamu dari dalam kamar asramamu." Ucap namja itu.
Changmin membelalakkan matanya "Kyuhyun!" Serunya kemudian berlalu meninggalkan Heechul yang menggeleng dan namja tadi yang terlihat bingung.
:. O .:
BRAK ! Changmin dengan tergesa-gesa membuka pintu kamarnya dan mendapati Kyuhyun yang tertidur sambil menggumamkan sesuatu yang tak jelas. Keringat bercucuran didahinya, wajahnya terlihat pucat, dan nafasnya tersengal-sengal "Ya Tuhan, Kyuhyun!" Seru Changmin, ia berlari mendekati tubuh Kyuhyun yang terbaring lemah. Meraba dahinya "Panas." Gumam Changmin, tangannya meraih handuk basah dan menempelkan-nya didahi Kyuhyun.
Changmin terduduk disamping Kyuhyun, mengusap poni Kyuhyun yang basah oleh keringatnya. Matanya menatap khawatir pada wajah Kyuhyun yang terlihat begitu pucat."Wae? *Uggh.. Jung Changmin bodohhh. Kau *hh,kau membuat hatiku ini sakit.. *Unggh Kenapa? *Hh, kenapa hatiku harus sakit saat,saat *uhh melihatmu dengan namja lain *hh . Changmin-ah, Changmin-ah" Gumam Kyuhyun.
Changmin tertegun. Apa mungkin dia melihatku dengan Siwon? Tapi masa karena itu dia marah padaku?, batin Changmin.
Changmin memandang wajah pucat Kyuhyun, nafasnya sudah mulai teratur dan dia sudah tak mengigau lagi, "Maafkan aku Kyu, jika aku tahu aku akan menyakitimu seperti ini, maka seharusnya aku tidak usah kembali ke Seoul." Sesal Changmin. Changmin meraih tangan Kyuhyun yang terasa panas, menggenggamnya erat seolah setelah ini ia tak dapat lagi menggenggam tangan itu. Changmin menempelkan tangan Kyuhyun pada pipinya dan menggumamkan sesuatu.
"Aku mencintaimu Kyu."
:. O .:
Kyuhyun membuka matanya, meraba dahinya dan menaruh handuk basah itu diatas meja nakas. Ia melirik kesamping dan mendapati Changmin tengah tertidur sambil duduk diatas lantai, kepalanya bersandar pada ranjang dan tangannya menggenggam erat tangan Kyuhyun. Kyuhyun terdiam, melirik kearah jam dinding. Sudah sore? berapa jam aku tertidur?, batin Kyuhyun.
Kyuhyun tertegun, mengingat kembali mimpinya. Entahlah ia bingung apakah itu mimpi atau ingatannya. Yang pasti, ia mengingat didalam mimpinya ia melihat 2 orang anak kecil tengah bermain pasir dibawah pohon ek .
Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Changmin. Mengingat kembali kejadian tadi pagi, dimana ia melihat Changmin bersama seorang namja tertawa bersama. Entah kenapa hatinya terasa sakit, seperti ada ribuan jarum yang menusuk dadanya. Kyuhyun mengerang. Aku bahkan baru mengenal namja ini tadi pagi dan dia berhasil merebut hatiku dalam satu hari, Batin Kyuhyun matanya menatap kesal pada wajah damai kasarku bahkan tak membuatnya jera, Pikir Kyuhyun ia menggerakkan tangannya yang digenggam Changmin, bermaksud untuk bangun dari tidurnya.
"Nggh.." Changmin mengerang, merasakan sakit pada punggungnya. Perlahan Changmin membuka mata, dan Kyuhyun hanya membatu ditempatnya.
"Oh, kau sudah bangun Kyu? Biar aku ambilkan makan siang untukmu." Ucap Changmin ceria, ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
Namun langkah Changmin terhenti didepan pintu ketika Kyuhyun membuka mulutnya dan berkata, "Kenapa? Kenapa kau masih mau merawatku? Padahal aku yakin, aku telah menyakiti hatimu dengan perlakuan kasarku tadi pagi."
Changmin terdiam "Aku akan mengambilkan makanan untukmu." Ucap Changmin datar kemudian memutar kenop pintu.
"Hentikan." Gumam Kyuhyun, Changmin berbalik dan menatap Kyuhyun yang kini tengah meremas kuat pinggiran ranjang hingga buku-buku jarinya terlihat memutih, kepalanya menunduk menyembunyikan wajahnya. Entahlah berusaha meredam rasa sakit dihatinya mungkin?
"Maaf Kyu, aku tidak bisa. Untuk sekali ini saja aku tidak bisa." Ucap Changmin sendu, ia berbalik dan menggenggam kenop pintu.
"Hentikan, KUBILANG HENTIKAN JUNG CHANGMIN." Teriak Kyuhyun, bulir-bulir air mata turun membasahi kedua pipinya. Changmin membatu ditempatnya, membelakangi Kyuhyun. Dan ia tahu Kyuhyun tengah menangis, terdengar dari isakkan-nya yang terasa pilu dihati.
Kyuhyun meraih sebuah bantal "Jung Changmin bodoh." Umpatnya kemudian melemparkan bantal tadi kearah Changmin. Dan tepat mengenai punggung lebar Changmin.
Kyuhyun meraih sebuah bantal lagi "Jung Changmin menyebalkan." Ucapnya kemudian kembali melemparkan bantal itu pada Changmin. Dan begitu seterusnya, Kyuhyun terus melempari Changmin dengan segala benda lunak disekitarnya seperti sendal rumahnya, boneka, atau handuk. Ia juga tak segan-segan memberikan umpatan disetiap lemparannya. Air mata terus mengalir dari mata Kyuhyun, membasahi pipi tirus nan pucat miliknya.
Changmin hanya terdiam membisu menerima umpatan dan lemparan benda-benda dari Kyuhyun. Ia sadar apa yang Kyuhyun ucapkan memang ada benarnya. Dia bodoh, bodoh karena membuat namja yang dicintainya ini menangis dan bisa dibilang menderita karena ulahnya. Bahkan Heechul pun mengatainya bodoh tadi pagi.
Dia menyebalkan, ya Changmin tahu. Kyuhyun memang menganggapnya menyebalkan, baru satu hari mereka bertemu saja Changmin sudah mengganggu Kyuhyun dengan sifat jahilnya. Changmin hanya tersenyum miris menanggapi pemikirannya yang terdengar negatif itu.
Kyuhyun berhenti melempari Changmin, ketika menyadari tak ada lagi benda lunak yang dapat dilempakannya pada Changmin. Yang tersisa hanya benda-benda padat nan keras. Bisa saja ia melempari Changmin dengan benda-benda itu, namun dia tak ingin namja yang dicintainya itu terluka akibat kelakuan kekanakannya. Cinta? Ya Kyuhyun mengakui dia telah jatuh cinta pada namja yang merawatnya itu, pada namja yang dianggapnya menyebalkan itu, dan pada namja yang baru dikenalnya tadi pagi itu. Bukankah itu terdengar konyol? Tapi ini yang Kyuhyun dan Changmin rasakan saat ini, Love at the first meet.
Changmin berbalik memandang sendu pada Kyuhyun yang tengah meringkuk memeluk lututnya dengan bahu yang bergetar ditepi ranjang. Tangannya terjulur untuk menyentuh bahu Kyuhyun namun diurungkannya. "Aku tak tahu dimana letak kesalahanku Kyu, tapi aku mohon maafkan aku. Jika kau ingin memukulku maka pukul lah aku, jangan siksa dirimu seperti ini." Ucap Changmin ia bersimpuh didepan Kyuhyun.
Kyuhyun mengangkat kepalanya dan menatap Changmin dengan mata yang sedikit membengkak, menatap wajah tampan didepannya itu dengan penuh cinta. Sedetik kemudian air mata yang turun semakin deras, Kyuhyun menjulurkan tangannya dan memukul mukul dada Changmin pelan "Kau *hiks kau memang salah Jung Changmin... Kau,kau membuatku menangis, kau *hiks kau membuat hatiku sakit dengan kelakuan bodohmu itu.. Dan yang paling aku benci *hiks kau,kau membuatku jatuh, jatuh terlalu dalam pada cintamu." Ucap Kyuhyun disela-sela tangisannya.
Changmin tertegun, menatap dalam pada mata Kyuhyun yang tertutup oleh genangan air mata-nya "Ma-ma-maksudmu, kau mencintaiku?" Tanya Changmin. Dan Kyuhyun hanya mengangguk lemah. Changmin mengembangkan senyumnya kemudian memeluk tubuh Kyuhyun erat, sekarang posisi mereka Kyuhyun duduk ditepi ranjang dan Changmin duduk dilantai dibawah Kyuhyun "Aku juga, aku juga mencintaimu Kyu." Ucap Changmin, nada bahagia terdengar dari ucapannya.
Kyuhyun tersenyum "Yak, lepaskan ! Aku tidak bisa bernafas bodoh." Ucap Kyuhyun bercanda, ia menepuk punggung Changmin mengisyaratkan pada Changmin untuk melepaskan pelukannya.
Changmin melepaskan pelukannya dan memberi senyuman terbaiknya pada Kyuhyun "Kyu, maukah kau menungguku? 5 bulan saja lagi." Tanya Changmin.
Kyuhyun membelalakkan matanya "5 bulan? Memang kau akan pergi kemana?" Alih-alih menjawab, Kyuhyun malah balik bertanya pada Changmin.
"Aku harus pulang ke Paris, aku harus mengikuti ujian dan menamatkan studyku disana." Jawab Changmin. Kyuhyun mengerucutkan bibirnya tak suka "Kau tidak bilang kalau kau tinggal di Paris dan harus kembali kesana." Ucap Kyuhyun ia memalingkan wajahnya dari Changmin dan mengerucutkan bibirnya kesal, kedua tangannya terlipat didepan dada.
"Kau tidak bertanya," Ucap Changmin, Kyuhyun memandang Changmin kesal. Changmin tersenyum dan menangkup kedua pipi kekasihnya itu "Dengarkan aku Kyu, aku hanya 5 bulan disana. Dan aku benar-benar harus menamatkannya tahun ini, jika tidak aku harus mengulanginya tahun depan dan itu akan memerlukan waktu yang lebih panjang dari 5 bulan. Kumohon, kau mengertikan?" tanya Changmin matanya berbinar menatap penuh harap pada Kyuhyun.
Kyuhyun masih mengerucutkan bibirnya imut "Kapan kau akan berangkat?" Tanyanya. "2 minggu dari hari ini," Jawab Changmin "Jadi bagaimana?" Lanjut Changmin.
Kyuhyun menghela napas panjang dan akhirnya tersenyum "Tentu saja aku mengerti. Asal kau jangan nakal disana ne?" Ucap Kyuhyun. Changmin mengangguk "Tentu saja, aku tidak akan melihat yang lain disana." Ucap Changmin. Mereka berdua tertawa, masih dengan posisi tangan Changmin menangkup pipi Kyuhyun dan sebelah tangan Kyuhyun berada dibahu Changmin.
Sedetik kemudian mereka terdiam, suasana hening. Tak ada yang bersuara sama sekali, hanya ada suara degupan jantung kedua insan yang tengah dimabuk asmara ini yang terdengar cukup keras. Kyuhyun dan Changmin saling menatap kedalam mata pasangannya masing-masing dengan intens, beberapa saat kemudian mereka menutup mata mereka dan Changmin menarik wajah Kyuhyun untuk mendekatkannya pada wajah Changmin.
Ciuman tak terelakkan, Changmin menempelkan bibirnya pada bibir Kyuhyun ia kemudian memiringkan wajahnya dan melumat kecil bibir bawah dan bibir atas Kyuhyun bergantian. Kyuhyun yang mulai menikmati permainan melingkarkan lengannya pada leher Changmin, sedikit meremas rambut belakang Changmin ketika ia merasa seluruh tubuhnya bergetar akibat perbuatan Changmin.
Changmin menjilat belahan bibir Kyuhyun meminta izin untuk mengakses rongga mulut Kyuhyun. Kyuhyun yang mengerti dan sedikit terbawa oleh nafsu membuka mulutnya kecil. Hal itu tidak disia-siakan oleh Changmin, ia segera memasukkan lidahnya mengabsen satu persatu gigi melilitkan lidahnya dengan lidah Kyuhyun -yang sedari tadi pasif , mengajaknya bermain.
Kyuhyun akhirnya mulai membalas ciuman Changmin, ia menekan tengkuk Changmin agar memperdalam ciumannya. Perang lidah pun terjadi, kepala mereka saling dorong mendorong berusaha memasukkan lidah masing-masing kedalam mulut pasangannya.
"Emmh.. Cpk..cpk..cpk enggh.." Suara desahan dan suara ciuman yang eksotis memenuhi seluruh ruangan kamar mereka.
Sampai beberapa menit kemudian Kyuhyun menepuk-nepuk punggung Changmin mengisyaratkan untuk menghentikan ciumannya. Changmin melepaskan ciumannya, terlihat benang saliva menghubungkan bibir mereka. Keduanya terengah-engah, berusaha mengisi paru-paru mereka yang terasa kosong. Kyuhyun memandang wajah Changmin sayu, mengelus pipi tirus itu.
KRYUUK!
Changmin mengernyit, yang dibalas Kyuhyun dengan cengiran lebar "Aku lapar." Ucap Kyuhyun. Changmin terkekeh kecil, ia menghapus sedikit saliva yang berada disudut bibir Kyuhyun "Baiklah, ayo kita ke Kantin. Aku juga lapar." Ucap Changmin ia bangun dari posisinya semula dan sedikit mengerang ketika merasakan kakinya keram karena terlalu lama bersimpuh.
"Kau kenapa?" Tanya Kyuhyun yang tengah merapihkan bajunya. Changmin menggeleng dan tersenyum pada Kyuhyun "Tidak, aku tidak apa-apa. Ayo, kita pergi sekarang!" Jawab Changmin, ia meraih tangan Kyuhyun dan menggenggamnya erat.
::.:: O ::.::
Changmin berusaha mengabaikan tatapan menusuk itu. Namun semakin diabaikan, ia justru merasa tatapan itu menusuk punggungnya. Changmin menghela napas panjang, menghentikan makannya dan Kyuhyun yang berada didepannya hanya mengernyit heran. Changmin berbalik dan menatap seseorang yang menatapnya tajam itu kesal "Yak, Heechul umma, Choi Siwon bisakah kalian menghentikan tatapan menyebalkan itu. Aku dan Kyuhyun sedang makan. Dan aissh... Tatapan itu benar-benar mengganggu." Gerutu Changmin pada Siwon dan Heechul. Namun percuma hanya Siwon yang mengerti, Heechul yang notabene keras kepala itu tetap menatap Changmin tajam penuh selidik.
Kyuhyun merasa bingung, ia melirik kebelakang punggung Changmin dan mendapati namja yang dianggapnya musuh terbesarnya itu tengah berdiri beberapa meter dibelakang Changmin bersama dengan seorang namja kelewat cantik yang mengenakan pakaian atau lebih tepatnya dress China dengan rambut hitam dan poni yang menutupi dahinya, dia memang terlihat seperti yeoja jika kau tak memperhatikan jakun samar yang berada dilehernya.
Dengan segala keberanian Kyuhyun bertanya, "Mereka siapa?" Tanya Kyuhyun pada Changmin. Changmin menatap Kyuhyun "Yang menggunakan dress merah itu tante tiri ku namanya Kim Heechul dan disebelahnya adalah sepupuku, Choi Siwon." Ucap Changmin.
Heck! Sepupunya? Kalau begitu sia-sia saja aku menangisi namja bodoh ini, batin Kyuhyun kesal.
"Kau kenapa Kyu?" Tanya Changmin ketika melihat Kyuhyun melamun sambil menggumamkan sesuatu. Kyuhyun tersadar "Aku tak apa." Ucapnya kemudian melanjutkan makannya.
::.:: O ::.::
Setelah mereka selesai makan, Changmin mengajak Kyuhyun untuk bergabung bersama Heechul dan Siwon dimeja sebelah.
"Lama sekali kau makan." Cibir Heechul, ia melebarkan kipas merah bergagang hitam miliknya kemudian mulai mengipas layaknya nyonya bangsawan.
Changmin memutar bola matanya jengah "Kyu, ayo perkenalkan dirimu." Ucap Changmin.
"Halo apa kabar? Namaku Cho Kyuhyun." Ucap Kyuhyun, ia membungkukkan punggungnya sembilan puluh derajat.
Siwon menundukkan kepalanya sedikit "Apa kabar namaku Choi Siwon." Ucap namja bermarga Choi itu.
Heechul melirik Kyuhyun "Aku masih marah padamu, kau membuat anakku patah hati." Ucap Heechul, ia mengerucutkan bibirnya imut. Kyuhyun mengerutkan keningnya bingung, dan menatap Changmin dengan pandangan bertanya.
"Umma ayolah, aku yakin dia tidak bermaksud seperti itu, bukan begitu Kyuhyun?." Tanya Siwon pada Kyuhyun. Kyuhyun sedikit terkejut dan mengangguk canggung "I-i-iya."
"Baiklah ayo cepat duduk, aku yakin kau sudah tau namaku dari Changmin." Ucap Heechul. Changmin tersenyum, menarik Kyuhyun untuk ikut duduk bersama Heechul dan Siwon.
Posisi duduk mereka saat ini adalah: Heechul, Kyuhyun, Changmin dan Siwon.
"Jadi namamu Cho Kyuhyun?" Tanya Heechul, sedikit mengeluarkan senyum manisnya agar Kyuhyun tidak gugup.
"Ya, dan umma tahu dia adalah adik dari kekasih Yunho hyung. Jae-"
Heechul mendelik pada Changmin "Diam kau Changmin aku tidak bertanya padamu." Ucapnya sarkastik.
Changmin mengerucutkan bibirnya sebal menatap Siwon yang tengah menahan tawanya.
Heechul tersenyum pada Kyuhyun "Jadi kau adik Jaejoong?" Tanya Heechul, Kyuhyun tersenyum canggung "Ya, itu benar." Jawab Kyuhyun. "Ah, aku suka dengan Jaejoong. Dia benar-benar terampil dan cekatan. Yunho bodoh itu, kenapa dia harus membawa Jaejoong ke Hawaii saat ini. Aku kan juga ingin bersama Jaejoong." Gerutu Heechul.
"Ya Heechul umma, jangan mengatai hyungku bodoh." Ucap Changmin. Heechul melirik kearah Changmin "Memang kenyataannya seperti itu." Bantah Heechul.
"Tidak dia tidak bodoh, buktinya di memiliki perusahaan terbesar kedua di Korea Selatan." Sanggah Changmin.
"Tetap saja menurutku dia bodoh."
"Eh, umma , Changmin hyung sudah hentikan." Lerai Siwon.
"Aku sudah berhenti, dia saja yang terus menyanggah kalau Yunho itu bodoh." Jawab Heechul.
"Aish Chullie umma sudah berapa kali kukatakan berhenti mengatai Yunho hyung itu bodoh. Dia itu tidak bodoh." Bantah Changmin
"Aku tidak peduli."
Kyuhyun hanya terdiam ditempat duduknya tak terlalu perduli dengan perdebatan tante dan sepupu itu. Pikirannya bergelut dengan pernyataan Heechul tentang kakaknya. Ada rasa iri dihatinya, dia juga ingin seperti itu, dipuji terampil dan dirindukan orang banyak. Selama ini, ia memang tak terlalu peduli dengan kehidupan sosial dan sekarang sepertinya dia harus mulai memikirkannya.
"Kyuhyun, kau baik-baik saja?" Tanya Changmin. Kyuhyun menoleh pada Changmin dan tersenyum "Ya, aku baik-baik saja."
::. O .::
Tak terasa 2 minggu berlalu dengan sangat cepat. Kini Kyuhyun, Changmin, Yunho serta Jaejoong tengah berada di Bandara Incheon. Mereka disana untuk mengantarkan Changmin yang akan berangkat menuju Paris.
Sedari pagi Kyuhyun tak banyak bicara, jika ditanya ia hanya akan menjawab dengan anggukan atau dengan gelengan kepala. Dimobil pun seperti itu, sepanjang perjalanan tatapannya tampak kosong, kepalanya bersandar pada dada bidang Changmin dan tangannya melingkar di lengan Changmin. Masa camp Kyuhyun masih satu minggu lagi, namun ia memaksa Yunho agar ia keluar 1 minggu lebih cepat. 5 bulan bagi Kyuhyun terasa memberatkan baginya, 2 minggu ini dia sudah terbiasa dengan kehadiran Changmin dalam hidupnya. Pelukan hangat Changmin disetiap tidur malamnya, senyuman manis Changmin disaat murungnya, tangan kasar Changmin yang menghapus air matanya ketika ia menangis, wangi tubuh Changmin disetiap langkahnya dan jangan lupakan ciuman hangat penuh cinta disetiap hari mereka.
"Changmin-ah baik-baik disana ne, jaga dirimu." Ucap Jaejoong sambil menepuk-nepuk bahu Changmin.
Changmin tersenyum lebar "Tentu saja Hyung, aku akan selalu menjaga diriku," Ucapnya.
"Hyung?" Tanya Changmin pada Yunho, ia menatap Yunho dan tersenyum kemudian merentangkan kedua tangannya. Yunho menghela napas kecil, kemudian ikut merentangkan kedua tangannya dan memeluk Changmin "Jaga dirimu baik-baik adik kecil, hanya kau satu-satunya saudara kandung yang kumiliki di dunia ini." Ucap Yunho menepuk-nepuk punggung Changmin sayang.
Changmin melepaskan pelukannya "Jangan mengkhawatirkanku Hyung, aku ini sudah besar. Aku pasti akan baik-baik saja disana." Ucap Changmin, ia kemudian beralih pada Kyuhyun yang tengah memasang wajah datarnya "Kyu, aku pergi jaga dirimu baik-baik ne?" Tanya Changmin ia mengelus pipi tirus Kyuhyun.
Kyuhyun mendelik tak suka pada namja tampan berkaus biru berblazer coklat muda itu "Seharusnya aku yang bilang seperti itu bodoh. Jaga dirimu baik-baik, makan tepat waktu, dan jangan lupa kirim e-mail padaku setiap kau ada waktu." Ucap Kyuhyun. Changmin tersenyum kemudian mengangguk "Aku mengerti." Ucap Changmin kemudian memeluk Kyuhyun erat menyesap aroma rambut Kyuhyun dalam-dalam.
Sebenarnya bukan itu yang ingin Kyuhyun katakan. Kyuhyun ingin menghentikan kepergian Changmin, ingin menahan lengan itu agar selalu didekatnya, selalu dapat didekapnya dalam suka maupun duka. Namun apa boleh buat, ia tidak mau Changmin menganggap dirinya mengekang Changmin. Jadi pada akhirnya, kata itulah yang meluncur dari mulut Kyuhyun.
Changmin melepaskan ciumannya pada pucuk kepala Kyuhyun, ia kemudian tersenyum, memundurkan langkahnya dan membungkukkan badannya "Aku pergi." Ucap Changmin kemudian berbalik
Kyuhyun menggigit bibir bawahnya mencoba menahan genangan air mata di pelupuk matanya namun gagal. Pada akhirnya bulir air mata itu tetap turun ketika melihat Changmin melambaikan tangannya dan hendak memasuki pintu keberangkatan. Dengan sadar Kyuhyun berlari mengejar namja jangkung itu dan..
Grep ! Lengan Kyuhyun berhasil memeluk tubuh Changmin dari belakang. Ia menangis terisak-isak dipunggung lebar milik Changmin itu.
Changmin melepaskan pelukan Kyuhyun, ia kemudian berbalik dan menangkup wajah Kyuhyun mengusap air mata itu dengan ibu jarinya "Jangan menangis Kyu, kau sudah berjanji akan menungguku kan? Maka tunggulah aku." Ucap Changmin.
Kyuhyun mendongak menatap wajah Changmin dengan pandangan berkaca-kaca, ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat berusaha menahan tangisnya kemudian mengangguk.
Changmin tersenyum, kemudian mendekatkankan wajahnya denga wajah Kyuhyun. Melumat pelan bibir tipis Kyuhyun, merasakannya untuk yang terakhir kali dalam 5 bulan nanti. Menyalurkan cintanya yang terasa membuncah setiap kali Kyuhyun disampingnya.
Changmin melepaskan pagutan bibir mereka "Aku pergi ne chagi, jaga dirimu baik-baik. Aku akan segera kembali." Ucap Changmin mencium kening Kyuhyun sekilas kemudian berbalik dan melangkahkan kaki memasuki pintu keberangkatan. Walau didalam hatinya ia juga tak ingin pergi, namun ia harus segera menyelesaikan urusannya disana dan kembali untuk hidup selamanya bersama Kyuhyun di Korea.
::.:: FIN ::.::
A/n : selesai. Hwoah, gak nyangka gini endingnya. Maaf ya mungkin ada yang berasa endingnya terlalu cepet sekali lagi maaf atau ceritanya jadi ngawur kaya diatas saya minta maaf. Entahlah kelemahan saya adalah menulis Fanfic berchapter T.T. Dan saya yakin Chapter ini dipenuhi typos, maklum saya ngetik lewat HP jadi gak sempet diedit dulu #pundung. Endingnya sengaja saya bikin nge-gantung gini, dan sekuelnya akan segera saya siapkan dengan rated M dan length Oneshot .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar