Persahabatan Atau?
Disclaimer : SM Ent.
By : Akita Fisayu.
ChenMin, KrisTao, HunHan, SuLay, dll.
0-0
Chen menunggu dengan sabar. EXO M baru selesai tampil di salah satu acara tv dan sekarang ia tengah menanti roommate-nya, Kim Minseok, ganti baju.
"Chen gege!" sapa Tao.
"Ada apa, Tao?"
"Gege tidak pulang bersama? Menunggu Xiumin ge lagi?" tanya Tao. Chen mengangguk.
"Iya. Pulang saja duluan. Aku dan Xiumin ge akan jalan kaki seperti biasanya."
Tao menoleh ke arah ruang ganti.
"Padahal Xiumin ge kalau ganti selalu lama. Chen gege, kok, tidak pernah bosan menunggunya?"
Chen meletakkan telunjuk di dagunya.
"Mmm, karena aku dan Xiumin ge sahabat." Jawab Chen, ceria. Tao yang melihat Xiumin sudah berada di belakang Chen dan sepertinya mendengar perkataan namja tinggi itu, buru-buru pamit.
"O, ooh.. Begitu. Sudah ya, ge, Kris gege pasti menungguku." pamit Tao, lalu kabur secepat kilat.
".. Chen."
Chen menoleh. Dia refleks tersenyum lebar melihat Xiumin.
"Xiumin ge! Kajja, kita pulang! Jalan kaki tidak masalah, kan?" Chen merangkul Xiumin akrab, sementara namja imut itu mengangguk kaku.
-0-
Chen dengan semangat menggandeng tangan Xiumin dan berceloteh panjang lebar. Tentang ini lah, itu lah, pokoknya berisik."Xiumin ge, kau kenapa? Sakit?" tanya Chen yang merasa berbagai ceritanya tak ditanggapi. Xiumin mendongak cepat.
"A, aniya, Chen.. Aku baik-baik saja."
Pandangan mereka pun tak sengaja menemukan kafe kecil yang jadi langganan keduanya.
"Mampir dulu, yuk?"
"Nee."
Kriing, kring, kriing...
Suara lonceng pintu terdengar ketika ChenMin memasuki kafe.
"Selamat datang, anda ingin memesan apa?" tanya seorang pelayan yang langsung menghampiri.
"Cappucino satu, es krim Rainbow satu dan kentang goreng satu piring." pesan Chen yang sudah hafal menu kesukaan Xiumin.
Setelah memesan, Xiumin memilih meja di pojok kafe yang dekat pot bunga besar. Tempat favoritnya.
Chen mengambil HP dan menulis pesan untuk Kris.
Tuijang, aku dan Xiumin ge mampir di kafe
langganan kami. Jadi, sepertinya kami akan
terlambat pulang. *kisseu \^3^/
SEND
2 detik kemudian, Kris mengirim balasan.
Arraseo. Dasar menjijikkan.. Jangan pakai kata-kata kisseu, pabbo!
Chen terkekeh membaca pesan itu. Dia kemudian beralih mengamati Xiumin yang sedang melamun sambil menatap ke luar jendela.... Chen tersenyum simpul.
Pipi chubby yang selalu dicubitnya gemas, mata doe yang selalu membuatnya seolah terjerat, rambut sehalus sutra yang selalu diacaknya sayang.. Chen selalu bisa tersenyum apapun keadaannya jika melihat sosok Xiumin di dekatnya.
"Chen?" panggil Xiumin yang merasa dirinya diperhatikan.
"E, eh.. Mianhae." ujar Chen, salting.
"Permisi, tuan. Ini pesanannya." sela pelayan seraya meletakkan baki berisi pesanan Chen. Begitu pelayan itu berlalu, Chen menyendok es krim Xiumin dan menyodorkannya di depan bibir cherry pemiliknya.
"Ayo, aaa..."
Dengan muka memerah, Xiumin memasukkan es krim itu ke dalam mulutnya.
"Sekarang giliranku, ge!" cengir Chen. Xiumin pun menyendok es krimnya dan hendak menyuapkannya pada Chen. Yang akan disuapi pun sudah membuka mulutnya lebar.
"Eiitss.."
Tiba-tiba Xiumin membelokkan sendok dan memakan es krimnya sendiri. Chen cengo'.
Xiumin pun tertawa melihat ekspresi pabbo Chen. Chen yang kesal ditipu Xiumin segera memajukan tubuhnya dan melumat bibir Xiumin.
"Mmhh?" Xiumin yang masih kaget tidak merespon ketika lidah Chen memasuki mulutnya dan menjilat sisa es krim di sana. Chen terus memagut bibir Xiumin dan kemudian menggigit lembut bibir itu sebagai penutup.
Chen tersenyum penuh arti. Dibelainya bibir Xiumin yang membengkak gara-gara ciuman tadi.
"Ini balasan karena kau mencuri jatahku, ge. Kau ingin lagi?" goda Chen. Xiumin yang masih syok dan malu menggeleng cepat mendengar itu.
Untuk sesaat, suasana di antara mereka berubah menjadi canggung. Chen menyesap kopinya tenang, sedangkan Xiumin memakan es krimnya gila-gilaan.
"Xiumin ge, ayo pulang. Ini sudah jam 10.35 malam..." Ajak Chen. Xiumin menatap Chen imut.
"Tapi es krim sama kentangnya belum habiiss..~" rajuk Xiumin. Chen mencubit pipi Xiumin gemas.
"Baiklaah. Bagaimana kalau kau menghabiskan es krimmu dan aku menghabiskan kentangnya?" tanya Chen.
Xiumin mengacungkan jempolnya kemudian melahap habis es krim yang tersisa.
Selang 7 menit.
Chen dan Xiumin mulai beranjak untuk membayar."Semuanya 60 yuan, tuan."
ChenMin mengeluarkan dompet masing-masing secara bersamaan. Lalu berpandangan.
"Biar aku yang membayarnya, Kim Minseok.." Chen mengacak rambut Xiumin. Setelah membayar, penjaga kasir mengeluarkan 2 kotak kecil dari salah satu lemari kaca di belakang meja kasir.
"Tunggu sebentar, tuan. Berhubung sekarang bulan Valentine, kami memberikan cincin couple gratis untuk pengunjung kafe. Anda tidak keberatan bukan?" tanya penjaga kasir. Xiumin blushing dan Chen tertawa kecil saat mendapat 2 kotak cincin.
"Kami hanya sahabat." Sahut Chen.
"O, ooh.." reaksi penjaga kasir sama seperti Tao. Kaget dan sedikit... Speechless.
Xiumin menelan ludahnya pahit.
"Tapi, xie xie." Chen tersenyum ramah lalu menarik Xiumin pergi.
Di jalan...
"Xiuminnie ge!" panggil Chen."Ne?"
"Pasang cincin ini di jarimu! Aku juga akan memakainya." suruh Chen. Xiumin mengambil salah satu cincin tanpa minat.
"Cepat, ge! Nih, aku sudah memakainya!" Chen memamerkan cincin yang terpasang di jari manis kirinya. Xiumin pun mencoba memasukkan cincin itu ke dalam jarinya.
"Ish, tidak bisa. Cincinnya terlalu kecil." kata Xiumin.
"Mana mungkin? Atau jangan-jangan jarimu yang terlalu gemuk, gege?"
PLETAK!
Pertanyaan polos Chen tadi langsung disambut jitakan dari Xiumin.
"Mwoya? Enak saja! Ini kujadikan mata kalung saja." Xiumin mengeluarkan rantai kalung dari dalam tasnya, yang entah didapatnya dari mana.
"Kalau begitu, aku juga mau menjadikannya kalung!" komentar Chen melihat Xiumin memasukkan cincin ke dalam rantai dan berusaha memakainya.
"Lho? Bukannya pas di jarimu?"
Chen mundur dan berjalan di belakang Xiumin yang masih berusaha memakai kalungnya.
"Aku ingin kembaran dengan gege. Sini, kupakaikan kalungnya."
"Xie xie." Ucap Xiumin gugup sembari menyerahkan kalungnya.
Sambil memasangkan kalung, Chen sedikit menunduk agar bisa menghirup aroma tubuh Xiumin. Mint.
"C, Chen..?" gumam Xiumin, geli akibat hembusan napas yang menggelitik di tengkuknya.
"...!"
Chen seakan tersadar. Dia segera menjauhkan tubuhnya dari Xiumin dan bergegas berjalan meninggalkan gege-nya.
Xiumin menunduk. Kenapa dia selalu terempas ketika Chen seolah-olah memberi harapan padanya?
"Wae?"
-0-
"Xiumin ge!" sambut Luhan melihat Xiumin masuk ke ruang tengah."Hannie.." Xiumin menghambur memeluk Luhan.
"? Waeyo, ge?"
"Apa kau bisa menyanyikan lullaby untukku, Hannie?" pinta Xiumin. Luhan paham, Xiumin selalu memintanya menyanyikan lagu ballad sambil memeluknya hingga dia tertidur, saat bad mood.
"geunyeoga dolaoneyo mianhadago haneyo iksukhaetdeon geuriun geu songilro eorumanjyeoyo..." Luhan mulai menyanyi. Xiumin mengeratkan pelukannya.
"... nal boneun ansseuron nungil deutgo sipdeon geu moksori dajeonghage ijen ulji malraneyo.."
Luhan mengelus rambut Xiumin.
"neol nae pume aneumyeon sarajyeo beorigo nunmuli heulreo begaereul jeoksimyeon... nan geujeya jameseo ggaeeoyo achimeun neul ireohge My Love..."
Chen yang tak sengaja lewat terpaku melihat Luhan asyik bernyanyi sambil mengelus rambut Xiumin yang tertidur dalam posisi memeluknya. Sekilas terlihat seperti sepasang kekasih...
Kretek.
Tangan Chen-tanpa sadar-mengepal.
"Chen...?" Luhan menghentikan nyanyiannya begitu menyadari kehadiran Chen yang masih berdiri di tempatnya.
"Chen, tolong gendong Xiumin ge ke kamar, ne?"
"..."
"Chen!"
"A, aah. Ada apa, Luhan ge?" tanya Chen, gugup.
"Tolong gendong Xiumin ge ke kamar." ulang Luhan. Perlahan, Luhan melepaskan pelukan Xiumin kemudian pergi ke kamarnya dan Lay.
Chen yang sudah mengangkat Xiumin ala bridal style, tiba-tiba dikejutkan oleh tindakan Xiumin yang memeluk lehernya erat dan menyusrukkan kepalanya di dada Chen.
"Xi, Xiumin ge...?" wajah Chen memerah sempurna.
"Hhngg..." gumam Xiumin. Dada Chen yang bidang dan- hangat, membuat Xiumin nyaman.
"Aisshh!" sebelum mati malu karena Xiumin, Chen melesat ke kamar mereka berdua.
.
Chen merebahkan Xiumin di kasur milik namja 'bakpao' itu lalu beranjak ke kasurnya sendiri, tapi lagi-lagi terhenti karena Xiumin memeluknya dari belakang.
"Andwae..! Luhannie hangat.. Aku mau Hannie..." igau Xiumin.
'Apa dia mengira aku sebagai Luhan?' batin Chen. Antara senang dan, kecewa.
Chen balas memeluk Xiumin dan akhirnya berbaring di sebelahnya. Xiumin lagi-lagi menyamankan kepalanya di dada Chen, lalu kembali mendengkur halus.
Cuup.
Chen mengecup pucuk kepala Xiumin.
"Good night, gege."
-0-
Lay
yang mendapat tugas membangunkan seluruh member hari itu, membuka pintu
kamar ChenMin dan terdiam melihat pose tidur kedua empu."Ssst..! Tuijang, lihat!" Lay menarik Kris yang kebetulan melintas sambil menguap.
Mata Kris langsung terbuka lebar. Xiumin dan Chen... gege dan didi-nya itu mesra sekali!
"Cepat difoto!" celetuk Luhan yang baru datang.
"Nih, gege." Tao yang ikut-ikutan memberikan kamera poketnya pada Lay.
Lay segera memfoto kedua orang itu dan berbisik pada Tao.
"Sebarkan pada EXO K juga, Tao."
"Siap!"
"Eh, Lu ge, tolong bangunkan mereka." Pinta Kris.
Luhan pun memasuki kamar ChenMin dan membangunkan Chen terlebih dahulu. Tapi Chen malah makin mengeratkan pelukannya pada Xiumin dan menempelkan hidungnya di rambut Xiumin.
"Aigoo, imut sekali, sih, mereka.." desah Luhan. Lalu menarik napas dalam-dalam.
".. ChenMin, IRREONA!" teriak Luhan.
"Yoo! Ppalii..." Tao naik ke ranjang dan menggelitiki perut Xiumin dan Chen.
"Uwaahh!" Xiumin berguling. Dan otomatis Chen ikut terbawa, hinggaa..
BRUK!
ChenMin jatuh dengan posisi Xiumin menindih Chen.
"KYAAA! ChenMin moment untuk kesekian kalinyaa~" jerit Lay.
"KYAAA! Apa-apaan itu? Kenapa posisinya Uke on Top?" jerit Kris, yang disambut cubitan LayLuTao di lengannya.
"Adaow..." ringis Kris.
"Mi, mianhae, Chen!" Xiumin cepat-cepat bangkit dan menjauh. Menatap panik pada Chen yang mengelus-elus punggungnya.
"Adduuh, Xiumin ge berat sekali, sih. Perasaan tadi malam nggak berat-berat amat, deh." keluh Chen.
Ctik.
Muncul persimpangan tiga di dahi Xiumin.
"Apa? Berat? Kau mengatakan itu pada siapa, hmm?" aura es menguar dari tubuh Xiumin. Chen bergidik.
"A, aniya, gee... Hehe. Aku cuma bercanda."
"Ckck, dasar seme polos." komentar KrisTaoLayLu. Kemudian meninggalkan pasangan itu sendirian.
"Yaa, ge.. Perutku lapar..." rengek Chen. Xiumin menghela napas.
"Baiklah, akan kumasakkan sesuatu untukmu." Jawab Xiumin.
"Yey, aku juga mau dibuatkan cake coklat, gege!"
"Ha?"
"Pleasee.."
"Arra, arraa."
"Xie xie, ge! Muach"
"Yaa! KIM JONG DAE!"
-Continued-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar