Pengikut

Senin, 01 Oktober 2012

Audition at SM(Chapter 3) NEWCOMER



AT MEETING ROOM…..
Author POV
“Wah, jadi dia calon muridku? Akhirnya…ada juga murid berbakat di kelasku.” Jessie-nim terlonjak senang membayangkan bagaimana bila ia menjadi manager suli kelak. Sukses Besar!! Donghae absen dari meeting ini karena masih tetap pada pendirianya seperti debat terakhir mereka. “Yah..dia memang cantik. Tapi kurasa ia tak bisa menjadi rapper..aku masih mengandalkan Amber, murid kesayanganku….” shindong-nim mengungkapkan pendapatnya sambil memainkan tabletnya. “Jadi, itu dia our cucu Lee Soo Man? Not bad…but not good too..dia hanya mengekspose karismanya yang berlebihan itu. Makanya ia jadi seperti bad girl…masih perlu dilatih dia.” Kata Yoona nim selaku guru kepribadian. “Setidaknya kalian sudah bisa melihat apa saja yang ada pada Sulli kan?? Yesung??”
“Ne..vokalnya, benar-benar luar biasa Hyung….kenapa Siwon melewatkan kesempatan emas ini?? Kalau sampai Agensi lain tahu tentangnya…kurasa SM Harus berusaha keras untuk mempertahankan. Dan bila acara ini sampai disiarkan di TV…uangnya bisa untuk mendebutkan Boyband baru nantinya.”
“Benarkah ia bisa menghasilkan uang sebanyak itu? Kenapa kalian hanya memikirkan uang hah?? Di sini yang terpenting adalah bakat dasar pabo!!” Kang In menimpali.
“Kang In benar…kita..harus memulai permainan ini segera…” entah apa yang ia rencanakan setelah kedatangan Sulli. Para Guru yang mendengar kata-katanya barusan hanya bisa melotot bingung dengan pimpinan mereka ini.

RYONA POV
“Aku…harus ke ruang Leeteuk nim…ada yang harus kubicarakan denganya…tapi, apakah aku harus melakukan ini? Seperti anak labil saja yang bicara tak jelas. Aku mau melakukan ini dan detik berikutnya aku berubah pikiran..apa-appan itu!! Itu bukan dirimu KIM RYONA!! Tapi, aku benar-benar gugup..belum melakukanya saja aku sudah..aku sudah mau mati…AISSSH..JINJA!!!” aku berkata dalam hati dan mengomel sendiri sepanjang jalan menuju kelas rapping. “jamkaman..kenapa juga aku harus ikut kelas rapping?? Suaraku kan seriosa..classical!! Mana bisa nge-RAP?? Kadang-kadang Trainee di sini memang aneh…huh….” Lagi-lagi aku mengomel. “Bagaimana kalau aku bolos untuk satu hari ini?? Hihih…” aku mengeratkan gendongan pada tas punggung pandaku dan berbalik arah.
“Mau kemana kau??”
“KAPCHAGI…aduh….” Kepalaku membentur lenganya. Ssiapa juga yang jalan dan berani menbrakku?? Sial!!! “Leeteuk-nim??”
“Mau kemana kau yeoja pemberontak??”
“Benarkah aku sebandel itu sampai kau membuat nama panggilan selain Ryona untukku Leeteuk-nim??” tanyaku memandang matanya yang dipaksa melotot dan membuatku tertawa itu. Matanya sipit kenapa dia bisa melotot sebesar itu ya??
“Kenapa kau tersenyum? Apa aku lucu??”
“Anieo…”
“Putar arah…”
“Ne?”
“Kau akan ke kelas Shindong kan?? Cepat putar arah karena kau salah arah, kelasnya ada di lorong depan belok kanan ruangan ke lima dari deretan kiri. Sedangkan arahmu sekarang adalah pintu keluar. Atau jangan-jangan kau ingin kabur??”
“An…ani..anieo….” kenapa Pak Tua ini selalu muncul saat situasi begini? Jangan-jangan dia menguntitku? Hush..mana mungkin! seperti dia kurang kerjaan saja. “Ne…” aku berbalik arah tanpa melihatnya. Huh…susah sekali untukBolos, harusnya aku mengajak Hae Ni tadi.
“Tunggu….”
“Ne? ada apa Leeteuk Nim?”
“Apa kau benci kelasnya Shindong??”
“Anie..anieo…ini aku sedang menuju kesana, tadi aku sedang cari angin dulu makanya aku menuju kesana…” entah alasan apalagi yang harus kubuat. Kurasa sudah beribu alasan kukatakan pada TeukNim. “Kurasa…bukan karena suaramu bagus saja kau bisa diterima di sini. Kau diterima di sini karena kau punya potensi dan ingin dilatih. Bukan karena suaramu seriosa jadi kau tak perlu ikut kelas rapping, dance, gym,dll. Kau harus melakukan apa yang kau bisa dan tak kau bisa di tempata ini. Itulah arti kata dari Trainee, kau mengerti murid pemberontak??”
Satu kata untuknya, dan aku tahu kenapa dia menjadi leader dulu. Banyak alasan yang tak bisa dilihat ataupun dirasa dengan perasaan biasa. Sedih..senang. hanya itu yang kutahu, tapi Teuk Nim tahu benyak macam kesedihan dan kesenangan, dan dia mempunya cara pandang yang berbeda dari orang lain. Banyak alasan yang ia lihat untukku di sini dan belajar banyak hal..Daebak!!
“Kau mengerti tidak?” ia mengulangi pertanyaanya karena aku yang bengong. “Ne..aelgaesseoyo…” aku tersenyum simpul dengan perasaan tenang. Tak ada lagi keinginan untuk tak ikut show xase tanpa alasan setelah kata-kata yang ia sampaikan tadi. Benar..aku juga harus belajar itu semua. Mendengar jawabanku, lalu ia pergi dan memakai headset mendengarkan lagu dan masuk lift. Jadi..kau dengar Kim Ryona?? Pak tua itu tak sejahat apa yang kau kira dulu. Sekarang kau harus semangat arasseo!!! Aku menyemangati diriku sendiri.
“Excuse me…kau mau masuk kelas rapping bersamaku??” aku menoleh.
“Sul…Sul…Sulli?? Kau sulli kan??”
“Jangan Shock begitu..kita sudah terlambat ke kelas RAP dan karena kau kita bisa telat. Ayo…”
“Mwo?? Kenapa kau tak jalan sendiri saja kalau tak ingin terlambat?? Datang-datang sudah menyalahkan orang lain…menyebalkan!!” lihatlah dia,,dia sudah mendahuluiku..”YA!!!”
***
“Tarik nafas dalam-dalam…..dan…tahan…tahan udaranya dan naikkan ke diafragma. Buat diafragma itu bergerak dan katakana….a…a…a…a…a…dengan tempo yang cepat…” Shindong nim memakai topi model bulu warna hitam hari ini. Kurasa kemarin ia memakai warna merah, apa dia punya koleksi burung-burung ya?? Lho, kenapa pikiranku jadi melamun begini? Ayo Ryona…tarik naf—-as…..Huh………HMPHHHHHH…..
“Tahan di dada!! Dan buat diafragma bergerak….” Kami semua melakukan intruksinya bersama-sama. Tapi apa maksudnya diafragma bergerak?? Apa perutku aku gerakan?? Tapi diafragma itu di kiri di kanan atau di tengah perut ya?? Atau di dekat jantung?? Atau dimana??
“BUSUNGKAN DADAMU RYONA!!!!”
“Ne…uhuk…uhuk….uhuk!!!” aku lupa kalau aku masih menahan nafas tadi, jadi aku tersedak.
“Poor of you…Amber, you try it once,,,”
“Ne….” perlahan ia menarik nafas dan mempraktekan apa yang diminta Shindong-nim tadi.
“Kalian semua sudah melihatnya?? Sulli..kau sudah bisa melihatnya??”
“Ne…tentu saja….”
“Hanya Amber kurasa yang akan berhasil di sini..” ia bergumam.
“Ne?? jadi maksud SHINDONGnim kami tak bisa sebagus dia??” sahut Sulli.
“Memang benar kan anak manja??” Amber!! Kenapa kau tak bisa mengontrol mulut besarmu itu!!! Dasar pabo!
“Apa maksudmu? Aku bisa melakukanya lebih baik darimu….!!!!”
“Buktikan…..”
“SHIREO!!!”
“DIAM!!!!!! Kalian lupa ada aku di sini?? Aku ini guru DI SINI!! Jadi berhenti bertengkar!!!”
“Amber-ah..sudah..bisa tidak diam dulu?? Jangan kau ladeni dia!!” aku berbisik dan memegang siku Amber erat agar ia tak menjambak rambut Sulli nanti. “Amber..tenangkan dirimu, kalau sampai kelas berikutnya ada keributan lagi, aku tak akan mengajar kalian lagi. Kelas bubar!!”
***
Aku dan teman-teman ke kantin setelah kelas RAP bubar. Kami merasa lapar setelah 2 jam mencoba menggerakkan diafragma yang masih belum kutahu diamana letaknya yang sebenarnya.
“Ya…kenapa kau mengikutiku? Kenapa tak bersama para dancer mu yang keren dan penuh..Kaaaaarisma itu?? Pergi sana!!”
“Aku kan ingin makan bersamamu Ryo-ah..kau tidak mau berteman dengan biintang top star sepertiku??”
“Top….Star??” ulangku tak percaya. Kasihan juga melihat dia tidak punya teman selain para dancernya. Tentu saja dengan kesombongan yang ia bawa dari ujung kaki sampai ujung kepala siapa juga yang mau berteman denganya?? Aku saja ogah…
“Baiklah…jalan duluan….” Baru berjalan beberapa langkah bisik-bisik suara menusuk hati membuat aku menoleh pada mereka. “Lihatlah..Ryona menjadi Pengikut Sulli sekarang….”
“Iya..menyedihkan sekali. Atau jangan ada rahasia yang tak boleh diungkap oleh Ryona dan Sulli mengancamnya??”
“Ehm..bisa..itu masuk akal kurasa.”
“Kasihan sekali dia…ketenaranya di sini terkalahkan oleh Sulli…”
“Tapi Ryona sangat jelek bila dibandingkan Sulli…”
“Mereka kan bagai langit dan bumi…” apa?? Apa yang kudengar barusan??? Aku pengikut yeoja penyihir ini?? Aku kalah cantik denganya?? Aku..aku menjaga rahasiaku?? MWO????
“Ya!! Kau pasti tahu ini akan terjadi kan makanya kau berjalan denganku di tengah kantin? Kau ingin membuatku terlihat buruk di depan mereka??? Kuechi??? Hah? Jalan di belakang!!!”
“Dasar pabo..kenapa kau baru sadar huh?? Ara..aku jalan di belakangmu,,tapi bukankah sama saja di depan atau belakang?? Kalau aku di belakangmu mereka akan mengira kau bodyguard ku..eottohke?? apa itu tidak apa-apa Ryona-sshi??” ia tersenyum mengejek melihat ke-Paboanku ini. “Aissssh…kalau begitu kau jangan berjalan bersamaku!!!” aku menghentakkan kakiku emosi dan menuju kursi kosong setelah memesan burger.
“Ya…bagaimana kelanjutan show case kecil kalian?? Kudengar kelasmu mengadakan show case? Tapi kenapa mereka tak mengikut sertakan aku ya?? Kurasa mereka sudah menyadari aura kebintanganku…”
“Apa?? Aissh…omonganmu sepagi ini tak ada yang masuk akal. Kalau kau punya aura kebintanganmu itu kenapa kau dimasukkan ke sini huh???” aneh..kenapa wajahnya berubah saat aku mengungkit alasan yang tak diketahui oleh semua orang ia masuk ke sini? Apa..ada sebuah aib?
“Kenapa kau repot-repot mengurusiku?? Urus saja penyakit PD mu itu! Aku yakin kau pasti merusak semuanya. Semua penampilanmu…”
“ANIEO!!!”
“Lalu?? Kau sudah memilih lagu?? Kostum?? Tata lampu?? Sound?”
“Jadi..sebegitu banyak yang harus disiapkan?? Kupikir itu akan disiapkan oleh assisten dan crew panggung…” jawaku shock. Show case tinggal satu minggu lalu dan masih banyak yang harus kusiapkan?? Astaga….
“Kau piker kau siapa ingin disiapkan semua?? Harusnya kau Tanya aku yang lebih tahu….”
“YA!!! Onew..Taemin…Krys!!! illowa!!!”
“Ya…kenapa kau memanggil teman-temanmu? Kau ingin aku dikeroyok di sini?? Kalau kau tidak mau dengar saranku ya sudah!!” desaknya ketakutan.
“Wae irueh? Kau memanggil kami??” Tanya onew sambil mengambil daging ayam kesukaanya di burgerku. “Kalian tahu kalau show case ini kita harus mengatur sound..kostum…dan tata lampu??”
“Jinja?? Siapa yang bilang??”Sahut Krys dan dia pasti juga tidak tahu.
“Ini….Si aura bintang….”
“Ey…dia pasti hanya membual…jadi kau berteman denganya sekarang??” Kata Taemin yang ikut duduk di sebelahku dan meminum jusku. “YA!! Kalian tidak percaya padaku???” teriak sulli di telinga Taemin. “Anieo…..” jawab mereka serentak.
“TERSERAH!!!” dia menendang kursi yang ddudukinya dan pergi. Mau kemana dia? Bukankah dia tak punya teman? Ah..terserahlah. lagipula kalau ia ingin berteman harusnya dia jangan sombing dan sok begitu.
“Dia itu kenapa??”Tanya Krys mengusap mulutnya memakai tisu. Ada saus di bibirnya.
“Meolla…YA!! Kalian memakan burgerku!!!”
“Hehe..kami lapar….”kata Onew dan Krystal bersamaan
“Dan aku haus….gomawo ya makan siang gratisnya…anyyeong!!! Kajja..kajja…” menyebalkan. Mereka pergi setelah memakan separuh burger dan satu gelas jusku!!
***
LEETEUK POV
“ENTAH DISEMBUNYIKAN KEMANA ARTIS KITA YANG TELAH MENDAPAT SCANDAL LYPSINC PADA KONSERNYA DI JEPANG. KAMI SEMUA BELUM BISA MENGETAHUI DIMANA SEBENANRYA DIA BERADA DAN AGENCYNYA PUN MENUTUP SEMUA ACCES INTERNET DAN BLOG MEREKA….”
“Hm…dia, tidak akan membuat masalah kan di show case ini…..jangan sampai…”
“Hyung?? Kau sedang menonton apa??” Tanya Donghae pada Teuk. Setelah dia ngambek pada hyungnya berhari-hari karena masuknya Sulli kemari.
“Anieo…aku baru saja menelpon sungmin. Kurasa kita harus minum wine bersama. Dia pulang dari jerman. Kau mau ikut??”
“Tentu saja…aku harus minta oleh-olehku. Gurita yang bisa meramal, seperti Paul itu Hyung..hahaha”
“Dasar Pabo. Mana ada hewan yang seperti itu??”
“Ada saja Hyung….”
“Hyuuuung….ada masalah dengan pembangunan panggung baru kita…ppaliwa…”
“Wae Kyu? Kan kau yang sudah bertanggung jawab. Bisa ada masalah apa lagi??”
“Siwon Hyung…belum mencairkan dananya untuk pembangunan panggung kita. Eottohke?? Aku bingung, kenapa dia akhir-akhir ini sedikit pelit ya??”
“Karena show case ini tidak akan menguntungkan apa-apa baginya. Makanya dia jadi pelit. Dia kan orang yang sangat perhitungan kalau masalah ini.” Sahut Donghae.
“Benar juga katamu Hyung. Lalu?? Haruskah kita, memakai saham kita??” Tanya Kyu.
“Jangan..andwe. aku akan bicara dengan Siwon. Kalian tenang saja.”
“Aisssh..selalu saja begitu. Kami juga ingin membantu jalanya Sekolah ini Hyung. Kau selalu memikulnya sendirian. Lihatlah rambut mu sudah mulai memutih!!” Kyu menari-narik rambut Teuk yang beruban.
“Hajima!! Jangan sentuh rambutku!! Sudah sana…aku bisa urus ini sendiri.”
“Arasseo Hyung..kajja Kyu. Kita tinggalkan Pak Tua ini..”
“Hm..jalga….”
AUTHOR POV
“Buka mulutmu lebih lebar lagi jagiya…..” Hyuk member yeojanya ini les privat.
“Sebenanrnya yang ikut kelas classic itu kau atau aku ho?? Aku lebih tahu harus bagaimana mulutku Hyuk!!!!” teriak Ryona marah dan memulai pemanasan lagi. “Tapi tunggu…Hyuk, kau tahu kalau show case ini kita harus memikirkan tata lampu dan segalanya sendiri??”
“Hm?? Benar…kau tahu darimana?”
“Dari Sulli…”
“Jadi kau berteman denganya sekarang?? Hihi…”
“Mwoya!!! Bukan itu masalahnya sekarang. Lalu kau tahu darimana?”
“Na?? aku menguping pembicaraan Donghae nim dan JinKi nim…hehe.”
“Dasar kau telinga besar.” Kata Ryona sewot dan dibalas gummy-an oleh Hyuk. “Lalu aku bagaimana Hyuk?? Bagaimana denganku?? Menyiapkan lagu saja aku kesusahan, masih harus menyiapkan lampu dan lain-lain?? Tidak masuk akal!!!”
“Jamkan..jamkan…jangan panic dulu…aku akan membantumu. Kau sudah mendapat kostumu kan? Yang berwarna merah muda dengan kaos shaun the sheep kesukaanmu?? Lalu dengan tata lampu..kau bisa memakai lampu di tengah saat lagu akan diputar. Dan setelah lagunya dimainkan kau berjalan saja ke tengah dan biarkan sorot lampunya mengikutimu. Bukankah lagumu menceritakan tentang harapan? Pastikan ekspresimu pas dengan lagunya. Kau ingat inti dari show case ini kan? Menyampaikan pesan pada para pendengar.”
“Woah…bagaimana kau bisa sejenius ini Hyuk?? Aku baru tahu….” Ryona mencubit pipi namjanya karena gemas sekaligus berbahagia karena mendapat pencerahan. “Aku harus mentraktirmu es krim kalau begini…tunggu setelah show case dan aku akan menyiapkan kencan kita..hihih…eoddae??”
“Chemisso…ara..aku tunggu janjimu ya jagi…saranghae….”
Karena pasangan ini terlalu asyik berdua, mereka tak menyadari seseorang telah mencuri dengar di balik dinding. Ia cemburu pada Ryona. Ia mempunyai namja sebaik itu dan hidupnya terlihat menyenangkan sangat berbeda dengan hidupnya. “Andai saja…aku bisa seperti dia….huffft….” ia meniup poninya dan menunduk sedih. “Seperti siapa Sulli-sshi??” jawab seorang namja yang mengagetkan dia. Dia merasa sendirian tadi kenapa tiba-tiba ada orang lain.
“Lee…Lee Taemin? Sejak kapan kau ada di sini??” gagapnya. Taemin pasti mengira yang tidak-tidak setelah memergokinya mengintip Ryona dan Hyuk berpacaran.
“Aku? Mungkin 5 menit yang lalu. Yang jelas aku tahu kalau kau sedang mengintip mereka, aku benar??”
“Salah!! Siapa yang mengintip?? Jangan sok tahu kau…urusi saja urusanmu sendiri!!”
“Tunggu…”
“WAE!!!?” bentaknya berbalik lagi menghadap Taemin. Ia sudah terlalu malu dan takut ketahuan edang mengintip. “Tali sepatumu…tali sepatumu lepas…..” setelah berkata begitu Taemin berjongkok dan menalikan tali sepatu Sulli yang lepas. Sedangkan Sulli shock melihat apa yang dilakukan namja ini.
“Sudah…sudah selesai aku ikat. Hati-hatilah..agar kau tidak jatuh, dan pastikan tali sepatumu tidak lepas..aku pergi ya…”
“Ap…ap..apa? apa dia bilang?? Dug…dug…dug….”suara apa ini??”
Dug…dug…dug…
“Tunggu.apa..apa ini suara jantungku??” ia mengangkat tanganya dan meletakkan tepat di jantungnya untuk memastikan. “Ke..ke..kenapa aku..kenapa aku deg-degan….”
Aisssh…tidak mungkin ini karena namja bermata sipit itu!! Meolla!!!MEOLLA!!!” ia kabur masih dengan jantungnya yang berdegup. Mulut bisa berbohong tapi hati….??
***
“Hyukkie hyung!! Kita harus berlatih dance dan rap kita!! Ppaliwa…”teriak minho mengganggu Hyuk yang sedang berduaan. “Aissh..ank itu lagi. Kenapa dia terlalu bersemangat dan selalu mengejar-ngejar aku?? Jagi-ah..kurasa kau punya saingan sekarang.”
“Mwo?? Siapa??”
“Itu si Choi Minho. Aku takut dia akan mulai mencintaiku.”
“YA!!! Hahahaha…kau ini ada-ada saja, ppali ka! Dia benar kalian harus berlatih.”
“Lalu kau??”
“Aku juga akan berlatih…tapi tanpa kau. Tau tidak sebenarnya kalau tidak ada kau aku bisa lebih konsentrasi.” Terang Ryona. Dan ia tersenyum senang setelah menjahili namjanya itu.
“Hyung….ppaliwa….kita sudah ditunggu Amber di ruang latihan!!” rengek Minho sekali lagi.
“Arasseo!!!”
“Annyeong!!!” teriak Ryona.
***
“Kalian lama sekali, kita kan harus beratih bersama…”
“Jangan salahkan aku..salahkan Hyukki Hyung. Dia sibuk pacaran dengan yeojanya…” sewot Minho. “Jadi kalian sudah mulai berani padaku ho?? Kan aku sudah membuat lagu..membuat koreografi..dan harunya yang rajin berlatih itu kalian!! Ayo..cepat ambil posisi masing-masing….”
“Benar..kita tidak boleh mengecewakan songsaenim kita kan..Shin Dong songsaenim..” Celetik Minho semangat. “Maja….hana…dul..set….”
Mereka mulai berlatih dengan giat. Satu yang diimpikan mereka semua. Bisa menjadi idol dan disayangi semua orang. Membuat lagu yang enak didengar dan membuat lagu yang penuh makna. Lagu yang bisa menghibur dan lagu yang bersemangat. Mengatur nafas dan perasaan agar semua bisa diatur dan keluarlah hasil yang bagus. Fighting!!
***
At Party Night….
Entah kenapa Guru di SM town ini senang sekali mengadakan Pesta. Lee Sungmin baru pulang dari study bandingnya ke Jerman untuk kelas acting. Sekaligus untuk membujuk Siwon agar mau membantu kelangsungan Show case ini.
“Siwon-ah..akhirnya kau datang, kau bersama Tiffany??”
“Anyyeong Oppa, aku di sini. Kami terlambat ya? Ini semua karena Siwon oppa lama. Dia ketiduran di rumah…” kata Tiffany yang merupakan yeoja chingunya Siwon. “Ketiduran?? Kedengaranya seperti kau tidak berminat dengan pesta kami malam ini Siwon-ah…” sindir JungSoo. “Mwo?? A….kau marah padaku Hyung??”
“Anieo…aku hanya bingung kenapa kau bisa sampai ketiduran begitu…” Leeteuk meminum wine lagi sangat perlahan dan berkelas. Ia tak mau white tuxedo mahalnya sampai ketumpahan. Apalagi ini hadiah dari Istrinya Sora.
“Sudah..sudah, kalian ini. Hyung..apa wine-nya enak?? Pas dengan seleramu??” Tanya Sungmin yang mulai membaca suasana tak enak di pestanya. “Hm..kau tahu seleraku dengan baik Sungmin-ah. Tiffany..kau juga minum, hm??”
“Kudae oppa…aku akan kesana ya jagi, bergabug dengan Sica dan Yoona…”
“hm…jangan mabuk…”
“Ara,,,,”
Hanya mereka bertiga sekarang. Leeteuk dan Siwon yang masih berseteru dengan Sungmin di tengah-tengahnya. Ia sudah tak betah dan memanggil yang lain. Donghae, shindong, kyu, Yesung. Dan memulai pembicaraan.
“Hyung…kau akan memakan satu babi lagi malam ini??” Tanya Yesung.
“Kuharap jangan pernah ya Hyung. Sungmin sudah membawakan wine mahal untuk kita. Dan tidak cocok kalau dipadukan dengan babi…” Terang Donghae.
“Kurasa aku akan tidur di luar kalau sampai aku makan babi lagi mala mini. Nari benci aku tambah gemuk. Katanya pipiku semakin besar dan tidak kyeopta lagi. Hah, dulu saja ia sayang-sayang padaku. Sekarang?? Aku disuruh merawat haerin dan dia asik ke salon…”
“Jadi kehidupan manikah mengarikan begitu ya Hyung??”Tanya Kyu penasaran.
“Geurom…neraka dunia.” Sahut Yesung.
“Tapi Sora ku tidak begitu…dia hanya berusaha tidak membakar rumah. Itu sudah membuatku terharu dengan usahanya. Hah…dia mencoba memasak dan hampir saja membakar rumah kami.”
“HAHAHAHA…..” semua tertawa bahkan Siwon juga ikut tertawa.
Malam itu mereka lalui sebaik mungkin.
***
Di tengah malam hanya Ryona yang belum tidur. Hari ini dia kabur dari rumah dan memanjat pagar untuk masuk asrama. Dia menyelinap ke asrama namja dan membangunkan Henry. Setelah di depan pintu….”Tok…tok….tok….Henry-ah…..”
Tidak ada jawaban.
“Henry-ah….ini aku Ryona…..”
CKLEK…”Wae??” suaranya parau karena baru bangun tidur dan ini tengah malam. “Kau..kau menyelinap lagi?? Memangnya kita tidak bisa latihan di pagi hari apa?? Aku menga…hooomph…aku mengantuk….”
“Mian…tapi kalau pagi kita hanya berlatih 2 jam..aku masih ingin lagi. Kan kau tahu appaku tidak membolehkan aku keluar setelah trainee berakhir…ayolah…aku mohon…”
“Ya!! Kau tidak tahu?? Pagi ini aku tertidur di kelas Shindong-nim!! Karena semalam kita sampai pagi..aku tidak mau tertidur lagi….”
“Ayolah…..aku mohon…..”
“Henry-ah…siapa itu??” Tanya Taemin yang sekamar denganya.
“He?? Anie..bukan siapa-siapa. Kau mengigau..sudah tidur lagi saja!!” jawab Henry ketakutan. Dan daripada Taemin bangun ia menyerah dan mengambil gitarnya. Berlatih lagi bersama Ryona. Mereka menyusuri lorong dan menuju ruang music. “Ya..kenapa kau tidak berlatih dengan Hyukie hyung??”
“Kau kan tahu dia tidak biisa main gitar….”
“Oh iya…”
“YA!! Kim jonghyun!! Bisa tidak kau melakukan gerakan ini!! Ini sudah 2 jam dan kau masih belum hafal langkahnya!! Aigoooo!!!!”
“Siapa itu??” Ryona dan Henry berpandangan.
“Suaranya pasti Key. Mereka sedang berlatih??” mereka berdua menuju ruang music dan benar saja ada jonghyun dan key di sana.
“Aku ini akan tampil dengan bandku!! Lalu kenapa harus belajar dance??!!!!”
“Karena aku akan ngedance di penampilanku nanti!!!”mereka saling ngotot.
“LALU KENAPA KAU MENYIKSAKU BEGINI KIM KI BUM!!!”
“ya..ya..ya..kalian ini kenapa bertengkar??”
“Hen..Henry,,Ryona?? Kalian juga sedang berlatih??” mereka sadar akan kehadiran kami.
“EMph….” Jawab kami bersamaan. “Oh iya..kalian mau tidak membantuku?? Aku ingin melatih penampilanku di atas panggung. Mumpung ada kalian, bisa tidak pura-pura jadi penonton??”
“Iya..aku sampai lupa, bukankah kau demam panggung?? Iya, kalian bantu saja Ryona.” Angguk Henry.
“Hmph.boleh saja sekalian kami istirahat..ayo, mulai bernyanyi….”
“Hanya ada mereka berdua dengan henry yang bermain gitar. Aku tetap saja ketakutan dan dadaku serasa akan meledak. Mata mereka yang menonton seoolah elang yang akan menerkamku. Andwe…show case 3 hari lagi..kenapa aku parah sekali!!!”katanya dalam hati.
“Em…bisa tidak kalian menutup mata?? Atau berbalik saja, cukup dengarkan suaraku…”
“Mwo?? Memangnya ada ya penonton yang begitu? Kami sebagai penonton kan ingin meihat bagaimana ekspresimu saat bernyanyi sekaligus mendengarkan suaramu. Kau ini aneh sekali…” protes Key.
“Jebal..aku…aku …aku demam panggung lagi…..”
“ ini kan hanya ada kita berdua saja Ryona-ah…”Jonghyun ikut-ikutan.
“Eottohke..eottohke?? aku..aku benar-benar….andwe….”
“Ya…bagaimana kau akan tampil kalau begini Ryona??” Tanya Henry.
“meolla…meolla!!!tidak jadi saja….aku tidak bisa melakukanya….” Jawab Ryona sedih. “membuka mulut saja sulit. Padahal di sini hanya ada kalian berdua kan??” ia meletakkan kertas liriknya dan terduduk sedih menghadap kaca. “Kenapa aku menjadi seorang pecundang? Aku berani masuk ke sini tapi malah menyerah di tengah jalan. Dan bodohnya aku mengikuti kata-kata Mr. PD itu. Dia tidak merasakan apa yang kurasakan!” protesnya sedih dalam hati.
END CHAPTER 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar