Cast :
Cho Kyuhyun
Park Hyun Hwa
Hyun Hwa POV
huh kyuhyun menyebalkan!!bisa – bisanya aku jatuh cinta dengan orang seperti dia!!! Di otaknya selalu saja yang dipikirkan game game dan game!! Kapan dia memikirkan aku?? Aku kan pengen juga dapat perhatian lebih darinya. Aku bosan dan capek diduakan mulu oleh game – gamenya. Saat berkencan pun dia tidak pernah lepas dari gamenya. Huh sampai kapan aku harus begini??
Oiya aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Park Hyun Hwa. Cho Kyuhyun yang aku sebutkan tadi adalah namja chinguku. Kalian jangan berpikiran dia Cho Kyuhyun member super junior yah, karena hanya nama mereka saja yang sama walau sebenernya wajah dan suara mereka hampir mirip tetapi mereka dua orang yangg berbeda *aslinya mah kyuhyun suju jg.. hhe..*
Saat ini aku sedang sebal sekali dengannya. Kalian bayangkan saja, sudah hampir satu tahun kami pacaran tapi dia tidak pernah memperlakukanku secara spesial. Selalu saja gamenya itu. Kalian bayangkan saja selama ini dia tidak pernah menggenggam tanganku, memang pernah tapi itu juga saat dia menarik tanganku untuk cepat – cepat pulang karena dia ingin cepat – cepat menyelesaikan gamenya. Dia juga tidak pernah menciumku, padahal aku ingin sekali merasakan bagaimana rasanya berciuman dengan orang yang aku cintai. Tapi sudahlah berpikiran seperti itu hanya akan membuatku sakit hati karena hal itu sepertinya tidak akan pernah terjadi.
****
“kyu” panggilku menghampirinya tetapi seperti biasa dia selalu asik dengan PSP nya tanpa menoleh kerahku padahal aku sudah capek –capek datang kekelasnya membawakan bekal makan siang untuknya.
“kyu hari ini aku bawakan makan siang,, ayo kita makan” ajakku.
“tunggu sebentar yan,, aku lagi tanggung” ucapnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari PSPnya itu.
“hmm…” aku menghela napas panjang.
Akhirnya aku menunggunya tetapi sudah hampir 15 menit dia belum juga menunjukkan untuk menyelesaikan permainannya padahal waktu istirahat tinggal sebentar lagi.
“kyu!!” panggilku akhirnya.
“hmm” dan hanya dijawab gumaman olehnya.
“sebenarnya kamu jadi nggak sih mau makan siangnya??” tanyaku kesal.
“iah sebentar lagi”
“sebentar lagi?? Mau sampai kapan hah?? Sebentar lagi tuh udah mau masuk” ucapku sambil menahan emosi.
“iah sebentar lagi” ucapnya lagi tanpa menoleh sedikitpun kearahku.
Huh!! Cukup sudah kesabaranku!! Kali ini aku benar – benar kesal. Selalu saja dia seperti ini.
“Braaakkkk!!!”
Aku menggebrak mejanya keras. Hal itu sukses membuat dia menghentikan permainanya dan menoleh ke arahku. Termasuk semua orang yang ada dikelasnya. Sekarang aku tidak peduli apa yang dipikirkan teman – teman kelasnya melihatku seperti ini.
“kamu terusin aja game kamu!! Aku udah nggak mood makan!!” ucapku emosi kemudian pergi.
****
Begitu bel pulang berbunyi aku buru – buru pulang kerumah. Aku malas untuk bertemu dengannya. Dari tadi dia selalu saja menghubungiku tetapi tidak pernah aku angkat. Sekali – kali dia memang harus diberi pelajaran.
Seharian ini dia selalu meneleponku karena tidak tega akhirnya aku mengangkatnya.
“jagi…” ucapnya saat aku mengangkat telponnya tetapi aku hanya diam tidak menjawabnya.
“jagi mianhae” ucapnya lagi tapi aku masih diam tidak menjawabnya.
“jagi,, jangan diam saja,, mian,, aku janji tidak akan seperti itu lagi,, please jagi maafin aku yah??” ucapnya memelas.
“janji??“
“ne,, jagi aku janji!! Maapin aku yah??”
“ne” ucapku akhirnya. Sepertinya aku benar – benar lemah dihadapannya. Baru saja dia memelas aku sudah tidak tega saja.
“jagi,, bagaimana sebagai permintaan maapku kita pergi makan malam diluar??” ajaknya yang kemudian aku jawab iya. Sejam kemudian dia menjemputku.
****
Aku pikir dia benar – benar menyesal ternyata aku salah. Lagi – lagi dia nyuekin aku. Dia malah asik bermain dengan PSPnya. Padahal baru saja dia meminta maaf dan berjanji kepadaku.
“praanggg!!!” bunyi PSPnya yang aku banting. Dapat aku lihat PSPnya sekarang hancur.
“hya!! Apa yang kamu lakukan??” bentaknya marah.
“apa yang aku lakukan?? Aku habis membanting PSP sialanmu itu” ucapku tajam.
“sebenernya kamu kenapa sih?? Kenapa kamu banting PSP ku?? Kamu tau kan dia sangat berarti buat aku!!” bentaknya lagi.
“oh.. jadi begitu!! Benda itu sangat berarti bagimu?? Lebih dari aku?? Bukan begitu kyuhyun-ssi??” ucapku masih dengan nada yang tajam.
“iah,, dia lebih berarti dari kamu!!” teriaknya. Mwo?? Jadi ternyata selama ini dimatanya aku sama sekali tidak berharga dibanding PSPnya.
“aku benci kamu Cho Kyuhyun!!” sekarang kita putus!!!” teriakku emosi dengan mata yang mulai berkaca – kaca.
“jadi itu mau mu ?? baik kita putus!!”
Mwo?? Kenapa dia malah menyetujuinya?? Dia benar – benar menyebalkan. Tapi biarlah aku tidak peduli cukup sudah,, aku sudah lelah dan capek jika harus diperlakukan seperti ini terus. aku lalu pergi meninggalkannya sendiri.
****
Sudah seminggu sejak kejadian itu. Dan sekarang aku dan dia seperti orang yang tidak saling mengenal. Aku selalu menghindar bila bertemu dengannya dan sepertinya dia juga begitu karena tidak jarang aku melihat dia tiba – tiba berbelok arah saat melihatku. Huh benar – benar cowok yang menyebalkan.
“hyun hwa” panggil seseorang menyadarkan lamunanku.
“hah?? Oo simon ada apa??” ucapku kepada orang itu.
“ee… itu… apakah benar kalau kamu sudah putus dari kyuhyun??” ucap simon ragu – ragu.
“iya… aku sudah putus darinya” ucapku lesu. Entah kenapa aku tidak suka dengan mengatakan hal itu.
“benarkah??” tanyanya lagi. Aku hanya menjawab dengan mengangguk lemah. Entah kenapa aku merasa simon justru terlihat senang saat aku mengatkan hal tersebut.
“hmm.. hyun hwa kebetulan aku punya dua tiket nonton Super Junior kamu mau nggak nonton sama aku??” ajaknya tiba – tiba. Aduh bagaimana ini. Aku sedang malas keluar tetapi aku enggak enak dengan dia lagipula dia ngajak aku nonton Super Junior itu kan boyband kesukaan aku.
Akhirnya aku menerima ajakannya. Toh aku pikir tidak ada salahnya. Siapa tau dengan jalan dengan Simon aku bisa melupakan Kyuhyun lagipula simon juga lumayan. Siapa sih yang tidak kenal dengan seorang Simon D rapper terkenal di kalangan sekolah dikawasan Seoul. Tidak ada ruginya juga.
****
Hari ini aku dan simon pergi menonton konser Super Junior. Dia menjemputku dengan mobilnya. Dia juga memberikan aku bunga mawar merah yang sangat indah. Benar – benar lelaki sejati. Berbeda sekali dengan kyuhyun. Seandainya saja Kyu bbisa seperti itu. Hadoh ada apa sih dengan ku?? kenapa malah memikirnkan cowok menyebalkan itu.
****
Setelah konser selesai simon mengajakku makan di mal. Tidak sengaja saat sedang melewati toko kaset game aku bertemu dengan kyuhyun. Aku dan dia saling terdiam. Mata kami saling bertemu. Dan tidak lama matanya berpindah menatap kearah simon yang berada disebelahku. Dia memandang simon tajam. Aku buru – buru menarik simon pergi dari situ. Aku tidak mau sampai terjadi hal yang tidak – tidak.
****
Sejak saat itu simon sering mengajakku pergi bersama. Dia juga sering mengantar jemputku ke sekolah. Tidak jarang aku melihat kyuhyun yang menatap tajam kearahku dan simon saat kami tidak sengaja bertemu di sekolah.
****
Saat ini aku sedang berada di pantai dengan simon. Tadi malam tiba – tiba dia mengajakku pergi kepantai dengan dia. Dia bilang ada yang ingin dia bicarakan denganku.
“hmmm…. Hyun hwa…” ucapnya tiba – tiba kemudian menggenggam tanganku lembut.
“saranghae” ucapnya tiba – tiba.
“mwo??” ucapku tidak yakin dengan apa yang aku dengar.
“hyun hwa-a saranghae,, would you be my girlfriend??” ucapnya lagi lembut. Aduh bagaimana ini?? Aku benar – benar bingung aku harus menjawab apa.
Aku masih saja diam memikirkan jawaban pertanyaan darinya. Tiba – tiba saja dia mendekatkan wajahnya kearahku. Aku terdiam kaget. Saat bibir kami hampir bertemu tiba – tiba ada yang menarik tanganku kasar kemudian mencium bibirku lembut. Tidak lama dia menghentikan ciumanya itu masih dengan menggengam tanganku namun kali ini lebih lembut. Aku masih tidak menyadari siapa orang tgersebut karena terlalu syok. Ciuman pertamaku direbut tiba – tiba.
“dia milikku!! “ ucap orang tersebut. Kemudian dia menarikku pergi dari tempat itu. Saat itu aku sadar ternyata orang itu adalah Kyuhyun. Ku pandangi wajahnya. Dia terlihat serius sekali.
Namun tiba – tiba aku merasa ada yang menarik tanganku dari belakang. Simon…
“hyaaa!! lepaskan dia!!” ucap simon.
“tidak akan!! dan sebaiknya kamu pergi karena hyun hwa bersamaku” ucap kyuhyun tajam.
“aku tidak akan pergi,, lagipula sepertinya hyun hwa sendiri tidak ingin pergi denganmu,, iya kan hyun hwa??” tanya simon. kyuhyun menatapku meminta jawabanku. aduh aku bingung sekarang,, apa yang aharus aku jawab. kalau aku ikut kyuhyun aku tidak enak dengan simon tapi kalau aku ikut simon aku sebenarnya pengen ikut dengan kyuhyun. bagaimana ini??
“mian simon… aku sepertinya ikut dengan kyuhyun” ucapku akhirnya. dapat aku lihat wajahnya yang berubah muram. sedangkan wajahku menunjukkan ekspresi kemenangan.
“mian..” ucapku lagi.
“‘gwenchana” ucapnya kemudian pergi meninggalkanku.
setelah itu kyu kembali menarik tanganku. Hingga akhirnya dia menghentikan langkahnya. Dia kemudian menatapku tajam.
“apa kamu belum puas juga membuatku cemburu??” tanyanya.
“mwo??” ucapku bingung dengan perkataannya itu.
“aku cemburu melihatmu dengannya,, kamu itu milikku dan selamanya akan tetap begitu” apa aku tidak salah denar?? aku tidak pernah menyangka seorang Cho kyuhyun bisa mengucapkan hal tersebut. Benar – benar manis.
“mian” ucapnya lagi. “aku sadar kalau aku salah selama ini. Aku tidak pernah memperhatikanmu, aku terlalu sibuk dengan semua game ku hingga tidak menyadari keberadaanmu. Putus dengan mu beberapa hari ini cukup membuatku tersiksa. Aku mohon kamu mau menerimaku kembali menjadi namja chingu mu. Mungkin kamu sudah bosan mendengar hal ini tapi kali ini aku benar – benar berjanji untuk lebih memperhatikanmu, kalau aku berbohong lagi kamu boleh meninggalkanku walau hal tersebut tidak akan mungkin karena aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi dariku. Kamu mau kan menerimaku lagi??” dia menatapku lembut saat mengatakan hal tersebut. Aku tidak melihat suatu kebohongan dari matanya itu.
“hyun hwa saranghae. Be my girlfriend again??” ucanya lagi tulus.
Aku menganggukkan kepalaku sebagai jawaban. Kemudian memelukknya. “gomawo” ucapnya dalam pelukan.
“kamu itu milikku jadi jangan pernah sekali – kali mencoba menatap cowok lain, arraso??” ucapnya saat kami melepaskan pelukan kami. Kemudian dia mendekatkan wajahnya kewajahku dapat aku rasakan hembusan wajahnya di wajahku. Bibir kami akhirnya bertemu. Dia mencium bibirku lembut dibawah matahari terbenam. Romantis sekali. Aku tidak pernah menyangka ternyata cowok menyebalkan seperti dia bisa berbuat hal semanis ini.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar