1. Author: LonelyPetals (@Radictator)
2. Judul: Dirty Little Secret
3. Kategori: Romance, NC-21, Yaoi
4. Cast:
- Leeteuk
- Heechul
Warning : YAOI, NC-21, anak kecil dilarang baca! Gak HOT, dll #plak. HEECHUL SEME HERE!!! DON’T LIKE DON’T READ karena aku nggak nerima FLAME ^^
Disclaimer : hanya pinjam nama. Cast di atas punya SMEnt, diri mereka sendiri, dan semuanya #plak
BGM : Super Junior – Boom Boom
..
.
“Sungmin, kalau tukang antar majalah yang biasanya datang dan menitipkan sesuatu untukku, tolong segera berikan padaku ya,” ujar Heechul pada Sungmin yang sedang tiduran di sofa sambil memakan keripik pedas asli padang #kicked.
“Oh, baiklah, Hyung. Aku akan memberikannya padamu,” jawab Sungmin.
Heechul mengangguk, “ohya, jangan beri tahu Teukie-hyung, ya.”
“Ne, arraseo, aku tak akan memberitahukan Leeteuk-hyung.”
“Gomawo, Minnie.” Heechul tersenyum lalu mencubit kedua pipi Sungmin.
“Hmm, Cheonma, Hyung.”
.
.
.
Heechul mengambil kiriman yang diberikan Sungmin padanya. Segera dia bawa masuk ke kamar paket yang tertutup kertas coklat itu dan membukanya di kamar.
‘Sreet’
Dia mengoyak bungkusan yang melapisi paket itu dan mengeluarkan isinya yang ternyata komik itu. Dia membuka komik itu dan membacanya dengan serius. Sesekali dia melihat ke arah pintu yang tidak dia tutup lalu kembali membaca komik itu dan mengeluarkan ekspresi-ekspresi gaje #plak. Terkadang dia melotot, senyum-senyum, wajahnya memerah lalu mengangguk-angguk.
“Begitu ternyata,” gumamnya.
“Begitu apa, Heechul?” tanya Leeteuk yang tiba-tiba muncul dan berdiri di depan kamar Heechul.
“Eh?” Heechul langsung menutup komik yang dia baca dan menyelipkannya di bawah bantal, “tidak apa-apa, Hyung. Ada apa?”
“Aku mau memanggilmu untuk makan siang, Heechullie.”
Heechul mengangguk-angguk dan segera menarik Leeteuk pergi dari kamarnya menuju ruang makan. Leeteuk hanya menggeleng-geleng kepala melihat kelakuan dongsaengnya yang satu ini. Sampai di ruang makan, mereka duduk di kursi masing-masing dan menyantap makanan yang dimasak oleh Ryeowook.
“Heechul, buku apa tadi yang kau baca?” tanya Leeteuk.
Heechul langsung menghentikan gerakannya yang hendak menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya dan menatap Leeteuk, “bukan komik apa-apa, Hyung. Hanya komik pertarungan,” ujarnya.
“Benar? Komik pertarungan? Kenapa kau buru-buru menyimpannya?” tanya Leeteuk curiga.
“Karena komik itu pertarungannya sangat sadis. Jadi kupikir Teukie-hyung tidak akan tahan melihatnya. Makanya buru-buru aku simpan. Teukie-hyung tidak suka kan komik seperti itu?” jelas Heechul.
Leeteuk hanya mengangguk-angguk dan melanjutkan makannya. Heechul bernafas lega dan melanjutkan makannya juga.
.
.
.
“Hyung, ada komik nggak?” tanya Kyuhyun pada Heechul.
Heechul menolehkan pandangannya dari televisi, “Ada, ambil saja di kamarku. Jangan bongkar-bongkar yang lain, ya!” ujar Heechul.
Kyuhyun mengangguk dan pergi ke kamar Heechul. Heechul kembali menonton televisi bersama Sungmin, Eunhyuk, Donghae dan Shindong. Dimana Yesung dan Ryeowook? Mereka sedang di kamar #plak.
“Aku bosan. Aku kembali ke kamar, ya?” ujar Heechul.
“Ne, Hyung,” ujar Shindong.
Heechul berjalan ke kamarnya lalu menutup pintunya. Dia merebahkan dirinya di atas ranjang dan meraba-raba balik bantalnya.
“Lho? Lho? Komiknya mana?” tanyannya lalu bangkit dan mengangkat bantalnya. Komiknya tidak ada di sana.
“Diambil Kyuhyun, ya? Sudahlah, baca yang volume dua saja,” ujarnya dan mengambil komik yang dia sebut di rak bukunya.
Ketika sedang asyik-asyiknya membaca komik itu, tiba-tiba seseorang menarik komik itu dari tangannya. Dia segera bangkit dan melihat orang yang merebut komiknya itu. Ternyata Leeteuk yang kini sedang menatap komik itu dengan tatapan horror.
“Komik apa ini, Heechul?” tanyanya dan menunjukkan isi komik yang ternyata komik yadong itu.
“I-itu komik—“
“Ini komik ‘pertarungan’ yang kau maksud? Kenapa kau menyimpan komik seperti ini?” bentak Leeteuk.
“Ti-tidak, aku hanya suka membacanya. Tidak boleh? Kau saja mengizinkan Eunhyuk mempunyai koleksi video seperti itu,” bentak Heechul balik, “sini kembalikan!”
Heechul hendak merebut komik itu kembali dari tangan Leeteuk, tapi Leeteuk segera menghindar. Heechul tidak menyerah. Dia kembali mencoba merebut komik itu sampai mereka berdua kejar-kejaran di dalam kamar kecil Heechul.
“Hyung! Kembalikan komiknya!” teriak Heechul.
“Tidak akan! Ini kusita!” teriak Leeteuk balik.
“Hyung, kumohon! Kembalikan!” pinta Heechul.
Leeteuk terus berlari di dalam kamar kecil itu tanpa melihat-lihat sekitar. Dia menginjak sesuatu hingga dia terjatuh dan menarik ujung baju Heechul sampai Heechul juga terjatuh ditimpa Leeteuk. Wajah mereka berdekatan, salah satu kaki Heechul diapit oleh kedua kaki Leeteuk, mata mereka bertemu pandang. Iris cokelat bertemu hitamnya malam.
Wajah Leeteuk langsung memerah sempurna melihat Heechul yang berada di bawahnya. Heechul menggerakkan kaki kanannya yang terapit kaki Leeteuk untuk berdiri. Namun terjadi kesalahan teknis(?). Lututnya malah menyentuh bagian terlarang Leeteuk.
“Ahh…,” desah sang leader menggoda.
Kontan wajah mereka berdua memerah. Leeteuk memalingkan pandangannya dari Heechul yang kini menatapnya penuh arti. Heechul menyeringai lalu kembali menggerakkan lututnya dengan menggoda di selangkangan Leeteuk.
“Aaahh, He-Heechulhhh…,” erangnya.
Leeteuk menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan desahan nikmatnya. Tapi tetap saja tidak bisa. Mulutnya kembali terbuka dan kembali menunjukkan ekspresi kenikmatan yang sangat luar biasa. Tangannya meraih lengan Heechul dan mencengkramnya.
“Hhh.. Hee~. Hen… tikanhh… Nnnhhh…,” raungnya. Sensasi nikmat itu mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.
“Aku tidak mau, Teukie-hyung,” bisik Heechul di telinga Leeteuk dengan menggoda, “lihat, bagian bawahmu bilang tidak mau berhenti.”
Leeteuk melihat ke arah yang disebut oleh Heechul. Benar saja, sesuatu sudah menegang di balik celana kain putih yang dipakainya. Rona kemarahan tambah menghiasi wajahnya. Heechul kembali menyeringai.
“Yakin mau berhenti?” tanyanya.
Leeteuk menggeleng. Disingkirkannya kaki Heechul lalu tangan kanannya meremas juniornya yang masih tertutupi kain itu dengan keras. Heechul menyentuh punggung Leeteuk lalu membalikkan posisi mereka. Heechul di atas dan Leeteuk di bawah.
Heechul menggapai tangan kanan Leeteuk lalu menggenggamnya erat. Mulai mengeliminasi jarak wajahnya dan Leeteuk, dikecupnya bibir Leeteuk pelan lalu perlahan dia lumat habis. Bibir mereka melekat erat; saling melumat dan mengulum.
Dengan penuh nafsu dan panas membara, tak lupa lutut Heechul masih memanja milik Leeteuk di bawah sana. Menggesek bagian bawah Leeteuk hingga semakin menegang. Leeteuk sudah terhanyut dalam permainan Heechul.
Dia tidak tahu alasannya kenapa dia pasrah. Entah karena sudah lama tidak disentuh oleh Kangin yang sedang wajib militer atau karena Heechul memang menggoda atau karena dia menyukai Heechul? Entahlah, yang pasti dia menikmati sentuhan panas Heechul.
Heechul menjilat bibir bawah Leeteuk. Meminta akses untuk masuk ke dalam rongga basah nan hangat Leeteuk. Dengan perlahan Leeteuk memberikan akses spesial pada Heechul. Tanpa gerakan yang sia-sia, Heechul melesakkan lidahnya masuk kedalam rongga mulut Leeteuk. Mengabsen seluruh yang ada dalam mulut Leeteuk. Gusi, gigi, langit-langit, dan jangan lupa, lidah Leeteuk yang sedari tadi menari-nari.
“Mmmnnnnhh…. Aaunghh..”
Heechul menautkan lidahnya dan Leeteuk. Saling bertarung untuk mengetahui siapa yang lebih dominan, dan Heechul lah pemenangnya. Lidah heechul sekarang bebas bergerak dalam mulut Leeteuk. Ciuman ganas itu masih bertahan di bibir Leeteuk sampai akhirnya Leeteuk mendorong Heechul paksa karena kehabisan oksigen.
“Hhhh.. hahhh…” Leeteuk mencoba mengatur nafasnya yang tersengal. Dadanya terasa amat sangat sesak dan panas. Tubuhnya tak henti-hentinya mengalirkan peluh yang membuatnya makin menggoda di mata Heechul. Heechul menoleh ke arah pintu kamarnya. Dia heran, sejak kapan pintu kamarnya tertutup? Tapi ya sudahlah. Toh dia harus melanjutkan ini.
Heechul tak membiarkan kegiatannya berhenti begitu saja. Dia menyerang leher Leeteuk, menghisap, menggigit, menjilat dan melumat titik perpotongan leher Leeteuk yang sensitive hingga menimbulkan bercak merah keunguan.
“Hyaaa~ Hee… Aaahh…,” desahnya tak karuan.
Heechul masih bernafsu untuk membuat tanda kepemilikan di sekitar leher dan dada Leeteuk. Merasa baju Leeteuk mengganggu, dikoyaknya kaus putih itu lalu dibuangnya entah kemana. Leeteuk langsung melotot.
“Kenapa kau koyak?! Itu hadiah dari Kang—“
“Saat bersamaku, jangan pernah bicarakan orang lain. Tatap aku seorang, Hyung. Kita akan saling memuaskan,” ujar Heechul dengan sedikit mendesah.
Kembali Heechul menyerang leher Leeteuk. Tangannya yang menganggur menyentuh nipple Leeteuk. Dipilinnya dan sesekali dicubitnya untuk membuat sensasi berbeda untuk Leeteuk.
“Eeennghh… Hee…”
“Terus sebut namaku, Hyung. Sebut namaku.”
Heechul turun sedikit ke bawah dan bertemu dengan nipple kanan Leeteuk. Dijilatnya lalu dikulumnya nipple Leeteuk yang menegang dalam mulutnya. Leeteuk terus mendesah nikmat. Apalagi gerakan lutut Heechul dibagian selatan tubuhnya tidak berhenti sejak tadi. Dia mulai merasa sesuatu mengocok perutnya. Ada sesuatu yang tertahan dan ingin dia keluarkan sejak tadi. Dicengkramnya lengan baju merah Heechul.
“Aaahh… hhh…AAAAHH!”
Leeteuk berteriak saat mencapai puncak pertamanya. Dia bahkan belum membuka celananya sama sekali sehingga kini celana itu basah dan lengket oleh spermanya. Heechul menatapnya tajam. Leeteuk mengatupkan setengah kelopak matanya merasakan nikmatnya klimaks setelah hampir dua tahun tidak melakukannya. Mulutnya sedikit terbuka dan menggoda Heechul untuk kembali melumat bibir itu.
Heechul mengelus abs Leeteuk yang basah karena keringat membuat sang empunya menggeliat kegelian. Tangannya kemudian menyusup ke balik celana putih Leeteuk yang telah basah. Diremasnya junior Leeteuk yang kembali menegang di tangannya.
Ditariknya celana serta pakaian dalam Leeteuk hingga mengekspos seluruh tubuh Leeteuk yang kini tak tertutupi sehelai benangpun.
“Sebaiknya kita pindah ke ranjang saja,” ujar Heechul yang bangkit dengan susah payah karena celanya kuningnya kini sungguh terasa sempit.
Heechul menggendong Leeteuk dan menjatuhkannya ke atas ranjang empuk. Dikecupnya bibir Leeteuk sekilas lalu dia turun ke bagian abs Leeteuk. Dijilatinya dan membuat gerakan memutar yang menggoda. Tangannya tak lupa memanja milik Leeteuk yang menegang sempurna. Ujung juniornya terlihat kemerahan dan mengeluarkan cairan pre-cum yang mengalir deras. Heechul memainkan kedua bola Leeteuk, membuatnya makin mendesah hebat.
“Kyyaah… Hee~ j-jangan di… digodaa terrussshh…,” desah Leeteuk.
Heechul menyeringai. Dia turun ke bawah menghadap kejantanan Leeteuk. Lidahnya yang pandai memanja itu menyentuh bagian ujung yang mengeluarkan cairan asin itu lalu menjilatnya. Dijilatnya naik turun hingga seluruh junior itu berkilat karena salivanya.
Leeteuk meraih kepala Heechul dan mendorongnya, “j-jangan hhanyaa…. Di..jilatt.. m-masukkannnhh… Aaaahh,” pintanya sambil menahan desahan nikmatnya.
Heechul tersenyum. Dia menuruti Leeteuk dan memasukkan kejantanan yang seukuran dengan miliknya itu ke dalam mulutnya. Dikocoknya junior Leeteuk dalam mulutnya dengan gerakan naik turun yang teratur. Terkadang dihisapnya kuat dan digigitinya kecil ujung kejantanan Leeteuk.
Tiba-tiba Leeteuk sedikit duduk membuat kuluman Heechul terhenti. Tangan Leeteuk menarik-narik celana Heechul. Heechul mengerti maksud Leeteuk lalu membuka seluruh pakaiannya. Mereka menggunakan posisi 69 dengan Heechul di atas.
Leeteuk mengulum kejantanan Heechul yang sudah terbebas dari siksaan celana kuningnya. Dihisapnya kuat serta tangannya yang tak lupa memanja twinsball Heechul. Heechul mendesah nikmat dalam kulumannya. Usil, Heechul mengulum kedua jarinya dan memasukkan satu jari ke dalam hole Leeteuk.
“Uwwaa! S-sakit, Hee!” erang Leeteuk kesakitan.
Heechul tak mengindahkan, malah dia menambahkan satu jari lagi menyusul jari pertama.
“KYAAA! Ke-Keluarkan, Hee!”
“Awww!” teriak Heechul saat Leeteuk tak sengaja menggigit miliknya, “kau mau balas dendam ya, Hyung?”
Heechul menggerakkan kedua jarinya keluar masuk dengan cepat lalu dia gerakkan berputar untuk melebarkan lubang ketat itu. Tak lupa dia mengulum junior Leeteuk untuk mengalihkan rasa sakit yang Leeteuk rasa.
Leeteuk meremas sprei yang menjadi alas mereka dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Entah seperti apa bentuk sprei itu saat ini. Leeteuk hanya bisa memejamkan matanya merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya. Air mata sedikit mengalir dari sudut matanya. Menggigit bibir bawahnya menahan sakit. Heechul terus memanja Leeteuk dan menggerakkan kedua jarinya keluar masuk hole Leeteuk.
“Aaarrghh!” Leeteuk mengeluarkan erangan ambigu. Antara sakit dan nikmat. Sakit karena ditembus dengan paksa dan nikmat karena Heechul berhasil menemukan titik terdalamnya dan membuatnya klimaks seketika. Heechul menelan seluruh cairan kental Leeteuk dan menjilatnya tanpa sisa. Setelah itu, dia berpindah posisi menjadi posisi semula untuk bersiap melakukan penetrasi.
Heechul mengelus paha Leeteuk dan melebarkan kedua kaki Leeteuk. Lubang Leeteuk terlihat sudah memerah dan siap dimasuki. Heechul menjilat bibir bawahnya yang tiba-tiba terasa kering. Dia menurunkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya menjilat opening Leeteuk.
“Huuaahh… Hee.. h-hentikaaann…,” desah Leeteuk.
Heechul menghentikan aksinya dan bersiap-siap di depan hole Leeteuk. Tangan kanannya membimbing juniornya memasuki Leeteuk.
“AAAAHHH!” teriak Leeteuk. Air mata mengalir membasahi wajahnya.
Heechul merendahkan badannya dan mencium kening Leeteuk untuk mengalihkan rasa sakitnya. Padahal yang masuk baru setengah, tapi kenapa sudah sesakit itu? Kedua tangannya meraih tangan Leeteuk dan menggenggamnya erat. Heechul kembali melesakkan kejantanannya masuk ke dalam hole Leeteuk hingga tertanam sempurna. Leeteuk kembali menjerit dan mengeratkan genggaman tangannya.
Heechul menatap kedua mata Leeteuk. Mengerti, Leeteuk mengangguk dan Heechul mulai menggerakkan pinggulnya dengan tempo perlahan, takut menyakiti Hyung-nya.
“F-fasteerrhh…,” bisik Leeteuk.
“Ulangi, hyung?” tanya Heechul memastikan.
“Fas… Fasterrrhhhh! Ahh… nnnhh,” teriak Leeteuk.
Heechul menurut dan mempercepat gerakannya. Dia terus menyentuh titik terdalam Leeteuk. Panas, sempit, menggoda, menggairahkan. Itulah yang Heechul rasakan saat pertama kali melihat Leeteuk begini di depan matanya. Biasanya dia hanya melihat Leeteuk dan Kangin dari video yang direkam EunHae couple. Dia sama sekali tak menyangka kalau Hyung-nya begitu menggairahkan.
“Hee… Heechul…” panggil Leeteuk.
Heechul tersenyum. Ditambahnya temponya menjadi semakin cepat, sangat cepat. Leeteuk mencoba memeluk Heechul karena ingin merasakan nikmat tubuh Heechul lebih dalam lagi. Heechul terus menggerakkan pinggulnya hingga akhirnya dia juga balas memeluk Leeteuk. Diri mereka menyatu dalam dunia yang absurd. Semuanya menjadi putih seketika saat mereka berdua menumpahkan hasrat masing-masing.
“Aaahh—AAAAHH! HEE!”
Leeteuk menumpahkan cairannya ke dadanya dan Heechul sedangkan Heechul menumpahkan cairannya jauh ke dalam tubuh Leeteuk. Nafas mereka berdua tersengal. Heechul ambruk di samping Leeteuk lalu mencium dahi Leeteuk.
Leeteuk tersenyum manis, “sudah lama aku tidak begini,” ujarnya.
Heechul mengangguk menyetujui. Dia memeluk Leeteuk erat, “mianhae, Hyung.”
“Wae? Kau sudah memuaskanku,” ujar Leeteuk.
“Bukan itu, tapi soal komik itu,” jelas Heechul. Leeteuk mengangguk.
“Aku akan merahasiakannya dari member lain, kok.” Leeteuk mencium bibir Heechul, “kau juga harus rahasiakan ini dari member lain lho!”
Heechul tersenyum, “baik. Akan kujaga rahasia kecil kita yang kotor ini.”
Mereka berdua tertawa gelak. Usil, Leeteuk menggoyangkan pinggulnya, membuat junior Heechul yang masih tertancap di hole-nya kembali menegang.
“Oopps,” gumamnya.
Heechul tersenyum lalu kembali menyerang Leeteuk. Dan dari kamar Heechul kembali terdengar desahan dan erangan nikmat dari kedua member hot itu.
.
.
.
Di tempat lain : YeWook couple.
“Wookie…” panggil Yesung.
“Apa?” tanya Ryeowook kasar.
“Ayo dong!” ujar Yesung. Ryeowook menggeleng, “mereka aja dua ronde. Masa’ kita Cuma satu ronde sih?” tanya Yesung.
“Sakit, hyung!” rengek Ryeowook.
“Tapi kau harus mau!” Yesung menggendong Ryeowook kembali ke kamar mereka. Dan desahan serta erangan juga terdengar di kamar mereka.
.
.
.
-FIN-
.
.
.
Kembali lagi bersama saya yang serba yadong ini #plak.
Gimana chingu? Udah Hot?
Yang udah baca WAJIB KOMEN :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar