Title : So Tired to Loving You 7
Author : Nurul (Park Seul Ah)
Main Cast : Park Seul Ah (OC), Cho Kyuhyun ‘Super Junior’, Lee Donghae ‘Super Junior’, Kim Chan Ra (OC)
Support Cast : Super Junior, Park Neul Ra (OC)
Rating : All Ages
Genre : Sad, Rommance
Disclaim : cerita ini semuanya asli dari pikiran aku loh jadi please don’t be a plagiator ^_^
**
“apa hakmu untuk cemburu pada mereka?!
Apa?! kau itu bukan siapa-siapa! Sadarlah!” kubasuh mukaku dengan air
dan mengeringkannya dengan tissue kemudian setelah itu aku pun keluar
tetapi aku masih menundukkan wajahku sampai-sampai aku menabrak
seseorang dan dalam waktu yang bersamaan aku mendengar seperti barang
yang jatuh dan ternyata itu adalah handphone orang yang kutabrak
“mianhae” aku membungkukkan badanku
“aish! Neo! Kau lagi hah? Kenapa aku selalu sial jika berdekatan denganmu?!” aku mendongakan wajahku
“k-kyuhyun-ssi mianhae aku tidak sengaja” aku berusaha mengambil hpnya
“aish! tak usah! Aku bisa sendiri!
Minggir!” teriaknya sambil menghentakan tanganku kasar, aku yang memang
dalam keadaan berjongkok dengan beban yang bertumbu pada jari-jari
kakiku *ngebayangin ga posisinya gimana?* langsung tersungkur karena
hentakan keras darinya
“mi..mi-mianhae” aku menangis ya aku menangis
“yaa! Ini ada apa?!” teriak seseorang di
belakangku, kutengokan kepalaku dan segera aku usap air mataku ketika
donghae menghampiri aku dan kyuhyun
“ah a-ania, tidak ada apa-apa donghae-ssi” ucapku sambil berusaha untuk berdiri
“lalu mengapa kamu tersungkur seperti itu?” tanyanya
“I..itu aku hmm… tadi a-aku terjatuh. Ne,
aku terjatuh dan untung saja kyuhyun-ssi membantuku tadi. Kamsha
hamnida kyuhyun-ssi” ucapku terbata-bata
“ne tak masalah” jawabnya santai dan kemudian pergi meninggalkan aku dan donghae
“gwenchanayo?” aku tersenyum mendengar pertanyaan donghae
“ne, gwenchana” “yasudah kalau begitu, kajja kita ke depan lagi” ajaknya
**
“hmm.. annyeong sampai bertemu lagi” ucapku seraya membungkukkan badan dan dibalas dengan senyuman dan anggukan
“kajja neul ra!” kataku pada neul ra
“cha-chankkamanyo…” ucapnya
“wae?” ku balikan badanku menghadapnya
“hmm… itu.. aku.. aku ada perlu dengan hyuk oppa jadi aku tidak pulang bersamamu” ucap neul ra sambil memainkan jarinya
“ne? hyuk? hyuk oppa?” haish yang benar saja, baru saja bertemu dia sudah memanggil eunhyuk dengan sebutan HYUK OPPA?
“ne seul ah-ssi, dia akan ikut bersamaku” ucap eunhyuk akhirnya
“ah ne arrasseo” jawabku
“ya! lalu bagaimana denganku hah?” pekik donghae
“hehehe kau ikut saja dengan kyu dan chan ra, mereka juga pasti tidak keberatan. Iya kan kyu? Chan ra?”
“andwae! Aku dan chan ra akan pergi
berdua! BERDUA saja!” tolak kyu sambil merangkul chan ra dan lagi lagi
aku hanya bisa menatapnya nanar
“ya oppa! biarkan saja donghae-oppa ikut” ucap chan ra
“ania aku masih ingin bersamamu berdua
saja tanpa ada pengganggu satu pun. Kajja!” ucap kyuhyun sambil melirik
kearahku dan kemudian dia merangkul chan ra untuk pergi dari sini
“oppa mianhae! Kami pergi!” teriak chan ra
“yasudah kalau begitu kita juga pergi,
kajja neul ra! Bye hae-ya, seul ah-ssi” kata eunhyuk sambil menarik
tangan neul ra dan berlalu pergi begitu saja
“ya!!! neo! Haish!” teriak donghae
“kau bisa naik bis hae-ah itu pun jika kau mau” pekik eunhyuk sebelum mobilnya melaju di jalanan
“yaaaa!!”
Aku melirik kearah donghae, apa dia
benar-benar tidak membawa kendaraan? Haish eunhyuk dan neul ra itu
memang keterlaluan, mereka tega membiarkan donghae menaiki bis? Seorang
lee donghae? Bagaimana jika ada fans yang mengetahuinya? Hiiiih aku
begidik sendiri membayangkan dia dikejar-kejar oleh para fans-fans nya
itu
“seul ah-ssi.. seul ah-ssi..” ucap donghae seraya mengibaskan tangannya di depan wajahku
“n-ne?” jawabku sambil mengedipkan mataku berkali-kali
“kau tidak ingin pulang?” tanyanya
“ah ne, sebentar lagi” jawabku sambil tersenyum
“ah geurae, kalau begitu aku pulang
duluan” ucapnya seraya membungkukkan badannya dan berjalan
meninggalkanku. Apa aku harus mengajaknya pulang bersama? Ya! itu tak
mungkin, dia pasti tak akan mau seul ah! Tapi…
“hmm…donghae..donghae-ssi” donghae membalikan badannya mendengar ucapanku
“ne? waeyo?” tanyanya
“hmm.. itu.. neoneun.. apa tidak
sebaiknya kau ikut bersamaku saja?” donghae terdiam dan kulihat dia
sedang berfikir. Ah dia pasti tidak akan mau. Baboya! Bagaimana bisa kau
mengajak seorang namja untuk pulang bersama? Apalagi dia itu lee
donghae?!
“ah kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa” kataku cepat
“apa kau tidak keberatan?” ucapnya lalu kugelengkan kepalaku tanda aku tidak keberatan
**
**
“mian sudah merepotkanmu, gomawo” ucap
donghae sambil menyetir mobil milikku. Menyetir? Ya benar, tadi dia
memaksa untuk menyetir mobil karena dia bilang ‘biar aku saja yang
menyetir, aku sudah menumpang mobilmu masa kau juga yang menyetirnya’
dan alhasil sekarang dia sedang berada disebelahku menyetir mobil dan
uwoooo aku bisa melihat wajahnya yang tampan dengan jelas dari sini. Ini
sungguh-sungguh keberuntungan bagiku kekeke
“hmm seul ah-ssi? Apa kau melamun?” ucap sebuah suara
“ah mian, hmm tadi kau bilang apa?” ucapku malu
“hahaha kau itu lucu sekali” katanya sambil mengacak-acak rambutku dengan salah satu tangannya
“ne?” “tadi aku berkata maaf sudah merepotkanmu”
“ooh ani donghae-ssi gwenchanayo, itu
sama sekali tidak merepotkanku” ya malahan itu sangat amat menyenangkan.
Andaikan saja kyuhyun yang berada di posisi donghae sekarang dan
menyetir mobil disebelahku. Ya! park seul ah! Apa yang kau pikirkan!
Buang jauh-jauh pikiran tentang namja itu! aku memukul-mukulkan kepalaku
dengan tangan
“seul ah-ssi, apa yang kau lakukan?” ku hempaskan tanganku yang sedang berada di kepalaku dan tersenyum malu padanya
“ani, aku tidak sedang melakukan apa-apa donghae-ssi” segera kupalingkan wajahku kearah kaca. Ah baboya!
“hahahaha kau itu, hmm.. seul ah-ssi berapa umurmu?” tanya donghae
“23 tahun, waeyo?” “hmm.. kalau gitu panggil aku oppa, arrasseo?”
“ne?!! o-oppa?” tanyaku kaget. Kenapa dia tiba-tiba ingin aku memanggilnya dengan sebutan ‘oppa’?
“ne, oppa. aku tidak suka jika orang
memanggilku dengan embel-embel ssi dan kau itu kan lebih muda 3 tahun
dariku jadi sudah sepantasnya kau memanggilku oppa” ucapnya panjang
lebar
“ah arrasseo donghae-ss.. donghae oppa” jawabku yang hampir saja keceplosan
“ah itu lebih baik” ucapnya sambil
tersenyum dan aku pun tersenyum melihatnya. Donghae memang namja yang
sangat baik berbeda sekali dengan kyuh.. haish lupakan!
Hmm.. kenapa perjalanan ini terasa lama
sekali ya? huaaah aku jadi ngantuk, kulirik donghae upss maksudku
donghae oppa disebelahku dan dia masih menyetir seperti tadi dengan raut
muka yang santai tetapi sangat tampan kekeke. Kupalingkan wajahku
kearah kaca mobil dan tiba-tiba saja semuanya gelap
*Donghae POV*
Yaakkk!! Awas saja si monyet itu!
berani-berani nya dia meninggalkanku seperti ini dan menyuruhku menaiki
bus untuk ke dorm?! Untung saja Seul ah bersedia untuk mengajakku pulang
bersamanya, jadi aku tak perlu lari marathon jika nanti bertemu para
ELF. By the way aku belum berterima kasih padanya, apa sekarang saja aku
berterima kasih padanya daripada kita berdiam diri seperti ini terus.
Ya sekarang aku memang sedang berada di mobil bersama seul ah dan apa
kalian tau? Dari tadi kita hanya berdiam diri seperti ini sangat
canggung sekali…
“mian sudah merepotkanmu, gomawo” ucapku
sambil menyetir mobil milik seul ah. Aku memang memaksa untuk menyetir
mobilnya karena aku sudah menumpang mobilnya masa iya dia juga yang
menyetirnya.
Hmm.. kenapa pertanyaanku tak dijawab?
kulirik seul ah yang berada disampingku, aku kaget, ternyata dia sedang
memandangku dan jujur matanya itu sangat indah
“hmm seul ah-ssi? Apa kau melamun?” ucapku yang hampir terhipnotis melihat tatapannya
“ah mian, hmm tadi kau bilang apa?” ucapnya malu
“hahaha kau itu lucu sekali” kataku dan entah mengapa tanganku reflek mengacak-acak rambutnya dengan salah satu tanganku
“ne?” babo! mungkin dia kaget dengan tindakan bodohku ini
“tadi aku berkata maaf sudah merepotkanmu”
“ooh ani donghae-ssi gwenchanayo, itu
sama sekali tidak merepotkanku” ucapnya sambil tersenyum, jika boleh
kukatakan aku suka senyumnya itu sangat err manis. Beberapa detik
kemudian kulihat dia memukul-mukulkan kepalanya dengan tangan, apa yang
dia lakukan?
“seul ah-ssi, apa yang kau lakukan?” ucapku dan dibalas dengan senyum malunya
“ani, aku tidak sedang melakukan apa-apa
donghae-ssi” hahaha rasanya aku ingin mencubit pipinya yang merah karena
malu itu. ne? ya! apa yang kau pikirkan lee donghae! Kugelengkan
kepalaku dan kulihat dia memalingkan wajahnya kearah kaca
“hahahaha kau itu, hmm.. seul ah-ssi berapa umurmu?” tanyaku berusaha kembali normal
“23 tahun, waeyo?” “hmm.. kalau gitu panggil aku oppa, arrasseo?”
“ne?!! o-oppa?” tanyanya kaget. Kulihat ekspresi kagetnya itu kekeke wajahnya sangat lucu
“ne, oppa. aku tidak suka jika orang
memanggilku dengan embel-embel ssi dan kau itu kan lebih muda 3 tahun
dariku jadi sudah sepantasnya kau memanggilku oppa” ucapku panjang lebar
“ah arrasseo donghae-ss.. donghae oppa” jawabnya yang hampir saja keceplosan
“ah itu lebih baik” ucapku sambil tersenyum dan dia pun ikut tersenyum
**
**
“yap kita sudah sampai” ucapku ketika kita berdua sudah sampai di basement apartement tempat dorm super junior berada
“seul ah goma….” Ucapku terhenti ketika
melihatnya tertidur dengan kepala bersender pada kaca mobil. Aku
tersenyum dan membenarkan posisi duduknya, maksudku agar nanti lehernya
tak sakit. Aku terus memandang wajahnya yang tengah tertidur, sangat
damai, tenang, dan cantik. Aku pun tersenyum melihat wajahnya, ya tak
kupungkiri kalau dia memang yeoja yang cantik, ani sangat cantik
“aku tau kau pasti sangat terluka, kau
tersenyum tapi hatimu menangis. kau itu babo, kau merelakan hatimu
tersakiti hanya kare..”
“eo? kita sudah sampai?” ucapanku terhenti ketika melihatnya terbangun
“kenapa oppa tidak membangunkanku?” ucapnya sambil mengucek matanya
“kau tertidur sangat pulas, bagaimana bisa aku tega membangunkanmu?” kataku sambil tersenyum
*Seul Ah POV*
“kau tertidur sangat pulas, bagaimana
bisa aku tega membangunkanmu?” katanya sambil tersenyum. Ah benarkah?
Yaaa!! Itu sangat memalukan! Bagaimana bisa aku tertidur seperti itu
“ah jeongmalyo? Mianhae hehe” ucapku menahan malu
“gwenchana, wajahmu lucu jika sedang tidur seperti itu” ucapnya yang seketika membuat pipiku bersemu merah
“ah aku harus ke dorm sekarang, apa kau mau mampir?” tanyanya sambil melepaskan safety belt
“hmm.. tidak usah oppa, aku langsung pulang saja” jawabku sambil tersenyum
“ah geurae, kalau begitu gomawoyo telah
memberikanku tumpangan kekeke” ucapnya sambil keluar mobil begitu juga
denganku. Kuhampiri donghae oppa yang masih berada di sebelah pintu
mobil
“ah ne cheonmaneyo oppa, kalau begitu aku
pamit. Sampaikan salamku pada yang lain” kubungkukkan badanku kemudian
masuk ke dalam mobil
“hati-hati dijalan” ucapnya sambil melambaikan tangan ketika aku melajukan mobilku
**
Sepanjang perjalanan aku terus saja
tersenyum mengingat donghae oppa. aku bisa tersenyum begitu juga dengan
hatiku jika berada bersama donghae oppa, lain jika sedang bersama dengan
kyuhyun. Jika bersamanya, hatiku selalu menangis. Tetapi hatiku sudah
memilih dia, orang yang selalu membuatku menangis. Coba saja jika aku
jatuh cinta pada donghae oppa bukan dengan kyuhyun, mungkin aku tak akan
merasa sesedih ini.
Aku terus saja memikirkannya sampai
tiba-tiba mataku tertuju pada seseorang yang tengah menelfon dan
bersamaan dengani tu pula dia menendang ban mobilnya dengan kesal.
Bentuk tubuhnya sangat aku kenal
“kyuhyun-ssi?” Ku tepikan mobilku dan mencoba mendekatinya untuk memastikan apa itu benar dia
“permisi, gwenchanayo? Apa ada yang bisa kubantu?” tanyaku dengan ramah, kulihat dia membalikan badannya
“neo?!!” ucapnya heran
“ya! sedang apa kau disini? ckck apa
sebegitu ngefans nya kah kau padaku sampai-sampai mengikutiku seperti
ini?!” ucapnya dengan sinis
“a..ani. ania, aku kebetulan lewat dan tak sengaja melihatmu kyuhyun-ssi” ucapku berusaha tenang
“tch! yasudahlah aku tak ingin berdebat
denganmu, sudah sana pergi!” usirnya sambil mendorongku dengan bahunya
kemudian ia memasuki mobilnya mencari sesuatu
“apa.. apa ada yang bisa kubantu?” aku tersenyum padanya berusaha untuk menutupi air mataku yang ingin keluar
“apa kau tuli? Aku tak butuh bantuanmu, sudah sana pergi!” ucapnya sambil mencoba menghubungi seseorang
“haish!!! Jinjja! Mengapa dalam keadaan
seperti ini tak ada yang mengangkat telfonku?!” ucapnya kesal. Kulihat
ban mobilnya dan ternyata bocor
“mengapa kau masih disini?!” kulihat dia menatapku
“hmm… apa tidak sebaiknya kau ikut denganku saja? setahuku didaerah ini tak ada bengkel” tawarku
“mwo?! Ikut denganmu?! Hahaha ANI! Lebih baik aku disini saja daripada harus ikut denganmu” hujamnya padaku
seketika aku menundukan kepalaku untuk menghapus air mata ini. Ketika aku ingin membalikkan badanku, ku dengar handphone nya berbunyi
seketika aku menundukan kepalaku untuk menghapus air mata ini. Ketika aku ingin membalikkan badanku, ku dengar handphone nya berbunyi
“yeoboseyo, MWO?!! Berdarah?! Pingsan?! Ah ne aku segera kesana noona” kulihat dia sangat panik dan bibirnya bergetar
“wae geurae?” tanyaku hati-hati
“appa… dia.. dia masuk rumah sakit” ucapnya sendu
“chankkaman” segera aku berlari menaiki mobil dan menghampirinya
“kyuhyun-ssi ayo kuantarkan kau ke rumah sakit” tawarku keluar dari mobil
“ani, tak perlu” ucapnya masih saja ketus tetapi wajahnya tidak ketus seperti sebelumnya
“ya! apa kau tak khawatir dengan keadaan
appa mu?! aku tau kau benci padaku tapi aku hanya ingin mengantarmu tak
lebih” pekikku kesal, dia menatapku dan kemudian berjalan masuk ke dalam
mobilku
Segera aku masuk kedalam mobil dan
melajukannya dengan kecepatan diatas rata-rata karena jujur aku juga
merasa khawatir dengan keadaan appa nya ya walaupun itu bukan appaku.
Kulirik kyuhyun yang berada disampingku,
sepanjang perjalanan dia hanya diam dengan pandangan mata yang kosong.
Melihat dia seperti itu hatiku rasanya sakit karena jujur aku belum
pernah melihat dia seperti itu.
“gwenchana, nan gwenchana. Semuanya pasti baik-baik saja kyuhyun-ssi, percaya itu” ucapku berusaha menenangkannya
**
Sesampainya di rumah sakit, aku melihat
dua orang wanita. Yang satu sudah berumur dan yang satu lagi masih muda
tapi kedua-duanya terlihat sangat cantik. Apa mereka eomma dan noona nya
kyuhyun?
“kyuhyun-ah” ucap wanita muda itu ketika melihat kyuhyun datang
“ya eomma wae geurae?” tanya kyuhyun tetapi yang ditanya hanya menangis saja
“noona-ya apa yang sebenarnya terjadi?” kyuhyun beralih menatap wanita disampingnya
“tadi… tadi penyakit appa kambuh dan
tiba-tiba saja hidungnya berdarah dan..dan kemudian dia pingsan” jelas
wanita yang dipanggil noona oleh kyuhyun tadi sambil menangis
“kerrom, bagaimana keadaan appa sekarang?” tanya kyuhyun sambil menangis
“mollayo… hmm… nugu?” tanyanya sambil melihat ke arahku, kyuhyun mengikuti arah pandangan noona nya dan kemudian menatapku
“ah dia itu seul ah, dia yang sudah mengantarku kemari” ucap kyuhyun datar
“ah annyeong, cho ahra imnida noona nya kyuhyun” ucap ahra unnie dengan sopan
“annyeong, park seul ah imnida. manaseo bangabseumnida” ucapku sambil membungkukkan badan
“khamsha hamnida seul ah-ssi sudah mengantarkan kyuhyun kesini” kulihat eomma kyuhyun menghapus air matanya dan tersenyum padaku
“ah ne ahjjumma cheonmaneyo” aku tersenyum
Selang beberapa menit, kulihat seorang
dokter keluar dari ruangan tersebut. Dari raut wajahnya aku merasakan
ada sesuatu hal yang sangat serius yang akan disampaikannya.
“uisa, uri appa.. bagaimana keadaannya?” tanya ahra unnie
“keadaannya sekarang kritis, beliau
mengalami masa koma yang kami juga tidak bisa memprediksikan sampai
kapan. Itu semua disebabkan Karena ada salah satu sel diotaknya yang
tidak dapat berfungsi dengan baik. Jadi sekarang ini kita hanya bisa
menunggu keajaiban datang” jelas panjang lebar uisa
“ani, ania ini tak mungkin terjadi. Ini pasti mimpi!” teriak ahjjumma kemudian tiba-tiba saja badannya jatuh ke lantai
“eomma…!! Ahjjumma!!” teriak kami bersamaan
continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar