Pengikut

Selasa, 16 Oktober 2012

How To Get Him 3

Main Cast: Wu Yi Fan (Kris) and Luhan from EXO-M
Other Cast: Sehun EXO-K
Taemin SHINee
Kai EXO-K
Summary: Perjuangan namja mungil cantik bernama luhan untuk mendapatkan hati seorang player dan idola di sekolahnya, Kris.
Rate: T [Teenager] to M [Mature], seiring berjalannya waktu.
Warning: Yaoi fic, OOC, Typo(s), tidak sesuai EYD, pemilihan kata yang kurang sesuai, dll. Don't like yaoi or the character? Don't read this fic! Thanks.
Disclaimer: The casts are not mine. But this fic is mine, and maybe luhan is mine too xD
Happy reading! ^^

-Full Luhan Point of View-
"Ya tuhan, apa yang terjadi? A-aku bertabrakan dengan kris? Dengan jarak sedekat itu? Di-dia tampan sekali" ucapku dalam hati sambil memegangi dadaku yang berdegup kencang.
"hey hyung, kau kenapa?" Tanya taemin membuyarkan lamunanku.
"e-eh, a-aniyo. A-aku tidak apa-apa taemin-ah" jawabku gugup.
"aish hyung, kau tidak bisa berbohong padaku. Apa ada kaitannya dengan kris lagi?"
Bingo! Dia tepat sasaran. Aku memainkan jariku sambil menunduk.
"benar kan hyung?" tanyanya lagi.
"I-itu…" Akupun mulai menceritakan ketika aku akan pergi ke perpustakaan namun di lorong dekat toilet aku bertabrakan dengan kris. Aku juga menceritakan betapa tampannya dia dilihat dengan jarak sedekat itu.
"Jinjja hyung? Wah, kebetulan sekali ya bisa bertabrakan dengannya. Hey hyung, wajahmu memerah" Goda taemin. Aish, kenapa dia senang sekali menggodaku sih?
"Wajahku tidak memerah kok!" jawabku sambil mempoutkan bibirku.
"hyung kau lucu sekali. Kalau kau bersikap seperti ini kris pasti langsung jatuh hati padamu hyung" goda taemin lagi sambil mencolek pipiku. Alhasil mukaku kembali memerah.
"Yaa, taemin-ah!"

"hyung, aku pulang duluan ya, bye!" pamit taemin padaku sambil menggandeng namja chingunya–yang katanya bernama minho–.
"Oke. Hati-hati di jalan taemin-ah!" jawabku dan segera pulang ke rumahku.
"umma, aku pulang" teriakku ketika sampai di rumah. Aku pun segera berlari menuju kamarku.
"K-kris, aku pulang" ujarku lirih pada poster super jumbo kris yang terpasang di dinding kamarku dengan malu-malu. Banhkan hanya pada posternya saja aku sudah malu berat. 'Daripada aku menghayal terus, lebih baik aku merencanakan hadiah apa yang akan kuberikan lagi pada kris. Hihi'.
"hm, tapi sepertinya ada yang aneh. Apa ya?" karena penasaran, akupun mengamati kamarku. 'Mungkin ada yang salah dengan kamarku'.
'oh ya, sekarang tanggal berapa ya?' dengan cepat aku mengambil handphoneku dan melihat tanggal yang terpampang di hanphoneku.
"Mwo? Besok tanggal 14 Februari?" Teriakku kaget.' Bagaimana aku sampai lupa hal sepele seperti ini? Padahal aku sudah merencanakan untuk memberi hadiah special untuk umm.. Kris. 'Hadiah? Oh tidak, aku melupakan hal yang satu ini.'
Aku pun segera mengambil jaketku dan berlari tergesa-gesa menuju toko yang menjual coklat.
"annyeonghaseyo" sapaku begitu aku masuk kedalam toko yang kutuju. 'banyak sekali coklat disini' batinku sambil melihat-lihat coklat yang terpajang rapi di etalase (?).
Ketika aku sedang asyik melihat-lihat dan memikirkan coklat apa yang akan kubuat, tiba-tiba aku melihat seseorang yang sangat familiar di mataku.
"Kai?" sapaku ragu. Saat dia mengalihkan pandangannya padaku, ternyata dia benar-benar Kai.
"Hai hyung!" sapanya ramah. Aku tersenyum.
"Kau sedang mencari hadiah untuk valentine besok kai?"
"Ne hyung. Hyung sendiri?"
"Ne, aku juga. Ngomong-ngomong, akan kau berikan pada siapa hadiahmu?" tanyaku dengan nada bercanda.
"I..itu. Aku akan memberikannya pada se..sehun" jawabnya sambil menyembunyikan semburat merah di pipinya. 'Haha, ternyata dia menyukai sehun'. Aku tersenyum.
"hyung sendiri akan memberikannya pada kris hyung kan?" Katanya. Eh, bahkan diapun tau?
"Ukh, n..ne kai" Jawabku. Sekarang wajah kami sama-sama berwarna merah karena menahan malu.
"Um, hyung sudah memikirkan akan memberikan kris hyung hadiah apa?" Tanya kai memecah keheningan yang kami buat selama beberapa menit.
"Ya, rencananya aku akan memberikannya coklat buatanku. Tapi aku bingung akan membuat coklat seperti apa"
"Hei hyung, kita bisa membuatnya bersama-sama di rumahmu. Bagaimana hyung?"
"Hm, itu ide yang bagus. Ayo kita segera ke kasir." Kataku setelah memilih coklat apa yang akan kami gunakan. Tiba-tiba handphoneku bordering.
From: Lee Taeminnie
Hyung, kau dimana? Aku akan ke rumahmu sekarang. Ayo kita membuat coklat bersama! ^-^
Aku tertawa. 'Sepertinya akan menjadi malam yang ramai dan menarik'. Aku pun membalas messagenya.
To: Lee Taeminnie
Hyung sedang membeli coklat. Kebetulan sekali. Ayo! Hyung ajak kai untuk bergabung bersama kita okay?
Sent.
"Hyung, ayo kita segera ke rumahmu" Ajak Kai setelah sebelumnya memberikan beberapa lembar uang won kepada kasir.

At Luhan's home..
"Kami pulang" seruku ketika memasuki rumah. 'sepi sekali, umma kemana?' tanyaku dalam hati.
"Hyung, orang tuamu kemana?" Tanya Kai.
"Molla. Ah, sebentar. Sepertinya umma meninggalkan sesuatu di ruang tamu" jawabku dan langsung pergi ke ruang tamu. Ternyata benar, umma meninggalkan sepucuk surat di meja. Aku pun membacanya.
To: Luhan baby
Mian umma tiba-tiba harus pergi. Umma ada urusan mendadak dan tak bisa pulang hari ini. Jaga rumah baik-baik, ne? Saranghae~
'Tsk, dasar' batinku.
Ting! Tong!
Tiba-tiba bel berbunyi. 'ah, itu pasti taemin'. Aku segera berlari dan membuka pintu melihat siapa yang datang.
"hei hyung!" sapa taemin
"hei. Ayo masuk. Kami sudah menunggumu" ajakku dan kami bertiga segera pergi ke dapur untuk membuat coklat.
"Nah, sudah jadi!" seruku riang. Akhirnya coklat yang sudah kubuat dengan susah payah jadi juga. Coklat berbentuk hati dan berhiaskan tulisan "K L" ini kusimpan dalam lemari es bersama coklat yang dibuat oleh Kai dan Taemin untuk dibawa dan diberikan besok pada orang yang dituju.
"Hei, bagaimana kalau kalian hari ini menginap di rumahku juga?" tanyaku pada mereka berdua –taemin dan kai- yang tengah asyik berbincang.
"Wah, ide yang bagus hyung! Tapi, baju seragamku bagaimana? Besok kan kita sekolah hyung" Jawab taemin.
"Tenang saja, tinggal telpon orang tuamu dan suruh maid-maid di rumah kalian untuk mengantarkan seragam kalian disini. Okay?"
"Okay hyung!" jawab mereka serempak.

At School..
"Hei kai, itu sehun. Ayo cepat berikan hadiahmu padanya" kataku ketika kami bertiga sampai di sekolah. Tidak lupa membawa coklat yang kami bertiga buat kemarin untuk orang yang dituju oleh masing-masing dari kami.
"Hyung, aku ke kelas duluan ya. Mungkin minho hyung sudah menungguku. Hehe, annnyeong hyung!" pamit taemin padaku dan juga kai yang tengah menundukkan kepalanya.' Haha, kai lucu sekali'.
"Hey kai, tunggu apa lagi? Ayo cepat berikan hadiahmu pada sehun!" kutepuk bahunya untuk memberi semangat.
"Doakan aku ya hyung, fighting!" respond kai sambil berlari kecil mendekati sehun. Ya, setidaknya kai dan aku sama-sama menyukai namja popular di sekolah ini.
'Ya ampun, itu kris' batinku saat melihat sosok kris yang baru turun dari mobilnya dan menghampiri sehun.
'apa yang harus kulakukan?' aku bertambah panik ketika kris berjalan mendekatiku sendirian, karena sehun sedang ada urusan dengan kai. Aku menatap dia sekilas. Kulihat dia memperlihatkan seringaiannya padaku dan berlalu begitu saja dari hadapanku. Tak lama kulihat sehun yang berjalan menghampiriku.
"Annyeong, apa kau siswa yang bernama luhan?" Tanya sehun tiba-tiba. 'darimana dia tahu namaku?'.
"Um, i-iya. Ada apa?" tanyaku gugup. Jangan-jangan dia tahu kalau aku-
"Kau menyukai kris hyung ya?" Rasanya aku ingin pingsan saat itu juga.
"ba-bagaimana kau tahu?" tanyaku lagi. Kali ini kutundukkan kepalaku.
"Itu rahasia. Oh ya, aku peringatkan padamu. Kris itu tidak sebaik yang kau kira. Aku hanya mengingatkan saja. Anyway, good luck luhan hyung" Katanya sambil mengacak-acak rambutku. Aku mempoutkan bibirku kesal.
"Haha, kau lucu sekali hyung. Mungkin kris hyung bisa saja menyukaimu" Katanya lagi dan berjalan menuju kelasnya–dan kelas kris juga–.

'Aish, bagaimana cara memberikan coklat ini pada kris? Aku malu sekali' kuacak rambutku asal. Kuedarkan pandanganku. 'Itu kelasnya kris' lirihku pelan. Kembali kulangkahkan kakiku menuju kelas sambil tertunduk. 'Aaaa, aku bingung!' teriakku dalam hati.
Duagh!
"Auw, sakit sekali!" ringisku pelan.
"Tsk, kau lagi."
Deg.. Deg.. Deg..
Suara ini, aku mengenalnya. Suara ini adalah suara–
Tubuhku terasa membeku dan tersengat listrik seketika. 'Kris!' teriakku dalam hati.
'Oh ya, mana hadiahku?' batinku sambil mengedarkan pandanganku.
"Kau mencari ini?" Tanya kris tiba-tiba. 'Itu hadiahnya! Ya ampun, apa yang harus kulakukan?' panikku.
"Se-sebenarnya, i-itu untukmu, kris. Tolong diterima" akhirnya aku bersuara dan mengambil ancang-ancang untuk berlari saat itu juga. Tapi tiba-tiba aku merasakan ada tangan yang menahanku. Aku berbalik.
"thanks sweetie. I accept it." Dia berbisik di telingaku. Aku merasakan pipiku memanas. 'Oh God, pasti pipiku memerah lagi'. Sedangkan kris, dengan seringaian terpampang di wajah tampannya dengan santainya berlalu begitu saja menuju kelasnya. Tak lama kesadaranku pun hilang dan aku pingsan seketika.
-To Be Continued-
Ayo, yang minta sekai moment mana nih? Udah author masukin tuh! Hehe
Tapi mian apabila momentnya kurang memuaskan. Ini baru permulaan saudara-saudara :D
Gomawo yang udah review fanfict gaje dari author stress ini. Mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam pemilihan katanya. Demikian pidato dari saya #eh, maksudnya demikian author melaporkan dari manholenya jaejoong #plak. I'm out! ^o^/
Mind to review? ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar