| CHAPTER 1 |
Ini dia sequelnya.. akhirnya selesai juga ehehe:D
Mian yaa, di Am I Really Love You itu
masalah typo nya. Itu sebenernya aku bikin castnya Hyera, tapi temen aku
minta di ganti Sulli aja.. hehe
Di sequel ini, aku adain Kyuhyun pov nya.. biar semuanya jelas okey;)
Oh iya, nih ff murni dari pikiran aku.. gak ada tuh namanya copast dari ff orang
Makasih sebanyak2nya readers-readers yang baik hati, yang udah nyempetin baca ff ku yang gajelas ini
happy reading^^
Aku menggendong yeoja yang ku tabrak itu ke dalam mobilku dengan tangan gemetaran. Sebenarnya aku masih sangat shock dengan kejadian tadi. Mengapa bisa sampai terjadi seperti ini? Perasaan bersalah ku pun mulai menghujam di otak dan hatiku. Aku sungguh takut terjadi apa-apa dengan yeoja itu.
“Kau membawa onnie ku ke rumah sakit mana hah?! Tidak bisa cepat sedikit?! Onnie sudah mengeluarkan banyak darah!” aku segera tersadar dari lamunan panjangku. Menengokkan kepalaku ke jok belakang mobil.
“Ah, mianhae agasshi. Aku terlalu panik. Sungguh aku tidak sengaja menabrak onnie mu..” aku segera memfokuskan pandanganku kembali ke arah jalan. Rumah sakit terdekat disini, kurasa Severance Hospital..
“Kau!… kau Kyuhyun?!!” Ah, mudah-mudahan saja dia tidak tahu menahu tentang sifat evilku yang terkenal ini. Mudah-mudahan dia tidak salah paham.
“Ne.. Kyuhyun imnida. Kau mengenalku agasshi?” Tanyaku takut-takut. Memang tak pantas aku menanyakannya di saat seperti ini.
“Cih!, nasibmu onnie.. Kau rela mengantri tiket, berdesak-desakkan kemarin.. hanya untuk menonton namja ini? Hah!! Namja yang akan menabrakmu?!!” Kulihat dia mulai menangis. Oh tuhan.. apa yang telah ku lakukan ini?
#######
Jinri’s PovEunri Onnie.. sudah satu minggu dia disini, rumah sakit ini. Meskipun sudah sadar, tapi ternyata keadaannya tidak membaik, bahkan dikatakan memburuk. Kepalanya yang terbentur kemarin menyebabkan gegar otak yang parah.
Satu minggu onnie di rumah sakit, satu minggu pula namja itu (baca:kyuhyun) menemani onnie ku. Yang aku lihat, sungguh perasaan bahagia onnie ku bisa bersama kyuhyun. Dengan sabar namja itu mengurusi onnie ku. Setiap senggang jadwal, sepertinya dia meluangkan waktunya untuk datang ke rumah sakit, menyuapi onnie ku makan.. menemaninya mengobrol. Jika di suapi kyuhyun, onnie ku mampu menghabiskan makanan yang di sediakan rumah sakit. Itu bagus kan?
“Kau lihat Jinri? Cho Kyuhyun tak seburuk yang kau kra. Dia benar-benar tidak sengaja menabrak onnie mu..” Umma mengelus pundakku seraya mengikutiku melihat keceriaan Eunri onnie bersama kyuhyun dari kaca pintu kamar rawat onnie ku.
“Appa dimana?” aku mengalihkan pembicaraan. Tetap saja kan, dia yang menabrak Eunri onnie!
“Sepertinya masih makan di kantin rumah sakit. Kau, makanlah dulu ini..” umma memberiku kotak makan, yang sepertinya berisi kimbap.
“Gomaweo umma..”
######
Kyuhyun’s PovAku masih mengingat kata-kata adik Eunri waktu itu..
“Kau rela mengantri tiket, berdesak-desakkan kemarin.. hanya untuk menonton namja ini? Hah!! Namja yang akan menabrakmu?!!”
Entah mengapa, kata-kata itu terngiang selalu di telingaku..
Satu minggu sudah, Eunri berbaring di rumah sakit. Aku tidak tahu tentang apa diagnosa dia tetap di rawat disini. Padahal dia terlihat sudah membaik(?)
Eunri, menurutku.. yeoja yang sangat menarik.. andai saja aku di pertemukan tidak dalam keadaan seperti ini, mungkin sudah kujadikan yeojachingu ku.
Keajaiban! Hari minggu aku free!. Aku sudah merencanakan untuk mengungkapkan perasaanku itu padanya. Setelah membeli satu bucket mawar merah, aku segera menancapkan mobilku menuju severance hospital.
Aneh, setiap aku mengunjungi Eunri, adiknya yang waktu itu mengantar ke rumah sakit.. dia tidak pernah terlihat. Saat di mobil waktu itu, aku tidak terlalu memperhatikan wajahnya karena terlalu panik.
“Oppa, gwaenchanayo?” Pertanyaan eunri membuyarkan pikiranku
“Aniyo.. ini, semoga kau suka ya..” aku memberikan bucket mawar itu padanya
“Gomaweo oppa, kau sangat baik padaku..” tersungging senyum manisnya
“Sudah seharusnya kan? Oh iya Eunri –ya.. kau mempunyai adik perempuan kan?” tanyaku padanya
“Tentu saja.. memang oppa belum bertemu Jinri? Dia sangat manis loh..” Ternyata namanya Jinri..
“Belum” jawabku berbohong. Aku sudah pernah bertemu dengannya Eunri-ya, tapi aku tak mengingat wajahnya sama sekali..
Tiba-tiba Eunri memeganng dahinya.. “Arrrgghh!!!”
“Eunri-ya? Gwaenchana?!!” tanyaku panik
“Ahh, kepalaku oppaaa.. sa..sakit sekali! Arggh!” aku makin panik melihatnya begitu
“kau bisa tahan demi aku? Eunri-ya, tahankan sebentar ya.. aku akan memanggil dokter kesini! Saranghaeyo” kata-kata yang sudah aku ingin ungkapkan akhirnya terungkapkan juga.
“Oppa!” dia menahan tanganku
“Jangan pergi oppa! Tetap di sini, jebal!” Sambungnya lagi, yang ku lihat dia tetap menahan rasa sakit yang tadi ada di kepalanya itu.
“Hanya sebentar chagi..”
“Biarkan aku terus menggenggammu seperti ini. Karena aku sungguh menyayangi mu oppa. Berjanjilah jika terjadi sesuatu padaku, kau tidak akan menyalahkan dirimu sendiri. Janji ya?!” Dia memaksakan senyumannya itu. Hatiku terasa tercabik-cabik. Bagaimana bisa aku tidak menyalahkan diriku jika terjadi apa-apa dengannya.
“Oppa, tepati janjimuu..” suaranya melemas, dia memejamkan matanya.
“Eunri! Eunri-ya.. bangunlah! Jebal!” aku mengguncang-guncangkan bahunya, tetapi tetap saja dia tidak membuka matanya kembali..
“Dokter!! Dokter!!”
#######
Jinri’s PovAku sedang menghapus make up ku. Masih di lokasi pemotretan. Setelah ini, aku berniat untuk menjenguk Eunri onnie di rumah sakit.
Aneh, saat aku ingin melepas anting di telingaku, ujung anting itu mengenai jari telunjukku.
“Aww!” Segera saja aku menghisap darahnya.
(Hello hello hello) Na gateun yeojan cheoeum (Eulo eulo eulo) Bon geos gat-eunde wae
Naleul pandanhani naega hogsi dulyeoun geoni~
iPhone ku berdering. Ada apa umma menelponku lagi?
“Yeoboseo umma..”
“Kerumah sakit sekarang Jinri-ya! Ppalli!” aku mendengar suara umma ku yang terisak-isak.
“Waeyo umma?!” aku benar-benar takut!
#######
Kyuhyun’s PovSetelah pemakaman ini, rasanya aku ingin bunuh diri!
Aku jadi gila seperti ini. Dia meninggalkanku dan menyuruhku untuk tidak merasa bersalah. Ya memang orangtua Eunri sudah bilang padaku memang itu sudah saatnya dia pergi. Tapi tetap saja aku yang merasakan perasaan menyakitkan ini! Mianhae Eunri-ya..
Aku berjalan. Setengah sadar akibat soju yang ku minum tadi. Mataku mulai membuyar..
“Tiiiiin!!!!!!!!” suara itu terngiang sekali di telingaku.
“Heiii kau namja babo!” aku mendengar suara seorang yeoja
“Biarkan aku mati! Aku tak apantas hidup tau?!”
-Flashback End-
Jinri’s Pov
“Umma tahu tentang hubunganmu dengan kyuhyun. Kenapa kau menyembunyikannya dari umma?” Tanya umma padaku
“ah itu.. umma tau darimana?” jawabku takut
“memangnya penting? Mengapa tidak pernah bercerita dengan umma Jinri-ya?” ah sial!
“Umma, aku tahu umma akan selalu teringat Eunri onnie tiap kali melihat kyuhyun. Apa aku tega membiarkan itu?” bibirku bergetar
“Kyuhyun itu namja yang baik. Dari awal kan umma sudah bilang padamu.. umma tidak pernah membenci kyuhyun. Dia sangat tulus saat itu, umma bisa melihatnya..”
“Lalu umma mau aku bagaimana?”
“Jangan pernah menyakitinya dengan tujuan balas dendam Jinri-ya” apa? Sama sekali tidak pernah terlintas ide itu di otak ku
“OMO!! Umma, apa kau pikir anakmu ini sejahat itu? Aku benar-benar mencintainya umma! Mana mungkin…..” bagus! Mulutku yang pintar.. mengapa kau ini comel sekali hah?!
“Jeongmallyo? Bagus kalau begitu. Umma sangat senang bila kau bisa berhubungan baik dengan kyuhyun. Umma sangat percaya dengannya”
“umma terlalu berlebihan!”
Kyuhyun’s Pov
Aku melajukan mobilku dengan senang. Weekend ini aku ingin sekali menghabiskan waktu dengan Jinri. Rindu sekali aku dengannya. Aku akan membuatnya kaget dengan berkunjung ke rumahnya dulu.. lalu aku akan mengajaknya ke taman di dekat sungai Han.
Sampai di rumahnya aku langsung menekan intercom yang ada di depan pagarnya..
“Oh kyuhyun ya.. sebentar akan ku bukakan pintunya” suara itu? Seperti aku mengenalnya
Agak lama menunggu di luar.. aku mulai menggigil.. dingin juga. Tak lama kemudian ada seorang ahjumma membukakan pagar.
“Kyuhyun, sudah lama tak bertemu. Ayo masuk..” Ahjumma itu? Bukankah Choi ahjumma? Umma nya Eunri..
“Ahjumma?!” aku masih menatapnya kaget. Apa maksudnya ini semua?
“Kau pasti terkejut. Ayo masuk dulu kedalam, kita berbincang di dalam saja..”
#####
Jadi, Jinri ini adik Eunri yang membuatku waktu itu penasaran
setengah mati. Pantas saja aku bisa langsung jatuh cinta padanya. Dia
sangat mirip dengan onnie nya. Tapi tentu saja berbeda, dia ini milikku,
special untukku.Aku lihat mukanya panik. Mungkin karena mendengar ahjumma yang berkata
“jangan berpikir dia melakukan ini untuk membalas dendam padamu kyu. Sama sekali tidak”
Dia terlihat begitu takut kalau aku akan marah padanya. Tiba-tiba saja terlintas ide jahil di kepala ku. Haha cho kyuhyun! Pikiranmu sangat daebak!
“Baiklah ahjumma. Aku mengerti. Terimakasih atas perhatian ahjumma. Aku sungguh-sungguh minta maaf atas kejadian waktu itu..”
“Apa yang harus yang di maafkan? Kau sama sekali tidak bersalah kyu.. hati-hati di jalan ya”
“Annyeong” aku meninggalkannya yang melongo melihatku pergi.
Hei kejar aku yeoja babo!
“Kyu!!” akhirnya yeoja babo itu menyusulku.. haha
“Apa? Sudahkan? Berakhir? Puas menyakitiku hah?!” aku membentaknya, agar akting ku tak terlihat olehnya.
“Apa-apaan kau ini? Tadi kan umma sudah bilang a…” belum selesai dia berbicara aku langsung berjalan ke arah pintu mobilku.
Dia menatapku kesal, lalu masuk ke dalam mobilku seenaknya.
“Kita bicara di temapt lain! Cepat bawa mobilnya ke Grace Cafe!” dia berani membentakku? Hah!
“Turun!” perintahku pura-pura.
“Shireo! Tidak akan! Cepat jalankan mobilnya!!!!” omo! Dia seperti monster sekarang ini.
Aku melajukan mobilku. Tapi tidak membawanya ke Cafe yang ia sebutkan, melainkan menuju sungai Han.
“mau kemana?” tanyanya kebingungan.
“Sesuka ku! Ini kan mobilku” Ceplosku jutek
Setelah sampai di tempat yang kutuju, aku turun dari mobil dan membukakan pintu untuknya.
Dia bengong menatapku..
“Ayo turun!” aku menyunggingkan senyum evil ku,
“Untuk apa membawaku kesini?” sepertinya dia mulai kesal. Aku tersenyum lagi padanya.
“kau ini! Tadi marah, sekarang senyum-senyum. Maumu apa hah?!”
“Bisa tidak, kau tidak membentak-bentakku lagi! Telingaku bisa-bisa tuli!” balasku membentaknya.
“Biar saja. Kau tadi? Mengerjaiku ya?”
“Bisa di bilang begitu. Hahahahah! Ternyata kau takut juga kalau aku marah padamu?! Kau tadi tidak lihat sih, ekspresimu seperti apa saat panik. Lucu sekali sungguh!”
PLAKK
“Aishh~ appo!” aku mengelus-elus kepalaku yang di pukulnya tadi.
“Kau jahat! Siapa suruh mengerjaiku?” dia memanyunkan bibirnya. Aigooo~ kyeopta
“Mau melakukan sesuatu untukku untuk permintaan maaf?” tawarku padanya
“Apa? Hilangkan senyum jahatmu itu! Mengerikan!” aish bawel sekali yeoja ini.
“menikahlah denganku Jinri-ya..” aku sungguh-sungguh dengan ini. Walaupun aku tidak membawa cincinnya, tapi setidaknya aku sudah memesannya.
“Hei, kita ini masih muda. Menikah? Nanti-nati sajalah..” apa? Enteng sekali yeoja ini berbicara.
“Helloooo, noona.. kau ini sudah berumur 23 tahun, dan aku 24! Jadi jangan merasa muda ya! Cihh kau tak melihat keriput di wajah mu apa?”
“Hah? Memangnya ada? Di sebelah mana kyu?” aish babonya!
“Dimana-mana! Menikah denganku atau tidak? Kalau tidak, kau bunuh kau agar tidak bisa menikah dengan namja lain!” dengusku kesal.
“Ancamanmu sungguh menyeramkan. Iiiii” nadanya merendahkanku
Aku menyatukan bibirku dengan bibirnya. Sekilas aku merasakan manisnya bibir yeojaku itu.
“Itu baru bukti pertama, baru kucium seperti itu saja kau sudah serangan jantung kan?” tanyaku menggodanya. Aku berlari menjauhinya.
“KAUUU!! CHO KYUHYUN! AWAS KAU!!!!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar