Title: When I'm Waiting You Under The Rain [Chapter 1]
Author: BabySuDo
Genre: romance and friendship
Rating: T
Cast: Kim Joonmyun (Suho EXO - K)
Do Kyungsoo (D.O EXO - K)
Length: twoshoot
Disclaimer: Fanfic ini milik saya. Alur dan cerita milik saya. Hanya cast yang bukan milik saya. Saya cuma pinjam XD
A/N:
Sebelum lanjut baca, saya cuma mau bilang kalau typo (s) bertebaran.
Pairnya SuD.O couple karna saya SuD.O hardcore shipper. Mianhae buat
KaiSoo shipper kalau fanfic saya nyakitin hati kalian. Oiya, ini ngga
tau squel atau bukan, pokoknya ini bisa dibilang lanjutan dari
pertengkaran Suho dan D.O karna D.O ngebantuin Baekhyun buat bikin
Chanyeol cemburu (baca FF BaekYeol: Rain and Cold).
NO BASH ! NO SIDERS !
Summary: "Cepatlah datang hyung. Aku ... menunggumu."
Kyungsoo pov
Aku terdiam di tempatku sekarang. Duduk membeku di
atas ranjang Sehun yang semalam ku pinjam untuk menidurkan tubuhku.
Pertengkaranku dengan Suho hyung semalam membuatku lelah dan terpejam
sangat lama hingga saat aku terbangun, sosok leader sekaligus guardian
itu sudah menghilang dari ranjangnya.
"Hyung ini semua salahku,
bukan salah Kyungsoo" aku menajamkan indera pendengaranku. Suara
cempreng namun tetap terdengar merdu milik Baekkie hyung terdengar jelas
dari luar hingga ke dalam kamar ini. Ck, bukan Baekki hyung, tapi
Baekhyun hyung. Kalau Suho hyung tau aku memanggilnya begitu, bisa ada
perang mulut lagi hari ini.
"Lalu, apa peduliku?" sakit, itulah
yang aku rasakan ketika teriakkan Suho hyung terdengar sampai ke
telingaku. Aku menggigit bibir bawahku, apa pedulinya katanya? Ck,
sebegitu cemburu dan marahkah ia padaku sehingga perkataan menyakitkan
itu sampai keluar dari mulutnya?
Mataku menatap pintu kamar, ku
putuskan untuk lebih mendekat agar telingaku bisa lebih bebas menguping
pembicaraan -atau lebih tepatnya- pertengkaran Baekhyun hyung dan Suho
hyung.
"Hyung, kau ini leader sekaligus guardian kami. Kenapa hanya masalah kecil seperti ini kau besar - besarkan, eoh?"
Aku membuka pintu kamar, hanya sedikit untuk membuat celah. Agar mataku bisa melihat keluar.
"Jangan
bawa - bawa statusku kedalam masalah ini." Wajah Suho hyung tampak
sangat marah ketika Chanyeol hyung membawa statusnya kedalam masalah
ini. Tapi, aku setuju pada Chanyeol hyung, Suho hyung itu leader. Tapi
kenapa bertingkah kekanakan seperti ini?
"Ini masalah hati, tak
ada hubungannya dengan aku yang berstatus sebagai leader atau pun
guardian kalian" mwo? Masalah hati katanya? Aigoo dia benar - benar
cemburu tingkat akut-_-.
"Hy ..."
"Aku pergi, aku ada job. Jaga member yang lain selama aku pergi."
Setelah
mengatakan itu, Suho hyung menyambar sweater tebal berwarna putih
miliknya. Aku tau, itu sweater kesayangannya. Ia pernah
memberitahukannya padaku.
Blam
Suara pintu dorm yang ditutup agak kasar oleh Suho hyung terdengar. Aku membuka lebar - lebar pintu kamar dan keluar dari sana.
"Kyungsoo mianhae" Baekhyun hyung memeluk ku dengan erat, diikuti Chanyeol hyung.
"Gwenchana
BaekYeol hyung, nanti juga baik sendiri." Ucapku dengan nada setenang
dan setegar mungkin. Mereka melepas pelukannya dan menepuk - nepuk
bahuku pelan.
"Aku mau masak dulu hyung, hyungdeul belum makan kan?"
"Ne~ tapi kau mandi dulu." Aku tersenyum garing, aku sampai lupa kalau aku yang gila kebersihan ini belum mandi pagi.
"Ne~"
Aku melirik jam dinding berbentuk segi enam yang sengaja di tempel di
dinding bagian atas televisi. Sudah pukul satu siang dan Suho hyung
belum pulang juga dari pemotretannya hari ini. Aku tau, seharusnya kalau
ia berangkat dari jam sembilan tadi, jam dua belas siang ini harusnya
ia sudah berada di dorm. Bahkan menonton sambil memeluk pinggangku
dengan erat seperti biasanya.
Aku terus melirik pintu dorm yang
terus tertutup dari tadi. Mungkin, lirikkan ku ini sudah lirikkan yang
keseratus kali. Ku alihkan pandanganku ke handphone yang sedari tadi ku
genggam erat. Kosong dan tak ada icon apa - apa di layarnya. Hanya foto
selcaku berdua dengan Suho hyung yang baru tiga bulan yang lalu ku
pasang sebagai wallpaper handphoneku yang dapat ku lihat.
"Hyung,
kau masih menunggu Suho hyung?" Aku menoleh ke samping. Tampak Kai
menatapku khawatir. Aku hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaannya.
"Tapi
ku rasa, Suho hyung akan pulang malam hari ini." Aku menyerngitkan
dahiku. Bingung dengan ucapan Kai. Bagaimana bisa Suho hyung pulang
malam? Jadwalnya hanya pemotretan sebuah majalah remaja. Hanya
memerlukan waktu beberapa menit untuk memasang senyum dan berpose sesuai
keinginan fotografer dan lagipula ... "Suho hyung dipanggil staff SM,
katanya, ada hal yang penting yang harus dibicarakan." Aku tersenyum,
Kai memang dongsaeng yang baik, ia tau apa yang aku pikirkan dan cepat -
cepat memberitahuku jawaban atas pikiranku itu.
"Gomawo, ah lebih
baik hyung ke supermarket sekarang. Persediaan di kulkas mulai
menipis." Ucapku seraya beranjak dari sofa yang ku duduki bersama Kai
tadi. Aku berjalan masuk ke kamarku dan Kai untuk mengganti baju dan
keluar lagi untuk pergi menuju supermarket terdekat.
"Mau ku temani hyung?" Aku menoleh ke belakang dan mendapati Kai yang sedang berjalan ke arahku.
"Tidak usah. Kau jaga dorm saja." Tolakku halus.
"Aish pesan hyung seperti eommaku-_-." ia mempoutkan bibirnya, lucu sekali.
"Hyung mungkin pulang sore. Sampaikan itu pada yang lain, terutama ..."
"Suho hyung, ya kan? Tapi dia kan pulang malam hyung."
"Siapa tau saja dia pulang cepat." ucapku seraya menggindikkan bahuku dan memulai memutar kenop pintu.
"Titi DJ, Kyungsoo hyung"
"Ne~"
Aku menatap kesal langit di atas sana. Matahari begitu terik hari
ini. Sehingga panas yang memancar terasa membakar kulit. Ku percepat
langkahku menuju dorm. Duduk di atas sofa sambil menyeruput minuman
dingin terbayang - bayang di atas kepalaku.
Drrtt ... drrtt ...
Handphoneku bergetar, aku menoleh ke sisi jalan dan melihat sebuah bangku panjang tak berpemilik sedang kosong.
Aku
duduk di bangku itu, menaruh kantung belanjaanku dan segera merogoh
saku celanaku untuk mengambil benda berbentuk persegi yang teus bergetar
dan membuat pahaku kegelian.
'Baekhyun hyung is calling'
Segera ku sentuh kotak hijau yang ber-icon-kan gagang telepon.
"Yoboseyo"
"Kyungsoo-ah kau kemana?"
Aku menyerngitkan dahiku mendengar pertanyaan Baekhyun hyung di
seberang sana. Ia tanya aku kemana? Aku kan ke supermarket dan aku sudah
... Aigoo~ Kai pasti lupa atau dia ... "Kyungsoo-ah kau masih di sana? Jangan bertindak macam – macam !"
"E-eh
mianhae hyung. Eh tunggu, tadi hyung bilang apa? Macam - macam? Aku
hanya ke supermarket untuk berbelanja, apanya yang bertindak macam -
macam?"
"Kau dan Suho hyung kan ... ah lupakan, cepatlah pulang ! Kau dimana? Mau aku jemput?" Aku menaikkan sebelah alisku kemudian menggeleng menyadari pemikiran Baekhyun hyung yang terlalu tinggi itu.
"Aku
tak akan bunuh diri hanya karna bertengkar dengan Suho hyung. Aku di
..." aku melihat ke sekelilingku. Aku berada di depan taman. Taman yang
penuh dengan berbagai macam bunga dan air mancur cantik di tengah -
tengah taman itu.
"Kyungsoo-ah .. jawab aku ! Kau dimana? Jangan membuatku khawatir."
Aku
tak hiraukan teriakkan Baekhyun hyung di line telepon. Aku berdiri dari
duduk ku. Berjalan lurus dan menyeberang untuk sampai ke taman. Aku
tersenyum dengan mata yang -mungkin- berkaca - kaca. Aku tau taman ini.
Di sinilah Suho hyung menyatakan perasaannya. Di sinilah cinta kasih
kami di pertemukan. Ucapan manisnya dan bagaimana caranya mengungkapkan
perasaan itu secara malu - malu di hadapanku. Bahkan sampai merebut
first kissku. Ya, di taman ini.
"Hiks .. Suho hyung ..." tak
terasa butiran kristal hangat yang ku tahan sejak semalam akhirnya
menetes mengalir ke pipiku. Aku menangis, meluapkan segala rasa perih,
sakit dan sesak yang ku rasakan dari semalam.
Teriakan -
teriakanku dan Suho hyung semalam teringat kembali. Wajah marahnya,
sikap dingin dan tak acuhnya padaku semalam kembali terlintas di dalam
pikiranku.
Sesak dan sakit. Itulah yang ku rasakan. Seperti diiris
- iris dan di tusuk - tutuk dengan pisau tajam. Aku mencengkram kaus
biru yang ku pakai. Dada ini rasanya sesak sekali. Baju yang kurasa
longgar ini saja terasa mencekik dan melilit tubuhku terlalu erat.
"KYUNGSOO !"
aku terlonjak kaget, napasku terengah - engah. Ck, aku sampai lupa
kalau aku masih berhubungan dengan Baekhyun hyung di line telepon. Aku
menatap layar handphoneku dan tiba – tiba sebuah ide terlintas
dibenakku.
"Hyung boleh aku minta tolong?" Tanyaku langsung tanpa membalas omelannya karna aku mendiamkannya selama setengah jam tadi.
"Ne~ minta tolong apa?" Aku tersenyum, sangat beruntung mempunyai rekan member satu grup yang mau menolong.
"Aku
ada di taman bunga dekat dorm. Hyung bisa membawakanku beberapa kertas +
spidol dan kembang api, ah jangan lupa dengan korek apinya?"
"Eoh untuk apa? Jangan bilang kalau ..."
"Aniyo~
aku tidak mau meledakkan diriku dengan benda itu dan hanya meninggalkan
surat terakhir untuk Suho hyung. Itukan di drama hyung-_-. Hyung bisa
kan membawakannya untuk ku?"
"Tapi itu berbahaya Kyungsoo, kalau tanganmu terbakar?"
"Aish, hyung jangan seperti emak - emak deh-_-."
"Mwo? Apa kau bilang?"
reflex aku menjauhkan handphoneku dari telingaku. Baekhyun hyung selalu
berteriak 4 sampai 5 oktaf di waktu yang tidak tepat. Kita kan sedang
tidak perform, kenapa dia berteriak seperti itu sih-_-.
"Hehe ..
sudahlah hyung. Hyung bilang, hyung mau menolongku." Terdengar helaan
napas panjang dari seberang, aku yakin Baekhyun hyung sedang memasang
wajah melas dan akhirnya pasrah terhadap kemauanku.
"Ne~ tunggu disana lima belas menit lagi."
"Yap~"
Aku menghentak - hentakkan kakiku ke tanah. Ku lirik jam budar di
pergelangan tanganku. Ini sudah lebih dari lima belas menit, bahkan
hampir setengah jam tapi Baekhyun hyung belum datang juga. Ck, sudah tau
aku paling benci disuruh menunggu. Eh dia malah membuatku menunggu.
"Kyungsoo
..." ku tolehkan kepalaku ke samping. Senyum ceria langsung terkembang
di bibirku. Baekhyun hyung datang sambil berlari - lari dengan Chanyeol
hyung. Dan di tangan Baekhyun hyung, tergenggam sebuah kantung yang ku
yakini berisi benda - benda yang aku inginkan.
"Kyungsoo mianhae terlambat, hosh hosh ..."
"Gwenchana
hyung, ini minun dulu." Ku ambil kantung belanjaan yang ku letakkan di
atas bangku dan merogohnya. Mengambil dua botol soft drink dan
memberikannya pada BaekYeol hyung.
"Gomawo~" ucap mereka bersamaan, benar - benar couple yang kompak.
"Mana hyung pesananku?" Tanyaku kemudian ketika melihat mereka sudah dalam keadaan normal.
"Ige
!" Baekhyun hyung menyerahkan sebuah kantung besar. Dapat kupastikan
itu pesananku karna ada tiga buah benda berbentuk tabung yang cukup
panjang menyentuh tanganku.
"Gomawo hyung."
"Cheonma. Err memang ini semua buat apa Kyungsoo?" Tanya Chanyeol hyung.
"Rahasia.
Yang jelas, setelah melakukan hal yang rahasia ini aku jamin Suho hyung
akan kembali padaku, hehe .." ucapku percaya diri.
"Ne~ kami berharap juga begitu Kyungsoo-ah. Lalu apa yang harus kami bantu lagi?"
"Tidak usah hyung. Hyung berdua pulang saja. Ah jangan lupa bawa kantung belanjaan ini."
"Mwo? Kau mau melakukan hal rahasia itu sendiri?"
"Ne
hyung. Ah sudahlah Chanyeol hyung ajak pulang Baekhyun hyung saja.
Lihat, ia tampak lelah karna habis berlari. Oiya jangan lupa beritahu
Suho hyung, aku menunggunya di taman ini. Ara?"
"Arasseo, tapi
Kyungsoo-ah, Suho hyung kan pulang malam." Aku memutar bola mataku.
Pulang malam ya? Dan berarti aku harus menunggu. Ah aku tak peduli, demi
cintaku pada Suho hyung, aku akan menunggunya. Ya, harus.
"Gwenchana
hyung. Pokoknya, suruh Suho hyung datang kemari menemuiku ya~" Chanyeol
hyung mengangguk kemudian membungkukkan badannya agar Baekhyun hyung
dengan mudah naik ke atas punggungnya. Tak berapa lama kemudian, mereka
berdua sudah hilang di ujung jalan.
"Ah aku juga harus cepat - cepat melakukan rencanaku."
Aku
menyeberang dan berjalan masuk ke taman dengan kantung yang -ku yakini-
berisi barang - barang yang ku perlukan untuk melancarkan rencana ini.
Kira - kira sepuluh menit kemudian, akhirnya aku sampai di bangku taman
yang pernah ku duduki berdua bersama Suho hyung. Ya, aku masih ingat
hari itu. Setelah pulang debut, Suho hyung langsung membawaku kemari.
Walau saat itu aku merasa sangat lelah dan aku yakin Suho hyung
merasakan hal yang sama. Tapi aku dan Suho hyung terus berjalan bahkan
setengah berlari menuju bangku taman ini. Kami tak peduli dengan rasa
lelah itu karna kami bersama saat itu dan rasa itu terasa benar - benar
hilang setelah Suho hyung mengatakannya. Mengatakan sebuah kata yang
membuat rasa lelah ku, juga dirinya hilang saat itu juga.
Flashback
Van
EXO-K dan EXO-M telah sampai di depan gedung dimana di salah satu
tingkatnya, terdapat dorm EXO-K. Setelah van benar – benar berhenti, dua
belas namja keluar dengan rasa lelah namun senyum ceria dan perasaan
lega terlihat dari wajah mereka. Sepuluh orang keluar terlebih dahulu
dan segera melangkah masuk ke dalam gedung. Sedangkan dua orang lainnya,
Suho sang leader sekaligus guardian EXO-K turun dari van belakangan
bersama sang main vocal, D.O.
"Kyungsoo, tidak apa – apa
kan kalau kita ke taman dulu?" D.O hanya menggeleng dan tetap
melangkahkan kakinya di samping sang leader. "Kita beli minum dulu."
Suho menarik tangan D.O ke sebuah mesin soft drink. Memasukkan beberapa
koin ke dalam mesin itu dan-
Klontang klontang
Dua buah kaleng soft drink jatuh keluar dari mesin itu. Suho segera mengambilnya dan memberikan satu untuk D.O.
"Gomawo hyung." ucap D.O dengan senyum manisnya.
"Cheonma.
Ayo kita ke taman. Kajja !" tangan kiri Suho menggenggam tangan kanan
D.O dan mengajaknya menyeberang jalan untuk bisa sampai ke taman. Sampai
di taman, keduanya mencari tempat duduk yang berada agak ke dalam taman
itu.
"Hyung duduk di sana saja." Tawar D.O sambil menunjuk
sebuah bangku panjang yang kosong yang cukup dekat dengan air mancur
yang menghiasi taman itu. Suho mengangguk setuju dan mengikuti Kyungsoo
untuk duduk di sana.
Beberapa menit keadaan hening, tak ada yang memulai pembicaraan. Keduanya larut dalam pikiran masing – masing.
"Hyung" panggil D.O pada Suho yang terus melamun sejak mereka datang ke taman itu.
"E-eh mianhae."
Hening lagi, hanya suara hembusan angin dan deru napas dari keduanya yang terdengar.
Grep
Tiba – tiba Suho merangkul D.O mesra, membuat D.O bingung sekaligus merasa .. senang?
"Kyungsoo
dengarkan aku." Suho semakin mempersempit jarak di antara mereka hingga
kedua paha mereka benar – benar menempel seperti diberi lem.
"A-apa
hyung?" napas Suho yang begitu hangat bisa dirasakan D.O karna wajah
Suho begitu dekat dengan pipinya. Sedikit demi sedikit, dapat terlihat
rona merah yang terlukis di pipi D.O.
"Sejak dulu, saat
pertama kali aku tau kau satu grup denganku, a-aku .." ucapan Suho
terputus, ia menggantungkan kalimatnya membuat D.O yang disebelahnya
diliputi rasa penasaran. "Saranghae Kyungsoo-ah"
Cup
D.O membulatkan matanya sempurna. Tangannya bergerak perlahan menyentuh pipi kanannya yang baru saja dicium oleh sang leader.
"M-mianhae atas ucapanku. A-aku .."
"Ssstt …" gantian Suho yang membulatkan matanya melihat jari telunjuk D.O yang sudah ada di bibirnya.
"Aku
juga … nado hyung. Nado saranghae." Mata bulat Suho langsung menyipit
karna bibirnya tertarik ke kedua sisi. Membentuk lengkungan senyuman
angelicnya yang begitu manis di mata D.O.
Tampan, gumamnya.
Grep
Suho memeluk D.O, begitu erat seperti takut kehilangan sosok itu. Ia juga mencium bahu D.O beberapa kali.
"Hyung aku malu~" ucap D.O sambil memejamkan kedua matanya.
"Untuk
apa malu Kyungsoo-ah? Taman ini sepi." Ucap Suho sambil melepaskan
pelukannnya. Suho tertawa kecil karna melihat D.O yang menundukkan
wajahnya, wajahnya merah seperti kepiting rebus yang baru diangkat dari
panci.
"Baby Soo~" D.O mendongakkan kepalanya dan menyerngitkan dahinya.
"Baby Soo?" tanyanya bingung.
"Ne~
nae Baby Soo. Itu panggilan kesayanganku untukmu, bolehkah?" D.O hanya
mengangguk dan kembali rona merah terlukis di pipinya.
"Aigoo yeppeuda~" seru Suho sambil mencubit pelan pipi D.O yang merah.
"Aish
hyung, aku ini namja bukan yeoja. Aku tampan bukan yeppo." D.O ngambek,
mempoutkan bibir kisablenya. Suho yang melihat itu malah tertawa.
"Hahaha kau lucu Baby Soo"
"Aish~
Suho hyung jahat !" bibir kissable D.O makin ia kerucutkan. Suho yang
melihat itu berusaha menahan tawanya dan mengatur napasnya yang sedikit
tersengal.
"Huuuhh … baiklah. Baby Soo tampan, ne?"
bukannya senang, D.O malah membalikkan badannya memunggungi Suho. Suho
yang melihat itu bertambah bingung.
"Kenapa lagi, Baby
Soo?" Suho menaruh tangannya di kedua bahu D.O dan membalikkan badan D.O
untuk menghadapnya. D.O hanya tertunduk, "mianhae, jeongmal Baby Soo"
D.O makin tertunduk, sedetik kemudian isak tangis terdengar dari
bibirnya.
"Hiks hiks .." Suho yang mendengar itu gelagapan,
ia mendongakkan kepala D.O dengan cepat, "Tadaaa~ Myunnie hyung kena
tipu, keke XD"
"Aigoo Baby Soo ku nakal eoh?" D.O langsung
bangun dan berlari menjauh dari Suho. "Yak ! Awas kau yaa ! Kalau
berhasil ku tangkap, ku rebut first kiss mu !"
"Coba saja
hyung, weee :p" D.O semakin mempercepat larinya. Suho pun tak mau kalah,
ia menambah kecepatan larinya untuk mengejar D.O
Hap
"Dapat
kau !" Suho langsung menggendong tubuh D.O dan berputar, membuat D.O
yang ada dalam gendongannya tertawa terbahak – bahak.
"Hahaha Myunnie hyung sudah, nanti jatuh. Hahaha XD"
Bruk
Benar
saja, keduanya jatuh dengan posisi Suho ditindih D.O. Namun dengan
cepat Suho gantian menindih D.O. Keduanya saling tatap, napas mereka pun
beradu.
"H-hyung .."
"Sstt …" perlahan Suho
mendekatkan wajahnya ke wajah D.O dan D.O dengan keinginannya,
memejamkan matanya. Sedetik kemudian bibir mereka berdua bersentuhan,
Suho melumat perlahan bibir Kyungsoo dan menggigit – gigit kecil bibir
bawah D.O.
"Engghh .." terdengar desahan sexy dari D.O membuat Suho semakin bernapsu untuk menikmati bibir umma EXO-K itu.
Bruk
Suara seperti benda jatuh menyadarkan mereka dan dengan cepat mereka melepaskan ciuman mereka.
"Aigoo
apa yang kalian lakukan?" omel Suho pada sepuluh namja yang ternyata
dari tadi menonton acara lovely dovey SuD.O couple dari balik semak
belukar yang tak jauh dari TKP (?).
"Hehehe .." Kris sebagai rekan leader Suho hanya terkekeh kecil.
"Mianhamnida Suhoa-ah. Kyungsoo-ah, k-kami pergi dulu." Kemudian sepuluh namja itu pergi dengan pikiran masing – masing.
Setelah kepergian para pengganggu itu, tentu saja Suho melanjutkan ciuman mereka yang sempat tertunda tadi.
"Hyung
ini sudah sore, pulang yu~" rengek D.O setelah ciuman panas mereka
selesai. Suho mengangguk dan bangun dari posisinya menindih tubuh D.O.
"Saranghae Baby Soo~"
"Nado saranghae Myunnie hyung~"
Flashback end
Aku tersenyum miris mengingat peritiwa itu hingga tak terasa air mataku kembali mengalir.
"Aigoo
aku menangis lagi." Aku buru - buru menyeka air mataku dan langsung
mengeluarkan isi kantung yang ku bawa tadi. Isinya berhamburan keluar
saat aku membalikkan kantung itu, namun aku tak peduli. Aku langsung
menyambar beberapa kertas dan spidol yang berhamburam di tanah lalu
menuliskan petunjuk - petunjuk arah di kertas itu. Setelah selesai, aku
menempelkan petunjuk - petunjuk arah itu di badan pohon dan kembali ke
bangku taman yang ku duduki tadi.
Ku lirik jam yang masih setia
mangkir di pergelangan tanganku. Tepat pukul tiga sore dan mungkin akan
berjam - jam aku di sini untuk menunggu Suho hyung. Aku mengalihkan
pandanganku ke tanganku. Kini sudah tergenggam tiga buah benda berbentuk
tabung yang panjang yang kata Baekhyun hyung isinya adalah bubuk -
bubuk mesiu yang bila ku bakar ujung sumbu dari tabung ini, akan meledak
sepuluh kembang api di udara dan memperlihatkan bentuk yang cantik
dengan warna yang indah.
Aku membayangkannya, ketika nanti Suho
hyung datang ke tempat ini. Membaca penunjuk arah yang sudah ku tempeli
di badan pohon. Berjalan tergesa - gesa mengikuti penunjuk arah itu
hingga akhirnya menemukannku di sini. Kira - kira beberapa meter ia
berdiri dariku, aku akan meledakkan satu buah tabung panjang untuk
menyambut kedatangannya. Kemudian berlari memeluknya, meminta maaf atau
mungkin setelah itu melakukan french kiss –lagi- sambil mengenang kisah
penembakkannya padaku tiga bulan yang lalu. Setelah itu, kami meledakkan
sisa kembang api bersama - sama. Sungguh menyenangkan. Aigoo
membayangkannya saja sudah membuatku senyum - senyum sendiri, bagaimana
ketika benar - benar terjadi? Tak akan pernah aku lupakan dan akan
selalu menjadi kenangan indah bagi kami berdua.
"Cepatlah datang hyung. Aku ... menunggumu."
.
.
.
TBC
.
.
.
Huwah tadinya ini mau oneshoot, tapi ternyata malah twoshoot hiks T.T
ternyata sequel lebih panjang dari fanfic pertamanya-_-. Aduh, jadi sebel sayah T.T
.
.
.
Yaudah, chapter duanya langsung aku posting bareng deh, hehe ..
Tapi klo tetep mau review di chapter ini ya gpp :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar