"Aish, kenapa harus aku, Hyung?" Chen beranjak dari tempatnya duduk.
"Sudahlah, cepat bangunkan Suho, kalau tidak, kita tidak akan tau apa
jadwal kita hari ini!" kata Xiumin sambil mendorong pantat Chen.
"Betul, betul, betul!" kata D.O mengikuti gaya Upin&Ipin. "Cepat, Chen Hyung!"
"Ya, bagaimana kalau kau saja yang membangunkan suamimu tercinta?" kata Chen sambil menunjuk D.O dengan dagunya.
"Shireo! Hyung yang lebih dahulu disuruh oleh Xiumin Hyung." kata D.O
menolak dengan cepat kemudian segera mengalihkan perhatiannya pada Kai
yang sedang bermain bola bekel bersama Luhan dan Sehun. Dua magnae dan
satu magnae palsu itu memang senang sekali bermain-main.
Baekhyun, Chanyeol, dan Tao sedang asik bermain tebak-tebakan. Sedangkan
Kris dan Lay sedang berada di kamar Kris. Mengarang sebuah lagu
biasanya. Kalau tidak begitu menggelar 'Show' tanpa penonton. Suho masih
asik tertidur pulas di kamarnya padahal ia belum memberitahu apa jadwal
EXO untuk hari ini. Maka dari itu sedari tadi Xiumin, Chen, dan D.O
saling melempar tugas untuk membangunkan Suho.
Chen berjalan menuju kamar Suho dengan langkah berat dan kaki
dihentak-hentakkan untuk menunjukkan betapa kesalnya dirinya, namun
tiada yang peduli. Poor ChenChen! Setelah memasuki kamar Suho, ia hanya
berdiri di depan pintu setelah menutupnya dari dalam.
"Suho Hyung bangun!" katanya. Ia melipatkan kedua tangannya di depan
dada bidangnya. Suho tidak bergeming. Chen memanggil Suho untuk kedua
kalinya, ia sedikit meninggikan suaranya. Suho bergerak. Chen
menampakkan senyuman bahagianya. Namun ternyata Suho hanya memposisikan
dirinya di tempat yang lebih PW. Chen mengembang kempiskan hidungnya.
Sejurus kemudian ia mendekati Suho dan menggoyang-goyangkan tubuhnya.
Tetap tidak bangun juga. Ia mencoba berteriak, namun Xiumin justru
menegurnya karena suaranya yang melengking tujuh oktaf. Akhirnya Chen
keluar dari kamar Suho dan berjalan menuju kamar mandi tanpa melihat
seorangpun. Kemudian ia kembali ke kamar Suho tidak lupa dengan segayung
air yang diambilnya.
"HYUNG!!!!!" katanya sambil menyiramkan air itu ke badan Suho.
Suho terbangun dari tidurnya sambil berteriak, "SIAPA YANG MEMPUNYAI
KEKUATAN AIR SELAIN AKU?!" Badannya sudah basah kuyub karena air kamar
mandi tetapi ia masih saja memikirkan hal yang tidak penting.
"Hih, Hyung sulit sekali dbangunkan!" kata Chen sambil mendorong Suho
pelan. Suho terjatuh dari tempat tidurnya dalam posisi seperti cicak
yang menempel di dinding. Chen menganga. Tidak menyangka kekuatan Suho
sangat lemah. Haraboji-Suho! Suho yang masih dalam posisi tidak enak itu
tiba-tiba melihat sesuatu di kolong tempat tidurnya.
"Ah, apa itu?!" teriak Suho.
"WHAT HYUNG?! MWO?! APA?! MANA?!" Chen berteriak histeris setelah
meloncat ke atas tempat tidur Suho dan memegangi Suho yang sedang ngesot
di lantai. "NO NO NO NO! Ini tidak mungkin terjadi padaku, NO!! Hantu?
Setan? Gendruwo? Kuntilanak? Tuyul? D.O?!" tanya Chen sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya. Suho hanya melihatnya tanpa kata.
Speechless. "Jangan bunuh aku, jangan bunuh Suho Hyung! Andwae!! Bunuh
saja Manager Hyung yang tidak mau membelikanku es krim mahal!"
"Kau ini bicara apa?" tanya Suho datar. Chen terdiam. Ia terlalu
berfikir negatif. "Ini lho.." Suho merogoh kolong tempat tidurnya lalu
setelah berhasil ia menunjukkan dua buah kartu perdana yang
ditemukannya. Chen nyengir.
"Aigoo, kukira apa.." kata Chen sambil mengelus dadanya. Sementara itu Suho masih melihat kartu perdana yang ditemukannya.
"Nomornya cantik." katanya.
"Berapa, Hyung?"
"Yang satu +6281111222333, satunya lagi +628123456789.."
"Waw amazing! Seperti nomor-nomor yang ada di televisi!" kata Chen.
Ting! Kemudian suatu ide muncul di kepalanya. "Hyung, Hyung, apakah
Hyung mau membantuku?"
"Mwo?"
"Ahem, begini Hyung, ceritanya aku ingin membalas dendam kepada semua
orang yang telah menyuruhku membangunkan Suho Hyung." kata Chen. "Apa
lagi D.O! Hih, masa dia tadi dia tidak mau membangunkan Hyung!"
Suho menyipitkan matanya dan mengembang kempiskan hidungnya. Mengapa dia
yang menjadi alasan balas dendam Chen? "Lalu apa idemu?"
Chen membenarkan duduknya. "Bagaimana kalau kita mengerjai para member?"
Chen menaik turunkan kedua alisnya. "Kalau ideku sih, salah satu dari
kita pura-pura menjadi peramal cinta, Hyung! Tapi itu menyeluruh, aku
inginnya lebih spesifik, mengerjai D.O."
"Hmm," Suho mengelus-elus dagunya, kemudian menjentikkan jarinya. "Aha!"
Ia membisikkan idenya ke telinga Chen. Chen yang mendengarnya
mengangguk-angguk antusias. Setelah Suho membisikkan idenya, Chen
beranjak dari tempat tidur Suho dan menari-nari seperti orang gila.
"Hyung, ngomong-ngomong hari ini jadwalnya apa?" tanya Chen.
"Dua jam lagi kita latihan sampai jam 5 sore. Sudah itu saja." kata Suho
sambil mengambil pakaian di lemarinya. Chen mengangguk kemudian
meninggalkan Suho. SuChen's plan start!
EXO 엑소 EXO
"Bagaimana?" tanya Xiumin setelah melihat Chen keluar dari kamar Suho kemudian menutup pintu kamar itu.
"Dua jam lagi kita berlatih sampai jam lima sore. Sudah, hanya itu
saja." katanya singkat sambil meneruskan perjalannya menuju tempatnya
singgah, kamarnya.
"Hyung!" panggil D.O. Chen menengok sekilas. "Informasikan pada Kris dan Lay Hyung juga.."
What.
"Kenapa bukan kau saja?" tanya Chen.
"Hyung kan berdiri, aku kan duduk."
"Aish," desis Chen kemudian berjalan ke arah kamar Kris dan Lay. Awas kau D.O!! Pikirnya.
Chen memberitahu Kris dan Lay singkat. Mereka berdua yang sedang tiduran
di lantai sambil menulis sesuatu-yang sepertinya lagu buatan
mereka-hanya mengangguk paham. Kemudian Chen meneruskan perjalanannya ke
kamar untuk mengambil langkah pertama rencananya dengan Suho yang
disebut dengan Rencana SuChen.
Chen memasukkan kartu perdana bernomor +6281111222333 ke dalam
handphonenya yang dual sim (bener gak?-__- Author fail). Chen berfikir
dengan keras sebelum mengetik apa yang akan dikirimnya ke nomor Suho.
Sementara itu Suho yang sudah selesai mandi mengecek handphonenya ketika benda itu bergetar. Ia tahu itu pasti dari Chen.
"Uwoo, Mama Lauren membalas smsku!!!!!!!" teriak Suho pura-pura girang. Semua melihat ke arah Suho.
"Mwo? Mama Lauren apa?" tanya Kai.
"Bukan apa tapi siapa!" kata Xiumin. Kai tersenyum garing. "Siapa sih?"
"Mama Lauren yang ada di televisi, lah! Peramal cinta, Hyung. Aku susah
payah mencari nomor teleponnya untuk mengetahui jodohku."
"Halah, Hyung. Kukira siapa. Aku kan masih kecil, tidak perlu yang
seperti itu." kata Sehun disambut anggukan Luhan, Kai dan Tao.
"Aku kan sudah tua, harus segera menanyakan ciri-ciri jodohku." kata Suho. Baekhyun dan Chanyeol mengangguk-angguk.
"Kalau kau tua aku kakek-kakek, dong?" tanya Xiumin.
"Wajah Hyung seperti kakek-kakek." kata Sehun datar.
"Yah!!!" teriak Xiumin. "Aku kan imut! Kau saja kalah imut dariku!!" Sehun mencibir.
"Imut aku." kata Tao sambil mengedip-ngedipkan kedua matanya.
"Iuuuhhhh.."
"Kalau anda tidak kuat, anda cukup melambaikan tangan. Seperti ini.."
kata Chanyeol sambil melambaikan tangannya seperti di Masih Dunia Lain
Trans7 *blakblakan* diikuti oleh Baekhyun dan semua anggota EXO kecuali
Chen, Kris, dan Lay yang ada di kamar.
"Memangnya aku hantu, Hyung?!" cerca Tao. Semua terkikik.
"Kamu orangnya bijaksana, baik hati, tidak sombong, suka menabung di
warteg, dan ramah serta lembut." kata Suho membaca sms dari 'Mama
Lauren'. Semua mendengarkan Suho dengan antusias. "Ciri-ciri
jodohmu....." Suho berhenti.
"Ish, Hyung cepat baca!" kata Baekhyun.
"Belum terlihat. Untuk jodoh tunggu 7 tahun lagi." kata Suho dengan nada
sedih. GUBRAK! Semua member EXO tergubrak-gubrak(?). "Yah!! Mama Lauren
busuk, 7 tahun lagi aku keburu mati, bagaimana?!!" kata Suho lagi
sambil membanting handphonenya ke atas sofa yang empuk. Semua member EXO
yang ada di tempat itu tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba Chanyeol
mengesot mendatangi Suho.
"Hyung, minta nomornya Mama Lauren, jebaaaaaaaal!" pinta Chanyeol.
"Hush! Kau masih kecil." kata Xiumin sambil menjentikkan jarinya ke dahi
Chanyeol. "Kalau aku sudah besar, jadi aku minta ya? Ya? Ya? Ya? Ya?
Ya? Ya?" kata Xiumin. Suho melihat mereka berdua dengan ilfeel.
"Ku diktekan, jadi dengarkan dengan baik!"
"Andwae!!!!!" teriak Xiumin.
"Wae Hyung? WAE?" Chanyeol tidak terima. Luhan, Sehun dan Kai hanya geleng-geleng kepala.
"Nanti anak-anak di bawah umur seperti kau bisa mendengar." kata Xiumin.
"Ish! Aku sudah dewasa dan aku namja tulen yang haus akan kasih sayang seorang wanita.." kata Chanyeol tanpa ragu.
"Chanyeol Hyung, kami tau kau barusan mencari kata-kata itu di google." kata Sehun.
"Stt!!!" Chanyeol meletakkan jari telunjuknya di bibirnya. Luhan, Sehun, Tao dan Kai terkikik. Suho memutar kedua bola matanya.
"+..."
"Kok +???" tanya Baekhyun.
"Kau juga ingin nomor Mama Lauren, rupanya." kata Chanyeol menggoda Baekhyun. Baekhyun mencibir.
"Sudahlah, cepat tulis saja! +6281111222333.." kata Suho.
"Hmm,nomornya bagus." kata D.O sambil menekan tombol save.
"Ha? Umma juga menyimpan nomor Mama Lauren?!" tanya Sehun. "Aku tidak ingin appa baru!" kata Sehun. Luhan mengelus-elus punggung Sehun. D.O hanya memutar kedua bola matanya. Suho tersenyum senang, kena kau D.O.
"Mengapa kau senyum-senyum?!" cerca D.O pada Suho.
"Karena kau akhirnya bisa move on dariku.." kata Suho sambil menjulurkan lidahnya. D.O mencibir.
"Smsnya bagaimana?" tanya Xiumin.
"Terserah Hyung, walaupun Hyung sms kosong aku yakin Mama Lauren pasti
paham." kata Suho. Baekhyun, Xiumin dan D.O mulai mengetik, namun
Chanyeol yang sulit menyusun kata hanya mengetik 'Mah, ramalkan aku ya?
:*'. #Authorpingsan
Sebelum menekan tombol send, Chanyeol melihat apa yang diketik Baekhyun untuk membandingkan apakah smsnya tidak terlalu aneh untuk diterima Mama lauren.
"Mwoya?!" kata Chanyeol.
"Hehehehe.." Baekhyun hanya tertawa.
"Wae? Kau mengetik apa, Baek?" tanya Xiumin. D.O dan Suho hanya melihat mereka bertiga.
"Eheeehhhmm," Baekhyun berdehem. "Mama Lauren yang cantiiik.."
"Ewww.."
"Atau perlu ku sebut Tante Lauren? Hmm, Tante saja bagaimana? Terlihat lebih muda, Te.."
"Kau curhat?" tanya Chanyeol. Baekhyun hanya mencibir.
"Tante, Tante tau kan mengapa aku mengirimi Tante pesan? Sebaiknya Tante
tahu, atau kalau tidak, aku akan berpindah ke lain hati. Ke Dedy
Mizwar, eh, Dedy Corbuzier! Hehehe. Tante baik, deh. Apalagi kalau Tante
membalas pesanku dengan kilat, Tante tambah cantik deh. Muacchhh :*."
Baekhyun mengakhiri bacaannya sambil memonyongkan bibirnya.
"Iuh.." Xiumin bergidik ngeri. Sementara itu Suho beranjak dari tempatnya dan segera berjalan untuk menemui Chen.
EXO 엑소 EXO
KREEEKKK
"Hyuuunggg!!!" Chen berteriak namun dengan berbisik ketika Suho datang.
Kemudian ia menepuk-nepuk tempat tidurnya, tepat disebelahnya,
mengisyaratkan Suho untuk duduk di tempat yang telah dipilihkannya. Suho
menutup pintu kamar Chen kemudian mengikuti perintah Chen. "Mengapa D.O
hanya mengirim sms kosong?!"
"Ah, itu. Hehehe, aku menyuruh mereka untuk mengirim pesan apa saja.
Mama Lauren pasti tau, kan? Kau juga begitu seharusnya." Suho
menjelaskan. Chen hanya menganga sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Aku ingin lihat apa yang dikirim oleh Xiumin Hyung! Kelihatannya ia
ingin sekali tahu siapa jodohnya. Dasar orang tua, ckckck.." kata Suho
sambil merebut handphone Chen dari tangan pemiliknya.
"Aku juga belum melihatnya, Hyung.." kata Chen sambil duduk condong ke arah Suho supaya bisa melihat layar handphonenya.
From : Baozi Babo
Ai Mama Lauren yg imut *kedipkedip*!! Aku Xiumin EXO, kau pasti tau kan? Tau dong! Tau lah! Hihihihi :3
Aku mengirim pesan padamu karena aku ingin mengetahui bagaimana jodohku kelak *blush*
Hmm, begini saja. Kalau jodohku jelek sekali, lebih jelek dari Suho si kakek kakek yang berfikir dirinya
masih muda, Mama tidak usah membalas smsku. Ok? Kutunggu sampai jam 12 siang, Mom! :*
"Ahahahahahhahahahahahhah!!!" Chen tertawa.
"WHAT THE---" Suho menahan amarahnya yang membara. "Dasar Hyung sialan, awas saja kau Hyung!"
"Kekeke, ya tidak usah dibalas saja, Hyung. Biar Hyung babo itu mengira
jodohnya jelek dan dia akan sedih sepanjang jam. Hehehe.." Suho
membelalakkan matanya.
"Oke, oke!!!" Suho menari-nari.
"Ngomong-ngomong Xiumin Hyung sama menjijikkannya dengan Baekhyun. Aku geli membaca pesan mereka.."
"Nah, itu. Padahal tadi di depan ia mengolok-olok Baekhyun setelah anak
itu membaca pesan yang dikirimnya. Dasar Hyung!" kata Suho membuat wajah
kesal. "Yah, cepat sms D.O sekarang.."
"Ok Hyung, ok!"
To : O.O
Jodohmu hampir datang. Ia akan datang sendiri padamu. Inisialnya, huruf
depan S huruf belakang O, empat huruf. Dan sebentar lagi kau akan
mengenalnya.
"Awkwakwkawkawk, kau jago sekali!" kata Suho sambil menepuk pundak Chen.
Chen menaik turunkan alisnya karena bangga. "Nah, pasti itu inisial
Suho, ya? Aish, aku terlibat skandal lagi dengan ibu-ibu cerewet itu."
Chen menepuk-nepuk punggung Suho. "Sabar, Hyung.." kata Chen. "Sekarang Hyung sms D.O.."
EXO 엑소 EXO
"Sebentar lagi? Sesebentar apa?" Rupanya D.O cukup ingin tahu tentang
jodohnya. "S, O, empat huruf? Shio? Sawo? Soto? Hmm, lezaaat. Atau
Suho?!!! Iuhhh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" D.O bergidik ngeri.
Tiba-tiba pintu kamar Chen terbuka dan keluarlah dua makhluk dari kahyangan, Suho dan Chen.
"Ayo, ayo berangkat!" kata Suho. Kemudian semuanya beranjak untuk
berangkat. Begitu pula Kris dan Lay yang mendengar suara Suho
samar-samar dari kamar. Sebelum D.O beranjak, handphonenya bergetar.
From : Magnae
Ayo latihan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"Aish!!!! Kukira siapa! Yah, Sehun-ah, mengapa kau mengiris pesan, hah?!" D.O merutuki dirinya sendiri karena over excited. Kemudian handphonenya bergetar kembali.
From : +628123456789
Hai, apakah aku boleh berkenalan denganmu? Kau yeoja atau namja?
"Aish, siapa lagi ini. Jangan bilang itu anak-anak lagi! Dasar jahil.."
kata D.O sambil memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya tanpa
membalas pesan itu.
EXO 엑소 EXO
"Yap, istirahat 15 menit!"
"Yipiiee!" Baekhyun dan Chanyeol bersorak kegirangan. Kemudian mereka
menari-nari bersama. Kris, Kai, Suho, Tao, dan Lay sedang adu
kejantanan. Sehun dan Luhan sedang sibuk bermain-main berduaan. Chen dan
Xiumin sedang belajar bahasa Mandarin, rajin sekali mereka. Sementara
itu D.O sedang duduk-duduk di sofa.
"Lihat ini, aku bisa kayang!" kata Kris sambil berkayang, menunjukkan aksinya. Pada saat itu bajunya sedikit terbuka.
"Hyung! Sudah, berhenti saja! Lihatlah perut Hyung yang tidak berabs
sepertiku!" kata Kai mengece Kris. Akhirnya Kris berhenti berkayang
karena malu.
"Sudahlah, pasti kalian semua kalah melawanku! Aku kan sudah pernah meracik obat kuat!" kata Suho.
"Tapi aku juga, Hyung.." kata Kai.
"Halah, cuma meracik saja bangga. Lihatlah otot tanganku ini!" kata Lay
bangga. "Aku sering mengikuti acara-acara dengan baju tanpa lengan,
bukan? Aku yang menang!!"
"Wewheawhewh.." Kai mencibir. "Aku juga!"
"Lebih sering aku!" balas Lay.
"Ani!"
"Diam. Aku bisa wushu!" kata Tao bangga.
"Beraninya pakai stik!" balas Suho.
"Hanya menendang-nendang tidak jelas begitu aku juga bisa!" kata Kris.
"Tidak mungkin, Hyung. Kakimu kepanjangan." kata Kai. "Yah, kau cengeng,
wushumu sangat tidak berguna bagi kehidupan bangsa! Lebih berguna
badanku yang seksi.." kata Kai sambil goyang dombret. Kris, Suho, Lay
dan Tao bergaya ingin muntah.
"Hyung-hyung hanya iri karena tidak bisa wushu. Stop pertengkaran yang
sudah jelas ini, aku yang menang!" kata Tao sambil meninggalkan Kris,
Suho, Kai dan Lay yang memandangnya aneh. Suho yang kedua meninggalkan
area itu untuk menemui Chen.
Sementara itu, D.O sedang berfikir. "Kubalas bagaimana, ya?" katanya. Tak beberapa lama kemudian tangannya mengetikkan sesuatu.
To : +628123456789
Aku yeoja..........................................
Chen dan Suho yang melihat sms itu bersama-sama menahan tawa mereka. Namun Xiumin yang melihat gelagat aneh mereka cukup curiga.
"Ada apa dengan kalian?"
"Tidak apa-apa.." kata Chen yang kemudian mengisyaratkan Suho untuk
membalas pesan D.O. Xiumin menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian Suho
mengetikkan pesan untuk D.O. Chen mengambil botol air di sebelahnya
untuk diminum.
"Ngomong-ngomong mengapa Mama Lauren tidak segera membalas pesanku, ya?"
tanya Xiumin serius dengan wajah sedih. Byurrrrr~ Air yang diminum Chen
tumpah. Chen tersedak. "Yah, kau kenapa?!!" Xiumin merasa bersalah.
Chen hanya menggeleng-gelengkan kepalanya untuk memberitahu Xiumin ia
baik-baik saja.
D.O segera membuka pesan yang didapatnya setelah merasakan handphonenya bergetar.
From : +628123456789
Kau sudah punya kekasih? :)
"Hii, jangan-jangan aku saling berkirim pesan dengan sesama namja.."
kata D.O. Namun ia tetap saja membalas pesan orang yang tak dikenalnya
itu.
To : +628123456789
Aku yeoja bersuami..................................................
Suho membuka pesan dari D.O tanpa Chen ketahui. Matanya terbelalak,
kemudian ia segera menutup mulutnya rapat-rapat agar tidak menumpahkan
tawanya. Secepat kilat ia menarik tangan Chen untuk dibawanya keluar
ruangan tanpa mempedulikan Xiumin.
"Waeyo, Hyung?" tanya Chen ketika Suho mulai tertawa terbahak-bahak
sambil memegangi perutnya. Kemudian ia memberikan handphonenya untuk
dilihat Chen. Ia kembali tertawa lagi, kali ini sambil berguling-guling
di lantai. Chen yang melihatnya cukup ilfeel. Namun ia segera saja
melihat apa yang ada di layar handphone Suho dan ia tertawa lebih keras
dari Suho.
"AHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHAAAAAAAAAAAHAHAHAHAHAHHAHAH!!!!!!!!!!!" mereka
tertawa bersama-sama, berguling bersama-sama. Pada saat itu juga, Kris
dan Tao keluar dari tempat latihan dan melihat Suho dan Chen yang
berguling-guling di lantai. Tao dan Kris melihat mereka berdua dalam
diam. Hening.
"HUHAUAHAUAHAUAHAHAHHAHAHAHAH.."
"Hyung.." panggil Tao. Suho dan Chen diam. Kemudian mereka bangkit dan
segera berdiri seperti tidak ada apa-apa. Kris memegang dahi Chen.
"Aish, mwoya?!"
"Badanmu panas." kata Kris. Chen hanya mencibir kemudian menarik Suho
kembali masuk ke tempat latihan. Kris dan Tao hanya menatap satu sama
lain dengan aneh.
"Jangan bilang mereka gila, Ge.."
"Aku belum bilang."
EXO 엑소 EXO
From : +628123456789
Wah, begitu ya. Aku juga yeoja. Namun aku joanese. Jomblo agak ngenes sedikit.
To : +628123456789
Loh, kau yeoja? Ku kira kau namja.
From : +628123456789
Hehehe, aku yeoja. Ngomong-ngomong, namamu siapa?
To : +628123456789
Aku D.Ora, kau siapa?
From : +628123456789
Ah, D.Ora. Namaku? Rahasia, dong!
To : +628123456789
Mengapa begitu? Inisialnya saja!
From : +628123456789
Depannya S
D.O terbelalak membaca pesan terbaru di handphonenya itu. Namun ia
menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha yakin jika itu hanya kebetulan.
Mungkin saja namanya Sisa, Sasi, Susi, Soya, Seohyun, Soyu, Sunny, atau
yang lainnya. Inisial nama belakangnya pasti bukan O.
"Hayo, D.O!!" Chanyeol dan Baekhyun mengagetkan D.O yang terlalu fokus dengan handphonenya.
"Aish, WAEEEEYO?!!!" teriak D.O. Chanyeol dan Baekhyun mengedip-ngedipkan matanya saking kerasnya teriakan D.O.
"Wowowowow! Main vocal, main vocal!!" kata Baekhyun sambil bertepuk tangan padahal dia sendiri juga main vocal. D.O mencibir.
"Kau sedang berkirim pesan dengan siapa, hayoo?" goda Chanyeol sambil menoel-noel(?) dagu D.O.
"Siapa yang sedang berkirim pesan, sih? Sok tau kau!"
"Alah, jangan ngeles! Kami sudah memperhatikanmu sejak lama.." kata Baekhyun diikuti anggukan Chanyeol.
"Aish, bukan siapa-siapa." jawab D.O akhirnya. "Hanya tukang sedot WC.."
"Mwo?!!"
"Ne, tukang sedot WC. Aku kemarin melihat nomor tukang sedot WC dan
badut yang menempel di pohon-pohon. Lalu aku berinisiatif untuk
menghubungi tukang sedot WC." D.O menjelaskan. Baekhyun dan Chanyeol
hanya mengangguk-angguk percaya sambil menganga.
"Sekarang tanggal berapa?" tanya Baekhyun tiba-tiba.
"Tidak tahu. Coba lihat saja di kalender." kata D.O. Chanyeol mengambilkan kalender untuk diserahkan pada Baekhyun.
"Ah, tanggal 3. Pantas saja kau tiba-tiba mengurusi kebersihan kamar mandi.."
"Apa hubungannya??!!" kata D.O sambil merebut kalender yang dibawa
Baekhyun untuk dipukulkan kepada Baekhyun dan Chanyeol yang menyita
waktunya yang berharga. Chanyeol dan Baekhyun segera kabur dari tempat
itu.
D.O menatap kembali handphonenya kemudian membalas pesan yeoja tadi
dengan menanyakan inisial belakang namanya. Tak berapa lama kemudian
handphone bergetar kembali. Ketika ia akan membuka pesan itu, Suho
mengisyaratkan semuanya untuk kembali berlatih.
"Hyung, bagaimana kata Mama Lauren tentang jodohmu?" tanya Sehun pada Baekhyun dan Chanyeol.
"Cih, busuk sekali. Lebih busuk dari Suho Hyung!"
"Lebih busuk dari appa?" tanya Sehun.
"Eo! Katanya aku dan Baekhyun harus menunggu 12 tahun lagi! Aish, what
is that?!!" kata Chanyeol sambil menginjak-injakkan kakinya.
"Nah, kan? Kau juga kesal, bukan?! Ayo kita bunuh saja Mama Lauren itu!"
kata Baekhyun bersemangat. Chanyeol menjitak kepala Baekhyun. Baekhyun
merintih kesakitan.
"Luhan Hyung yang lebih tua saja belum mengurusi yang seperti itu. Ya kan, Hyung?" kata Sehun. Luhan mengangguk-angguk.
"Sepertinya akte Luhan Hyung salah tulis. Harusnya bukan kelahiran 1990 tapi 2002!" kata Baekhyun random.
"What-__-" Sehun, Luhan dan Chanyeol hening. Xiumin yang mendengarkan
Luhan, Sehun, Baekhyun dan Chanyeol yang menyebutkan nama Mama Lauren
terkulai lemas.
"Mengapa Mama Lauren tidak membalas pesanku?!!!!!!!! Apa salahku? Kau
buat begini, kau tarik ulur hatiku hingga sakit yang ku rasa.." Xiumin
menyanyikan lagu D'masiv(?).
EXO 엑소 EXO
"Ayee! Sudah jam 5 sore! Latihan selesai!!" Luhan berteriak sambil
menggadeng Sehun untuk lonjak-lonjak bersama. Mata Xiumin terbelalak.
Kemudian ia melihat handphonenya. Tetap tidak ada satu pesan pun dari
Mama Lauren. Dia sudah sedih sekali sedari tadi. Sejelek itukah
jodohnya?
"No!!! Mama Lauren jahaaaaaaaaaaaat!!" teriak Xiumin.
"Waeyo, Hyung?" Chen pura-pura simpati. Xiumin menceritakan semuanya.
"Mungkin jodoh Hyung Shinyoung Noona? Atau Shin Bong Sun Noona?
Kekeke.." kata Chen sambil menjulurkan lidahnya setelah Xiumin selesai
bercerita. Kemudian ia berlari menuju Suho.
"Yah, awas kau!! Chen babo! Chen jelek!"
Sementara itu, D.O mengecek handphonenya lagi dan matanya hampir keluar ketika balasan yeoja itu hanya satu huruf yaitu 'O'.
To : +628123456789
Apakah mungkin kau jodohku? Bagaimana kalau kita bertemu? Mungkin aku tak terdengar rindu, namun mataku sayu(?) *nonsense*
Suho dan Chen tertawa terbahak-bahak membacanya. Semua member EXO
melihat mereka semua dengan tatapan sangar. Namun mereka berdua cuek
saja.
From : +628123456789
Kita sudah bertemu
D.O tidak mengerti maksud balasan terakhir yeoja itu. Mana mungkin ia
sudah bertemu dengan yeoja yang baru dikenalnya dari handphone itu?
To : +628123456789
Apa maksudmu yeoja yang mungkin akan menjadi istriku?
Pesan D.O semakin tidak jelas. Suho dan Chen tertawa lebih keras lagi.
Padahal semua member ada di ruangan yang sama. Akhirnya semua berjalan
mendekati Suho dan Chen karena ingin tahu. D.O akhirnya bertanya.
"Kalian kenapa? Gila?" tanyanya. Suho hanya menunjukkan pesan terakhir dari D.O. D.O memerah.
"Yah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" katanya sambil menjambak-jambak rambut D.O.
"Jangan bilang Mama lauren adalah kau, Chen?!" tunjuk Xiumin. Chen hanya tertawa-tawa sambil mengangguk.
"Yah, Hyung!!!!!!!!!!!!!!!" Baekhyun dan Chanyeol berlari menuju Chen
dan memukul-mukuli Chen karena merasa tertipu. Xiumin berjalan dengan
santai menuju Chen, namun ketika ia sudah berada di samping Mama Lauren
palsu itu, ia menggelitiki Chen tanpa ampun. Suasana tempat latihan
berubah ricuh. Kris dan Tao hening sambil menatap satu sama lain karena
akhirnya tau apa rahasia di balik tawa Suho dan Chen di luar tempat
latihan tadi. Lay hening. Ia hanya melongo melihat kejadian serius di
depannya. Kai hanya berdiri di samping Lay.
"Hyung, backgroundnya bagus untuk dibuat selca." kata Sehun yang
kemudian mengeluarkan handphonenya dan Selca bersama Luhan dengan latar
belakang Suho, D.O, Chen, Xiumin, Baekhyun dan Chanyeol yang ricuh. Tao
dan kris yang ternyata sadar kamera. Dan Lay yang melongo di samping Kai
yang tidak peduli.
"Hyung! D.O tadi bilang dia sedang berkirim pesan dengan tukang sedot
WC! Padahal Xiumin Hyung saja bisa nyedot WC sendiri. Harusnya aku bisa
berpikir, ya?" kata Chanyeol.
"Yah! Memangnya aku apa?!!"
THE END
A/N : maaf GJ bangeeeet-____-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar