Title : So Tired to Loving You 2
Author : Nurul (Park Seul Ah)
Main Cast : Park Seul Ah (OC), Cho Kyuhyun ‘Super Junior’, Lee Donghae ‘Super Junior’, Park Neul Ra (OC)
Support Cast : Super Junior, Kim Chan Ra (OC)
Rating : All Ages
Genre : Sad, Rommance
Ps :
please comment ya! walaupun ff ini jelek tapi para readers tolong
tinggalin jejak oke? oh iya aku lupa ngasih tau, ini ff semuanya diambil
dari sudut pandang si Seul ah ya
Disclaim : cerita ini semuanya asli dari pikiran aku loh jadi please don’t be a plagiator ^_^
**
“ommoo… sejak kapan kau ada disini?”
tanya seseorang yang kukenali. Aku melihat jam di tanganku kemudian
menjawab pertanyaannya tanpa melihatnya
“sekitar satu jam yang lalu” jawabku santai
“MWO?! Satu jam yang lalu?!” pekiknya.
Aku menutup telingaku mendengar teriakannya kemudian mengangguk. Untung
saja dia tidak teriak ditelingaku.
“ Ya! Kau gila?! Apa yang kau lakukan
sepagi itu dikampus? Kau tau kan hari ini kita masuk jam 8? Atau kau
ingin membantu ajumma dan ajusshi penjual makanan di kantin makannya kau
berada di kantin sepagi ini?” teriaknya tepat ditelingaku.
“ya! Bisa tidak kau jangan teriak di
telingaku? Kau ingin membuat aku tuli?!” ucapku kesal. Dia hanya
tersenyum mendengar ucapanku. Haaah dia itu cerewet sekali. Tadi aku tak
usah menyuruhnya kesini lagi kalau tau begini.
Aku memang sekarang sedang berada di
kantin kampus. Kalau kalian tanya sedang apa aku disini? Jawabannya
adalah meratapi nasibku yang malang ini. Aku disini dari 1 jam yang lalu
dan dari sejam yang lalu juga aku sendirian disini, makannya aku
mengirimi neul ra pesan agar dia kesini tapi kalau tau begini aku tak
usah menyuruhnya kesini lagi.
“lalu sedang apa kau disini sepagi ini?” tanyanya sambil meletakan pantatnya(?) dikursi yang berada didepanku
“aku tak tau” jawabku jujur, aku telungkupkan wajahku pada tanganku. Haah aku ngantuk sekali
“heh? semakin hari kau semakin aneh seul
ah. Oh iya, aku dengar ajumma dan ajusshi sudah pulang apa itu benar?”
aku mengangguk malas menjawab pertanyaannya
“apa kau senang?”
“molla” neul ra mengela nafas mendengar jawabanku
“aku tau kau pasti sangat kesal pada
mereka tapi aku mohon kau jangan seperti itu pada mereka” dia menarik
tanganku yang sedari tadi menutupi wajahku
“ommoo… apa kau tak tidur semalam? Atau
apa kau menangis semalam?” aku memegang kedua mataku, apakah kantung
mataku terlihat sekali?
“ani, semalam aku tidur sangat pulas” jawabku berbohong
“aku tau kau berbohong, kau pasti tidak tidur kan?” ah kenapa susah sekali sih berbohong padanya? Aku mengangguk
“aku tak bisa tidur”
“apa karena cho kyuhyun mu itu kau tidak bisa tidur?” pertanyaannya membuat aku tersentak
“a..aa-anio, aku memikirkan kedua orang
tuaku” jawabku gugup. Aku tak sepenuhnya berbohong kan? Aku juga
menangis karena eomma dan appa
“haah kau ini. Sudahlah kau itu jangan
marah terus kepada ajumma dan ajusshi, kasihan mereka. Mereka
meninggalkanmu juga karena urusan perusahaan keluarga kan? Berarti itu
juga demi kebaikanmu seul ah”
Jleb
Kenapa dia berkata seperti itu? Kenapa
dengan mudahnya dia berkata seperti itu? Meninggalkanku demi perusahaan
keluarga? Kebaikan?!
“kasihan? Lalu aku? apa kau tak kasihan
padaku? Mereka meninggalkanku selama berbulan-bulan neul ra!” ucapku
bergetar, mataku pun memanas
“coba kau bayangkan bagaimana menjadi
diriku yang ditinggal sendirian. mereka hanya memikirkan perusahan
mereka, memikirkan materi. Aku tak butuh materi, aku tak butuh uang
mereka! Yang aku butuhkan itu kasih sayang mereka neul ra! Aku
membutuhkan mereka yang ada disampingku ketika aku punya masalah, aku
ingin mereka menghiburku ketika aku sedih tapi Selama ini.. selama ini
jika aku punya masalah, jika hatiku sedang sedih apa mereka ada
disampingku?! Apa mereka menghiburku?! TIDAK! Aku merasakan perih ini
sendirian, aku..aku…” aku tak bisa melanjutkan kata-kataku, aku
menangis.
“mianhae” neul ra memelukku sangat erat dan kurasakan tubuhnya bergetar, ia menangis.
“mianhae seul ah, aku tau bagaimana
rasanya menjadi dirimu. Ada aku disini, aku akan selalu ada disampingmu
sebagai seorang saudara sekaligus sahabat untukmu” ucap neul ra
disela-sela tangisnya
**
“seul ah” panggil appa ketika aku berjalan menuju kamarku, aku menoleh
“sini sebentar, appa ingin bicara padamu”
“aku lelah appa, besok saja” kulangkahkan kakiku kembali tapi baru beberapa langkah appa memanggilku lagi
“sebentar saja seul ah” aku berfikir sejenak kemudian berjalan mendekati appa. Appa tersenyum melihatku mendekatinya
“waeyo?” tanyaku to the point
“apa nanti malam kau ada acara?” tanya appa
“ani” jawabku
“kalau begitu nanti malam kau ikut appa dan eomma ke acara rekan kerja appa”
“aku banyak kerjaan appa. Kalian berdua saja yang pergi” ucapku sambil beranjak dari tempatku sekarang
“tolonglah, kali ini saja. appa ingin
memperkenalkanmu kepada rekan appa, neul ra juga pasti ikut” bujuk appa.
Aku menghela nafas
“haaah baiklah aku ikut” ucapku akhirnya.
“gomawo seul ah” teriak appa
**
“sayang, apa kau sudah siap?” teriak eomma. Aku tak menjawab teriakan eomma karena terlalu sibuk dengan keadaan sekitarku
ah begini nih jadinya kalau aku
menyetujui untuk ikut appa dan eomma ke acara rekan kerja mereka. Semua
baju yang aku punya berserakan di mana-mana. Haaaah aku bingung harus
memakai baju yang mana. Ku tatapi satu persatu baju yang tersisa di
dalam lemari kemudian mencocokannya ke badanku dan sedetik kemudian aku
lemparkan baju itu entah kemana.
“haah kenapa dari tadi tak ada yang cocok di badanku?” ucapku kesal
“kenapa lama seka… OMMONA! Kau apakan baju dan kamarmu ini seul ah?!” aku mendongak mendengar teriakan eomma
“eomma kau kan tau aku tak biasa datang
ke acara-acara seperti itu jadi aku bingung harus memakai baju seperti
apa” aku terduduk diatas kasur
“kenapa tidak bilang dari tadi? Eomma kan
bisa membantumu. Tunggu sebentar” katanya. Baru saja aku ingin menjawab
pertanyaan eomma tapi ia sudah tak ada dikamarku.
‘kemana eomma?’ tanyaku dalam hati
“nah kau pakai ini” ujar eomma sambil menyerahkan sebuah kotak kepadaku
“apa ini?” tanyaku
“sudah sana kau ke kamar mandi dan pakai ini” eomma menarikku ke kamar mandi
“apa ini tidak terlalu terbuka eomma?” tanyaku ketika keluar dari kamar mandi
“ommoo kau sangat cocok menggunakan gaun
itu seul ah. Sekarang kau duduk disini biar eomma yang meriasi wajahmu”
ujar eomma sambil tangannya menepuk-nepuk kursi yang berada didepan meja
rias. Aku menurut walaupun didalam hatiku agak risih juga memakai gaun
yang ‘menurutku’ seperti baju yang kekurangan bahan.
“nah sekarang buka matamu” perintah eomma. Kubuka perlahan mataku, aku takut hal buruk terjadi padaku.
“ommoo apa ini aku?” tanyaku takjub, tak percaya. Eomma mengangguk
“yeoppo” pujiku pada diriku sendiri. Aku
tak percaya jika bayangan yang ada di cermin ini diriku, karena ini
benar-benar berbeda. Uuuu neomu yeoppo
“yasudah ayo kita berangkat, appa sudah menunggu” ajak eomma
“ne”
**
Aku melihat sekeliling tempat acara atau
bisa dibilang rumah rekan kerja appa. Ternyata rumahnya benar-benar
mewah dan aku sangat suka rumah ini karena jaraknya tidak jauh dengan
tempat favorite ku yaitu sungai han. mungkin rekan kerja appa itu
orangnya sangat kaya raya jadi dia mempunyai rumah semewah ini dan
menggelar acara ini pun dengan sangat mewah. aku terus saja berjalan dan
melihat-lihat tempat ini sampai aku melihat seseorang yang aku kenal.
“neul ra!” panggilku pelan tapi dia tidak menolehkan wajahnya sama sekali
“neul ra!” pangilku lagi. haah dia itu punya telinga tidak sih? Dari tadi aku panggil tak menyahut juga
“ya! neul ra!” teriakku akhirnya. Dia menoleh
“hmm.. nugu?” what? tadi dia berkata apa?
“mwo?! Kau tidak mengenalku?” ucapku kesal tapi dia malah memasang wajah innocentnya
“ya! Aku ini sepupumu pabo!” aku menoyor keningnya dengan telunjukku
“seul ah?” tanyanya
“ne, kau pikir sepupumu itu siapa lagi kalau bukan aku?!”
“ah kau bercanda. dia itu paling tidak
suka pergi ke acara-acara seperti ini dan…” dia menggantungkan
perkataannya sambil matanya menatapku dari atas hingga bawah
“dan penampilan seul ah itu tak
sepertimu, dia itu sedikit kucel dan dia tidak bisa berdandan secantik
ini tapi kau..” mwo?! Dia bilang apa? sedikit kucel?! Ya! Mati kau neul
ra!
“ya! Kau bilang apa? sedikit kucel?! Kau mengataiku neul ra! Kau itu benar-benar menyebalkan!” ucapku kesal. Sangat kesal!
“jadi, kau seul ra?” tanyanya lagi
“haaah pikir saja sendiri!” aku berjalan
menjauhinya dengan wajah kesal. Haah dia itu sungguh
menyebalkaaaaaaaaannn!!! Aku menundukan kepalaku mencoba menstabilkan
kekesalanku padanya dan tanpa sengaja aku menabrak seseorang
“ah mian, mianhae” aku membungkukkan badan
“gwenchana” ucapnya halus. Aku
mendongakan wajahku kemudian aku melihat seorang perempuan tersenyum
padaku. Cantik sekali. Tapi.. wajah itu sepertinya sangat familiar
bagiku tapi siapa ya? Aku mengingat-ingat wajah perempuan didepanku
“hmm gwenchana?” tanyanya yang membuat aku tersadar dari lamunanku
“ah ani, gwenchana. Permisi” ucapku tersenyum sambil berjalan melewatinya
“jagiyaaaa” teriak seseorang dibelakangku. Langkahku tiba-tiba terhenti mendengar suara dibelakangku.
Suara ini…
aku sangat kenal suara ini…
aku sangat amat mengenalnya….
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar