Pengikut

Selasa, 16 Oktober 2012

Persahabatan Atau? Chapter 2

0-0
Seusai memasak telur mata sapi dan nasi goreng, Xiumin mengeluarkan adonan cake dari dalam oven dan menghiasinya dengan krim putih. Tidak aneh-aneh, hanya gambar wajah dengan ekspresi ^_^
"Xiumin ge, aku juga mau cakee...~" sahut Tao. Magnae EXO M itu langsung bergelayut manja di lengan Xiumin.
"Eh? Tao memangnya mau cake ap.."
"Yaa! Xiumin ge hanya boleh membuat cake untukku!" sela Chen yang baru masuk ke dapur. Tao mendengus.
"Dasar posesif. Awas saja kalau Chen ge bermanja-manja sama Kris gege..!" ancam Tao, lalu berlari sebelum spatula yang dilempar Chen mendarat di kepalanya.
"Mana mungkin aku bermanja-manja sama Tuijang Naga itu? Pandaa..." seru Chen. Xiumin hanya diam sambil memandangi pertengkaran kedua magnae EXO M itu.
"Xiumin ge?" Chen mengibaskan tangannya di depan wajah Xiumin.
"Ye?" tanya Xiumin. Chen mengambil cake coklat yang baru dihias.

"Aku suka cake ini. Aku bawa ke siaran radio nanti, ya, ge!" ujar Chen semangat. Xiumin mengangguk dengan muka memerah.
Chuu~
Chen mengecup pipi Xiumin gemas. "Xiumin ge lucu dan baik sekalii... Aku beruntung punya sahabat seperti gege! Xie xie, ge!"
DEG
'Lagi-lagi.. Hanya sebagai sahabat...' pikir Xiumin, miris. Sesak rasanya melihat Chen berjalan santai menuju pintu dorm.
"Ok, gege! Aku berangkat dulu ya!" pamit Chen. Saat hendak membuka pintu, dia dihalangi oleh Lay.
"Yack, kau mau ke mana? Siaran radiomu masih 30 menit lagi..! Setidaknya, bantu aku beres-beres." suruh Lay.
"Andwae! Minggir, ge.." Chen mendorong Lay ke samping dan buru-buru kabur sebelum Lay melabraknya lagi.
"KIM JONG DAEE.. Kembali kaauuu!" raung Lay. Nasib, Chen rupanya sudah berlari jauh di luar area dorm.
"Sudahlah, Lay. Biar aku yang bantu beres-beres." Tawar Luhan.
"Kyaaa, jinjja? Gomawo, Lulu gee.." Lay memeluk Luhan dan langsung menyeret pasangan magnae EXO K itu untuk membersihkan dorm.
Sementara Xiumin masih termenung di dapur.
"Xiumin ge?" Kris tiba-tiba muncul di samping Xiumin.
"Gyaaa! Setan nagaa~" latah Xiumin yang kaget dengan kemunculan mendadak Kris.
"Omoo, wajah setampan ini dibilang setan? Eommaa..."
PLAK
Xiumin menggeplak kepala Kris.
"Pede sekali kau, Kris. Lain kali kalau muncul jangan seperti Kai! Datang tak diundang, pulang tak diantar..." oceh Xiumin, kesal.
"Kalau Kai memang kekuatannya teleportasi, ge! Aku, kan, terbang." Bela Kris.
"Yah, sama saja. Kenapa kau ke sini? Mau masak, eoh? Sebaiknya jangan. Aku tidak mau dapurku yang tersayang rusak."
"Aku juga tidak akan sebodoh itu, ge. Aku tidak mau masak kalau jelas-jelas hasilnya bakal mengerikan."
Kris maupun Xiumin bergidik. Mengingat saat mereka pertama kali datang ke dorm ini, Kris mencoba membuat Dimsum untuk merayakan debut EXO. Dan akhirnya semua, bahkan manajer, direpotkan karena dapur menjadi hancur lebur. Dimsum buatan Kris pun rasanya aneh. Sepertinya Kris salah memasukkan cairan kaldu dan menggantinya dengan SIRUP LECI. Lagipula Xiumin yakin 100% Kris memasukkan semua bumbu dan cabai yang ada tanpa pandang bulu, karena ketika Xiumin memeriksa toples-toples berisi bumbu, cabai dan bawang, semuanya tandas!
"Aaah, untung saja waktu itu aku tidak mau memakan Dimsum buatanmu, Kris. Kalau saja aku memakannya, mungkin aku masih di rumah sakit sekarang." geleng-geleng Xiumin. Kris memanyunkan bibirnya.
"Tidak separah itu, kalee... Sudahlah. Aku mau tanya sesuatu padamu, ge!"
"Mwo?"
"Sekarang tanggal berapa?"
Xiumin melongo.
"Apa kau tidak bisa membaca kalender, Kris?"
"Aissh, jawab saja!"
Xiumin pun menengok ke arah kalender yang tergantung di sebelah kulkas.
"14 Februari. Waeyo?" tanya Xiumin polos.
"Nah, sekarang Valentine Day, kan! Kira-kira apa yang akan diberikan Tao padaku yaa?" kekeh Kris. Xiumin seperti tersadar akan sesuatu.
"Kalau kau, ge? Kau memberi apa pada Chen?" tanya Kris.
"Ta, tadi aku sudah membuatkannya cake coklat..." lirih Xiumin. Pipinya memanas.
"Woo? Cake coklat?" beo Kris. "Dan si polos itu hanya mengucapkan 'xie xie'?"
"Ani. Dia juga mengatakan, dia beruntung mempunyai sahabat sepertiku.."
Kris menatap kasihan.
"Yang sabar, Xiumin ge. Oh ya, katanya EXO K akan berkunjung hari ini, lho. Mereka naik pesawat yang berangkat jam 06.00."
"APAA? EXO K?" Luhan tiba-tiba muncul mendadak seperti Kris tadi.
"Gyaaa!" Kris dan Xiumin kompak histeris sambil menunjuk Luhan.
"Apaan, sih? Seperti melihat hantu imut aja..." sungut Luhan, narsis. "Eh, Kris, apa benar EXO K akan datang ke Cina?"
"Iya, ge." Angguk Kris.
"Berarti Sehunnie juga akan datang! Aku akan menyiapkan coklat untuknya.. Laay!" panggil Luhan.
"Ada apa, Lu ge?"
"Kau mau membuatkan coklat untuk Suho? Aku juga mau membuatkannya untuk Sehunnie." ajak Luhan. Lay mengangguk semangat.
"Ayo! Ajak Ta... Eitss, semenya ada di sini..." Luhan terkikik lalu menarik Lay keluar. Kris memerah wajahnya.
"Issh, dasar mereka ituu.. Xiumin ge, mau membuatkan coklat juga untuk Chen?"
"A, ah.. Ne."
-0-
Chen bersiul gembira saat memasuki gedung radio. Dia ada jadwal siaran bersama Henry Lau dari Super Junior M dan artis Yang Mi. Dia membawa tas yang berisi Hp, dompet,.. Dan tentu saja. Kotak bekal berisi cake coklat buatan Xiumin.
"Halo, gege, jiejie..." sapa Chen. Yang Mi menatapnya malu-malu, sedangkan Henry mengangkat telapak tangannya untuk ber hi five dengan Chen.
"Halo juga, Chen." balas Yang Mi dengan suara lembut. Chen hanya tersenyum sambil balas ber hi five dengan Henry.
"Yak, semua sudah berkumpul! Kita mulai siaran 5 menit lagi!" seru salah seorang staf.
"Nng, permisi. Siarannya sampai jam berapa?" tanya Chen, sopan.
"Karena sekarang jam 6.25, selesainya jam 07.30." Jawab staf itu. Chen manggut-manggut.
"Baiklah, kita mulai siarannya!"
-0-
"Eh, EXO K nanti datang jam 7, kan?" tanya Lay sambil mengelap dahinya yang penuh keringat.
"Iya. Cepat masukkan coklatnya di kulkas! Nanti saat Sehunnie dkk. Datang, coklatnya sudah selesai kita bungkus!" riang Luhan.
"Bagaimana kalau kita membeli kertas kado dan pita, ge? Aku dan Xiumin ge yang akan membelinya." tawar Tao.
"Ok! Aku titip yang gambarnya daun-daun hijau, yaa."
"Kalau aku yang gambarnya tetesan-tetesan air." pesan Lay.
"Nee, siap! Kajja, Xiu ge!" ajak Tao. Xiumin dan Tao mengambil mantel mereka dan berpamitan pada Kris yang sedang santai mendengarkan radio di ruang tamu.
Di toko seberang dorm..
"Permisi, kami mau membeli 4 kertas kado dan 4 pita." ucap Tao pada penjaga toko. Seorang laki-laki kecil berumur 9 tahun.
"Silahkan dipilih, gege..! Ziang Jang akan mengambil pita-pitanya duluu.." kata Ziang Jang, nama anak itu, sambil menyerahkan kantong besar berisi puluhan kertas kado.
"Ini pesanan Lay ge dan Luhan ge." Tao mengambil kertas kado bergambar tetesan air dan daun hijau. "Xiumin ge mau mengambil yang mana?"
Xiumin mengamati satu persatu kertas kado yang ada. Lalu mengambil yang bermotif petir berwarna biru. Perpaduan antara bentuk petir dan warna es itu seperti...
"Waah, perpaduan antara Chen gege dan gege sendiri, ya!" riang Tao. Dia sendiri memilih kertas kado bergambar panda. "Kalau aku ini!"
"Aaah, gege. Ini pita-pitanya." Ziang Jang kembali sambil memeluk setumpuk pita.
"Lay ge pasti yang biru. Luhan ge pasti putih. Aku yang merah. Xiumin ge? Kuning?" tanya Tao. Xiumin mengangguk.
"Eoh, Ziang Jang, berapa semuanya?"
Ziang Jang menghitung semua belanjaan TaoMin dengan kalkulator.
"32 yuan. Satu kertas kado 5 yuan dan satu pita 3 yuan." lapor Ziang Jang. Xiumin mengambil dompetnya dan membayar 40 yuan.
"Sebentar, ge! Ini kembaliannya! Lain kali kembali lagi, ya, gege.." Ziang Jang menyerahkan uang 8 yuan dan membungkuk ketika TaoMin keluar toko.
"Anak itu manis sekali, ya. Baiklah, ge, mari kita hias coklat kitaa~"
"Yaa."
CKLEK
"LAY GEGE, LUHAN GEGE..!" teriak Tao, kencang. Xiumin refleks menutup telinganya seraya menatap horror pada Tao.
"Aigoo, kencang sekali teriakanmu, PandaTao." keluh Lay. Dia bergegas keluar dari dapur bersama Luhan.
"Pitaku warna apa?" tanya Luhan.
"Putih. Lay ge biru. Aku merah. Xiumin ge kuning."
Xiumin melirik jam tangannya. "Sekarang masih jam 06.41. Istirahat dulu, ne? Tuijaang Kriiss, apa yang kau dengar?" Xiumin menghambur ke arah Kris yang masih tenang di posisinya sedari tadi.
"Siaran radio Chen." Jawab Kris, singkat.
"Besarkan volumenya, Kris." pinta Xiumin. Kris pun membesarkan volumenya hingga full.
"Hehe, Chen. Sekarang, kan, Valentine. Apa sudah ada seseorang yang memberikanmu sesuatu?" Terdengar suara Henry yang menggoda.
"..."
"Yaa, wajahmu memerah, Chen. Apa dari orang yang spesial?" suara Yang Mi terdengar antusias.
"Aku meminta Xiumin ge untuk membuatkanku cake coklat. Xiumin ge spesial bagiku. Jadi, aku senang saat dia memberikanku kue yang baru dibuatnya tadi pagi."
"Henry ge sendiri, tidak membuat apa-apa untuk seseorang?"
"Haha. Kasih tau nggak ya?"
"Pasti sudah membuatnya. Zhoumi gege, kalau kau mendengar ini, apa kau sedang menikmati coklat buatan Henry ge?"
"Kyaa~! Shut up, Cheenn..!"
"Kalian berdua inii.."
"Yang Mi jiejie, apa jiejie punya orang spesial yang akan jiejie beri coklat?"
"Hm, soal itu, nanti saja saat menjelang akhir siaran, akan kuberitahu..!"
".. Yaa, Xiumin ge, ayo dihias coklatnya!" panggil Lay.
Xiumin pun mengangguk dan beranjak ke dapur. Dia mengambil krim sisa untuk cake tadi pagi dan dimainkannya di atas coklat buatannya.
Lay menuliskan kata-kata: 4 Suho.
Luhan menghias coklatnya dengan bentuk hati kecil-kecil.
Tao menulis: Kris & Tao.
"Kalau Xiumin ge, menghiasnya bagaimana?"
"Aku? Rahasia, hehe." Xiumin menyembunyikan coklatnya. Luhan, Lay dan Tao menggembungkan pipi mereka bersamaan.
"XIUMIN GEGE PELIIT..." seru ketiga uke kompak.
"Yaak! Siapa yang pelit?" balas Xiumin, tidak terima. Dia buru-buru meletakkan coklatnya di kulkas untuk mengeraskan krimnya dan menghalangi siapapun yang berusaha mendekati kulkas itu.
LayLuTao menyerah. Mereka memutuskan untuk membungkus coklat masing-masing.
Xiumin masih setia berdiri di sebelah kulkas.
TING TONG..
Kris bergegas berdiri dan membuka pintu. Wajah Suho dkk. langsung terlihat olehnya.
"Hey, Suho!" sapa Kris, senang.
"Annyeong juga, Kris hyung. Mana yang lain?" tanya Suho.
"Apa sebenarnya kau hanya mencari Lay?" tawa Kris. Lay yang mengekor di belakangnya menendang kaki Kris.
"Ooww! Apa yang kau lakukan, Zhang Yi Xing?"
"Menendang kakimu." Ucap Lay, enteng. Senyum manisnya terkembang melihat Suho. "Suho ge, silakan masuk."
Suho memeluk Lay sekilas sebelum memasuki ruang tamu EXO M. KaiDo, BaekYeol, Sehun dan Kris yang mengikuti mereka geleng-geleng kepala melihat tingkah couple satu ini.
Sehun yang melihat Luhan keluar dari dapur, cepat-cepat menghampirinya.
"Luhan hyuung..~" Sehun memeluk pasangannya erat. Luhan hanya bisa tersipu.
"Chen dan Xiumin mana?" tanya Baekhyun.
"Chen siaran radio. Nih, dengar saja. Xiumin ge sedang membungkus coklatnya di dapur." Terang Lay. Dia menunjuk radio yang didengarkan Kris dari tadi.
"Coklat..."
"Enng, iyaa.. Berhubung sekarang Valentine, Suho ge..." Lay menunduk. Coklat yang daritadi disembunyikannya di belakang punggung diremasnya.
"Ada apa, Lay?" tanya Suho lembut.
"A, anoo.."
"Lay membuat coklat untuk Suho hyung, lhoo!" Chanyeol yang iseng merebut coklat yang dipegang Lay dan mengacungkannya ke atas.
"Y, yaa! Park Chanyeool, kembalikaan...!" sahut Lay, gelagapan. Chanyeol melempar coklat itu dan ditangkap dengan gesit oleh Suho.
"Waw, you're so cute, Yi Xing-ah." Goda Suho. Lay blushing saat Suho duduk di sofa dan membuka kertas kado yang membungkus coklat itu seperti anak kecil. Terlalu antusias.
"Mm, Sehunnie, sebenarnya aku juga membuat coklat untukmuu.." ucap Luhan malu-malu. Mata Sehun berbinar-binar mendengarnya.
"Mana, Hannie hyuung?"
"I, ini. Maaf kalau rasa coklatnya aneh."
"Apapun rasanya, kalau Hannie hyung yang buat, aku nggak akan protes!" gombal Sehun.
Xiumin melangkah keluar dari dapur sambil mengelap tangannya dengan tisu.
"Heeii, kaliaan~ Rindu berat, nih!" girang Xiumin. D.O mendekati Xiumin dan memeluk namja itu.
"Aku juga kangen Xiumin hyung." kata D.O. Kai akhirnya ikut memeluk, tidak ketinggalan BaekYeol juga.
"Xiumin hyung, ku dengar kau membuat coklat untuk Chen ya?" tanya Sehun seraya melahap coklatnya. Xiumin mengangguk malu.
"Eh, sekarang siaran radio Chen hampir selesai, lho." Kris kembali membesarkan volume radio setelah menerima coklat dari Tao. Semua duduk di karpet dan beberapa di sofa untuk ikut mendengarkan.
"... 6 menit lagi kita akan mengakhiri acara ini! Yang Mi jiejie, katamu akan memberitahu siapa yang akan kau beri coklat di akhir acara?"
"I, ituu.."
"Siapa, jiejie? Hahahahaaa..."
"Dia duduk di sebelahku sekarang. Kim Jong Dae."
"Hahaa... Ha?"
Tidak hanya Chen yang langsung membeku mendengar itu. Para EXO yang mendengarnya pun menjadi diam.
"Nee! Terimalah coklatku, Chen! Wo ai ni!"
"J, jiejie?"
"Terima! Terima! Cium, ciuum...~" para staf pun terdengar menyoraki keduanya. Mata Xiumin berkaca-kaca.
"Ta, tapi.. Aku.."
"Chenn..~"
"Tapi, jiejie, aku.."
"Cheen! Yang Mi jiejie nangis, lhoo!"
"Tapi, Henry ge.. Aissh."
Cup
"Xie xie, Yang Mi jiejie.."
"Cieee!"
"Baiklah, semuanya~ Dengan begini, siaran berakhir! Sampai ketemu lagii,..."
PIP!
Kris buru-buru mematikan radionya. Kini semua mata menatap Xiumin prihatin.
"..." Xiumin berdiri kemudian berlari dan membanting pintu kamarnya.
"Xi, Xiumin hyung!" Baekhyun dan D.O berniat mengejar Xiumin, tapi ditahan oleh Kris dan Suho.
"Biarkan Xiumin hyung sendiri. Arra?" Nasihat Suho.
"Hyung..."
-Continued-
Akita : Eeh, sebelumnya Akita nggak tahu panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa china itu apa.. Setelah share di internet, yang ada Jiejie. Mianhae kalau salaah.. Lama perjalanan antara Korsel-China Akita juga nggak tahu, akhirnya ngasal, deh. Hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar