Pengikut

Jumat, 19 Oktober 2012

Saranghamnida Part 2b KaiDO

Author : Aihara Lee
Genre : Romantic, Hurt/Comfort
Rated : T
Length : Twoshot
Cast :
"EXO-K's Eomma" Do Kyungsoo (D.O)
"EXO-K's Dancing Machine" Kim Jongin (Kai)
Warning : Yaoi
Disclaimer : Semua cast yang ada di FF ini adalah milik Tuhannya masing-masing. Tapi FF ini tetep milik saya seorang. Tapi habis ini D.O jadi Koki pribadiku.. *dibakar EXOtics*
*Selamat membaca.* ^^

.
**SARANGHAMNIDA**
Beri aku satu alasan, mengapa aku nyaman setiap berada di sisimu.
Beri aku satu alasan, mengapa aku mengkhawatirkan keadaanmu.
Beri aku satu alasan , mengapa aku tak dapat mengalihkan pandangan darimu.
Beri aku satu alasan, mengapa aku sangat merindukanmu.
**SARANGHAMNIDA**
.


.
"Hyung." Panggil Kai pada roommatenya, DO, yang jelas-jelas sudah memejamkan mata dan mencoba untuk tidur sebelum insomnianya kambuh.
"Hem?"
"Aku mau curhat."
"Besok saja ne? Aku mengantuk."
"Hyuuung~"
"Astaga, Jong. Ini sudah malam. Kita besok ada latihan lagi." ujar DO sambil menaikka selimutnya.
"Tapi ini baru pukul 11, Hyung."
"Lalu? Tetap saj ini sudah malam. Dengarkan baik-baik. Dorm sudah sepi dan tidak ada suara member lain yang terdengar. Itu tandanya mereka sudah tidur."
"Tapi aku belum mengantuk, Hyung."
"Diam dan pejamkan matamu."
.
"Hyung. Malam ini saja, Hyung. Jebal." Dan akhirnya rayuan Kai berhasil membuat DO kalah dan menurunkan selimutnya.
"Arraseo. Mwoya?"
"Kau tahu kan bahwa aku menyukai..."
"Menyukai Sehun. Iya aku tahu. Lalu ada apa?" terbersit sedikit rasa kesal di hati DO saat mendengar ucapan Kai barusan sehingga ia memotongnya dengan cepat.
"Jangan memotong ceritaku, Hyung."
"Arra arra. Tapi aku mengantuk Jong." ucap DO setengah hati.
"Pejamkan saja matamu, Hyung. Tetapi tetap dengarkan aku bercerita. Eottae?"
"Ok."
.
Dan DO mulai memejamkan mata saat Kai mulai bercerita. Cerita tentang hal yang paling ia benci. Karena pasti dia akan menangis. Cerita tentang Sehun. Tentang Kai yang sangat mencintai Sehun. Bukan dirinya.
"Aku cemburu, Hyung. Aku cemburu melihat Sehun yang selalu bermanja-manja dengan Luhan Ge. Aku cemburu saat Luhan Ge memeluknya. Seharusnya itu aku, Hyung. Aku yang seharusnya memeluk Sehun. Yang ada di sisi Sehun." ujar Kai panjang lebar.
.
"Bukan Jong. Seharusnya aku yang ada di sisimu. Bukan Sehun atau siapapun. Lihat aku Jong. Aku juga cemburu karena aku mencintaimu." batin DO.
.
"Aku cemburu, Hyung. Saat Sehun lebih memilih untuk membeli makan siang bersama Luhan Ge dan menolak ajakanku. Aku juga cemburu saat Sehun lebih memilih duduk di samping Luhan Ge saat pulang. Padahal tempat duduk di sebelahku kosong." Lalu Kai terdiam saat melihat nafas DO yang sudah teratur. "Kau sudah tidur, Hyung?" dan tidak ada jawaban dari DO. Kai mendesah sebentar. "Jaljayo, Hyung. Mian sudah memaksamu mendengar rengekanku soal Sehun." ujar Kai sambil menaikkan selimut DO hingga sebatas leher dan menaiki ranjangnya sendiri untuk bersiap tidur.
Tanpa Kai sadari, air mata DO jatuh. DO sebenarnya belum tidur. Ia hanya berpura-pura tertidur karena jika ia menatap wajah Kai saat Kai bercerita, pertahanannya mugkin akan runtuh dan Kai pasti akan melihat ait matanya. Dan kini, pertahanannya runtuh sudah. Ia menahan isak tangisnya dengan menggigit bibir bawah miliknya.
.
"Ak..aku memang bukan..hiks..Sehun dan tidak akan..hiks..bisa menjadi seperti Sehun di matamu khan, Jong?" gumam DO sambil mati-matian menahan suara isakannya agar tidak terdengar oleh Kai yang berbaring tak jauh darinya.
Karena merasa tak bisa menahan isakannya, DO akhirnya memutuskan turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju balkon. Ia bahkan menutup pintu balkon agar suara tangisannya tak terdengar oleh member yang lain. Namun tiba-tiba ada yang membuka pintu balkon saat ia tengah menangis tersedu dan menyelimutinya dengan selembar selimut serta memeluknya dari belakang. 'Hangat.' pikir DO.
.
"Jangan siksa dirimu, Kyungsoo. Aku tahu kau sangat tersakiti kini." Dan suara lembut yang bertipe dengan suaranya, mengalun di telinga kanannya. Siapa lagi kalau bukan suara milik Baekhyun.
"Aku baik-baik...hiks...saja, Hyung."
"Jangan membodohi kami." Kini suara itu berganti dengan suara berat. Pemilik suara itu adalah Rapper EXO-K, Chanyeol.
"Hyung." DO mendesah dan menghapus air matanya. "Jangan pikirkan aku, ne? Aku masih kuat menahannya."
"Tapi mau sampai kapan?"
"Sampai kapanpun. Sudahlah. Geogjeong hajima-don't worry, Hyung." ujar DO sambil menggenggam lengan Baekhyun yang melingkari tubuhnya. "Kalian tidur saja, ne?"
"Arraseo. Jangan terlalu lama di sini." titah Baekhyun sambil melepas pelukannya dan berjalan masuk bersama Chanyeol. Selang beberapa lama kemudian, DO ikut masuk karena hatinya suah sedikit agak tenang.
.

**SARANGHAMNIDA**

.
DO masih tertidur lelap saat Kai bangun dari tidur malamnya yang nyenyak. Sejenak, Kai menatap wajah DO yang damai dalam tidurnya. Namun, matanya menangkap sesuatu yang ganjil. Mata DO agak bengkak.
"Apa yang terjadi padamu, Hyung? Apa yang membuatmu menangis?" gumam Kai sambil mengelus pelan mata bengkak DO.
DO menggeliat tak nyaman sehingga membuat Kai kaget dan tanpa sengaja menyenggol sebuah buku berukuran sebesar A5 hingga buku tersebut terjatuh. Penasaran, Kai membukanya asal.
.
"And every night, I lie awake. Thinking maybe you love me like I've always loved you. But how can you love me like I loved you when you can't even look me straight in my eyes?"
"Ya, aku mencintainya. Mencintai seorang Kim Jongin. Walaupun aku tahu aku tak akan bisa menggeser posisi Sehun di hatinya." [Nov 9th 2011]
.
Kai terbelalak melihat sekumpulan kalimat yang terbaca matanya barusan. Mulutnya terkunci. Terdiam. Ia sama sekali tak sadar bahwa DO sudah bangun dan melihatnya memegang buku catatan miliknya.
"Kau sudah membacanya?" Kai terperanjat saat sebuah suara menginterupsi kegiatannya. Suara DO.
"Hyung."
"Bagus kalau kau sudah membacanya." ujar DO dengan nada sarkastik. Datar.
"Hyung. Ak..aku sama sekali tidak~"
"Gwaenchanha. Malah itu lebih baik. Toh cepat atau lambat aku akan memberitahumu. Dengan begini, aku tidak perlu repot menyusun kata-kata untukmu, kan?"
"Hyung."
"Sudahlah Jong. Aku masih mengantuk." ujar DO sambil menutup tubuhnya dengan selimut kembali. Kai tertunduk lesu. Ada perasaan sakit di hatinya. Bahkan lebih sakit daripada saat melihat Sehun berdua dengan Luhan.
"Hyung." bisiknya lirih.

.
Entah sudah berapa lama DO mengurung diri di kamar. Kai hanya bisa mendesah. Sehun yang melihat saudara satu grupnya menghela nafas berat, mencoba memberanikan diri bertanya.
"Wae geurae-what's wrong?"
"Ani. Ah Sehun-ah. Kita tidak ada acara kemana-mana kan setelah ini?"
"Ya~ bisa dibilang begitu. Ada apa?"
"Kau ada waktu setelah ini?"
"Aku free."
"Ada yang perlu kubicarakan denganmu. Tapi tidak di Dorm. Eottae?"
"Ok. Ke coffe shop saja. Dua blok di sebelah gedung Dorm kita ada coffe shop yag baru buka seminggu yang lalu. Aku belum pernah kesana."
"Deal." ujar Kai. "Sekarang?"
"Ok."

.
Kai dan Sehun berjalan beriringan keluar dari Dorm. Tidak sampai lima menit, mereka sudah berada di coffe shop dan sudah memesan sesuatu.
"Apa yang ingin kau bicarakan, Jong?"
"Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Aku bingung."
"Malhaebwa-katakan. Ppalli."
"A..aku...eumm...aku mencintaimu, Sehunnie. Sejak aku pertama kali mengenalmu. Tetapi sesuatu terjadi pagi ini dan hal itu entah mengapa membuatku bimbang."
"Bimbang? Apa ini ada hubungannya dengan absennya Kyungsoo Hyung memasak untuk sarapan kit pagi ini?"
"Ne. Tadi pagi secara tidak sengaja aku membuka catatannya dan di catatan itu, dia berkata bahwa dia mencintaiku walaupun dia tidak bisa menggantikan posisimu di hatiku. Lalu, saat ia bagu dan menangkap basah aku membeca catatannya, dia hanya berkata bahwa lambat laun dia akan membaeritahuku dan semua akan ketahuan. Nada bicaranya sangat dingin waktu itu. Entah mengapa, hatiku sakit melihatnya. Lalu aku mulai ragu dengan hatiku." jelas Kai. Sehun yang memperhatikan cerita Kai, hanya tersenyum. "Mwoya-what?"
.
"Babo. Bukan aku yang dibutuhkan hatimu, tapi Kyungsoo Hyung. Apa kau bersedih saat melihatnya sakit?" Kai mengangguk. "Apa kau jengkel saat dia meninggalkanmu sendirian?" Kai mengangguk. "Apa kau marah melihatnya dekat dengan member lain tanpa alasan?" lagi-lagi Kai mengangguk. "Yap. Kau mencintainya. Hatimu membutuhkannya. Bukan aku."
"Tapi, aku juga merasakan itu jika terjadi padamu, Sehun-ah." Sehun tersenyum.
"Tapi hatimu tidak terasa kosong saat aku tidak ada di sampingmu, kan? Apa yang kau rasakan saat kau seharian hanya sendirian tanpa Kyungsoo Hyung? Merasa ada yang hilang?"
"Iya. Aku merasakannya. Sehunnie, apa berarti aku~?"
"Ya kau mencintai Kyungsoo Hyung tanpa kau sadari. Oh iya, aku akan menyampaikan kabar juga."
.
"Mwoya?"
"Aku sudah berpacaran dengan Luhan Gege. Hahahaha..."
"Jinjja-really? Chukkae-congrats."
"Gomawo. Dan karena aku senang hari ini, kau boleh meminta apapun dariku. Kau minta apa?" tanya Sehun.
"Apa aku boleh mencium keningmu?"
.

**SARANGHAMNIDA**

.
DO akhirnya keluar dari kamarnya dan baru saja selesai menyuci piring bekas sarapan member saat ia melihat Chanyeol dengan asyik browsing di meja makan dan melihat Baekhyun Suho berada di depan televisi. Ia heran karena sama sekali tidak melihat Kai dan Sehun di Dorm. Karena penasaran, ia bertanya pada Baekhyun dan Suho yang ternyata sedang menghafalkan lirik lagu Into Your World.
"Kai dan Sehun kemana, Hyung?"
"Mereka keluar berdua. Entahlah. Mungkin jalan-jalan." jawab Suho tanpa menoleh.
"Oh." Lalu tanpa sengaja, DO melihat jendela dan di luar sedang turun hujan. "Apa mereka berdua tadi membawa payung? Di luar sedang hujan sekarang." Sifat keibuan DO muncul saat itu. Suho maupun Baekhyun menggeleng. "Mwo? Aishh.! Apa mereka ingin sakit disaat seperti ini?" dan DO agak tergesa mengambil 2 payung dan berniat mengantarkan payung pada Kai yang keluar bersama Sehun tadi. Dengan setengah berlari, ia akhirnya menemukan Kai dan Sehun tengah berada di coffe shop dekat Dorm mereka. Namun matanya terbelalak saat jaraknya sudah tinggal beberapa langkah lagi.
.
DO masih berdiri tegak di balik kaca jendela café saat melihat pemandangan yang saat ini tengah mengiris-iris dan menghancurkan hatinya itu. Tampaknya ia tengah salah paham melihat apa yang dilakukan Kai pada Sehun. Dengan wajah berurai air mata, ia membiarkan kedua payung yang sengaja ia bawa untuk Kai dan Sehun di tempatnya berdiri tadi dan kini ia berjalan gontai ke arah Dorm.
Dinginnya udara akibat air hujan yang sudah membasahi tubuh dan hembusan musim semi sama sekali tidak ia hiraukan. Ia linglung. Di kepalanya berputar bayangan yang baru saja tertangkap matanya barusan. Namun tiba-tiba ia merasa kepalanya pusing. Dan sedetik kemudian ia sama sekali tak ingat apa yang terjadi.
Di tempat lain, Kai dan Sehun yang baru saja akan kembali ke Dorm, menemukan sepasang payung yang mereka kenal, tergeletak di depan coffe shop yang menjadi tempat mereka berbincang tadi. Tiba-tiba perasaan Kai tidak enak dan batinnya menyebut nama DO.
.
"Kyungsoo Hyung." ucapnya mantap.
"Di..dia melihat apa yang kita lakukan tadi?" tanya Sehun ketakutan.
"Iya. Dan dia pasti salah paham." jawab Kai mantap dan menyerahkan kedua payung itu pada Sehun. Sedetik kemudian ia melesat ke arah Dorm dan menemukan tubuh DO tergeletak tak berdaya dan terguyus hujan tak jauh dari pintu gedung Dorm. "Babo."
Secepat kilat, ia gendong tubuh DO yang mulai membiru karena kedinginan menuju ke Dormnya di lantai 5. Tanpa mengetuk atau memberi salam, Kai menendang pintu Dorm yag tidak tertutup rapat sehingga membuat Suho dan Baekhyun yang berada di depan televisi, kaget. Namun teriakan marah mereka berdua tertahan saat melihat Kai menggendong tubuh DO yang sudah lemas tak berdaya.
.
"Apa yang terjadi?" tanya Suho.
"Kyungsoo Hyung pingsan karena...karena kehujanan saat menyusul aku tadi." Jelas Kai yang di sambut dengan tatapan bingung Suho dan Baekhyun.
"Bukankah dia tadi membawa 2 payung? Apa yang terjadi sebenarnya, Jong?" desak Baekhyun.
"Nanti saja akan ku jelaskan, Hyung. Sekarang, kita ganti baju Kyungsoo Hyung dulu dengan yang kering agar dia tidak semakin parah." ujar Kai sambil mulai melucuti satu persatu lapisan baju yang melekat di tubuh DO. Dan 5 menit kemudian, tubuh DO sudah berbalut piyamanya dan hanya tinggal Kai yang ada di sisi DO.
.
"Di..dingiiin." DO mengigau sambil memeluk tubuhnya sendiri. Kai yang merasa bersalah, segera memeluk tubuh DO yang sudah berselimut tebal.
"Babo." Gumam Kai saat ia melihat DO sudah kembali tenang. "Kau tahu Hyung. Aku bahkan sekarang sama sekali tidak sakit hati saat Sehun menolakku dan berkata bahwa ia baru saja berpacaran dengan Luhan Gege. Namun saat melihatmu begini, hatiku sangat sakit, Hyung. Sangat sakit. Aku lebih memilih berkali-kali ditolak Sehun daripada harus melihatmu seperti ini, Hyung." Tanpa sadar, air mata Kai jatuh. "Ireona-bangunlah, Hyung. Ppalli-cepat."

.
Entah sudah berapa lama DO pingsan. Kai yag sedari tadi menunggunya pun sudah tertidur agak lama. Chanyeol yang tak sengaja melihat mereka berdua, segera masuk ke kamarnya untuk mengambil selembar selimut dan kembali untuk menyelimutkannya pada Kai. Kai yang merasakan ada seseorang menyelimutinya pun akhirnya terbangun dan mendapati Chanyeol di belakangnya.
"Hyung."
"Jaga di baik-baik, Jong. Kau tahu dia tidak sekuat. Dia hanya berpura-pura kuat di depan kita semua agar tidak ada yang khawatir dengannya." ucapan Chanyeol barusan menohok hatinya. Chanyeol benar. Senyum yang selama ini Kai terima dari DO hanya senyum palsu. Senyum yang ia gunakan untuk menutupi luka. Luka karena dirinya. Chanyeol perlahan keluar dari kamar KaiDO dan menutupnya perlahan.
"Hyung, mianhae. Aku terlalu bodoh untuk menyadarinya." ucap Kai sambil mengelus pipi pucat DO. Entah dorongan darimana, ia mendekat dan mengecup pipi Kyungsoo. "Saranghae-I love you." Gumam Kai di telinga Kyungsoo. Namun belum sempat Kai kembali ke tempatnya awal, telinganya menangkap sebuah bisikan lemah.
"Nado saranghae-I love you too." Kai terbelalak. Seketika itu juga Kai menarik kepalanya dan matanya menangkap seulas senyum dari bibir DO. DO sudah terbangun.
"Babo." Ujar Kai sambil mengelus wajah DO.
"Aku memang bodoh. Tetapi tidak pengecut. Aku tidak pernah menciummu saat kau tidur." ejek DO dengan suaranya yang agak serak karena baru sadar dari pingsan.
"Kalu begitu, maafkan si pengecut ini karena sudah terlalu bodoh." ujar Kai sambil mendekat ke arah DO dan mengeliminasi jarak wajah mereka. Hingga akhirnya bibir mereka bertemu dalam suatu ciuman yang lembut.
.
-Flashback : OFF-
.
"YAK DO KYUNGSOO..!" DO menoleh dan mendapati sesosok namja berdiri di depan pintu balkon. DO hanya tersenyum. Sosok di pintu itu sepertinya tidak senang.
"Ada apa?" tanya DO.
"Kau mau sakit lagi? Apa yang lakukan di balkon tanpa memakai jaket, ha?"
"Jong, aku bukan anak kecil."
"Kelakukanmu yang masih seperti anak kecil, Hyung. Cepat masuk dan tidur. Besok kita ada seabrek kegiatan dan juga besok kita akan pulang malam karena kita akan jadi bintang tamu di Sukira. Cepat tidur." DO tersenyum mendengar titah namja di depannya yang sekarang merupakan kekasihnya, Kim Jongin atau sering dipanggil dengan Kai.
"Ne, Kkamjong chagi. Gaja." ujar DO sambil menggamit lengan Kai dan membawanya masuk ke kamar mereka setelah menutup pintu balkon Dorm.
.
.
END
.
.

Annyeonghaseyo..
Saya kembali dengan bagian kedua dari cerita KaiDO..
Joha?
RnR Juseyooo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar