Author : raynafishy
Title : The tomb
Genre : Angst(?)
Length : Drabble
Main cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol.
A/N : Yaoi._.v gak berlebihan kok. Makasih ya yang mau baca dan komen:D
Baekhyun menatap batu nisan itu lama. Ia
masih tidak percaya bahwa Ibu tercintanya telah meninggalkan Baekhyun
dan keluarganya. Ia ingin sekali menggali kuburan itu kemudian memeluk
Ibunya untuk yang terakhir kali. Baekhyun tidak menangis atau pun
menampakan kesedihannya pada siapa pun. Ia memang tidak merasa sedih
tapi Ia hanya merasa kecewa.
Teman-teman Baekhyun merasa iba padanya.
Mereka memberi Baekhyun kalimat-kalimat yang Baekhyun sama sekali tidak
butuhkan. Ia tidak ingin dikasihani oleh siapa pun, karena Ia tidak
merasa kasihan terhadap hidupnya. Meskipun sebenarnya hidupnya memang
agak menyedihkan; Ayah yang telah jatuh sakit sejak Baekhyun menginjak
sekolah menengah sehingga Ayahnya tidak dapat melakukan aktifitas yang
melelahkan seperti bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup Baekhyun dan
anggota keluarganya yang lain. Ibunya yang baru saja meninggal dunia
akibat kecelakaan tragis yang terjadi kemarin malam, membuat mental
Baekhyun semakin tersakiti. Serta adiknya-Oh Sehun yang tidak dapat
melakukan hal benar apa pun dalam hidupnya karena telah dikategorikan
sebagai anak autis.
Dan Baekhyun yang tidak dapat berbicara.
Bisu? Ya.
Baekhyun berlutut di samping kuburan yang
paling Ia benci. Benci karena seharusnya Ia pikir Ibunya tidak akan
terkubur oleh tanah secepat itu. Ia pun meremas batu nisan yang
berukirkan nama seseorang yang paling Ia cintai, Ibunya tercinta.
Baekhyun menumpahkan segala amarah yang ada dalam dirinya pada batu
nisan yang ia remas dengan menancapkan kukunya pada batu nisan tersebut
dengan sangat kuat, membuat darah segar mengalir dari dalam kuku
jarinya. Ia ingin sekali berteriak, tapi tidak bisa.
Hari semakin gelap, Baekhyun telah
menghabiskan waktunya dengan memandangi batu nisan di depannya sambil
berlutut. Seakan mengetahui perasaan Baekhyun saat ini, hujan membasahi
seluruh bagian dari tubuh Baekhyun selama lebih dari satu jam. Merasa
sangat lelah, Baekhyun pun meraih sebuah batu nisan untuk membantunya
berdiri. Baekhyun melihat ke sekelilingnya, tidak ada siapapun disana
hingga pandangannya pun jatuh pada seorang pria tampan yang sudah tidak
asing lagi di ingatannya. Park Chanyeol, berdiri dengan tubuh tegapnya
pada posisi menghadap Baekhyun dari jarak dua puluh meter. Jantung
Baekhyun berdegup kencang, hanya dengan memandangi pria itu, Baekhyun
merasa seluruh kesulitan dalam hidupnya teralihkan oleh pemandangan
indah di hadapannya.
+
Setelah satu minggu sejak kepergian
Ibunya, Baekhyun kini berada di pemakaman yang sama. Ia sentuh batu
nisan yang ada di hadapannya. Ia membiarkan angin menghempas wajah
berekspresikan dingin itu. Ayahnya yang telah tersiksa akibat penyakit
yang diderita selama lima tahun itu meninggalkan dunia ini, menyusul
salah satu anggota keluarga Baekhyun yang seminggu sebelumnya telah
dikuburkan di pemakaman yang sama dengan pemakaman dimana Baekhyun
sekarang berada.
Kali ini tidak hujan, daun-daun di musim
gugur yang berjatuhan membuat hati Baekhyun merasa ikut jatuh. Ia selalu
berpikir bahwa Ia pun membutuhkan kebahagiaan. Setidaknya Ia harus
merasa senang dalam hidupnya walau hanya satu kali. Ia telah berdiri di
samping pemakaman Ayahnya selama tiga jam, hingga akhirnya Ia menangkap
figur seseorang yang paling Ia rindukan. Park Chanyeol, sosoknya
terlihat di pemakaman itu dengan kepalanya yang tertunduk dan pundak
yang bergetar.
Baekhyun tidak sama sekali tahu menahu
mengenai kehidupan orang yang Ia sukai itu. Ia hanya tahu bahwa Park
Chanyeol dulunya adalah seorang ketua kelas yang ramah dan tegas
baginya. Serta seseorang yang akhir-akhir ini selalu terlihat di sebuah
pemakaman untuk menangisi batu nisan berukirkan nama yang mungkin sangat
berarti bagi Chanyeol. Sejak kelulusan sekolahnya, Baekhyun tidak
pernah bertemu dengan Chanyeol lagi. Tapi satu minggu yang lalu pada
pemakaman Ibunya takdir telah mempertemukan Baekhyun dan Chanyeol
kembali, dan sekarang takdir mempertemukan mereka untuk yang kedua
kalinya di pemakaman yang sama.
Cih. Takdir?
Baekhyun menyeringai.
+
Mianhae.
Kata itu yang selalu ingin Baekhyun
ucapkan pada adiknya. Pada Oh Sehun yang kini telah beristirahat tenang
di alam lain. Baekhyun meremas ujung kain pakaiannya. Ia merasa gelisah
karena kini Ia hidup sendirian. Baekhyun pikir Sehun tidak memiliki
salah apa pun dalam hidupnya meskipun Sehun tidak pernah melakukan hal
yang benar bukan berarti Ia selalu melakukan hal-hal yang salah.
Baekhyun menelusuri memorinya. Sehun selalu menjadi anak yang manis dan
polos. Bahkan mungkin terlalu polos untuk umur Sehun yang telah
menginjak delapan belas tahunnya tetapi baru bisa menghitung sampai
sepuluh saja.
Baekhyun selalu berusaha keras untuk
mencari kebahagiannya. Sejak kecil Ia selalu berandai-andai tentang
kehidupan indah yang selalu menjadi impiannya. Kehidupan indah bersama
Park Chanyeol mungkin?
Kali ini pemakaman itu sungguh hening.
Hanya suara dedaunan musim gugur yang tertiup angin yang dapat didengar
oleh Baekhyun. Tidak ada yang lain. Tidak ada yang menarik lagi di
pemakaman itu. Tidak seperti dua minggu yang lalu pada pemakaman Ayahnya
ketika terakhir kali Ia melihat sosok indah yang selalu Ia sukai.
Kebahagiaan yang Ia rindukan itu tidak ada pada pandangannya saat ini.
Park Chanyeol sudah tidak terlihat lagi di pemakaman itu. Bahkan tiga
minggu setelahnya, ketika sahabat yang paling dekat dengan Baekhyun
dimakamkan, Ia tidak melihat sosok yang Ia rindukan itu lagi.
Mungkin Chanyeol sedang melanjutkan
kehidupannya, karena Ia bukan tipe orang yang selalu diliputi oleh
kesedihan sehingga mungkin itulah juga yang menjadi penyebab Ia tidak
pernah terlihat lagi di pemakaman itu.
Ia menyesal karena tidak sempat untuk
berkenalan atau hanya sekedar menyapa Chanyeol ketika Ia melihat
Chanyeol di pemakaman. Tapi apa daya? Ia bisu dan tidak dapat menyapa
Chanyeol dengan sapaan yang biasa dilakukan oleh orang normal.
Ia takut melihat reaksi Chanyeol setelah mengetahui bahwa Chanyeol memiliki penggemar bisu yang terobsesi dengannya .
Ia menyesal karena seluruh usahanya untuk meraih kebahagiaan itu sia-sia.
Ia merasa kecewa karena tidak dapat meraih kebahagiaannya; kehidupan indahnya bersama Chanyeol yang sudah Ia idam-idamkan.
+
Seorang pria tewas bunuh diri dengan
menggantung diri di kamarnya setelah diketahui bahwa Ia sudah membunuh
dua anggota keluarganya dan seorang teman dekat tanpa alasan yang jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar