"Kyuhyun Love Story" Ch 8
Main Cast : Cho Kyuhyun as Uke
Pair : YunKyu (Jung Yunho X Cho Kyuhyun)
Slight HanChul
Rate
: T menjurus M (Buat yang masih puasa, kalo pikiran anda sudah
terkontaminasi dengan keyadongan, bacanya kalo udah buka puasa yee)
Warn : Uke!Kyu, TYPOs. Supranatural thing.
Dan untuk Kyuhyun disini, bayangkan ia seperti saat mv Dancing Out, dengan rambut hitam, wajah yang manis namun juga evil =_="
.
Ini
adalah kumpulan fanfic oneshoot yang terinspirasi dari wajah dan sifat
Uke Kyuhyun, dan juga dari banyaknya Seme dari seorang Cho Kyuhyun
.
.
.oOYunKyuOo.
.
Aku adalah incubus. Iblis yang terlahir dengan kebutuhan untuk melakukan hubungan seksual sebagai sumber makanan kami. Kami adalah bangsa yang immortal. Tak ada hal yang bisa membuat kami. Namun jika kami tidak mengisi tenaga kami, kami akan melemah dan lama-lama akan lenyap.
Ya. Lenyap. Jika manusia mati, mereka masih akan memiliki roh. Namun tidak dengan bangsa kami. Jika kami melemah dan terus melemah, kematian bagi kami adalah lenyapnya kami dari dunia ini.
Kami?
Ya. Tentu saja. Apa kalian pikir hanya ada aku saja? Tentu saja tidak. Kami memiliki jumlah yang lumayan banyak. Dengan jenis berupa namja dan yeoja, yang memiliki paras tampan dan cantik. Dengan begitu kami bisa dengan mudah menjerat seseorang yang akan melakukan hubungan seksual dengan kami.
.
.
YunKyu Couple :
"Soulmate"
.
.
Siapa
di kota Seoul ini yang tak mengenal Jung Yunho? Namja berwajah tampan
dengan sepasang mata musang yang tajam dan bibir tipis sexy berbentuk
hati yang menggoda iman. Dengan kesuksesannya di bidang arsitektur dalam
usia yang bisa dibilang cukup muda, ia merupakan sosok terkenal di kota
seoul.Bukan hanya ketampanan dan kekayannya saja yang membuatnya terkenal. Tapi lebih kenapa sifat playboynya yang sudah melegenda, karena dalam sejarah hidupnya, semua orang tahu kalau ia selalu berganti pacar setiap satu minggu sekali.
"Yo, Yunho. Namja terplayboy seantero kota Seoul. Apa yang sedang kau lakukan disini? Mencari mangsa baru untuk kemudian dicampakkan setelah bosan?" tanya seorang namja cantik bernama Heechul.
"Seperti biasa. Dan bisakah kau melepaskan pakaian yeoja itu dan memakai pakaian namja secara layak? Apa kau tak malu berpakaian seperti yeoja seperti itu, Heechul?" ucap Yunho dengan nada menggurui.
Keduanya saling bertatapan tajam, untuk kemudian saling tertawa.
"Duduklah, Chullie." tawar Yunho sambil menunjuk kursi di depannya. "Mana Hankyung?" tanyanya sambil mengedarkan pandang ke sekeliling.
Dan dalam suasana remang dengan lampu disko yang terus berkedip dan berputar, Yunho akhirnya bisa melihat sosok tampan berwajah oriental yang berkharisma. Namja yang di maksud itu menganggukkan kepalanya sebagai salam untuk Yunho, dan namja itu kembali melakukan aktifitasnya sebagai pemilik dan pengawas Miracle Bar ini.
"Kau masih betah bersamanya?" tanya Yunho penasaran ketika ia melihat tatapan Heechul yang tak pernah lepas dari Hankyung.
Heechul yang mendapatkan pertanyaan seperti itu menoleh dan menatap Yunho dengan tatapan yang lembut. "Tidak. Dan tidak akan pernah. Dia adalah soulmateku Yun."
"Dan selama bersamanya, kau tak pernah melakukan seks dengan orang lain?" tanya Yunho lagi.
Heechul menggeleng dengan mantap.
"Kau serius? Satu kalipun kau tak pernah melakukan seks dengan orang lain?'
Heechul kembali menggeleng, dan membuat Yunho terperangah tak percaya.
Yah, jangan salahkan Yunho juga dalam hal ini. Sebelum bertemu dengan Hankyung, Heechul adalah dongsaengnya yang bisa dibilang track recordnya dalam bergonta-ganti partner seks hampir menyamai dirinya.
Dan sekarang ini, sudah hampir enam bulan ini Heechul berkata kalau ia tak pernah lagi melakukan seks dengan orang lain selain Hankyung! Sungguh tak dapat di percaya.
"Aku tak akan pernah bisa lagi melakukan seks bersama orang lain selain dirinya lagi. Kau sendiri tahu kalau bangsa kita sangat memuja rasa. Jika diibaratkan, bangsa kita adalah pecandu alkohol, dan manusia adalah alkohol itu. Untuk sekedar memuaskan nafsu saja, kita bisa memilih untuk meminum alkohol manapun juga." Heechul memberi jeda sejenak. "Tapi Hankyung bagiku adalah wine mahal yang memiliki aroma dan rasa yang terbaik. Dan sekali aku sudah merasakannya, aku tak bisa lagi menikmati rasa alkohol lain. Aku sudah menjadi pecandu dari rasanya."
Yunho menatap Heechul dengan pandangan skeptis. "Itu kan hanya pemikiranmu saja. Semua orang memiliki seleranya masing-masing. Dan selama ini, semua wine yang kuminum rasannya enak-enak saja tuh." sahut Yunho sambil mengedarkan pandang untuk mencari mangsanya malam ini.
Saat Yunho tengah asyik memilih mangsanya, sekelompok yeoja dan namja melewati mereka, dan sebuah aroma enak yang tajam langsung memasuki indra penciuman Yunho dan membuat tubuh namja tampan itu tersentak penuh antisipasi.
Namun terlambat. Ketika tatapan Yunho terarah pada sekelompok orang itu, mereka sudah berjalan keluar meninggalkan bar tersebut.
"Waeyo, Yun?" tanya Heechul yang penasaran melihat tingkah Yunho barusan."Apa ada orang yang kau kenal?"
"Apa kau mencium aroma enak yang barusan?" tanya Yunho tanpa mengindahkan pertanyaan Heechul.
"Eh? Aroma apa?" tanya Heechul bingung. Pasalnya dari tadi ia tak mencium bau-bauan yang menarik perhatiannya.
Yunho memperhatikan Heechul yang sepertinya tak berbohong. Ia terlalu mengenal dongsaengnya, hingga ia bisa tahu kapan dongsaengnya berkata jujur atau bohong.
'Mungkin tadi hanya perasaanku saja,' pikir Yunho.
"Lupakan saja. Kurasa aku harus pergi. Aku akan bermain dengan Jessica saja. Disini tak ada yang menarik perhatianku."
.
.oOYunKyuOo.
.
Ia
mencium aroma enak itu lagi. Ini sudah yang ke sepuluh kalinya dalam
satu minggu ini ia mencium bau itu ketika melewati cafe yang bernamakan
Spar Cafe. Bukan, ini bukan semacam aroma makanan, cake ataupun bau
minuman di sana. Tapi aroma itu...berbeda.Karena terlalu penasaran, Yunho akhirnya menghentikan langkahnya di depan cafe itu, dan memutuskan untuk berjalan masuk.
Cafe itu tak jauh berbeda dengan cafe-cafe lainnya. Dekorasinya sederhana,namun malah terkesan hommy. Waiter dan waitress berjalan sibuk memenuhi permintaan pelanggan. Tapi yang jelas berbeda adalah, seluruh sudut cafe ini di penuhi oleh aroma enak yang Yunho tak bisa mengetahui darimana aroma itu berasal. Terlalu banyak orang dan makanan di tempat ini, dan aroma itu benar-benar membuat kepalaya terasa ringan dan tak bisa berfikir jernih.
"Selamat datang, tuan. Meja untuk berapa orang?" sapa seorang pegawai di sana sambil mengembangkan senyum yang memperlihatkan sepasang gigi kelincinya. Lee Sungmin. Itu nama yang tertera pada nametagnya.
"Satu. Untukku saja." sahut Yunho spontan.
"Kalau begitu, saya akan mengantarkan tuan." lanjut Sungmin sambil berjalan mendahului Yunho.
PRANGG!
Langkah Yunho dan Sungmin terhenti. Keduanya menoleh ke arah suara untuuk alasan yang berbeda. Jika Sungmin berhenti karena mendengar suara benda pecah itu, Yunho berhenti dan berbalik karena mencium aroma itu—yang kini menguar di udara dengan kadar yang lebih tajam.
"Ah, mianhae. Saya tak sengaja menjatuhkan gelas ini di atas meja anda." ucap seorang namja bersurai hitam dan berwajah manis itu. Namun tak seperti ucapannya yang terkesan meminta maaf, namja itu tak sedikitpun menunjukkan raut wajah bersalah sama sekali. "Habisnya saya kan kaget saat tangan kanan anda tiba-tiba meremas pantat sexy saya ini." lanjut namja itu dengan suara bass-nya yang sengaja ia keraskan agar semua orang di dalam cafe ini bisa mendengar ucapannya.
Yunho bisa melihat kalau kini namja paruh baya bertubuh tambun itu menatap ke sekeliling dengan wajah memerah menahan malu dan amarah.
"Kurasa orang buta pun tahu kalau tempat ini adalah cafe, bukan tempat pelacuran murahan yang entah sudah berapa kali anda masuki untuk memuaskan hasrat binatang anda. Jadi sebelum anda benar-benar saya buat buta, cepat angkat kaki dari tempat ini!"
Namja paruh baya yang di maksud itupun langsung angkat kaki dari tempat itu karena melihat pandangan tak suka dari seluruh orang yang berada di cafe ini.
"Mianhae karena saya sudah mengganggu kenyamanan anda semua. Silahkan kembali melanjutkan acara santap santai anda semua." Namja manis bersurai hitam itu kembali mengeraskan suaranya sambil membungkukkan badannya, untuk kemudian langsung berjalan masuk ke dalam ruangan karyawan.
Begitu waiter itu hilang dari pandangan, akhirnya semua orang yang ada di dalam cafe itu kembali melanjutkan kegiatan makan dan minum mereka masing-masing. Begitu juga dengan Yunho, yang akhirnya sudah duduk di tempat yang di tunjukkan oleh Sungmin padanya.
"Tuan, ini buku pesanannya. Kalau anda sudah sipa untuk memesan, anda bisa memanggil saya atau rekan saya. Pemisi."
Yunho menangguk singkat dan mulai membuka buku menu itu. Namun tak seperti Yunho yang biasanya sigap, setelah melihat seluruh menu yang ada disana, Yunho tak segera bisa menentukan pilihannya. Yang ada di benaknya saat ini malah wajah manis dari namja waiter tadi.
Dan jujur saja, itu cukup membuatnya terganggu. Karena selama ini, tak ada satu orang pun manusia yang bisa menarik perhatiannya sampai seperti ini hanya dalam satu kali tatap. Selain itu dengan aroma memabukkan yang terus-terusan ia hirup dari atmosfer cafe ini semakin membuatnya tak bisa fokus.
Dengan kepala yang tertunduk dan tangan yang memijat pelipis kepalanya, Yunho akhirnya mengangkat tangannya dan memanggil pelayan.
"Ya, Tuan?" suara yang familiar untuk Yunho terdengar, dan ia masih ingat kalau itu suara Sungmin yang tadi menyambutnya di depan.
"Bisakah kau membawakanku anju?" tanya Yunho sambil terus memjat pelipisnya.
Sungmin—pelayan itu mengerutkan alisnya mendengar pesanan namja tampan itu. Bagaimana tidak, bukannya anju itu adalah snack yang yang terdiri dari makanan asin dan pedas yang diminum bersama alkohol untuk meredakan efek mabuk? Lalu kenapa namja yang terlihat sangat bugar dan tak nampak sedikitpun memperlihatkan kesan mabuk itu memesan itu?
Yunho mendongakkan kepalanya ketika ia tak mendengar jawaban apapun dari pelayan itu. "Wae?" tanyanya saat melihat Sungmin yang memasang ekspresi bingung.
"A-aniya," ucap Sungmin yang seakan tersadar kalau sedari tadi ia hanya melamun sendiri. "Ka-kami tak memiliki anju. Tapi kalau anda mau, kami bisa menyediakan makanan yang akan kami buat lebih asin dan lebih pedas." ucap Sungmin secara refleks.
"Ya, ya. Seperti itu juga bisa. Pokoknya sesuatu yang bisa menghilangkan atau mrngurangi rasa mabuk."
"Ah. Ne. Silahkan di tunggu sebentar. Pesanan anda akan jadi dalam lima belas menit." ucap Sungmin sambil undur diri dari meja Yunho.
.
.oOYunKyuOo.
.
Yunho
menyentakkan kepalanya ke atas dengan kaget karena aroma itu kembali
menguat secara tiba-tiba. Ia menolehkan kepalanya ke arah aroma
memabukkan itu menguat, dan ia menemukan namja manis bersurai hitam yang
menjadi objek pelecehan seksual tadi berjalan ke arahnya sambil membawa
nampan berisikan makanan.'Tidak mungkin..' batin Yunho ketika akhirnya namja manis itu berdiri tepat di depannya. Kali ini Yunho tak mungkin salah lagi. Aroma yang manis dan memabukkan itu benar-benar menguar dari setiap jengkal kulit pucat namja manis itu.
"Silahkan. Ini pesanan anda tuan." ucap namja manis itu sambil meletakkan semangkuk makanan di depan Yunho yang masih terpana.
Yunho terdiam begitu saja ketika tangan namja bername tag Cho Kyuhyun itu terjulur saat meletakkan mangkuk makanan di depannya. Tatapan Yunho benar-benar terfokus pada lengan pucat itu. Dengan aroma nikmat yang menguar kuat dari tangan pucat itu, Yunho membayangkan akan seperti apa rasanya jika ia menggenggam lengan pucat itu dan menggunakan lidah serta mulutnya untuk mengicipi setiap inchi dari kulit yang terekspos itu. Akan seperti apa kenikmatan yang ia dapatkan jika ia mengulum setiap jemari kurus itu dan mendengar desahan keluar dari sepasang bibir sintal yang berwarna merah alami itu. Akan semanis apa rasa keringat, saliva dan sperma yang dimiliki namja itu ketika mereka melakukan seks, kalau aroma tubuh namja itu saja sudah se-memabukkan ini.
Hanya dengan memikirkan hal seperti itu saja, Yunho bisa merasakan kalau kini junior kebanggaannya itu mulai mengeras di balik celananya.
"Tuan? Tuan? Apakah anda tidak apa-apa?" tanya waiter bernama Kyuhyun itu saat ia tak mendapatkan respon apapun dari pelanggannya yang cukup tampan itu.
"A-ah? Apa? Tadi kau berkata apa?" tanya Yunho terkaget saat ia sudah bangun dari lamunannya yang 'iya iya' mengenai namja manis di depannya itu.
"Apakah hanya ini pesanan anda? Apakah ada hal lain yang anda butuhkan?" tanya namja itu sambil menatap Yunho dengan pandangan aneh.
'Ya! Aku sangat membutuhkanmu untuk berbaring terlentang tanpa ada satu benangpun yang menutupi tubuhmu yang basah oleh keringat!' seru Yunho dalam hati karena aroma namja itu benar-benar seperti...benar-benar seperti aphrodisiac yang sangat menggoda imannya.
"A-ah, kurasa.." Yunho menelan ludahnya dengan susah sebelum akhirnya ia bisa kembali berbicara. "Kurasa..ini sudah cukup."
.
.oOYunKyuOo.
.
Malam
mulai merambat menyelubungi angkasa. Matahari sudah benar-benar
tenggelam dalam peraduannya ketika seorang namja bersurai hitam yang
memiliki lekuk tubuh sexy menggoda kini berjalan dalam keheningan.Sepasang kaki yang kini terlapisi oleh celana kulit ketat yang semakin menunjukkan pantat sexy dan juga kaki jenjangnya itu berhenti melangkah dengan tiba-tiba, dan langsung berbalik ke belakang.
"Ada orang disana?" tanyanya dengan suara yang cukup keras.
Hanya hening yang menjawabnya.
Kyuhyun—nama namja itu— menajamkan pandangannya pada kegelapan di belakangnya, namun ia tak dapat melihat siapapun di sana.
"Aneh. Sedari tadi aku merasa ada yang memperhatikan," gumam Kyuhyun sambil menggelengkan kepalanya dengan bingung. Akhirnya ia kembali berjalan lagi ke arah apartementnya.
Namun belum lama ia melangkah, ia kembali merasakan tatapan tajam itu. Kali ini ia tak berhenti, namun langsung memutar tubuh dan menolehkan kepalanya ke belakang.
Tapi sama seperti tadi, ia tak mendapati seorangpun disana.
Perasaan takut dan ngeri mulai menyelubungi hatinya. Pasalnya semenjak ia keluar dari cafenya, ia mulai merasakan ada yang menatapnya dengan sangat tajam dari arah belakangnya. Namun setiap kali ia menoleh ataupun memanggil siapapun yang ada dibelakangnya, tak ada sosok yang menampakkan dirinya.
Akhirnya dengan tenaga yang ada, Kyuhyun mulai mempercepat langkahnya untuk segera sampai ke apartementnya.
Dan setelah selamat sampai di dalam apartement kecilnya, ia baru ingat kalau ia juga pernah merasa di tatap seperti itu. Perasaan itu sama seperti perasaan yang ditimbulkan ketika ia di tatap dengan tajam dan penuh arti oleh seorang pelanggan yang tadi memesan makanan aneh.
.
.oOYunKyuOo.
.
"Huuaaa!"Suara teriakan Kyuhyun terdengar begitu keras di dalam kamarnya yang sempit itu. Matanya menatap nyalang ke sekeliling kamarnya untuk mendapati tak ada seorangpun yang berada di kamarnya. Sekali lagi ia meneliti keadaan kamar mungilnya itu, dan akhirnya ia bisa bernafas lega karena tak ada yang berubah sama sekali dari kamarnya itu.
Kemudian dengan perlahan ia menyingkap selimut sewarna baby blue-nya dan kembali ia menghembuskan nafas lega.
"Aakhh!" serunya tertahan ketika ia akan berguling ke samping dan menemukan bahwa kini...bagian bawah tubuhnya terasa sakit...terutama pada bagian rektumnya.
Kyuhyun menatap dengan horor pada cermin yang menempel pada dinding di seberang tempat tidurnya. Disana...di pantulan cermin itu, terlihat jelas kalau di lehernya...terdapat bekas kissmark berwarna merah menyala.
"What the fuck?" desis Kyuhyun sambil meraba bekas kissmark itu.
Lalu seolah tersadar, namja manis bersurai sekelam malam itu cepat-cepat membuka kancing piyamanya...dan menemukan kalau kini tubuh atasnya itu bertaburan dengan kissmasrk yang tidak ia tahu—ah, aniya. Mungkin...mungkin ia tahu...tapi..tapi itu mustahil!
Mungkin tadi ia memang bermimpi kalau ia telah melakukan you-know-what dengan seseorang. Lebih tepatnya, ia melakukannya dengan seorang namja yang masih ia kenali sebagai pelanggannya-yang-memesan-makanan-aneh itu.
Tapi...tapi itu hanya mimpi saja kan? Namja itu tak mengenalnya. Namja itu juga tak tahu dimana ia tinggal. Dan yang terpenting, namja tu tak mungkin bisa masuk ke dalam kamarnya! Munkin ia memang tinggal sendiri. Mungkin ia memang tinggal diapartemen kecil yang murah. Namun ia tak pernah lupa mengunci pintu apartement dan pintu kamarnya!
"Ugh..sial! Sakit sekali!" maki Kyuhyun menahan sakit saat ia berusaha bangkit dan berjalan menuju ke kamar mandi. Dengan tangan yang terus mengurut pinggang dan cara berjalan yang tertatih menahan sakit, Kyuhyun akhirnya sampai di dalam kamar mandi. Namja yang memiliki wajah manis dan cukup cantik itu dengan perlahan melepas semua atribut yang ia kenakan.
"God..." ucap namja manis itu ketika ia mendapati kalau celana dalam yang ia kenakan itu memiliki bercak kemerahan yang bercampur dengan cairan putih kental yang mulai mengering. Darah dari rektumnya..dan juga sperma...
"Yunho..," Kyuhyun mendesiskan nama yang ia yakini sebagai nama namja itu. Ia ingat kalau dalam mimpinya, namja yang menyetubuhinya itu meyuruh Kyuhyun untuk memanggilnya dengan nama itu.
.
.oOYunKyuOo.
.
Yunho
menghela nafasnya saat ia menatap pada sekerumunan namja dan yeoja yang
tengah meliuk-liukkan tubuhnya dengan sensual di lantai dansa. Jika
biasanya ia selalu bersemangat dalam mencari-cari yeoja cantik yang bisa
ia tiduri, kali ini ia melempar tatapan bosan dan langsung berbalik ke
meja bartender."Waeyo, Yunho-ya?" tanya Heechul yang seperti biasanya selalu ada di Miracle Bar ini untuk menemani soulmatenya itu bekerja.
"Entah kenapa, aku tak bisa lagi tertarik pada mereka. Aroma mereka, tak semenggiurkan dulu lagi." sahut Yunho dengan ekspresi bingung bercampur kesal. Pasalnya, semenjak ia mencium aroma tubuh Kyuhyun dan mencicipi rasa tubuhnya yang...tak terdeskripsikan nikmatnya itu, ia tak bisa lagi merasakan nikmatnya mencuri sari kenikmatan dari manusia lainnya. Semuanya terasa hambar dan tak menyenangkan.
"Sejak kapan rasa mereka tak lagi enak, Yun?" tanya Heechul dengan rasa penasaran tingkat tinggi.
"Sejak aku bertemu Kyuhyun," gumam Yunho sambil kembali meneguk wine yang tadi ia pesan.
"Kyuhyun? Siapa itu Kyuhyun?"
"Dia..namja berwajah manis yang bekerja di SparCafe."
"Kyuhyun? Spar Cafe? Coba kau sebutkan ciri-cirnya Yun!" perintah Heechul yang kini menatap aneh pada Yunho.
"Dia waiter yang memiliki rambut hitam, senyum yang tak ada bedanya dengan seringaian, suara bass yang menggoda, dan tubuh yang sangat sexy."
Heechul membelalakkan mata saat ia langsung mengenali sosok yang memiliki ciri-ciri seperti itu."Yang kau maksud itu Cho Kyuhyun?" seru Heechul tak percaya.
Yunho yang heran mendengar kalau Heechul mengenali namja yang ia maksud itu menatap teman sebangsanya itu dengan tatapan bingung. "Waeyo? Kau mengenalnya?"
"Aish! Bagaimana kau bisa memilih namja seperti itu? Seleramu itu benar-benar..." Heechul yang tak sanggup lagi meneruskan kalimatnya itu ini mengurut pelan pelipisnya yang berdenyut-denyut. "Kau tahu kalau aku ini cukup dekat dengan Jaejoong kan? Nah, dia itu pemilik dari Spar Cafe itu. Sudah tentu aku sering kesana dan cukup mengenal bocah tengik bernama Cho Kyuhyun itu!" seru Heechul yang sedikit terbawa emosi ketika ia mengingat kelakuan namja yang di maksud Yunho itu.
"Asal kau tahu saja ya, masalah pertama ada pada sikapnya yang tak mau memanggil namja yang lebih tua sebagai hyung. Kecuali pada Jaejoong dan Ryeowook yang merupakan penghasil makanan enak di Spar Cafe. Dan menyebalkannya, dia memanggil semua yeoja yang lebih tua dengan sebutan noona, dengan suara yang dia buat semanja mungkin! Ish! That little brat!"
Yunho terkekeh kecil saat mendengar cerita mengenai Kyuhyun. Seingatnya, dalam satu minggu ini, ketika ia menggauli namja manisnya itu, Kyuhyun memang tak pernah memanggilnya dengan sebutan hyung.
Heechul menyipitkan mata mendengar kekehan Yunho yang menurutnya aneh itu. "Apa kau menganggap itu semua lucu,eoh?" tanya Heechul dengan nada skeptis. "Selain itu, asal kau tahu saja, namja itu selalu suka mengusili dan menjahili teman-teman kerjanya, yang notabene hampir semuanya lebih tua dari pada dia! Jaejoong pernah kelimpungan mencari pisau kesayangannya dan mendapati Kyuhyun tengah menggunakannya untuk menggali lubang di tanah!"
Yunho tak bisa menahan tawanya ketika mendengar cerita dari Heechul. Namja yang sudah ia nikmati tubuhnya itu benar-benar menarik!
" Selain itu, ia juga sering sekali mengambil strawberry cheescake yang sudah di simpan oleh Sungmin dengan sangat hati-hati, dan ia terang-terangan memakannya di depan Sungmin, sampai potongan terakhir! Padahal ia tahu dengan jelas kalau Sungmin sangat menyukai cake itu, dan ia sengaja menyimpan cake terakhir itu dengan sangat hati-hati, tapi ia malah memakannya begitu saja! Bocah evil!" kesal Heechul dengan amarah yang berapi-api.
"Lalu, kenapa tak ada yang membenci atau memecatnya?" tanya Yunho penasaran. Pasalnya setahunya—selama satu minggu ini ia membuntuti namja itu— Kyuhyun itu cukup di sayang oleh semua orang yang ada disana Harusnya dengan tingkahnya yang menurut mereka menyebalkan itu, jelas mereka semua harusnya membenci dan memecat namja itu kan?
"Karena senakal apapun Kyuhyun, mereka semua tahu kalau di balik itu, ia adalah dongsaeng yang baik dan sangat perhatian—meskipun dengan cara yang tak lazim."
Yunho sedikit terperangah saat ia melihat kalau kini tatapan Heechul melembut, dan tanpa sadar namja yang memiliki paras cantik itu tersenyum. 'Kupikir, aku akan berhadapan dengan Monster Heechul kalau sampai aku menyakiti dongaeng tersayangnya itu.'
"Lalu, kenapa Kyuhyun tinggal sendiri? Dimana orang tuanya?" Yunho akhirnya tahu kemana ia harus bertanya mengenai namja manis itu. Satu hal pertama yang sebenarnya menjadi tanda tanya besar adalah orang tua Kyuhyun. Namja manis itu memasang foto kedua orang tuanya, namun saat ia mengutak-atik handphone Kyuhyun, ia tak pernah melihat ada pesan atau panggilan dari kedua orang tua namja itu.
"Kyuhyun...yatim piatu. Satu hal yang paling membuat semua orang di Spar Cafe tak bisa membenci dan memecat Kyuhyun adalah kenyataan kalau...mereka pernah hampir kehilangan Kyuhyun. Kyuhyun yang saat itu di kunjungi orang tuanya di Seoul ini dan pulang bersama, mengalami kecelakaan dalam perjalanan. Kedua orang tua Kyuhyun meninggal di tempat, dan Kyuhyun...dia koma selama empat hari."
Heechul tersenyum sedih saat ia kembali mengingat saat itu. Ia memang bukan pegawai Spar Cafe. Namun karena hampir setiap hari ia kesana, ia sangat akrab dengan semuanya. Dan sewaktu kecelakaan itu terjadi, Heechul turut merasakan duka yang menyelubungi Cafe itu. Cafe itu tutup dan hampir setiap waktu mereka selalu berada di rumah sakit dan menemani Kyuhyun. Tangis dan kesedihan selalu menjadi atmosfer yang menyelubungi setiap orang disana waktu itu.
Sedangkan Heechul, namja cantik itu menghabiskan waktunya dengan minum-minum di bar milik Hankyung untuk mengalihkan kesedihannya, dan saat itulah ia bertemu dengan soulmatenya itu.
Yunho tak bisa berkata apa-apa saat mendengar semua cerita Heechul. Waktu itu, ia tahu kalau dongsaengnya itu sedang bersedih. Namun kala itu, ia hanya memberikan penghiburan pada Heechul, tanpa ingin tahu siapa yang menyebabkan doongsaengnya itu bersedih.
"Karena itu, kalau memang dia adalah soulmatemu, dan kau mencintainya, jangan pernah kau sakiti dia, Yunho."
Yunho mematung saat ia mendengarsuara Heechul yang lirh itu. Dan sebelum ia sempat bereaksi, Heechul sudah pergi dari hadapannya dan berjalan menuju Hankyung.
Kyuhyun...soulmatenya?
Ani! Itu tak mungkin! Soulmate itu hanya bisa terjadi kalau ia—secara naluriah—mencintai seseorang. Selain itu, kalau ia sudah menemukan soulmate-nya, ia tak mungkin bisa terpisah jauh darinya dalam waktu lama, dan akan selalu dan hanya selalu bercinta padanya.
Ia...tak begitu kan?
Ia hanya merasa tak tertarik lagi pada manusia lain. Tapi itu tak bisa di sangkal, karena tubuh,rasa serta aroma Kyuhyun sangatlah nikmat dan begitu memabukkan. Tak akan ada yeoja dan namja lain yang bisa menandinginya. Bahkan setelah satu minggu ini, tak ada niat untuk mencampakkan Kyuhyun dan mencari mangsa baru. Selain itu, ia selalu menemui namja itu setiap malam hanya karena ia ingin merasakan tubuh itu lagi dan memandangi wajah damainya saat tertidur pulas.
Warna di wajah Yunho mulai memucat saat ia menyadari tindakannya satu minggu belakangan ini.
Tapi, ia tak mencintai namja itu! Ia hanya ingin tahu semua hal tentang Kyuhyun hanya karena penasaran semata! Ia ingin mengetahui semua hal yang ia suka atau pun tidak. Ia ingin menjadi yang paling mengerti perasaannya, sehingga ia bisa ikut senang kalau namja gembira, dan melindungi agar ia tak merasakan kesedihan.
Wajah Yunho sudah benar-benar pucat saat ia menyadari semuanya.
"Benarkah aku mencintai...Kyuhyun?"
.
.oOYunKyuOo.
.
Kyuhyun
berusaha menahan rasa kantuk yang menyerangnya. Dengan berbekal
secangkir kopi yang sudah ia minum tadi, kali ini ia tak akan tertidur
dan membiarkan namja bejat dan mesum itu menyetubuhinya lagi!Krek!
Kyuhyun menoleh ke samping kirinya dan menemukan kalau kini salah satu jendelanya sudah terbuka dengan sempurna. Dan sesaat kemudian, ia sudah bisa melihat seorang Yunho berjalan masuk ke dalam kamarnya dengan langkah santai.
"Kau menungguku, Kyuhyunnie?" ucap namja berparas tampan itu dengan seringaian yang membuat wajah itu terlihat semakin berbahaya dan ...sexy.
Kyuhyun menggelengkan kepalanya saat pemikiran tak wajar itu singgah dalam kepalanya.
"Kau! Namja mesum! Pemerkosa!" seru Kyuhyun sambil menunjuk Yunho dengan jarinya.
"Ckckck..Kyuhyunnie..Kyuhyunnie.." gumam Yunho yang kini terkekeh sambil perlahan mendekati Kyuhyun yang kini makin merapat di dinding dengan posisinya yang duduk di tempat tidurnya. "Apa itu bisa di sebut pemerkosaan kalau kau juga menikmatinya? Aku masih ingat dengan desahanmu yang memerintahku untuk semakin bergerak cepat menggenjot lubang sempitmu yang hangat itu, Kyuhyunnie~"
Kyuhyun merasakan wajahnya langsung memerah saat mendengar dirty talk yang di lakukan Yunho. Dan wajahnya lebih memerah lagi ketika ia bisa merasakan kalau miliknya di bawah sana sudah mulai terbangun dengan ucapan mesum Yunho.
"Selain itu, kurasa kau menyukaiku juga. Karena satu minggu ini aku mengerjaimu, kau tak pernah menceritakan ini pada siapapun. Kau juga tak pernah melaporkanku pada polisi. Padahal aku yakin kau pasti tahu kalau semua itu bukan mimpi, saat kau merasakan sakit pada lubang virginmu yang kugenjot dengan penuh semangat di hari pertama kan?"
"A-aniya! i-itu tak mungkin, ka-karena apa yang akan kukatakan pada polisi? M-mereka pasti tak akan mempercayaiku!" sahut Kyuhyun yang kini mulai merasa bingung dengan ini semua.
Benar juga. Seharusnya sejak awal, apapun tanggapan semua orang di sekelilingnya, ia harusnya menceritakan mengenai kejadian ini.
"Kalau kau tunjukkan bekas kissmark dan di lakukan pemeriksaan, pasti akan ketahuan kalau kau sudah tak virgin lagi. Selain itu kalau memang mereka tak percaya, seharusnya kau bisa menyiapkan kamera atau handycam untuk merekam semua kelakuanku dan menunjukkannya pada polisi. Tapi... kau tak melakukannya kan?"
"I-itu..a-aku tak punya kamera ataupun handycam untuk melakukannya.." sahut Kyuhyun terbata.
"Benarkah? Kalau begitu, kenapa kau tak menceritakannya sama sekali pada semua hyung di tempat kerjamu? Mereka semua menyayangimu, mereka pasti akan percaya pada ceritamu dan akan melindungimu dariku."
Kyuhyun terdiam sejenak, dan seperti disadarkan tiba-tiba, Kyuhyun merasa bingung dan tak mengerti. Tak mengerti dengan tindakannya yang tak melaporkan kejadian ini pada para hyungnya. Padahal kalau ia mendapatkan pelecehan sedikit saja di luaran sana, ia akan langsung menceritakannya pada semua hyungnya. Tapi kenapa...
"A-ah..I-itu—Y-YAH! Jangan mendekat!" seru Kyuhyun panik saat ia sadar kalau kini sudah berada tepat di depannya. Apalagi dengan posisinya yang duduk terhimpit oleh dindding di belakangnya dan juga dengan Yunho di depannya, ia benar-benar tak bisa bergerak kemanapun juga.
"Dan alasan terakhir mengapa aku yakin kau menyukaiku adalah.. Kau tak lari ataupun pergi dari tempat ini. Seharusnya kau tahu kalau malam berikutnya aku akan datang lagi. Dan jika kau benar-benar marah karena aku sudah memperkosamu, kau akan pergi atau minimal bersembunyi di tempat hyung-hyungmu." Ucap Yunho sambil mendekatkan wajah tampannya pada wajah Kyuhyun. "Tapi kau tak melakukannya, dan membiarkanku kembali menjamah tubuhmu sesukaku."
Yunho langsung melumat habis bibir sintal menggoda milik Kyuhyun saat namja itu kebingungan mencari kata-kata. Dan seperti malam-malam sebelumnya, malam inipun Kyuhyun kembali menyuarakan kenikmatannya ketika tubuhnya dimanjakan Yunho dengan sangat ahli.
.
"A-ahh! F-fasterrhhh...Oohhh...Hard—ahh...deerhh...Oohhh... yesshhh..!"
.
.oOYunKyuOo.
.
"Heey~
Kyuhyunnie, buka matamu dan jangan pura-pura tidur seperti ini." Yunho
yang merasa energinya full karena sudah mengerjai tubuh Kyuhyun dari
semalam sampai satu jam lalu itu kini mengggoyang-goyangkan tubuh
Kyuhyun."Berisik! Aku mau tidur! Aku lelah!" seru Kyuhyun sambil memukul tangan Yunho dan mengubur dirinya di dalam bantal dan selimut.
"Kau boleh tidur setelah kau mengucapkan kalau kau mencintaiku dulu!" perintah Yunho sambil menarik selimut yang dikenakan Kyuhyun
Sepasang iris namja manis itu melotot saat tubuhnya yang belum memakai baju apapun kembali terekspos bebas di mata namja mesum yang sudah mengerjainya sampai pagi itu. "YA! Apa yang kau lakukan?" Kyuhyun cepat-cepat menyambar bantalnya dan menutupi bagian paling privatnya dari tatapan mesum Yunho.
"Wae? Kenapa kau tutupi? Aku bahkan sudah melihatnya dari jarak yang paling dekat. Dan aku bisa menggambarkan setiap milimeter dari junior dan lubangmua itu dengan sangat akurat~" goda Yunho yang melihat tingkah menggemaskan Kyuhyun.
"Yah! Yah! Jangan bicara mesum lagi!" seru Kyuhyun sambil satu tangannya membekap mulut mesum Yunho. "Cepat katakan apa maumu, dan biarkan aku tidur nyenyak setelahnya!"
Yunho tersenyum puas mendengar ucapan Kyuhyun, dan ia meraih wajah manis Kyuhyun agar bisa menatap sepasang orbs yang menghanyutkan itu secara langsung.
"Katakan kalau kau mencintaiku." Perintah Yunho lagi.
"Demanding person!" gerutu Kyuhyun. "Untuk apa aku mengatakannya, eoh?" tantang Kyuhyun yang sangat tak suka dengan permintaan Yunho. Namja itu saja tak mengatakan kalau dia mencintainya! Untuk apa Kyuhyun mengatakannya?
"Karena kalau kau mengatakannya, aku jadi bisa mengatakan 'nado saranghaeyo' padamu." jawab Yunho dengan lugas.
"E-eh?" kaget Kyuhyun saat mendengar jawaban Yunho. Dan sedetik kemudian rona merah muda yang sangat cantik langsung menyebar pada wajah manis Kyuhyun. "U-ungg~ nado saranghae," bisik Kyuhyun sambil menundukkan wajahnya dengan imut.
Kali ini giliran Yunho yang kaget. Dan akhirnya namja tampan itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Kyuhyun.
Kyuhyun yang merasa di tertawakan dan di permalukan sudah akan meneriaki Yunho, namun semuanya terhenti saat Yunho akhirnya berucap."Kenapa kau malah menjawab 'nado saranghae'? Kekekeke~ Tapi tak apalah. Dengan begitu kau sudah resmi menjadi soulmateku. Aku akan selalu setia padamu, dan kau juga harus seperti itu." ucap Yunho sambil menarik bantal yang menutupi bagian tubuh Kyuhyun yang paling ia suka itu. "Dan karena kau adalah soulmateku, kau harus siap dengan sesi bercinta yang sangat banyak, karena aku adalah namja dengan hasrat dan kebutuhan untuk bercinta yang terlampau tinggi."
"M-MWO?" seru Kyuhyun yang kaget saat Yunho kini sudah berada di atasnya lagi."Y-Yah! A-aku sangat lelah! He-henti—aahhh..."
.
.
.
~END~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar