Pengikut

Selasa, 16 Oktober 2012

[FF : Key of Heart / BaekYeol / Yaoi / Part 1]


Author : ~Hobaby~ (LonelyPetals)
Tittle : Key of Heart
Cast :
Chanyeol EXO
Baekhyun EXO
Genre : Romance/Angst
Warning : Boy Love Story, Inspirasi dari MV BoA – Key of Heart, Don’t Like Don’t Read
Disclaimer : Semua karakter di fanfic ini adalah milik Tuhan dan diri mereka sendiri. Saya membuat cerita ini tanpa bermaksud untuk menjelek-jelekan mereka.
Cerita ini hanya fiksi. Jika ada kesamaan nama tokoh atau jalan cerita mohon dimaafkan.
.
.


Baekhyun memainkan piano dengan jemarinya yang lentik, menghasilkan nada-nada indah dan beraturan setiap dia menekan tuts piano tersebut.
“Jangan diam saja. Menyayilah,” ujar seseorang yang sedang duduk di sofa. Matanya terpaku pada kertas yang dipegangnya di tangan kiri dan pensil kayu di tangan kanannya. Dia sedang melakukan sesuatu denga dua benda itu.
Baekhyun berdiri dan menghampiri pemuda itu, “kau sedang apa, Chan?” tanyanya. Disandarkannya dagunya di paha pemuda itu, Chanyeol.
Hyung tidak perlu tahu. Kembalilah bermain piano dan bernyanyi. Hush hush,” usir Chanyeol.
Baekhyun memutar bola matanya, ‘anak ini kalau sudah serius segalanya pasti tidak dipedulikan,’ batinnya.
Baekhyun kembali berkutat dengan pianonya. Memainkan sebuah lagu sambil bernyanyi dengan suaranya yang khas. Sedangkan Chanyeol masih sibuk dengan pensil dan kertasnya tadi. Apa dia sedang menggambar? Mungkin saja iya.
“Selesai!” Chanyeol berteriak, mengagetkan Baekhyun yang sedang bernyanyi. Otomatis nyanyian Baekhyun terhenti.
“Ya! Jangan berteriak seperti itu. Sudah suaramu mengerikan, malah berteriak lagi!” teriak Baekhyun tak kalah kencang.
Chanyeol menutup telinganya dengan kedua tangannya. Dia bangkit, mendekati Baekhyun yang menatapnya dengan tatapan tidak suka.
“Apa?!”
Chanyeol tersenyum dan menunjukan kertas yang dia pegang pada Baekhyun. Kertas itu berisi sebuah gambar. Gambar yang sangat cantik. Gambar Baekhyun sedang bermain piano sambil bernyanyi. Baekhyun tertegun melihat gambar itu.
“Gimana? Cantik, tidak?” tanya Chanyeol.
“I-ini aku?” tanya Baekhyun tak percaya. Chanyeol mengangguk dan memberikan gambar itu pada Baekhyun, “terima kasih.” Chanyeol berlutut dan mencium pipi putih dan mulus Baekhyun. Pipi Baekhyun memerah, dipukulnya dada Chanyeol pelan.
“Kita pulang sekarang?” tanya Chanyeol. Baekhyun mengangguk, mengambil tasnya dan menggandeng tangan Chanyeol.
“Ayo kita pulang.” Baekhyun tersenyum cerah dan senyuman itu terlihat begitu indah di mata Park Chanyeol, orang yang sangat mencintai Baekhyun, orang yang selalu setia menemaninya, orang yang rela mati untuknya.
Chanyeol mengacak rambut Baekhyun, menggenggam tangannya erat seakan takut kehilangan pemuda mungil disampingnya itu, tersenyum lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruang musik sekolah yang sudah sunyi karena jam belajar sudah berakhir dari 3 jam yang lalu.
.
.
.
Chanyeol mengeringkan rambut brunette-nya yang basah karena dia baru selesai mandi dengan handuk kuning pemberian Baekhyun. Dia hanya mengenakan kaos biru muda tanpa lengan dan celana putih pendek selutut. Ponselnya yang berada di atas meja belajarnya bergetar karena ada sebuah pesan masuk. Dia mengambil ponselnya dan melihat dari siapa pesan itu.
/ From : Baby Baekki
Subject : Taman Bermain
Channie, besok pulang sekolah kita pergi ke taman bermain yuk
Aku ingin sekali pergi ke taman bermain yang baru dibuka kemarin (•̪ . •̪)./
Chanyeol tersenyum melihat isi pesan itu. Dia menggerakkan jemarinya, mulai mengetik sesuatu untuk membalas pesan dari Baekhyun.
/To : Baby Baekki
Subject : Re : Taman Bermain
Besok? Baiklah kita akan ke sana. Aku akan memesan tiketnya.
Oh ya, jangan lupa beri aku satu kecupan besok :p /
Chanyeol duduk di atas tempat tidurnya sambil memakan cemilan yang dibuatkan oleh ibunya. Dia membuka buku PR-nya dan mulai mengerjakan pekerjaan rumah pemberian Jungsoo-seonsaengnim yang lumayan galak itu sambil menunggu balasan dari Baekhyun yang cukup lama. Kemudian ponselnya kembali bergetar karena pesan dari Baekhyun.
/From : Baby Baekki
Subject : Re : Re : Taman Bermain
Satu kecupan? Seribu kecupan akan kuberikan untukmu besok, Channie.
Asal kau tepati janjimu untuk menemaniku besok.
Aku mau tidur dulu. Jaljayo, Channie. Saranghae ( ◦˘ з(◦’ںˉ◦)/
Chanyeol tertawa. Seribu kecupan? Akan dia tagih besok kalau Baekhyun sanggup menciumnya hingga seribu kali. Lalu dia mengetik sebuah balasan lagi untuk Baekhyun.
/To : Baby Baekki
Subject : Re : Re : Re : Taman Bermain
Seribu kecupan? Baiklah, akan kutagih besok :p
Jaljayo, Baby. Nado saranghae ( ◦˘ з(◦’ںˉ◦)/
Chanyeol meletakkan ponselnya disampingnya, lalu memulai mengerjakan PR-nya lagi untuk dicontek oleh Baekhyun keesokan harinya. Setelah selesai mengerjakan PR dia menyusun buku-bukunya lalu beranjak ke tempat tidur untuk mengistirahatkan diri setelah seharian melakukan kegiatan yang sangat melelahkan.
.
.
.
Keesokan harinya, sepulang sekolah. Baekhyun dan Chanyeol sedang berdiri di halte bis, menunggu bis yang akan berhenti selanjutnya. Chanyeol lelah berdiri. Ditariknya tangan Baekhyun untuk duduk di bangku panjang. Baekhyun menurut dan duduk di sampingnya. Chanyeol mengeluarkan sandwich dari dalam kotak bekalnya lalu membaginya separuh untuk Baekhyun. Baekhyun tersenyum dan mengambil sandwich itu lalu memakannya.
“Bis-nya lama sekali,” ujar Chanyeol sambil memakan sandwich tadi. Tak lama sebuah bis berhenti di halte tersebut. Segera Baekhyun menarik tangan Chanyeol untuk masuk ke dalam bis itu. Baekhyun mengambil tempat duduk paling belakang, dekat dengan jendela. Sedangkan Chanyeol duduk di sampingnya. Bis dengan tujuan taman bermain itupun berjalan dengan kecepatan stabil.
.
.
.
“Channie! Aku mau naik itu!” Baekhyun berseru sambil menunjuk Roller Coaster yang sedang melaju kencang. Chanyeol menggeleng ketakutan, dia tidak mau naik benda berbahaya itu sama sekali. Baekhyun mendekatkan wajahnya, melihat ke wajah Chanyeol secara langsung, “kau tidak mau menemaniku naik itu?”
“Aku tidak mau naik itu!”ujar Chanyeol.
Baekhyun menyeringai, “seminggu kau tidak akan mendapat jatah dariku. Walaupun itu ciuman sekalipun. Bagaimana?”
‘Glek’. Suara ludah yang ditelanpun terdengar dari Chanyeol. Akhirnya dia menuruti Baekhyun untuk menaiki permainan menegangkan itu daripada tidak boleh menyentuh kekasihnya tercinta selama seminggu. Mana bisa dia melakukan itu.
.
.
.
Tak terasa matahari sudah mulai terbenam di ufuk barat. Semua permainan telah mereka coba hari ini. Sekarang mereka berada di dalam box Ferris wheel yang sedang bergerak menuju puncak. Baekhyun sibuk memandangi pemandangan dari atas yang terlihat indah itu. Chanyeol sedang sibuk memperhatikan kamera digitalnya, penuh dangan gambar Baekhyun.
“Baekki-hyung,” panggil Chanyeol.
Baekhyun menoleh, “kenapa?” tanyanya.
“Coba pejamkan matamu sebentar.” Chanyeol berujar lalu beranjak ke sebelah Baekhyun. Baekhyun menurut dan memejamkan kedua mata sipitnya, “kalau kau dengar suara jentikan jari, segera buka matamu ya.” Baekhyun mengangguk pelan.
‘Ctik’
Suara jentikan jari terdengar. Baekhyun membuka matanya dan melihat sebuah kalung berliontin persegi dengan ukiran setengah hati di hadapannya. Tangannya meraih kalung itu dan memandangnya, “cantik.”
Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari bajunya, kalung yang berbentuk sama dengan kalung di tangan Baekhyun, “kita punya sepasang,” ujarnya, “dipakai ya.” Chanyeol mengambil kalung itu dan memakaikannya ke leher Baekhyun.
Baekhyun tersenyum. Dipeluknya tubuh Chanyeol seerat mungkin, “terima kasih.” Tanpa di sadari air mata mengalir membasahi pipinya. Chanyeol melepas pelukannya. Menyentuh pipi putih mulus Baekhyun dengan tangannya yang hangat. Dikecupnya bibir Baekhyun lembut.
“Kau bahagia?” tanya Chanyeol setelah melepaskan kecupannya.
“Aku bahagia. Aku sangat bahagia bisa bersamamu seperti ini.”
“Aku mencintaimu,” ujar Chanyeol dan lagi, dia mengecup bibir mungil Baekhyun. Tangannya menggenggam tangan Baekhyun erat, seakan takut kehilangan pemuda manis dihadapannya itu.
.
.
.
To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar