Title : So Tired to Loving You 4
Author : Nurul (Park Seul Ah)
Main Cast : Park Seul Ah (OC), Cho Kyuhyun ‘Super Junior’, Lee Donghae ‘Super Junior’, Kim Chan Ra (OC)
Support Cast : Super Junior, Park Neul Ra (OC)
Rating : All Ages
Genre : Sad, Rommance
Ps : please comment ya!
walaupun ff ini jelek tapi para readers tolong tinggalin jejak oke?
pokoknya yang comment nanti bisa pergi sama kyuhyun seharian deh #plak.
oh iya, ini ff semuanya diambil dari sudut pandang si Seul ah ya. trus
juga kalau mau lebih nyesek coba deh baca ff nista ini sambil dengerin
lagu-lagu ini dan lagu galau lainnya :
1. Like a star – taeyeon ft the one
2. can you hear me – taeyeon
3. life, quasimodo- shinee
4. love is punishment – k-will
5. to a stranger – park hyeri
Disclaim : cerita ini semuanya asli dari pikiran aku loh jadi please don’t be a plagiator ^_^
***
“apa handphonemu sudah kau temukan?” tanya appa ketika aku berjalan menuju meja makan
“ani” jawabku seraya duduk di kursi meja makan dan mengambil 2 tangkap roti
“apa hari ini jadwal kuliahmu pagi?” eomma bertanya padaku sambil memotong rotinya dengan pisau
“apa eomma tak melihatnya? Kalau aku tak ada kuliah pagi, aku pasti masih tidur dikamarku” jawabku ketus
“seul ah!” aku terdiam sejenak dari kegiatanku mengoles selai pada rotiku ketika mendengar bentakan appa
“apa kau bisa sopan sedikit kepada eommamu?” ucap appa
“sudahlah, sekarang kita sedang makan jadi jangan membuat suasana menjadi tak enak” ucap eomma menenangkan appa
“appa sudah tak selera makan, appa
berangkat sekarang” appa mengambil jas yang ditaruh dikursi makan dan
pergi begitu saja. eomma menghela nafas melihat kejadian ini
Huh aku tak peduli bentakan appa! Aku tak
peduli dia marah padaku, walaupun ketika appa membentakku aku merasakan
nyeri didadaku karena yah mungkin karena aku tak pernah dibentak
olehnya. Apa kata-kata aku tadi keterlaluan sampai-sampai appa
membentakku?
“ini” ucap eomma menaruh sebuah handphone dipinggir tanganku
“ini untukmu untuk menggantikan handphonemu yang hilang kemarin” tambah eomma ketika aku ingin mengatakan sesuatu
“tidak perlu” kataku seraya menggeser handphone itu kesamping eomma
“kenapa setiap pemberian eomma selalu
saja kau tolak? Apa kau masih marah padaku? Bukankah selama ini eomma
selalu menelfonmu ketika eomma berada di paris? Dan buk..”
Tin tin tin! Bunyi klakson mobil memotong perkataan eomma.
‘Ah kau menolongku neul ra’ ucapku dalam hati karena aku tau itu pasti mobil neul ra
“ne aku terima” dengan segera aku mengambil handphone itu kemudian pergi dengan menjingjing tas tanganku
“yaaa! Neo! Kau dari mana saja hah?!” teriak neul ra ketika aku membuka pintu mobilnya
“jalan-jalan hehehe” jawabku berbohong
“mwo?! Apa kau bilang?! Jalan-jalan?!
Yaa!! Apa kau tidak tau betapa khawatirnya orang tuamu ketika kau tak
ada dipesta kemarin?! Dan dimana handphonemu itu? Mengapa kau tak
menjawab telfonku?!” haah selalu saja seperti ini, selalu saja ia
menghunjam beribu-beribu pertanyaan padaku. Oke, itu berlebihan tapi
bisa tidak sih dia bertanya satu-satu padaku?
“handphoneku hilang entah kemana” jawabku dengan tanganku yang memencet tombol play musik dimobilnya
“mwo?!! Kenap…”
“ya! dari pada kau bertanya ini itu
padaku terus lebih baik kau jalankan mobilmu ini, kau mau kita berdua
telat masuk kelas huh?!”
“ash sudah menumpang dimobilku sekarang kau menyuruh-nyuruhku?! Bagus sekali!” ucapnya
“hahahaha mianhae” aku tertawa melihat mukanya yang cemberut itu
**
“eh hari ini kita tidak sekelas ya?” tanyanya ketika aku dan neul ra keluar dari mobil
“hmm..” aku mengangguk mendengar pertanyaannya
“yaaaah padahal aku masih ingin menanyakan beberapa pertanyaan padamu”
“haaah untung kita tidak sekelas ya?” ucapku sambil menaruh tas dipundakku
“waeyo?”
“ya jadi aku tak ush repot-repot menjawab pertanyaanmu itu” ucapku tersenyum
“yaa!! Kau itu!” teriaknya sambil melemparkan tasnya padaku
“seul ah!” aku dan neul ra memberhentikan aktifitas kita ketika mendengar seseorang memanggilku
“nugu? Apa kau mengenalnya?” tanya neul ra
“n-ne, aku mengenalnya” jawabku
“haah untung aku bertemu kau disini”
ucapnya senang ketika ia sudah berada didepanku dan aku bisa melihat
seorang namja yang berada didekat mobilnya
“ah ne” jawabku dengan senyuman tipis
“ini?” tanyanya menatap neul ra
“ah dia itu sepupuku” aku menyenggol neul
ra dengan sikutku dan dia tersadar dari lamunannya, entah apa yang
sedang ia pikirkan -_-“
“ah ne, park neul ra imnida”
“kim chan ra imnida” ucapnya tersenyum
“oh iya ayo aku kenalkan pada namjachinguku, kemarin kau belum berkenalan kan dengannya?” ajaknya
“ah tak perlu, hari ini aku ada kelas Lee Songsaengnim jadi harus buru-buru”
“yaa kau itu tak sopan sekali seul ah,
chan ra kan mengajak kita berkenalan dengan pacarnya masa kamu tolak
sih?” jawab neul ra dengan tampang yang ah…. Sungguh menyebalkan
“ne, ayolah jam pertama juga aku ada kelas Lee Songsaengnim jadi nanti kita berdua bisa bersama-sama kekelas” bujuk chan ra
“iya kau itu kenapa sih? Udah ayo” yaaa!!! Apa kau ingin aku mencekikmu neul ra?!
“ah ne baiklah” chan ra tersenyum mendengar ucapanku. Aku menatap tajam ke arah neul ra ketika chan ra berjalan didepan kami
“wae?” aku mendengus mendengar pertanyaannya
“jagi, kenalkan ini nae chingu” ucap neul
ra pada seseorang namja yang menggunakan masker di wajahnya, aku tau ia
pasti tidak ingin para fans nya mengetahui keberadaanya disini jadi ia
memakai alat penyamar seperti itu. Tapi tidak bagiku, walaupun dia
memakai apapun untuk menyamarkan dirinya tapi aku tetap tau bahwa dia
itu CHO KYUHYUN!
“ya jagi bisa kah kau buka maskermu itu?” ucap chan ra
“kenapa aku harus membukanya? Aku takut ada yang melihatku disini” ucapnya
“ya karena mereka ini temanku, disini tak
ada siapapun. Ayolah masa kau tak mau memperlihatkan wajahmu pada
temanku?” ucap neul ra manja. Kyuhyun menurut, dengan perlahan dia
membuka masker di wajahnya dan aku tercengang ketika melihat wajahnya
sudah tidak dihalangi oleh apapun, dia tampan. Sangat tampan
Neul ra menyenggolku, mungkin ia kaget dengan apa yang dilihatnya sekarang
“dia…” bisiknya, aku mengangguk
“hmm.. aku park neul ra” neul ra membungkukkan badannya kemudian dia menginjaku dengan kakinya
“hmm annyeong haseyo.. pa..rk park seul ah imnida” Aku tersenyum dan kemudian kuangkat tangan kananku untuk berjabat tangan
“apa perlu aku memperkenalkan diriku?
Bukankah kau sudah tau aku ini siapa?” ucapnya ketus dan ia menaruh
tangannya di saku celana tidak menyahut tanganku yang ada didepannya.
Aku hanya bisa tersenyum miris seraya menurunkan tanganku dari
hadapannya
“yaa! Kau itu kenapa ketus sekali pada temanku?” pekik chan ra
“aku tidak suka jika ada orang baru yang
sok kenal padaku” ucapnya datar, walaupun datar tapi kata-katanya itu
sudah membuat hatiku terjatuh kedalam lubang yang sangat dalam
“ash kau ini. hmm seul ah maafkan nae
namja babo ini, memang sifatnya begitu dengan orang yang baru
dikenalnya” katanya meminta maaf, aku tersenyum dan menganggukan
kepalaku
“yasudah sekarang aku harus pergi, jaga dirimu baik-baik” ucap kyuhyun
“ne”
“dan jangan sampai kau berdekatan dengan
lelaki manapun, karena kalau sampai itu terjadi aku akan membunuh lelaki
itu. Arasseo?” katanya yang membuat aku menundukkan kepalaku
“arra arra, yasudah sana pergi” chan ra mencium kedua pipi kyuhyun
“hmm” kemudian kyuhyun memeluk chan ra
dan mencium keningnya, aku hanya bisa menundukkan kepalaku melihat apa
yang mereka –kyu dan chan ra- lakukan didepanku. Neul ra memegang salah
satu tanganku dan dia menatapku dengan tatapan ‘gwenchanayo?’ aku hanya
tersenyum membalas tatapan neul ra walaupun saat ini hatiku sedang
menangis
Kyuhyun membalikan badanya dan berjalan mendekat kearahku dan neul ra
“kalian temannya bukan?” aku dan neul ra mengangguk
“kalian harus menjaganya dengan baik,
jangan sampai dia kenapa-kenapa, jangan sanmpai sesuatu yang buruk
terjadi padanya. Dan jangan sampai ada seorang namja pun mendekatinya
karena hanya aku yang boleh mendekati dan memilikinya” aku mengepalkan
tanganku dan mengangguk kemudian ia pergi dari hadapanku dan dengan
cepat mengendarai mobilnya
“mianhaeyo, dia tak bermaksud begitu pada
kalian. Dia itu orang yang baik, sangat baik dan aku yakin jika dia
sudah mengenal kalian dia tidak akan seketus itu ” aku tersenyum
“gwenchana” jawab neul ra
“ne gwenchana” tambahku yang sekarang sedang meyakinkan neul ra bahwa aku ‘tidak apa-apa’
continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar