Melihat judul diatas sepertinya reader mengerti
akan apa isi dari tulisan ini. Yup, “Slave Contract” yg pernah mencuat
beberapa tahun lalu dan yg mempeloporo kasus ini hingga ke meja hijau
adalah perusahaan artist ternama SME. “Ibu” dari semua artist beken
macam Shinhwa, SES, HOT, BOA, KANGTA, DBSK/TVXQ, SUJU, SNSD, SHINEE,
F(X) dan EXO. Kejadian “slave contract” ini
bermula dari boygroup Shinhwa dimana mereka pernah “protes” dan
menuntut keadilan akan contract dan penghasilan mereka yg dirasa tidak
sesuai, namun kasus itu tidak sampai heboh ke masyarakat. Kemudian
beberapa tahun berselang masalah “slave contract” SME kembali mencuat ke
permukaan akibat 3 member DBSK atau yg sekarang dikenal sebagai trio
JYJ melayangkan gugatan kepada SM atas contract yg mereka tanda tangani,
dan yg mengejutkan berita ini sampai ke meja hijau bahkan sempat
menjadi Headline News
beberapa pekan. Perseteruan DBSK dan SM ini bahkan
sampai sekarang belum menemukan titik temu selama hampir 4 tahun
mengambang di meja hijau, dan pengadilan sendiri belum memutuskan siapa
yg memenangkan gugatan tersebut. Lain halnya dengan DBSK, Suju pun tak
luput dari masalah “slave contract” dimana salah satu member Suju yg
berasal dari China, si Mister Beijing fried rice atau yg lebih kita
kenal dengan nama Hangeng/Hankyung juga melayangkan gugatan pada SM ke
meja hijau atas masalah slave contract. Bedanya si Hangeng berhasil
memenangkan gugatannya kepada SM dan kemudian ia resmi “bercerai” dengan
SM dan memilih bersolo karir di negeri asalnya Tirai Bambu.
Dan akibat kasus DBSK vs SM dan Hangeng vs SM, kini
media ikut-ikutan mensortir 3 perusahaan ternama yg paling mendominasi
tentunya selain SM. YG, JYP dan DSP ikut kena imbas dari “salve
contract” ini. Dari data yg di dapat Wondergirl, Bigbang, SS501
dikontrak utk jangka waktu 7, 6, dan 5 tahun. Dan bila periode masa
kontrak ini dijadikan pembanding dengan masa kontrak artis SM, maka
wooow…gak heran jika para fans mengganti singkatan SME = Star Museum
Entertaiment menjadi singkatan baru ~Slave Management Entertaiment.
Pertanyaan…dengan kasus
sengketa kontrak budak yang dibawa ke pangadilan, Siapakah yang paling
banyak disorot oleh media saat ini ?
Tentunya DBSK atau
Hangeng, secara mereka salah satu pelaku di dalam skenario hukum. Tapi
dilihat dari ikatan kekeluargaan para artis SM yang begitu erat, nama
besar semacam Superjunior, SNSD, bahkan Shinee mau tidak
mau pasti ikut terseret. Kini mereka semua menjadi topic pembicaraan di
kalangan masyarakat, media, dll. Bukan karena penjualan album
baru, skandal ataupun prestasi , melainkan system kontrak kerja mereka.
Semua orang penasaran, bila DBSK yang angka penjualan albumnya menembus
400.000 keping, dengan 5 anggota member saja pendapat nominal mereka
hanya 6 digit. Maka bagaimana dengan Superjunior dan SNSD yang masing –
masing memiliki jumlah anggota 13 & 9 orang ? Yah..apa boleh
buat…Mereka hanya bisa pasrah jika hal paling pribadi yang seharusnya
tabu dibicarakan ini, diumbar dan diketahui orang banyak.
13 years of Contact ! ( wajib militer 2 tahun tidak ikut dihitung )
Judul itu tertampang
lebar sebagai artikel headline. Akhirnya diketahui, bahwa kontrak masing
– masing anggota member SJ & SNSD berbeda satu sama lain, tapi
tetap dalam periode 5 – 13 tahun. Perbedaan ini dikarenakan mereka debut
di tahun yang berbeda. Dalam SJ, bisa diambil contohnya Kangin yang
lebih dulu menandatangani kontrak karena statusnya sebagai VJ news
program. Ataupun Kyuhyun yang baru debut di tahun 2006. Disebutkan juga,
bahwa setelah kasus ini menjadi kontroversi, para member SJ mengadakan
pertemuan anggota dan membahas masalah ini.
Melalui percakapan
via-phone 3 Agustus 2009 silam, salah satu member SJ yang tidak
diketahui siapa menjelaskan, “ Meski aku ingin pindah perusahaan, tapi
kami masih terikat kontrak, dan bila itu dilanggar..kami harus membayar
uang penalty yang jumlahnya tidak bisa kalian bayangkan. Karena kami
ber-13, otomatis pengahsilan kami harus dibagi menjadi 13, dengan kata
lain..sebenarnya penghasilan kami tidak seberapa dengan popularitas kami
yang cukup tinggi. SM bahkan sempat menerapkan system dimana kami harus
membayar sendiri ongkos stylish, dll..tapi member kami yang lebih
senior merundingkan masalah ini dan mengklarifikasinya. Kami tidak bisa
berbuat apa – apa meski terkadang kami merasa dirugikan dengan keputusan
perusahaan..” (keaslian wawancara ini masih diragukan isinya)
Yup…, kontrak group music memang jauh lebih menyedihkan dibanding solo artis baik dari segi penghasilan, dll. Dari yang
terlihat selama ini, para fans beranggapan SM sangat meng-anak-emas-kan
BOA dan Kangta. Sebenarnya bukan meng-anak-emaskan, tetapi lebih kearah
partner kerja, mengingat Kangta dan BOA merupakan salah satu dari
pemegang saham dan mempunya andil dalam bagian profit perusahaan.
Kontrak kerja dan sistem pembagian honor pastinya jelas berbeda dengan
singing group lainnya. Ditambah lagi sang manager merupakan kakaknya
sendiri, pastinya ada hitung – hitungan tersendiri antara mereka dan SM
Singkatnya untuk kondisi penghasilan Superjunior :
Kontrak masing – masing
member berbeda satu sama lain ? TRUE..masing – masing member memiliki
kontrak yang berlainan, secara mereka bukan murni singing group,
melainkan entertainment group yang memiliki spesifikasi bidang2 yang
berlainan.
Salah satu SJ member
melakukan wawancara singkat dengan wartawan via-phone ? kabar
menyebutkan wawancara singkat itu memang terjadi, tapi kebenarannya
masih diragukan.
Penghasilan SJ harus
dibagi menjadi 13 ? TRUE…selama group mereka beranggotakan 13 orang,
otomatis penghasilan mereka harus dibagi sama rata
Hasil keringat mereka
dibagi berdasarkan jumlah member yang ikut dalam CF, Show, dll. Seperti
CF Fino~ KRY + Siwon..penghasilan yang mereka terima hanya dibagi 4,
sesuai member yang bermain dalam iklan tersebut. Tapi tentunya tidak
seluruhnya masuk kantong, penghasilan itu masih harus dipotong pajak,
stylish, costume dan manager ( rata2 manager menerima 10-20 % dari
penghasilan artis ), jadi bisa dipastikan penghasilan member SJ gak
sebanyak yang dikira orang selama ini. Untungnya mereka tidak perlu
membayar biaya sandang, pangan, papan, untuk 3 kebutuhan pokok ini, SM
menanggung semuanya.
Music Producer says …:
Kita sebagai fans yang
melihat, merasa idola kita tak ubahnya sebagai budak perusahaan yang
keringatnya diperas habis tanpa mendapat imbalan yang setimpal. Kontrak
kerja selama 13 tahun bagi kita semua lebih mirip ikatan kontrak seumur
hidup dibanding kontrak kerja. Kontrak yang sangat gak masuk akal ! SM
tak ubahnya lintah penghisap darah, dll . Forum – forum Cassie, ELF
pasti sudah dipenuhi oleh kalimat sumpah serapah, cacian A-Z yang
semuanya ditujukan pada Lee Soo Man, presiden SM. Tapi bukannya kata
orang, cacian yang kita tujukan buat seseorang malah membuat orang
tersebut makin jaya ? Mungkin caci maki, jampi – jampi, dan kutukan para
fans buat SooMan-lah yang membuat pria ubanan itu makin jaya T__T
Yah..itu-lah
pendapat kita dari sudut pandang seorang fans. Tapi kita gak boleh lupa,
warna papan catur gak pernah ada yang putih polos, selalu hitam putih.
Kita sebagai fans boleh saja berkoar – koar dan mengutuk perbuatan SM
pada DBSK,SJ, dll tapi…
“ Mereka tidak tahu
akan kondisi yang sebenarnya ?” Seorang musik produser yang entah siapa
namanya mengeluarkan statement dari segi pandang orang bisnis seperti
halnya SooMan.
Menurutnya, kontrak
13 tahun itu sama sekali bukan sumber permasalahan. Dan itu memang
betul, dalama UU tak ada aturan yang menyebutkan kontrak diatas 10 tahun
itu melanggar hukum. Banyak artis – artis Korea seperti Jang Yoon Jung
dan Park Hyun Bin yang kontrak kerjanya berusia 10 tahun, bahkan contoh
nyata adalah grup girlband Jewelery, yang tahun ini sudah memasuki usia
ke 8 di bawah perusahaan yang sama sejak mereka debut. Selama distribusi
honor mereka transparant, ada hitam diatas putih, dan adanya rasa
saling percaya antara sang artis dan agensi mereka, angka 13 tahun dalam
kontrak tersebut tidak menjadi masalah. Sama halnya dengan seorang
karyawan. Banyak kita temui karyawan di luar sana yang mengabdi lebih
dari 15 tahun di satu perusahaan, bahkan seumur hidup. Permasalahan SM
dan DBSK juga Hangeng sebenarnya lebih dipicu rasa saling curiga antara
mereka berdua.
Para produser musik
sendiri tidak percaya dengan mencuatnya masalah “13 years contact ”
ini. Karena selama ini, kontrak jangka panjang tidak pernah timbul
sebagai masalah. Mereka bahkan tidak tahu menahu situasi seperti ini
sebelumnya. Sebab, rata – rata musisi Korea debut di usia yang begitu
muda, bahkan beberapa diantaranya masih sekolah dasar. Jika perusahaan
mereka memenuhi seluruh kebutuhan para calon artis tersebut, tidak ada
perusahaan yang akan bertahan.
Menurut Park Jo
Chang, salah satu majelis nasional. Bila DBSK ingin memenangi tuntutan
soal 13 Years Contract ini bisa menuntut SM dengan 384 ayat 1 tentang
penipuan terhadap anak di bawah umur untuk menandatangani kontrak kerja
dan menggunakan mereka untuk keuntungan besar ~ sebab kontrak kerja
tersebut diteken saat member mereka berusia dibawah umur ~
Namun, sebuah
statemen bijak diutarakan oleh salah seorang presiden perusahaan
entertainment ( bukan SM ). ” Aku memperhatikan kemana arah kasus ini
akan bermuara. Rata – rata setelah terkenal, barulah mereka
mempermasalahkan ini dan itu, Setidaknya, aku ingin para artis
tersebut melihat dari sudut perspektif kondisi perusahaan mereka. Aku
harap, dengan adanya kasus ini bisa menjadi kesempatan, agar
kesalahpahaman yang selama ini terus menerus terjadi antara penyanyi dan
perusahaan bisa terselesaikan dengan baik “
****
Aq gak menyalahkan
siapa – siapa dalam kasus ini, bukan salah SM, juga bukan DBSK atau
Hangeng. sebab kita tidak bisa melihat masalah ini salam satu sisi
pandang. Sebab pada dasarnya, DBSK dan SM sama – sama saling membutuhkan
satu sama lain. Tanpa DBSK, SM dipastikan akan tumbang, selama kasus
ini berjalan beberapa pemegang saham mulai terlihat gelagat akan
mencabut subsidi mereka atas SM, sebab selama ini DBSK merupakan artis
“kesayangan” SM sekaligus sumber pemasukan terbesar mereka selama ini.
Kalau sampai DBSK cabut, entah apa yang akan terjadi dengan keuangan SM
yang baru pulih setelah mereka merugi 2008 silam. Tapi
sebaliknya, diharapkan DBSK juga tidak melupakan jasa orang – orang
yang membuat mereka seperti sekarang ini, meski banyak fans membenci SM,
tapi kita harus akui bahwa lewat tangan dingin mereka, promosi yang
tepat, tempaan latihan, komposer dan lagu handal-lah yang mengantarkan
DBSK ke puncak popularitas dan menghipnotis 800.000 cassie begitu pula
SJ yg berhasil “mengacaukan” hati para ELF.
SM lintah darat, rakus
akan uang ,dll. Ayolah.., disaat kita membicarakan bisnis, tak ada hal
lain di pikiran kita selain Uang dan Untung ! Sebisa mungkin mendapat
untung sebanyak – banyaknya, dengan pengeluaran sekecil – kecilnya, itu
yang menjadi prinsip dasar dalam berbisnis. Sebagai penjual, sebisa
mungkin menekan harga bahan baku bukan ? Uang merupakan pemicu
perseteruan SM ~ DBSK. sebab sinkronisasi keduanya kini sudah tidak
seirama lagi.
Diawal karirnya, Soo Man juga adalah penyanyi namun kegagalan menghentikan langkahnya. Dia
mendirikan SM entertainment dengan sebuah impian..kelak, dari tangannya
akan lahir penyanyi – penyayi berkualitas yang akan melanjutkan
mimpinya yang belum terwujud. Sedangkan saat SJ dan DBSK
memasuki lobi depan SM, tak ada hal lain selain impian mereka menjadi
penyanyi dan terkenal, SM menemukan bakat mereka dan memolesnya
sedemikian rupa, di pundak merekalah tumpuan harapan itu diberikan.
SJ & DBSK
menjawab tumpuan harapan tersebut, mereka berlatih keras siang dan
malam, merelakan jam tidur hingga 3-4 jam, syuting, rekaman, dll…saat
itu uang tidaklah menjadi prioritas utama mereka yang masih remaja,
mereka hanya ingin sukses, mendapat penghargaan dan dikenal semua orang.
Begitu juga dengan SM, demi anak didik mereka tetap eksis di dunia
entertain yang penuh persaingan, dimana yang kuat-lah yang bertahan,
maka uang tak jadi soal. Mereka berani mengambil resiko dan
menginvestasikan uang dalam jumlah banyak demi mengantarkan mereka ke
gerbang kesuksesan. Banyak penyayi bertalenta namun tenggelam setelah
muncul ke permukaan, dan SM tidak ingin hal tersebut terjadi pada
mereka. Itulah sebabnya mereka memberlakukan cara yang diangap ekstrim
dan kejam bagi sebagian orang. SJ & DBSK mungkin tersiksa tapi
mereka menjalaninya dengan saling tolong menolong satu dengan yang lain.
Ini merupakan bukti mereka telah mempercayakan masa depan mereka pada
perusahaan ini.
Kini, mereka semua
telah beranjak, dari remaja kanak – kanak memasuki dunia orang dewasa.
Pemikiran mereka yang dulu naif dan irasional, lambat laun mulai menjadi
rasional dalam memandang masalah hidup. Impian SM, dan DBSK atau SJ
sudah tercapai. Popularitas dan ketenaran kini sudah digenggam mereka.
Dan perlahan, peti harta yang dulu terkunci rapat mulai terbuka. SM
mulai terlena dengan puluhan digit nominal yang mereka dapatkan, dan
mereka belum terpuaskan dan berharap bisa menambah lagi dan lagi. Disaat
SM terlena, DBSK ataupun Han mulai merasa tersiksa.
Mereka mulai merasa bahwa digit nominal yang mereka dapatkan tidak
sebanding dengan tetes keringat mereka 6 tahun ini.
Kini “Pernikahan”
mereka mulai mendapat cobaan. Kita sebagai penonton hanya menginginkan
hasil yang terbaik, dan berharap kedua belah pihak berhasil mencapai
kata sepakat. Dibandingkan dengan membawanya ke meja hijau, alangkah
baiknya mereka membawa ini ke meja makan. Secara kekeluargaan, sebab SM
masih mencintai DBSK, dan sepertinya masih ada cinta untuk SM yang
dimiliki DBSK. Jangan sampai cinta itu kemudian berubah menjadi benci
dan saling menghancurkan satu sama lain. Andaikan suatu saat nanti DBSK,
SJ, SNSD, Shinee, dll meninggalkan SM untuk selamanya, Lee Soo Man
sendirilah yang akan mengantarkan mereka keluar dari gerbang SM dan
mengucapkan terimakasih, berpelukan, dan berjabat tangan “semoga kita
masih bisa bersahabat”.
Tambahan filosofi
author, menengok kembali kasus slave contract DBSK dan Hangeng aku jadi
teringat dengan perkataan Heechul dalam sebuah interview, ”aku memiliki
masalah di perusahaan tapi gak harus diungkap luas ke public. Aku miskin
? rasanya tidak ? membicarakan soal kontrak budak disana sini rasanya
lucu ..? Budak macam apa yang bisa beli rumah buat orang tuanya, punya
mobil ? dan bisa pergi liburan dan jalan – jalan ? atau keluar minum –
minum ?”. hingga statement ini membuat fans “sebelah” tersinggung dan
mengatai Heechul dengan umpatan sangat kasar, naasnya dari ratusan yg
mention ke Heechul justru mention dialah yg direply Heechul hingga
akhirnya si pemilik akun di bash habis-habisan oleh beberapa ELF
tentunya hingga ia harus menutup acc twitternya tersebut. Heechul juga
mengkritik tentang orang-orang yg membicarakan artis dengan kasus “slave
contract”. Cerita ini ada di artikel ku sebelumnya (bagi yg ingin
melihat silakan klik disini)
Yah daripada reader repot membongkar dan mencari artikel tersebut jadi
author copas aja kesini yah sebagian yg penting-pentingnya,
…Khotbah panjang Heechul yang jujur agak sulit ditangkap kata – katanya tapi orang mengerti maksud yan ingin disampaikan ~ wkwkwkwk~
“Cemas tentang
negara, masyarakat, dan ekonomi pada saat itu. Bila Kamu memiliki waktu
untuk membaca bahasan internet, atau membaca artikel surat kabar .. Apa
gunanya bisa membaca jika Kamu tidak dapat mengerti apa yang Kamu baca
.. Kamu tidak memiliki awal dan akhir dan itu semua tidak logis.
“Aku yakin
sebagian besar negara peduli tentang kita semua. Bahkan, aku tidak tahu
apakah mereka akan melihat posting ini. Mereka hanya mengatakan itu
menyenangkan jika aku katakan itu dan mengatakan itu tidak jika aku
katakan itu tidak .. Kamu bertindak semua seperti kamu adalah juru
bicara bagi seluruh negeri. “
“Apakah Kamu mencoba melakukan sesuatu yang baik bagi orangtuamu ? saat
Kamu punya waktu untuk bash seseorang lebih baik Hidupkan lampu
kamarmu, buka mata dan pikirkan masa depanmu. Tapi aku merasa seperti
anak kecil kalo harus meladeni orang – orang seperti kalian
Jika Kamu ingin mengatakan SHIT, pergilah ke kamar mandi”
“Aku bisa
melakukan hal-hal baik untuk orang tuaku dan aku bersyukur bahwa aku
punya sesuatu yang bisa kubanggakan .. Apakah aku tampak seperti budak?
Aku yakin semua orang yang sudah terjun di masyarakat tidak berpikir
begitu. Aku tidak tahu apakah Kamu akan melihat ini atau tidak, tapi aku
akan berterima kasih kepada semua orang-orang ^ – ^ “
“Biar aku
bertanya kepada semua masyarakat. Apakah aku tampak seperti budak?
Apakah aku tampak tidak bebas? Sebelum aku menjadi selebriti, aku
seperti banyak orang di luar sana dan aku bekerja part time dan full
time. Aku tidak tahu apakah itu karena aku sudah pernah terjun ke
masayarakat tapi aku bersyukur atas apa yang yang kudapat sekarang. “
***
Singkatnya itu yang
ditangkap seperti ini. Rata – rata yang sering berkomentar keras A,B,C
dll tentang slave contarct ini merupakan para fans remaja yang mungkin
belum pernah terjun ke “realita masyarakat pada umumnya” so, ketika
mendengar idola mereka diperlakukan “tidak adil” bla, bla, bla mereka
tanpa pikir panjang langsung cuap –cuap tanpa awal dan akhir.
Sebaliknya, mereka yang
mungkin sudah bekerja dan merasakan betapa sulit dan beratnya mencari
sesuap nasi, dll lebih mampu berpikir logis dan menganggap kondisi yang
dialami para artis tersebut, kontrak, pembagian hasil dll adalah sesuatu
yang “wajar” dan kerap terjadi atau mungkin pernah mereka alami.
Dengan kata lain..” yah
namanya kerja kaga ada yang enak, ” tapi mereka termasuk bersyukur
karena sedikit dari orang yang beruntung bisa bekerja sesuai “hati
nurani” alias hobi. Setidaknya untuk ukuran anak seumuran mereka, secara
ekonomi mereka bisa dikategorikan “wah” gak semua orang bisa beli
apartemen dan mobil di usia semuda itu. Banyak kondisi masyarakat yang
sampai menikah pun rumah masih kontrak dan Cuma punya sepeda motor =___=
seenggaknya nasib
mereka amat sangat jauh lebih baik dari nasib buruh kecil, yang kerja
bisa sampai 12 jam, dengan upah minim terkadang tanpa hari libur, kalau
artis kayak Heechul dibilang “slave” so, para buruh kecil itu disebutnya
apa dung ?
Kurang lebih, kasarnya
Heechul pingin bilang “ Dunia kerja dan masyarakat itu keras dan
mengerikan ~ kalau belum merasakan jangan ngomong sembarangan “ *CATAT
NIH ELF* ~ wwkwkwkwkwkwk~
Artinya disini,
sebagai fans kita janganlah semata memandang dari satu sisi dimana kita
hanya mau membela idola kita. Kita sendiri tidak pernah tahu apa yg
sebenarnya terjadi dalam “tubuh” SM beserta artis-artisnya. Lebih
mudahnya sebagai fans alangkah baiknya kita cukup menikmati saja karya
seni yg idola kita persembahkan kepada kita tanpa harus ingin tahu ini
itu, tapi memang harus di akui bahwa kadang sebagai fans atau tepatnya
sebagai manusia kita selalu merasa ingin tahu alias kepo, karena memang
~bertanya tidaklah membuatmu dosa~ ^__^. Lagipula dibandingkan dengan
artis yg membenci SM bukankah lebih banyak artis yg mencintainya, itu
artinya SM bukanlah semata-mata berada di pihak yg bersalah dan dicap
kejam, tentunya ada faktor lain yg kita sendiri tidak bisa dan mungkin
memang tidak boleh mengetahuinya. Toh intinya kembali lagi kita hanyalah
fans, dan “tugas” seorang fans hanyalah mendukung idola dan menikmati
karya seni yg ada tanpa harus ikut campur urusan mereka.
Bagi mereka yg sudah
bekerja pasti memahami betul isi artikel ini dan apa itu atau apa
rasanya dari “slave contract”, dan bagi yg belum bekerja mungkin ini
bisa sebagai gambaran bahwa dunia kerja dan masyarakat sebenarnya itu
memang kejam. Bukan bermaksud menakut-nakuti tapi memang itulah
kenyataanya, yg perlu dilakukan adalah bagaimana kalian mempersiapkan
mental jika nanti kalian sudah mulai memasuki dunia masyarakat yg
sebenarnya. Satu hal paling penting bahwa didunia ini tidak ada
pekerjaan yg mudah, semua harus kita lalui dengan kerja keras. Dan semua
orang pasti akan melakukan apapun demi memenuhi tuntutan hidupnya.
Berawal dari mimpi dan kelak mimpi itulah yg akan membawa kalian kedalam
“jurang kehidupan”. Yah semoga saja permasalahan “slave contract” SM
cepat terselesaikan dan kita harus ikut lega jika masalah mereka
terselesaikan. ^__^
Artikel ini kayaknya
artikel paling panjang yg pernah aku buat. Hehehe, maaf yah tapi semoga
artikel ini bermanfaat bagi reader semua ^__^
Annyeong..saranghae !
Source : starjunior
Posted by. Dita@Shinningsuju.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar