Pengikut

Jumat, 19 Oktober 2012

Saranghamnida Part 3b HunHan

Author : Aihara Lee
Genre : Romantic
Rated : T
Length : Oneshoot
Cast :
"EXO-K's Magnae" Oh Sehoon (Sehun)
"EXO-M's Lead Vocal" Xi Luhan (Luhan)
Warning : Yaoi
Disclaimer : Semua cast yang ada di FF ini adalah milik Tuhannya masing-masing. Tapi FF ini tetep milik saya seorang. Sudah pernah dipublish di FB pribadi (Si Aihara Tyaz).
*Selamat membaca.* ^^

.
**SARANGHAMNIDA**
"I have died everyday waiting for you.
Darling don't be afraid, I have loved you.
For a thousand years.
I love you for a thousand more.
Luhan Hyung..."
**SARANGHAMNIDA**
.


.
-Flashback : ON-
3 months ago
.
.
AUTHOR
.
"Happy first month anniversary, Chagi." ucap Sehun sambil menyerahkan sebuket mawar merah pada Luhan sesaat setelah rehearsal mereka sebelum SMTOWN concert in Paris, dilaksanakan malam nanti. Luhan yang baru saja turun dari panggung bersama Kai, segera menyunggingkan senyuman dan memeluk tubuh Sehun.
"Gomawo, Yeobo." ujar Luhan sambil mencium pipi Sehun dan memeluk buket mawar merah pemberian Sehun.
"Jadi, malam ini setelah concert kita kemana untuk merayakan hari ini?" tanya Sehun pada Luhan yang masih sibuk mengagumi buket mawar merah di tangannya. Mendengar pertanyaan Sehun, Luhan sedikit berpikir.
"Makan pizza?"
"Just like long time ago?" Luhan mengangguk. "Tidak bosan?"
"Aniyo-of course not. Apa kau tidak ingat bahwa kau menembakku saat setelah kita selesai makan pizza?" ujar Luhan untuk meyakinkan Sehun.
"Eumm..." Sehun sedikit berpikir. "Apa kira-kira setelah kita selesai makan pizza, masih ada kedai penjual es krim yang buka? Aku sangat ingin makan es krim malam ini, Chagi." tanya Sehun. Dan kini Luhan pun ikut berpikir.
"Ahh... Aku ingat. Saat kuliah dulu, beberapa temanku pernah bercerita tentang sebuah café yang menjual es krim enak dan buka hingga tengah malam. Bagaimana jika setelah makan pizza kita kesana?"
"Good idea, Chagi." ujar Sehun sambil mencubit ujung hidung Luhan. Luhan yang sudah tidak sabar, hanya bisa tertawa-tawa saat membayangkan makan malam romantisnya bersama Sehun nanti malam.
.

**SARANGHAMNIDA**

.
SMTOWN concert in Paris berjalan sempurna seperti apa yang diharapkan oleh EXO dan semua crew yang terlibat. Mimik wajah lega tampak menghiasi wajah setiap member, terlebih para leader, Suho dan Kris. Kini, Lay yang berwajah paling tenang setelah Kris, menghadap semua saudara-saudara satu grupnya dan tersenyum.
"Chingudeul-guys, kini kita sudah menyelesaikan salah satu tugas kita, yaitu SMTOWN concert. Kita patut bersyukur karena hari ini kita dapat menyelesaikan tugas kita tanpa penghalang. Dan mungkin juga setelah ini, kita akan berpisah agak lama hingga kita bisa bertemu 100 hari atau 3 bulan mendatang." ujar Lay dengan tenang dan diikuti anggukan semua member, tak terkecuali Sehun dan Luhan.
Sehun terdiam, tak seperti ia biasanya yang sangat berisik apalagi jika bertemu BaekYeol. Perubahan sikap Sehun itu sebenarnya sudah dirasakan oleh Luhan sejak tadi. Sejak Lay selesai berbicara. Namun, Luhan belum berani untuk bertanya kepada Sehun tentang apa yang membuat hatinya risau. Hingga pada akhirnya Luhan terpaksa memberanikan diri untuk bertanya karena diamnya Sehun yang terlampau lama.
"Sehun-ah, gwaenchanhayo-are you alright?" Sehun yang terkejut dengan sentuhan lembut Luhan di pipinya, dengan cepat menoleh dan mendapati tubuh kekasihnya sudah berdiri dan menunggu di sampingnya. Sehun tersenyum.
"Nan gwaenchanha-I'm okay, Hyung. Gaja, kita rayakan anniversary kita." ujar Sehun sambil berdiri dan beranjak pergi. Namun tiba-tiba tangannya ditarik oleh Luhan. "Waeyo Hyung?"
"Aku sudah tidak ingin makan pizza. Kita langsung makan es krim ya?"
"Jeongmal-really? Wuahh.. Gaja gaja. Kita cari café yang menjual es krim di dekat sini." ujar Sehun dengan wajah yang sumringah.
.
Akhirnya mereka menemukan sebuah café di dekat hotel yang sangat cocok untuk merayakan anniversarynya. Café sederhana dengan tatanan ruangan yang cantik dan penerangan yang dapat dibilang sangat romantis. Selain itu, di café tersebut juga terdapat panggung sederhana yang di atasnya terdapat ssatu set alat band dan piano. Keadaan café yang cantik memang sesuai dengan namanya, Cafete La Bella yang berarti The Beauty Café.
Mereka berdua memasukki café tersebut dan memilih tempat duduk tepat di depan panggung yang saat itu sedang ada pertunjukan musik. Setelah semua pesanan mereka datang, Sehun dengan lahap memakan es krimnya hingga tanpa sadar, mulutnya belepotan es krim. Luhan yang mengetahui itu, hanya terkekeh. Sedangkan Sehun mengernyitkan dahinya.
"Ada apa, Hyung?" tanya Sehun. Luhan segera mengambil beberapa tissue dan mulai membersihkan sudut mulut Sehun yang belepotan es krim.
"Jangan memakan es krimmu seperti anak kecil, Sehunnie. Tidak akan ada yang mau mengambil es krimmu jadi makan dengan pelan-pelan." ujar Luhan sesaat setelah mengusap bibir Sehun.
"Ne, Hyung." Luhan tersenyum.
"Sebentar ya, Sehunnie. Aku mau ke toilet." ujar Luhan sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Ne." ucap Sehun sambil mengangguk. Dan ia segera meneruskan kesibukannya yang sempat terhenti tadi, yaitu memakan es krim. Namun tiba-tiba suapannya berhenti saat telinganya menangkap suara yang sangat familiar dengannya, suara Luhan. Ia pun mengangkat kepalanya dan mendapati kekasihnya tengah berada di atas panggung dan tersenyum di balik grand piano.

"This song is for my beloved brother who also my lover. Sehun-ah, don't be sad. Don't be afraid. It just three months. After that, I promise, I will come back to you. Just wait me, okay? I love you. And always will be." Dan alunan denting tuts piano yang dimainkan Luhan, menggema di seantero café. Para pengunjung lain begitu takjub dengan permainan piano Luhan. Tak terkecuali Sehun.
.
.
All my bags are packed, I'm ready to go
I'm standing here outside your door
I hate to wake you up to say goodbye
But the dawn is breaking, it's early morn'
The taxi's waiting, he's blowing his horn
Already I'm so lonesome I could die
.
So kiss me and smile for me
Tell me that you'll wait for me
Hold me like you'll never let me go
'Cause I'm leaving on a jet plane
I don't know when I'll be back again
Oh babe, I hate to go
.
There's so many times I've let you down
So many times I've played around
I tell you now, they don't mean a thing
Every place I go I think of you
Every song I sing I'll sing for you
When I come back, I'll wear your wedding ring
.
So kiss me and smile for me
Tell me that you'll wait for me
Hold me like you'll never let me go
'Cause I'm leaving on a jet plane
I don't know when I'll be back again
Oh babe, I hate to go
.
Now the time has come to leave you
One more time, oh let me kiss you
And close your eyes and I'll be on my way
Dream about the days to come
When I won't have to leave alone
About the times that I won't have to say
.
Oh kiss me and smile for me
Tell me that you'll wait for me
Hold me like you'll never let me go
'Cause I'm leaving on a jet plane
I don't know when I'll be back again
Oh babe, I hate to go
.
I'm leaving on a jet plane
I don't know when I'll be back again
Oh babe, I hate to go
.
(Leaving on a Jetplane-Justin Timberlake)
.
.
-Flashback : OFF-
.
Sehun tak mampu berhenti menangis walaupun matanya sudah sangat bengkak. Begitu pula bibirnya yang ia gigit agar Baekhyun dan Chanyeol tak mendengar isakannya. Sesekali ia usap lelehan air mata di pipinya. Kini, ia mencoba berdiri untuk kembali ke kamarnya. Namun, tiba-tiba gelombang rasa pening menghantam kepala Sehun hingga tubuh Sehun yang sudah setengah berdiri, jatuh kembali. Pandangan matanya kabur dan semakin kabur hingga hanya tinggal gelap yang tersisa. Suara terakhir yag tertangkap telinganya adalah teriakan DO dan beberapa suara derap kaki.
.

**SARANGHAMNIDA**

.
LUHAN
.
Ahh.. Akhirnya hari ini datang juga. Hemm.. Sepertinya aku harus berterima kasih kepada Kris yang pintar sekali membuat alasan hingga kami, EXO-M, dapat terbang menuju Seoul dan bertemu dengan saudara kami satu grup, EXO-K. Dan berkat kecerdikan kekasihnya yang sekaligus adalah magnae EXO-M, Tao, hingga kini kami turun dari peasawat, EXO-K sama sekali belum mengetahui bahwa kami sudah berada di Korea. Ahh.. Sepasang kekasih yang sama-sama cerdik.
.

AUTHOR
.
"Bagaimana? Senang?" tanya Xiumin pada Luhan sesaat setelah mereka keluar dari Arrival Gate bandara Incheon. Luhan hanya tersenyum.
"Sudah pasti dia senang lah, Hyung. Tidak usah dipertanyakan lagi." ujar Chen. Lay yang berada di sisi Chen, hanya terkekeh tanpa berkomentar.
"Ge, apa kau sudah mengabari Suho Hyung?" tanya Tao pada Kris yang tengah memainkan rambutnya.
"Ah aku lupa. Xie xie sudah mengingatkanku, Baby Tao." Tao tersipu malu saat Kris mulai menjauh untuk menelepon Suho. Sedangkan yang lain hanya memutar matanya tanda risih. Kris memang sangat berbeda antara saat ia berada di panggung dengan saat ia berada di samping Tao. Tak lama kemudian Kris kembali. Namun ada yang aneh dengan raut wajahnya.
.
"Ge, ada apa?" tanya Lay penasaran.
"Kita harus bergegas ke Dorm EXO-K."
"Ge? Ada apa? Jangan membuat kami takut." tanya Chen.
"Sehun pingsan." Dan seketika itu juga pikiran Luhan blank. Tak ada kata yang mampu terucap dari bibir mungilnya. Dan hal itu berlangsung hingga semua member EXO-M sampai di depan Dorm EXO-K. Tanpa salam dan sebagainya, Luhan langsung berlari masuk dan melempar tasnya sembarangan.
"Dimana Sehun?" tanya Luhan saat ia bertemu DO yang sedang membawa bubur. DO hanya menggerakkan dagunya dan menunjuk ke kamar Sehun-Suho. Segera saja Luhan berlari ke arah kamar yang ditunjuk DO. "SEHUN..!" teriaknya sesaat setelah ia membuka pintu kamar Sehun-Suho. Baekhyun, Kai dan Suho yang berada di dalam, terkesiap kaget karena teriakan Luhan barusan.
"Luhan Hyung." ucap mereka bersamaan.
.
"Apa yang terjadi pada Sehunku?" tanya Luhan dengan nada bicara yang mulai bergetar. Suho yang mengetahui hal itu, segera mengisyaratkan Baekhyun, Kai bahkan DO yang baru saja masuk untuk menaruh mangkuk bubur untuk Sehun, keluar dari kamarnya.
"Sehun...aku tak tahu apa yag terjadi padanya. Tapi..."
"AKU KAN SUDAH MENITIPKAN DIA PADAMU, JOONMYUN..!" teriak Luhan emosi. Suho hanya menghela nafas.
"Aku tahu itu. Tetapi, Sehun sendiri yang mengizinkan dirinya untuk terus berkubang dengan kesedihannya semenjak kau bertolak ke China bersama yang lain. Tanyakan saja pada Baekhyun, Chanyeol, Kyungsoo dan Jongin tentang apa saja yang sudah kulakukan untuknya. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaganya, Luhan Ge. Dia juga tanggung jawabku sebagai leader di sini." jelas Suho panjang lebar. Luhan hanya menghela nafas. Suho yang mengetahui apa yang dirasakan, segera memeluknya.
"Mianhaeyo, Joonmyun-ah."
"Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini, Ge. Sebaiknya, kau temani Sehun sampai siuman. Aku akan menyambut yang lain." ujar Suho sambil beranjak pergi. Kini hanya tinggal Luhan dan Sehun yang terbaring tak berdaya di atas ranjangnya. Luhan perlahan mendekati tubuh rapuh Sehun dan mengelus pipinya yang agak tirus.
.
"Sehun-ah. Irreona ppalli. Hyung sudah datang. Apa kau tidak rindu pada Hyung?" tanya Luhan. Namun sepertinya belum ada tanda-tanda Sehun akan terbangun. Sehingga mau tak mau, Luhan harus berdialog dengan dirinya sendiri. "Sehun-ah. Irreona. Sehun-ah. Jangan membuatku khawatir. Sehun-ah. Irreona ppalli. Sehun-ah. Hyungnim wasseoyo-brother arrived."
.

SEHUN
.
"Sehun-ah. Irreona. Sehun-ah. Jangan membuatku khawatir. Sehun-ah. Irreona ppalli. Sehun-ah. Hyungnim wasseoyo."
.
Kudengar suara seseorang memanggilku. Namun, kedua mataku masih sangat berat untuk dibuka. Suara yang memanggil namaku itu terdengar lagi. Suara yang sangat amat kukenal. Suara yang kurindukan.
'Hyung. Luhan Hyung.' Teriakku dalam hati. Degan segenap tenaga, aku membuka mataku yang berat. Dan saat semua sudah terlihat jelas, kedua mataku menangkap sosoknya. Sosok seseorang yang sangat ku rindukan.
.

AUTHOR
.
Perlahan, kedua mata Sehun terbuka. Luhan yag mengetahui itu, segera tersenyum. "Annyeong, Sehun chagi."
"Hy...hyung." ujar Sehu terbata.
"Apa yang kau lakukan selama aku tak ada di sini, hem? Apa yang kau lakukan hingga kau bisa sampai seperti ini? Apa kau mulai nakal?" tanya Luhan dengan suara lembut. Sehun hanya menggeleng dengan air mata yang mulai keluar dari kedua pelupuk matanya.
"Hyung..hiks..hyung..."
"Ne. Hyungie ada di sini, Sehunnie. Berjanjilah untuk tidak akan seperti ini lagi. Jangan buat Hyung khawatir lagi, ne?"
"Ne, Hyung."
"Yagsog-promise?"
"Yagsog..!"
.

I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid
I have loved you
For a thousand years
Love you for a thousand more
And all along I believed
I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
.
(A Thousand Years-Christina Perri)
.
.
END
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar